Full PDF
Full PDF
SKRIPSI
Oleh:
Richard Andrison Sadeli
NIM : 128114120
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Richard Andrison Sadeli
NIM : 128114120
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetujuan Pembimbing
NIM : 128114120
Pembimbing Utama
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Oleh:
Richard Andrison Sadeli
NIM : 128114120
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
Penulis
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Dibuat di Yogyakarta
Yang menyatakan
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih, dan
(L.) Merr.)” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
banyak bantuan, bimbingan, saran, kritik, dan dukungan dari banyak pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Farmasi
2. Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt., selaku Ketua Program Studi Fakultas
3. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK., selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis
4. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt., selaku Dosen Pembimbing Skripsi atas
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak Maywan Hariono, Ph.D., Apt., selaku Dosen Penguji Skripsi atas saran
dan kritik yang membangun, serta atas kesediaannya dalam menguji skripsi
ini.
6. Bapak Florentinus Dika Octa Riswanto, M.Sc., selaku Dosen Penguji Skripsi
atas saran dan kritik yang membangun, serta atas kesediaannya dalam
Yogyakarta.
bantuan yang telah banyak diberikan kepada penulis saat proses penelitian.
10. Maria Septi Iriana, atas semangat, dukungan, dan kasih sayang yang selalu
11. Sona Karisnata Inriano dan Adis Pranaya Yakin, sebagai tim At a Glance,
12. Teman-teman FKK B angkatan 2012 atas kebersamaan dan keceriaan selama
ini.
13. Mereka yang mengubah dunia dengan karyanya: penemu komputer yaitu
Charles Babbage, penemu Microsoft yaitu Bill Gates dan Paul Allen, penemu
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Internet yaitu Robert E. Kahn dan Vinton G. Cerf, penemu Google yaitu
Larry Page dan Sergey Brin, penemu alat cetak yaitu Johann Gutenberg, dan
penemu kertas yaitu Cai Lun. Tanpa keberadaan mereka maka skripsi ini pun
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, atas doa dan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
menerima saran dan kritik dalam menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap
skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pengembangan ilmu
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
1. Permasalahan ............................................................................... 3
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Nanas .................................................................................................. 6
1. Taksonomi.................................................................................... 6
2. Morfologi ..................................................................................... 6
3. Kegunaan ..................................................................................... 8
B. Bromelain ........................................................................................... 8
4. Isolasi ........................................................................................... 10
E. Antioksidan ........................................................................................ 13
H. Hipotesis ............................................................................................ 17
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Ekstrak bromelain.................................................................. 19
precipitation .......................................................................... 21
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan ........................................................................................ 56
B. Saran .................................................................................................. 56
LAMPIRAN .............................................................................................. 61
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
BSA ........................................................................................ 38
Tabel III. Kadar bromelain ekstrak bromelain daging buah nanas ........ 41
DPPH...................................................................................... 45
DPPH...................................................................................... 51
Tabel VII. Hasil IC50 rutin dan ekstrak bromelain daging buah nanas .... 52
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
antioksidan ......................................................................... 48
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Kata kunci: enzim, bromelain, Ananas comosus (L.) Merr., aktivitas antioksidan,
DPPH, IC50.
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
populer di kalangan ahli gizi dan tenaga kesehatan profesional lainnya. Dalam
beberapa tahun ini, istilah tersebut semakin sering digunakan dan mulai menyita
dan gaya hidup. Beberapa penelitian juga mengungkapkan peran dari stress
oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas dalam berbagai penyakit yang
Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang mempunyai elektron
bebas sangat reaktif yang kemudian akan menangkap atau mengambil elektron
dari senyawa lain seperti protein, lipid, karbohidrat, dan DNA untuk menetralkan
diri. Radikal bebas dapat masuk ke dalam tubuh dan menyerang sel-sel yang sehat
menyebabkan kondisi yang biasa disebut sebagai penuaan dini (Liochev, 2013).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Efek negatif radikal bebas terhadap tubuh dapat dicegah dengan senyawa
elektron, mengikat dan mengakhiri reaksi berantai radikal bebas (Halliwell, 2012).
antioksidan sintetik. Antioksidan alami berasal dari hasil ekstraksi bahan alami
diperoleh dari hasil sintesis secara kimia (Isfahlan, dkk., 2010). Namun, adanya
Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah salah satu dari tiga buah
tropis yang paling penting setelah pisang dan jeruk. Nanas merupakan buah yang
mempunyai kandungan sangat kompleks, kaya akan mineral baik makro maupun
mikro, zat organik, air dan juga vitamin. Nanas mengandung gula, asam, asam
askorbat, senyawa fenolik, mineral, dan enzim bromelain (Yahia, 2011). Enzim
protein rantai panjang menjadi fragmen protein yang lebih kecil bahkan sampai ke
Enzim bromelain adalah salah satu enzim protease yang digunakan dalam
Enzim protease yang digunakan secara luas dalam bidang kosmetik untuk
merawat kulit dan luka, regenerasi jaringan, dan mencegah timbulnya keloid
antioksidan dari bromelain yang telah digunakan untuk perawatan luka, dalam
karena sederhana, mudah, cepat, dan peka serta hanya memerlukan sedikit
sampel. Parameter yang digunakan untuk uji penangkapan radikal DPPH adalah
IC50 yaitu konsentrasi ekstrak atau fraksi uji yang dibutuhkan untuk menangkap
radikal DPPH sebanyak 50% (Zou, Lu, dan Wei, 2004). Pengukuran kadar enzim
dari ekstrak bromelain daging buah nanas dilakukan dengan menggunakan metode
spektrofotometri ultraviolet (uv) yang merupakan salah satu metode yang cepat
Hebbar, 2013).
1. Permasalahan
2. Keaslian penelitian
Latex and Bromelain from Pineapple Fruits”. Penelitian ini menggunakan buah
95% dengan perbandingan 1:1 selama 30 menit, uji kualitatif dan pengukuran
picrylhydrazyl).
