Pada makalah ini, kami mengangkat satu kasus terkait rekomendasi kemenkes untuk melakukan penurunan tipe RS. Kasus berikut, mengacu pada pemberitaan dalam situs bisnis.com yang dipublikasi pada tanggal 22 Juli 2019:
… Kementerian Kesehatan memberikan rekomendasi turun kelas RS
yang bekerja sama dan melayani BPJS Kesehatan kepada 615 rumah sakit baik milik daerah maupun swasta di Indonesia. Kebijakan tersebut diberikan berdasarkan review layanan BPJS yang berdampak pada penyesuaian tipe RS, dan tertuang dalam surat nomor HK.04.01/I/2963/2019 yang ditujukan kepada Gubernur, Walikota, Bupati tertanggal 15 Juli. Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar mengatakan rekomendasi turun kelas ini merupakan hasil reviu dari Kementerian Kesehatan dan Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yang tak sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Menurutnya, reviu memang harus dilakukan untuk menjamin kualitas pelayanan kepda pasien dan fairness dalam pembiayaan ke RS. Proses reviu kelas RS menjadi hal penting untuk memastikan bahwa kualitas RS tetap terjamin. Terlebih, pasien sebagai konsumen mendapatkan kepastian akan hak perawatannya dan memastikan BPJS Kesehatan membayar klaim sesuai kondisi RS yang ada. ...
Surat rekomendasi penyesuaian/penurunan tipe RS pada kasus diatas, dilakukan
berdasarkan hasil review oleh kementrian kesehatan. Review tersebut menyoroti 6 peraturan dalam pelayanan kesehatan. Beberapa di antaranya adalah keputusan menteri kesehatan nomor HK.01.07/Menkes/373/2019 tentang pedoman review kelas RS dan surat BPJS Kesehatan nomor 064/III.2/2019 tanggal 3 Januari 2019 tentang Reviu Kesesuaian RS Umum berdasarkan Permenkes 56 tahun 2014. Selain itu juga menyoroti Peraturan Presiden Nomar 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan. Pasal 27 ayat 2 menyebutkan, dalam hal ditemukan ketidaksesuaian kelas RS berdasar peraturan perundang-undangan pada saat kredensial atau rekredensial, maka BPJS Kesehatan harus melaporkan kepada Menteri Kesehatan untuk dilakukan review.