MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Peraturan Gubernur ini dimaksudkan sebagai dasar hukum dan acuan bagi
Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Sakai Sambayan yang
terintegrasi dengan program JKN dengan tujuan untuk:
a. menghindari duplikasi anggaran baik dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) maupun APBD; dan
b. meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penduduk yang belum termasuk dalam
program JKN baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten/Kota.
BAB III
KEPESERTAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
a. P e n e r i m a B a n t u a n I u r a n (PBI);dan
b. Bukan P e n e r i m a B a n t u a n I u r a n ( B u k a n P B I ) .
Bagian Kedua
Penerima Bantuan Iuran
Pasal 4
(1) Peserta PBI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan orang
yang tergolong sangat miskin, miskin, rentan miskin dan hampir miskin
didaerah dengan kriteria sebagai berikut:
a. tidak termasuk dalam data kepesertaan program Jaminan Kesehatan
Nasional-Kartu Indonesia Sehat yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Kabupaten/Kota;
b. telah memiliki KK danKTP;
c. bersedia untuk berobat pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan/atau ruang rawat kelas III pada fasilitas pelayanan kesehatan
rujukan tingkat lanjutan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan;
d. WBS yang terdaftar pada Dinas Sosial, WBP di Daerah, orang terlantar di
Daerah dan korban tindak kekerasan di Daerah;
e. Peserta PBI termasuk juga mitra kerja dari Instansi Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota sebagai berikut :
1. Dinas Sosial Provinsi dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota:
a) Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK);
b) Pekerja Sosial Masyarakat (PSM); dan
c) Taruna Siaga Bencana (Tagana);
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota :
a) Kader Posyandu
b) Kader Posyandu Lansia;
c) Kader Posbindu; dan
d) Kader Jumantik
5
(2) Kepesertaan dan jaminan pelayanan kesehatan bagi PBI sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dianggap gugur apabila:
a. Peserta PBI meningkatkan fasilitas ruang rawat diatas kelas III;
b. Peserta PBImenjadi peserta mandiri atau Pekerja Penerima Upah (PPU);
dan/atau
c. Peserta PBI telah berpindah alamat keluar wilayah Provinsi.
Pasal 5
(1) Pendaftaran peserta PBI Sakai Sambayan, WBS, WBP, Orang Terlantar dan
Korban Tindak Kekerasan di Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1) sebagai peserta PBI pada program JKN dilakukan oleh Dinas Sosial
Kabupaten/Kota kepada BPJS Kesehatan Kantor Cabang Setempat dengan
terlebih dahulu mendapat rekomendasi Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota
atau Kepala Lembaga Permasyarakatan/Rumah Tahanan setempat dengan
tembusan Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung.
(2) Dinas Sosial Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas
melakukan pemetaan, pendataan, verifikasi dan validasi PBI Daerah Provinsi
sesuai kewenangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(3) Pendaftaran bagi bayi baru lahir dari Peserta PBI sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1)huruf f diaktifkan secara langsung sebagai Peserta PBI.
(4) Data peserta PBI sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) menjadi dasar
untuk diberikan Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Sakai Sambayan.
(5) Data PBI sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Bupati/ Walikota dan diusulkan ke Pemerintah Provinsi Lampung
melalui Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi Lampung untuk selanjutnya
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Lampung.
Pasal 6
(2) Hasil evaluasi danrekonsiliasi sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dilaporkan
ke Biro Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, Dinas Sosial
dan Dinas Kesehatan.
6
Bagian Ketiga
Bukan Penerima Bantuan Iuran
Pasal 7
(3) Setiap orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di daerah
berkewajiban menjadi peserta program jaminan sosial yang diselenggarakan
oleh BPJS Kesehatan.
BAB IV
SISTEM INFORMASI
Pasal 8
Pasal 9
BAB V
PEMBIAYAAN DAN PROPORSI PEMBIAYAAN
PBI DAERAH PROVINSI
Pasal 10
(1) Peraturan Gubernur ini hanya akan membiayai PBI sesuai dengan ketentuan
Pasal 4 ayat (1).
7
(3) Besaran alokasi anggaran yang diperuntukan bagi PBI Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan:
a. Besaran premi; dan
b. Jumlah Kuota PBI Daerah
Pasal 11
(1) Pembiayaan pelayanan kesehatan bagi peserta PBI Daerah bersumber APBD
Provinsi dialokasikan untuk:
a. Peserta yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah Provinsi
b. Peserta Kabupaten/Kota yang dialokasikan secara proporsional sesuai
dengan PBI Daerah bersumber APBD Kabupaten/Kota
Pasal 12
Biaya luran Peserta PBI pada program Jaminan Kesehatan Sakai Sambayan
dibebankan pada APBD Provinsi Lampung melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) Badan Keuangan Daerah Provinsi Lampung.
BAB VI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Pasal 13
(1) Kepala Dinas Kesehatan bersama Kepala Dinas Sosial dan Kepala Biro
Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Lampung melaksanakan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kepesertaan dan pelayanan jaminan
kesehatan di Daerah sesuai tugas dan fungsinya paling sedikit setiap 6 (enam)
bulan sekali dan/ atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.
(2) Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat mengikutsertakan unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau Unit
Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait dan/atau instansi terkait lainnya.
(3) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaporkan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan
Inspektorat Provinsi Lampung.
8
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Ditetapkandi Telukbetung
pada tanggal 2018
GUBERNUR LAMPUNG,
M. RIDHO FICARDO
Diundangkan di Telukbetung
pada tanggal 2018
Pj. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI LAMPUNG,