Oleh :
ANGGIA RIZCYTA 1703001
FIRMAN ARVIAN 1703020
Disusun Oleh:
Anggia Rizcyta NPM 1703001
Firman Arvian NPM 1703020
Disetujui Oleh
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan di PT Pertamina
EP Asset 2 Prabumulih Field. Laporan ini disusun guna memenuhi persyaratan
mata kuliah Praktik Kerja Lapangan pada semester VI di Program Studi Teknik
Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang. Dalam penyusunan
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, Penulis menyadari sepenuhnya masih jauh
dari sempurna, maka dari itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih secara khusus
kepada:
1. Kedua orangtua yang selalu memberikan dukungan dan mendoakan yang
terbaik.
2. Ibu Amiliza Miarti ST., M.Si selaku Direktur Politeknik Akamigas
Palembang.
3. Bapak Roni Alida, ST selaku Ketua Program Studi Teknik Eksplorasi
Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang sekaligus dosen
pembimbing Laporan Praktek Kerja Lapangan.
4. Bapak Fajri Abdurrakhman Syah selaku Assistant Manager Gas
Production di PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field yang telah
banyak membimbing kami selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
5. Bapak Siswanto selaku pembimbing lapangan di PT Pertamina EP Asset 2
Prabumulih Field, yang telah banyak memfasilitasi Penulis selama
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan membantu membuat laporan
akhir.
6. Bapak Tusmianto, Bapak Suratno, Bapak Reza Lesmana, Bapak Indra
Setiawan, Bapak Yudianto, Bapak Dedy Wibowo, Bapak Alno
Firmansyah, Bapak Apriansyah Selaku pembimbing yang telah
memberikan banyak masukan dan banyak ilmu yang sangat bermanfaat.
ii
7. Bapak Bony Repala, Bapak Zhakaria Tarigan, Bapak Panji Pradana
Krismentara, Bapak Prima Fandra, Bapak Dibya Anugerah, Bapak Leo,
Bapak Agung yang telah banyak memberikan saran serta ilmu yang sangat
membantu dalam penyelesaian Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
8. Teman-teman seperjuangan, Dewi Astuti, Apriansyah Pajarudin, dan Ari
Fernando Simamora, yang telah membantu selama PKL di PT Pertamina
EP Asset 2 Prabumulih Field.
9. Rekan-rekan mahasiswa/i dari Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi
Migas Angkatan XI (2017) di Politeknik Akamigas Palembang.
10. Dan pihak-pihak lain memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan
ini.
Akhirnya Penulis berharap semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan ini
dapat bermanfaat bagi mahasiswa lain ataupun adik tingkat selanjutnya terutama
pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Tujuan ......................................................................................... 2
1.3. Manfaat ....................................................................................... 2
1.4. Batasan Masalah ......................................................................... 2
1.5. Sistematika penulisan ................................................................. 3
iv
3.6.3. Kompresor ....................................................................... 27
3.6.4. Flow Recorder ................................................................. 27
3.6.5. Oil Catcher ...................................................................... 28
3.6.6. Fuel .................................................................................. 29
3.7 Produksi Fluida di SP Beringin #D dan SKG XIII Beringin ...... 29
3.7.1. Produksi Minyak di SP Beringin #D ............................... 30
3.7.2. Produksi Gas di SKG XIII Beringin................................ 31
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
high pressure sehingga gas tersebut dapat didistribusikan ke konsumen dan gas
lift.
2
1.4. Batasan Masalah
Dalam laporan Praktik Kerja Lapangan ini, Penulis memfokuskan untuk
membahas mengenai tahapan-tahapan proses pemurnian gas, penyaluran gas dari
SP Beringin #D hingga Metering Sales SKG XIII Beringin, peralatan yang
digunakan, permasalahan yang terjadi serta cara mengatasi permasalahan tersebut.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
4
Sumber : PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja PT Pertamina EP
5
2.2 Profil PT Pertamina EP Asset 2
PT Pertamina Asset 2 merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero)
yang bergerak di sektor hulu yang menjalankan kegiatan eksplorasi, eksploitasi
dan produksi minyak, gas bumi, gas metana batubara (GMB) dan shale gas.
