Buku Juz 2pdf PDF
Buku Juz 2pdf PDF
Buku Kedua
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 1/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
Penulis:
Ustadz Abdul Haris
Editor:
Moh. Syifa’ul Hisan
Layout:
Abdul Djaliel
Cetakan II:
………………….
Foto Cover:
………………
Penerbit:
STAIN Jember Press
Jl. Jumat Mangli 94 Mangli Jember
Tlp. 0331-487550 Fax. 0331-427005
e-mail: stainjember.press87@gmail.com
ISBN: ………………………….
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 2/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
Kata Pengantar
menampilkan
pembahasannya skema dari setiap alur
yang menunjukkan materi di akhir
berfikir yang
sistematis yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam
menguasai materi yang ada. Skema-skema yang dibuat
diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada para
peserta didik untuk mencerna dan memahami konsep-konsep
kaidah yang ada di dalam buku ini.
Berbicara kaidah bahasa Arab tidak dapat dilepaskan dari
contoh, sehingga dalam buku ini penulis berusaha semaksimal
mungkin untuk memperbanyak contoh yang kemudian
dianalisis secara aplikatif, dengan sebuah harapan para
pembaca dan peserta didik mampu menangkap alur pikir
secara rasional dan pada akhirnya memahami konsep-konsep
yang sedang dijelaskan.
Dalam rangka membaca dan memahami teks Arab,
disamping ilmu kaidah bahasa Arab, seorang peserta didik juga
harus mengkoleksi mufradat yang sebanyak-banyaknya, karena
seseorang yang hanya menguasai ilmu kaidah bahasa Arab,
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |iii
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 3/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
MM.
2. Semua jajaran Pembantu Ketua STAIN Jember
3. Alm. Abah, Ibu, serta semua saudara-saudara penulis
sebagai sumber inspirasi penulis dalam menyelesaikan
buku ini.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu,
yang telah membantu selama penulisan buku ini
Kami yakin buku ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
sebab itu kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca
yang budiman sangat kami harapkan.
Dan terakhir, semoga jerih payah penulis ini dapat
menjadi amal jariyah bagi penulis dan keluarga penulis. Amin.
Abdul Haris
iv| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 4/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
Kata Pengantar
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |v
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 5/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
vi| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 6/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
D aftar Isi
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |vii
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 7/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
viii| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 8/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
T entang i’rab
Sebutkan !
Aqsamu al-i’rab itu ada empat, yaitu: i’rab rafa’ , nashab, jer
dan i’rab jazem.1
Sebutkan tanda-tanda i’rab rafa’ !
Tanda-tanda i’rab rafa’ itu ada empat, yaitu: 1)
dlammah, 2) wawu, 3) alif dan 4) tsubutu al -
nun/tetapnya nun.2
o Kapan kita menggunakan dlammah sebagai
tanda rafa’ ?
Kita menggunakan dlammah sebagai tanda rafa’ ,
ketika yang berkedudukan rafa’ adalah berupa:
a. Isim mufrad , contoh: (lafadz
berkedudukan sebagai pelaku/ fa’il dari fi’il .
Karena menjadi fa’il maka harus dibaca rafa’ , dan
tanda rafa’ nya menggunakan dlammah karena
berupa isim mufrad ).
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |1
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 9/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
rafa’?
Kita menggunakan wawu sebagai tanda rafa’ , ketika
tidak bertemu dengan alif tatsniyyah, wawu jama’, ya’ muannatsah mukhathabah,
nun taukid, dan nun niswah.
2| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 10/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
rafa’?
Kita menggunakan nun sebagai tanda r afa’ , ketika
yang berkedudukan rafa’ adalah berupa al-af’al al -
khamsah, contoh: (lafadz atau
dibaca rafa’ karena sepi dari ‘amil nashab dan ‘amil
jazem. Tanda rafa’ nya menggunakan “tetapnya nun”
karena berupa al-af’al al -khamsah).
Sebutkan tanda-tanda i’rab nashab !
nashab ?
Kita menggunakan fathah sebagai tanda nashab,
ketika yang berkedudukan nashab adalah berupa:
a. Isim mufrad contoh: (lafadz
berkedudukan sebagai obyek/maf’ul bih dari fi’il
4Lebih lanjut menganai tanda-tanda i’rab nashab lihat: Al-Azhari, Syarh al-
Muqaddimah, 44. Abdullah bin al-Fadlil, Hasyiyah al-‘Asymawi (Indonesia: al-
Haramain, tt), 16. Dahlan, Syarh Mukhtashar , 7 Ni’mah, al-Mulakhas Qawa’id, 58.
