Pedoman Pola Ketenagaan
Pedoman Pola Ketenagaan
TAHUN 2017
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM INANTA
TENTANG
KEBIJAKAN POLA KETENAGAAN RUMAH SAKIT UMUM INANTA
NOMOR : / SK-DIR / RSUI / I / 2017
Menimbang : a. Bahwa untuk mencapai visi, misi dan tujuan RSU INANTA diperlukan kecukupan
sumber daya manusia baik dalam jenis maupun jumlahnya dengan kompetensi yang
sesuai dengan bidang tugasnya dan integritas yang baik
b. Bahwa untuk mencukupi sebagaimana dalam poin a, diperlukan perencanaan sumber
daya manusia dan pola ketenagaan di RSU Inanta
c. Bahwa untuk pelaksanaan perencanaan sumber daya manusia dan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga di rumah sakit, diperlukan Pedoman Pola Ketenagaan di RSU Inanta
yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Direktur RSU Inanta tentang Kebijakan Pola Ketenagaan RSU Inanta.
Pertama : Perlu dilakukan sosialisasi Buku Pedoman Pola Ketenagaan RSU Inanta kepada seluruh unit kerja.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Padangsidimpuan
Pada tanggal : Januari 2017
Sebuah buku pedoman memiliki arti penting guna menjelaskan langkah-Iangkah dalam
melaksanakan suatu kegiatan. Dan daIam pelaksanaan kegiatan besar seperti rekrutmen pegawai
diperlukan penjelasan Iangkah-Iangkah dalam pelaksanaannya. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi kesalahan dalam penerimaan pegawai sehingga pegawai yang didapatkan pada saat
rekrutmen adalah benar-benar tenaga yang kompeten dan qualified sesuai dengan yang
diharapkan. Untuk itu disusunlah buku pedoman dan Iangkah-langkah rekrutmen pegawai
dilingkungan RSU Inanta ini sebagai arahan dalam melaksanakan rekrutmen pegawai.
Buku Pedoman Pola Ketenagaan di Lingkungan RSU Inanta ini merupakan penjabaran
secara teknis dalam pelaksanaan kegiatan rekrutmen pegawai di RSU Inanta dan telah ditetapkan
oleh Direktur RSU Inanta dengan Keputusan Direktur No: 001 / SK-DIR / I / Tentang Kebijakan
Pedoman Pola Ketenagakerjaan Rumah Sakit Umum Inanta.
Semoga dengan disusunnya buku pedoman ini dilingkungan RSU Inanta ini, dapat
bermanfaat dan mempermudah pelaksanaan rekrutmen pegawai di RSU Inanta.
Ditetapkan di : Padangsidimpuan
Pada tanggal : Januari 2017
Halaman Judul
Daftar Isi
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan
Motto
Ruang Lingkup
A. Latar Belakang
Era globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah sakit baik
pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan menuntut rumah sakit harus dapat memberikan
pelayanan yang cepat, akurat bermutu dan biaya terjangkau. Disamping itu dengan adanya
undang-undang perlindungan konsumen, demokratisasi semakin meningkat maka supremasi
hukuman akan meningkat pula, maka tumah sakit dalam pengelolaanya harus transparan,
berkualitas dan memperhaitkan kepentingan pasien dengan seksama dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan Manajemen
SDM yang sesuai dengan standar kualitas yang yang tinggi dan profesional. Mulai dari
Perencanaan SDM, sarana prasarana, menentukan metode pelayanan di semua unit, perencanaan
/pengelolaan keuangan, dan manajemen mutu pelayanan.
Pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit tersusun dari berbagi multi disiplin tenaga
profesional baik medis, keperawatan dan non medis. Kecukupan jumlah dan jenis komposisi
pemberi pelayanan kesehatan harus terpenuhi dengan baik serta konsisten guna memberikan
pelayanan kesehatan yang prima dan cepat di seluruh unit pelayanan. Selain memperhatikan
kecukupan jenis dan jumlah tenaga pemberi pelayanan maka perlu juga ditetapkan kualifikasi
profesionalitas yang dibutuhkan. Jadi semakin baik kompetensi pemberi pelayanan kesehatan
dan semakin baik kinerja yang ditampilkan maka visi pelayanan di RSU Inanta sebagai pusat
layanan rujukan unggulan yang berpenampilan, berprofesi dan beretik untuk wilayah
Padangsidimpuan dan sekitarnya bisa dicapai.
Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga baik medis maupun non
medis tidak bisa dalam waktu yang singkat, sehingga dalam perencanaanya harus
memperhatikan visi dan misi rumah sakit serta mempelajari faktor-faktor yang berkaitan pada
tingkat makro rumah sakit seperti : landasan hukum, target area, populasi dan data sekunder
(data statistik kesehatan), dan mempelajari hal-hal yang bersifat mikro rumah sakit seperti :
analisis situasi, beban kerja, dan kinerja personal baik medis maupun non medis.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga di RSU Inanta diperlukan suatu standart, oleh karena
itu perlu disusun dan diterbitkan sebuah panduan Standart Pemenuhan Tenaga medis, profesional
dan non medis RSU Inanta yang mengacu KMK 81/2004 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan SDM Kesehatan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan Tenaga medis, profesional dan non medis baik secara kualitas
maupun kuantitas guna menunjang pemberian Pelayanan Prima kepada konsumen di
RSU Inanta Padangsidimpuan.
2. Tujuan Khusus
1) Tercukupinya jumlah kebutuhan Tenaga medis, profesional dan non medis.
2) Tercukupinya kebutuhan Tenaga medis, profesional dan non medis yang
kompeten.
3) Tercapainya kepuasan pelayanan kepada pelanggan.
4) Sebagai acuan dalam penyusunan Pola Ketenangan berdasarkan kebutuhan dan
distribusinya.
5) Sebagai acuan dalam program rekruitmen Tenaga Tenaga medis, proffesional dan
non medis.
C. Visi dan Misi
1. Visi
Visi RSU Inanta
Membangun sebuah Rumah Sakit yang berkelas dan sehat.
2. Misi
Misi RSU Inanta
a. Operasional mengemban sebagai pelayanan masyarakat dibidang kesehatan yang
bersifat promotif, kuratif, dan rehabilitative, secara paripurna dengan
memprioritaskan pelayanan terhadap pasien sesuai standard an prosedur berbasis
kompetensi sumberdaya manusia dan perlengkapan medis.
b. Menciptakan lingkungan Rumah sakit yang kekeluargaan dengan keramahan dan
kesabaran sehingga tercipta suasana lingkungan yang aman, dan nyaman untuk
membantu kesembuhan rohani dan jasmani.
c. Merangkul mitra kerja yang mengutama komitmen peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit.
d. Mengikutsertakan para medik dalam mengemban kompetensi dan sumber daya
untuk menjaga mutu terbaik pelayanan di Rumah sakit melalui pelatihan dan
pendidikan terus menerus.
e. Membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam usaha menerangi
tingginya angka Morbiditas dan Mortalitas terutama pada ibu dan anak kasus
kedaruratan Obstetri.
f. Memberdayakan rekan medis kajian dan dokumentasi data-data Morbiditas dan
Mortalitas
g. Melakukan pengukuran pelayanan terhadap pasien dengan mengumpulkan data
yang bersumber dari penggunaan layanan melalui instrumen, kotak saran,
angketuntuk dipakai sebagai salah satu acuan peningkatan mutu pelayanan
h. Mengutamakan pelayanan sebelum menerapkan pola tariff dan
mempertimbangkan kemampuan pembiayaan pasien sehingga penerapan pola tarif
tidak kaku.
D. Motto
Sehat raga, bahagia hati, sejahtera hidup
E. Nilai
1. Komitmen
2. Kebersamaan
3. Keterbukaan
4. Kejujuran
5. Kepedulian
F. Ruang Lingkup
Pedoman Pola Ketenagaan RSU Inanta merupakan acuan bagi semua unit di RSU Inanta
dalam proses perencanaan, pengajuan dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di
masing-masing unit pelayanan.
