BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Era globalisasi sekarang ini, kita akan banyak menjumpai model alat transportasi, baik
roda dua, tiga, empat, bahkan yang tidak beroda sekalipun. Jika kita mengenal lebih jauh
tentang alat transportasi tersebut, maka pasti tidak luput dengan andil dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan yang telah banyak diperoleh dari zaman ke
zaman mendasari penciptaan hasil karya inovasi teknologi yang beranekaragam saat ini.
Perkembangan yang begitu pesat terjadi di negara-negara maju di dunia, sehingga banyak
tercipta berbagai inovasi dari rekayasa teknologi, salah satunya dalam bidang mesin
transportasi. Transportasi sekarang telah berevolusi dan semakin berkembang dari pada periode
waktu yang relatif singkat. Dahulu alat transportasi cenderung bersifat praktis, mekanisme
mudah dan masih menggunakan tenaga mekanis secara manual. Akan tetapi dengan
perkembangan ilmu dan teknologi tersebut, pada saat ini telah banyak kendaraan yang praktis,
cepat, menggunakan mekanisme yang kompleks dan memanfaatkan tenaga mekanis yang
berasal dari luar, misalnya bahan bakar atau listrik. Inovasi teknologi di bidang transportasi ini
semakin baik dan tidak ada hentinya selama manusia dapat berfikir kreatif.
Kendaraan roda dua seakan-akan bukan merupakan barang mewah lagi. Masyarakat
telah banyak memanfaatkan alat transportasi tersebut dalam kegiatan kesehariannya. Akan
tetapi di balik kemudahan pengaplikasian kita sehari-hari, di dalam sistim transportasi kendaraan
roda dua tersebut, apabila kita mencermati lebih dalam maka sebenarnya terdapat dua jenis
mekanisme gerak mesin yang berbeda. Kedua jenis mekanisme mesin tersebut yaitu
mekanisme mesin 2-tak (double stroke) dan 4-tak (four stroke). Perbedaan utama dari kedua
jenis mekanisme mesin itu terletak pada langkah gerak piston. Untuk itu, pengkajian lebih lanjut
antara mesin 2-tak dan 4-tak akan menjadi topik yang menarik bagi seluruh insan yang
mencintai dunia otomotif, terlebih masyarakat awam pada umumnya.
1.3. TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan memberikan gambaran dan informasi mengenai
perbedaan antara kedua jenis mekanisme mesin yang terdapat di alat transportasi pada
umumnya. Kedua jenis mesin, yaitu mesin 2-tak dan 4-tak memiliki spesifikasi sistim kerja yang
berbeda. Selain itu, dari pengkajian ini kita akan lebih memahami tentang keuntungan dan
kerugian yang diperoleh dari pengaplikasian masing-masing mesin. Dengan demikian, kita dapat
menambah wawasan dan lebih mengetahui dasar perbedaan jenis mesin pada kendaraan roda
dua berbahan bakar bensin yang komersil.
TMA (titik mati atas), posisi piston berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston
berada pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
TMB (titik mati bawah), posisi piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau
piston berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
Langkah Upstroke
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
a. Pada saat piston bergerak dari TMB ke TMA, terjadi proses penghisapan campuran udara,
bahan bakar dan pelumas dalam wujud gas yang kemudian masuk ke dalam crankcase atau bak
engkol.
b. Setelah gas tersebut tertampung dalam bak engkol, poros engkol tetap bergerak menuju TMA,
sehingga terjadi proses kompresi yang mendesak gas menuju ke saluran transfer.
c. Beberapa saat sebelum piston mencapai TMA, katup saluran transfer akan tertutup sehingga
gas campuran masih tertampung pada crankcase.
d. Sementara itu pada ruang pembakaran, gerakan piston menuju TMA akan menyebabkan
tekanan gas campuran mencapai maksimal dan terjadi proses pembakaran ketika busi menyala
dalam ruang bakar.
e. Pada proses pembakaran tersebut menghasilkan usaha dan gas buang. Usaha tolakan
berfungsi memaksa piston tertekan ke bawah untuk langkah berikutnya.
Langkah Downstroke
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
a. Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB akibat tolakan usaha pembakaran, piston bergerak
turun dengan memberikan tekanan ke dalam crankcase.
b. Tekanan yang diberikan pada crankcase itu menyebabkan gas campuran bahan bakar
terdorong menuju saluran transfer.
c. Setelah posisi piston berada di TMB, katup masukan dan celah crankcase akan tertutup,
sementara saluran transfer akan terbuka sehingga aliran gas campuran tersebut berpindah dari
crankcase menuju ruang pembakaran.
d. Selanjutnya gas campuran bahan bakar yang masuk ke dalam ruang pembakaran akan
menekan gas sisa pembakaran keluar menuju saluran pembuangan.
Langkah Masukan
Posisi piston berada di TMB, katup masukan terbuka sehingga campuran bahan bakar dan
udara masuk ke dalam ruang pembakaran.
Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB menuju TMA, terjadi proses kompresi campuran bahan bakar
yang menyebabkan tekanan pada campuran tersebut akan meningkat.
