BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan global mengetahui bahwa dasar keberadaan sebuah organisasi adalah barang
atau jasa yang disajikan kepada masyarakat. Produk yang baik merupakan kunci keberhasilan.
Strategi yang kurang baik dapat menghancurkan perusahaan. Untuk memaksimalkan potensi
keberhasilan, perusahaan unggulan memfokuskan diri hanya pada beberapa produk dan
berkonsentrasi pada produk-produk tersebut. Walaupun demikian, karena hampir semua
produk mempunyai siklus hidup yang tebatas dan bahkan dapat diprediksi, perusahaan harus
secara terus-menerus menemukan produk baru untuk didesain, dikembangkan, dan dipasarkan.
Manajer operasi yang baik menuntut adanya komunikasi yang kuat antara pelanggan, produk,
proses, dan pemasok yang menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi untuk produk
mereka.
Sebuah strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan investasi
pangsa pasar, dan siklus hidup produk, dan menggambarkan luasnya suatu lini produk. Tujuan
dari suatu keputusan produk adalah untuk mengembangkan dan menerapkan sebuah strategi
produk yang dapat memenuhi permintaan pasar dengan keunggulan bersaing.
Agar perusahaan dapat besaing pada pangsa pasar yang besar, maka perlu adanya teori
mengenai permasalahan tersebut, yang penyusun sajikan dalam sebuah makalah dengan judul
“Desain Produk dan Jasa”.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang terjadi di dalam memaksimalkan kepuasan yang didapat oleh
konsumen, diantaranya karena perbedaan selera dan tingkat finansial serta beberapa variabel
lain yang mengakibatkan adanya kesulitan untuk menyeragamkan harga atau tingakatan yang
dibutuhkan untuk menyeregamkan teori tersebut.
Page | 1
Bahkan sering kali tampilan awal adalah faktor utama yang sering kali dilihat oleh para
konsumen. Jadi bagaiman seorang manajer operasional membuat produk yang dibuat oleh
perusahaan mendapat kesan yang baik dan menjadi trade-mark bagi produk-produk lain.
C. Tujuan
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasikan atau mendefinisikan siklus produk, tim pengembangan produk,
kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai, desain yang tangguh, persaingan
berdasarkan waktu, analisis nilai dan manajemen konfigurasi.
2. Menjelaskan aliansi, rekayasa yang terjadi berbarengan, analisis product-by-value dan
dokumentasi produk.
Page | 2
BAB II PEMBAHASAN
Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk barang atau jasa untuk dapat disajikan
pada pelanggan atau klien. Sebagai contoh, asuransi melakukan spesialisasi yaitu, ada asuransi
yang berada pada bidang khusus mobil atau asuransi dengan jenis umum seperti Prudential.
Organisasi melakukan pembedaan melalui produk yang dihasilkan oleh mereka. Keputusan
produk merupakan asas bagi strategi organisasi dan memilki dampak yang luas pada seluruh
fungsi operasi.
Seorang manajer operasi harus siap untuk mengembangkan produk baru, mereka juga harus
siap untuk mengembangkan strategi untuk produk baru dan produk yang sudah ada. Pengujian
berkala produk sangat diperlukan karena strategi berubah sejalan dengan perubahn poduk
melintasi siklus hidupnya.
Pendapatan Bersih
(Laba )
Kerugian
Arus Kas
Page | 3
Fase Perkenalan, karena produk pada fase ini masih sedang ‘disesuaikan’ dengan
pasar. Biasanya pada kondisi ini sering dilakukan (1) penelitian (2) pengembangan
produk, (3) modifikasi dan perbaikan proses, dan (4) pengembangan pemasok.
Fase Pertumbuhan, design mulai stabil dan diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas
yang efektif. Penambahan kapasitas yang sudah ada untuk menampung peningkatan
permintaan produk mungkin diperlukan.
Fase Kematangan, pada saat produk dewasa, pesaing mulai bermunculan. Produksi dalam
jumlah besar serta inovasi sangat dibutuhkan pada fase ini.
Fase Penurunan, produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk bagi investasi sumber
daya dan kemampuan manajerial.
Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Ini
merupakan prinsip Pareto (yakni, fokus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting dan
bukan pada permasalahan yang banyak tetapi sepele) yang diterapkan pada bauran produk:
sumber daya diinvestasikan pada permasalahan yang sedikit tetapi penting. Analisis produk
berdasarkan nilai mengurutkan produk secara menurun berdasarkan kontribusi nilai uang
individu masing-masing produk bagi perusahaan. Kontribusi rendah per unit dari suatu produk
tertentu mungkin terlihat sama sekali berbeda jika mewakili sebagian besar penjualan
perusahaan.
Ketika produk mati, karena produk yang tidak perlu harus dibuang dan digantikan, karena
perusahaan menghasilkan hampir semua pendapatan dan keuntungannya dari produk baru,
maka pemilihan produk, definisi, dan desain dilakukan secara terus-menerus. Mengetahui
bagaimana menemukan dan mengembangkan produk baru dengan sukses merupakan suatu
keharusan.
Page | 4
a. Peluang Produk Baru
Satu teknik untuk menghasilkan produk baru adalah brainstorming. Brainstorming adalah
sebuah teknik dimana kelompok orang yang berbeda saling berbagi ide pada topik tertentu
tanpa mengkritik. Tujuan brainstorming adalah untuk membangkitkan diskusi terbuka yang
menghasilkan ide kreatif mengenai produk yang mungkin dan perbaikan produk. Umumnya
brainstorming bermanfaat bila secara langsung memusatkan pada keadaan ini:
Manajer operasi harus memahami faktor-faktor ini dan dapat mengantisipasi perubahan dalam
peluang produk, produk itu sendiri, volume produk dan bauran produk.
Pentingnya produk baru tidak dapat ditaksirkan terlalu tinggi sebagaimana pada
gambar, perusahaan yang memimpin pasar mendapatkan sebagian besar penjualannya dari
produk yang berumur kurang dari 5 tahun. Sebagaimana dapat disaksikan, seleksi, definisi, dan
desain produk sangat sering dilakukan mungkin hingga ratusan kali untuk setiap produk yang
berhasil. Manajer operasi dan organisasinya harus dapat menerima resiko dan kegagalan.
Mereka harus dapat menampung banyak produk baru sambil mempertahankan aktivitas yang
sudah mereka jalankan. Persentase Penjualan dari Produk yang Diperkenalkan dalam 5 Tahun
Terakhir
Page | 5
50% Semakin tinggi
persentase penjualan
40% dari produk yang
diperkenalkan dalam
30% waktu 5 tahun terakhir,
semakin besar
20% kemungkinan
perusahaan menjadi
10% pemimpin .
Page | 6
memahami dan melaksanakannya. Kegunaan lain dari QFD adalah untuk menunjukan
bagaimana usaha yang berkualitas akan disebarkan .
Page | 7
Kemampuan untuk diproduksi dan aktivitas rekayasa nilai mungkin merupakan
teknik terbaik yang ada untuk menghindari biaya pada manajemen operasi. Hal itu dapat
menghasilkan peningkatan nilai dengan memusatkan perhatian untuk mencapai
spesifikasi fungsional yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
cara yang optimum. Desain produk mempengaruhi semua aspek pengeluaran
operasional.
Page | 8
proses produksi di saat sudah jelas bahwa produk baru tersebut akan sukses. Analisis
nilai (value analysis) berusaha memperbaiki cara untuk menghasilkan produk yang
lebih baik atau lebih ekonomis. Teknik dan keuntungan analisis nilai sama dengan yang
terdapat pada rekayasa nilai, walaupun perubahan kecil pada penerapannya mungkin
diperlukan karena analisis nilai terjadi saat produk sedang diproduksi.
• Desain yang Ramah Lingkungan
Satu aktivitas penting manajer operasi yang peka terhadap lingkungan adalah
meningkatkan produktivitas. Planet bumi memang terbatas, karenanya manajer yang
meminimalkan penggunaan sumber daya adalah ‘pahlawan’. Manajer operasi yang baik
dapat menurunkn biaya selagi membatasi sumber daya tersebut.
Pada saat siklus hidup produk menurun, kebutuhan pegembangan produk yang lebih
cepat menjadi meningkat. Ditambah lagi di saat produk yang menggunakan teknologi yang
lebih canggih bertambah banyak, pengeluaran dan resiko yang ada juga meningkat. Manajer
operasi yang menguasai seni pengembangan produk secara bertahap akan memenangkan
persaingan dari para pengembang produk yang lebih lambat. Inilah yang disebut dengan
Persaingan Berdasarkan Waktu.
