TINJAUAN PUSTAKA
gambas. Tanaman ini termasuk dalam famili Cucurbitaceae, berasal dari India,
namun telah beradaptasi baik di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bagian yang
dapat dimakan dari gambas adalah buah muda, daunnya digunakan untuk lalap
atau dapat juga digunakan untuk obat demam (Edi dan Bobihoe, 2010).
rendah hingga dataran tinggi, dapat ditanam disawah dan tegalan. Tanaman ini
tumbuh ideal bagi tanaman oyong adalah di daerah yang bersuhu 18-24oC. Tanah
yang paling ideal bagi budidaya oyong adalah jenis tanah liat berpasir (Edi dan
Bobihoe, 2010).
yang subur, gembur, banyak mengandung humus, beraerasi dan berdrainase baik,
berumur 40-70 hari setelah tanam. Ciri-ciri umum buah oyong yang siap dipanen
antara lain adalah buah berukuran maksimum, tidak terlalu tua, belum berserat,
dan mudah dipanen. Produksi buah oyong setiap tanaman mencapai 15-20 buah
atau 8-12 ton per hektar. Pada suhu 12-16oC, buah oyong bisa disimpan sampai
6
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Nama Daerah dan Nama Asing
Dan nama Indnesia (daerah) ialah gambas atau oyong (Smith, 2002).
Menurut Dashora, dkk., 2013 di India sendiri ada beberapa sebutan nama
Sanskrit : Gantali
Bengali : Zinga
sebagai berikut:
Daun : Tangkai daun berwarna kuning kecoklatan, panjang 3-8 cm, beberapa
bewarna hijau redup atau terang, panjang 6-9 cm, kasar dan lebar.
Bunga : Bunga jantan dengan panjang 1,3 cm, bewarna kuning kehijauan,
berkelompok dalam tandan dan ketiak daun. Ada tiga benang sari dan
terbentuk pada ketiak daun yang sama, panjang pedikel 5-10 cm.
Buah : Bulat telur , silinder atau berbentuk sudut, pucat coklat kekuningan,
panjang 9-12 cm, lebar 2-4 cm, besar dan bersudut lebih banyak
dengan cuping yang lebih beragam, ada tiga ruang yaitu bagian dalam
0,5-0,6 cm.
7
Universitas Sumatera Utara
Batang : Kuning kecoklatan, tebal 0,2-0,4 cm, bersudut 5, tak bercabang dan
bersulur.
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Luffa
serangga. Bubuk buah ini digunakan mengobati wasir dengan cara menggosokan
pada bagian yang bengkak. Biji oyong yang berbentuk serbuk digunakan
sakit kepala (Dashora, 2013). Oleh masyarakat melayu, buah oyong biasanya
8
Universitas Sumatera Utara
Kandungan nutrisi yang terdapat dalam 100 gram buah oyong adalah
kalori (18 kal), protein (0,8 g), lemak (0,2 g), karbohidrat (4,1 g), kalsium (19
mg), fosfor (33 mg), besi (0,9 mg), vitamin A (380 mg), vitamin B1 (0,03 mg),
radang telinga, batuk, batuk rejan, bronchitis, terkilir/keseleo dan kudis (Smith,
2002). Selain itu, biji tanaman oyong mengandung lemak jenuh dan tak jenuh
seperti asmam palmitat, stearate, oleat, linoleat dan buah tanaman oyong
2.2 Mineral
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal bagian enzim dan
sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam
air terjadi melalui udara pernafasan di samping lewat keringat, urin dan feses yang
jaringan lemak, cairan dan steletan (yang mengandung mineral tubuh dalam
konstituen pembentuk jaringan tubuh. Secara tidak langsung, mineral banyak yang
berperan dalam proses pertumbuhan. Peran mineral dalam tubuh kita berkaitan
satu sama lainnya, dan kekurangan atau kelebihan salah satu mineral akan
berpengaruh terhadap kerja mineral lainnya. Mineral yang essensial sebagai zat
9
Universitas Sumatera Utara
gizi dibagi dalam dua kategori, yaitu unsur-unsur makronutrien (> 0,005% berat
badan) dan unsur-unsur mikronutrien (< 0,005% berat badan) (Poedjiadi, 1994).
kurang lebih tujuh belas. Analisis abu mineral menunjukan bahwa ada lebih dari
dua puluh macam unsur yang terdapat dalam tubuh yaitu: kalsium, fosfor, kalium,
iodium, molibden, kobalt, krom, fluor, dan sedikit vanadium, barium, brom,
stronsium, emas, perak, nikel, aluminium, timah, bismuth, gallium, silicon, arsen
dan lain-lain. Sebagian besar mineral terdapat dalam tulang, dan kurang lebih
yaitu:
dalam cairan ekstra seluler dan darah. Sedangkan Fe, Mg dan P merupakan
3. Mineral turut membangun enzim dan protein dan merupakan bagian dari asam
10
Universitas Sumatera Utara
2.2.1 Besi
Zat besi (Fe) merupakan mikroelemen yang essensial bagi tubuh. Zat
sebagai faktor penggiat (Sediaoetama, 2008). Besi dalam makanan terdapat dalam
Defisiensi besi merupakan gizi yang paling umum terdapat, baik di Negara
golongan rentan seperti anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui serta pekerja
Zat besi (Fe) lebih mudah diserap dari usus dalam bentuk Ferro.