tersebut teletak pada letak pemanenan buah nanas, metode purifikasi, dan metode
uji kualitatif dan penetapan kadar enzim. Penelitian ini menggunakan buah nanas
dengan perbandingan 1:3 selama 24 jam, uji kualitatif menggunakan uji ninhidrin,
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
ekstrak bromelain daging buah nanas dengan metode DPPH yang dinyatakan
dengan IC50 dan kadarnya dengan baku standar BSA yang dinyatakan dengan
persen (% b/b).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Nanas
1. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Superorder : Lilianae
Order : Poales
Family : Bromeliaceae
2. Morfologi
(parenial). Susunan tubuh tumbuhan nanas terdiri dari bagian utama meliputi:
akar, batang, daun, bunga, dan tunas-tunas. Biji nanas berkeping tunggal. Bentuk
batang nanas mirip gada, berukuran panjang antara 20-25 cm atau lebih, tebal
dengan diameter 2,0-3,5 cm, beruas-ruas (buku-buku) pendek. Tangkai bunga atau
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130-150 cm, lebar antara 3-5 cm atau lebih, pinggir daun ada yang berduri atau
tanpa duri, permukaan daun sebelah atas halus mengkilap berwarna hijau tua atau
merah tua bergaris atau coklat kemerah-merahan, sedangkan permukaan daun dan
lepas bentuk garis memanjang, panjang lebih kurang 2 cm, putih dan ungu, dari
dalam dan pangkalnya dengan dua pinggiran menonjol, berkuku. Buah semu
berdaging, hijau sampai orange, biji kecil dan kerap kali tidak menonjol. Jumlah
daun tiap batang (tanaman) amat bervariasi antara 70-80 helai yang tata letaknya
seperti spiral, yakni mengelilingi batang mulai dari bawah ke arah atas kanan dan
Bunga atau buah nanas muncul pada ujung tanaman. Bunga nanas
tersusun dalam tangkai berukuran panjang antara 7-5 cm atau lebih. Tiap tangkai
bunga terdiri dari 100-200 kuntum bunga yang melekat saling berhimpitan
melalui penyerbukan silang buah nanas tidak akan menghasilkan biji. Kumpulan
menjadi satu dan dihubungkan oleh batang tengah yang disebut hati, sehingga
penampakan visual seolah-olah hanya ada satu buah berbentuk bulat dengan
3. Kegunaan
haid, dan cacingan. Hal yang menjadi catatan khusus adalah ibu hamil dilarang
meminum perasan buah nanas muda. Buah nanas dalam saluran cerna akan
4. Kandungan kimia
vitamin (A dan C), kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, kalsium
oksalat, dekstrosa, sukrosa, dan pectic substances. Buah nanas juga mengandung
2002).
B. Bromelain
yang lebih kecil yaitu asam amino. Bromelain merupan campuran antara thiol
Terdapat perbedaan berat molekuler, titik isoelektrik, rantai asam amino, dan
aktivitas proteolitik antara kedua tipe bromelain tersebut. Bromelain ini berbentuk
serbuk amorf dengan warna putih bening sampai kekuning-kuningan, berbau khas,
larut sebagian dalam: aseton, eter, stabil pada pH: 5,0-7,0. Suhu optimum enzim
2. Sifat farmakologi
in vivo, maupun dari uji klinik yang terkontrol dan tidak terkontrol, bromelain
Mengaktifkan plasmin
Mencegah agregasi platelet darah dan adesi dari platelet ke sel endotelial
pembuluh darah
10
Menginduksi sekresi dari interleukin (Il)-1, Il-6, Il-8, dan tumor necrosis
Mencegah metastasis
2008).
darah sebanyak 40% setelah penggunaan oral pada tikus. Konsentrasi tertinggi
bromelain dalam darah didapatkan setelah 1 jam dengan waktu paruh selama 6-9
jam. Penelitian melaporkan bahwa tidak ada efek toksik pada mencit, tikus, dan
mg/kgBB dan tikus 85 mg/kgBB. Penelitian toksistas kronis pada tikus pada satu
4. Isolasi
dalam jumlah yang berbeda. Kandungan enzim bromelain lebih banyak pada
batang namun selama ini kurang dimanfaatkan. Distribusi bromelain pada nanas
tidak merata dan tergantung pada umur tanaman. Kandungan bromelain pada
jaringan yang umurnya belum tua terutama yang bergetah sangat sedikit sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bahkan kadang-kadang tidak ada sama sekali, sedangkan bagian tengah batang
nanas, kandungan bromelain lebih banyak pada buah nanas yang masih hijau atau
belum matang dibandingkan buah nanas segar yang sudah matang (Harrach,
penambahan pelarut organik. Bromelain diisolasi dari bagian tanaman nanas yang
sudah berupa sari buah atau perasannya dengan menambahkan pelarut organik
sebagai bahan pengendap, biasa yang digunakan adalah alkohol, aseton, dan
ada yang melakukan pengendapan dengan membuat kondisi pada suhu tertentu.
Hasil isolasi dengan metode ini disebut dengan crude bromelain extract
C. Metode Ninhidrin
ninhidrin. Prinsip dari metode ini adalah ninhidrin yang mula-mula berwarna
kuning akan bereaksi dengan asam amino dan berubah warna menjadi biru-ungu.
amino, artinya semakin besar konsentrasi asam amino, maka semakin banyak
12
Ruhemman yang berwarna ungu, sehingga warna biru yang dihasilkan semakin
Ninhidrin bereaksi dengan gugus amino alfa yang terdapat dalam semua
asam amino, peptida, dan protein. Uji ini merupakan uji yang cepat dan sensitif
dalam mendeteksi asam amino, namun uji ini tidak selektif sehingga tidak bisa
digunakan dalam larutan yang berisi campuran asam amino. Struktur ninhidrin
D. Radikal Bebas
bebas yang tak berpasangan (unpaired electron). Hal ini dapat dilihat misalnya
pada air (H2O). Ikatan atom oksigen dengan hidrogen pada air merupakan ikatan
kovalen, yaitu ikatan kimia yang timbul karena sepasang elektron dimiliki
bersama oleh dua atom. Elektron yang tidak memiliki pasangan cenderung akan
menarik eletron dari senyawa lainnya, sehingga elektron tersebut akan dimiliki
bersama oleh dua atom atau senyawa dan terbentuk suatu senyawa radikal bebas
13
senyawa radikal bebas menjadi lebih mudah untuk menyerang sel-sel sehat dalam
tubuh. Jika pertahanan tubuh lemah maka sel-sel tersebut menjadi sakit atau rusak
Target utama radikal bebas adalah protein, karbohidrat, asam lemak tak
tersebut, yang paling rentan terhadap serangan radikal bebas adalah asam lemak
tak jenuh. Senyawa radikal bebas di dalam tubuh dapat merusak asam lemak tak
jenuh ganda pada membran sel sehingga dinding sel menjadi rapuh, merusak basa
DNA sehingga mengacaukan sistem genetika, dan berlanjut pada pembentukan sel
sekitarnya dan apabila tidak dikendalikan reaksi berantai ini dapat berlangsung
E. Antioksidan
sebagai senyawa yang apabila dalam konsentrasi rendah berada bersama substrat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pemutus rantai memiliki dua jaul reaksi. Jalur pertama merupakan jalur transfer
pada muatan tertentu (Ou, Huang, Woodill, Flanagan, dan Deemer, 2002).