Pertamina EP Asset 2 beroperasi di Sumatera Bagian Selatan. Pertamina EP Asset
2 memiliki 4 Field (lapangan) yaitu: Prabumulih Field, Field Pendopo, Field
Adera dan Field Limau.
PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field merupakan perusahaan
penghasil minyak di Indonesia dengan wilayah kerja seluas 15.972 km2. Secara
geografis PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field terletak diantara koordinat
02050’ – 03040’ LS dan 103030’ – 104030’ BT atau 90 km Barat Daya Palembang.
Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field beroperasi di Kota Prabumulih,
Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Kabupaten Ogan
Ilir.
6
b. Competitive
Competitive meliputi Proaktif, Kreatif dan Invoatif serta berorientasi pada
solusi dan hasil terbaik.
c. Confident
Confident yaitu berani bertindak dan gigih dalam menjalankan tugas
dilandasi jiwa nasionalisme yang tinggi.
d. Customer Focus
Customer Focus yaitumemahami kebutuhan pelanggan dan berkomitmen
untuk memberikan pelayanan terbaik.
e. Commercial
Commercial yaitu menciptakan nilai tambah dilandasi konsistensi penerapan
prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
f. Capable
Capable yaitu profesional dibidangnya dan senantiasa melakukan perbaikan
berkelanjutan.
DOS
BINATEK REKA Dewa
Daerah
+ 0.0000
Sopa
Jirak
Kaya Benakat
Tinur
Se.Ibul
Betun
Penelitian
u
Jene Bernai EXSPAN HEDI
TL.Gula
SURYA RAYA TELADAN Tl.Akar Raja Tepus
Rayu
Candi
Jinjing Pandan
Benakat Selo Petanang Lembak
KAB.MURA
Lokasi Kantor Pusat PT Pertamina EP Barat Betung B.L
Betung Brt
Betung
Benuang
G.Kemala
PRABUMULIH
Kemang
EXSPAN
Asset 2 Rambutan
Beli
mbin
g
Limau barat Limau
Pbm Barat
Limau timur
Tundan
Tl.Jimar
TT.Barat
TT.Timur
Karangan Tj.Bulan
JOB SEAUNION ENERGY
AMERADA HESS Ogan
Karangan
Bunian
Lagan Tupai
TEBING TINGGI
Harimau Tj.Miring
Tj.Miring Barat
Singa Tangai Timur
PILONA PTR Sengkuang AMERADA
RADIANT
MUARA ENIM
KAB.MUARA ENIM HESS D REDCO PRIMA ENERGI
Tj.Lontar Kijang F
Beringin
Ramok
E
Senabing A.Banjarsari K. Minyak
Bt. Keras
Siamang B
C
KAB.OKI
Energy Equity A
PERTAMINA
PERTAMINA DOH PBM
KAB.LAHAT S. Taham
S. Jeriji
H Guruh
Gajah Besar
Kijahan
Karang Dewa
LAHAT L. Langu TSM-1 Air Serdang
KETERANGAN : Bangko
Merbau Pagar Dewa
PERTAMINA EXISTING PERTAMINA PEP Tl Babat Kuang
Prabumenang
PERTAMINA GAS ASO PERTAMINA GAS NON ASO KAB.OKU
REN. EKSPLORASI PSC, JOB, TAC EEQ
Mandala
JOB P-TALISMAN
0 25 KM Biru
7
Untuk menuju kantor PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field dapat
melewati jalan raya lintas sumatra, khususnya jalan raya lintas timur. Sebagai
pusat kegiatan operasi Daerah Operasi Hulu Pertamina Prabumulih adalah Kota
Prabumulih yang terdiri dari kecamatan Prabumulih Barat dan Prabumulih Timur
dengan wilayah kerja produktif:
1. Kabupaten Muara Enim
2. Kabupaten Ogan Komering Ulu
3. Kabupaten Ogan Ilir
4. Kota Prabumulih
8
HumanR
esources
Ast.Man
(HR)
9
2. Piping System merupakan sistem perpipaan dari kepala sumur menuju
stasiun pengumpul dan selanjutnya menuju ke konsumen untuk membawa
fluida produksi berupa crude oil ataupun natural gas.
