Disusun oleh :
Agnes Sri U
Cucu Cahya N
Selly Febriani
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah
ini merupakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro dengan judul
“Analisis Makro Ekonomi Malaysia dan Indonesia”.
Dalam makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca pada
umumnya.
Penulis
PENDAHULUAN
Selain itu salah satu permasalahan ekonomi makro yang timbul di Malaysia
adalah masalah Inflasi. Inflasi bukan hanya terjadi di Malaysia tetapi juga terjadi di
negara-negara maju maupun berkembang.
1.2 Tujuan
1. Pembaca mengerti tentang pertumbuhan ekonomi di Malaysia
2. Pembaca mengetahui tingkat inflasi di Malaysia
3. Pembaca mengetahui tingkat pengangguran di Malaysia
4. Pembaca mengetahui tingkat neraca perdagangan di Malaysia
ANALISIS DATA
Perekonomian Malaysia di kuartal keempat tahun 2017 tumbuh lebih cepat dari
prediksi berkat kuatnya permintaan sektor swasta dan perbaikan perdagangan global.
Produk domestik bruto (PDB) di perekonomian terbesar ketiga di Asia Tenggara ini
tumbuh 5,9% pada periode Oktober hingga Desember 2017 dibandingkan kuartal yang
sama tahun sebelumnya, ungkap Bank Negara Malaysia. Analis sebelumnya
memperkirakan perekonomian akan tumbuh 5,5% pada periode tersebut. Pertumbuhan
pada kuartal sebelumnya tercatat 6,2%, dilansir dari Nikkei Asian Review.
4.7
Pertumbuhan GDP
5.9
2.2 Inflasi
Makna inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga sejumlah barang dan
jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Ada barang/jasa yang harganya naik
dan ada yang tetap. Namun, tidak jarang ada barang/jasa yang harganya justru turun.
Resultante (rata-rata tertimbang) dari perubahan harga bermacam barang dan jasa
tersebut, pada suatu selang waktu tertentu disebut inflasi apabila naik, dan deflasi
apabila turun. Tujuan penyusunan inflasi adalah untuk memperoleh indikator yang
menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga. Tujuan tersebut
penting dicapai karena indikator tersebut dapat dipakai sebagai salah satu informasi
dasar untuk pengambilan keputusan baik tingkat ekonomi mikro atau makro, baik fiskal
maupun moneter.. Dalam lingkup yang lebih luas (makro), angka inflasi
menggambarkan kondisi/stabilitas moneter dan perekonomian.
4.5 4.9
4.3 3.8 4.2
3.4 3.6 3.7 3.4 3.5
3.1 3.1
1.8
1.4 1.3 1.4
0.8 0.9
0.6
0.2 0.3 0.2 0.2
Pada tahun 2018 , Inflasi Malaysia turun ke level di bawah 1% di bulan Juni
yang merupakan capaian terendah dalam 40 bulan terakhir.
Hal ini terjadi setelah penghapusan Pajak Barang dan Jasa (GST), pemotongan
harga oleh peritel, dan kontrol harga jelang perayaan Idulfitri
Tingkat Pengangguran
Tingkat Pengangguran
3.425
3.326
2017 2018
Ekspor barang manufaktur, yang menyumbang 84,6% dari total ekspor negara,
tumbuh 12,6% yoy menjadi 72,82 miliar ringgit di bulan Juli. Ekspor barang tambang
dan pertanian masing-masing mengalami peningkatan 7,1% dan 6,4% menjadi 7,34
miliar ringgit dan 5,49 miliar ringgit.
$222,298,175,700.
00
2017 2018
Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan
29.55
22.69
2017 2018
Tabel 1.1 Perbandingan Jumlah Populasi dan GDP per capita (Tahun 2017-
2018)
Population GDP Per
(Million) capita (USD)
Indonesia
2017 264.000 3,787.10
2018 265.000 3,893.60
Malaysia
2017 31.620 10,038.40
2018 32.400 11,239
Pertumbuhan GDP(%)
Indonesia Malaysia
5.9
5.067 5.171
4.7
2017 2018
B. Inflasi
Selanjutnya , Perbandingan Inflasi Indonesia dengan Malaysia di tahun 2017 dan 2018.
4.9
4.5 4.37
4.174.3 4.33 4.2
3.83 3.8 3.88 3.823.6 3.72
3.49 3.61 3.4 3.583.7 3.613.5
3.1 3.1 3.33.4
3.4 3.41
3.25 3.18 3.23 3.12 3.18 3.2 3.16 3.23 3.13
2.88
2.7
1.8
1.4 1.3 1.4
0.8 0.9
0.6
0.2 0.3 0.2 0.2
Pada tahun 2018 , Inflasi Indonesia tercatat sebesar 3,13 persen, lebih rendah
dibanding 2017 sebesar 3,61 persen. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan secara
umum, inflasi pada tahun 2018 didorong oleh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) nonnsubsidi, serta biaya transportasi dan perumahan.
Pada tahun 2018 , Inflasi Malaysia turun ke level di bawah 1% di bulan Juni
yang merupakan capaian terendah dalam 40 bulan terakhir. Hal ini terjadi setelah
penghapusan Pajak Barang dan Jasa (GST), pemotongan harga oleh peritel, dan kontrol
harga jelang perayaan Idulfitri .
5.5 5.34
3.425 3.325
2017 2018
29.55
22.69
11.8
2017 2018
-8.7
Nilai impor yang tumbuh lebih kencang dari nilai ekspor membuat neraca
perdagangan Indonesia mengalami defisit untuk pertama kalinya dalam empat tahun
terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia 2018 tumbuh
20,15% menjadi US$ 188,63 miliar sementara nilai eskpor hanya tumbuh 6,65%
menjadi US$ 180,06 miliar. Alhasil, sepanjang tahun lalu defisit perdagangan US$ 8,57
miliar. Berbeda dengan Neraca Perdagangan Malaysia , yang mengalami kenaikan yaitu
29.55 US$ lebih besar dari tahun sebelumnya yaitu 22.69 US$.
E. Nilai Ekspor
Nilai Ekspor
Indonesia Malaysia
$246,919,421,
$201,111,841, $222,298,175, $218,498,866,
716.00
218.00 700.00 082.00
2017 2018
Sumber: http://www.bps.go.id/aboutus.php?search=1
http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi_dan_perekonomian_Indonesia
http://pratamafahri.blogspot.com/2012/04/perkembangan-ekspor-impor-di-
indonesia.html
Sumber : Badan Pusat Statistik dan diolah oleh Kementrian Perdagangan
Indonesia
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/27/di-asean-ekspor-barang-
dan-jasa-indonesia-urutan-kelima
http://www.bnm.gov.my/
https://www.cnbcindonesia.com/market/20180718151049-17-24181/kali-
pertama-sejak-40-bulan-inflasi-malaysia-di-bawah-1