F. Metode DPPH
sering digunakan untuk menguji senyawa yang berperan sebagai free radical
15
DPPH dapat digunakan untuk sampel yang berupa padatan maupun cairan
warna ungu. Warna DPPH akan berubah dari ungu menjadi kuning seiring
G. Landasan Teori
sekitarnya. Radikal bebas dapat mengoksidasi asam nukleat, protein, lipid, DNA,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dan dapat memicu penyakit degeneratif (Uppu, Murthy, Pryor, dan Parinandi,
2010). Senyawa antioksidan dapat meredam radikal bebas dan menghambat reaksi
oksidatif, sehingga kerusakan sel akibat radikal bebas dapat dicegah (Ou, Huang,
Kandungan buah nanas yang sudah banyak diteliti dan dipublikasikan salah
merupakan salah satu enzim protease yang umum digunakan dalam perawatan
luka. Enzim protease yang digunakan dalam perawatan luka untuk regenerasi
metode spektrofotometri uv. Prinsip uji ninhidrin yaitu pembentukan warna biru-
ungu dari reaksi antara ninhidrin dan asam amino (Boyer, 2011). Prinsip
triptofan, histidin, dan tirosin memiliki serapan yang kuat pada panjang
sederhana dan cepat. Metode ini menggunakan radikal bebas DPPH untuk
kromofor dan auksokrom DPPH memberikan serapan yang kuat pada panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
gelombang 517 nm dengan warna ungu. Warna ungu akan berubah menjadi
kuning ketika terdapat senyawa antioksidan yang meredam radikal bebas DPPH
H. Hipotesis
1. Ekstrak bromelain daging buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) memiliki
2. Ekstrak bromelain daging buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) memiliki
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Variabel utama
a. Variabel bebas
b. Variabel tergantung
Aktivitas antioksidan (%IC) dan kadar enzim ekstrak bromelain daging buah
nanas.
2. Variabel pengacau
Jenis tanaman, tempat tumbuh tanaman, waktu pemanenan, umur buah yang
dipanen, cara panen, jumlah (g) buah yang digunakan, suhu evaporasi, waktu
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Definisi operasional
a. Aktivitas antioksidan
b. Ekstrak bromelain
c. Kadar enzim
Kadar enzim adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam bentuk persen yang
C. Bahan Penelitian
Bahan uji yang digunakan adalah daging buah nanas yang dibeli pada
bulan Februari - Maret 2016 dan diperoleh dari pasar Stan, kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Bahan kimia kualitas farmasetis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu aquadest; bahan kimia kualitas teknis (CV. General Labora) berupa ethanol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dan deionized water; bahan kimia kualitas pro analitik (E. Merck) berupa metanol
dan ninhidrin; bahan kimia kualitas pro analitik (Sigma Chem. Co.) berupa rutin
dan DPPH; bahan kimia kualitas pro analitik (DiaSys) berupa bovine serum
albumine (BSA).
D. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: blender (Maspion),
laboratorium (Pyrex-Germany).
Backer dan Bakhuizen van Den Brink (1963) dengan mencocokan karakteristik
buah nanas yang digunakan dengan gambar, taksonomi, dan keterangan kelompok
tumbuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Yogyakarta, dan buah yang diambil memiliki jenis dan tingkat kematangan yang
sama.
blender. Larutan jus disaring dengan menggunakan kain katun tipis lalu
magnetic stirrer selama 5 menit dan didiamkan selama 24 jam pada suhu
22
a. Reaksi Warna
23
sebanyak 4,0; 5,5; 7,0; 8,5 dan 10,0 mL lalu ditambah dengan aquadest
Larutan baku BSA dengan konsentrasi 400, 700, dan 1000 µg/mL
Larutan baku BSA dengan konsentrasi 400, 700, dan 1000 µg/mL
Larutan BSA dengan konsentrasi 400, 550, 700, 850 dan 1000
24
hingga 100,0 mL. Larutan tersebut diambil sebanyak 2,0; 3,0; 4,0; 5.0
dan 6,0 mL lalu ditambah dengan metanol p.a hingga 10,0 mL, sehingga
diperoleh konsentrasi larutan standar rutin sebesar 10, 15, 20, 25, dan 30
µg/mL.
dalam aquadest hingga 25,0 mL. Larutan tersebut diambil sebanyak 3,0;
3,5; 4,0; 4,5 dan 5,0 mL lalu ditambah dengan aquadest (5°C) hingga
25
a. Uji pendahuluan
larutan DPPH dan air deionisasi, larutan rutin 25 µg/mL, dan larutan
larutan DPPH dan larutan rutin 5, 15, dan 25 µg/mL sebanyak 1,0 mL
dengan larutan DPPH sebanyak 0,5; 1,0; dan 1,5 mL, kemudian ditambah
DPPH sebesar 0,020; 0,040; dan 0,060 mM. Larutan dimasukan ke dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
tabung reaksi dan divortex selama 30 detik, lalu didiamkan selama OT.
mL dan ditambah dengan metanol p.a hingga tanda batas. Setelah OT,
kali. Larutan ini digunakan sebagai larutan kontrol untuk menguji larutan
metanol p.a hingga tanda batas. Larutan divortex selama 30 detik, lalu
27
F. Analisis Hasil
absorbansi larutan uji dimasukan ke dalam persamaan regresi linier kurva baku
BSA dengan sumbu x adalah konsentrasi larutan baku, sedangkan sumbu y adalah
Data aktivitas tersebut dianalisis dan dihitung nilai IC50 menggunakan persamaan
regresi linear dengan sumbu x adalah konsentrasi larutan uji maupun pembanding,
Data lalu dianalisis secara statistik untuk menentukan ada atau tidaknya
perbedaan bermakna antara nilai IC50 larutan pembanding dan larutan uji. Analisis
statistik dilakukan dengan panduan Bolton dan Bon (2010) dan dengan software R
3.2.5. Nilai IC50 diuji dengan Shapiro-Wilk pada taraf kepercayaan 95% untuk
mengetahui distribusi data tiap kelompok. Hasil analisis berupa distribusi data
yang normal selanjutnya dianalisis dengan uji F pada taraf kepercayaan 95%
untuk mengetahui homogenitas data kelompok. Hasil analisis berupa data yang
(Welch’s T-test) pada taraf kepercayaan 95% untuk melihat perbedaan antar
(p>0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Universitas Sanata Dharma pada tanggal 20 Maret 2016 dengan acuan Backer dan
Bakhuizen van Den Brink (1963), yang membuktikan bahwa tanaman yang
digunakan untuk penelitian adalah tanaman nanas (Ananas comosus (L.) Merr.).
diambil dari pasar Stan, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Batang nanas tidak
buah nanas. Varietas tanaman nanas, umur buah nanas, dan tempat tumbuh
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kandungan bromelain dalam buah nanas adalah sampel diambil dari satu kios
buah sama sehingga sampel buah nanas tersebut memiliki varietas, umur, dan
berasal dari suplier yang sama. Buah nanas yang digunakan adalah buah nanas
yang kulitnya masih hijau dengan kondisi belum matang. Hal ini bertujuan untuk
yang pernah dilakukan sebelumnya, buah nanas yang belum matang memiliki
kandungan bromelain yang lebih banyak dibandingkan dengan buah nanas yang
proses pengupasan buah nanas dan pemotongan daging buah menjadi bentuk yang
lebih kecil yang bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel sehingga luas
pemukaan daging buah yang mengalami kontak dengan pelarut semakin besar.
