Profil Indikator PONEK
Profil Indikator PONEK
METODE Prospektif
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN DATA
FREKUENSI ANALISA Laporan triwulan berupa Grafik Garis (Run Chart)
DATA
AREA NICU, Ruang Bersalin, OK, IGD, HCU, Ranap
PIC Tim PONEK
PUBLIKASI DATA Data akan dipaparkan Triwulan dan Tahunan Mutu rumah sakit
FORMAT JAM KET
PENCATATAN JENIS
T NAMA JAM DARA
N NO.R DARAH/B
G PASIE PERMI H
O M ANYAKNY
L N NTAAN DITER
A
IMA
1
2
3
4
Verifikasi :
INDIKATOR MUTU PONEK
JUDUL INDIKATOR 2. Angka keterlambatan operasi sectio caesaria (> 30 menit)
TARGET 0%
CAKUPAN DATA Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melihat/observasi seluruh laporan pasien obstetrik dalam satu bulan.
KRITERIA INKLUSI
METODE Prospektif
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN DATA
FREKUENSI ANALISA Laporan triwulan berupa Grafik Garis (Run Chart)
DATA
AREA IGD, Ruang Bersalin, Ruang Rawat Inap, Ruang HCU
PUBLIKASI DATA Data akan dipaparkan Triwulan dan Tahunan Mutu rumah sakit
FORMAT No
PENCATATAN N Na Alam Rujukan/
R Dx DPJP
O ma at Non
M
1 2 3 4 5 6 7
1
5
INDIKATOR MUTU PONEK
TARGET 0,2 %
CAKUPAN DATA Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan melihat/
observasi seluruh laporan pasien bayi dalam satu bulan.
KRITERIA INKLUSI Seluruh pasien neonatus yang diberi pelayanan intensif termasuk pasien
rujukan dari luar
KRITERIA EKSKLUSI Bayi meninggal dalam kandungan (IUFD)
Bayi yang meninggal karena tidak bisa dirujuk ke rumah sakit ruukan
METODE Prospektif
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN DATA
FREKUENSI ANALISA Laporan triwulan berupa Grafik Garis (Run Chart)
DATA
AREA NICU, IGD, Ruang Perinatologi
FORMAT
PENCATATAN
No
N Na Alam
R Dx DPJP Rujukan/Non
o ma at
M
1
2
3
4
5
6
7
INDIKATOR MUTU PONEK
JUDUL INDIKATOR 2. Angka kejadian tidak dilakukannya IMD pada bayi baru lahir
DEFINISI Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan perawatan untuk bayi berat
OPERASIONAL lahir rendah atau lahiran prematur dengan melakukan kontak langsung
antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-to-skin contact, di mana ibu
menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi.
ALASAN/ IMPLIKASI/ Perawatan Metode Kanguru merupakan alternatif pengganti incubator
RASIONALISASI/ dalam perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan
DIMENSI MUTU cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar
yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan menjadi
thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendapatkan kehangatan
(menghindari bayi dari hipotermia), PMK memudahkan pemberian ASI,
perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. PMK
dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui dan
ketidakpuasan ibu serta meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi serta
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
FORMULA Jumlah kumulatif BBLR yang dilakukan PMK dibagi dengan jumlah BBLR
yang dirawat di NICU x 100 %
NUMERATOR Jumlah BBLR yang dilakukan PMK dalam periode 1 bulan
TARGET 100 %
CAKUPAN DATA Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melihat/observasi seluruh kegiatan kepada bayi baru lahir di rumah sakit
dalam satu bulan.
KRITERIA INKLUSI Berat badan bayi 1500-2500 g
METODE Prospektif
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN DATA
FREKUENSI ANALISA Laporan triwulan berupa Grafik Garis (Run Chart)
DATA
AREA NICU
PUBLIKASI DATA Data akan dipaparkan Triwulan dan Tahunan Mutu rumah sakit
FORMAT Khusus Bayi Tidak Dilakukan PMK
PENCATATAN
ALASAN
TIDAK PMK
N Tanggal Nama NO. JUMLAH
(diluar
o Lahir Pasien RM BBLR
kriteria
eksklusi)
1
2
3
4
5
INDIKATOR MUTU PONEK
DEFINISI Rawat gabung adalah suatu sistem perawatan di mana bayi serta ibu dirawat
OPERASIONAL dalam satu unit
ALASAN/ IMPLIKASI/ Rawat gabung merupakan salah satu tindakan yang dapat meningkatkan
RASIONALISASI/ produksi ASI
DIMENSI MUTU
FORMULA Jumlah kumulatif bayi yang dilakukan rawat gabung dibagi dengan jumlah
bayi yang lahir dalam 1 bulan x 100 %
NUMERATOR Jumlah bayi yang dilakukan rawat gabung dalam periode 1 bulan
TARGET 100 %
CAKUPAN DATA Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melihat/observasi seluruh kegiatan rawat gabung kepada bayi baru lahir di
rumah sakit dalam satu bulan.
