Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Di era globalisasi dan perang dagang antar Negara perusahaan berlomba


lomba untuk membuat produk dengan kualitas terjamin di sertai biaya seminimal
mungkin, mulai dari harga material yang murah, proses produksi yang optimal,
serta metode delivery yang baik agar prodak sampai ke tangan costumer dengan
slamat dan biaya yang minimal.
Oleh karena itu untuk membuat sistem perusahaan yang baik di perlukan alat
untuk mengatur agar perusahaan berjalan dengan baik dan benar. Secara umum
tujuan perusahaan adalah :
1. Mengurangi risiko dalam lingkungan, social dan keuangan.
2. Menurunkan biaya.
3. Meningkatkan kepuasan pelanggan/konsumen dan investor.
4. Melindungi Merek dan reputasi perusahaan/organisasi
5. Menghindari rintangan atau hambatan dalam berdagang.
6. Adanya perkembangan yang berkesinambungan (continuously Improvement)
7. Mendorong Inovasi

Agar tujuan perusahaan di atas tercapai biasanya di gunakan 3 metode untuk


memperbaiki kinerja managemen perusahaan yaitu:

1. Kaizen
2. Gugus kendali mutu
3. The new seven tools

Dalam pembahasan modul kali ini ana lebih fokus kepada kaizen dan the
news seven tools saja.

1
1.2 Maksud dan tujuan

1. Mampu memahami sistem manajemen yang baik dalam suatu konsep


managemen agar managemen tersebut lebih terarah dalam mencapai
tujuannya
2. Mampu membuat sistem manajemen berdasarka factor tenaga kerja
3. Mampu memahami pendukung metode metode yang di gunakan guna untuk
meningkatkan managemen yang lebih baik lagi
4. Mampu membuktikan bahwa sistem manajeemn yang baik akan
menghasilkan produktifitas yang baik pula.

1.3 Rumusan masalah

1. Apa itu kaizen dan tools tools apa saja yang terdapat di dalamnya?
2. Bagaimana contoh penerapan kaizen di perusahaan himera semata?
3. Apa itu the new seven tools dan penerapannya di perusahaan himera semata?

1.4 Alat dan bahan

1. Buku buku mengenai pdoman system managemen dan produktifitas kerja


perusahaan.
2. 1 set computer
3. Kertas ukuran A4, berat 80 gram
4. Kertas karton dan pelastik cover berwarna merah muda

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kaizen
Salah satu strategi dalam menerapkan Lean Manufacturing pada sebuah
perusahaan.Istilah Kaizen berasal dari bahasa Jepang yaitu kata
1.KAI [改] = perubahan
2.ZEN [善]= baik
Jadi jika diartikan secara langsung maka arti Kaizen adalah “Merubah
menjadi lebih baik.
Di dalam Industri, Kaizen merupakan suatu strategi yang dipergunakan
untuk melakukan peningkatan secara terus-menerus kearah yang lebih baik
terhadap proses produksi, kualitas produk, pengurangan biaya operasional,
mengurangi pemborosan hingga peningkatan keamanan kerja.
Dalam bahasa Inggris, Kaizen sering diartikan dengan “Continuously
Improvement”Penerapan Strategi Kaizen dalam sebuah perusahaan
memerlukan usaha dan kerjasama dari semua level karyawan perusahaan
mulai dari level terendah sampai dengan yang Manajemen Puncak. Penerapan.
Strategi Kaizen lebih difokuskan pada perbaikan-perbaikan yang
berskala kecil-menengah sehingga proyek-proyek perbaikan dapat dilakukan
dengan cepat dan tepat sasaran. Rata-rata proyek-proyek Kaizen diselesaikan
dalam waktu yang singkat seperti dalam hitungan minggu dan tidak
memerlukan biaya perbaikan yang besar.

Didalam metode kaizen ini terdapat 3 sub tools yang terkandung yakni:
1. 5s
2. 3M
3. 5M1E

3
2.1.1 5S

5S adalah istilah Jepang untuk menggambarkan secara sistematik praktek


housekeeping yang baik Berasal dari Jepang dan terbukti efektif dibeberapa
negara

dikenal sebagai awal dan merupakan pendekatan paling efektif dalam


membangun suatu bangunan dalam beberapa usaha peningkatan produktivitas
5S merupakan akronim dari 5 kata Jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu
dan Shitsuke

1. Seiri
Seiri atau ringkas adalah pemilihan bahan atau alat yang sudah tidak di
pakai dengan yang masih di pakai.

Bagaimana Melaksanakan 5S

Mulai dengan Ringkas

Benda tak bernilai Buang segera


Benda yang
tak perlu Benda bernilai Cari pembeli

Benda yang selalu Tempatkan di dekat


Benda yang digunakan anda
perlu
Benda yang kadang Tempatkan agak
digunakan jauh dari anda
Benda yang tak Simpan di tempat
digunakan sama yang pantas untuk
sekali digunakan nantinya

4
2. Seiton
Rapih, arti kata Seiton ialah membenahi, rapihkan dan meletakkan
barang atau peralatan pada tempatnya dan member identitas masing
masing alat supaya meminimalisir waktu mencari

Menentukan tata letak yang tertata rapi sehingga kita selalu


menemukan barang yang diperlukan Penyimpanan fungsional dan
menghilangkan waktu untuk mencari barang .

