Anda di halaman 1dari 5

Nama : Avicena Puspitasari

NIM : 1402174073
Kelas : Ak-41-02
Resume

Analisis dan Penilaian Ekuitas

DAYA TAHAN LABA


Analisis keuangan yang baik dapat mengenali komponen laba yang stabil dan dapat
diprediksi atau komponen yang mampu “bertahan”. Komponen yang bertahan ini dipisahkan
dari komponen acak atau yang tidak berulang. Analisis ini membantu menghasilkan ramalan
kekuatan laba untuk penilaian yang andal.

Penyusunan Ulang dan Penyesuaian Laba


Menyusun laba dan komponen laba dapat memisahkan elemen yang stabil, normal dan terus
menerus dengan elemen yang acak, tidak tentu, tidak biasa, dan tidak berulang. Penyusunan
ulang bertujuan mengetahui elemen yang terdapat dalam laba berjalan yang seharusnya
dicakup dalam hasil operasi pada satu atau beberapa periode sebelumnya.

Informasi mengenai Daya Tahan Laba


Berikut sumber utama informasi untuk menyusun dan menyesuaikan laba membutuhkan
informasi yang andal dan relevan:

1. Laporan laba rugi:


a. Laba dari operasi yang masih berlanjut.
b. Laba dari operasi yang dihentikan.
c. Keuntungan dan kerugian luar biasa.
d. Dampak kumulatif perubahan prinsip akuntansi.
2. Laporan keuangan lainnya dan catatan atas laporan keuangan.
3. Diskusi dan analisis manajemen.

Penyusunan Ulang Laba dan Komponen Laba


Penyusunan ulang bertujuan menyusun komponen laba guna menyajikan klasifikasi yang
lebih berarti dan format yang relevan untuk analisis. Pengungkapan pajak penghasilan
memungkinkan kita dapat memisahkan faktor yang tidak menurunkan atau meningkatkan
pajak. Pemisahan ini memungkinkan kita menganalisis sifat berulang faktor tersebut. Seluruh
perbedaan pihak permanen dan kredit dimasukan. Penyusunan ulang laporan keuangan secara
analitis memuat perincian sebanyak yang dibutuhkan untuk tujuan analitis dan ditambah
dengan catatan atas laporan keuangan (CALK).

Penyesuaian Laba dan Komponen Laba


Proses penyesuaian menggunakan data dari laporanlaba rugi yang disusun ulang dan
informasi lain yang tersedia untuk meletakan komponen laba pada periode yang lebih layak.
Sebelum menilai daya tahan laba, kita perlu memperoleh angka laporan keuangan dengan
dengan beberapa peyesuaian. Seluruh komponen laba harus dipertimbangkan. Jika kita telah
menetapkan bahwa suatu komponen akan dikeluarkan dari periode pelaporannya,komponen
tersebut dapat (1) dipindahkan (setelah dikurangi pajak) pada hasil operasi periode-periode
sebelumnya atau (2) disebar (secara rata-rata) sepanjang periode yang sedang dianalisis.

Faktor Penentu Daya Tahan Laba


Setelah menyusun ulang dan menyesuaikan laba, analisis berikutnya akan menentukan daya
tahan laba.

Tren dan Daya Tahan Laba


Laba yang mencerminkan tren pertumbuhan yang stabil yang lebih diinginkan. Tren laba
dapat dinilai melalui metode statistik atau melalui pernyataan tren. Tren laba seringkali
mengungkapkan petunjuk penting mengenai kinerja perusahaan saat ini dan masa depan
(siklus, pertumbuhan, pertahanan) dan menilai kualitas manajemen. Hal penting terutama
adalah perubahan prinsip akuntansi dan dampak penggabungan usaha, khususnya pembelian.