Ferritin yang terdapat di dalam sel-sel mukosa usus. Pada kondisi Fe yang baik,
hanya sekitar 10% dari Fe yang terdapat di dalam makanan diserap ke dalam
mukosa usus, tetapi dalam kondisi defisiensi lebih banyak Fe dapat diserap untuk
2.2.2 Kalsium
11
Universitas Sumatera Utara
tertentu. Tubuh kita memerlukan kalsium selama hidup, tetapi terutama pada maa
1,5-2,5 dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg.
penurunan masa tulang akibat keseimbangan kalsium negatif di dalam tubuh (Tan
2.2.3 Magnesium
zat besi dalam ikatan hemoglobin di dalam darah pada manusia yaitu untuk
meningkat dan aritmia jantung tidak teratur (Tjay dan Kirana, 2007).
12
Universitas Sumatera Utara
Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus, kemungkinan dengan
bantuan alat angkut aktif dan secara difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang
(Almatsier, 2004).
2.2.4 Seng
besar seng berada didalam hati, pankreas, ginjal, otot dan tulang. Seng berperan
Jumlah seng dalam jaringan tubuh orang dewasa adalah 2-4 g. Jumlah
seng yang dibutuhkan setiap hari yaitu 6-22 mg. Seng merupakan komponen
yang memanfaatkan prinsip serapan atom pada bidang analisis adalah seorang
jumlah sekelumit (trace) dan sangat sekelumit (ultratrace). Cara analisis ini
13
Universitas Sumatera Utara
memberikan kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan tidak tergantung
pada bentuk molekul dari logam dalam sampel tersebut. Cara ini cocok untuk
analisis kelumit logam karena mempunyai kepekaan yang tinggi (batas deteksi
tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Cahaya pada panjang gelombang ini
mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom. Transisi
memperoleh lebih banyak energi, sehingga suatu atom pada keadaan dasar
berikut ini :
14
Universitas Sumatera Utara
2.3.1.1 Sumber sinar
menghasilkan garis radiasi resonansi sangat tajam. Lampu ini terdiri atas anoda
dan katoda dalam suatu tabung silinder borosilikat atau kuarsa yang berisi gas
mulia, argon, atau helium pada tekanan rendah. Katoda tersebut berbentuk silinder
berongga yang permukaannya dilapisi dengan unsur yang sama dengan unsur
yang dianalisis. Pemberian tekanan dengan potensial tinggi pada arus tertentu
antara anoda dan katoda, akan menyebabkan gas mulia, memijar sehingga
menabrak atom-atom logam katoda hingga terlempar keluar dan tereksitasi dan
panjang gelombang atom yang dianalisis (Gandjar dan Rohman, 2009; Khopkar,
1985).
dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan
dasar. Ada berbagai macam alat yang digunakan untuk mengubah sampel menjadi
bentuk uap atomnya dan untuk proses atomisasi. Suhu yang dapat dicapai oleh
nyala tergantung pada gas yang digunakan, misalnya untuk gas asetilen-udara,
nyala yang paling banyak digunakan. Pada sumber nyala ini asetilen sebagai
15
Universitas Sumatera Utara
dengan gas dinitrogen oksida-asetilen suhunya sebesar 3000°C (Gandjar dan
Rohman, 2009).
sedikit (hanya beberapa μL), lalu diletakkan dalam tabung grafit, kemudian
tabung tersebut dipanaskan dengan sistem elektris dengan cara melewatkan arus
listrik pada grafit. Akibat pemanasan ini, maka zat yang akan dianalisis berubah
menjadi atom-atom netral dan pada fraksi atom ini dilewatkan suatu sinar yang
berasal dari lampu katoda berongga sehingga terjadilah proses penyerapan energi
sinar yang memenuhi kaidah analisis kuantitatif (Gandjar dan Rohman, 2009).
2.3.1.3 Monokromator
gelombang yang digunakan dalam analisis dari sekian banyak panjang gelombang
2.3.1.4 Detektor
2.3.1.5 Readout
Readout merupakan suatu alat penunjuk atau dapat juga diartikan sebagai
pencatat hasil. Hasil pembacaan dapat berupa angka atau berupa kurva yang
16
Universitas Sumatera Utara
dianalisis menjadi lebih kecil atau lebih besar dari nilai yang sesuai dengan
1. Gangguan yang berasal dari matriks sampel yang mana dapat mempengaruhi
3. Gangguan oleh absorbansi yang disebabkan bukan oleh absorbansi atom yang
penyerapan cahaya dari sumber sinar yang bukan berasal dari atom-atom yang
akan dianalisis.
17
Universitas Sumatera Utara
bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya (Harmita,
2004).
a. Kecermatan (Accuracy)
2004).
1. Metode simulasi
dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah analit bahan murni ke dalam suatu
bahan pembawa sediaan farmasi (plasebo), lalu campuran tersebut dianalisis dan
tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode yang akan
18
Universitas Sumatera Utara
b. Keseksamaan (Precision)
derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil
individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-
c. Selektivitas (Spesifisitas)
hanya mengukur zat tertentu secara cermat dan seksama dengan adanya
dalam sampel. Rentang merupakan batas terendah dan batas tertinggi analit yang
dapat ditetapkan secara cermat seksama dan dalam linearitas yang dapat diterima
(Harmita, 2004).
Batas deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat
merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi
19
Universitas Sumatera Utara