Anda di halaman 1dari 24

Tugas Besar Pemodelan Sistem

Kelas : TI-40-06
NIM / Nama : 1. (1201164236) I Gede Wira Ranata
2. (1201164192) Eben Sadana Pane
3. (1201164289) Andre Dwi Masqah
4. (1201164180) Ayu Khalim Mentari
Kasus : PT. MODEL 2018
Ringkasan Permasalahan

Problem Situation
Problem Situation Gambaran Dalam Sistem
Processes PT. Model 2018 merupakan perusahaan yang memproduksi dua jenis produk yaitu Oscilloscope (O) dan
Voltmeter (V). Proses produksi kedua produk tersebut melibatkan tiga stasiun kerja (SK) yaitu SK Circuit
Board (CB), SK Chasis (CH), dan SK Final Assembly (Ass). Untuk menjaga kualitas produk sesuai dengan
standar konsumen, maka perusahaan ini melakukan proses inspeksi 100% dimana pengujian dilakukan di
laboratorium terhadap kedua produk tersebut.
Structure PT. Model 2018, Manajer Produksi, Manajer Pemasaran, Direksi Perusahaan, Pemimpin perusahaan, Tim
kendali mutu, Direktur utama, direktur produksi, dan karyawan
Conflict Adanya keinginan perusahaan untuk menjadi Market Leader dimana akibatnya perusahaan harus bisa
melakukan pelayanan yang maksimal kepada konsumen atau dengan kata lain semua permintaan yang ada
harus terpenuhi. Apabila terjadi kondisi dimana perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumen maka
konsumen akan beralih ke perusahaan lainnya dan perusahaan akan kehilangan reputasi sehingga kepercayaan
konsumen mulai menurun. Isu lainnya adalah adanya perusahaan pesaing yang menawarkan harga yang lebih
rendah dibandingkan dengan PT. Model 2018. Karena itulah direksi perusahaan menekankan pentingnya
meminimumkan terjadinya kehilangan penjualan. Dengan adanya berbagai persaingan tersebut diharapkan
perusahaan dapat menekan biaya produksi dan biaya overhead.
Uncertainties Jumlah permintaan produk dan harga produk yang bergantung pada kondisi pasar
Aksi dan Reaksi Untuk memenuhi permintaan konsumen maka berbagai elemen perusahaan melakukan berbagai perencanaan
yang sesuai seperti melakukan perencanaan produksi pabriknya untuk satu bulan ke depan, manajer pemasaran
menekankan perlunya melakukan pelayanan yang maksimal, direksi perusahaan menekankan adanya cost
reduction untuk memelihara tingkat keuntungan yang sesuai, dan adanya tindakan direktur produksi untuk
melakukan kerja sama dengan pihak luar apabila perencanaan produksi yang dilakukan perusahaan tidak bisa
memenuhi permintaan konsumen
Controls Jumlah produk yang ada di gudang ditekan sehingga ongkos penyimpanan bisa lebih kecil, adanya
pemeriksaan cacat dimana cacat produk hanya sebesar 1% dari total produksi selama seminggu yang
menandakan bahwa kualitas atau proses produksi yang dilakukan tetap terjaga, menekan biaya overhead
perusahaan dan melakukan pengontrolan pemesanan ketika melakukan kerja sama dengan pihak luar yaitu
melakukan pemesanan minimal sebanyak 100 unit
Goals and Aim Tujuannya adalah untuk memenuhi segala permintaan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan secara maksimal, dimana keuntungan tersebut diperoleh dengan mengurangi adanya biaya
overhead perusahaan
World View 1. Manajer Produksi, memandang adanya permintaan sebagai sebuah input yang akan digunakan untuk
melakukan perencanaan produksi dengan tujuan dapat memenuhi semua permintaan yang ada dan ongkos
yang dikeluarkan minimum dimana ongkos tersebut tidak hanya terdiri atas ongkos produksi, overhead,
dan biaya simpan tetapi juga ongkos yang ditimbulkan karena adanya kehilangan penjualan. Manajer
produksi juga bisa melakukan subcontrack apabila perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan
permintaan
2. Manajer Pemasaran, melihat adanya permintaan ini merupakan peluang untuk menjadinya PT. Model 2018
sebagai Market leader dimana konsekuensi yang harus dihadapi adalah dengan memberikan layanan yang
maksimal kepada konsumen atau dengan kata lain dapat memenuhi semua permintaan pelanggan
3. Direksi Perusahaan, dengan adanya permintaan tersebut maka secara otomatis akan timbul berbagai biaya
dalam melakukan proses produksi, maka dari itu pihak direksi perusahaan menetapkan kebijakan cost
reduction dalam rangka memelihara dan meningkatkan keuntungan. Direksi perusahaan juga mengambil
kebijakan mengenai meminimumkan terjadinya faktor kehilangan penjualan yang dapat merugikan
perusahaan.
4. Direktur Utama, meminta direktur produksi untuk selalu memperhatikan berbagai kegiatan produksi yang
dilakukan sehingga proses dapat berlangsung secara lancar
5. Direktur Produksi, bekerja sama dengan direktur utama serta manajer produksi untuk selalu
memperhatikan semua kegiatan produksi yang dilakukan dan dapat dengan tepat memenuhi permintaan
yang ada dengan ongkos yang minimum. Selain itu direktur produksi juga memberikan keputusan kepada
manajer produksi untuk melakukan outsourching apabila tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Selain itu terdapat sebuah gagasan yang dikeluarkan yaitu memasok saja komponen circuit Board dan
Chasis dari IKM.
6. Karyawan, menanggapi adanya permintaan tersebut adalah sebagai suatu pekerjaan yang harus
diselesaikan dengan baik karena menyangkut ke konsumen
People 1. Manajer Produksi
2. Manajer Pemasaran
3. Direksi Perusahaan
4. Direktur Utama
5. Direktur Produksi
6. Karyawan (Penjamin mutu, Divisi CB dan CH, Divisi Final Assembly)
Relationship Terdapat berbagai hubungan yang saling terkait di dalam PT. Model 2018 dimana setiap departemen memiliki
hubungan yang harus baik sehingga semua kegiatan yang dilakukan menjadi lebih lancar
Resources Sumber daya yang digunakan oleh PT. Model 2018 mudah didapatkan selain itu sumber daya atau barang
yang akan diberikan kepada konsumen juga bisa didapatkan dari subkontrak, outsourching, dan kerja sama
dengan Industri menengah ke bawah.

