Anda di halaman 1dari 3

18 Penderita Hiv/aids Di Kotabaru Meninggal Dunia

Kamis, 9 Maret 2017 06:44 WIB


Pewarta: Imam Hanafi

ilustrasi.(Antaranews Kalsel/dok.)

Dari jumlah penderita sebanyak 37 kasus


tersebut terdiri dari 26 orang perempuan dan
11 orang penderita laki-laki
Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 18 orang penderita virus Human
Immunodeficiency Virus, dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di
Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, meninggal dunia.

Plt kepala Dinas Kesehatan Kotabaru Hj Ernawati, di Kotabaru, Rabu, mengatakan jumlah
kasus HIV/AIDS di Kotabaru 2005-2016 sebanyak 37 kasus, 18 orang diantaranya meninggal
dunia."Dari jumlah penderita sebanyak 37 kasus tersebut terdiri dari 26 orang perempuan dan
11 orang penderita laki-laki," katanya.Dalam perkembangannya penyakit HIV/AIDS semakin
memperlihatkan kecenderungan meningkat, dengan pola penyebaran bervariasi angka
morbiditas dan mortalitas diantara penduduk usia produktif tersu meningkat dan membawa
persoalan kesehatan masyarakat yang serius dan berimplikasi padaaspek lain, seperti budaya
dan ekonomi.Kabupaten Kotabaru saat ini baru memiliki seorang konselor yang bertugas di
Rumah Sakit Umum Daerah, sehingga berpengaruh besar terhadap penemuan kasus di
lapangan.Meningkatnya kasus HIV/AIDs dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya, sosial
ekonomi yang rendah, pengetahuan tentang HIV/AIDS dan cara pencegahannya yang rendah,
industrialisasi, banyaknya perusahaan baru yang berdampak pada maraknya prostitusi dan
akses transportasi serta informasi yag semakin meningkat.Melihat kondisi tersebut, maka
diperlukan langkah strategis untuk menekan laju penyebaran HIV, serta dukungan dari lintas
sektoral, juga upaya penemuan dini penderita HIV/AIDS melalui kinerja tenaga konselor.
Asisten II Setda Kotabaru H Joni Anwar, mengemukakan penanganan terhadap orang yang
mempunyai resiko penyakit HIV/AIDS harus dapat ditangani dengan baik, sesuai yang
diamanatkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 43 tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan."Dengan memperhatikan kondisi di Kotabaru
saat ini, maka penanganan yang lebih baik mutlak diperlukan agar hal ini tidak berlarut-larut
dan mencegah agar penyebaran penyakit ini tidak mewabah di tengah masyarakat," katanya.
Melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan petugas pengelola program HIV/AIDS Puskesmas se-
Kabupaten Kotabaru diharapkan dapat meningkatkan penemuan kasus di lapangan secara
cepat sehingga dapat ditangani dengan baik sebagaimana mestinya.
Editor: Hasan Zainuddin

Jumlah Pengidap HIV Meningkat Drastis, Nih Datanya


Jumat, 26 Agustus 2016 – 17:32 WIB
Jumlah Pengidap HIV Meningkat Drastis, Nih Datanya
BANJARMASIN - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kalsel telah merilis jumlah kasus
penderita Human Immunodefeciency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) di provinsi itu. Hasilnya cukup mengkhawatirkan. Jumlah pengidap
HIV/AIDS di Kalsel saban tahun terus mengalami peningkatan. Bahkan, di pertengahan
tahun ini saja jumlah pengidap virus mematikan tersebut sudah mencapai 165 orang. Kepala
Dinkes Kalsel Rudiansjah mengatakan, berdasarkan data yang telah mereka himpun, jumlah
pengidap HIV/AIDS di Kalsel per tahunnya selalu di atas seratus orang. Di mana peningkatan
tertinggi ada pada 2015 yaitu sebanyak 284 kasus. "Sepertinya tahun ini akan lebih banyak
dibandingkan dengan 2015, karena baru pertengahan tahun saja sudah ada 165 kasus,"
katanya kepada Radar Banjarmasin, Kamis (25/8) kemarin. Ia mengungkapkan, penderita
HIV/AIDS terbanyak merupakan kelompok orang yang sering melakukan hubungan seks di
luar nikah. Seperti, PSK dan para pelanggannya. "Ibu rumah tangga juga ada yang terinfeksi,
itu dikarenakan suaminya pelanggan WTS," ungkapnya. Kelompok lain yang banyak
terinfeksi HIV/AIDS yaitu, orang-orang yang memiliki banyak pasangan. Seperti, waria,
lelaki seks lelaki (LSL) dan gay. "Berhubungan seks sesama lelaki memang sangat berisiko
mengidap HIV/AIDS," kata Rudi. Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris KPA Banjarbaru
Edi Sampana. Di Banjarbaru sendiri pengidap HIV/AIDS terbanyak ialah waria, WTS dan
ibu rumah tangga. "Di Banjarbaru setiap tahunnya juga terus meningkat," ungkapnya. (ris)