Strategi
Pengembangan
Eksternal
Aliansi
Joint Ventures
Membeli
Teknologi atau
Keahlian dengan
Mengambil Alih
Pengembang
Strategi
Pengembangan
Internal
Perpindahan dari
Produk yang Ada
Sekarang
Peningkatan
Produk yang Ada
Sekarang
Page | 9
Produk Baru yang
Dkembangkan secara
Internal
Page | 10
Internal Biaya
Pengembangan
Dibagi Cepat dan/atau yang sekarang
Produk
Panjang Kecapaian
Pengembangan Produk
F. Menetapkan Produk
Di saat barang dan jasa baru dipilih untuk diperkenalkan, pertama barang dan jasa harus
ditetapkan dari segi fungsinya yaitu, apa yang dapat dilakukan produk atau jasa tersebut. Prosuk
kemudian didesain dan perusahaan menentukan bagaimana fungsi dapat dicapai. Manajemen
biasanya mempunyai beragan pilihan bagaimana sebuah produk dapat mecapai tujuan
fungsionalnya.
Page | 11
Spesifikasi yang teliti diperlukan untuk memastikan produksi yang efisien karena
peralatan, tata letak dan SDM tidak dapat ditentukan hingga produk ditetapkan, didesain dan
didokumentasikan. Karenanya setiap organisasi memerlukan dokumen untuk menetapkan
produksinya. Hampir semua barang yang diproduksi, dan juga komponennya ditetapkan dalam
sebuah gambar teknik yang biasa disebut BOM ( Bill Of Material), yang mendata komponen,
penjelasan mereka dan kuantitas yang dibutuhkan masing – masing untuk membuat sebuah
unit produk.
Pada jasa industri makanan, bill of material diwujudkan dalam pengendalain porsi.
Pada sebuah produk yang lebih kompleks, sebuah bill of material ditunjukkan pada bill of
material lain yang merupakan bagiannya. Dalam hal ini subunit (subperakitan) merupakan
bagian dari unit selanjutnya yang lebih tinggi ( induk bill of material) yang pada akhirnya
membuat produk jadi. Contoh bill of material yang diwujudkan dalam standar pengendalain
porsi untuk roti keju BBQ Hard Rock Café.
Keterangan Jumlah
Roti 1
Daging cincang 8 gram
Keju cheddar 2 lembar
Bacon 2 lembar
Bawang BBQ ½ cangkir
Saus BBQ Hickory 1 gram
Set roti
Selada 1 helai
Tomat 1 potong
Bawang merah 4 buah
Acar 1 potong
Kentang goring 5 gram
Garam 1 sendok teh
Piring 11 inci 1
Bendera HRC 1
Page | 12
b. Teknologi Kelompok
Teknologi kelompok (group technology) mensyaratkan agar komponen-komponen
diidentifikasi dengan sebuah skema kode yang menyatakan tipe proses dan parameter
proses. Berikut ini beberapa keuntungan teknologi kelompok :
1. Perbaikan desain.
2. Mengurangi bahan baku dan pembelian.
3. Menyederhanakan proses perencanaan dan pengendalian produksi.
4. Memperbaiki tata letak, rute, dan pembebanan mesin.
5. Mengurangi waktu penyetelan , bahan setengah jadi dan waktu produksi.
Saat sebuah produk dipilih dan didesain, produksinya dibantu oleh dokumen yang
bermacam-macam. Beberapa dokumen yang dikaji secara sekilas antara lain:
Banyak pembahasan sejauh ini memusatkan perhatian pada apa yang disebut sebagai
produk nyata, yakni barang. Di sisi lain, terdapat produk yang tidak nyata, yaitu jasa.
Merancang jasa merupaka suatu tantangan, karena umumnya mempunyai karakteristik yang
unik karena pelanggan bisa berperan langsung dalam desain jasa. Spefikasi desain dapat berupa
sebuah kontrak atau penjelasan tertulis dengan foto . Beberapa pendekatan yang bisa dilakukan
antara lain :
Page | 13
c. Membagi jasa menjadi bagian – bagian kecil dan mengidentifikasi bagian tersebut
sehingga menyebabkan otomatisasi atau mengurangi interaksi pelanggan.
d. Memfokuskan desain pada moment-of-truth.