3. Seisho
Resik, Seiso merupakan tahapan setalah melakukan Ringkas dan
Seiton, Seiso yaitu Menjaga kebersihan tempat kerja, contoh:
membersihkan tempat kerja agar bebas dari debu atau sampah
Manfaat dari seiso ini adalah agar lingkungan kerja sehat dan nyaman
Sehingga mencegah motivasi kerja turun akibat tempat kerja yang kotor
dan berantakan
4. Seikatsu

Rawat, untuk menjaga ke-3 tahap-tahap diatas, perlunya konsep


Mempertahankan tempat kerja agar tetap Ringkas, Rapi juga Resik
melalui penerapan Seiketsu. Seiketsu adalah menjaga agar Seiri, Seiton,
Seiso menjadi suatu kebiasaan.

Penerapan seiketsu ini biasanya di lakukan dengan membuat control


plant atau check sheet 5r supaya lebih termanage pelaksanaan 5s ini.

5. Shitsuke
Rajin, Disiplin diri sendiri. Ada baiknya lakukan audit agar
memastikan Shitsuke tetap terjaga, apabila ditemukan permasalahan dari
sistem kerja tersebut berdasarkan hasil audit yang dilakukan maka perlu
dilakukan Kaizen, yaitu hubungan 5S dengan Kaizen dengan aktivitas

5
Gemba walk. Disinilah pentingnya gemba kaizen ketika mencoba untuk
menyelesaikan masalah bukan hanya berdasarkan data audit, karena
gemba adalah penting agar memastikan fakta, data berdasarkan kondisi
sesungguhnya.

2.1.2 3M

1. Muda (無 駄)

Muda berarti kesia-siaan, kesia-siaan, dan kesia-siaan, yang


bertentangan dengan nilai tambah. Nilai tambah pekerjaan adalah proses
yang menambah nilai pada produk atau layanan yang bersedia dibayar oleh
pelanggan.

2. Mura (斑)

Mura berarti ketidakrataan, ketidakseragaman, dan


ketidakteraturan. Mura adalah alasan keberadaan salah satu dari tujuh
limbah tersebut. Dengan kata lain, Mura mengarahkan dan mengarah ke
Muda.

3. Muri (無理)

Muri berarti terbebani, di luar kekuatan, kelebihan, tidak mungkin atau


tidak masuk akal. Muri dapat dihasilkan dari Mura dan dalam beberapa
kasus disebabkan oleh penghapusan Muda (limbah) yang berlebihan dari
proses.

6
2.2 5M1E
Adalah element yang mempengaruhi dan berkontribusi terhadap
variasi dalam suatu proses. 5M + 1E adalah element dari diagram fish bone.
Manfaat penggunaan fishbone diagram adalah untuk menganalisa akar
masalah yang terjadi,dengan fishbone diagram kita bisa melihat masalah
secara keseluruhan dan luas sehingga memudahkan untuk merancang suatu
perbaikan
Terdiri dari apa sajakah 5M1E ini:
1. manusia ( man)
Adalah setiap orang yang berkaitan dengan proses produksi
serta semua orang yang menjadfi bagian unit pendukung unit
produksi
2. metode (metode)
Adalah cara membuat suatu prodak dan persyaratan khusus
yang di susun agar mendapatkan hasil sesuai dengan yang di
nginkan.
3 Pengukuran (measure)
Data pengukuran yang di dapat dari proses proses yang
dilakukan lalu hasil pengukuran ini di gunakan sbagai cara untuk
melakukan evaluasi kualitas.
3. Machine (machine)
Basic tools atau peralatan dasar untuk membuat suatu
prodak.Atau peralatan lain seperti komputer yang di gunakan
untuk proses penunjang pekerjaan.
4. bahan ( material)
Adalah bahan baku , kmponen dan persediaan yang di gunakan
untuk produksi
5. lingkungan(environment)