10
4. Transportation System merupakan fasilitas yang digunakan untuk proses
pengiriman fluida produksi menuju konsumen meliputi: metering, valve,
transfer pump dan pipa-pipa salur (Trunk Line).
11
2. Jaminan kesehatan bagi para karyawan, selain itu perusahaan juga
bekerja sama dengan beberapa rumah sakit untuk menyediakan sarana
kesehatan dan pengobatan bagi karyawan-karyawan.
Sumber : Internet
Gambar 2.11 APD Pekerja di Lapangan Pertamina
12
Sumber : Dokumentasi Penulis
Gambar 2.12 Lapangan Bola
13
sedang dalam melakukan pekerjaan di lapangan dengan jam kerja yang telah
ditentukan.
Pada PT Pertamina EP Asset 2 bekerja dengan jadwal sebagai berikut :
Senin – Kamis : Pukul 07.00 - 16.00 WIB
Jum’at : Pukul 07.00 – 15.30 WIB
Istirahat Makan Siang : Pukul 12.00 - 13.00 WIB
14
ke arah utara hingga timur laut terhadap Lempeng Eurasia yang relatif diam. Zona
penunjaman lempeng meliputi daerah sebelah barat Pulau Sumatera dan selatan
Pulau Jawa. Beberapa lempeng kecil (micro-plate) yang berada di antara zona
interaksi tersebut turut bergerak dan menghasilkan zona konvergensi dalam
berbagai bentuk dan arah. Penunjaman lempeng Indo-Australia tersebut dapat
mempengaruhi keadaan batuan, morfologi, tektonik dan struktur di Sumatera
Selatan. Tumbukan tektonik lempeng di Pulau Sumatera menghasilkan jalur busur
depan, magmatik, dan busur belakang (Bishop, 2000).
Cekungan Sumatera Selatan termasuk kedalam cekungan busur belakang
(Back Arc Basin) yang terbentuk akibat interaksi antara lempeng Indo-Australia
dengan lempeng mikro-sunda. Cekungan ini dibagi menjadi 4 (empat) sub
cekungan (Pulonggono, 1984) yaitu:
1. Sub Cekungan Jambi
2. Sub Cekungan Palembang Utara
3. Sub Cekungan Palembang Selatan
4. Sub Cekungan Palembang Tengah
15
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
16
Sumber : Dokumentasi Penulis
3.2 Alur Distribusi dari SP Beringin #D hingga Metering Sales SKG XIII
Beringin
Fluida yang di alirkan ke SP Beringin #D memiliki tekanan yang berbeda-
beda, yaitu Low Pressure (LP), Medium Pressure (MP) dan High Pressure (HP),
untuk sumur LP dan MP berjumlah 10 sumur dan untuk sumur HP itu ada 5
sumur yaitu Sumur FAA-01, Sumur FAA-15, Sumur FAA-33, Sumur FAA-34
dan Sumur FAA-35. fluida yang masuk ke SP Beringin #D tersebut dimasukkan
ke manifold dan dibedakan berdasarkan tekanannya dan tujuannya, yaitu LP (Low
Pressure), MP (Medium Pressure), HP (High Pressure) dan Test yang akan
disatukan di Header. Kemudian dari Header tersebut fluida dimasukkan ke
separator juga dibedakan berdasarkan tekanannya dan tujuannya kemudian
dipisahkan berdasarkan fasanya menjadi fasa liquid dan fasa gas.
Fasa liquid dari Separator HP dimasukkan kedalam Separator MP dan
nantinya liquid dari separator MP ini akan dialirkan ke tangki dan fasa gasnya
dimasukkan ke scrubber HP, selanjutnya dari scrubber HP terjadi pemisahan pada
liquid yang terkandung dalam gas. Gas dari HP scrubber tersebut dialirkan ke
sales HP sedangkan Liquid dari HP scrubber tersebut nantinya akan dialirkan ke
oil catcher atau langsung ke tangki.
Dari MP separator liquid dialirkan langsung ke tangki dan gas nya di
alirkan ke scrubber MP memisahkan liquid yang terkandung dalam gas. Dari
scrubber, liquid akan langsung dialirkan ke tangki atau dialirkan ke oil catcher
terlebih dahulu dan fasa gasnya akan disatukan dengan gas dari scrubber LP
17
untuk dimasukkan ke suction kompresor dan dikompresi sehingga menjadi gas
yang bertekanan tinggi.