Rich Picture
No. Komponen Kategori (structure/ process /relationship)
1 PT.Model 2018 Structure
2 Produk O Process
3 Produk V Process
4 Permintaan Structure
5 Pangsa Pasar 57,3 % Process
6 Bahan Baku Process
7 Inventory Process
8 Ongkos/minggu 0,5 % Process
9 Produk O 150 Unit Process
10 Produk V 250 Unit Process
11 Produk Cacat 1 % Process
12 Permintaan tidak terpenuhi Structure
13 Konsumen Hilang Process
14 Hilang Reputasi Process
15 Cost Reduction Structure
16 Menekan Biaya Overhead Sebesar 25 % Process
17 Manajer Produksi Structure
18 Rencana Produksi Structure
19 Permintaan terpenuhi dengan ongkos minimum Process
20 Sub Kontrol Process
21 Outsourcing Process
22 Pemeriksaan Process
23 Manajer Pemasaran Structure
24 Maximasi layanan dan permintaan produk Process
terpenuhi
25 Kerjasama dengan 3 distribusi Process
26 Direktur Produksi Structure
27 Memasok Komponen Process
28 Pelatihan Process
Mengidentifikasi Masalah untuk Analisis
Hirarki Sistem
Analisis Stakeholder
Problem Owner Direksi PT Model 2018, Manager Produksi dan Manager Pemasaran
Problem Customer Konsumen PT Model 2018
Problem User Karyawan PT Model 2018 bagian produksi dan pemasaran
Problem Analyst Direktur Utama PT Model 2018 dan Kelompok 9 TI-40-06

6 Elemen Masalah
6 Elemen Masalah Penjelasan dalam Sistem
Pengambil keputusan: Direktur Utama PT Model 2018
Tujuan pengambil keputusan (Objective): 1. Pengurangan ongkos produksi
2. Menekan terjadinya lost sales
Kriteria keputusan (Desicion Criterion): Overtime dan melakukan Outsourcing
Ukuran performansi: Maksimasi profit dengan minimasi total biaya dari biaya produksi dan lost sales
Input kendali, alternatif jalur aksi (alternative course Kapasitas produksi reguler, biaya produksi reguler, harga jual produk
of action):
Konteks: Environment : kompetitor
Wider System : Supplier, IMK, Customer, Outsource
Narrow System : Direktur Utama, Direktur produksi, Tim Kendali Mutu, dan
Manager PT Model 2018
Mendeskripsikan Sistem Relevan
Influence Diagram