Karena interaksi pelanggan yang tinggi pada hampir semua industri jasa, dokumen
untuk memindahkan produk menjadi produksi, berbeda dengan yang digunakan pada operasi
pembuatan barang. Dokumentasi pada jasa sering berbentuk perintah kerja yang eksplisit yang
merinci apa yang akan terjadi pada moment-of-truth yang biasanya berbentuk storyboard.
Pohon keputusan dapat digunakan untuk membuat keputusan produk baru, juga untuk
beragam permasalahan manajemen lainnya. Pohon keputusan sangat bermanfaat terutama saat
terdapat serentetan keputusan dan hasil yang juga beragam yang mengakibatkan keputuan
selanjutnya yang diikuti hasil yang lain. Untuk membentuk sebuah pohon keputusan,
digunakan prosedur berikut :
1. Pastikan bahwa semua alternatif yang mungkin sudah dimasukan ke dalam pohon.
Termasuk alternatif untuk “tidak melakukan apa-apa”.
2. Pengembalian hasil (payoff) dimasukan pada akhir setiap cabang yang bersesuaian.
Ini merupakan tempat untuk menghitung pengembalian hasil dengan mencapai
cabang ini.
3. Tujuannya adalah untuk menetapkan nilai yang diharapkan dari setiap tindakan yang
ada. Hal ini dicapai dengan memulainya pada akhir pohon ( sebelah kanan ) dan
bekerja menuju awal pohon (sebelah kiri), menghitung nilai pada setiap langkah dan
“memotong” alternatif yang tidak sebaik aternaif lainnya dari titik yang sama.
Akhirnya suatu produk baik itu berupa barang atau jasa, telah dipilih, dideain, dan
ditetapkan. Produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi yang fungsional, dan
kemudian mungkn menjadi sebuah desain. Sekarang, manajemen harus memutuskan untuk
mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide produk. Satu dari seni
Page | 14
manajemen modern adalah menegetahui kapan memindahkan sebuah produk dari tahap
pengembangan ke tahap produksi (transition to production). Saat keputusan dibuat, biasanya
membutuhkan satu proses produksi untuk memastikan desain benar – benar dapat diproduksi.
Percobaan ini juga memberikan staf produksi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan
yang sesuai, prosedur pengedalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan bahwa
produk dapat dimulai dengan sukses.
Page | 15
L. Perancangan Produk
Seperti sebagian besar bidang desain ide untuk desain produk muncul dari suatu
kebutuhan dan memiliki fungsi. Ini mengikuti metode tertentu dan terkadang dapat disebabkan
oleh faktor-faktor yang lebih kompleks seperti asosiasi dan Telesis. Juga digunakan untuk
menggambarkan produk yang kompeten secara teknis perancang atau desainer industri adalah
istilah Industrial Design Engineer. The Cyclone vacuum cleaner penemu James Dyson
misalnya dapat dianggap dalam kategori ini.
Beberapa perusahaan atau individu yang memiliki perasaan yang kuat terutama untuk
mengembangkan produk-produk baru daripada yang lain. Dalam dunia modern ini termasuk
teknologi terutama perusahaan-perusahaan seperti iRobot, Google atau Nokia. Banyak
desainer produk aset strategis kepada perusahaan-perusahaan yang perlu untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif dalam inovasi.
2. Pengembangan Produk
Page | 16
• Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan.
Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian
segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara
khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target
harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.
• Perancangan (desain)
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik
produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas
bagian perancangan mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software, dan
lain-lain) dan desain industri (estetika, ergonomics, user interface).
• Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan
system produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian,
instalasi, dan distribusi. Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan
umumnya melalui 6 tahapan proses, antara lain adalah :
Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan ini
mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk
menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen
Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan
toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen
standar yang dibeli dari pemasok.
Page | 17
5. Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan
Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang
sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam
memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari
produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa titik
pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk didistribusikan
3. Pengembangan Konsep
Inti dari perencanaan desain adalah terletak pada pengembangan konsep. Crawford
mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan, dan atau bentuk
prototipe yang akan dilakukan perbaikan dan bagaimana pelanggan menunjukkan
keuntungan/kerugiannya. Tiga bagian penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan
ditingkatkan dengan kondisi konsep adalah :
1. Bentuk
Hal ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya, dan
sebagainya.
2. Teknologi
Termasuk di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, kebijakan,
dan seterusnya yang dapat digunakan untuk menciptakan/mencapai produk yang
dimaksud.
