Premedikasi
Premedikasi
Anestesi
Urutan Tindakan Anestesi
umum
• Evaluasi Pre-operasi dan Persiapan
• Puasa (mengosongkan lambung)
• Premedikasi (membuat pasien tenang, tidak
cemas)
• Mulai Anestesi (Induksi)
• Maintenance (Mempertahankaan kedalaman
anestesi)
• Recovery (Menunggu siuman kembali)
Preoperasi
Dokter perlu mengenal pasien, pasien perlu mengenal dokter, agar
terbina proses transference dan4a_Anesthesia
saling percaya 4
Evaluasi Pre op (4Q-3M)
• Q-1 : Qualify (normal atau tidak)
• Q-2 : Qualify (organ apa yang tidak normal)
• Q-3 : Quantity (derajat abnormalitas)
• Q-4 : Sisa cadangan fungsi organ
Contoh kasus
25
20
15
10
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
isi lambung ml / kg BB
4a_Anesthesia
puasa 6 jam, 71% masih berisi cairan dlm jumlah berbahaya
puasa 10 jam, 75% yang masih berbahaya
jam puasa
25
20
15
10 jam
10
6 jam
5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
isi lambung ml / kg BB
Pasien puasa 8 jam, anestesia spinal, muntah 500 cc
terhisap
masuk
ke paru
Golongan Contoh
Barbiturat Pentobarbital
Opioid Morfin, Petidin
Benzodiazepin Diazepam, Midazolam
Antikolinergik Sulfas atropin
Antiemetik Droperidol
Antasida Gelusil
H1 reseptor antagonis Phenergan
H2 reseptor antagonis Simetidin, Rantidin
Menghilangkan kecemasan
• Nonfarmakolgis : Preop Visit
• Farmakologis (Golongan Benzodiazepine)
• Diberikan malam atau beberapa jam sebelum
operasi
• Midazolam yang diberikan 0,05 – 0,15
mg/kgBB iv dapat memberikan efek amnesia
sebesar 60-96%
• Amnesia dapat terjadi 2 - 5 menit setelah
pemberian. Durasi sekitar 20 – 30 menit
Mencegah kejang
• Pasien yang memiliki riwayat kejang berulang
harus melanjutkan terapi anticonvulsant selama
periode perioperative.
• Pemberian premedikasi dengan menggunakan
obat golongan benzodiazepines dapat
mengurangi kemungkinan ‘central nervous
system toxicity’( seizure) pada pemberian
anestesi local
Benzodiazepine
• Golongan ini sangat spesifik untuk
menghilangkan rasa cemas. Diazepam
bekerja pada reseptor otak yang
spesifik, menghasilkan efek anti anxiety
yang selektif pada dosis yang tidak
menimbulkan sedasi yang berlebihan,
depresi napas, mual dan muntah.
Benzodiazepine
Kerugian penggunaan diazepam :
• Menyebabkan sedasi berkepanjangan.
• Rasa sakit pada penyuntikan im.
• Absorbsi sistemik yang jelek setelah
pemberian IM.
Benzodiazepine yang larut dalam air dan cepat
diabsorbsi setelah pemberian intramuscular,
yaitu midazolam. Keuntungan obat ini tidak
menimbulkan rasa nyeri pada penyuntikan
baik im atau iv. Penggunaan midazolam ini
harus dengan pengawasan ketat, karena
kemungkinan terjadi depresi respirasi.
Penggunaan dan dosis benzodiazepin
* Dosis maksimum 15 mg
Mengurangi rasa nyeri
• Pasien yang mengalami nyeri dapat
diatasi dengan memberikan opioid
untuk analgetiknya.
• Pada pasien yang tidak mengalami
nyeri, pemberian opioid akan
mendepresi pernafasan sementara
sedasi tidak tercapai. Opioid bukanlah
pilihan terbaik jika sedasi saja yang
diharapkan..
Narkotik
• Morfin dan pethidin merupakan narkotik yang
paling sering digunakan untuk premedikasi.
Keuntungan penggunaan obat ini :
• Memudahkan induksi
• Mengurangi kebutuhan obat anestesi
• Menghasilkan analgesi pra dan pasca bedah
• Memudahkan melakukan pemberian
pernapasan buatan
• dapat diantagonisir dengan naloxon.
Narkotik
• Narkotik ini dapat menyebabkan vasodilatasi
perifer shg menyebabkan hipotensi ortostatik.
Hal ini akan lebih berat lagi bila digunakan
pada pasien dengan hipovolemia.
• Dapat menyebabkan depresi pusat
pernapasan di medulla.
• Mual dan muntah akibat stimulasi narkotik
pada pusat muntah di medulla.
Analgesia Dosis, penggunaan, dan cara
pemberian
Obat Penggunaan Pemberian Dosis
Morfin Premedikasi im 0,05-0,2 mg/kg
Anestesi iv 0,1-1,0 mg/kg
Pascabedah im 0,05-0,2 mg/kg
iv 0,03-0,15 mg/kg
Takikardia +++ + ++
Bronkodilatasi ++ + ++
Sedasi + +++ 0
Antisialogog ++ +++ +++