Jenis Komponen Simbol Komponen dalam Sistem


1. Kapasitas Produksi Reguler
Control input: 2. Biaya Produksi Reguler
decision, decision rule 3. Harga Jual Produk

1. Harga Bahan Baku


2. Demand Produk
3. Demand Terpenuhi
Uncontrollable input data, 4. Demand Tidak Terpenuhi
constraints, etc. 5. Biaya Lost Sales
6. Biaya Outsoursing
7. Biaya Inventory
8. Biaya Overhead
1. Biaya Material
Systems variable: 2. Total Biaya Lost Sales
component attribute, 3. Total Biya Outsoursing
state variable value 4. Biaya Produksi Reguler
5. Biaya Produksi Overtime
6. Total Biaya Produksi
7. Harga Jual Produk
1. Total Profit
Output
Model Matematis
Kamus Simbol
No. Simbol Keterangan Satuan
1 TP Total Profit Rupiah/ Minggu
2 HJ Harga Jual Rupiah/Minggu
3 HJ Harga Jual Rupiah/Minggu
4 DT Demand Terpenuhi Rupiah/Minggu
5 TBP Total Biaya Produksi Rupiah/Minggu
6 BI Biaya Inventory Rupiah/Minggu
7 BO Biaya Overhead Rupiah/Minggu
8 BM Biaya Material Rupiah/Minggu
9 HBB Harga Bahan Baku Rupiah/Minggu
10 DP Demand Produk Rupiah/Minggu
11 TBLS Total Biaya Lost Sales Rupiah/Minggu
12 DTT Demand Tidak Terpenuhi Rupiah/Minggu
13 BLS Biaya Lost Sales Rupiah/Minggu
14 BOUT Biaya Outsourcing Rupiah/Minggu
15 BINSP Biaya Inspeksi Rupiah/Minggu
16 TBO Total Biaya Outsourcing Rupiah/Minggu
17 BPR Biaya Produksi Reguler Rupiah/Minggu
18 BPR Biaya Produksi Reguler Rupiah/Minggu
19 KPR Kapasitas Produksi Reguler Rupiah/Minggu
20 BPO Biaya Produksi Rupiah/Minggu
21 BPO Biaya Produksi Overtime Rupiah/Minggu
22 KPO Kapasitas Produksi Overtime Rupiah/Minggu

Rincian Model Matematis


 Total Biaya Produksi = biaya produksi regular + biaya produksi overtime + biaya lost sales + biaya material + biaya overhead + biaya
inventory
TBP = BPR + BPO + BLS + BM + BO + BI
 Biaya Produksi Reguler = kapasitas produksi regular x biaya produksi regular
BPR = KPR x BPR
 Biaya Produksi Overtime = kapasitas produksi overtime x biaya produksi overtime
BPO = KPO x BPO
 Biaya Lost Sales = biaya lost sales x demand tidak terpenuhi
BLS = BLS x DTT
 Biaya Overhead = biaya overhead x (kapasitas produksi regular + kapasitas produksi overtime)
BO = BO x (KPR x KPO)
 Biaya Inventory = biaya inventory x kuantitas inventory
BI = BI x KI
 Kapasitas Produksi Reguler = kapasitas produksi regular : Waktu Reguler yang tersedia
KPR = KPR : WRT
 Kapasitas Produksi Overtime = kapasitas produksi regular x 50%
KPO = KPR x 50%
Solusi
Solusi Model I

Produk O Produk V Keterangan


Ongkos Imventory 2075 900
Inventory 450 850
Harga Jual 415000 180000
Demand Minggu 1 2000 2700
Demand Minggu 2 1700 3300
Demand Minggu 3 1900 3300
Demand Minggu 4 850 2800
Fraksi Cacat 1% 1%
Biaya Outsorcing 50000 25000
Ongkos Bahan Baku 150000 50000
Waktu Produksi per unit CH 0,35 0,7 Jam
Waktu Produksi per unit CB 0,2 0,35 Jam
Waktu Produksi per unit assembly 0,4 0,3 Jam
Kapasitas Waktu Produksi (Pembatas) 750 750 jam/minggu
CH
Kapasitas Waktu Produksi (Pembatas) 750 750 jam/minggu
CB
Kapasitas Waktu Produksi (Pembatas) 1500 1500 jam/minggu
Assembly
Biaya Lost Sales 0 0
Minggu Pertama

Minggu Pertama

Produk O Produk V Keterangan


Pemisalan (trial and error) 1200 1300
Kapasitas RT 1200 1300
Total Biaya RT 18000000
Kapasitas OT 650 1150
Total Biaya OT 16875000
Inventory Terpakai 150 250
Sisa Inventory 0 0
Biaya Inventory 2075 900
Total Biaya Inventory 0
Demand terpenuhi 2000 2700
Biaya material 150000 50000
Total Biaya Material 435000000
Biaya Overhead 15000 1200
Total Biaya Overhead 33240000
Biaya Lost Sale 0 0
Total Biaya Lost Sale 0
Total Biaya Produksi 503115000
Total Pendapatan 830000000 486000000
Total Keuntungan 812885000
Jam CH RT 1330
Jam CH OT 315
Jam CB RT 695
Jam CH OT 266,25
Jam Assembly RT 870
Jam Assembly OT 302,5