3. Keuntungan
Nilai keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut
Page | 18
adalah sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam daftar
secara hierarki, dengan bobot-bobot kepentingan untuk tiap kebutuhan.
a. Menyiapkan daftar metrik kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang diturunkan dari
tingkat kepentingan kebutuhan yang direfleksikannya.
b. Mengumpulkan informasi tentang pesaing dan mengkombinasikannya dengan tingkat
kepuasan dari pelanggan produk pesaing..
c. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik.
3. Penyusunan konsep
Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip
kerja, dan bentuk produk. Sasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area konsep
konsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsep produk merupakan
gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan konsumen.
Page | 19
4. Pemilihan konsep
a. Penyaringan konsep
Tujuan penyaringan konsep adalah mempersempit jumlah konsep secara cepat dan
untuk memperbaiki konsep.
b. Penilaian konsep
Pada tahap ini, tim memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi
dan memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada
setiap kriteria.
5. Pengujian konsep
Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah
terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa
kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.
Spesifikasi target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali setelah proses
dipilih dan diuji. Pada tahap ini, tim harus konsisten dengan nilai-nilai besaran spesifik yang
mencerminkan batasan-batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan-batasan yang
diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis, serta pilihan antara biaya dan kinerja.
7. Perencanaan proyek
Pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadwal
pengembangan secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu pengembangan, dan
mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.
8. Analisis ekonomi
Page | 20
biaya pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu kegiatan dalam tahap
pengembangan.
Pemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk
baru yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan proses
produksi. Analisis pesaing dilakukan untuk mendukung banyak kegiatan awal sampai akhir.
Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model
dan prototipe. Hal ini mencakup antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu
tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model ‘hanya bentuk’ yang ditunjukkan
kepada konsumen untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar
kerja adalah untuk pilihan teknis.
Rantai Pasok (Supply Chain) adalah jaringan produsen, agen, distributor dan pengecer
yang memproduksi dan menyediakan barang jadi atau jasa kepada konsumen. Menurut Simchi-
Levi et. al (2000), Supply Chain (SC) adalah suatu jaringan dari organisasi-organisasi
independen dan saling terhubung yang bekerjasama secara kooperatif dan saling
menguntungkan dalam mengontrol, mengatur dan memperbaiki aliran material dan informasi
dari pemasok sampai pemakai. Sedangkan Supply Chain Management (SCM) merupakan
sekumpulan metode dan pendekatan guna meningkatkan integritas dan efisiensi antara
pemasok, manufaktur, gudang dan toko sehingga barang dagangan dapat diproduksi dan
didistribusikan dengan akurat baik dari sisi jumlah, lokasi maupun waktunya.
Page | 21
A. Kesimpulan
Strategi produk yang efektif membutuhkan pemilihan, desain, serta penetapan sebuah
produk dan kemudian memindahkan produk tersebut pada bagian produksi. Hanya bila strategi
ini dijalalankan secara efektif maka fungsi produksi dapat berkontribusi secara maksimum pada
organisasi. Manajer operasi harus membangun sebuah sistem pengembangan produk yang
memilki kemampuan untuk melahirkan, merancang, dan memproduksi produk yang membuat
perusahaan memiliki keunggulan bersaing. Disaat produk berjalan melintasi siklus hidupnya
(perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan), pilihan yang harus diambil oleh
manajer operasi berubah-ubah. Baik produk yang diproduksi maupun jasa mempunyai teknik
yang bervariasi untuk membantu menjalankan aktifitas ini secara efisien. Spesifikasi tertulis,
bill of material, dan gambar teknik membantu menetapkan produk, sama halnya dengan
gambar dan diagram perakitan, lembar rute, dan urutan kerja yang sering digunakan untuk
membantu produksi aktual produk tersebut. Saat sebuah produk mulai diproduksi, analisis nilai
dilaksanakan untuk menyakinkan nilai produk yang maksimum.
B. Saran
Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya untuk menguasai
konsep desain produk dan jasa karena hal tersebut dapat membantu dalam pengambilan
keputusan bagi seorang manajer, sama halnya dengan eksekutif dan mahasiswa manajemen.
Pengaruh desain produk dan jasa sangat penting karena desain merupakan faktor yang tidak
mungkin dapat terlewatkan dan tak terpisahkan dari sebuah bisnis/perusahaan dalam rangka
menghasilkan produk maupun jasa.
Page | 22