7
Kondisi seperti lokasi, waktu, temperatur,dan budaya dalam
proses produksi.
2.3 The new seven tools

a. Diagram Afinitas
Diagram afinitas atau dalam bahasa kerennya affinity diagram
mengatur sejumlah besar ide menjadi hubungan alami mereka. Metode ini
membuka kreativitas dan intuisi tim. Ini diciptakan pada tahun 1960-an oleh
antropolog Jepang Jiro Kawakita. Diagram Afiniti atau disebut juga metode
KJ (sesuai dengan penemunya, Kawakita Jiro) digunakan untuk
mengumpulkan data verbal yang berjumlah banyak/kompleks (ide, pendapat,
masalah) dan mengelompokkannya ke dalam grup-grup sesuai dengan
hubungan natural-nya. Tujuan dari pengelompokkan tersebut adalah untuk
membantu identifikasi pola di dalam data. Pengelompokan tersebut akan
diberi peringkat dan permasalahan yang sama akan digabungkan untuk
mempermudah proses pinpointing (menentukan dengan akurat) masalah yang
terjadi sebenarnya.
Dasar dari Diagram Afiniti ini adalah brainstorming. Umumnya
digunakan media berupa post-it notes. Affinity Diagram pada umumnya
digunakan jika permasalahan yang terjadi sangat kompleks, dan sulit
dimengerti sehingga membutuhkan keterlibatan semua pihak dalam organisasi
(perusahaan), termasuk pekerja.

Penggunaan Diagram Afiniti


Diagram Afiniti (Kawakita Jiro) – terutama digunakan untuk persoalan
yang mengandung ketidakpastian, baik dalam rumusan masalahnya maupun
dalam pemecahannya. Dengan ciri di atas, metoda Diagram Afiniti digunakan
untuk:

• Mempelajari dan merumuskan masalah

8
• Memperkirakan masalah yang mungkin terjadi pada masa mendatang
• Merumuskan tindakan perbaikan.

b. Diagram Hubungan
Diagram Hubungan Entitas atau entity relationship diagram merupakan model
data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang
menggambarkan hubungan antara penyimpan. Model data sendiri merupakan
sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-data yang
hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Model
data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional.
Kegunaan : Diagram hubungan entitas digunakan untuk mengkonstruksikan
model data konseptual, memodelkan struktur data dan hubungan antar data
dan mengimplementasikan basis data secara logika maupun secara fisik
dengan DBMS (Database Management system). Dengan diagram hubungan
entitas ini kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus
dilakukan. Diagram hubungan entitas dapat membantu dalam menjawab
persoalan tentang data yang diperlukan dan bagaimana data tersebut saling
berhubungan.

c. Diagram Pohon
Diagram pohon (Tree Diagram) Juga disebut diagram sistematik,
analisis pohon, pohon analitis, atau diagram hirarkhi. . Diagram Pohon adalah
teknik untuk memetakan lengkap jalur dan tugas-tugas yang perlu dilakukan
dalam rangka untuk mencapai tujuan utama dan tujuan sub terkait. Diagram
ini mengungkapkan secara sederhana besarnya masalah dan membantu untuk
sampai pada metode-metode yang harus dikejar untuk mencapai
hasil. Diagram Pohon dimulai dengan satu item yang cabang menjadi dua atau
lebih, yang masing-masing cabang menjadi dua atau lebih, dan seterusnya.
Kelihatannya seperti pohon, dengan banyak batang dan cabang. Hal ini
digunakan untuk memecah kategori luas ke tingkat yang lebih halus lebih

9
halus dan detail. Mengembangkan Diagram Pohon bergerak membantu Anda
berpikir Anda langkah demi langkah dari generalisasi ke spesifik. Diagram
Pohon dimulai oleh satu item yang bercabang menjadi dua item atau lebih, di
mana setiap cabang tersebut kembali bercabang menjadi dua atau lebih, dan
seterusnya. Bentuknya menyerupai sebuah pohon, dengan sebuah batang dan
banyak cabang. Cabang-cabang tersebut berfungsi untuk menjabarkan (break
down) kategori-kategori yang bersifat umum menjadi level yang lebih detail.
Membangun sebuah Diagram Pohon membantu menggambarkan langkah-
langkah berpikir dari sesuatu yang umum (general) menjadi sesuatu yang
spesifik.

Penggunaan Diagram Pohon


Diagram Pohon sering digunakan antara lain :
 Ketika sebuah isu/masalah hanya diketahui secara umum dan harus
dijabarkan menjadi detail-detail yang lebih spesifik, misalnya
menggambarkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai suatu
tujuan.
 Untuk menentukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
mengimplementaskan sebuah solusi atau rencana.
 Untuk menganalisis proses secara detail.
 Untuk melakukan penyelidikan mengenai akar penyebab suatu masalah.
 Untuk mengevaluasi kegiatan implementasi dari solusi.
 Digunakan setelah menemukan isu kunci yang didapat dari diagram
afinitas atau interrelationship diagram.
 Sebagai alat komunikasi, untuk menjelaskan sesuatu secara detail kepada
orang lain.

d. Diagram Matrix
Matrix diagram merupakan salah satu dari tujuh alat perencanan manajemen (7
management and planning tools) atau 7 New Quality Tools yang sangat

10
penting di dunia manufaktur. Alat ini sering digunakan untuk menggambarkan
tindakan yang diperlukan untuk suatu perbaikan proses atau produk. Matrix
diagram terkadang disebut juga sebagai Quality Function Deployment (QFD).
Matrix diagram selalu terdiri dari baris dan kolom yang menggambarkan
hubungan dua atau lebih faktor untuk mendapatkan informasi tentang sifat dan
kekuatan dari masalah sehingga kita bisa mendapatkan ide-ide untuk
memecahkan masalah.