BAB II
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA RSU INANTA
TAHUN 2014 s/d 2016
A. UNIT GAWAT DARURAT
Tahun
Uraian 2014 2015 2016
L P ∑ L P ∑ L P ∑
Jumlah
Kunjungan 280 0 324 0
- 280 - 257 257
IGD
Tahun
Uraian 2014 2015 2016
L P ∑ L P ∑ L P ∑
Jumlah Pasien
2459 0 2158 2158
Baru - 2.459 - 3.693 3.693
Jumlah Pasien
0 6113 6113
Lama - 5925 5.925 - 4387 4.387
Jumlah
Uraian
2014 2015 2016
Tahun
Uraian Rerata Standar
2014 2015 2016
BOR RS (termasuk 25,2 28,45 40,85 0
BOR perinatologi) (%) 60-85
TOI (hari) 10,78 9,72 5,26 0 1-3
BTO (kali) 25,72 27,92 40,95 0 40-50
ALOS (hari) 2,64 2,76 2,64 0 6-9
GDR (‰) 0 0 0 0
a. Laki (‰) 0 0 0 0 ≤ 45
b. Perempuan (‰) 0 0 0 0
NDR (‰) 0 0 0 0
a. Laki (‰) 0 0 0 0 <25
b.Perempuan (‰) 0 0 0 0
BAB III
METODE PENGHITUNGAN KEBUTUHAN KETENAGAAN
DI RUMAH SAKIT UMUM INANTA
1. Cara Menghitung Tenaga Perawat di Rumah Sakit
a. Cara Need
Cara ini dihitung berdasarkan kebutuhan menurut beban kerja yang
diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar profesi.Untuk menghitung seluruh
kebutuhan tenaga,diperlukan terlebih dahulu gambaran tentang jenis pelayanan yang
diberikan kepada klien selama di rumah sakit. Misalnya saja untuk klien yang berobat
jalan,ia akan melalui/mendapatkan pelayanan, antara pembelian karcis, pemeriksaan
perawat / dokter, penyuluhan, pemeriksaan laboratorium, apotik dan sebagainya.
Kemudian dihitung standar waktu yang diperlukan agar pelayanan itu berjalan dengan
baik.
Pendaftaran 3 4
Pemerikasaan dokter 15 11
Pemeriksaan asisten dokter 18 11
Penyuluhan 5 0
Laboratorium 5 7
Contoh Perhitunganya:
Rumah sakit memberikan pelayanan kepada pasien rata-rata 50 orang perhari dimana 50%
adalah pasien baru,maka seorang pimpinan keperawatan akan memperhitungkan jumlah tenaga
sebagai berikut :
Tenaga yang diperlukan untuk bertugas di bagian pendaftaran adalah : (3+4)/2= 3,5 x 50/240 =
0,72 (1 orang tenaga) jika ia bekerja dati jam 08.00 sampai jam 12.00(240 menit).
Tenaga dokter yang dibutuhkan adalah : (15+11)/2=13x50/240=2,7 (2 -3 orang dokter),jika ia
bekerja dari jam 08.00 sampai 12.00 =240 menit)
Tenaga asisten dokter yang diperlukan adalah (18+11)/2 = 14,5 x50/240=3,2 orang(3 oarang
asisten dokter),jika bekerja dari jam 08.00sampai 12.00(240 menit).
Tenaga laboratorium yang dibutuhkan adalah : (5+7)/2=6x50/240 =1,2 (1 oarang tenaga
laboratorium jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai jam12.00(240 menit)
Metode Douglas
Standar waktu pelayanan rawat inap sbb:
1) Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
2) Perawatan intermediet memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
3) Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam
Dalam penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
a. Kategori I : Self care/perawatan mandiri
Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri,penampilan secara umum baik,tidak ada
reaksi emosional,pasien memerlukan orientasi waktu,tempat dan pergantian
shift,ttindakan pengobatan biasanya ringan dan simpel
b. Kategori II : intermediet care/perawatan sedang
Kegiatan sehari-hari untuk makan dibantu,mengatur pisisi waktu makan.meberi dorogan
agar mau makan,eliminasi dan kebutuhan diri juga dibantu atau menyiapkan alat untuk ke
kamar mandi.Penampilan pasien sakit sedang.Tindakan perawatan pada pasien ini
monitor tanda-tanda vital,periksa urine reduksi,fungsi fisiologis,status
emosinal,kelancaran drainage atau infus.Pasien memerlukan bantuan pendidikan
kesehatan untuk support emosi 5-10 menit/shift atau 30-60 menit/shiftdengan
mengobservasi side efek obat atau reaksi alergi.
c. Kategori III : Intensive care/perawatan total
Kebutuhan sehari-hari tidak bisa dilaksanakan sendiri,semua dibantu oleh perawat
penampian sakit berat.pasien memerlukan observasi terus-menerus.
