Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: 978-602-18962-5-9

STRUKTUR KOMUNITAS DAN KARAKTERISTIK BULU BABI (ECHINOIDEA)


DI ZONA SUBLITORAL PERAIRAN IBOH KECAMATAN
SUKAKARYA KOTA SABANG

Firman Rija Arhas1), Nursalmi Mahdi2) dan Samsul Kamal3)


1,2,3)
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry
Email: firmanbiouinar@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian tentang “Struktur Komunitas dan Karaktersitik Bulu Babi (Echinoidea) di Zona
Sublitoral Perairan Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang” telah dilakukan pada tanggal 24
sampai dengan 28 Juni 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas dan
karakteristik bulu babi (Echinoidea) yang terdapat di zona sublitoral perairan Iboih Kecamatan
Sukakarya Kota Sabang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi metode
transek garis (line transect) dan transek kuadrat (quadrat transect). Analisis data secara kualitatif
dan kuantitatif yang meliputi indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi.
Hasil penelitian ditemukan 6 spesies dari 2 famili, yaitu: Diadema setosum, Diadema savignyi,
Echinothrix diadema, Echinothrix calamaris, Centrostephanus rodgersii, dan Echinometra
mathaei. Indeks keanekaragaman bulu babi (Echinoidea) tergolong sedang dengan nilai indeks H’=
1,345. Indeks keseragaman tergolong cukup merata dengan nilai indeks E= 0,75. Indeks dominansi
tergolong rendah/tidak ada jenis yang mendominansi dengan nilai indeks D= 0,35. Berdasarkan
kategori indeks tersebut, Struktur komunitas Echinoidea di zona sublitoral perairan Iboih
Kecamatan Sukakarya Kota Sabang tergolong baik, hal ini juga didukung daerah tersebut sebagai
kawasan konservasi.

Kata Kunci: Struktur Komunitas, Karakteristik Echinoidea, Perairan Iboih

PENDAHULUAN
ulu babi (Echinoidea) merupakan biota segi lima (simetris radial), dengan cangkang
laut penghuni ekosistem terumbu keras berkapur dan dipenuhi dengan duri serta
karang dan padang lamun yang sangat tidak berlengan (Kuncoro, 2004). Tubuh bulu
umum dijumpai di perairan dangkal. Biota ini babi (Echinoidea) terdiri dari tiga bagian, yaitu:
tersebar luas mengikuti penyebaran terumbu oral, aboral, dan bagian antara oral dan aboral.
karang (Sugiarto, 1995). persebaran Bulu babi Mulut terletak di bagian oral menghadap ke
(Echinoidea) sangat tergantung kepada dasar laut, sedangkan duburnya menghadap ke
perkembangan faktor subtrat dan makanan, atas (aboral) puncak bulatan cangkang. Pada
dapat ditemui dari daerah intertidal (pasang- bagian tengah sisi aboral terdapat sistem apikal
surut) sampai kedalaman 10 m (Aziz, 2011). dan pada bagian tengah sisi oral terdapat sistem
Zona sublitoral (0-200 m) merupakan zona yang peristomial. Lempeng-lempeng ambulakral
sangat umum dijumpai adanya bulu babi di (penjuluran kaki tabung) dan interambulakral
perairan laut Indonesia maupun di seluruh (tidak terdapat kaki tabung) berada diantara
dunia. Habitat bulu babi (Echinoidea) sistem apikal dan sistem peristomial (Sugiarto,
ditemukan di daerah padang lamun dan terumbu 1995).
karang, daerah berpasir atau pasir berlumpur Echinoidea memiliki peranan penting
dan juga didapatkan di atas pecahan karang dalam kehidupan dari segi ekologis dan
(Aziz, 1994). pemanfaatannya. Gonad bulu babi (Echinoidea)
Bulu babi (Echinoidea) umumnya merupakan salah satu sumber daya perikanan
berbentuk menyerupai bola, memiliki sisi tubuh yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat

233
234 Firman Rija Arhas, dkk.