Bentuk dan Penggunaan Matrix Diagram


Matrix diagram dapat dibentuk dalam beberapa cara yang berbeda, yaitu
sebagai berikut:

1. L-matrix menghubungkan dua grup (grup B ke grup A) atau


menghubungkan item–item dalam satu grup (item–item dalam grup A).
2. T-matrix menghubungkan tiga grup (grup B dan C ke grup A, tetapi grup
B dan C tidak saling terhubung).
3. Y-matrix menghubungkan tiga grup, masing-masing grup ini
berhubungan dengan dua grup lainnya dalam mode melingkar.
4. C-matrix menghubungkan tiga grup semuanya secara bersamaan,
berbentuk 3 dimensi.
5. X-matrix menghubungkan empat grup, masing-masing terhubung
dengan dua grup lainnya dalam mode melingkar.
6. Roof-matrix menghubungkan item–item dalam satu grup, ini biasanya
digunakan bersamaan dengan L-matrix atau T-matrix.

11
e. Analis Data Matriks
Analisis Data Matriks Matrix Data Analysis Chart (atau MDAC) adalah
teknik analisis multivariant yang disebut ‘Principal Component Analysis’. Teknik
ini mengkuantifikasi dan menyusun data yang disajikan dalam Diagram Matrix,
untuk menemukan lebih banyak indikator umum yang akan membedakan dan
memberi kejelasan jumlah besar kompleks informasi saling terkait. Ini akan
membantu kita untuk memvisualisasikan dengan baik dan mendapatkan wawasan
tentang situasi.
Ciri utama Analisis Data Matriks antara lain :
 Keterkaitan antar faktor dalam diagram matriks dihitung secara statistik
sehingga didapatkan tingkat keterkaitan secara kuantitatif
 Hampir sama dengan diagram matrik, bagaimana keterkaitan itu didorong
dengan menggunakan alat-alat statistik.

Bentuk Analisis Data Matriks


Dalam situasi yang komplek dimana terdapat banyak set item yang harus
dibandingkan, maka hal yang akan menjadi kesulitan tersendiri adalah menentukan
bagaimana hubungan antara satu faktor dengan faktor lain yang berbeda. Secara
khusus, Analisis Data Matriks dapat berguna untuk menemukan kelompok-
kelompok barang yang memiliki perilaku serupa. Misalnya, sabun cuci mungkin
memiliki efisiensi yang berbeda untuk mencapai 'kelembutan' dan 'penghapusan
noda' dalam pakaian yang terbuat dari akrilik, wol poliester, dan campuran
berbagai serat. Jika pengaruh yang sama ditemukan dalam kelompok serat,
kemudian dilakukan perubahan bahan dengan bahan bubuk maka dapat
mempengaruhi seluruh kelompok dengan cara yang sama.

Bagan Analisis Data Matriks membantu mengklasifikasikan item dengan


mengidentifikasi dua karakteristik utama secara umum untuk semua item dan

12
kemudian merencanakan setiap item sebagai titik pada grafik xy standar. Hal ini
akan memudahkan untuk melihat bagaimana setiap item berhubungan baik dengan
karakteristik tertentu maupun hubungan satu sama lain.

Mengidentifikasi karakteristik terbaik untuk mengukur adalah tugas penting,


sebagai set yang berbeda dari pengukuran dapat memberikan grafik yang sangat
berbeda. Ini akan berguna untuk dapat membandingkan banyak karakteristik
bersama, seperti kepadatan, warna, tekstur, kekuatan, dll dari campuran semen,
tapi kami dibatasi oleh dua dimensi yang tersedia di atas kertas. Ada beberapa
metode matematika untuk menggabungkan beberapa faktor tersebut yang akan
dibahas pada kesempatan lain.