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |3
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 11/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
nashab?
Kita menggunakan alif sebagai tanda nashab, ketika
yang berkedudukan nashab adalah berupa al-asma’
al-khamsah, contoh: (lafadz
berkedudukan sebagai obyek/maf’ul bih dari fi’il .
Karena menjadi maf’ul bih maka harus dibaca nashab,
dan tanda nashabnya menggunakan alif karena
berupa al-asma’ al -khamsah).
o
Kapan kita menggunakan ya’ sebagai tanda
nashab ?
Kita menggunakan ya’ sebagai tanda nashab, ketika
yang berkedudukan nashab adalah berupa:
a. Isim tatsniyyah, contoh: (lafadz
berkedudukan sebagai obyek/maf’ul bih dari
lafadz . Karena menjadi maf’ul bih maka harus
dibaca nashab, dan tanda nashabnya
menggunakan ya’ karena berupa isim tatsniyah).
b. Jama’ mudzakkar salim, contoh: (lafadz
berkedudukan sebagai obyek/maf’ul bih dari
lafadz . Karena menjadi maf’ul bih maka harus
dibaca nashab, dan tanda nashabnya
menggunakan ya’ karena berupa jama’ mudzakkar
salim).
4| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 12/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
jer ?
Kita menggunakan kasrah sebagai tanda jer , ketika
yang berkedudukan jer berupa:
a. Isim mufrad yang munsharif , contoh:
5Lebih lanjut menganai tanda-tanda i’rab jer, lihat: Al-Azhari, Syarh al-
Muqaddimah, 46. al-Fadlil, Hasyiyah, 17. Dahlan, Syarh Mukhtashar , 8. Ni’mah, al-
Mulakhas Qawa’id, 94.
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |5
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 13/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
jer ?
Kita menggunakan fathah sebagai tanda jer ketika
yang berkedudukan jer berupa al-ismu alladzi la
yansharifu (isim ghairu munsharif ), contoh:
(lafadz dibaca jer karena dimasuki oleh
huruf jer . Tanda jer nya menggunakan fathah
karena berupa isim ghairu munsharif ).
6| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 14/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
sebagai tandaal-af’al
jazem berupa jazem al -ketika yang
khamsah, berkedudukan.
contoh:
(lafadz dibaca jazem karena dimasuki oleh ‘amil
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |7
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 15/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
8| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 16/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |9
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 17/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
Sebutkan !
Anwa’u al -i’rab itu ada tiga, yaitu: i’rab lafdzi, taqdiri dan
mahalli.
Apa yang dimaksud dengan ?
I’rab lafdzi adalah i’rab dimana secara lafadz itu dapat
dibedakan, karena ada tanda i’rab yang
membedakannya (ada tanda i’rab dan tanda i’rabnya
bisa muncul).9
o Kapan itu terjadi ?
I’rab lafdzi terjadi apabila yang sedang dii’rabi adalah
kalimah-kalimah yang bukan termasuk dalam
kawasan i’rab taqdiri (isim manqush selain nashab,
isim maqshur dan al-mudlaf ila ya’ al -mutakallim) dan
juga bukan termasuk kawasan i’rab mahalli (al-asma’
al-mabniyah, al-jumal , al-hikayah).
Apa yang dimaksud dengan ?
I’rab taqdiri adalah i’rab yang sebetulnya memiliki tanda
10| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 18/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
Asasiyyah, 71.
13Hikayah adalah kalimat yang dimaksudkan adalah lafadznya saja, bukanlah
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |11
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 19/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
12| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 20/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
1. Tentang .
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |13
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 21/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
?
Yang termasuk dalam kategori huruf
mashdariyyah adalah:
14| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 22/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |15
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 23/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
yang dibentuk
majhul
). oleh isim yang diserupakan dengan fi’il
Sebutkan pembagian !
Naib al- fa’il itu dibagi menjadi empat 17, yaitu:
Naib al- fa’il isim dhahir , contoh: (lafadz
berkedudukan sebagai naib al- fa’il karena jatuh
setelah fi’il yang mabni majhul . Karena menjadi naib
al- fa’il , maka harus dibaca rafa’ . Tanda rafa’ nya
menggunakan dlammah karena lafadz berbentuk
isim mufrad ).