pesisir sebagai bahan makanan (Junaida, 2013). METODE PENELITIAN


Pemanfaatan bulu babi (Echinoidea) di Tempat dan Waktu Penelitian
Indonesia kebanyakan masih dimanfaatkan Penelitian ini dilakukan di zona sublitoral
untuk konsumsi harian rumah tangga yakni perairan Iboih kecamatan Sukakarya Kota
dengan cara menangkap langsung di habitatnya Sabang. Lokasi tersebut berjarak ± 23 km dari
tanpa ada usaha komersialisasi dan budidaya kota Sabang. Waktu penelitian dilaksanakan
(Indra, 2007). pada tanggal 24 sampai dengan 28 Juni 2014.
Kota Sabang merupakan salah satu Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah
wilayah yang terkenal dengan wisata baharinya semua bulu babi (Echinoidea) yang terdapat di
(alam lautnya yang indah). Salah satu wilayah area pengamatan.
yang menjadi objek kajian adalah pantai Iboih
yang termasuk ke dalam kawasan konservasi
yang kaya akan keanekaragaman hayati. Kajian-
kajian didalamnya telah dilakukan oleh para
peneliti terkait tentang status konservasi ikan
karang dan keanekaragaman terumbu karang
serta Echinodermata yang juga termasuk bulu
babi (Echinoidea).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
struktur komunitas dan karakteristik bulu babi
(Echinoidea) yang terdapat di zona sublitoral di
perairan Iboih. Struktur komunitas merupakan Gambar 1. Peta Lokasi Sampling di Gampong
sejumlah spesies yang menempati suatu tempat Iboih Kecamatan Sukakarya Kota
dan saling berinteraksi. Referensi tentang Sabang
struktur komunitas Echinoidea yang terdapat di
kawasan perairan Iboih belum diperoleh Alat dan Bahan Penelitian
informasi secara detail, sehingga perlu dikaji Alat dan bahan yang digunakan dalam
tentang struktur komunitasnya. Data tersebut penelitian ini adalah peralatan snorkling,
penting untuk diketahui, selain mendapatkan kamera underwater (anti air), kamera digital,
sumber data keanekaragaman hayati suatu refraktometer/salinometer, termometer air, pH
daerah juga dapat dijadikan sebagai referensi Meter, secchi disk (pengukur kecerahan), petak
terkait aspek ekologisnya. Informasi yang kuadrat 1x1 m2, roll meter, tali rapia, alat tulis,
didapat diharapkan dapat memberikan dan buku identifikasi.
gambaran tentang struktur komunitas dan
karakteristik jenis-jenis bulu babi (Echinoidea) Prosedur Pengumpulan Data
di kawasan tersebut. Metode yang digunakan dalam Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka ini adalah kombinasi dua metode transek yaitu
perlu dilakukan penelitian tentang “Struktur metode transek garis (line transect) dan transek
Komunitas dan Karakteristik Bulu Babi kuadrat (quadrat transect). Prosedur
(Echinoidea) di Zona Sublitoral Perairan Iboih pengumpulan data struktur komunitas dilakukan
Kecamatan Sukakarya Kota Sabang”. Adapun dengan 2 tahap, yaitu 1). Pengumpulan data
Kajian struktur komunitas bulu babi jenis dan jumlah komunitas Echinoidea; 2).
(Echinoidea) meliputi: keanekaragaman, Pengumpulan data parameter fisika-kimia
keseragaman, dan dominansi. Karakteristik perairan. Penentuan titik sampel dengan
merupakan ciri yang dimiliki oleh bulu babi menggunakan metode purposive sampling.
(Echinoidea) berupa morfologi, anatomi, Lokasi penelitian dibagi menjadi 5 line transect
fisiologi, habitat dan distribusi (penyebaran). sepanjang 50 meter dan jarak antara line
Struktur Komunitas dan Karakteristik Echinoidea (Bulu Babi)... 235

transect adalah 10 meter. Masing-masing line Indeks Keseragaman


transect yang ditentukan 5 quadrat transect Nilai indeks keseragaman (Eveness)
secara zigzag dengan ukuran 1x1 m2. dihitung sesuai dengan petunjuk (krebs, 1972),
Pengamatan dilakukan dengan cara snorkeling Adapun indeks tersebut adalah sebagai berikut:
(selam permukaan) dan skin diving (selam E = H’ / HMax
dangkal), Selanjutnya diphoto dengan Keterangan:
menggunakan kamera underwater untuk E = Indeks keseragaman
identifikasi. Dilakukan juga pengukuran faktor H’ = Indeks keanekaragaman
fisika-kimia perairan. Shannon- Wienner
Hmax = Ln S, S = Jumlah jenis

