Anda di halaman 1dari 5

EMBRIO TESIS: HARI HARDIANSYAH

Juni 20, 2017

Pengaruh Kebiasaan Membaca Koran dan Penguasaan Kosakata Terhadap Menulis Teks Eksposisi pada
Siswa Kelas X
Oleh Hari Hardiansyah, S. Pd.
Diajukan untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Aceng Rahmat, M.Pd.
Abstrak
Dalam pembelajaran Bahasa, kita pasti mengenal empat keterampilan berbahasa. Keempat
keterampilan berbahasa tersebut meliputi ; keterampilan menyimak atau mendengarkan; keterampilan
berbicara; keterampilan membaca; dan keterampilan menulis. Setiap keterampilan tentunya memiliki
hubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan beraneka rona.
Dalam penelitian yang akan dibahas oleh peneliti, akan dibahas mengenai bagaimana pengaruh
antara keterampilan membaca dengan keterampilan menulis. Lebih fokusnya, peneliti akan membahas
tentang pengaruh kebiasaan membaca kran dan penguasaan kosakata terhadap menulis teks eksposisi
pada siswa kelas X.
Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah keterampilan membaca dan keterampilan menulis
pada siswa. Metode yang digunakan yaitu analisis data kuantitatif dengan menguji hipotesis. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen.

A. Pendahuluan
Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seorang pembaca untuk memperoleh suatu pesan
atau informasi yang disampaikan oleh penulis. Hal tersebut senada dengan pernyataan Hendry Guntur
Tarigan dalam bukunya Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa yang menyatakan bahwa
membaca merupakan proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca guna memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melaui media kata/Bahasa tulis (2008:8). Dalam hal ini ketika kita
sering membaca untuk mendapatkan informasi, maka secara otomatis kita pasti memiliki perbendaharaan
kata yang banyak sehingga apabila kita ingin menulis apapun akan merasa mudah.
Hal inilah yang menjadi dasar khususnya bagi pendidik di sekolah guna meningkatkan minat menulis
siswa dengan cara mau membiasakan diri dengan membaca agar dalam proses menulis akan merasa
mudah. Dalam pelajaran, tentunya ada beberapa materi yang berkaitan dengan menulis seperti menulis
teks eksposisi. Menulis teks eksposisi lebih cenderung kepada menulis teks berita dengan menggunakan
Bahasa yang baik dan benar. Memang pada faktanya dalam menulis teks eksposisi siswa sering kali
merasa kesulitan dalam menguraikan fakta dan opini. Inilah yang menjadi dasar bagi peneliti untuk
membahas secara lebih mendalam mengenai keterkaitan kebiasaan membaca dan penguasaan kosakata
(perbendaharan kosakata) terhadap keterampilan menulis.
B. Landasan Ontologi
1. Hakikat Membaca
Hakikat Membaca Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap
individu. Tarigan (2008:7), membaca adalah proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis. Berdasarkan pengertian
membaca yang dipaparkan di atas, penulis sependapat dengan Tarigan, bahwa membaca merupakan
proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan
penulis melalui bahasa tulis. Dengan membaca, pembaca memperoleh banyak manfaat. Manfaat tersebut,
yaitu dapat memperluas pengetahuannya dan menggali pesanpesan tertulis yang terdapat dalam bahan
bacaan.
2. Kemampuan Membaca Pemahaman dalam Membaca
Pemahaman Dalam membaca suatu teks bacaan, pembaca memerlukan pemahaman untuk dapat
memperoleh informasi secara tepat. Yoakam via Ahuja (2010:50), membaca pemahaman merupakan
membaca dengan cara memahami materi bacaan yang melibatkan asosiasi (kaitan) yang benar antara
makna dan lambang (simbol) kata, penilaian konteks makna yang diduga ada, pemilihan makna yang
benar, organisasi gagasan ketika materi bacaan dibaca, penyimpanan gagasan, dan pemakaiannya dalam
berbagai aktivitas sekarang atau mendatang. Terdapat tiga hal pokok dalam membaca pemahaman, yaitu:
1) pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki, 2) menghubungkan pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki dengan teks yang akan dibaca, 3) proses pemerolehan makna secara aktif sesuai dengan
pandangan yang dimiliki.
3. Hakikat Menulis
Menulis adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan megkomunikasikan makna dalam tataran ganda
bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda
konvesional yang dapat dilihat/dibaca (Tatkala,1982).
4. Tujuan menulis
Beberapa tujuan menulis adalah:
· Untuk memberikan suatu informasi.
· Untuk meyakinkan atau mendesak.
· Untuk menghibur atau menyenangkan.
· Untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat.
Hugo Hartig dalam tarigan (1986: 24-25) merumuskan tujuan menulis :
a) Tujuan penugasan, sebenarnya tidak memilki tujuan karena orang yang menulis melakukan nya
karena tugas yang diberikan kepadanya.
b) Tujuan altruistik, penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedudukan
pembaca, ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalaranya, ingin membuat
hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
c) Tujuan persuasif bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
d) Tujuan informasional penulis bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada para pembaca.
e) Tujuan pernyataan diri penulis bertujuan memperkenalkan atau menyatakan dirinya kepada pembaca.
f) Tujuan kreatif penulis bertujuan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, nilai-
nilai kesenian.
g) Tujuan pemecahan masalah penulis bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
5. Teori menulis
Teori menulis yang berkembang saat ini adalah menulis model proses. Dengan model ini menulis
dilakukan dengan tahapan-tahapan:
a) Pra menulis (prewriting): siswa memilih topik, siswa mengumpulkan dan menyesuaikan ide-ide,
siswa mengidentifikasi pembacanya, siswa mengidentifikasi tujuan menulis, siswa memilih bentuk yang
sesuai berdasarkan pembaca dan tujuan menulis.
b) Pengedrafan (drafting): siswa menulis draf kasar, siswa siswa menulis pokok-pokok yang menarik
pembaca, siswa lebih menekankan isi dari pada mekanik. Dengan aktivitas pengarang merangkaikan
gagasan dalam sebuah tulisan tanpa memperhatikan kerapihan atau mekanik.
c) Merevisi (revising): siswa membagi tulisannya kepada kelompok, siswa mendiskusikan tulisannya
kepada temannya, siswa membuat perbaikan sesuai komentar teman dan gurunya, siswa membuat
perubahan substantif dan bukan sekadar perubahan minor antara draf pertama dan kedua. Setelah
mendapat saran-saran dari orang lain, pengarang dapat membuat beberapa perubahan dan perubahan itu
dapat melibatkan orang lain.
d) Mengedit (editing): siswa mebaca ulang tulisannya, siswa membantu baca ulang tulisan temannya,
siswa mengidentifikasi kesalahan mekanisme dan membetulkannya.
e) Mempublikasikan (publishing): siswa mempublikasikan tulisannya dalam bentuk yang sesuai, siswa
membagi tulisanya yang sudah selesai kepada teman sekelasnya.
6. Jenis tulisan
Ragam tulisan dapat didasarkan pada isi tulisan, isi tulisan mempengaruhi jenis informasi,
pengorganisasian dan tata sajian tulisan. Berdasarkan ragam tersebut tata tulisan dibedakan menjadi
empat : deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi (Syafi’ie,1990: 151). Sedangkan menurut Keraf (1989:
6) ragam tulisan didasarkan pada tujuan umum, berdasarkan hal tersebut menulis dapat dibedakan
menjadi lima: Deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, persuasi.
a) Deskripsi (Pemerian)
Kata deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan atau memerikan sesuatu
hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium dan
merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisannya.
b) Eksposisi (Paparan)
Eksposisi berasal dari kataexposition yang berarti membuka. Dapat pula diartikan sebagai tulisan yang
bertujuan untuk memberitahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
c) Argumentasi (Bahasan)
Yang dimaksud dengan tulisan argumentasi adalah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan
penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Karangan ini ditulis dengan maksud untuk
memberikan alasan, memperkuat atau menolak sesuatu pendapat, pendirian, gagasan.
d) Narasi (Kisahan)
Narasi atau naratif adalah tulisan berbentuk karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa atau
kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis). Dengan maksud memberi makna kepada sebuah atau
rentetan kejadian sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.