Naib al- fa’il isim dlamir , contoh: (lafadz
merupakan isim dlamir yang berkedudukan sebagai
16| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 24/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |17
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 25/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
18| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 26/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |19
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 27/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
20| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 28/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |21
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 29/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
23Al-‘Aqiliy,
Syarh Ibn ‘Aqil, juz I, 107. Bandingkan dengan: Al-Ghulayaini, Jami’
ad-Durus, juz II, 254.
24Al-Hasyimi, al-Qawa’id al -Asasiyyah, 134. Lihat pula: Ahmad Mukhtar Umar
dkk, an-Nahwu al-Asasiy (Kuwait: Dar as-Salasil, 1994), 337. Bandingkan dengan:
Al-Humadi, al-Qawa’id al -Asasiyyah, 66.
22| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 30/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |23
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 31/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
berkedudukan
Sebutkan skema dari !sebagai khabar ).
Jer
-majrur sebagai
ditentukan atau dharaf muqaddam ketika
khabar yang ada diawalyang
kalimat
jatuh
24| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 32/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
ditentukan
konteks contoh di mubtada’
sebagai muakhkhar
atas adalah yang
mashdar dalam
muawwal
yang berupa lafadz ).
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |25
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 33/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
26| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 34/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
28Lebih jelas lihat: Bukhadud, al-Madhal an-Nahwiy , 212. Bandingkan dengan: Al-
Muqaddasiy, Dalil at-Thalibin, 42.
29Lebih lanjut lihat: Nuruddin, ad-Dalil ila Qawa’id , 148. Bandingkan dengan: Al-
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |27
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 35/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
Sebutkan pembagian !
Pembagian ada dua, yaitu: 1) tamm, 2) naqish.
o Apa yang dimaksud dengan ?
tamm adalah yang tidak berpengamalan
. Ia membutuhkan fa’il , tidak
membutuhkan isim dan khabar . Ia membentuk
jumlah fi’liyyah, bukan jumlah ismiyyah.30 Dalam
bahasa jawa, ia diartikan tinemu dan dalam bahasa
Indonesia diartikan hasil atau terjadi ( ). Contoh:
28| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 36/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
31‘Ali
Taufiq al-hamad dan Yusuf Jamil az-Za’abi, al-Mu’jam al -Wafi fi Adawati an-
Nahwi al-‘Arabiy (Yordan: Dar al-Amal, 1993), 240.
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |29
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 37/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
30| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 38/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
khabar ).
o Sebutkan skema dari pembahasan yang
, , !
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |31
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 39/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
32| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 40/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
dengan )
memiliki dua faidah:
a) , artinya mengharapkan sesuatu yang
disenangi dan mudah tercapai. Contoh:
(semoga kekasihku datang). (harapan ini sangat
mungkin terjadi).
b) , artinya mengkhawatirkan terjadinya sesuatu
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |33
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 41/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
34| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 42/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
Sebutkan pembagian !
Pembagian tawabi’ ada empat yaitu:1) na’at , 2) ‘athaf , 3)
taukid dan 4) badal .41
o Apa yang dimaksud dengan ?
Na’at adalah lafadz yang menjelaskan sifat dari
man’ut nya atau menjelaskan sifat dari sesuatu yang
berhubungan dengan man’ut nya.42 Contoh:
( berkedudukan sebagai man’ut , dan
berkedudukan sebagai na’at . Karena
berkedudukan sebagai na’at , maka hukum
i’rabnya disesuaikan dengan man’ut nya yang
dalam konteks contoh di atas berkedudukan
sebagai fa’il yang dibaca ra fa’ , sehingga lafadz
di atas harus dibaca rafa’ )
( berkedudukan sebagai man’ut ,
dan berkedudukan sebagai na’at . Karena
berkedudukan sebagai na’at , maka hukum
i’rabnya disesuaikan dengan man’ut nya yang
dalam konteks contoh di atas berkedudukan
sebagai fa’il yang dibaca rafa’ , sehingga lafadz
di atas juga harus dibaca rafa’ ).
Apa yang penting untuk ditegaskan ketika kita
berbicara tentang ?
Yang penting untuk ditegaskan adalah bahwa
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |35
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 43/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
Isim maushul :
Ada berapa pembagian na’at ( )?
Pembagian na’at ada dua, yaitu:
1) Na’at mufrad (bukan berupa jumlah), terdiri
dari:
a) Na’at haqiqi.
b) Na’at sababi.