Sebuah titik kunci interpretasi tentang Analisis Data Matriks adalah


mempertimbangkan bagaimana titik pada suatu kelompoksecara bersama-sama
diplotkan kedalam grafik cluster (ini mungkin kontras dengan diagram pencar,
yang terlihat untuk tren linier). Penafsiran ini dibantu oleh kelompok-kelompok
yang secara signifikan menyoroti poin dengan link linier

f. Diagram Panah
Diagram Panah (Arrow Diagram) menunjukkan urutan tugas-tugas yang
diperlukan dalam suatu proyek atau proses, jadwal terbaik untuk seluruh
proyek, dan potensi dan sumber daya penjadwalan masalah dan solusi mereka.
Diagram panah memungkinkan anda menghitung “jalur kritis” proyek. Ini
adalah langkah penting aliran mana penundaan akan mempengaruhi waktu dari
seluruh proyek dan di mana sumber daya tambahan yang dapat mempercepat
proyek.

Manfaat Penggunaan Diagram Panah


Diagram Panah digunakan untuk melakukan perencanaan jadwal aktivitas
secara grafis dan pengontrolan pelaksanaannya. Diagram Panah sebenarnya

13
adalah konsep CPM/PERT Diagram tetapi lebih sederhana. Syarat utama
aplikasi Diagram Panah ini adalah bahwa apa saja jenis kegiatan dan durasi
pengerjaan kegiatan dapat diketahui

g. PDPC ( Process Decision Program Chart )


PDPC adalah diagram untuk memetakan rencana kegiatan beserta situasi yang
mungkin terjadi sehingga PDPC bukan saja dibuat untuk tujuan pemecahan
akhir dari suatu masalah, tetapi juga untuk menanggulangi kejutan risiko yang
mungkin terjadi. Dengan kata lain PDPC digunakan untuk merencanakan
skenario, jika pada situasi tertentu terjadi masalah, kita telah merencanakan
bagaimana kemungkinan penyelesaian masalahnya sehingga kita siap untuk
menanganinya. Misal, jika pada situasi dan kegiatan ABC terjadi masalah
DEF, maka kemungkinan penyelesaian masalahnya adalah GHI atau JKL, atau
kemungkinan yang lain.
Berikut penggunaan umum PDPC menurut Michalski (1997):
1. Untuk melaksanakan perencanaan kemungkinan (contingency
planning) sebelum melakukan kegiatan kompleks dengan
ketidakpastian yang sangat tinggi.
2. Untuk memastikan tindakan penanggulangan (countermeasure) yang
paling mungkin dalam rangka meminimalkan setiap masalah yang
mungkin muncul ketika kegiatan yang tidak biasa harus dilaksanakan.
3. Untuk mengantisipasi masalah-masalah dan mempertimbangkan
konsekuensi karena terjadinya kesalahan atau kesenjangan dalam
perencanaan.
Diagram PDPC sama seperti tree diagram, PDPC mengambil setiap
cabang tree diagram untuk mengantisipasi kemungkinan masalah yang
terjadi dan menganalisis tindakan penanggulangan yang bisa mencegah
berkembangnya masalah yang lebih luas.

14
Gambar 1. Simbol-Simbol Process Decision Program Chart (PDPC)

15
BAB III

ANALISA

3.1 Analisa dan Penerapan Kaizen di Plant PT. Himeria Semata

3.1.1 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke)

 Seiri (Ringkas)
Seiri merupakan langkah awal dari penerapan 5S yaitu pemilahan
barang yang berguna dan tidak berguna.

Berikut ini adalah contoh barang-barang yang tidak digunakan pada


stasiun pemotongan alas duduk kayu, bahan kayu dengan berbeda
ukuran tertumpuk pada satu tempat, hasil scrap potongan dan material
WIP tercampur.

Dengan adanya hal seperti contoh diatas, maka hal yang dapat
dilakukan adalah dengan membuang barang/benda tersebut atau
dipindahkan agar tercipta lingkungan laboratorium yang bersih dan
rapi.

16
Lalu, setelah dilakukan penerapan Seiri di stasiun pemotongan alas
duduk kayu, perubahan yang terjadi terlihat sebagai berikut :

Bisa dilihat bahwa sesudah melakukan pemilahan material hasil scrap


dan material yang masih digunakan.

 Seiton (Rapi / Penataan)

Sasaran Utama dari Seiton adalah tempat kerja yang tertata rapih, tata
letak dan penempatan yang effisien, dan meningkatkan produktifitas
dengan menghilangan pemborosan waktu untuk mencari barang.

Berikut ini adalah contoh perkakas yang diletakkan tidak beraturan.

17
Dengan adanya hal seperti contoh diatas, maka hal yang dapat
dilakukan adalah menata dengan rapih barang-barang yang
berantakan, seperti gambar berikut.

 Seiso (Resik)
Langkah ke 3 setelah penataan, yaitu pembersihan barang yang telat
ditata rapih, agar tidak kotor, termasuk tempat kerja dan mesin.
Manfaat dari seiso ini adalah agar lingkungan kerja sehat dan nyaman
Sehingga mencegah motivasi kerja turun akibat tempat kerja yang
kotor dan berantakan
Berikut ini adalah contoh tempat kerja yang berantakan

18
Dan setelah dilakukan pembersihan, dan membuang barang yang
tidak digunakan, dapat dilihat perubahannya sebagai berikut.