1 6 2 1 12 1 2,34 0,2
3 3 6 0 12 3,21 2,22 0
4 4 5 0 12 3,11 2,21 0
5 6 3 0 11 2,55 1,89 0
9 5 5 0 13 3,28 2,35 0
11 3 8 0 13 3,39 2,22 0
18 4 6 0 15 4,1 2,96 0
21 6 5 0 15 3,81 2,79 0
Jadi rata-rata tenaga yang dibutuhkan untuk tiga shift adalah: 5 perawat. Berarti kebutuhan
untuk satu ruangan adalah 5 perawat
Menurut perhitungan Douglas, didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi,
sore dan malam teragantung pada tingkat ketergantungan pasien seperti pada table di
bawah ini:
dst
Perhitungan:
Di ruang rawat inap ada 17 orang pasien dengan kategori sebagai berikut: 5 pasien dengan
perawatan minimal, 10 pasien dengan perawatan parsial dan 2 pasien dengan perawatan total.
Maka kebutuhan tenaga perawatan adalah sebagai berikut:
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah: 4,27+3,4 + 2 = 9,67 (10 orang perawat)
Jumlah tenaga lepas dinas perhari =
b. Cara Demand
Cara demand adalah perhitungan jumlah tenaga mennurut kegiatan yang memang nyata
dilakukan oleh perawat. Menurut Tutuko (1992) setiap klien yang masuk ruang gawat darurat
dibutuhkan waktu sebagai berikut:
* untuk kasus gawat darurat : 86,31 menit
* untuk kasus mendesak : 71,28 menit
* untuk kasus tidak mendesak : 33,09 menit
Hasil penelitian di rumah sakit di Filipina, menghasilkan data sebagai berikut:
Jenis Pelayanan Rata-rata jam perawatan/ perpasien/hari
Tahap I
Dihitung A = jumlah jam perawatan klien dalam 24 jam per klien. Dari contoh diatas
A= 4 jam/ hari
Tahap II
Dihitung B= jumlah rata-rata jam perawatan untuk seluruh klien dalam satu hari.
B = A x tempat tidur = 4 x 25 = 100
Tahap III
Dihitung C= jumlah jam perawatan seluruh klien selama setahun.
C= B x 365 hari = 100 x 365 = 36500 jam
Tahap IV
Dihitung D = jumlah perkiraan realistis jam perawatan yang dibutuhkan selama setahun.
D= C x BOR / 80 = 36500 x 60/ 80 = 27375
Tahap V
Didapat E= jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan.
E= 27375/ 1878 = 14,57 (15 orang)
Angka 1878 didapat dari hari efektif pertahun (365 – 52 hari minggu = 313 hari) dan
dikalikan dengan jam kerja efektif perhari (6 jam)
e. Metoda hasil Lokakarya Keperawatan
Menurut hasil lokakarya keperawatan (Depkes RI 1989), rumusan yang dapat digunakan
untuk perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan adalah sebagai berikut
Jam perawatan 24 jam x 7 (tempat tidur x BOR) + 25%
Hari kerja efektif x 40 jam
1) Rawat inap
berdasarkan klasifikasi pasien cara perhitungannya berdasarkan :
A B C D E
Jumlah 23 58,5
Keterangan :
* berdasarkan penelitian dari luar negeri
Jumlah jam perawatan = 58,5 = 8,4 perawat
Jam kerja efektif per shift 7
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi) dengan :
Jumlah hari miggu dalam setahun + cuti + hari besar x Jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
(52 +12 + 14) x 8,4 = 2,2
286
4) Critical Care
Catatan :
1. Perhitungan menurut rumus Kebutuhan Pegawai yang ada seperti diatas tidak bisa
diterapkan di RSU Inanta. Perlu adanya penyesuaian dan modifikasi. Hal ini
dikarenakan beberapa hal al ; kegawatan pasien yang datang tidak bisa diprediksi,
jumlah kasus Kebidanan dan Kandungan yang datang setiap hari tidak selalu sama :
kasus Kebidanan umumnya berupa rujukan dari bidan desa yang selalu emergency
untuk ditolong dan harus selalu siap 24 jam.
