15 November 2019
Disampaikan oleh:
Direktur Perencanaan Tata Ruang
Ir. Dwi Hariyawan S., MA
2
1 TANTANGAN INVESTASI TERKAIT PENATAAN RUANG
4
Visi Presiden Republik Indonesia
5
Target RPJMN terkait Investasi
Tema RPJMN IV
(2020-2024)
Pertumbuhan Investasi
“Indonesia Berpenghasilan
Menengah – Tinggi yang pada tahun 2020-2024
Sejahtera, Adil, dan ditargetkan naik sebesar
berkesinambungan” 6,9-8,1 persen
2000
1500
1000
500
0
3-Nov
6-Nov
9-Nov
12-Nov
15-Nov
18-Nov
21-Nov
13-Sep
16-Sep
19-Sep
22-Sep
25-Sep
28-Sep
1-Sep
4-Sep
2 Agt
5 Agt
8 Agt
7 Sept
9 Juli
11 Agt
14 Agt
17 Agt
23 Agt
26 Agt
29 Agt
10 Sept
15Juli
27 Juli
12 Juli
18 Juli
21 Juli
24 Juli
30 Juli
01 Okt
04 Okt
07 Okt
10 Okt
13 Okt
16 Okt
22 Okt
25 Okt
28 Okt
31 Okt
20 Agt
19 Okt
NIB Izin Usaha
Sumber: Kemenko Ekon
7
Data Statistik Layanan OSS (2)
Sistem OSS Telah Berjalan namun belum optimal (2)
PAPUA
PAPUA
BARAT
Sumber: KPPIP
10
Integrasi Proyek Strategis Nasional terhadap Rencana Tata Ruang
Secara kumulatif, sejak tahun 2016 s/d September 2019 terdapat 81 PSN
yang telah selesai dengan nilai investasi mencapai Rp. 390 T atau 9,3 %
Integrasi PSN terhadap
Rencana Tata Ruang
Hal ini merupakan tantangan berat bidang
penataan ruang ke depan sehingga dinilai perlu
ada mekanisme koordinasi lintas
Kementerian/Lembaga yang bertujuan agar:
1. Stigma negatif bahwa Rencana Tata Ruang
menghambat pembangunan dapat
dihilangkan;
2. Hasil kajian terhadap potensi sumber daya
diperlukan dan investasi yang dilakukan sektor bersama
daerah dapat segera terinformasikan
sehingga dapat menjadi bahan masukan
dalam setiap periode Peninjauan Kembali
rencana tata ruang; dan
3. Amanat UU 26 Tahun 2007, bahwa proses
peninjauan kembali rencana tata ruang
dilaksanakan 1 kali dalam 5 tahun (ditahun
ke 5) dapat ditegakkan oleh seluruh
Kementerian/Lembaga yang membidangi
Sumber: KPPIP tata ruang.
11
Urgensi Pemberian Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang
12
Urgensi Pemberian Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang (1)
Investasi yang Belum Terakomodir dalam Rencana Tata Ruang
13
Urgensi Pemberian Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang (2)
Multitafsir Penerjemaahan terhadap Arahan Pemanfaatan Ruang di dalam Dokumen Rencana Tata Ruang
14
Urgensi Pemberian Rekomendasi Kesesuaian Tata Ruang (3)
Kedetailan Pengaturan Pemanfaatan Ruang yang Tidak Sesuai dengan Skala Produk Rencana Tata Ruang
Muatan RTRW tidak menyebutkan secara rinci Muatan RTRW menyebutkan secara rinci lokasi
lokasi wilayah maupun kapasitas tegangannya, wilayah, jenis transmisi (SUTET dan SUTT) dan
disebutkan lokasi tersebar di seluruh wilayah. kapasitas tegangan.
18
Dasar Hukum Pemberian Izin Pemanfaatan Ruang
PP No. 15 Tahun 2010 tentang
PP No. 13 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Perubahan Atas PP No. 26 Tahun 2008 tentang Pasal 166
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional 1. Pemberian izin pemanfaatan ruang disertai
Pasal 114A dengan persyaratan teknis dan persyaratan
1. Dalam hal rencana kegiatan pemanfaatan ruang administratif sesuai dengan ketentuan peraturan
bernilai strategis nasional dan/atau berdampak perundang-undangan.
besar yang belum dimuat dalam peraturan 2. Apabila dasar pemberian izin belum ada, maka
daerah tentang rencana tata ruang provinsi, izin diberikan atas dasar rencana tata ruang
yang berlaku dengan tetap memperhatikan
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota,
pedoman bidang penataan ruang yang telah
dan/atau rencana rincinya, izin pemanfaatan ditetapkan oleh Menteri/menteri terkait.
ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114
didasarkan pada Peraturan Pemerintah ini. Perpres No. 56 Tahun 2018 tentang
2. Dalam pemberian izin pemanfaatan ruang Perubahan Kedua atas Perpres No. 3 Tahun 2016
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
dapat memberikan rekomendasi Nasional (Pasal 19)
pemanfaatan ruang.
19
MUATAN PERMEN ATR/KBPN NOMOR 22 TAHUN 2019
3 tentang Percepatan Perizinan Pemanfaatan Ruang
Muatan Permen:
Menimbang;
Menetapkan;
Ketentuan Umum;
Kewenangan Pemerintah Daerah terkait Usulan
Pemanfaatan Ruang;
Tanggapan atas Usulan Pemanfaatan Ruang
(Rekomendasi atau Penolakan);
Persyaratan Teknis;
Persyaratan Administratif;
Penerbitan Izin Pemanfaatan Ruang; dan
Ketentuan Lainnya.