Manajemen dan Daya Tahan Laba


Manajemen laba menggunakan prinsip pelaporan akunansi yang diterima untuk memilih dan
menerapkan prinsip akuntansi untuk tujuan tertentu dan pilihan ini tidak diragukan berada
dalam kerangka praktik yang berlaku umum. Tujuan utamanya adalah menurunkan
variabilitas laba sepanjang beberapa periode berjalan dan masa depan, atau berbagai
kombinasinya. Berikut beberapa bentuk manajemen laba yang harus diwaspadai:

1. Perubahan metode atau asumsi akuntansi.


2. Menghapus keuntungan dan kerugian luar biasa.
3. Big baths.
4. Penurunan nilai.
5. Menentukan waktu pengakuan pendapatan dan beban.

Insentif Manajemen dan Daya Tahan


Pengalaman memperlihatkan bahwa sebagian manajer, pemilik serta karyawan memanipulasi
dan mendistorsi laba yang dilaporkan untuk keuntungan pribadi. Dengan adanya insentif
kinerja bagi manajer dan penggunaan angka akuntansi untuk mengendalikan dan mengawasi
kinerja mereka, analis harus menyadari adanya potensi manajemen laba dan bahkan salah
saji.

Pos Laba yang Bertahan Sementara


Penyusunan ulang dan penyesuaian laba untuk penilaian ekuitas bergantung pada pemisahan
komponen laba yang stabil dan bertahan dari komponen acak dan sementara. Bagian penting
dalam analisis adalah menilai daya tahan komponen keuntungan dan kerugian dalam laba.
Bagian ni menguraikan bagaimana menentukan daya tahan pos tidak berulang, tidak evaluasi
laba, kenerja manajemen, dan peramalan laba.

Analisis dan Interpretasi Pos Sementara


Berikut tujuan analisis dan interpretasi pos luar biasa:

1. Menemukan apakah suatu pos bersifat sementara. Proses ini melibatkanpenilaian apakah
pos tersebut tidak biasa, non-operasi, atau tidak berulang.
2. Menentukan penyesuaian yang diperlukan setelah mengetahui penilaian daya tahan. Sring
kali diperlukan penyesuaian khusus untuk evaluasi maupun permasalahan laba.

Menentukan Daya Tahan (Sifat Sementara) Suatu Pos. Insentif bagi menejer terkait
dengan pelaporan pos sementara membuat kita harus melakukan evaluasi independen
mengenai apakah suatu keuntungan atau kerugian bersifat sementara.

1. Keuntungan dan kerugian operasi yang tidak berulang ini terkait dengan aktifitas operasi,
tetapi jarang terjadi atau tidak dapat dapat diprediksi. Analis keuntungan dan kerugian ini
harus mengakui sifat jarang terjadi dan pola berulangnya. Pos ini dianggap milik periode
pelaporan. Analisis pos operasi tidak langsung memenuhi aturan mekanis. Kita harus
meninjau informasi dan pasti akan menemukan beberapa pos yang lebih bersifat berulang
dibandingkan pos lain dan beberapa lebih bersifat operasional dibandingkan yang lain.
2. Keuntungan dan kerugian non-operasi yang tidak berulang tidak dapat diramalkan dan
terjadi diluar operasi normal. Contonya kerugian yang menimbulkan korban yang tidak
diasuransikan yang bukan risiko normal perusahaan.

Penyesuaian Pos Luar Biasa yang Mencerminkan Daya Tahan. Langkah kedua dalam
menganalisis pos sementara adalah mempertimbangkan:

 Dampak pos sementara terhadap sumber daya perusahaan.


 Dampak pos sementara terhadap evaluasi manajemen.

PENILAIAN EKUITAS BERBASIS LABA


Penilaian perusahaan merupakan tujuan penting bagi banyak pengguna laporan keuangan.
Uraian sederhana dari penilaian ekuitas perusahaan mengandalkan metode diskonto arus kas.

Hubungan antara Harga Saham dengan Data Akuntansi


Pentingnya profitabilitas masa depan dalam menilai perusahaan, yaitu dengan menggunakan
estimasi laba bersih dan nilai buku masa depan. Estimasi yang akurat atas ukuran ini hanya
dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kualitas dan daya tahan laba serta kekuata laa
perusahaan.