Langkah Pembakaran
Setelah piston bergerak dan sampai di TMA, tekanan campuran bahan bakar berada pada
keadaan maksimal. Busi menyalakan bunga api sehingga terjadi proses pembakaran yang
menghasilkan usaha tolakan serta gas sisa pembakaran. Usaha tolakan tersebut yang memaksa
piston untuk bergerak ke bawah kembali menuju TMB.
Langkah Pembuangan
Akibat gaya tekan pada piston untuk bergerak ke bawah, maka tekanan dalam ruang
pembakaran beranjak turun dan gas sisa hasil pembakaran memenuhi ruang tersebut.
Kemudian katup buang terbuka sehingga gas sisa hasil pembakaran tersebut akan keluar dari
sistem. Posisi piston kembali pada TMB.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Mesin sepeda motor 2-tak memiliki sistim kerja yang lebih mudah. Mesin ini hanya
mempunyai dua langkah kerja pada satu kali siklus pembakaran. Langkah pertama adalah
upstroke selanjutnya akan dilakukan langkah downstroke. Begitu seterusnya sehingga
menghasilkan keluaran berupa gerak yang cepat dan akselerasi yang baik. Dari penggunaan
mesin 2-tak, kita akan merasakan performa mesin yang lebih bertenaga, lebih mudah dalam
perawatannya serta tidak memerlukan sistim mekanisme yang rumit. Akan tetapi mesin 2-tak
juga mempunyai kelemahan, yaitu efisiensi bahan bakar lebih boros, memiliki emisi gas buang
yang lebih tinggi, serta menimbulkan panas yang lebih tinggi di dalam mesin itu sendiri.
Sementara itu, untuk mekanisme mesin 4-tak mempunyai empat langkah kerja dalam
sekali siklus pembakaran. Pada mesin 4-tak, langkah awal mekanisme gerak adalah langkah
masukan, yaitu dengan membuka katup masukan dan menutup katup buang sehingga
campuran bensin dan udara masuk ruang pembakaran ketika piston bergerak turun. Kemudian
campuan tersebut dikompresi (ditekan) ke atas menuju busi. Setelah campuran terkompresi
maksimal, maka akan timbul ledakan akibat percikan bunga api yang dihasilkan dari busi.
Ledakan tersebut menghasilkan gas yang menekan piston ke bawah sehingga menghasilkan
usaha pada mekanisme mesin. Selanjutnya gerakan usaha tersebut menyebabkan katup
pembuangan terbuka dan menutup katup masukan, akhirnya gas tersebut dapat keluar menuju
saluran pembuangan (knalpot). Begitu seterusnya siklus pembakaran pada mesin 4-tak.
Meskipun sedikit lebih rumit, mesin 4-tak memiliki keunggulan yang banyak, yaitu konsumsi
bahan bakar lebih irit, emisi gas buang lebih sedikit dan tidak berwarna, efisiensi tenaga lebih
baik dan hanya membutuhkan satu minyak pelumas (oli) untuk mendinginkan sistim kerja mesin.
Di samping mekanisme yang begitu rumit, mesin 4-tak juga mempunyai beberapa kekurangan
diantaranya perawatan komponen mesin lebih banyak, getaran yang ditimbulkan pada sistim
kerja lebih besar dan performa sedikit di bawah mesin 2-tak.
3.2. SARAN
Setelah mengetahui perbedaan antara kedua jenis mekanisme mesin tersebut, kita perlu
mempertimbangkan berbagai hal dalam penggunaan mesin kendaraan roda dua yang dipakai.
Untuk saat ini, banyak produsen kendaraan bermotor memproduksi mesin 4-tak karena
kelebihannya yang cenderung lebih irit. Hal ini didasarkan pada kebutuhan pasar dan
masyarakat yang lebih condong ke efisiensi, bukan cenderung ke performa. Oleh karena itu,
diharapkan setelah mengulas berbagai aspek dari sistim kerja kedua mesin, produsen
kendaraan bermotor roda dua tetap mempertimbangkan produksi sepeda motor baik jenis 2-tak
maupun 4-tak sebab kedua jenis mekanisme kerja mesin tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing yang akan dipertimbangkan oleh konsumen. Jika hanya ada salah
satu jenis mesin yang diaplikasikan dalam produksi sepeda motor komersil, maka hal tersebut
akan menyebabkan ketidakseimbangan antara penawaran dan kebutuhan dari masyarakat yang
beragam. Pertimbangan produksi kedua jenis mesin, baik 2-tak maupun 4-tak perlu tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno, Anggah Hadi. 2009. Perbedaan Sistem Kerja Mesin 2 Tak dan Mesin 4 Tak. Makalah
matakuliah “Pengenalan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi”, Jurusan Teknik Informatika
Universitas Darul Ulum Jombang.
http://www.google.co.id , search keywords : perbedaan motor 2 tak dan 4 tak. Diakses pada tanggal 17
Desember 2012.
http://moehyidien.blogspot.com .Diakses pada tanggal 24 Desember 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_dua_tak. Diakses pada tanggal 17 Desember 2012.
http://mesinmotortua.blogspot.com/2010/02/perbedaan-motor-2-tak-dengan-motor-4.html. Diakses
pada 24 Desember 2012.