Anda di halaman 1dari 9

NAMA : YUDA BAYU PUTRA

NIM : 16.010.410.4411

Tahun Politik Tak Pengaruh Investasi Asing


di RI
Sylke Febrina Laucereno – detikFinance

Foto: Sylke Febrina Laucereno

Indonesia akan memasuki tahun politik. Pada 2019 akan digelar


pemilihan Presiden periode 2019-2024. Pemilu ini dikhawatirkan akan
mengganggu aliran modal asing yang masuk ke Indonesia.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara meyakini
tahun politik tidak akan mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi
di Indonesia.
"Berdasarkan pengalaman, kegiatan Pemilu atau Pilkada tidak akan
mempengaruhi kegiatan investasi. Maksudnya tidak akan berpengaruh
negatif," ujar Mirza di Marina Bay Sand, Singapura, Jumat (31/8/2018).
Dia menyebut, Indonesia sudah menggelar Pemilu langsung sejak 2004
mulai dari pemilihan presiden, pemilihan kepala daerah hingga pemilihan
anggota legislatif dan selama ini berjalan kondusif serta aman.
Mirza menjelaskan, untuk menarik minat investor asing pemerintah
Indonesia saat ini juga terus mendorong insentif untuk investasi agar
NAMA : YUDA BAYU PUTRA
NIM : 16.010.410.4411

masuk ke Indonesia. Selain itu pemerintah juga gencar melakukan


deregulasi untuk investasi.
BI dan kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI), Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama untuk menarik investor yang
ada di Singapura.
"Kami ingin investor di Singapura maupun investor yang punya
perwakilan di Singapura untuk investasi di Indonesia," kata Mirza.
Dia menjelaskan, dalam hal ini BI membantu pemerintah untuk
mempertemukan investor dengan pemerintah daerah (Pemda) dan juga
korporasi di daerah.
Mirza menjelaskan proyek yang akan dipresentasikan di Singapura ini
adalah proyek yang sudah clean and clear sehingga sangat siap
menerima investor.
Dia menambahkan, investor yang berinvestasi di Indonesia akan
mendapatkan insentif dari Direktorat Jenderal Pajak.
"BI dan pemerintah kan bersama-sama untuk mendorong terjadinya
investasi masuk ke Indonesia. Karena dengan aliran investasi asing
negara kita bisa dengan mudah mendapat tambahan valuta asing," jelas
dia.
Menurut Mirza, suplai valas ke Indonesia bisa melalui penamaman modal
asing (PMA). Selain itu pemerintah dan BI juga berupaya untuk
mengurangi current account deficit karena ekspor impor barang dan jasa.
Karena itu BI bersama pihak terkait mendorong investasi yang
berorientasi ekspor dan investasi di sektor pariwisata.
NAMA : YUDA BAYU PUTRA
NIM : 16.010.410.4411

Jelang Pilpres 2019, Investasi Asing di


Indonesia Turun 2 Digit
Bisnis berhenti sejenak untuk mengukur arah kebijakan jelang pemilihan
presiden tahun depan. Investasi asing di Indonesia juga langsung
menyusut sampai 12,9 persen, karena perusahaan asing tengah
waspada menunggu pengaruh Pilpres 2019. Rupiah yang terus melemah
juga menjadi kekhawatiran yang lain.
Oleh: Jun Suzuki (Nikkei Asian Review)

Investasi asing di Indonesia yang langsung menjadi menyusut 12,9


persen di kuartal April-Juni tahun ini karena perusahaan-perusahaan
tengah waspada terhadap perubahan kebijakan menjelang pemilihan
presiden April 2019 (Pilpres 2019).
Total investasi asing di Indonesia yang langsung berjumlah 95,7 triliun
rupiah ($6,56 miliar), Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia
mengatakan pada hari Selasa (14/8). Ini adalah penurunan pertama
dalam data sebanding dari tahun 2010, menurut seorang pejabat dewan.
Di bawah Presiden Joko Widodo, pemerintah telah mempromosikan
pembangunan infrastruktur yang didanai oleh asing. Tetapi partai-partai
yang berkuasa dan oposisi tampak semakin cenderung berkampanye
dengan janji-janji akan perubahan untuk memenangkan dukungan publik.
Ancaman yang lebih besar terhadap modal asing telah menahan minat
perusahaan untuk berinvestasi.
Rupiah yang melemah merupakan sumber kekhawatiran lainnya.
Perusahaan-perusahaan pembangkit tenaga listrik asing, misalnya,
biasanya menjual output dalam mata uang Indonesia. Pelemahan rupiah
berarti berkurangnya pemasukan dalam mata uang asal mereka.
Untuk menopang investasi asing, pemerintah sedang
mempertimbangkan untuk memperluas sistem tax holiday (pembebasan
pajak untuk perusahaan selama jangka waktu tertentu) untuk bisnis yang
melakukan investasi besar, seperti membangun pabrik. Diperkirakan
akan memperpanjang jeda hingga maksimum 50 tahun, saat ini jedanya
maksimum 20 tahun.
NAMA : YUDA BAYU PUTRA
NIM : 16.010.410.4411

Tetapi dengan kekuatan oposisi yang menuduh pemerintah saat ini


membiarkan orang asing mencuri pekerjaan dari orang Indonesia,
pemerintahan Joko Widodo mungkin akan kesulitan untuk melaksanakan
kebijakan ini, yang dapat dilihat sebagai memberikan perlakuan khusus
kepada perusahaan luar negeri.
NAMA : YUDA BAYU PUTRA
NIM : 16.010.410.4411

Tahun politik, pertumbuhan investasi 2019


bakal melambat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal


(BKPM) memperkirakan pertumbuhan Investasi di 2019 akan melambat
karena faktor tahun politik dengan adanya Pilpres dan Pileg di tahun
2019.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan bahwa bila dilihat
dari siklusnya pertumbuhan investasi yang terjadi pada tahun politik
sudah pasti akan melambat karena faktor tahun politik.
"Bila dilihat dari siklus 20 tahun terakhir sudah pasti tiap memasuki tahun
pemilu akan ada slowdown, akan terjadi perlambatan domestik maupun
internasional.Ini adalah hal yang lumrah dan wajar, oleh karena itu kita
akan melakukan antisipasi untuk hal ini,” ujar Tom Lembong, Kamis
(19/7).
Bhima Yudhistira, peneliti Indef mengatakan, realisasi investasi pada
tahun 2019 yang akan datang diperkirakan akan melambat di angka 10
% - 11% (yoy). " Realisasi investasi tahun depan perkiraan nya akan
tumbuh melambat di 10-11% (yoy)," kata Bhima pada Kontan.co.id.
Kamis (19/7).
Menurutnya, perlambatan investasi yang akan terjadi pada tahun 2019
mendatang diakibatkan oleh faktor regulasi. Ia menilai para investor akan
lebih wait and see, terutama di sektor industri dan manufaktur karena para
investor cenderung lebih sensitif dari sisi regulasi yang akan dikeluarkan
oleh pasangan calon (paslon) yang terpilih pada pemilu dan pilpres nanti.
"Untuk investasi jangka panjang terutama di sektor pertambangan, dan
industri manufaktur memang sensitif ke regulasi. Dikhawatirkan
perubahan kepemimpinan akan membawa perubahan regulasi. Jadi
ketidakpastian aturan ini yang dihindari investor,” paparnya.
Adapun faktor lain yang dinilai mampu menghambat pertumbuhan
investasi adalah isu politik seperti Penanaman Modal Asing( PMA) dan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMD) ." yang paling sensitif isu politik
adalah PMA baru disusul PMDN,” katanya.
NAMA : YUDA BAYU PUTRA
NIM : 16.010.410.4411

Adrian Panggabean, Ekonom Bank Cimb Niaga menyampaikan, hal yang


sama bahwa di tahun 2019 mendatang, investasi akan cenderung
melambat. Bukan hanya karena faktor pilpres tapi juga faktor dari BI
7DRR yang semakin tinggi.
"Pertumbuhan investasi dalam GDP di 2018 saat ini saya perkirakan akan
di kisaran 4%. Sebelumnya waktu di Januari 2018 saya masih perkirakan
di angka 6,5%. Jadi akibat naik tajamnya 7DRRR laju pertumbuhan
investasi saya perkirakan akan slowdown,” ungkapnya.
Pengamat Ekonomi Core Faisal Mohammad juga bilang, pertumbuhan
investasi tahun 2019 akan melambat karena biasanya investor yang akan
menunda investasinya sampai diputuskan siapa paslon yang menang di
pemilu dan pilpres.
Namun saat ditanya berapa presentasi perlambatannya ia belum bisa
bilang karena akan dilakukan kajian pada economic outlook November
2019 mendatang.
"Melemah berapa persennya kita belum melakukan kajiannya, karena
prediksi 2019 baru akan dirilis saat economic outlook di bulan november
ini. Tapi saya sepakat biasanya investasi saat pilpres itu menurun karena
pelaku usaha dan investor walaupun tidak semua, biasanya menahan
keputusan bisnis termasuk investasi menunggu kepastian siapa calon
pemimpin yang terpilih," katanya.
Sementara itu Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Berly
Martawardaya memberikan saran pada pemerintah untuk mengantisipasi
pelemahan investasi pada 2019 mendatang karena faktor kebijakan
ekonomi pasca Pilpres 2019 dengan semakin menggencarkan promosi
pada para investor.
"Pemerintah perlu antisipasi kemungkinan arus FDI ke Indonesia
melemah di 2019 karena para investor wait and see kebijakan ekonomi
pasca pilpres. Kalau dari sekarang pemerintah akselerasi promo dan tarik
FDI maka bisa tidak menurun tahun depan,” kata Berly.
NAMA : YUDA BAYU PUTRA
NIM : 16.010.410.4411

