0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
170 tayangan16 halaman
Dokumen ini membahas tentang formulasi sediaan semi solid farmasi yang dimaksudkan untuk diaplikasikan pada kulit atau membran mukosa. Sediaan semi solid terdiri dari dua fase, satu sebagai fase eksternal dan satu sebagai fase internal. Karakteristik sediaan tergantung pada ukuran partikel, tegangan antarmuka, koefisien partisi bahan aktif, dan viskositas. Sediaan semi solid dapat melekat pada kulit untuk waktu
Dokumen ini membahas tentang formulasi sediaan semi solid farmasi yang dimaksudkan untuk diaplikasikan pada kulit atau membran mukosa. Sediaan semi solid terdiri dari dua fase, satu sebagai fase eksternal dan satu sebagai fase internal. Karakteristik sediaan tergantung pada ukuran partikel, tegangan antarmuka, koefisien partisi bahan aktif, dan viskositas. Sediaan semi solid dapat melekat pada kulit untuk waktu
Dokumen ini membahas tentang formulasi sediaan semi solid farmasi yang dimaksudkan untuk diaplikasikan pada kulit atau membran mukosa. Sediaan semi solid terdiri dari dua fase, satu sebagai fase eksternal dan satu sebagai fase internal. Karakteristik sediaan tergantung pada ukuran partikel, tegangan antarmuka, koefisien partisi bahan aktif, dan viskositas. Sediaan semi solid dapat melekat pada kulit untuk waktu
PENDAHULUAN Sediaan farmasi semisolid merupakan produk topikal yang dimaksudkan untuk diaplikasikan pada kulit atau membran mukosa (kulit sehat, sakit/terluka) untuk memberikan efek lokal dan kadang kadang sistemik (utk terapi, pelindung atau utk fungsi kosmetik) Biasanya sediaan semisolid merupakan formulasi yang kompleks yang terdiri dari 2 fase (fase luar/fase pendispers dan fase dalam/fase terdispers) Sediaan semi solid sering terdiri dari 2 fase (minyak dan air), yang satu sebagai fase kontinyu (eksternal) dan yang lain sebagai fase terdispersi (internal) Bahan aktif sering dilarutkan dalam satu atau kedua fase, membentuk sistem tiga-fase Sifat fisika sediaan tergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran partikel terdispersi, tegangan antarmuka di antara fase, koefisien partisi bahan aktif di antara fase dan rheologi produk Faktor faktor ini bergabung menentukan karakteristik pelepasan obat sebaik karakteristik yang lain seperti viskositas Sediaan semipadat bersifat dapat melekat pada permukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan dicuci TINJAUAN KULIT Kulitorgan besar yang berlapis lapis Pada orang dewasa beratnya kira kira 8 pon, tidak termasuk lemak Luas permukaan kulit orang dewasa ±1,6 m2 Variasi ketebalan kulit bergantung pada jenis kelamin, umur dan lokasi Fungsi kulit: sbg pelindung (terhadap suhu, kadar air/kelembaban, bahaya lingkungan spt bahan kimia, bakteri, alergen, jamur, radiasi) pertahanan homeostatis (regulasi panas, tekanan darah terkontrol, peran eksekretoris Penginderaan (thd panas, tekanan, nyeri, alergi,mikroorganisme) Kulit mengalami regenerasi dan perbaikan secara terus menerus Kulit harus kuat dan fleksibel Lapisan Kulit Epidermis Tersusun dari beberapa lapis sel dengan ketebalan sekitar 0,1-0,3 mm Lapisan epidermis dari luar: stratum corneum, startum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum, stratum basal Tipe sel epidermis: 1. Keratinosit 2. Melanosit 3. Sel langerhaen 4. Sel merkel Dermis/Korium Tebalnya antara 3-5 mm Merupakan anyaman serabut kolagen dan elastin yang bertanggung jawab untuk sifat sifat penting dari kulit Dermis mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, gelembung rambut, kelenjar lemak (sebasea), kelenjar keringat, kelenjar otot, serabut syaraf dan korpus paccini Daerah atas dermis terdapat papillae membentuk lapisan papil yang berhubungan dengan epidermis Lapisan papil mengandung ahir syaraf yang dipengaruhi oleh perubahan suhu dan aplikasi anastetika lokal dan iritasi Lapisan SubKutan (Hipodermis) Terdiri dari: jaringan ikat longgar berisi sel sel lemak di dalamnya Fungsi: sebagai pengisolasi panas, penahan goncangan, dan penyimpan energi Tersusun atas beberapa sel lemak yang disusun dalam lobulus dan berikatan dengan serat kolagen sebagai penghubung dengan lapisan dermis Memiliki sel utamafibroblas dan makrofag yg membawa sistem vaskular dan saraf pada kulit OBAT KULIT Bila obat digunakan secara topikal, maka obat akan keluar dari pembawanya dan berdifusi ke permukaan jaringan kulit Ada 3 jalan masuk utama: 1. Melalui stratum korneum yang terletak di antara kelenjar keringat dan kantung rambut berperan sbg membran yg bersifat semi permiabel sehingga molekul obat berpenetrasi dengan cara difusi pasif 2. Melalui daerah kantung rambut 3. Melalui kelenjar keringat Faktor-faktor yang mempengaruhi penembusan obat melalui lapisan kulit: Konsentrasi obat Kelarutannya dalam air Koefisien partisi minyak dan airnya Obat dapat menembus melewati kulit melalui 3 cara: 1. Transeluler permeasi obat melalui rute transeluler lgsg menembus, tjd dalam jumlah yg sgt kecil, dipengaruhi oleh sel tanduk yg sulit ditembus 2. Intraseluler sebagian besar obat menembus stratum corneum melalui jalur ini. Bagian intraseluler/celah sel stratum corneum tersusun atas lipid bilayerpeningkatan permeasi obat dg memodifikasi lapisan lipid bilayer 3. Transappendageal permeasi obat melalui kelenjar sebasea, folikel rambut, ataupun kelenjar keringat. Jalur ini kurang berperan penting dalam permeasi obat karena luas permukaan kecil Pemilihan bentuk obat kulit topikal dipengaruhi oleh: 1. Jenis kerusakan kulit 2. Daya kerja yg dikehendaki 3. Kondisi penderita 4. Daerah kulit yang diobati Sediaan Semi Solid Topikal Salepsediaan setengah padat untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir Krimbentuk emulsi dg konsistensi semisolid shg mempunyai viskositas yg lebih tinggi dibandingkan dengan sediaan likuida Pastasediaan semi padat yg mengandung satu atau lebih bahan obat yg ditujukan utk pemakaian topikal Gelsistem semi padat yg terdiri dari suspensi yg dibuat dari partikel anorganik yg kecil atau molekul organik yg besar, terpenetrasi oleh suatu cairan