Anda di halaman 1dari 3

Dhea Annora Maritza

1906302081
Teknologi Bioproses
Draft Karya Tulis Ilmiah
( Kecakapan Komunikasi)

Pendahuluan

1) Latar Belakang

Dari usia 0-6 bulan, sumber gizi utama bagi bayi berasal dari Air Susu Ibu (ASI).
ASI dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi sampai berumur 6 bulan, namun setelah itu,
bayi membutuhkan makanan tambahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan
menggunakan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). MP-ASI merupakan makanan
ataupun minuman yang harus dapat memenuhi semua kebutuhan gizi utama bayi seperti
protein, karbohidrat, dan lemak pada usia 6-24 bulan. Pemberian makanan pendamping
seperti buah, kue dan biskuit dapat diberikan saat anak berusia 12-23 bulan.
Pembuatan biskuit sebagai MP-ASI biasanya menggunakan bahan dasar tepung
beras. Penggunaan tepung beras bisa diganti dengan menggunakan tepung ubi jalar ungu.
Ubi Jalar (Ipomoea Batatas ) merupakan komoditas penyedia karbohidrat utama setelah
padi, jagung dan ubi kayu. Sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat,
protein dan lemak bagi pertumbuhan anak.

2) Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai


Diharapkan penggunaan tepung ubi jalar ungu dapat menggantikan tepung beras
yang sudah umum digunakan di pasaran. Juga dapat mengurangi ketergantungan
masyarakat akan beras yang sudah semakin tinggi. Tepung ubi jalar ungu juga diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan gizi utama untuk tumbuh dan kembang anak.
Gagasan

1) Kondisi kekenian pencetus gagasan


- Kebutuhan tepung beras yang masih tinggi dan umum untuk pembuatan produk biskuit
MP-ASI
- Tepung beras sudah umum karena merupakan olahan dari beras yang memiliki
ketergantungan yang tinggi dari masyarakat

2) Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk memperbaiki keadaan
pencetus gagasan
- Penggunaan kulit pisang ambon dengan penambahan tepung ubi jalar merah

3) Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui gagasan yang
diajukan
- Konsumsi pangan yang terlalu bergantung pada satu komoditas pangan yaitu beras,
mengandung resiko kemandirian pangan baik di tingkat rumah tangga maupun nasional
mudah menjadi rapuh
- Menggunakan potensi pangan lokal non beras seperti ubi jalr masih dinilai kurang.

4) Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan gagasan dan


uraian peran atau kontribusi masing-masingnya
- - Pemerintah, kebijakan pemerintah untuk tidak hanya berfokus pada komoditi beras
namun juga menggunakan komoditi local non beras
- Orang tua, memberikan asupan produk MP-ASI berbahan dasar ubi jalar ungu kepada
anak.

5) Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan


sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat tercapai
- Mengembangkan produk MP-ASI supaya memenuhi kebutuhan gizi utama bayi dengan
penggunaan tepung ubi jalar ungu.
Kesimpulan

1) Gagasan yang diajukan


- Penggunaan tepung ubi jalar ungu ( Ipomoea Batatas L ) dalam pembuatan biskuit MP-
ASI
2) Teknik implementasi yang akan dilakukan
- Melakukan analisis kandungan dari tepung ubi jalar ungu apakah dapat memenuhi
kebutuhan gizi utama anak

3) Prediksi hasil yang akan diperoleh (manfaat dan dampak gagasan)


- Dapat mencukupi kebutuhan gizi utama anak usia 12-23 bulan.
- Dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada komoditi beras.

Anda mungkin juga menyukai