2) Na’at jumlah.
Apa yang dimaksud ?
Na’at haqiqi adalah na’at yang menjelaskan
man’ut -nya secara langsung atau juga bisa
didefinisikan sebagai na’at yang merafa’kan
isim dlamir .43 Contoh: ( disebut
36| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 44/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
I’rabnya
Na’at sababi harus selalu dalam kondisi
mufrad
Mudzakkar atau muannatsnya na’at
sababi disesuaikan dengan ma’mul nya.46
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |37
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 45/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
38| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 46/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
ma’thufun ‘alaihi (isim atau fi’il
huruf ‘athaf
). Contoh: yang jatuh sebelum
(lafad berstatus sebagai
ma’thufun ‘alaihi karena jatuh sebelum huruf
‘athaf . Huruf berstatus sebagai huruf ‘athaf ,
sedangkan lafadz berstatus sebagai ma’thuf
karena jatuh setelah huruf ‘athaf . Karena
berstatus sebagai ma’thuf , maka hukum
i’rabnya disesuaikan dengan ma’thufun
‘alaihinya yang dalam konteks contoh di atas
berkedudukan sebagai fa’il yang dibaca rafa’
sehingga ia juga harus dibaca rafa’ ).
(lafad berstatus sebagai
ma’thufun ‘alaihi karena jatuh sebelum huruf
‘athaf . Huruf berstatus sebagai huruf ‘athaf ,
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |39
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 47/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
40| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 48/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |41
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 49/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
dalam
fa’il konteks
yang haruscontoh
dibacadirafa’
atas sehingga
berkedudukan
ia jugasebagai
harus
dibaca rafa’ ).
Ada berapa pembagian ?
Pembagian taukid ada dua, yaitu: 1) taukid lafdzi,
2) taukid ma’nawi.55
42| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 50/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
56Ibn Abi ar-Rabi’ Ubaidillah ibn Ahmad ibn Ubaidillah al-Qurasy al-Asybiliy as-
Sabty, al-Basit fi Syarh Jumali az-Zujaji (Beirut: Dar al-Garb al-Islami, 1986), 361.
Bandingkan dengan: Al-Muqaddasiy, Dalil at-Thalibin, 48.
57Al-Andalusi, Irtisyaf ad-Dlarb, juz III, 1947.
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |43
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 51/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
44| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 52/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
i’rabnya
minhunyaharus disesuaikan
yang dalam konteksdengan
contoh mubdal
di atas
berkedudukan sebagai fa’il yang harus dibaca
rafa’ sehingga ia juga harus dibaca raf a’ ).
d. adalah badal yang terjadi karena salah
ucap.63
Contoh: . (lafadz berkedudukan
sebagai badal karena merupakan pengganti
dari lafadz yang salah ucap. Karena
berkedudukan sebagai badal , maka hukum
i’rabnya harus disesuaikan dengan mubdal
minhunya yang dalam konteks contoh di atas
berkedudukan sebagai fa’il yang harus dibaca
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |45
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 53/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
46| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 54/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
1. Tentang
pada
lazim materi
dan fi’iltentang maf’ul
muta’addi. Fi’ilbih adalah
lazim materi tentang
selama-lamanya fi’il
tidak
memiliki maf’ul bih, sedangkan fi’il muta’addi pasti
memiliki maf’ul bih.
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |47
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 55/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
berkedudukan
setelah fi’il yangsebagai maf’ul
mutaaddi dan bih karena jatuh
ia berkedudukan
sebagai obyek. Karena menjadi maf’ul bih, maka ia
harus dibaca nashab. Tanda nashabnya tidak ada
karena ia berbentuk isim dlamir . I’rab isim dlamir
bersifat mahalli).
Maf’ul bih mashdar muawwal , contoh:
(lafadz
berkedudukan sebagai maf’ul bih
karena jatuh setelah fi’il yang muta’addi dan ia
berkedudukan sebagai obyek. Karena menjadi
maf’ul bih, maka ia harus dibaca nashab. Tanda
nashabnya tidak ada karena ia terbentuk dari
mashdar muawwal . I’rab mashdar muawwal
bersifat mahalli).
o Apa yang dimaksud dengan ?
Yang dimaksud dengan maf’ul bih ghairu sharih
adalah maf’ul bih yang tidak jelas karena ia
berbentuk susunan jer -majrur . Contoh: (
secara dhahir lafadz merupakan susunan jer -
majrur , akan tetapi dalam konteks contoh di atas
disebut sebagai maf’ul bih karena secara substansi ia
berkedudukan sebagai obyek).