19
 Seiketsu (Pemeriksaan)
Seiketsu adalah langkah keempat yang berarti pemantapan, pemastian
kembali kegiatan Seiri, Seiton, Seiso, yang berupa penjagaan
lingkungan kerja yang sudah rapi dan bersih menjadi sebuah standar.
Standar yang ditetapkan dipahami dan dapat diimplementasikan untuk
semua stakeholder, yang dapat dilakukan pemeriksaan secara berkala.

Contoh penerapan Seiketsu di PT. Himeria Semata adalah


dilakukannya pengecekan kebersihan berkala di pabrik yang
kemudian diisi di Chech Sheet (Lembar Pengecekan) seperti gambar
di bawah ini.

 Shitsuke (Rajin)
Shitsuke adalah langkah terakhir dari 5S yang berarti pembiasaan.
Pembiasaan disini adalah menerapkan perilaku 5S dalam kehidupan
sehari-hari
Sasaran utamanya adalah adana partisipasi penuh dalam
mengembangkan kebiasaan yang baik dan personil yang taat

20
peraturan, juga komunikasi dan umpan balik sebagai rutinitas sehari-
hari.

Apabila semua stakeholder di pabrik dapat membiasakan diri dengan


adanya penerapan 5S dengan mengembalikan alat yang digunakan
kembali pada tempatnya, merapikan barang/benda yang berserakan,
membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan
lingkungan pabrik agar tercipta lingkungan yang nyaman, bersih dan
rapi, sehingga kegiatan atau aktivitas di pabrik dapat berjalan dengan
lancar dengan pemanfaatan barang atau tempat kerja dengan
maksimal.

3.2 Analisa dan Penerapan The New Seven Tools di Plant PT. Himeria Semata

1. Diagram Afiniti

Untuk menggunakan alat pengorganisasian ide ini, sebelumnya


kita harus menyiapkan beberapa perlengkapan alat tulis seperti
Pena/Pensil, Kertas Post-it atau Sticky Notes dan permukaan yang
cukup besar seperti papan tulis, meja, dinding ataupun lantai.
Setelah semua perlengkapan tersebut disiapkan, maka kita dapat
memulai membuat Diagram Afinitas ini.

Berikut dibawah ini adalah langkah-langkah yang diperlukan


dalam membuat Diagram Afinitas.

 Mengumpulkan karyawan-karyawan atau anggota


kelompok untuk melakukan curah pendapat
(brainstorming).
 Menuliskan semua ide untuk permasalahan yang dibahas
pada kertas Post-it atau Sticky Notes.
 Kumpulkan semua kertas Post-it/Sticky Notes yang telah
ditulis dengan berbagai ide tesebut ke satu tempat (seperti
meja, papan tulis, lantai ataupun dinding).
 Menyortir (sorting) dan mengklasifikasikan ide-ide
tersebut menjadi beberapa kelompok berdasarkan pendapat
tim/kelompok.
 Berikan nama ataupun judul pada kelompok-kelompok ide
tersebut

21
2. Diagram Hubungan

Diagram Hubungan digunakan pada saat kita ingin memahami


hubungan sebab-akibat suatu permasalahan ataupun keterikatan di
antara beberapa ide yang dikemukakan untuk mengidentifikasikan
area yang memiliki dampak terbesar dalam suatu peningkatan
kinerja atau perbaikan.

Sebelum membuat Diagram Hubungan, sediakan dulu beberapa


perlengkapan alat tulis seperti kertas yang berukuran agak besar,
pena dan kartu/sticky note. Dan cara membuat Diagram Hubungan
adalah sebagai berikut :

 Tuliskan isu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk


memahami lebih jauh tentang sebab dan akibat
permasalahan tersebut.
 Tuliskan diatas kartu atau sticky note yang disediakan.
 Lakukan Brainstorming dan tuliskan semua ide-ide yang
didapatkan di kartu atau sticky note.
 Letakan Ide yang tertulis tersebut dan tempatkan berdekatan
dengan ide yang kuat hubungannya.
 Ulangi langkah no. 4 hingga semua ide yang tertulis
memiliki tempatnya masing-masing.
 Pelajari kembali ide-ide tersebut dengan menanyakan
“apakah ide ini merupakan penyebab atau mempengaruhi
ide lainnya?”. Jika ada pengaruhnya, maka gambarkan
panah yang saling mempengaruhi tersebut.