Minggu Pertama
900000000
800000000
700000000
600000000
500000000
400000000
300000000
200000000
100000000
0
Total Biaya Lost Sale Total Biaya Produksi Total Keuntungan

Series1 Series2

Minggu Kedua

Minggu Kedua

Produk O Produk V Keterangan


Pemisalan (trial and error) 1300 2800
Kapasitas RT 1300 2800
Total Biaya RT 30750000
Kapasitas OT 300 300
Total Biaya OT 5625000
Inventory Terpakai 100 200
Sisa Inventory 0 0
Biaya Inventory 2075 900
Total Biaya Inventory 0
Demand terpenuhi 1700 3300
Biaya material 150000 50000
Total Biaya Material 420000000
Biaya Overhead 15000 1200
Total Biaya Overhead 29460000
Biaya Lost Sale 0 0
Total Biaya Lost Sale 0
Total Biaya Produksi 485835000
Total Pendapatan 705500000 594000000
Total Keuntungan 813665000
Jam CH RT 2415
Jam CH OT 105
Jam CB RT 1240
Jam CH OT 82,5
Jam Assembly RT 1360
Jam Assembly OT 105
Chart Kedua
900000000
800000000
700000000
600000000
500000000
400000000
300000000
200000000
100000000
0
Total Biaya Lost Sale Total Biaya Produksi Total Keuntungan

Series1 Series2

Minggu Ketiga

Minggu Ketiga

Produk O Produk V Keterangan


Pemisalan (trial and error) 1300 2800
Kapasitas RT 1300 2800
Total Biaya RT 30750000
Kapasitas OT 500 350
Total Biaya OT 7968750
Inventory Terpakai 100 150
Sisa Inventory 0 0
Biaya Inventory 2075 900
Total Biaya Inventory 0
Demand terpenuhi 1900 3300
Biaya material 150000 50000
Total Biaya Material 450000000
Biaya Overhead 15000 1200
Total Biaya Overhead 32460000
Biaya Lost Sale 0 0
Total Biaya Lost Sale 0
Total Biaya Produksi 521178750
Total Pendapatan 788500000 594000000
Total Keuntungan 861321250
Jam CH RT 2415
Jam CH OT 148,75
Jam CB RT 1240
Jam CH OT 111,25
Jam Assembly RT 1360
Jam Assembly OT 152,5
Minggu Ketiga
1E+09
900000000
800000000
700000000
600000000
500000000
400000000
300000000
200000000
100000000
0
Total Biaya Lost Sale Total Biaya Produksi Total Keuntungan

Series1 Series2

Minggu Keempat

Minggu Keempat

Produk O Produk V Keterangan


Pemisalan (trial and error) 400 2300
Kapasitas RT 400 2300
Total Biaya RT 20250000
Kapasitas OT 200 300
Total Biaya OT 4687500
Inventory Terpakai 150 200
Sisa Inventory 0 0
Biaya Inventory 2075 900
Total Biaya Inventory 0
Demand terpenuhi 750 2800
Biaya material 150000 50000
Total Biaya Material 252500000
Biaya Overhead 15000 1200
Total Biaya Overhead 14610000
Biaya Lost Sale 16600000 0
Total Biaya Lost Sale 16600000
Total Biaya Produksi 308647500
Total Pendapatan 311250000 504000000
Total Keuntungan 506602500
Jam CH RT 1750
Jam CH OT 87,5
Jam CB RT 885
Jam CH OT 72,5
Jam Assembly RT 850
Jam Assembly OT 85
Minggu Keempat

600000000

500000000

400000000

300000000

200000000

100000000

0 Series1 Series2
Total Biaya Lost Sale Total Biaya Produksi Total Keuntungan

Berdasarkan model pertama yaitu hanya menggunakan kapasitas overtime didapatkan keuntungan karena setiap permintaan yang ada dapat
digunakan untuk memenuhi permintaan yang ada. Bisa dilihat pada setiap minggunya setiap adanya permintaan dapat dipenuhi oleh kapasitas
reguler time, overtime, dan adanya inventory pada perusahaan. Hal tersebut menyebabkan tidak adanya lost sale. Tentunya hal tersebut sangat
membantu karena perusahaan akan bisa memenuhi segala permintaan yang ada tentunya dengan kualitas yang sesuai. Namun pada Minggu
keempat tidak bisa memenuhi permintaan dengan sebagai mana mestinya sehingga terjadi lost sale meskipun perusahaan tetap mengalami
keuntungan karena biaya lost sale yang timbul tidak terlalu besar.

Anda mungkin juga menyukai