KRITERIA INKLUSI Bayi normal, tidak mempunyai cacat bawaan berat
Nilai apgar menit ke-5 lebih dari 7
Keadaan stabil
Berat badan lahir 2500-4000 g
Usia kehamilan 37-42 minggu
Ibu sehat
KRITERIA EKSKLUSI -
METODE Prospektif
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN DATA
FREKUENSI ANALISA Laporan triwulan berupa Grafik Garis (Run Chart)
DATA
AREA Perinatologi
PUBLIKASI DATA Data akan dipaparkan Triwulan dan Tahunan Mutu rumah sakit
DEFINISI BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500-2500 g
OPERASIONAL
ALASAN/ IMPLIKASI/ BBLR merupakan penyebab utama kematian prenatal dan juga dapat
RASIONALISASI/ meningkatkan risiko untuk penyakit tidak menular seperti diabetes dan
DIMENSI MUTU kardiovaskuler di kemudian hari.
FORMULA Jumlah kumulatif bayi BBLR yang berhasil ditangani dibagi dengan jumlah
bayi BBLR yang dirawat x 100 %
NUMERATOR Jumlah bayi BBLR yang berhasil ditangani dalam periode 1 bulan
TARGET 100 %
CAKUPAN DATA Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melihat/observasi seluruh kegiatan kepada bayi BBLR di rumah sakit dalam
satu bulan.
KRITERIA INKLUSI Berat badan 1500-2500 g
KRITERIA EKSKLUSI -
METODE Prospektif
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN DATA
FREKUENSI ANALISA Laporan triwulan berupa Grafik Garis (Run Chart)
DATA
AREA NICU
PUBLIKASI DATA Data akan dipaparkan Triwulan dan Tahunan Mutu rumah sakit
CAKUPAN DATA Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melihat/observasi seluruh kegiatan resusitasi kepada bayi baru lahir di
rumah sakit dalam satu bulan.
KRITERIA INKLUSI Bayi lahir di rumah sakit
Bayi rujukan dari luar dengan kasus asfiksia
KRITERIA EKSKLUSI Bayi dengan penyulit yang lain
METODE Prospektif
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN DATA
FREKUENSI ANALISA Laporan triwulan berupa Grafik Garis (Run Chart)
DATA
AREA NICU
PUBLIKASI DATA Data akan dipaparkan Triwulan dan Tahunan Mutu rumah sakit
DEFINISI Eklampsia adalah serangan kejang yang dialami semasa kehamilan atau
OPERASIONAL setelah melahirkan
ALASAN/ IMPLIKASI/ Penanganan pre eklampsia yang tidak adekuat atau salah dalam pelaksanaan
RASIONALISASI/ prosedur dapat menyebabkan terjadinya eklampsia dan berakibat koma,
DIMENSI MUTU kerusakan otak, dan berpotensi kepada kematian ibu atau bayi saat lahir
FORMULA Jumlah kumulatif ibu dengan preeklampsia yang tidak terjadi eklampsia
dibagi dengan jumlah ibu dengan preeklampsia yang ditangani x 100 %
NUMERATOR Jumlah ibu dengan preeklampsia yang tidak terjadi eklampsia dalam
periode 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah ibu dengan preeklampsia yang ditangani dalam periode 1 bulan
TARGET 100 %
CAKUPAN DATA Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melihat/observasi seluruh kegiatan kepada ibu dengan preeklampsia di
rumah sakit dalam satu bulan.
KRITERIA INKLUSI -
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN DATA
FREKUENSI ANALISA Laporan triwulan berupa Grafik Garis (Run Chart)
DATA
AREA Ruang Bersalin, IGD
PUBLIKASI DATA Data akan dipaparkan Triwulan dan Tahunan Mutu rumah sakit
DENOMINATOR Jumlah bayi ikterus yang ditangani di rumah sakit dalam periode 1 bulan
TARGET 100%
CAKUPAN DATA Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melihat/observasi seluruh kegiatan kepada bayi baru lahir dalam satu bulan.