22
 Ulangi langkah no. 6 hingga semua ide memiliki panahnya.
 Menganalisis Diagram dengan cara berikut ini :
o Hitung jumlah arah panah yang “Masuk” dan
“Keluar” pada setiap ide. Tuliskan jumlah tersebut
dibawah kotak Ide yang bersangkutan. Ide yang
memiliki Panah terbanyak merupakan Ide kunci
atau Ide Utama.
o Ide yang memiliki Panah dengan arah “Keluar”
terbanyak adalah Ide yang menunjukan Penyebab
Masalah yang menjadi prioritas pertama dalam
penanganan.
o Ide yang memiliki Panah dengan arah “Masuk”
terbanyak adalah Ide yang menunjukan efek akhir
yang mungkin merupakan masalah penting yang
harus diatasi.

23
3. Diagram Pohon

Diagram Pohon atau Tree Diagram adalah satu satu alat yang
digunakan untuk membagikan kategori-kategori besar ke dalam
tingkat yang lebih kecil atau terperinci. Seperti namanya, Diagram
Pohon berbentuk seperti pohon yang memiliki satu batang dahan
yang mencabang dua atau lebih. Demikian juga dengan suatu
permasalahan yang ingin kita bahas dengan menggunakan Diagram
Pohon, yaitu terdiri dari satu Kategori atau Item besar yang
kemudian dibagikan menjadi dua cabang atau lebih yang lebih
terperinci. Hal ini dapat membantu kita dalam menyederhanakan
suatu permasalahan yang kompleks ataupun mempermudah kita
untuk mendapatkan gambaran pada suatu permasalahan yang kita
hadapi.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menyiapkan Diagram


Pohon (Tree Diagram).

 Tuliskan Topik yang ingin dibahas, contohnya seperti


permasalahan yang ingin diselesaikan, Proyek yang
direncanakan ataupun nama proses yang ingin dianalisa.
 Kembangkan Topik tersebut dengan menanyakan
pertanyaan selanjutnya seperti “Apa penyebab masalah ini
terjadi?”, “Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan proyek ini”, “Mengapa hal ini bisa terjadi”
dan lain sebagainya. Gunakan pertanyaan “Apa” dan
“Mengapa”.
 Gunakan cara curah pendapat atau brainstorming untuk
mengembangkan semua kemungkinan pertanyaan dan
jawabannya hingga menemukan solusi ataupun akar
permasalahannya.
 Lakukan pemeriksaan ulang diagram pohon tersebut apakah
semua yang tertulis diperlukan untuk menyelesaikan
masalah yang bersangkutan dan apakah cukup untuk
menemukan akar permasalahannya.

24
25
4. Diagram Matrix

Matrix diagram selalu terdiri dari baris dan kolom yang


menggambarkan hubungan dua atau lebih faktor untuk mendapatkan
informasi tentang sifat dan kekuatan dari masalah sehingga kita bisa
mendapatkan ide-ide untuk memecahkan masalah.

Berikut adalah urutan untuk membuat sebuah matrix diagram


(Gitlow, 1990, pp. 104-110):

 Pilih suatu topik atau masalah.


 Bentuk sebuah team terdiri dari 4-5 orang. Tim harus
mengidentifikasi permasalahan yang ada.
 Pilih fasilitator untuk mengkoordinasi kegiatan team.
 Tentukan variabel-variabel produk atau proses yang akan
dipelajari.
 Tentukan bentuk matriks berdasarkan tugas.
 Tempatkan informasi dalam matriks.
 Tarik garis dari matriks.
 Tentukan simbol-simbol yang akan digunakan termasuk
keterangannya, sebagai contoh lihat Gambar 13 di bawah ini.

Simbol-Simbol Matrix Diagram yang Sering Digunakan

 Masukkan simbol-simbol ke dalam sel-sel matriks yang tepat.


 Analisis matrix diagram, pelajari dan pahami hubungan yang
penting bagi proses pengambilan keputusan.

26
5. Analis Data Matriks

Analisis Data Matriks adalah alat yang digunakan untuk mengambil


data yang ditampilkan dalam diagram matriks dan mengaturnya
sehingga dapat lebih mudah diperlihatkan dan menunjukkan
kekuatan hubungan antar variabel.

Hubungan antara variabel data yang ditampilkan pada kedua sumbu


diidentifikasi dengan menggunakan simbol-simbol untuk derajat
kepentingan atau data numerik untuk evaluasi.

Ciri utama Analisis Data Matriks antara lain :

 Keterkaitan antar faktor dalam diagram matriks dihitung


secara statistik sehingga didapatkan tingkat keterkaitan secara
kuantitatif
 Hampir sama dengan diagram matrik, bagaimana keterkaitan
itu didorong dengan menggunakan alat-alat statistik.