Dengan Kriteria:
0,00 < E ≤ 0,25 = Tidak merata
0,26 < E ≤ 0,50 = Kurang merata
0,51 < E ≤ 0,75 = Cukup merata
0,76 < E ≤ 0,95 = Hampir merata
0,96 < E ≤ 1,00 = Merata
(Magurran, 1988)

Indeks Dominansi
Gambar 2. Titik Garis Transek dan Transek Indeks dominansi dapat dihitung dengan
Kuadrat pada Lokasi Penelitian menggunakan Indeks dominansi dari Simpson,
yaitu:
Analisis Data D = ∑ (ni / N)2
Data yang diperoleh dari hasil penelitian Keterangan:
dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. ni = Jumlah individu dari spesies ke-i
Analisis data kualitatif yaitu secara deskriptif N = Jumlah keseluruhan dari individu
yang disajikan dalam bentuk gambar dan tabel. Indeks dominansi berkisar antara 0 s/d 1.
Sedangkan analisis secara kuantitatif yaitu
dengan menganalisis kajian struktur komunitas. Dengan Kriteria:
0,00 < D ≤ 0,50 = Dominansi rendah
Indeks Keanekaragaman 0,50 < D ≤ 0,75 = Dominansi sedang
Analisis Indeks Keanekaragaman dengan 0,75 < D ≤ 1,00 = Dominansi tinggi
menggunakan indeks Shannon-Wienner (H’):
H’ = -∑ (Pi) (lnPi) HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan: Komposisi Spesies Bulu Babi (Echinoidea) di
H’ = Indeks Keanekaragaman Zona Sublitoral Perairan Iboih Kecamatan
Pi = ni/N, perbandingan antara jumlah individu Sukakarya Kota Sabang
spesies ke-i dengan jumlah total Hasil penelitian yang telah dilakukan
ni = Jumlah Individu jenis Ke-i tentang struktur komunitas dan karakteristik
N = Jumlah Total Individu Echinoidea (Bulu babi) di zona sublitoral
perairan Iboih Kecamatan Sukakarya Kota
Dengan kriteria: Sabang ditemukan 6 spesies Echinoidea (Bulu
H’< 1 = Keanekaragaman rendah babi) yang terdiri dari 2 famili. Data spesies
1< H’< 3 = Keanekaragaman sedang Echinoidea (bulu babi) yang terdapat di zona
H’>3 = Keanekaragaman tinggi sublitoral perairan Iboih dapat dilihat pada
(Fachrul, 2007) Tabel 1.
236 Firman Rija Arhas, dkk.

Tabel 1. Komposisi Spesies Echinoidea di Zona Sublitoral Perairan Iboih Kecamatan


Sukakarya Kota Sabang
No Famili Genus Spesies ∑ Individu
1 Diadematidae Diadema Diadema Setosum 146
2 Diadema Savignyi 31
3 Echinothrix Echinothrix diadema 44
4 Echinothrix calamaris 30
5 Centrostephanus Centrostephanus rodgersii 6
6 Echinometridae Echinometra Echinometra mathaei 12
Jumlah 269
Sumber: Data Hasil Penelitian 2014.

Berdasarkan Tabel 1 ditemukan bahwa sehingga mudah dijumpai dan tersebar di semua
bulu babi (Echinoidea) yang terdapat di zona kawasan perairan terutama perairan Iboih
sublitoral perairan Iboih Kecamatan Sukakarya Kecamatan Sukakarya Kota Sabang.
Kota Sabang terdapat 2 famili, 4 genus dan 6
spesies dari 269 individu. Jumlah individu yang Struktur Komunitas Bulu Babi (Echinoidea)
diperoleh dari seluruh stasiun yang terdapat di di Zona Sublitoral Perairan Iboih
zona sublitoral perairan Iboih bervariasi antara Kecamatan Sukakarya Kota Sabang
spesies yang satu dengan spesies yang lain. Struktur komunitas Echinoidea di zona
Diadema setosum merupakan jenis yang paling sublitoral perairan Iboih Kecamatan Sukakarya
banyak dijumpai di perairan Iboih Kecamatan Kota Sabang yang diukur dalam beberapa
Sukakarya Kota Sabang. Diadema setosum parameter kajian struktur komunitas yaitu
merupakan salah satu jenis Echinoidea yang indeks keanekaragaman, indeks keseragaman,
paling banyak menghuni kawasan terumbu dan indeks dominansi dapat dilihat pada
karang, daerah berpasir, dan daerah berbatu Gambar 1.