C. Landasan Epistemologi
Dalam suatu penelitian tentunya tidak akan terlepas dari hal yang ingin diketahui oleh peneliti. Hal
tersebut tercantum pada pemaparan rumusan masalah dan tujuan penelitian. pemilihan metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Dimana peneliti ingin
mengetahui bagaimana pengaruh antara keterampilan membaca dengan keterampilan menulis. Tentunya
teknik pengambilan dilakukan dengan cara menggunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen.

D. Landasan Aksiologis
Manfaat dari penelitian ini adalah adanya solusi bagi pendidik dan siswa tentang keterampilan menulis.
Mengingat kurangnya kesadaran siswa akan membaca pastinya mempengaruhi kelancaran dan
pemahaman dalam menulis teks eksposisi.

E. PENUTUP
Peneliti berharap dalam penelitian yang telah dibuat nantinya akan bisa bermanfaat. Selebihnya peneliti
bisa lebih memahami bagaimana pengaruh kebiasaan membaca dan penguasaan kosakata terhadap
menulis sangatlah baik untuk diterapkan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Guntur Tarigan, Hendry. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. PT Angkasa Bandung.
Pendit, S. Nyoman. 2010. Mahabharata. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suherlan & Odien. R. 2004. Ihwal Ilmu Bahasa dan Cakupannya: Pengantar Memahami Linguistik.
Serang: FKIP Untirta Press.
http://eprints.uny.ac.id/8168/3/BAB%202-08201244032.pdf
http://keterampilanmemba.blogspot.co.id/2013/05/definisi-dan-teori-membaca.html

Anda mungkin juga menyukai