ilustrasi.(Antaranews Kalsel/dok.)
Plt kepala Dinas Kesehatan Kotabaru Hj Ernawati, di Kotabaru, Rabu, mengatakan jumlah
kasus HIV/AIDS di Kotabaru 2005-2016 sebanyak 37 kasus, 18 orang diantaranya meninggal
dunia."Dari jumlah penderita sebanyak 37 kasus tersebut terdiri dari 26 orang perempuan dan
11 orang penderita laki-laki," katanya.Dalam perkembangannya penyakit HIV/AIDS semakin
memperlihatkan kecenderungan meningkat, dengan pola penyebaran bervariasi angka
morbiditas dan mortalitas diantara penduduk usia produktif tersu meningkat dan membawa
persoalan kesehatan masyarakat yang serius dan berimplikasi padaaspek lain, seperti budaya
dan ekonomi.Kabupaten Kotabaru saat ini baru memiliki seorang konselor yang bertugas di
Rumah Sakit Umum Daerah, sehingga berpengaruh besar terhadap penemuan kasus di
lapangan.Meningkatnya kasus HIV/AIDs dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya, sosial
ekonomi yang rendah, pengetahuan tentang HIV/AIDS dan cara pencegahannya yang rendah,
industrialisasi, banyaknya perusahaan baru yang berdampak pada maraknya prostitusi dan
akses transportasi serta informasi yag semakin meningkat.Melihat kondisi tersebut, maka
diperlukan langkah strategis untuk menekan laju penyebaran HIV, serta dukungan dari lintas
sektoral, juga upaya penemuan dini penderita HIV/AIDS melalui kinerja tenaga konselor.
Asisten II Setda Kotabaru H Joni Anwar, mengemukakan penanganan terhadap orang yang
mempunyai resiko penyakit HIV/AIDS harus dapat ditangani dengan baik, sesuai yang
diamanatkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 43 tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan."Dengan memperhatikan kondisi di Kotabaru
saat ini, maka penanganan yang lebih baik mutlak diperlukan agar hal ini tidak berlarut-larut
dan mencegah agar penyebaran penyakit ini tidak mewabah di tengah masyarakat," katanya.
Melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan petugas pengelola program HIV/AIDS Puskesmas se-
Kabupaten Kotabaru diharapkan dapat meningkatkan penemuan kasus di lapangan secara
cepat sehingga dapat ditangani dengan baik sebagaimana mestinya.
Editor: Hasan Zainuddin
Sumber : Antara