Gambar 3. Struktur Komunitas Echinoidea di Zona Sublitoral Perairan Iboih


Kecamatan Sukakarya Kota Sabang

Berdasarkan analisis data menunjukkan Gambar diatas menunjukkan bahwa nilai


struktur komunitas Echinoidea di zona sublitoral indeks keanekaragaman berbanding terbalik
perairan Iboih Kecamatan Sukakarya Kota dengan indeks dominansi. Hal ini menunjukkan
Sabang tergolong baik dengan kategori indeks bahwa semakin tinggin nilai indeks
keanekaragaman sedang, keseragaman cukup keanekaragaman semakin rendahnya indeks
merata, dan dominansinya rendah. dominansi. Tinggi rendahnya indeks
Struktur Komunitas dan Karakteristik Echinoidea (Bulu Babi)... 237

keanekaragaman suatu komunitas tergantung Diadema setosum, spesies Echinoidea dari


pada banyaknya jumlah jenis dan jumlah famili Diadematidae yang berduri panjang
individu masing-masing jenis. Indeks (long-spined sea urchin). Memiliki ciri-ciri
keanekaragaman akan tinggi bila jumlah tubuh bulat berwarna hitam dengan cangkang
individu masing-masing spesies hampir sama, yang keras berkapur dan dipenuhi duri-duri,
dan indeks keanekaragaman rendah bila ada memiliki cincin kemerahan di tengah
spesies tertentu yang mendominasi atau jumlah permukaan atas dan terdapat lima titik putih dan
individu dari masing-masing jenis yang tidak terletak di antara segmen setiap 1 titik putih.
merata. Hasil penelitian menunjukkan angka Habitatnya di terumbu karang, daerah berpasir,
jumlah individu masing-masing jenis dengan dan pecahan karang.
keseragamannya cukup merata, sehingga indeks Diadema savignyi, spesies Echinoidea
keanekaragaman spesies tergolong dalam dari famili yang sama dengan Diadema setosum
kategori sedang dan dominansinya rendah. yaitu Diadematidae dan juga termasuk berduri
Struktur komunitas bulu babi (Echinoidea) panjang (long-spined sea urchin). Hewan ini
yang terdapat zona sublitoral perairan Iboih memiliki ciri-ciri tubuh bulat berwarna hitam
Kecamatan Sukakarya berada dalam kondisi dan terdapat duri-duri di seluruh tubuhnya,
baik disebabkan beberapa faktor. Kondisi memiliki cincin biru di sekitar pusat permukaan
perairan Iboih tergolong normal dan sangat atas dengan lima pasang garis cahaya yang
mendukung kehidupan bulu babi (Echinoidea), memancar. Habitatnya substrat berpasir, daerah
hal ini berdasarkan pengukuran parameter berbatu, dan terumbu karang.
fisika-kimia yang diukur dengan rata-rata suhu Echinothrix diadema, spesies Echinoidea
320C, salinitas 33 0/00, dan pH 8,4. Banyaknya yang memiliki famili yang sama dengan
ketersedian makanan berupa alga bentik dan Diadema setosum dan Diadema savignyi yaitu
invertebrate sessile yang terdapat di kawasan Diadematidae yang berduri panjang (long-
terumbu karang dan bebatuan juga mendukung spined sea urchin). Hewan ini memiliki ciri-ciri
kehidupan bulu babi (Echinoidea). Kondisi ini tubuh bulat agak gemuk, berwarna hitam dan
juga dipengaruhi oleh indikator rusaknya gelap, kantung anal (anus) berupa cahaya
terumbu karang oleh kehidupan bulu babi berbintik dan gelap. Habitatnya di karang
(Echinoidea) sebagai habitatnya, sehingga berpasir dan di bawah batu-batu karang.
banyak ditemukan karang mati dan rubble Echinothrix calamaris, spesies ini juga
(pecahan karang). Faktor lain yang menentukan termasuk ke dalam famili Diadematidae.
adalah tidak terdapatnya aktivitas manusia yang Namun, Echinothrix calamaris memiliki duri
memanfaatkan spesies ini dan predasi yang yang ganda (double spined urchin). Ciri-cri
mengancam akan keberadaannya. tubuh hewan ini memiliki rangka yang keras.
Echinothrix calamaris memiliki warna yang
Karakteristik Bulu Babi (Echinoidea) di bervariasi yaitu: warna coklat dengan berbentuk
Zona Sublitoral Perairan Iboih Kecamatan bintang, warna putih dan belang pada durinya.
Sukakarya Kota Sabang Habitatnya di terumbu karang dan rubble
Karakteristik merupakan ciri khas yang (pecahan karang).
dimiliki oleh suatu organisme. Karakteristik Centrostephanus rodgersii, spesies
bulu babi (Echinoidea) dapat diberdakan Echinoidea ini juga termasuk dalam famili
berdasarkan bentuk morfologi, warna, dan Diadematidae yang berduri panjang (long-
habitat yang berbeda. Hal ini dapat dilihat pada spined sea urchin). Hewan ini memiliki ciri-ciri
Gambar 4 dibawah ini. Adapun deskripsi tubuh bulat berwarna hitam, dan terdapat warna-
karakteristik bulu babi (Echinoidea) di zona warni biru atau kemilau hijau dibagian
sublitoral perairan Iboih Kecamatan Sukakarya tubuhnya. Habitatnya di daerah karang dan
Kota Sabang dapat dijelaskan sebagai berikut: bebatuan.
238 Firman Rija Arhas, dkk.