Proses pada LP separator, fasa liquid dialirkan ke tangki dan fasa gas
dimasukkan ke scrubber LP untuk dipisahkan kembali antara fasa liquid yang
masih terkandung di dalam gas. Kemudian fasa liquid dari scrubber tersebut akan
dialirkan ke tangki dan fasa gasnya akan disatukan dengan gas dari scrubber MP
untuk dialirkan ke suction kompresor dan dikompresi agar menjadi gas yang
bertekanan tinggi.
Kemudian gas yang sudah dikompresi akan dialirkan ke Metering Sales
SKG XIII Beringin #D dan digabungkan dengan gas dari HP sales. Sedangkan
untuk liquid yang ada di tangki akan dipisahkan menjadi condensate dan air
dimana air tersebut akan dipompakan ke sumur injeksi sedangkan condensate
tersebut akan dipompakan ke PPP (Pusat Pengumpul Produksi) Prabumulih Field.
18
Untuk mempermudah alur proses gas tersebut dapat dilihat pada bagan
aliran berikut:
3.3 SP Beringin #D
SP Beringin #D berfungsi sebagai tempat pengumpul fluida hasil produksi
(minyak, air, gas) yang dihasilkan dari sumur-sumur minyak yang ada disekitar
lapangan tersebut dan fluida yang berasal dari SP Beringin #C. Kemudian fluida
tersebut dipisahkan menurut fasa-fasanya. Jenis peralatan yang digunakan pada
stasiun pengumpul beringin #D oleh keadaan lingkungan dari lapangan yang
bersangkutan, sifat fisis fluida yang diproduksikan dan tekanan fluida tersebut..
19
3.4 Peralatan pada SP Beringin #D
Secara garis besar proses pengaliran fluida dari kepala sumur ke stasiun
pengumpul dengan menggunakan peralatan produksi permukaan dapat dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu :
3.4.1. Fasilitas Transportasi
Fasilitas transportasi Merupakan komponen dari gathering system untuk
mengalirkan fluida (minyak, air dan gas bumi) dari wellhead/x-mastree ke
fasilitas pemisah maupun ke fasilitas penampung.
A. Flow Line
Flow line merupakan media sebagai tempat mengalirnya suatu fluida dari
sumur produksi menuju ke header manifold. Ukuran Flow line yang digunakan
dari sumur ke gathering station berdiameter 4 inch berjumlah 16 sumur dan untuk
sumur HP berjumlah 3 sumur, namun fluida dari sumur tersebut dialirkan dahulu
ke SP Beringin C untuk dilakukan individual test guna mengetahui flow rate dari
sumur–sumur tersebut. Sumur–sumur tersebut adalah Sumur FAA-01, Sumur
FAA-15, Sumur FAA-33, Sumur FAA-34, dan Sumur FAA-35. Dari SP Beringin
#C dialirkan ke SP Beringin #D melalui trunk line berdiameter 8 inch.
20
B. Manifold
Di SP Beringin #D setelah fluida sampai ke Manifold, fluida tersebut akan
diarahkan berdasarkan tekanannya ke header LP (Low Pressure), MP (Medium
Pressure), HP (High Pressure) dan Test. Manifold sendiri adalah kumpulan valve
–valve yang berfungsi untuk mengatur fluida dari sumur–sumur produksi ke
header berdasarkan tekanannya.
21
3.4.2. Fasilitas Pemisah
Dalam melakukan pemisahan antara gas, air dan minyak mentah (crude
oil) pada SP Beringin #D dilakukan pada separator. Separator sendiri adalah alat
yang digunakan untuk memisahkan fluida menjadi fasa–fasanya. Pemisahan fasa–
fasa fluidanya menggunakan beberapa prinsip antara lain dengan dipisahkan
berdasarkan massa jenisnya. Separator memiliki banyak jenis, berdasarkan prinsip
pemisahan fasanya dibagi menjadi 2, yaitu separator 2 fasa dan separator 3 fasa.
