Anda di halaman 1dari 2

TELEMETRI LOKOMOTIF MENGGUNAKAN

RF MODUL 433MHZ BERBASIS MIKROKONTROLLER

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar ahli madya

program studi D-III Teknik elektro perkeretaapian

Diajukan Oleh:

Dandy Puji Setiawan (20172010)

PROGRAM STUDI

DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO PERKERETAAPIAN

POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN


Latar Belakang

Kereta api saat ini sedang menjadi primadona bagi seluruh kalangan masyarakat
Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Jaminan keamanan dan keselamatan penumpang lebih
tinggi dibanding moda transportasi lainnya. Selain itu, ketepatan waktu tempuh yang
ditampilkan pada saat pemilihan jenis kereta yang akan ditumpangi juga membuat kereta api
menjadi alasan utama untuk dipilih. Meskipun kereta api tidak lebih cepat dibandingkan
dengan pesawat, namun keandalan kereta api tidak kalah baiknya. Perkembangan kereta api di
dunia saat ini sudah sangat pesat, mulai dari kereta konvensional hingga kereta cepat yang
dapat menempuh jarak dengan kecepatan hingga 550 km/jam.

Tapi saat ini perkembangan kereta api di Indonesia belum secepat negara tetangga.
Tercatat baru tahun 2019 Indonesia dapat merealisasikan rencana pembangunan MRT di
Jakarta yang sudah di rancang sejak tahun 70 an. Hal itu yang membuat Indonesia terlihat
tertinggal dari Malaysia dan Singapura. Tapi perlu diingat bahwa pada tahun depan Indonesia
akan memiliki kereta cepat, yang bahkan Malaysia dan Singapura tidak memiliki. Ini juga
memberi catatan sejarah baru bagi Indonesia bahwa dengan ini perkembangan perkeretaapian
Indonesia kembali menuju ke titik dimana seharusnya rencana pembangunan perkeretaapian
dibuat. Dengan berpedoman pada Rencana Induk Perkeretaapian Indonesia, diharapkan
Indonesia tahun 2045 telah dapat mengintegrasikan seluruh pulau di Indonesia dengan
menggunakan kereta api sebagai moda transportasi.

Kereta konvensional dewasa ini masih belum terkoneksi dengan sistem monitoring
yang membuat perawatan memakan waktu yang lama karena harus dilakukan pendiagnosaan
terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan. Dengan hadirnya alat telemetri lokomotif
menggunakan RF Modul 433MHz berbasis mikrokontroller akan lebih memudahkan
maintenance karena dapat mempersingkat waktu atau bahkan menghilangkan waktu
pendiagnosaan pada saat lokomotif masuk depo. Hal itu terjadi karena ketika lokomotif sedang
beroperasi, alat ini secara real time akan menginput data menuju database dan akan diteruskan
pada server yang bisa dilihat oleh perawat sarana. Dengan itu, perawat hanya akan mengecek
yang sudah di diagnosa oleh alat, apakah benar atau tidaknya hasil diagnosanya.

Anda mungkin juga menyukai