KRITERIA INKLUSI -
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI Laporan Triwulan berupa Grafik Garis (Run Chart)
ANALISA DATA
AREA NICU
PUBLIKASI DATA Data akan dipaparkan Triwulan dan Tahunan Mutu rumah sakit
FORMAT PENCATATAN NO
Tangg Nam Jumlah
N . Keterangan
al a Diagnosa Awal Bayi
o R Bayi Pulang
Lahir Bayi Ikterus
M
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
INDIKATOR MUTU PONEK
DEFINISI TTN adalah gangguan respirasi yang muncul pada neonatus sesaat setelah
OPERASIONAL lahir
ALASAN/ IMPLIKASI/
RASIONALISASI/
DIMENSI MUTU
FORMULA Jumlah kumulatif bayi dengan TTN yang berhasil ditangani dibagi dengan
jumlah bayi TTN yang ditangani x 100 %
NUMERATOR Jumlah bayi dengan TTN yang berhasil ditangani dalam periode 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah bayi dengan TTN yang ditangani dalam periode 1 bulan
TARGET 100 %
CAKUPAN DATA Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melihat/observasi seluruh kegiatan kepada bayi baru lahir dalam satu bulan.
KRITERIA INKLUSI -
KRITERIA EKSKLUSI Bayi dengan kesulitan nafas karena penyulit yang lain
METODE Prospektif
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN DATA
FREKUENSI ANALISA Laporan triwulan berupa Grafik Garis (Run Chart)
DATA
AREA NICU
PUBLIKASI DATA Data akan dipaparkan Triwulan dan Tahunan Mutu rumah sakit
FORMAT Tangg Keterangan Jumlah
PENCATATAN N Nama NO. Diagnos
al Keluar Rumah bayi
o Pasien RM a Awal
Lahir Sakit TTN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
TARGET 0%
CAKUPAN DATA Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
melihat/observasi seluruh kegiatan kepada bayi baru lahir dalam satu bulan.
KRITERIA INKLUSI -
KRITERIA -
EKSKLUSI
METODE Prospektif
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI Laporan Triwulan berupa Grafik Garis (Run Chart)
ANALISA DATA
AREA NICU
PUBLIKASI DATA Data akan dipaparkan Triwulan dan Tahunan Mutu rumah sakit
FORMAT PENCATATAN NO
Tangg Nam Jumlah
N . Keterangan
al a Bayi Yang
o R Bayi Pulang
Lahir Bayi Lahir
M
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
INDIKATOR PONEK
JUDUL INDIKATOR Angka kejadian KPSW
TIPE INDIKATOR
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN DATA
INDIKATOR PONEK
JUDUL
Penemuan Pemantauan ANC Resiko tinggi
INDIKATOR
TIPE INDIKATOR Input √ Proses √ Outcome
TUJUAN Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam menangani ibu hamil
resiko tinggi dalam melakukan konseling
DEFINISI Kehamilan resiko tinggi merupakan suatu masa dimana ibu tersebut
OPERASIONAL dapat mengalami berbagai resiko ketika hamil yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor
ALASAN/ Agar resiko tinggi ibu hamil dapat dideteksi sedini mungkin, dan dapat
IMPLIKASI/ dilakukan konseling dan pemantauan ketat serta penanganan yang tepat
RASIONALISASI/ hingga masa persalinnan berlangsung
DIMENSI MUTU
FORMULA Jumlah penemuan ANC resiko tinggi yang diberikan konseling dibagi
jumalah penemuan keseluruhan ANC resiko tinggi
NUMERATOR Jumlah Penemuan ANC resiko tinggi yang diberikan konseling
DENOMINATOR Jumlah keseluruhan ANC resiko tinggi
TARGET 100%
CAKUPAN DATA Observasi langsung
KRITERIA -
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN
DATA
INDIKATOR PONEK
JUDUL INDIKATOR Angka keberhasilan Kejadian HPP
TIPE INDIKATOR Input √ Proses √ Outcome
TUJUAN Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam menangani ibu yang
mengalami HPP
DEFINISI HPP adalah perdarahan setelah bayi lahir dengan jumlah lebih dari
OPERASIONAL 500 ml
1. Perdarahan post partum dini ( early post partum hemorrhage )
yaitu perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama sesudah
lahir.