Penggunaan Analisis Data Matriks terutama digunakan untuk :

 Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi sejumlah item


yang berbeda, untuk menentukan hubungan umum.
 Menentukan apakah atau tidak item logis yang sama juga
memiliki efek faktor yang sama.
 Menemukan kelompok-kelompok barang secara logis berbeda
yang memiliki efek faktor yang sama.

27
6. Diagram Panah

Berikut langkah-langkah pembuatan Diagram Panah

 Ilustrasikan urutan operasi mulai dari paling kiri,


pertimbangan apa mendahului, berikutnya apa dan mana yang
paralel (bersama-sama)

 Tuliskan/gambar persimpangan yang terjadi


 Gambarkan garis panah dengan garis lurus berarti harus
berurutan sedangkan putus-putus berhubungan tapi masih bisa
ditunggu (tidakada waktu)
 Tuliskan nomor persimpangan
 Tuliskan nama operasinya

 Tuliskan jumlah hari/waktu yang dibutuhkan

28
 Jalur kritis (tidak bisa ditunda) digambarkan dengan garis panah
lebih tebal.

 Tujuan pemecahan akhir


 Tuliskan kondisi masalahnya
 Siapkan rencana kerja
 Susun instruksi kerja untuk mengantisipasi aktivitas
 Lakukan update jika situasi berubah. Jika memang tdak ada/tidak
bisa disolusikan: berhenti
 Gambarkan hasil akhir yang dicapai dan gunakan anak panah lebih
tebal dari atas hingga ke bawah.

29
7. PDPC ( Process Decision Program Chart )
PDPC adalah diagram untuk memetakan rencana kegiatan beserta
situasi yang mungkin terjadi sehingga PDPC bukan saja dibuat untuk
tujuan pemecahan akhir dari suatu masalah, tetapi juga untuk
menanggulangi kejutan risiko yang mungkin terjadi.
Dengan kata lain PDPC digunakan untuk merencanakan skenario,
jika pada situasi tertentu terjadi masalah, kita telah merencanakan
bagaimana kemungkinan penyelesaian masalahnya sehingga kita siap
untuk menanganinya.
Cara Penggunaan PPDC adalah sebagai berikut :
 Mendapatkan atau mengembangkan diagram pohon dari
rencana yang diusulkan. Ini harus diagram tingkat tinggi
menunjukkan tujuan, tingkat kedua kegiatan utama dan
tingkat ketiga tugas didefinisikan secara luas untuk
menyelesaikan kegiatan utama.
 Untuk setiap tugas pada tingkat ketiga, bertukar pikiran apa
bisa terjadi kesalahan.

30
 Meninjau semua potensi masalah dan menghilangkan yang
tidak mungkin atau yang akan konsekuensi signifikan.
Tunjukkan masalah sebagai tingkat keempat terkait dengan
tugas.
 Untuk setiap potensi masalah penanggulangan brainstorming.
Ini mungkin tindakan atau perubahan rencana yang akan
mencegah masalah. Tampilkan balasan atau solusi sebagai
tingkat kelima, diuraikan dalam awan atau garis bergerigi.
 Tentukan bagaimana praktis setiap penanggulangan. Gunakan
kriteria seperti biaya, waktu yang dibutuhkan, kemudahan
implementasi dan efektifitas. Mark praktis pencegahan
dengan X dan yang praktis dengan O.

31
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dalam sistem manajamen yang baik, agar tujuan perusahaan di atas tercapai
biasanya di gunakan 3 metode untuk memperbaiki kinerja manajemen perusahaan
yaitu Kaizen, Gugus kendali mutu, dan The new seven tools.

Kaizen merupakan suatu strategi yang dipergunakan untuk melakukan peningkatan


secara terus-menerus kearah yang lebih baik terhadap proses produksi, kualitas
produk, pengurangan biaya operasional, mengurangi pemborosan hingga
peningkatan keamanan kerja. Di Kaizen terdapat tiga sub tools, yaitu 5S (Seiri,
Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke), 3M (Muda, Mura, dan Muri), dan 5M1E
(Man, Methode, Measure, Machine, Material, dan Environment).

Lalu, metode The New Seven Tools terdiri dari Diagram Afinitas, Diagram
Hubungan, Diagram Pohon, Diagram Matriks, Analis Data Matriks, Diagram
Panah, dan yang terakhir adalah PDPC (Process Decision Program Chart).

4.2 Saran

Dalam penerapan metode untuk memperbaiki kinerja manajemen perusahaan dan


agar tujuan perusahaan tercapai, metode-metode ini sebaiknya dilakukan secara
terus menerus, dan dalam pengadaan curah pendapat (brainstorming), karyawan
dapat menuliskan ide dan saran untuk menyelesaikan masalah sebanyak-
banyaknya agar manajemen dapat mengambil beberapa langkah tepat untuk
menentukan pemecahan masalah.

32

Anda mungkin juga menyukai