Kontak dengan pelarut yang semakin besar dapat meningkatkan proses penarikan
senyawa kimia yang diinginkan sehingga hasil ekstraksi menjadi lebih optimal.
ekstraksi. Pelarut ini juga digunakan dalam beberapa penelitian terkait bromelain
30
Rawdkuen, dan Chaiwut (2010), dan Devakate, Patil, Waje, dan Thorat (2008).
Suhu dingin yaitu 4˚C digunakan dengan tujuan mencegah proses denaturasi
Walaupun begitu, ada penelitian oleh Chaurasiya dan Hebbar (2013) yang
menyatakan bahwa efek dari suhu selama proses ekstraksi bromelain terhadap
Daging buah yang sudah dipotong kecil kecil kemudian dicampur dengan
untuk mengeluarkan enzim dari sel-sel jaringan buah nanas. Enzim biasanya
terletak di dalam dinding sel sehingga proses perusakan dinding sel diperlukan
senyawa kimia. Metode ini juga merupakan salah satu metode terbaik dalam
merusak sel jaringan tanaman (Tolldra dan Nollet, 2013). Kelemahan dari metode
ini adalah terjadinya peningkatan suhu dan munculnya busa dalam proses
ekstraksi yang dapat merusak enzim di permukaan cairan. Campuran yang sudah
buchner dengan bantuan pompa vakum yang berguna untuk mempercepat proses
31
lainnya dalam suatu campuran. Prinsip fraksinasi dari metode sentrifugasi adalah
perbedaan berat molekul, ukuran, dan bentuk dari senyawa (Cutler, 2004). Metode
ini dipilih karena sentrifugasi adalah metode fraksinasi enzim dan protein yang
paling mudah dilakukan. Kelemahan dari metode ini adalah spesifisitasnya rendah
pada bagian tertentu saja dan meratakan pencampuran antara etanol dengan
deionized water. Campuran kemudian didiamkan selama 24 jam pada suhu 4°C
Proses ini merupakan proses purifikasi yang bertujuan untuk memurnikan enzim
bromelain dan memisahkannya dari senyawa lain yang tidak diperlukan. Metode
Prinsip dari metode ini perubahan kelarutan dari protein dengan penambahan
pelarut lainnya. Bromelain merupakan enzim yang hidrofil sehingga larut dalam
water ditambahkan dengan pelarut organik lainnya maka kelarutan dari protein
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
akan berkurang. Ketika protein menjadi kurang larut, maka protein akan
Pelarut organik yang dipilih adalah etanol karena kepolaran etanol lebih rendah
secara sempurna, tidak bereaksi dengan enzim bromelain, dan memiliki efek
presipitasi yang cukup baik. Kelemahan dari metode ini adalah waktu pengerjaan
yang cukup lama (24 jam) sehingga tidak cocok untuk enzim yang tidak tahan
rotary evaporator dengan suhu dan tekanan rendah. Suhu dijaga pada 50 °C untuk
mencegah proses denaturasi enzim dan protein akibat suhu yang terlalu tinggi
(Chaurasiya dan Hebbar, 2013). Tekanan yang rendah akan mempercepat proses
penguapan karena pelarut yang digunakan yaitu campuran antara deionized water
dan etanol 90% akan menguap di bawah titik didihnya. Setelah sebagian besar
pelarut teruapkan, cairan koloidal berwana kuning ditaruh dalam cawan porselen
dan diletakan di atas waterbath agar pelarut yang tersisa dapat menguap.
Bobot tetap menurut Farmakope Indonesia (1979) yaitu dua kali penimbangan
berturut-turut berbeda tidak lebih dari 0,5 mg tiap gram sisa yang ditimbang.
Ekstrak kental yang diperoleh kemudian dibungkus dengan alumunium foil dan
disimpan dalam desikator supaya tidak terpapar dengan lembab yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
daging buah nanas yang didapatkan yaitu 3,5567 gram. Rendemen yang didapat
yaitu 1,6937 % b/b. Proses ekstraksi dan isolasi enzim bromelain dapat dilihat
ninhidrin dan asam amino. Reaksi yang terjadi antara ninhidrin dan asam amino
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
bisa secara singkat bisa dijelaskan sebagai berikut: pertama, terjadi oksidasi
berwarna biru-ungu. Reaksi yang terjadi ditunjukan pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. Reaksi asam amino dengan ninhidrin (Bottom, Hanna, dan Siehr, 1978)
Kontrol positif yang digunakan yaitu larutan BSA yang dicampurkan dengan
larutan ninhidrin untuk menunjukan perubahan warna saat hasil uji positif. BSA
kualitatif dan kuantitatif dan mampu digunakan dalam berbagai metode uji
(Murachi, 1970). Kontrol negatif yang digunakan yaitu pelarut deionized water
hasilnya negatif dan memastikan tidak ada intervensi dari pelarut yang digunakan.
35
larutan ninhidrin sebanyak 5 mL. Campuran dipanaskan pada suhu 100°C selama
protein dan enzim menjadi asam amino sehingga dapat bereaksi dengan ninhidrin.
Pengujian yang dilakukan menunjukan hasil yang positif untuk sampel dan
kontrol positif yaitu terbentuknya warna biru ungu. Hal ini menunjukan bahwa
sampel hasil isolasi bromelain dari daging buah nanas mengandung enzim
bromelain. Hasil uji ninhidrin dan proses perubahan warnanya bisa dilihat pada
36
dengan cara mengukur absorbansi larutan baku BSA dengan tiga tingkat
pada panjang gelombang serapan maksimum teoritis sesuai dengan metode yang
berdasarkan waktu ketika nilai absorbansi mulai stabil atau selisih nilai absorbansi
tiap selang waktu mulai kecil. Pengukuran absorbansi untuk penentuan OT ini
0,8
Absorbansi
0,6
0,4
0,2
0
5 10 15 20 25 30
Waktu (Menit)
37
Dari penentuan OT pada larutan baku BSA pada tiga tingkat konsentrasi
yang tertera pada gambar 5, terlihat bahwa absorbansi stabil pada menit ke-5
hingga menit ke-30. Dengan demikian, secara teoritis dapat disimpulkan bahwa
pada menit ke-5 senyawa BSA sudah bereaksi dengan pelarutnya secara sempurna
sehingga OT untuk reaksi BSA dengan pelarutnya adalah 5 menit. Secara praktis,
dapat disimpulkan bahwa pengukuran larutan BSA akan memberikan hasil yang
yang tinggi dan linear sehingga adanya sedikit perubahan pada konsentrasi
maksimum ini menggunakan senyawa BSA karena BSA memiliki cincin aromatik
dengan jumlah yang cukup untuk menghasilkan pengukuran yang sensitif dan
kontrol yaitu larutan baku BSA yang dilarutkan dalam deionized water dengan
tujuan untuk mendapatkan serapan BSA tanpa gangguan serapan dari senyawa-
38
larutan baku BSA, yaitu konsentrasi 400, 700, dan 1000 µg/mL. Penggunaan tiga
Hasil scanning tiga konsentrasi larutan baku BSA yang tertera pada tabel
nm. Panjang gelombang ini berbeda dengan panjang gelombang teoritis metode
ini, yaitu 280 nm. Hal ini diperbolehkan sesuai dengan ketentuan yang tercantum
gelombang maksimum yang digunakan pada penelitian ini adalah 278,0 nm.
39
dalam penelitian ini adalah pengukuran absorbansi dari cincin aromatik yaitu
tryptophan, tyrosine, phenylamine, dan histidine yang dimiliki oleh protein dan
(Walker, 2002). Prinsip reaksi yang terjadi pada penetapan kadar bromelain ini
yaitu, protein memiliki dua panjang gelombang maksimum, yaitu 280 nm dan 200
nm. Elektron yang tereksitasi pada panjang gelombang 280 nm menyerap energi
yang lebih rendah dibandingkan pada panjang gelombang 200 nm karena cincin
aromatik yang dimiliki oleh protein dan enzim menstabilkan elektron yang
linear tergantung pada jumlah cincin aromatik yang dimiliki protein dan enzim.
Selain itu, metode ini membutuhkan konsentrasi sampel yang cukup besar, yaitu
0,2-2 mg/ml sehingga tidak bisa digunakan pada sampel protein dengan
konsentrasi kecil. Kelebihan dari metode ini yaitu, bisa langsung diaplikasikan
pada sampel tanpa memerlukan penambahan senyawa atau pereaksi lainnya, bisa
dikerjakan dengan sangat cepat karena tidak memerlukan OT yang lama, bersifat
non-destruktif sehingga senyawa yang akan kita ukur masih bisa disimpan dan
digunakan kembali, dan yang terakhir adalah memiliki hubungan yang linear
2002).
ditetapkan berdasarkan regresi linear dari kurva baku BSA. Nilai absorbansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
larutan uji dimasukan ke dalam persamaan regresi linier kurva baku BSA dengan
menjadi persentase kadar enzim dalam ekstrak bromelain daging buah nanas.
Hasil pengukuran seri baku BSA bisa dicermati pada tabel di bawah ini.
Pengukuran seri baku BSA dilakukan dengan tiga kali replikasi. Hasil
dengan adanya kenaikan konsentrasi BSA, nilai absorbansi yang dihasilkan pun
semakin meningkat. Dari hasil tiga replikasi tersebut, dipilih salah satu persamaan
regresi linear yang memiliki koefisien korelasi yang paling baik yaitu mendekati
1. Persamaan yang memiliki koefisien korelasi yang paling baik adalah replikasi
41
0,8
y = 0,0006833x - 0,000533
0,7
r = 0,9999
0,6
0,5
Absorbansi
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 200 400 600 800 1000 1200
Konsentrasi (µg/ml)
Gambar 7. Kurva baku BSA untuk penetapan kadar bromelain ekstrak bromelain
daging buah nanas
berdasarkan persamaan regresi linear yang telah diperoleh. Hasil perhitungan dari
ketiga replikasi ekstrak bromelain daging buah nanas menunjukan bahwa kadar
isolasi ekstrak bromelain daging buah nanas hanya mengandung 8,4967 % b/b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
enzim bromelain atau dari 100 mg ekstrak bromelain daging buah nanas hanya
mengandung 8,4967 mg enzim bromelain. Hal ini bisa diartikan bahwa ekstrak
bromelain daging buah nanas yang dihasilkan tidak murni dan mengandung
perlu diidentifikasi lebih lanjut dalam penelitian lainnya untuk mengetahui lebih
dalam tentang kandungan ekstrak bromelain daging buah nanas yang dihasilkan
pembanding yaitu rutin dan radikal DPPH untuk tepat habis bereaksi. Pengukuran
aktivitas antioksidan dari rutin dan ekstrak bromelain daging buah nanas.
sudah direaksikan dengan larutan pembanding yaitu rutin pada tiga tingkat
visibel pada panjang gelombang serapan maksimum teoritis yaitu 517 nm (Kedare
dan Singh, 2011). OT ditentukan berdasarkan waktu ketika nilai absorbansi mulai
stabil atau selisih nilai absorbansi tiap selang waktu mulai kecil. Pengukuran
43
1
0,9
0,8
0,7
Absorbansi
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Waktu (Menit)
konsentrasi yang tertera pada gambar 8, terlihat bahwa absorbansi stabil sejak
menit ke-30 hingga menit ke-60. Hal ini sesuai dengan teori dari Blois (1958) dan
penelitian Luis, Marcela, Salette, dan Lima (2006). Dengan demikian, secara
teoritis dapat disimpulkan bahwa pada menit ke-30 seluruh senyawa yang
memiliki aktivitas antioksidan pada larutan pembanding dan larutan uji sudah
bereaksi dengan radikal DPPH secara sempurna sehingga OT untuk reaksi radikal
DPPH dengan larutan pembanding dan uji adalah 30 menit. Secara praktis, dapat
44
yang tinggi dan linear sehingga adanya sedikit perubahan pada konsentrasi
517 nm dan memberikan warna violet. Warna ini muncul karena DPPH memiliki
gambar di atas. Kromofor merupakan semua gugus atau atom yang dapat
menyerap sinar ultraviolet dan sinar tampak, dimana merupakan gugus tak jenuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
yang dapat menjalani transisi π→π* dan n→π* dan auksokrom adalah gugus yang
tidak dapat menjalani transisi π→π* tetapi dapat menjalani transisi elektron n→π*
kontrol yaitu larutan DPPH yang dilarutkan dalam metanol dengan tujuan untuk
yaitu konsentrasi 0,020; 0,040; dan 0,0600 mM. Penggunaan tiga konsentrasi
Hasil scanning tiga konsentrasi larutan dpph yang tertera pada tabel IV
nm. Panjang gelombang ini berbeda dengan panjang gelombang teoritis, yaitu 517
nm. Hal ini diperbolehkan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
46
adalah maksimum sebesar 2 nm. Oleh karena itu, panjang gelombang maksimum
ekstrak bromelain daging buah nanas. Uji pendahuluan sebagai pengujian secara
secara kuantitatif. Uji pendahuluan dilakukan dengan prinsip reaksi antara radikal
nanas. Senyawa antioksidan akan mengubah warna radikal DPPH dari violet
negatif. Kontrol positif yang digunakan yaitu larutan rutin yang dicampurkan
dengan larutan DPPH untuk menunjukan perubahan warna saat hasil uji positif.
memiliki aktivitas antioksidan terhadap radikal DPPH dan biasa digunakan untuk
Singh, 2011). Kontrol negatif yang digunakan yaitu pelarut deionized water yang
dicampurkan dengan larutan DPPH untuk menunjukan warna saat hasilnya negatif
dan memastikan tidak ada intervensi dari pelarut yang digunakan. Pengujian yang
dilakukan menunjukan hasil yang positif untuk sampel dan kontrol positif yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
terjadi perubahan warna dari violet menjadi kuning. Hal ini menunjukan bahwa
sampel ekstrak bromelain dari daging buah nanas mengandung senyawa yang
yang stabil dan digunakan untuk mengevaluasi peredaman radikal bebas pada
bahan alam. Prinsip reaksi metode ini adalah DPPH akan tereduksi oleh proses
donasi hidrogen atau elektron sehingga warnanya akan berubah dari violet ke
kuning dengan perubahan intensitas warna yang sebanding dengan jumlah donasi
elektron yang diikuti dengan penurunan absorbansi DPPH (Dris dan Jain, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
maka semakin kuat pula aktivitas antioksidan. Proses perubahan warna larutan
DPPH akibat reaksi dengan antioksidan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 11. Perubahan warna larutan DPPH akibat reaksi dengan antioksidan
(Morales-Gonzalez, 2013)
2016). Metode ini dipilih karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu bisa langsung
tambahan lainnya, bisa dikerjakan dengan sangat cepat karena tidak memerlukan
OT yang lama, biasa dilakukan untuk menguji aktivitas antioksidan dari sayuran,
tanaman, buah, dan makanan yang menggunakan pelarut etanol, metanol, dan air,
metode dilaksanakan pada temperatur yang tidak tinggi sehingga cocok untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
sampel yang tidak tahan dengan panas, metode dilaksanakan dalam waktu yang
cukup untuk mengukur reaksi dari radikal DPPH dengan senyawa antioksidan
yang lemah, dan yang terakhir adalah memiliki hubungan yang linear antara
memiliki kelemahan yaitu radikal DPPH dapat bereaksi dengan senyawa radikal
lainnya, radikal DPPH hanya bisa larut dalam pelarut organik sehingga tidak bisa
DPPH sensitif terhadap senyawa yang mengandung basa Lewis, dan absorbansi
DPPH dalam metanol dan aseton dapat berkurang apabila terkena cahaya (Kedare
dan Singh, 2011). Namun kelemahan metode DPPH yang dialami dalam
penelitian ini yaitu terkait dengan cahaya dapat diatasi dengan melakukan
Selain rutin, senyawa lain seperti katekol, karvakol, estagol, eugenol, pirokatekin,
dan kuersetin juga dektahui memiliki aktivitas antioksidan karena memiliki gugus
antioksidan karena mampu menjadi donor hidrogen atau elektron. Struktur kimia
50
antioksidan karena adanya gugus fenolik dalam strukturnya. Struktur dari rutin
Gambar 12. Struktur rutin (Macikova, Halouzka, Hrbac, Bartak, dan Skopalova,
2012)
50%. Nilai IC50 diperoleh dari persamaan regresi linier yang menyatakan
hubungan antara konsentrasi ekstrak atau fraksi uji sebagai sumbu x dan %
penangkapan radikal sebagai sumbu y. Makin kecil nilai IC50 maka semakin aktif
ekstrak atau fraksi uji tersebut sebagai senyawa penangkap radikal DPPH atau
senyawa antioksidan. Nilai IC50 ekstrak bromelain daging buah nanas akan
Hasil pengukuran aktivitas antioksidan larutan pembanding rutin dan larutan uji
ekstrak bromelain daging buah nanas bisa dicermati pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Absorbansi Absorbansi
Konsentrasi Persamaan
Replikasi kontrol larutan %IC
(µg/mL) regresi linear
DPPH pembanding
10 0,716 11,0559
15 0,635 21,1180 y = 2,0646x –
1 20 0,805 0,554 31,1801 9,7888
25 0,468 41,8633 r = 0,9999
30 0,384 52,2981
10 0,710 12,4221
15 0,631 22,2360 y = 2,13x –
2 20 0,810 0,538 33,7888 9,1082
25 0,450 44,4444 r = 0,9997
30 0,368 54,5679
9,8 0,705 11,6541
14,7 0,630 21,0526 y = 2,1529x –
3 19,6 0,798 0,541 32,2055 10,5263
24,5 0,451 43,4837 r = 0,9995
29,4 0,365 54,2606
Tabel VI. Hasil pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak bromelain daging buah
nanas dengan metode DPPH
Absorbansi Absorbansi
Konsentrasi Persamaan
Replikasi kontrol larutan %IC
(mg/mL) regresi linear
DPPH pembanding
3,0024 0,584 32,7189
3,5028 0,543 37,4424 y = 10,2995x
1 4,0032 0,868 0,501 42,2811 + 1,5207
4,5036 0,452 47,9263 r = 0,9994
5,0040 0,406 53,2258
3,006 0,588 34,0301
3,507 0,545 39,0243 y = 10,3136x
2 4,008 0,861 0,499 44,3670 + 0,9567
4,509 0,457 49,2451 r = 0,9998
5,010 0,410 54,7038
2,9976 0,594 32,0366
3,4972 0,547 37,4141 y = 10,5263x
3 3,9968 0,874 0,504 42,3341 + 0,4805
4,4964 0,453 48,1693 r = 0,9996
4,9960 0,411 52,9748
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
ekstrak bromelain daging buah nanas dengan metode DPPH dilakukan dengan
menurun. Semakin besar konsentrasi larutan maka akan semakin banyak senyawa
antioksidan yang menjadi donor hidrogen atau elektron pada radikal DPPH
dihasilkan semakin kecil. Semakin besar konsentrasi larutan maka nilai %IC yang
dihasilkan akan semakin besar. Hal ini menunjukan adanya hubungan yang
Dari hasil tiga replikasi larutan pembanding rutin dan larutan uji ekstrak
bromelain daging buah nanas tersebut, persamaan regresi linear yang dihasilkan
memiliki koefisien korelasi yang baik yaitu mendekati 1. Persamaan regresi linear
yang digunakan untuk perhitungan nilai IC50 adalah persamaan yang memiliki
koefisien korelasi paling baik yaitu y = 2,0646x – 9,7888 dengan r = 0,9999 untuk
Tabel VII. Hasil IC50 rutin dan ekstrak bromelain daging buah nanas
Rutin
Replikasi IC50 (µg/mL) SD X (µg/mL) X ± SD
1 28,9591
2 27,7503 0,6202 28,2744 28,2744 ± 0,6202
3 28,1138
Ekstrak bromelain daging buah nanas
Replikasi IC50 (mg/mL) SD X (mg/mL) X ± SD
1 4,7069
2 4,7552 0,0287 4,7221 4,7221 ± 0,0287
3 4,7043
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Hasil rata-rata nilai IC50 rutin adalah 28,2744 µg/mL dengan SD = 0,6202.