21
Latar Belakang Pengajuan Usulan Pemanfaatan Ruang
PENANAMAN
MODAL/INVESTASI
DI KAB/KOTA
22
Skema Pemberian Tanggapan Usulan Pemanfaatan Ruang
ketersediaan
dan kebutuhan sarana dan Kunjungan Lapangan Usulan Pemanfaatan Ruang
Diproses *apabila diperlukan
Pemerintah
prasarana; (seluruh usulan disertai alasan Kabupaten/Kota dapat
• penguasaan tanah; penolakan)
• lingkungan hidup; dan
melanjutkan proses izin
(jangka waktu 40 hari Keterangan:
• pengurangan risiko bencana. Surat Tanggapan Gubernur kepada
pemanfaatan ruang
kerja sejak tanggal Rapat Pembahasan
diterima surat di provinsi) *persyaratan teknis dapat Bupati/Walikota dengan tembusan (dilaporkan kepada
melibatkan professional Menteri ATR/KBPN cq Dirjen Tata Ruang Menteri ATR/KBPN
judgement cq Dirjen Tata Ruang)
Tidak
Berita Acara Rekomendasi *izin dikeluarkan apabila
diproses Persyaratan Administratif telah sesuai dengan RTR
• Pertimbangan terhadap kesepakatan Kesesuaian Tata Ruang
BUPATI/WALIKOTA
23
Hal-hal yang menjadi syarat teknis untuk pertimbangan dalam
PERSYARATAN TEKNIS pemberian rekomendasi kesesuaian tata ruang
FISIK WILAYAH Merupakan kondisi fisik wilayah/kawasan pada lokasi investasi yang dimohon
Penduduk di suatu wilayah perlu menjadi pertimbangan dalam pemenuhan persyaratan teknis,
SOSIAL terutama dalam hal mata pencaharian utama penduduk yang akan terdampak akibat adanya
KEPENDUDUKAN
rencana kegiatan
Pemenuhan
Perlu juga mempertimbangkan dampak ekonomi yang akan timbul akibat adanya rencana dilaksanakan melalui
EKONOMI WILAYAH kegiatan, misalnya: mata pencaharian penduduk setempat, tenaga kerja yang akan terserap kajian teknis oleh
serta besarnya nilai investasi yang akan meningkatkan pendapatan daerah pemerintah daerah
PERSEBARAN
sesuai kewenangannya
KETERSEDIAAN DAN Merupakan sarana dan prasarana pendukung yang harus dipenuhi guna keberlangsungan berdasarkan
KEBUTUHAN SARANA DAN rencana kegiatan investasi, seperti: jaringan jalan, listrik, air bersih, dan lain sebagainya pertimbangan
PRASARANA
profesional di
bidangnya
PENGUASAAN TANAH Mempertimbangkan status kepemilikan lahan dan penguasaan lahan dari rencana kegiatan
investasi
*persyaratan teknis
dilakukan pada lokasi yang
Rencana kegiatan investasi harus tetap menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dimohon
LINGKUNGAN HIDUP
serta mencegah dampak negatif yang akan ditimbulkan terhadap lingkungan
Rencana kegiatan investasi perlu memperhatikan kawasan rawan bencana yang ada di dalam
PENGURANGAN RISIKO
BENCANA maupun di sekitar kawasan serta melakukan rekayasa teknis untuk dapat beradaptasi dengan
jenis bencana yang ada
24
Hal-hal yang menjadi syarat tata laksana pengambilan keputusan
PERSYARATAN ADMINISTRATIF dan/atau tindakan oleh badan dan/atau pejabat pemerintahan
dalam pemberian rekomendasi kesesuaian tata ruang
25
4 STUDI KASUS DALAM PEMENUHAN PERSYARATAN TEKNIS
Studi Kasus Persyaratan Teknis
Pertimbangan terhadap Kebijakan Spasial
27
Studi Kasus Persyaratan Teknis (2)
Fisik Wilayah
Rencana Pembangunan Tanggul Laut di Prov. Banten dan Prov. Jawa Barat
28
Studi Kasus Persyaratan Teknis (3)
Sosial Kependudukan
Rencana Integrasi Pembangunan Tanggul Laut Kota Semarang dan Jalan Tol Semarang-Demak
29
Studi Kasus Persyaratan Teknis (4)
Ekonomi Wilayah
30
Studi Kasus Persyaratan Teknis (5)
Persebaran Ketersediaan dan Kebutuhan Sarana dan Prasarana
Rencana Pembangunan SUTET, SUTT, GI dan PLTA Matenggeng di Prov. Jabar, Jateng, dan Banten
31
Studi Kasus Persyaratan Teknis (6)
Penguasaan Tanah
Rencana Pembangunan Kawasan Industri oleh PT. VDNIP di Kawasan Industri Kab. Konawe
32
Studi Kasus Persyaratan Teknis (7)
Lingkungan Hidup
33
Studi Kasus Persyaratan Teknis (8)
Pengurangan Risiko Bencana
34
“Tata Ruang Pintu Masuk Terbaik
Bagi Investasi Menuju Negeri
TERIMA KASIH Makmur, Adil dan Sejahtera”