Tiga Warga Diduga Terinfeksi HIV/AIDS


Minggu, 09 April 2017 | 20:20 WIB
HIV AIDS (apa.org)
AMUNTAI, NETRALNEWS.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara,
Kalimantan Selatan menemukan beberapa warga yang sudah lama diduga terinfeksi
HIV/AID.Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesehatan Kecamatan Paminggir Syamsul
Mu'arif di Amuntai, Minggu (9/4/2017) mengatakan, sebanyak tiga warga Desa Ambahai dan
Desa Paminggir, Kecamatan Paminggir diduga positif mengidap HIV/AIDS."Mereka kami
duga sudah lama tertular virus HIV/AIDS sehingga kondisinya sudah cukup parah," ujar
Syamsul Mu'arif.Syamsul mengatakan Dinas Kesehatan telah melakukan tes terhadap pasien
yang terdeteksi penyakit yang menyerang kekebalan tubuh tersebut, dan hasil dari
pemeriksaan ternyata positf.Menurut Syamsul, kebanyakan kasus HIV AIDS baru diketahui
beberapa tahun kemudian setelah pasien terinfeksi virus mematikan tersebut.Sejak 2010
hingga akhir 2016, tambah dia, sebanyak 32 kasus HIV/AIDS ditemukan di Kabupaten Hulu
Sungai Utara (HSU), dan sebanyak 18 orang diantaranya meninggal dunia.Pasien yang
terdeteksi positif mengidap HIV/AIDS di Kabupaten HSU akan diperiksa lebih akurat lagi di
rumah sakit Banjarmasin, karena bisa saja, berdasarkan pemeriksaan di HSU positif ternyata
di Banjarmasin negatif."Pernah terjadi, pasien yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS oleh
petugas kesehatan di daerah, setelah dirujuk ke RS Banjarmasin tidak positif. Akan tetapi jika
hasil cek kesehatan di daerah ternyata negatif maka bisa dipastikan cek selanjutnya di
Banjarmasin juga negatif," kata Syamsul.Ia mengatakan jajaran kesehatan kini
mengintensifkan penyuluhan mengenai AIDS ini kedaerah terpencil seperti Paminggir,
apalagi sejak ditemukannya kasus pengidap HIV AIDS di wilayah paling ujung Kabupaten
HSU yang berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah tersebut.Saat ini, Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA) cukup aktif untuk melakukan sosialisasi terhadap penegahan
penyebarab HIV/AIDS melalui berbagai kegiatan."Kami semakin proaktif mencari pengidap
HIV, apalagi setelah tempat prostitusi di tiga lokasi ditutup," ujar Sekretaris KPA Banjarbaru
Edi Sampana di Banjarbaru, Jumat (7/4).Ia mengatakan sebelum tiga tempat prostitusi yakni
Pembatuan Dalam, Batu Besi dan Pal 18 ditutup, pihaknya fokus mencari pengidap HIV pada
tiga lokasi potensial tersebut.Namun, sejak tiga tempat lokalisasi ditutup pertengahan
Desember 2016, pihaknya sejak awal 2017 mengarahkan sosialisasi dan penyuluhan kepada
pihak lain yang bersedia."Kami menyurati pengurus PKK, pengelola tempat karaoke, hotel-
hotel bahkan lembaga pemasyarakat dan direspon baik karena mereka mau di tes HIV secara
sukarela," katanya.

Editor : Lince Eppang

Sumber : Antara

Anda mungkin juga menyukai