2. Perdarahan masa nifas (late post partum hemorrhage) yaitu
pendarahan terjadi pada masa nifas (puerperium) tidak termasuk
24 jam pertama setelah bayi lahir
ALASAN/ HPP merupakan salah satu penyebab kematian terbesar dari ibu
IMPLIKASI/ bersalin, dan diharapkan HPP dapat dihindari dan diatasi
RASIONALISASI/
DIMENSI MUTU
FORMULA Jumlah pasien dengan HPP yang berhasil ditangani dibagi dengan
jumlah total ibu dengan HPP dalam 1 bulan
NUMERATOR Jumlah pasien HPP yang berhasil ditangani dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah total pasien dengan HPP dalam 1 bulan
TARGET 100 %
CAKUPAN DATA Observasi langsung
KRITERIA INKLUSI -
KRITERIA -
EKSKLUSI
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN
DATA
INDIKATOR PONEK
JUDUL INDIKATOR Angka Penanganan HAP
TIPE INDIKATOR Input √ Proses √ Outcome
TUJUAN Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam menangani ibu yang
mengalami HAP
DEFINISI HAP adalah perdarahan dari jalan lahir setelah usia kehamilan 22
OPERASIONAL minggu
Kalsifikasi :
1. Plasenta previa
2. Solusio Plasenta
3. Perdarahan yang belum jelas
sumbernya
4. Ruptur sinus marginalis
5. Vasa previa
6. Plasenta letak rendah
ALASAN/ HAP merupakan salah satu resiko kehamilan dan apabila tidak
IMPLIKASI/ ditangani dengan benar maka akan berakibat kematian ibu dan
RASIONALISASI/ kematian bayi
DIMENSI MUTU
FORMULA Jumlah pasien dengan HAP yang tertangani dibagi dengan jumlah
total ibu bersalin yang mengalami HAP
NUMERATOR Jumlah pasien HAP yang tertangani dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah total ibu bersalin yang mengalami HAP
TARGET 100%
CAKUPAN DATA Observasi langsung
KRITERIA INKLUSI -
KRITERIA -
EKSKLUSI
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN
DATA
INDIKATOR PONEK
JUDUL INDIKATOR Angka Kejadian Caesar karena gagal Induksi
TIPE INDIKATOR Input √ Proses √ Outcome
TUJUAN Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam menangani ibu
dengan gagal induksi
DEFINISI Gagal Induksi adalah suatu keadaan dimana induksi tidak bisa
OPERASIONAL diteruskan kembali,dikarenakan berbagai faktor seperti terjadi gawat
janin, kemajuan persalinan macet selama 24 jam
ALASAN/ Untuk menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi
IMPLIKASI/
RASIONALISASI/
DIMENSI MUTU
FORMULA Jumlah pasien dengan gagal induksi yang dilakukan caesar dengan
jumlah total ibu yang dilakukan induksi
NUMERATOR Jumlah pasien gagal induksi yang dilakukan caesar dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah total pasien yang diinduksi
TARGET < 20%
CAKUPAN DATA Observasi langsung
KRITERIA INKLUSI -
KRITERIA -
EKSKLUSI
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN
DATA
INDIKATOR PONEK
JUDUL INDIKATOR Angka Kejadian Abortus Iminens
TIPE INDIKATOR Input √ Proses √ Outcome
TUJUAN Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam menangani ibu
dengan abortus iminens
DEFINISI Abortus Iminens adalah ancaman keguguran dimana kondisi janin
OPERASIONAL masih sehat namun beresiko mengalami abortus dengan ditandai
kemunculan flek kecoklatan dari vagina ketika kehamilan kurang dari
20 minggu
ALASAN/ Perdarahan merupakan salah satu penyebab kematian janin didalam
IMPLIKASI/ kandungan bila tidak segera ditangani
RASIONALISASI/
DIMENSI MUTU
FORMULA Jumlah kejadian abortus iminens yang berlanjut menjadi abortus
dibagi dengan jumlah keseluruhan kejadian abortus iminens
NUMERATOR Jumlah kejadian abortus iminens yang berlanjut menjadi abortus
DENOMINATOR Jumlah total kejadian abortus iminens
TARGET < 0,5 %
CAKUPAN DATA Observasi langsung
KRITERIA INKLUSI -
KRITERIA -
EKSKLUSI
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN
DATA
INDIKATOR PONEK
JUDUL INDIKATOR Angka Kejadian IUFD
TIPE INDIKATOR Input √ Proses √ Outcome
TUJUAN Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam menangani dan
melakukan observasi persalinan sehingga terhindar dari IUFD
DEFINISI IUFD ( Intrauterine Fetal Death) adalah kondisi janin yang meninggal
OPERASIONAL di dalam kandungan setela kehamilan berusia 20 minggu
ALASAN/ Perbaikan mutu dalam hal melakukan kontrol/observasi pada pasien
IMPLIKASI/ persalinan sehingga tidak terjadi loss
RASIONALISASI/
DIMENSI MUTU
FORMULA Jumlah kejadian IUFD pada ibu bersalin dibagi dengan jumlah total
ibu bersalin
NUMERATOR Jumlah kejadian IUFD
DENOMINATOR Jumlah total Ibu bersalin
TARGET <0%
CAKUPAN DATA Observasi langsung
KRITERIA INKLUSI -
KRITERIA Bayi yang datang ke RSIA Amanah Probolinggo sudah dengan IUFD
EKSKLUSI
FREKUENSI Bulanan
PENGUMPULAN
DATA