Rata-rata nilai IC50 ekstrak bromelain daging buah nanas adalah 4,7221 mg/mL
dengan SD = 0,0287. Semakin kecil nilai IC50 suatu senyawa maka semakin kuat
pula aktivitas antioksidan senyawa tersebut karena dengan konsentrasi yang kecil
mampu menimbulkan efek. Penelitian ini menunjukan bahwa perbedaan nilai IC50
antara rutin dan ekstrak bromelain daging buah nanas cukup besar dan rutin
bromelain daging buah nanas. Hal ini diperkuat dengan perolehan nilai IC50
Penyebab perbedaan nilai IC50 yang besar tersebut belum mampu ditemukan dan
Nilai IC50 rutin dan ekstrak bromelain daging buah nanas menunjukan
R 3.2.5. Pengujian statistik yang pertama kali dilakukan adalah uji normalitas
data. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data IC50 rutin dan
ekstrak bromelain daging buah nanas terdistribusi secara normal atau tidak. Uji
data tidak terdistribusi normal. Jika p-value kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan
H1 diterima dan jika p-value tidak kurang dari 0,05 maka H1 ditolak dan H0
diterima. Hasil pengujiannya adalah data IC50 rutin dan ekstrak bromelain daging
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
buah nanas terdistribusi normal karena p-value rutin = 0,568 dan p-value ekstrak
bromelain daging buah nanas = 0,08664. Jadi, H1 ditolak dan H0 diterima sehingga
Pengujian statistik yang kedua adalah uji varian data. Uji varian
dilakukan untuk mengetahui homogenitas data nilai IC50 rutin dan ekstrak
bromelain daging buah nanas. Uji varian yang digunakan adalah uji F. Hipotesis
null-nya (H0) adalah varian data tidak berbeda signifikan (homogen), sedangkan
homogen). Jika p-value kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima dan jika
p-value tidak kurang dari 0,05 maka H1 ditolak dan H0 diterima. Hasil
pengujiannya adalah varian data IC50 rutin dan ekstrak bromelain daging buah
diterima sehingga kesimpulannya adalah varian data berbeda signifikan atau tidak
membandingkan dua kelompok data yang diperoleh dari dua obyek yang berbeda
dan ketika data tersebut terdistribusi normal tetapi tidak homogen. Hipotesis null-
nya (H0) adalah data tidak berbeda signifikan, sedangkan hipotesis alternatifnya
(H1) adalah data berbeda signifikan. Jika p-value kurang dari 0,05 maka H0
ditolak dan H1 diterima dan jika p-value tidak kurang dari 0,05 maka H1 ditolak
dan H0 diterima. Hasil pengujiannya adalah Data IC50 rutin dan ekstrak bromelain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
daging buah nanas berbeda secara signifikan, karena p-value = 1,232x10-5. Jadi,
BAB V
A. Kesimpulan
2. Kadar enzim ekstrak bromelain daging buah nanas yang dinyatakan dengan
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui senyawa lain dalam
ekstrak bromelain daging buah nanas yang dihasilkan dari metode isolasi
penelitian ini.
bromelain dari bagian batang nanas yang memiliki struktur bromelain yang
berbeda.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
DAFTAR PUSTAKA
58
Dris, R. and Jain, S.M., 2004, Production Practices and Quality Assessment of
Food Crops: Quality Handling and Evaluation, Kluwer Academic
Publisher, New York, pp. 58-60.
Gandjar, I.G. and Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, pp. 229-234.
Halliwell, B., 2012, Free Radicals and Antioxidant: Updating a Personal View,
Nutrition Review, 70, 257-265.
Halliwell, B. and Gutteridge, J.M.C., 2000, Free Radical in Biology and
Medicine, Oxford University Press, New York, p. 34.
Harrach, T., Schulze, F.K., Nuck, R., Grunow, D., and Maurer, H.R., 1995,
Isolation and Partial Characterization of Basic Proteinases from Stem
Bromelain, J Protein Chem, 14, 41-52.
Hatti-Kaul, R. and Mattiasson, B., 2003, Isolation and Purification od Proteins,
Marcel Dekker, Inc., New York, pp. 231-235.
Isfahlan, Ahmad, Abdollah, Reza, and Rashid, 2010, Antioxidant and Antiradical
Activities of Phenolic Extracts from Iranian Almond (Prunus amygdalus
L.) Hulls and Shells, Turk J Biol, 34, 165-173.
Kedare, S.B. and Singh, R.P., 2011, Genesis and Development of DPPH Method
of Antioxidant Assay, Journal of Food, Science, and Technology, 48(4),
412-422.
Ketnawa, S., Rawdkuen, S., and Chaiwut, P., 2010, Two Phase Partitioning and
Collagen Hydrolysis of Bromelain from Pineapple Peel Nang Lae
Cultivar, Biochemical Engineering Journal, 52(2010), 205-211.
Layne, E., 1957, Spectrophotometric and Turbidimetric Methods for Measuring
Proteins, Methods Enzymol., 3, 447-455.
Liochev, S.I., 2013, Reactive Oxygen Species and the Free Radical Theory of
Aging, Free Radical Biology and Medicine, 60, 1-4.
Luis, M.M., Marcela, A.S., Sallete, R., and Lima, J.L.F.C., 2006, Automatic
Method for Determination of Total Antioxidant Capacity Using 2,2-
diphenyl-1-picrylhydrazyl Assay, Anal Chim Acta, 558(3), 310-318.
Macikova, P., Halouzka, V., Hrbac, J., Bartak, P., and Skopalova, J., 2012,
Electrochemical Behaviour and Determination of Rutin on Modified
Carbon Paste Electrodes, The Scientific World Journal, 2012, 1-9.
Manosroi, A., Chankhampan, C., Pattamapun, K., Manosroi, W., and Manosroi,
J., 2014, Antioxidant and Gelatinolytic Activities of Papain from Papaya
Latex and Bromelain from Pineapple Fruits, Chiang Mai J. Sci., 41(3),
635-648.
Maurer, H.R., 2001, Bromelain: Biochemistry, Pharmacology, and Medical Use,
Cellular and Molecular Life Sciences, 58, 1234-1245.
Morales-Gonzalez, J.A., 2013, Oxidative Stress and Chronic Degenerative
Diseases: a Role for Antioxidants, Intech Publisher, Croatia, pp. 39-41.
Morello, M.J., Shahidi, F., and Ho, C.T., 2002, Free Radicals in Food: Chemistry,
Nutrition, and Health Effects, American Chemical Society, Washington
D.C., pp. 66-67.
Moss, J.N., Frazier, C.V., and Martin, G.J., 1963, Bromelain: The Pharmacology
of the Enzymes, Arch Int Pharmacodyn, 145, 166-189.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
60
Walker, J.M., 2002, The Protein Protocols Handbook, Humana Press, New York,
pp. 3-6.
Yahia, M.E., 2011, Postharvest Biology and Technology of Tropical and
Subtropical Fruits, Woodhead Publishing Limited, Cambridge, 194-218.
Zou, Y., Lu, Y., and Wei, D., 2004, Antioxidant Activity of a Flavonoid-Rich
Extract of Hypericum perforatum L. in Vitro, J. Agric. Food Chem., 52,
5032-5039.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
63
sehingga total bobot daging buah nanas yang digunakan adalah 210 gram.
