Anda di halaman 1dari 1

• IMPLIKASI INVESTASI KHUSUS

IMPLIKASI POLITIK TERHADAP IKLIM INVESTASI DI INDONESIA

Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia adalah salah satu negara tujuan investasi yang sangat menjanjikan. Ada potensi pasar
domestik sebanyak 240 juta penduduk yang siap menerima limpahan produk. Pertumbuhan penduduk kelas menengahnya juga
konon cukup mengesankan.”Dalam delapan tahun ke depan akan ada sekitar 60 juta sampai 79 juta masyarakat kelas menengah.
140 juta di tahun 2020. Daya beli golongan masyarakat itu masih tetap ada dan berlanjut,” demikian pernyataan optimistis dari
seorang pengamat perekonomian Indonesia sebagaimana dapat dikutip dari Kompas.com (28 Agustus 2014).
Sekalipun demikian, kondisi politik akhir-akhir ini bisa membuyarkan optimisme tersebut. Hiruk pikuk politik dan adu kekuatan
elit-elit kita pasca-pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada gilirannya akan berimplikasi kepada iklim investasi di Tanah
Air. Investor asing bersikap wait and see terhadap instabilitas kondisi politik ini. Padahal, jika kondisi-situasional politik kita bisa
dijaga tetap kondusif, dapat dipastikan bakal mendorong arus foreign investment ke Indonesia mengalir deras. Sebaliknya, apabila
kondisi politiknya memperlihatkan gejala tidak stabil, dengan gonjang ganjing terus-menerus sebagaimana terlihat akhir-akhir ini,
maka investor asing akan melakukan capital outlow. Sasarannya bisa ke beberapa negara ASEAN, seperti Vietnam, Malaysia dan
Kamboja.
Oleh karena itu implikasi demikian harus disadari sedari awal. Berlarut-larutnya konfilik politik dapat memperbesar kemungkinan
memburuknya iklim investasi di Indonesia. Hal ini sangat masuk akal, karena salah satu syarat masuknya investor asing ke suatu
negara adalah stabilitas. Artinya, faktor politik merupakan dasar pertimbangan. Politik dalam negeri yang tidak stabil membuat
investor ragu-ragu dan akan cenderung berpikir bahwa investasinya bakal tidak aman. Ketidaknyamanan psikologis seperti ini
menyebabkan adanya perhitungan economic opportunity yang lepas, yang seharusnya mereka dapatkan dalam jangka pendek
dan jangka panjang.
Dalam kaca mata hukum, kekhawatiran investor tersebut juga dapat dimaklumi. Instabilitas politik pada akhirnya akan bermuara
kepada faktor ketidakpastian hukum (legal uncertainty). Selama faktor kepastian hukum diabaikan, maka tingkat keenganan untuk
menanamkan modalnya di suatu negara juga akan berdampak luas. Hukum seharusnya menjadi dasar bekerjanya politik,
berangkat dari asas keadilan dan kesejahteraan rakyat. Ironis, yang terjadi dan dipertontonkan selama ini adalah sebaliknya.
Panggung politik kita menunjukkan telah dikooptasinya kepentingan rakyat oleh elit-elit demi dan untuk kekuasaan semata.
Oleh karena itu demi terbukanya iklim investasi yang kondusif dan masuknya dana- dana segar baru ke Indonesia, maka sudah
seharusnya pertentangan dan politik adu kekuatan segera diakhiri. Sekali lagi, investor asing memerlukan kejelasan terhadap
kondisi politik di Indonesia. Mereka butuh kondisi politik yang stabil.

Politik yang terlalu gaduh bakal tidak menguntungkan bagi negara-negara yang sedang membutuhkan masuknya investasi asing.

https://business-law.binus.ac.id/2014/10/05/implikasi-politik-terhadap-iklim-investasi-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai