Anda di halaman 1dari 2

Kita dan kata

‘Kopi itu pahit


Senja itu sempit
rindu itu sakit’

Jangan paksa aku menulis tentang hujan; bosan.

Aku suka membiarkanmu tenggelam dalam ruang imajiku. Maka, biarkan aku berenang sampai
aku tenggelam hingga sulit bernapas hanya dengan memikirkanmu.

Malang, Jakarta, November 2018.

Meet him, Lee Taeyong, as Taeyong Laksamana semesta tempat nessie jiliandra bersandar.

Di akhir cerita, sang tokoh utama akan mendapatkan akhir yang bahagia. Adalah kalimat
yang paling sering aku jumpai di dalam novel-novel klasik tentang putrid kerajaan, klise.
Lalu untuk tokoh utama kita, apa sempat mengenal akhir yang bahagia?
“Ma, Kakak ke rumah Mark boleh? Mau kerja kelompok.” Aku turun dari tangga dengan
pakaian santai dan totebag putih yang aku bawa. Di tangan, aku membawa satu map berwarna
biru yang isinya tugas-tugas.
Mama yang lagi didapur, ngupas apel, menatapku sebantar. “iya, jangan pulang malem-malem.
Ada siapa aja?”
Aku menghamipri mama untuk salim, dan juga ke pintu depan. “ada renna, lyra, sama haechan.
Nanti kakak bilang ke bang jaehyun buat jemput.”
Mama meletakkan pisau buahnya dan mengelus kepalaku. “salam buat tante atha ya.”
aku mengangguk dan membuka pintu rumah. Ada bang jaehyun diatas motornya yang lagi main
hp.”Bang!”
Jaehyun menoleh, dan menyimpah hpnya. Dia menepuk jok motor belakangnya sambil senyum
“ayo, gue mau ngampus habis ini” aku memutar bola mata malas. “cih, sabtu masih aja ada
kelas.”
aku duduk di belakang jaehyun, dan memeluk pinggangnya. Kenalkan, dia jaehyun djinandra.
Kakak laki-lakiku yang beda 3 tahun. Dia mahasiswa semester 6 di universitas Indonesia. Iya,
yang di depok itu. Padahal rumah kita di daerah bintaro. Jaehyun selalu bawa mobil, atau kadang
dia naik kereta dan naruh mobil di kampus.
“bang, gue bentar lagi uas.”ucapku asal. Jaehyun sedikit mendekatkan tubuhnya, agar bias
mendengar suaraku dengan jelas. “ya terus?”
“ya bentar lagi gue naik kelas 12, terus kuliah, terus gue masuk ui juga, nanti bias berangkat
bareng abang.”
Kedengrannya seru, padahal kalau emang terjadi, jaehyun udah lulus, kecuali kalau dia ngelanjut
S2 di ui lagi. “goblok, udah lulus guenya.” Jaehyun menatapku lewat spion, dia tersenyum
mengejek.
aku mendengus kesal, berhubung sudah mulai masuk ke komplek perumahan mark. Aku udah
ngga ngomong apa-apa lagi sampai motor jaehyun berhenti di rumah mark yang besar. “jemput
jam setenga 9 ya bang. Mau main juga, hehe.” Jaehyun Cuma memutar bola matanya malas dan
kembali melajukan motornya. Aku tertawa keccil melihat jaehyun yang masih memakai celana
pendek dan kaus putih bekas dia tidur tadi.
langsung aja kayak biasanya, aku ngebuka pintu rumah mark sambil ngucap salam. Orang rumah
mark udah biasa kalau aku atau renna langsung nyelonong aja, karena emang mark itu temen dari
sd. “eh non nessie, kata den mark langsung ke kamarnya aja.”
mbak dirumahnya menyapaku selagi dia mengupas kentang di meja makan. Meja makan di
rumah mark emang deket sama tangga ke lantai dua nya. “oh iya mbak, makasih ya.”
aku naik tangga dengn cepat, dan sampai di lantai duanya. Aku langsung focus buat jlan ke
kamar mark. Di lantai dua ini ada satu ruang tv lagi dengan sofa-sofa berwarna hijau muda.
Sekilas aku ngeliat ada orang tiduran sambil mangku laptop. “Mark!” aku membuka pintu
kamarnya

Anda mungkin juga menyukai