= 3,5567 g
64
Ninhidrin
Berat wadah 13,5739
Berat wadah + sampel 13,9238
Berat wadah + sisa 13,5744
Berat sampel 0,3494
65
66
67
68
V1 C1 V2 C2
Replikasi
(mL) (mg/mL) (mL) (mg/mL)
1 0,5 50 25 1
2 0,5 50 25 1
3 0,5 50 25 1
V1 C1 V2 C2
Replikasi
(mL) (µg/mL) (mL) (µg/mL)
4 1000 10 400
5,5 1000 10 550
1 7 1000 10 700
8,5 1000 10 850
10 1000 10 1000
4 1000 10 400
5,5 1000 10 550
2 7 1000 10 700
8,5 1000 10 850
10 1000 10 1000
4 1000 10 400
5,5 1000 10 550
3 7 1000 10 700
8,5 1000 10 850
10 1000 10 1000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Replikasi Absorbansi
1 0,583
2 0,578
3 0,578
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Replikasi 1
y = 0,0006833x – 0,000533
x = 853,992 µg/mL
massa
Replikasi 2
y = 0,0006833x – 0,000533
x = 846,674 µg/mL
massa
Replikasi 3
y = 0,0006833x – 0,000533
x = 846,674 µg/mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
massa
Persen enzim =
Replikasi 1
Persen enzim =
= 8,52 % b/b
Replikasi 2
Persen enzim =
= 8,47 % b/b
Replikasi 3
Persen enzim =
= 8,47 % b/b
Kadar
Bobot enzim Bobot ekstrak
Replikasi Enzim x ± SD
(mg) (mg)
(% b/b)
1 21,35 250,5 8,52
2 21,17 250 8,47 8,4967 ± 0,0289
3 21,17 250 8,47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
73
larutan uji
a. Konsentrasi DPPH
1. Replikasi 1
BM = 394,33
M 0,4010 mM
2. Replikasi 2
BM = 394,33
M 0,4010 mM
3. Replikasi 3
BM = 394,33
M 0,4030 mM
b. Konsentrasi rutin
Replikasi 1
50 µg/mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Replikasi 2
50 µg/mL
Replikasi 3
49 µg/mL
V1 C1 V2 C2
Replikasi
(mL) (µg/mL) (mL) (µg/mL)
2 50 10 10
3 50 10 15
1 4 50 10 20
5 50 10 25
6 50 10 30
2 50 10 10
3 50 10 15
2 4 50 10 20
5 50 10 25
6 50 10 30
2 49 10 9,8
3 49 10 14,7
3 4 49 10 19,6
5 49 10 24,5
6 49 10 29,4
Replikasi 1
10,008 mg/mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Replikasi 2
10,02 mg/mL
Replikasi 3
9,992 mg/mL
V1 C1 V2 C2
Replikasi
(mL) (mg/mL) (mL) (mg/mL)
3 10,008 10 3,0024
3,5 10,008 10 3,5028
1 4 10,008 10 4,0032
4,5 10,008 10 4,5036
5 10,008 10 5,0040
3 10,02 10 3,006
3,5 10,02 10 3,507
2 4 10,02 10 4,008
4,5 10,02 10 4,509
5 10,02 10 5,010
3 9,992 10 2,9976
3,5 9,992 10 3,4972
3 4 9,992 10 3,9968
4,5 9,992 10 4,4964
5 9,992 10 4,9960
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
77
b. Penentuan λ maksimum
78
79
80
%IC
a. Rutin
Absorbansi Absorbansi
Konsentrasi Persamaan
Replikasi kontrol larutan %IC
(µg/mL) regresi linear
DPPH pembanding
10 0,716 11,0559
15 0,635 21,1180 y = 2,0646x –
1 20 0,805 0,554 31,1801 9,7888
25 0,468 41,8633 r = 0,9999
30 0,384 52,2981
10 0,710 12,4221
15 0,631 22,2360 y = 2,13x –
2 20 0,810 0,538 33,7888 9,1082
25 0,450 44,4444 r = 0,9997
30 0,368 54,5679
9,8 0,705 11,6541
14,7 0,630 21,0526 y = 2,1529x –
3 19,6 0,798 0,541 32,2055 10,5263
24,5 0,451 43,4837 r = 0,9995
29,4 0,365 54,2606
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Absorbansi Absorbansi
Konsentrasi Persamaan
Replikasi kontrol larutan %IC
(mg/mL) regresi linear
DPPH pembanding
3,0024 0,584 32,7189
3,5028 0,543 37,4424 y = 10,2995x
1 4,0032 0,868 0,501 42,2811 + 1,5207
4,5036 0,452 47,9263 r = 0,9994
5,0040 0,406 53,2258
3,006 0,588 34,0301
3,507 0,545 39,0243 y = 10,3136x
2 4,008 0,861 0,499 44,3670 + 0,9567
4,509 0,457 49,2451 r = 0,9998
5,010 0,410 54,7038
2,9976 0,594 32,0366
3,4972 0,547 37,4141 y = 10,5263x
3 3,9968 0,874 0,504 42,3341 + 0,4805
4,4964 0,453 48,1693 r = 0,9996
4,9960 0,411 52,9748
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 12. Perhitungan nilai IC50 rutin dan ekstrak bromelain daging
buah nanas
a. Rutin
Replikasi 1
y = 2,0646x – 9,7888
50 = 2,0646x – 9,7888
x = 28,9591 µg/mL
Replikasi 2
y = 2,13x – 9,1082
50 = 2,13x – 9,1082
x = 27,7503 µg/mL
Replikasi 3
y = 2,1529x – 10,5263
50 = 2,1529x – 10,5263
x = 28,1138 µg/mL
X (nilai IC50)
Replikasi Persamaan regresi linear y IC50
µg/mL
1 y = 2,0646x – 9,7888 50 28,9591
2 y = 2,13x – 9,1082 50 27,7503
3 y = 2,1529x – 10,5263 50 28,1138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Replikasi 1
y = 10,2995x + 1,5207
50 = 10,2995x + 1,5207
x = 4,7069 mg/mL
Replikasi 2
y = 10,3136x + 0,9567
50 = 10,3136x + 0,9567
x = 4,7552 mg/mL
Replikasi 3
y = 10,5263x + 0,4805
50 = 10,5263x + 0,4805
x = 4,7043 mg/mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
X (nilai IC50)
Replikasi Persamaan regresi linear y IC50
mg/mL
1 y = 10,2995x + 1,5207 50 4,7069
2 y = 10,3136x + 0,9567 50 4,7552
3 y = 10,5263x + 0,4805 50 4,7043
85
86
Jika p-value tidak kurang dari 0,05 maka H1 ditolak dan H0 diterima
Data IC50 rutin dan ekstrak bromelain daging buah nanas terdistribusi normal
karena p-value rutin = 0,568 dan p-value ekstrak bromelain daging buah
87
Jika p-value tidak kurang dari 0,05 maka H1 ditolak dan H0 diterima
Varian data IC50 rutin dan ekstrak bromelain daging buah nanas tidak
homogen.
Jika p-value tidak kurang dari 0,05 maka H1 ditolak dan H0 diterima
Data IC50 rutin dan ekstrak bromelain daging buah nanas berbeda secara
BIOGRAFI PENULIS
88