66Al-Hasyimi, al-Qawa’id
al -Asasiyyah, 193. Bukhadud, al-Madhal an-Nahwiy , 114.
Bandingkan dengan: Al-Ghulayaini, Jami’ ad -Durus, juz III, 5.
48| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 56/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |49
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 57/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
50| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 58/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
Anshari al-Mishri, Audlahu al-Masalik ila Alfiyati ibn Malik (Beirut: al-Maktabah
al-‘Ashriyyah, tt), juz II, 205. Bandingkan dengan: Al-Jayyani, Syarh al-Kafiyyah,
juz I, 655.
72Isma’il al-Hamidi, Syarh li as-Syeikh Hasan al-Kafrawi ‘Ala Matni al -Ajurumiyyah
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |51
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 59/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
52| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 60/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |53
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 61/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
54| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 62/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |55
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 63/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
56| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 64/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |57
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 65/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
58| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 66/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |59
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 67/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
60| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 68/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
lamanya”.
menunjukkanKarena artinya demikian,
keterangan maka
waktu yang dharaf
tidak ini
dapat
dibatasi atau mubham).
Apa yang dimaksud dengan istilah dalam ?
Istilah mahdud dalam dharaf adalah kata keterangan,
baik yang menunjukkan tempat (al-makan) maupun
waktu (az - zaman) yang bisa dibatasi.86 Contoh:
Pada dharaf makan : (lafadz pasti
ada batasnya, berapa panjang dan berapa lebarnya.
Model dharaf semacam ini disebut sebagai mahdud ).
Pada dharaf zaman : (lafadz juga ada
batasnya, yaitu mulai terbenamnya matahari sampai
munculnya fajar. Model dharaf semacam ini disebut
sebagai mahdud ).
Apa fungsi konsep dan dalam ?
Fungsi konsep mubham dan mahdud dalam dharaf
adalah pada saat kita berbicara tentang keterangan
tempat atau dharaf makan dimana yang memungkinkan
untuk dibaca nashab hanyalah keterangan tempat yang
mubham. Sedangkan keterangan tempat yang mahdud
85Al-Ghulayaini, Jami’
ad -Durus, juz III, 37-38.
86Al-Ghulayaini, Jami’
ad -Durus, juz III, 38. Ada pula yang menyebut mahdud
dengan istilah mukhtash seperti yang disampaikan oleh Abdul Hamid Sayyid
Muhammad Abdul hamid. Lebih lanjut lihat: Abdul Hamid, at-Tanwir Fi Taysiri,
81.
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |61
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 69/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
62| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 70/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |63
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 71/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
dan ?
Antara hal dan shahib al-hal harus sesuai dari segi88:
a) Mufrad , tatsniyah dan jama’ . Contoh:
(antara hal dan shahib al-hal sama-
sama mufrad )
(antara hal dan shahib al-hal sama-
sama tatsniyyah)
(antara hal dan shahib al-hal sama-
sama jama’ )
b) Mudzakkar dan muannatsnya. Contoh:
(antara hal dan shahib al-hal sama-sama
mudzakkar )
(antara hal dan shahib al-hal sama-
sama muannats)
Sebutkan pembagian ?
o
isim fa’il
Apa yang ). dimaksud dengan ?
Hal jumlah adalah jumlah, baik jumlah ismiyyah atau
jumlah fi’liyyah yang jatuh setelah isim ma’rifah.90
Contoh:
64| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 72/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
belum terbit).
atas adalah wawu(yang menjadi rabith dalam contoh di
haliyyah).
Rabith yang terbentuk dari gabungan isim dlamir dan
wawu haliyyah, contoh: (Ali telah
datang sedangkan wajahnya kelihatan berseri-seri).
(yang menjadi rabith adalah wawu haliyyah dan
sekaligus dlamir yang terdapat dalam lafadz ).
Apakah ada yang berupa ?
Ada, yaitu lafadz , meskipun lafadz ini berupa isim
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |65
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 73/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
66| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 74/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |67
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 75/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
68| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 76/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
mendengarkan
mampu memahami kata-kata
secaradi sempurna
atas tetap karena
tidak akan
isim
tafdlil yang menjadi khabar masih butuh penjelasan,
yaitu “dari aspek apa saya dianggap lebih banyak dari
kamu?”. Aspek yang dimaksud bisa jadi dari kitab,
rumah, anak, harta, hutang, dan seterusnya.