Perkalian Penilaian Dasar


Untuk perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan dalam pasar akitf, rasio ini dapat
digunakan sebagai alat untuk mengestimasi nilai ekuitas, diantaranya (1) rasio harga terhadap
nilai buku, (2) rasio harga terhadap laba, dan (3) rasio PEG.
KEKUATAN LABA DAN PERAMALAN UNTUK TUJUAN PENILAIAN
Kekuatan Laba
Mengacu pada tingkat laba perusahaan yang diharapakan akan terjadi pada masa depan.

Mengukur Kekuatan Laba dapat menggunakan laporan keuangan. Laba adalah ukuran yang
paling andal dan relevan untuk tujuan penilaian.

Rentang Waktu Kekuatan Laba. Sifat aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan yang
sebagian besar jangka panjang, dampak siklus usaha dan adanya berbagai faktor yang tidak
berulang.

Menyesuaikan Laba Per-Saham. Kekuatan laba dihitung dengan menggunakan seluruh


komponen laba. Setiap pos dan beban merupakan bagian dari pengalaman operasi
perusahaan.

Peramalan Laba
Dari persektif analisis, evaluasi tingkat laba sangat terkait dengan peramaralan laba. Hal ini
disebabkan ramalan laba yang relevan melibatkan analisis komponen laba danpenilaiannya di
mana depan.

Mekanisme Peramalan Laba peramalan menghauskan kita untuk menggunakan seluruh


informasi yang tersedia secara efektif, termasuk laba periode sebelumnya. Penilaian
melibatkan penggunaan data berdasarkan lini produk atau segmen dan terutama berguna jika
segmen tersebut memiliki perbedaan risiko, profitabilitas, atau pertumbuhan.

Elemen Peramalan Laba (1) meramalkan taksiran masa depan berdasarkan bukti, dan (2)
memeriksa kewajaran ramalan.

Melaporkan Peramalan Laba. kita harus menyadari bahwa peramalan manajemen (pihak
internal) berbeda dengan peramalan yang dilakukan oleh pihak analis (pihak eksternal), oleh
karena itu melaporkan peramalan laba adalah hal yang sangat penting.

Laporan Interim untuk Pengawasan dan Revisi Estimasi Laba


Analisis harus mengawasi kenerja perusahaan dan membandingkannya dengan peramalan
dan asumsi terkini. Kita harus merevisi peramalan secara teratur dengan mempertimbangkan
kondisi usaha saat ini. Laporan keuangan adalah sumber informasi yang sangat berguna
untuk mengawasi sebuah kinerja perusahaan.

Penyesuaian Akuntansi Akhir Tahun. Menentukan hasil opersi dalam 1 tahun


membutuhkan beberapa penyesuaian acrual dan estimasi. Penyesuaian akhir tahun ini sering
kali rumit, menghabiskan waktu dan mahal.

Aktifitas Usaha Musiman. Penjualan, produksi dan aktifitas operasi lain sering tidak dapat
dibagi sama antar periode interim.
Metode Pelaporan Menyeluruh. Lapooran interim umumnya dilaporkan dengan cara
konsisten dengan persyaratan pelaporan tahunan. Dengan mengadopsi pandangan bahwa
laporan kuartalan merupakan bagian dari keseluruhan satu tahun ddan bukan periode diskrit,
kebiasaan masyarakat pengakuan umum pendapatan dan beban selama periode interim.

Persyaratan Pelaporan Interim SEC

 Laporan interim komulatif dengan laporan keuangan hinggatanggal ini.


 Neraca komularif.
 Laporan arus kas hingga hari ini.
 Informasi pro forma mengenai penggabungan usaha yang dicatat sebagai pembelian.
 Kesesuaian dengan prinsip akuntansi berlaku umum da pengungkapan perubahan
akuntansi.
 Analisis naratif manajemen mengenai hasil operasi dengan penjelasan perubahan
pendapatan dan beban sepanjang periode interim.
 Mengungkapan mengenai apakah from 8-K diisi delama periode.
Analisis Implikasi Laporan Interim. Analisis harus waspada terhadap kesalahan estimasi
dan direksi yang melekat pada laporan interim.terbatasnya keterlibatan audittor pada laporan
interim mengurangi keandalan laporan interimrelatif terhadap laporan tahunan yang diaudit.

Anda mungkin juga menyukai