Diadema setosum Diadema savignyi Echinothrix diadema

Echinothrix calamaris Centrostephanus rodgersii

Gambar 2. Spesies Bulu Babi (Echinoidea) di Zona Sublitoral Perairan Iboih


Kecamatan Sukakarya Kota Sabang

Bulu babi (Echinoidea) tidak hanya KESIMPULAN


berhabitat dan juga persebarannya di kawasan Hasil penelitian di zona sublitoral perairan
terumbu karang, tetapi juga di daerah kawasan Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang
lamun. Persebaran bulu babi (Echinoidea) ditemukan 6 spesies Echinoidea dari 2 famili,
tergantung terhadap perkembangan faktor yaitu: Diadema setosum, Diadema savignyi,
substrat dan juga faktor ketersediaan makanan. Echinothrix diadema, Echinothrix calamaris,
Tetapi, sebagian besar wilayah sublitoral Centrostephanus rodgersii, dan Echinometra
perairan Iboih Kecamatan Sukakarya Kota mathaei. Struktur komunitas bulu babi
Sabang adalah kawasan terumbu karang, (Echinoidea) di kawasan ini tergolong baik,
sehingga habitat dan persebaran bulu babi dengan indeks keanekaragaman H’= 1,345,
(Echinoidea) adalah terumbu karang. Kehadiran Indeks keseragaman tergolong cukup merata
bulu babi (Echinoidea) yang cukup merata juga dengan nilai indeks E= 0,75, dan Indeks
dapat dijadikan indikator kerusakan terumbu dominansi tergolong rendah/tidak ada jenis yang
karang. mendominansi dengan nilai indeks D= 0,35.

DAFTAR PUSTAKA
Aznam Aziz. 2011. “Beberapa Catatan Tentang Sikuai dan Pulau Setan Sumatera Barat,
Perikanan Bulu Babi”. Jurnal Oseana, Prosiding Semirata, Lampung: FMIPA
Vol. 18, No. 2, Tahun 2011. Universitas Lampung, 2013.
Aznam Aziz. 1994. “Tingkah Laku Bulu Babi di Kuncoro E.B. 2004. Akuarium Laut,
Padang Lamun”. Jurnal Oseana, Vol. 19, Yogyakarta: Kanisius.
No. 4, Tahun 1994. Magurran A.E., 1988. Ecologycal Diversity and
Fachrul M.F., 2007. Metode Samplong Its Measurement, London: Croom Helm
Bioekologi, Jakarta: PT Bumi Aksara. Ltd.
Indra B.V., “Sekilas Mengenai Landak Laut”. Sugiarto H.S.1995. “Beberapa Catatan Tentang
Jurnal Oseana, Vol. XXXII, No. 3, Tahun Bulu Babi Marga Diadema”. Jurnal
2007. Oseana, Vol. XX, No. 4, Tahun 1995.
Junaida Indra Z. 2013. Komunitas Bulu Babi
(Echinoidea di Pulau Cingkuak, Pulau

Anda mungkin juga menyukai