Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kita
panjatkan puja dan puji syukur kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan cerpen ini.
Cerpen ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan cerpen ini.untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam
pembuatan cerpen ini. Terlepas dari itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susun kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki cerpen ini atau cerpen-cerpen betrikutnya.
Akhir kata kami berharap semoga cerpen ini dapat memberikan kesan untuk para pembaca,
serta terima kasih kepada pembaca telah meluangkan waktunya untuk membaca.
Malam ini hujan kembalai membasahi kota dengan gaya angkihnya yang selalu membuat
Shella mengeluh. Baginya hujan dalah mimpi buruk yang memang di ciptakan untuk
menghantuinya.
Dia adalah MARSHELLA CITRA. Dulu Shella adalah seorang pecinta hujan. Dulu baginya setiap
tetesan hujan selalu menghantarkan hatinya menuju ketenangan. Dulu hari-harinya penuh
harapan akan datangnya hujan. Dulu hujan adalah temannya berbagi kesedihan dan
kebahagiaan. Dulu hujan selalu merengkuhnya dalam rasa nyaman. Dulu... semua yang
Tapi semua berubah. Harapannya hancur. Kebahagiaan yang selalu di hadirkan hujan ternyata
harus di bayar mahal dengan kesedihan dan rasa sakit yang juga di hadirkannya. Dan pada
akhirnya shella menjadi pembenci hujan. Semua itu karena saat hujan turun shella akan
membenci hujan.
ini tak terdeskripsikan, namun efeknya benar-benar nyata. Shella merasa jantungnya
berdebar.
“ndah, kok kamu gak bilang si kalo mau kesini?tanya shella sebal, yang masih mencoba
menetralkan debaran jantung yang kian tak tau diri. Indah yang di tanya pun hanya diam
“Assalamualaikum bang angga! Ini indah, bang keluar dong” seru indah saat memanggil sang
pemilik rumah.
“Walaikumsalam. Hai ndah, ehh ada shella juga. Masuk yuk” ucap angga
Shella hanya menatap kedua orang itu dengan tatapan yang tak bisa di artikan lagi. Lalu shella
mengalihkan pandangannya untuk menatap jalanan yang masih setia di guyur hujan tanpa
melawan. Sambil ia menetralkan debaran jantung yang sedari tadi tak mau berhenti. Akhirnya
Tak berapa lama angga menghampiri shella lalu ia berbicara kepada shella “kenapa gak masuk
aja”
Shella masih setia diluar rumah sambil menikmati hujan malam ini. Tak beberapa lama indah
“bang aku sama shella pulang ya,makasih udah bantuin ngerjain pr” ucap indah
Angga menjawab “iya ndah,ya udah sana pulang kasian tuh shella udah kedinginan”
“ya ampun perhatian banget sih sama si shella,yaudah kita pulang dulu ya bang” ucap indah
Angga hanya mengangguk lalu pandangan nya tertuju pada shella “shella hati-hati yaa....”
Saat malam petemuan nya dengan angga saat itu,hari-hari shella berubah. Mengapa? Karena
setelah malam itu shella menjadi lebih dekat dengan angga, bisa dikatakan mereka lebih dari
Dia adalah ANGGA PAMUNGKAS cowok yang terkenal cuek tapi dia juga termasuk dalam
shella,angga adalah sosok yang mampu mengambil hati nya dengan caranya sendiri. Karena
shella adalah termasuk orang yang susah untuk membuka hatinya unuk orang yang baru
dikenal nya beberapa bulan ini. Shella berfikir menjadi sedekat ini dengan angga tidak akan
berbengaruh besar terhadap dirinya. Tetapi semua yang ada dalam fikiran shella berbanding
Sampai saat ini baik shella maupun angga tidak pernah saling berkomunikasi,dikarenakan
mereka terlalu asik dengan kesibukan nya masing-masing. Mungkin dalam seminggu mereka
akan saling bertukar kabar entah itu shella yang memulai atau angga. Semakin lama shella
merasa ada yang aneh dengan sikap angga akhir-akhir ini tetapi shella selalu berfikir positif,
mungkin angga sangat sibuk sampai sikap nya sedikit berbeda dari biasanya.