Banyaknya alternatif semacam inilah yang kemudian
memaksa seseorang untuk menentukan salah satu.
Pada
orang saat seseorang
tersebut telah menentukan salah satu,
memilih alternatif yangmaka
ada
sehingga kalimatnya menjadi sempurna dan jelas.
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |69
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 77/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
70| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 78/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
o
syibhu
Apa al-mudlaf
yang sehingga
dimaksud dengan munada mu’rab).
ia berhukum
?
Munada mufrad ‘alam/ mufrad ma’rifah adalah
munada yang bukan berbentuk mudlaf atau syibhu al-
mudlaf dan ia berjenis isim ma’rifah.99 Contoh :
(wahai muhammad), ( wahai orang-orang
yang
kafir).
Apa hukumnya munada ?
Hukum munada mufrad ‘alam/ mufrad ma’rifah
adalah mabni, yaitu (dimabnikan
sesuai dengan tanda rafa’ nya).
o Apa yang dimaksud dengan munada ?
Munada nakirah maqshudah adalah munada yang
terbuat dari isim nakirah, akan tetapi yang dimaksud
dari nakirah tersebut sudah tertentu.100 Dalam
tataran selanjutnya nakirah maqshudah ini
disejajarkan dengan isim ma’rifah. Contoh:
(lafadz dalam contoh diarahkan dan
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |71
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 79/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
dimaksud dari
ditentukan.101 nakirah
Contoh : tersebut
(lafadz masih belum
dalam contoh
ini tidak tertuju pada orang laki-laki tertentu/ ghairu
maqshudah).
Apa hukumnya munada ?
Hukum munada nakirah ghairu maqshudah
adalah mu’rab.
o Apa yang dimaksud dengan munada ?
Munada mudlaf adalah munada yang terbentuk dari
susunan idlafah.102 Contoh : (lafadz
disebut sebagai munada mudlaf karena terbentuk
dari susunan idlafah).
Apa hukumnya munada mudlaf ?
Hukum munada mudlaf adalah mu’rab.
o Apa yang dimaksud dengan munada ?
Munada syibhu
diserupakan al-mudlaf
dengan mudlaf . Maksudnya
adalah munada yang
munada ini
tersusun dari gabungan kata dimana antara yang
satu dengan yang lain saling berkaitan sebagaimana
terkaitnya mudlaf dan mudlafun ilaihi dalam susunan
72| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 80/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |73
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 81/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
74| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 82/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
Mustatsna dalah
setelah adat isim yang
al-istitsna’ dibaca nashab
(perangkat yang jatuh
atau sesuatu yang
digunakan untuk mengecualikan).107 Contoh:
(lafadz dalam contoh di atas berkedudukan sebagai
mustatsna karena jatuh setelah adat al-istitsna’ sehingga ia
harus dibaca nashab)
Apa saja unsur-unsur yang ada dalam ?
Unsur-unsur yang ada dalam istitsna’ itu ada tiga
macam108, yaitu:
Adat al-istitsna’ (sesuatu yang berfungsi
mengecualikan).
Mustatsna (isim yang dikecualikan)
darinya)
Contoh: (lafadz sebagai mustatsna minhu,
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |75
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 83/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
76| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 84/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |77
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 85/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
).
Contoh: (lafadz harus dibaca nashab
karena dalam contoh di atas kalamnya termasuk
kalam tamm mujab. Lafadz dibaca jer karena
menjadi mudlafun ilaihi).
117Al-Ghulayaini, Jami’
ad -Durus, juz III, 99. Dahlan, Syarh mukhtashar, 25. Al-
Azhari, Syarh al-Muqaddimah, 116.
118Bandingkan dengan: Al-Hasyimi, al-Qawa’id al -Asasiyyah, 215. Al-Humadi, al-
Qawa’id al -Asasiyyah, 104-105.
78| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 86/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |79
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 87/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
isim nakirah.
Bagaimakah pengamalan ?
berpengamalan sebagaimana yaitu
(menashabkan isim dan merafa’kan khabar )120,
hanya saja isim la al-lati li nafyi al-jinsi harus berupa
80| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 88/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
berbentuk ?
Isim la al-lati li nafyi al-jinsi yang berbentuk mufrad
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |81
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 89/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
1) ma’lum dan 2) majhul .
82| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 90/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
yang ?
Khabar la al-lati li nafyi al-jinsi yang majhul adalah
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |83
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 91/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
84| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 92/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |85
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 93/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
o
Contohkan isim yang dibaca nashab karena
menjadi !
Contoh isim yang dibaca nashab karena menjadi
ma’thuf adalah: (lafadz
berkedudukan sebagai ma’thuf karena jatuh setelah
huruf ‘athaf . Karena menjadi ma’thuf maka hukum
86| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 94/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |87
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 95/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
88| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 96/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
1. Tentang
Apa yang dimaksud dengan ?
Majrurun bi harfi al-jarri adalah isim-isim yang dibaca jer
karena dimasuki oleh huruf jer .134 Contoh:
(lafaz harus dibaca jer karena dimasuki oleh jer ).
2. Tentang
Apa yang dimaksud dengan ?
Majrurun bi al-idlafah adalah isim-isim yang dibaca jer
karena menjadi mudlafun ilaihi. Karena pembahasan
idlafah sudah tuntas pada bab-bab sebelumnya, maka
dalam bab ini tidak lagi akan dipaparkan penjelasan
idlafah.135Contoh: (lafadz harus dibaca jer
jer karena menjadi mudlafun ilaihi dari lafadz ).
3. Tentang
Apa yang dimaksud dengan ?
Majrurun bi at-tawabi’ adalah isim-isim yang dibaca
jer /khafad karena menjadi tawabi’ . Seperti yang
dijelaskan sebelumnya bahwa tawabi’ itu terbagi menjadi
empat, yaitu na’at , ‘athaf , taukid , dan badal .136
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |89
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 97/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
!
Contoh isim yang dibaca jer karena menjadi ma’thuf
adalah: (lafadz berkedudukan
sebagai ma’thuf karena jatuh setelah huruf ‘athaf .
Karena menjadi ma’thuf maka hukum i’rabnya
disesuaikan dengan hukum i’rab ma’thufun ‘alaihinya
“ ” yang dalan konteks contoh di atas
berkedudukan sebagai majrur yang harus dibaca jer
sehingga ia harus dibaca jer )
Contohkan isim yang dibaca jer karena menjadi
!
Contoh isim yang dibaca jer karena menjadi taukid
adalah: (lafadz berkedudukan sebagai
taukid karena ia merupakan lafadz-lafadz tertentu
yang memang dipersiapkan untuk menjadi taukid .
Karena menjadi taukid , maka hukum i’rabnya
disesuaikan dengan muakkadnya “ ” yang dalam
90| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 98/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |91
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 99/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
92| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 100/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
D aftar Pustaka
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |93
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 101/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
Matnias-Suyuthi.
Jalaluddin al-Ajurumiyyah.
1977.Indonesia: al-Haramain.
al-Mathali’ al -Sa’idah fi Syarh al -
Faridah fi an-Nahwi wa as-Sharf wa al-Khat. Baghdad: Dar
ar-Risalah. Juz I.
Jalaluddin as-Suyuthi. 1985. al-Asybah wa an-Nadzair fi an-Nahwi.
Beirut: Muassisah ar-Risalah. Juz III, IV.
Jamaluddin Abu Abdullah Muhammad ibn Abdillah ibn Malik.
Syarh al-Kafiyah as-Syafiyyah. Juz II.
94| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 102/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
Muhammad
TasywiqMa’shum
al-Khalan.biSurabaya:
n Salim al-Hidayah.
as-Samarani as-Safatuni. Tt.
Mushthafa al-Ghulayaini. 1989. Jami’ ad -Durus al-‘Arabiyah.
Bairut, al-Maktabah al-Ashriyah. Juz I, II, III.
Qadhi al-Qudhad Bahuddin Abdullah bin Aqil An-Aqili Al-Mishri
Al-Hamdani. Tt. Syarh Ibn Al-‘Aqil . Bairut: Drul Fikr. Juz I.
Sayyid M. Ros'ad bin Ahmad bin Abdul Rohman Al-Baiti. Tt. At-
Taqrirat Al-Bahiyyah Ala Matni Al-Ajrumiyyah. Surabaya:
P P A l - B i d a y a h J e m b e r |95
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 103/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
96| P P A l - B i d a y a h J e m b e r
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 104/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 105/106
7/17/2019 BUKU JUZ 2.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/buku-juz-2pdf 106/106