Separator 2 fasa akan memisahkan fasa liquid dan fasa gas, sedangkan
separator 3 fasa akan memisahkan fasa gas, minyak dan air. Di SP Beringin #D
separator yang digunakan yaitu separator 2 fasa dan ada 7 separator yang
beroperasi, yaitu 1 separator produksi HP, 1 separator produksi MP, 1 separator
produksi LP horizontal, 1 separator produksi LP vertical, 1 separator HP test, 1
separator MP test dan 1 separator LP test. Dengan tekanan kerja di masing –
masing separator sebagai berikut:
1. Separator HP sebesar 600 psi
2. Separator MP sebesar 250 psi
3. Separator LP sebesar 50 psi
22
Sumber : Dokumentasi Penulis
23
A. Wash Tank
Wash Tank Merupakan tangki bernomor 5 yang berfungsi untuk
menampung liquid dan membedakan cairan berdasarkan densitasnya sehingga
dapat dipisahkan antara air formasi dan condensate yang terkandung pada fluida
tersebut yang berasal dari separator LP. Tangki ini memiliki kapasitas
penampungan sebesar 2000 bbl. Dari tangki ini liquid tersebut dipisahkan
berdasarkan massa jenisnya. Air akan dialirkan ke tangki nomor 7 dan 8 sebelum
dipompakan ke sumur injeksi. Sedangkan condensate akan dialirkan ke tangki
nomor 3 sebelum yang kemudian akan dipompakan ke PPP Prabumulih.
B. Water Tank
Water Tank merupakan tangki nomor 7 dan 8 yang berfungsi untuk
menampung air yang berasal dari Wash tank. Tangki ini memiliki kapasitas
masing – masing 2000 bbl. Air yang ditampung di tangki ini nantinya akan di
pompakan ke sumur-sumur injeksi dengan pemompaan berkisar 7000 – 9150
BWPD.
C. Condensate Tank
Tangki condesate merupakan tangki bernomor 1, 2 dan 3 yang berfungsi
untuk menampung condensate. tangki 1 dan tangki 2 menampung liquid yang
berasal dari separator-separator test dengan kapasitas penampungan masing –
masing sebesar 1000 bbl. Dan nantinya akan di alirkan ke tangki 3 untuk nantinya
di pompakan ke PPP prabumulih. Sedangkan tangki 3 merupakan tangki berfungsi
untuk menampung condensate yang berasal dari FWKO, MP separator, tangki 1
dan tangki 2 untuk selanjutnya dipompakan ke PPP (Pusat Pengumpul Produksi)
Prabumulih. Gross yang di pompakan dari SP Beringin #D ke PPP Prabumulih
berkisar 1500 – 2300 BLPD dengan Nett sebesar 700 – 850 BOPD.
24
scrubber dan dibagi berdasarkan tekanannya. Untuk gas yang high pressure maka
akan langsung di alirkan ke HP Sales, Gas Lift dan Fuel. untuk gas LP dan gas
MP akan di alirkan ke kompresor terlebih dahulu untuk di kompresi sehingga gas
tersebut menjadi gas yang bertekanan HP sebelum di gabungkan ke Metering
Sales dengan gas dari HP sales untuk di kirimkan ke Plant musi timur yang
nantinya akan di olah menjadi LPG oleh PT Titis Sempurna.
25
scrubber LP dan scrubber MP akan di masukkan ke kompresor terlebih dahulu
untuk dinaikkan tekanannya sehingga menjadi gas HP agar dapat di distribusikan
ke Metering Sales maupun Gas Lift jika tekanan gas dari HP sales tidak stabil.
26
3.6.3 Kompresor
Kompresor merupakan alat yang berfungsi untuk mengkompresi gas low
pressure maupun Medium pressure, sehingga gas tersebut menjadi gas high
pressure sehingga gas tersebut dapat di distribusikan pada konsumen maupun gas
lift.
Di SKG XIII Beringin kompresor yang biasanya beroperasi merupakan
kompresor dari perusahaan PT Titis Sempurna dengan 3 kompresor yang
beroperasi dan 1 kompresor yang standby. Selain kompresor milik PT Titis
Sempurna ada 1 kompresor milik PT Pertamina EP Prabumulih Field dengan
status stand by. Adapun spesifikasi kompresor dari PT Pertamina EP Prabumulih
Field dengan merk kompresor Ariel bermesin Caterpillar, dengan suction
kompresor sebesar 0 s.d 30 psi dan discharge sebesar 600 s.d 650 psi serta
memiliki kapasitas maksimum sebesar 4 mmscf dan maksimum putaran mesin
sebesar 1200 RPM.