Matahari pun mulai menampakan diri, saat itu pula shella akan berangkat ke sekolah dengan
indah. Mereka berdua sedang duduk dihalte untuk menunggu bus, karena jarak antara
asrama dengan sekolah mereka lumayan jauh. Shella duduk sambil mendengarkan musik dari
ipod yang disalurkan dengan earphone yang selalu ia bawa saat akan berangkat sekolah.
sambil ia melihat-lihat kearah jalanan yang mulai ramai dengan kendaraan yang berlalu-
lalang dan sedikit tertutup awan hitam, mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Saat shella
sedang asik melihat jalanan, tiba-tiba shella melihat seseorang pengendara motor yang akhir-
akhir ini ia rindukan dan jarang ia temui sedang berboncengan dengan seorang gadis yang
sangat ia kenali, ya! Itu adalah angga dan laras. Laras adalah teman sekelas angga yang
notabennya adalah kakak kelas shella. Shella pernah mendengar kabar bahwa dulu sebelum
angga mengenal shella, angga dan laras sempat memiliki perasaan yang sama namun shella
berfikir itu sudah menjadi angin yang berlalu. Ia masih melihat kearah dua orang itu yang
sedang asik tertawa di sepanjang jalan. Shella tidak tau mereka berdua ada hubungan apa
yang jelas shella merasa sudah dibohongi oleh angga. Tanpa disadari air mata shella jatuh
Shella hanya diam, ia tidak tau harus bicara apa kepada indah.
Lama shella diam akhirnya ia menghadap indah diiringi dengan senyuman palsu
Tak berapa lama bus yang mereka nantikan datang, mereka berdua langsung menaiki bus itu.
Selama diperjalanan shella hanya memandang kearah luar jendela yang mulai terdapat
rintikan-rintikan kecil air hujan di kaca jendela bus. Saat itu juga air mata shella jatuh
Lima belas menit berlalu hingga akhirnya mereka telah sampai disekolah, shella dan indah
masuk kekelas masing-masing. Shella hanya duduk diam menunduk dan memasukan kepala
nya dilipatan kedua tangan nya yang berada di atas meja, ia masih memikirkan kejadian tadi.
Tak berapa lama cici teman sekelas shella berteriak memanggil nama nya. “shella! Dicariin
Shella berjalan keluar kelas menemui angga yang sedang berdiri didepan kelasnya. Lalu shella
“aku mau ngomong sesuatu sama kamu”ucap angga dengan gelisah. Shella hanya
mengangguk.
“sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu atas sikap aku yang buat kamu gak nyaman
“kita sampai disini aja ya shel” ucap angga dengan mata terpejam yang membuat shella kaget.
“hubungan kita sampai disini aja, karna aku fikir aku Cuma bisa bikin kamu gak nyaman aja
sama sikap aku selama ini. Jadi lebih baik kita sendiri-sendiri aja” ucap angga penuh
penyesalan
Shella hanya bisa diam dengan air matanya yang mulai jatuh. Bertepatan dengan hujan yang
terus turun membasahi area sekolah. Semenit dua menit pun berlalu. Masing-masing dari
mereka mulai berkutat dengan fikiran masing-masing. Shella menatap angga dan berkata
“alasannya?”tanya shella
“gak usah berbelit dengan banyak alasan. Intinya aku udah gak bisa lagi melanjutkan
hubungan ini. Jadi kita sampai disini aja ya shel” jawab angga dengan yakin tanpa menyadari
Shella hanya diam dan ia tidak bisa berkata apa-apa saat ini. Ia hanya tak habis fikir setelah
kejadian tadi di halte shella mengira setelahnya semuanya akan baik-baik saja.
Cukup lama shella diam akhirnya ia berbicara dengan dengan penuh keyakinan “yaudah kak,
kalau memang maunya kakak gitu. Kita sampai disni aja. Maksih buat perhatian kakak selama
“iya shel, makasih juga ya selama ini kamu udah mau ngertiin aku dan maafin aku ya kalau
selama ini bikin kamu gak nyaman”ucap angga yang hanya di balas anggukan kepala dan
senyuman palsunya itu, shella tidak ingin menunjukkan sisi rapuhnya kepada pria di
hadapannya ini.
Tak berapa lama angga pergi meninggalkan shella seorang diri di depan kelasnya dengan air
mata yang tak berhenti untuk keluar bersamaan dengan hujan yang masih turun dengan
Setelah kejadian itu shella jadi membenci hujan, bukan karna ia tak menghargai rezeki
pemberian Tuhan. Tetapi ia membenci hujan karena, saat hujan turun itu akan
-TAMAT-
SINOPSIS
Cerpen ini meceritakan tentang seorang gadis bernama MARSHELLA CITR yang amat sangat
menyukai hujan. Meunurtnya hujan adalah temannya berbagi kesedihan dan kebahagiaan.
Semua itu menyenangkan berasal dari hujan. Namun itu semua berubah ketika ia bertemu
dengan seseorang yang telah membuatnya menjadi membenci hujan.
BIOGRAFI