Investor Asing Khawatir Berinvestasi di


Tahun Politik
Stabilitas politik dan kepastian hukum dinilai sebagai aspek penting dalam investasi.

Ilustrasi proyek infrastruktur.

Investor asing memiliki kekhawatiran berinvestasi di Indonesia saat


menjelang diselenggarakannya Pilkada serentak dan Pemilihan Presiden
2019. Chairman of Shanghai Geoharbour Construction Group Xu Shilong
menyatakan dirinya sering menerima pertanyaan soal keamanan dan
risiko berinvestasi di Indonesia di tahun politik.
Xu mengatakan dia berusaha menjelaskan bahwa setiap investasi pasti
mengandung risiko, apalagi di bidang infrastruktur. Dia menilai investor
memang membutuhkan kepastian berusaha ketika menanamkan
modalnya. Stabilitas politik dan kepastian hukum dinilai sebagai aspek
penting yang dalam investasi.
“Beberapa tahun ini banyak pengusaha Tiongkok merasa kebijakan
Indonesia belum mendukung (dalam berinvestasi), tapi pemerintah
Indonesia terus memperbaiki,” kata Xu di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu
(25/4).
NAMA : YUDA BAYU PUTRA
NIM : 16.010.410.4411

Chairman Chinese Chamber of Commerce, Hong Kong (CGCC)


Jonathan KS Choi menambahkan, kepastian berinvestasi terlihat dari
kejelasan visi pembangunan dan perencanaan strategis pemerintah.
Karena setiap investor mempertimbangkan imbal yang akan didapatkan.

“Harus ada pengembalian uang yang terlihat nyata di sini,” kata Choi.

Pemilik CT Corp Chairul Tanjung menyatakan hal yang sama mengenai


kekhawatiran investor asing berinvestasi di tahun politik. Chairul
bercerita dia kerap mendapatkan pertanyaan dari banyak investor luar
negeri mengenai isu politik di Indonesia.

Menurut Chairul, banyak investor saat ini khawatir dengan iklim investasi
di Indonesia lantaran masa pendaftaran dan kampanye calon peserta
pemilu sudah semakin dekat. Mereka ingin memastikan bahwa investasi
yang akan mereka lakukan di Indonesia aman meskipun memasuki
tahun politik.

“Investor ingin pastikan ketika berada di negara tertentu, bukan hanya


investor dalam negeri tapi juga luar negeri. Jadi mereka wait and see,”
kata Chairul.
NAMA : YUDA BAYU PUTRA
NIM : 16.010.410.4411

Meski demikian, Chairul menilai kekhawatiran tersebut sebenarnya tak


perlu muncul, karena investasi tetap dapat dijalankan walau pun
memasuki tahun politik.

Alasannya, proses demokrasi yang aman di Indonesia sudah dilakukan


berjalan sejak lama. Chairul pun menilai karakteristik orang Indonesia
tak akan membuat ketidaksepakatan yang menimbulkan konflik fisik.

Chairul dalam dua tahun terakhir mengklaim banyak berinvestasi. Dalam


proses tersebut, dia menilai tak banyak masalah terjadi meski pun
dinamika politik terus berlangsung.

“Saya jamin pemilu tidak berarti. Saya lakukan itu sendiri. Saya investasi
banyak,” kata Chairul yang pernah menjabat Menteri Koordinator
Perekonomian di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani


pun menjamin jika investasi di Indonesia tak akan berdampak terhadap
proses bisnis. Hal ini terbukti dari beberapa kali proses Pemilu yang
berjalan aman.

Anda mungkin juga menyukai