27
Operator biasanya memantau flow com ini apakah terjadi penurunan flow sebagai
indikasi adanya masalah pada SKG tersebut.
28
3.6.6 Fuel
Fuel merupakan tempat untuk mangalirkan gas ke engine kompresor dan
juga ke genset, di SKG XIII Beringin gas yang masuk ke fuel dialirkan ke engine
kompresor milik PT Pertamina EP Asset 2 jika sedang beroperasi dan ke 2 genset
yang berguna untuk suplai listrik di SKG XIII Beringin tersebut.
1 ESP 5
2 Gaslift 5
29
3.7.1 Produksi minyak pada SP Beringin #D
Minyak yang ada pada SP Beringin #D merupakan minyak yang
diproduksikan dengan menggunakan ESP dan Gas Lift dengan jumlah yang sama
yaitu masing-masing 5 sumur. Produksi sumur-sumur tersebut seperti pada tabel
berikut:
Tabel 3.3 Produksi Sumur pada 26 Agustus 2019
Kode Gas
No ESP Gross Nett WC
Sumur Lift
1 FAA-03 - √ 1125 23 98%
2 FAA-05 - √ 643 35 95%
3 FAA-08 - √ 505 35 93%
4 FAA-11 √ - 1843 69 96%
5 FAA-14 √ - 818 68 92%
6 FAA-20 √ - 1406 64 95%
7 FAA-23 √ - 974 68 93%
8 FAA-28 √ - 2052 52 97%
9 FAA-32 - √ 366 35 90%
10 FAA-36 - √ 17 0 100%
Total 9749 449
10000
Produksi (bbl)
94
8000
6000 93
4000
92
2000
0 91 Gross
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
Nett
Tanggal
30
3.7.2 Produksi gas pada SKG XIII Beringin
Laju produksi gas di SKG XIII Beringin cenderung stabil karena
produksinya selalu berada pada range normal produksi yaitu sebesar 17-18
MMSCFD dan produksi gas pada SKG paling banyak dihasilkan dari produksi
gas HP.
18
16
14 MP gas
12
10
8
6 LP gas
4
2
0 Total gas
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
tanggal
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari kegiatan Praktik Kerja
Lapangan di PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field SKG XIII Beringin,
antara lain:
1. Proses pemurnian gas di SKG XIII Beringin dilakukan pada Scrubber yang
dimana alat ini dirancang untuk memisahkan butiran cairan yang masih
terikut dalam gas yang berasal dari pemisahan pertama di separator.
Scrubber di SKG XIII Beringin berjenis vertikal scrubber.
2. Alur distribusi gas dari SP Beringin D ke SKG XIII Beringin dimulai dari
Header kemudian di alirkan ke separator. Dari separator, gas di alirkan ke
scrubber berdasarkan tekanannya dan dialirkan ke HP sales untuk gas HP.
Sedangkan untuk gas LP & MP akan di masukkan ke kompresor dahulu
sehingga menjadi gas HP. Barulah selanjutnya gas-gas tersebut
didistribusikan ke konsumen melalui metering sales. Sedangkan liquidnya
di alirkan ke tangki yang nantinya akan di pompakan ke PPP Prabumulih
untuk condensate nya dan ke Sumur Injeksi untuk air nya.
3. Peralatan yang digunakan di SP Beringin #D dan SKG XIII Beringin antara
lain Flow Line, Manifold, Header, Separator, Tangki, Scrubber, Kompresor
Flow Recorder, Flow Com, Oil Catcher dan Fuel.
4. Air yang dipompakan dari SP Beringin #D ke well injection berkisar 7000 –
9500 BWPD dan Gross yang dipompakan dari SP Beringin #D ke PPP
Prabumulih berkisar 1500 – 2300 BLPD dengan Nett sekitar 700 – 800
BOPD. Sedangkan untuk produksi gas sebesar 17 – 18 MMSCFD.
32
DAFTAR PUSTAKA
32
Lampiran 2
33
Lampiran 3
Produksi Beringin
34
Lampiran 4
35
Lampiran 5
36