Anda di halaman 1dari 10

WOUND MANAGEMENT

1. Klasifikasi luka
2. Proses penyembuhan luka
3. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
4. Perawatan luka
5. Kriteria balutan yang ideal
6. Tujuan Manajemen luka dan balutan luka
1. Klasifikasi Luka
• Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana cara mendapatkan luka itu dan
menunjukkan derajat luka.

• Berdasarkan waktu penyembuhan :


a. Luka akut (<14 hari)
- Luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah
disepakati.
- Ex; Luka Sayat, Luka Gores, Luka Tusuk
b. Luka kronis (>14 hari)
- Luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen
atau endogen.
- Ex; Luka Diabetes, Luka Tekan, Luka Vena Kaki
• Berdasarkan warna luka :
a. Merah
- Luka granulasi, non infeksi
- Ex ; Sirkumsisi, Sectio Caesarea

b. Kuning Kehijauan
- Luka terinfeksi
- Ex ; Ulkus Dekubitus, DFU (Diabetic Foot Ulcer)

c. Hitam
- Jaringan nekrotik
- Debridement ; Autolitik, Surgical, Mekanikal, Chemical
2. Proses Penyembuhan Luka

a. Hemostasis (Hari 1-3 ; Menghentikan Pendarahan)


b. Inflamasi (Hari 3-20 ; Menghilangkan benda asing
untuk dimulainya penyembuhan luka)
c. Proliferasi (Minggu 1-6 ; Memperbaiki dan
meyembuhkan luka)
d. Maturasi (Minggu 6-2 Tahun ; Menyempurnakan
bentuk jaringan baru)
3. Faktor yang mempengaruhi
penyembuhan luka
a. Faktor intrinsik b. Faktor Ekstrinsik

- Usia - Pengobatan

- Status nutrisi dan hidrasi - Radiasi


- Stress psikologis
- Oksigenasi dan perfusi jaringan
- Infeksi
- Status imunologi
- Iskemia
- Penyakit penyerta
- Trauma jaringan
Proses penyembuhan luka
Dipengaruhi oleh beberapa hal/kondisi :

a. Eksudat
Dalam jumlah sedikit, eksudat bermanfaat untuk proses
penyembuhan luka (menjaga lingkungan yang optimal terhadap
penyembuhan luka dan mengurangi nyeri). Namun jika jumlah
eksudat pada luka berlebihan, maka dapat meningkatkan resiko
infeksi dan maserasi.
b. Infeksi
Infeksi tidak hanya dapat menghambat penyembuhan luka, tetapi
juga dapat memperbesar ukuran luka.
c. Usia
Semakin lanjut usia, luka akan semakin lama sembuh karena respons
sel dalam proses penyembuhan luka akan semakin lambat.
d. Status gizi
Gizi buruk akan memperlambat penyembuhan luka karena kekurangan
vitamin, mineral, protein dan zat-zat lain yang diperlukan dalam proses
penyembuhan luka.
e. Penyakit
Luka pada penderita diabetes melitus, anemia, uremia, arteriosklerosis
biasanya akan sulit sembuh atau bahkan memburuk.
f. Merokok
Rokok dapat memperlambat penyembuhan karena dapat merusak
fibroblast yang penting dalam penyembuhan luka.
g. Stress
Stress yang berlangsung lama juga akan menghambat proses
penyembuhan luka.
h. Obat-obatan
Penggunaan steroid atau imunosupresan jangka panjang dapat
menurunkan daya tahan tubuh yang dapat menghambat penyembuhan
luka.
3. Perawatan Luka
a. Persiapan Dasar Luka
- Pengkajian luka
- Membuang jaringan nekrotik (Hydrogel)

b. Membersihkan Luka
- Air Hangat
- Normal Saline
- Cairan antiseptik

c. Dressing Luka
- Mudah berikatan dengan berbagai macam obat (Zinc dan silver)
- Mampu menyerap eksudat (Foam)
- Mempertahankan suasana lembab (Foam ; Modern dressing tulle)
4. Kriteria Balutan yang Ideal
a. Mempercepat penyembuhan luka
b. Mudah digunakan
c. Dapat mengikuti bentuk tubuh
d. Tahan lama
e. Cost Effective
f. Mampu mengabsorbsi eksudat
g. Non alergik
h. Mudah dilepaskan tanpa merusak permukaan luka
i. Tidak mengganggu pandangan/tampilan
5. Tujuan Manajemen Luka dan Balutan Luka
a. Meningkatkan rasa nyaman dan menurunkan nyeri

b. Meningkatkan penyembuhan luka


- Membersihkan luka
- Debridemen jaringan nekrotik
- Meningkatkan granulasi

c. Proteksi

d. Pencegahan infeksi

e. Kontrol pendarahan

f. Estetika

Anda mungkin juga menyukai