2. Perhitungan pembagian persentase keperawatan dalam Sif (cth:Persentasi Eastler
maupun Abdellah) tidak bisa diterapkan di RSU Inanta, mengingat kondisi
persalinan yang harus siap dalam 24 jam, kegawatan obstetri bisa terjadi kapan saja,
bisa lebih banyak kasus yang datang pada malam hari, sore hari atau pagi hari.
3. Perhitungan kebutuhan ketenagaan paling tepat mengacu pada Standar Ketenagaan
Perawat dan Bidan di Rumah Sakit.
2. Kebutuhan Ketenagaan RSU Inanta Menurut Standar Depkes RI 2011 Rawat inap
Contoh perhitungannya
A B C d e
1 Pasien Rawat 10 2 20
2 inap 2 4 8
3 Pasien operasi 1 1 1
4 Pasien gawat 6 4,5 27
5 Pasien bayi 1 2,5 2,5
Pasien kebidanan
Jumlah 23 58,5
Tenaga Jumlah jam perawatan = 58,5 = 8,3 perawat
Loss day Jumlah hari miggu dalam setahun + cuti + hari besar x Jumlah perawat
tersedia
286
(non-nursing (Jumlah tenaga perawat + loss day) x 25% = (8,4 + 2,2) x 25% = 3
jobs)
Jumlah tenaga yang diperlukan = tenaga yang tersedia + factor
koreksi
Dasar penghitungan :
= ( Jml. Jam perawatan/ hari x jml. Operasi) x jml perawat dlm tim
• Contoh kasus:
• Rata-rata operasi besar 2 perhari, sedang 0 perhari, operasi kecil 2 perhari dengan
perincian:
7 jam
Rawat Jalan
• Jumlah pasien perhari = 50
• Jumlah jam perawatan perhari = 15 menit
= Rata-rata jml pasien/hari x jml jam perawatan/hari
Jmlh jam efektih/hari x 60 menit
7 x60
= 2 orang
Kamar Bersalin
• Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s.d. kala IV = 4-
10 jam/ pasien,
• Jam efektif kerja bidan 7 jam/ hari
• Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 2 orang
• Contoh: jumlah bidan yang diperlukan adalah:
7 jam/hr 7 286
UGD
Dasar perhitungan di gawat darurat adalah:
• Rata-rata jumlah pasien perhari
• Jumlah jam perawatan perhari
• Jam efektif perhari
= Rata-rata jml pasien x jml jam perawat /hari
Contoh kasus:
KESIMPULAN :
Total : Rawat Inap + Kamar Operasi +Rawat Jalan + Kamar Bersalin + UGD
= 14 + 4 +2 +3 + 1
= 24
Nilai yang mendekati Jumlah tenaga Keperawatan yang ada sekarang yaitu 26 orang ( Kondisi
tersebut masih belum cukup apabila TT terisi penuh)
BAB IV
Manajemen RS
Nama Kualifikasi Jumlah
No Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat Tenaga
Pelatihan Dibutuhkan
Direktur Dokter Memimpin RS Min. 1
1.
3 - 5 th.
Manajer Rawat S1/ DIII Minimal bekerja di 1
2
Jalan Rawat Inap Keperawatan RS 2 tahun
Manajer Medis /S1 Minimal bekerja di 1
3 Penunjang Manajemen RS 2 tahun
Medik Keuangan
Manajer Duty & S1 Manajemen Minimal bekerja di 1
4
Marketing atau Setara RS 2 tahun
Manajer Sarana DIII Teknik atau Minimal bekerja di 1
5
Prasarana Setara RS 2 tahun
Manajer S1 / S2 Minimal bekerja di 1
6
Keuangan Manajemen RS RS 2 tahun
Komite Medis Medis Spesialis Minimal bekerja di 1
7
RS 2 tahun
S1 Ekonomi 1
10 Sekretaris Sekretaris min. 2 th
Manajemen
Unit.Satuan S1 Ekonomi atau Audit RS min.3 th 1
11 Pengawas setara
Internal
Unit S1 Manajemen) Manajemen SDM 1
12
Personalia min 2 tahun
Unit. Rekam Minimal 3 tahun - 1
14 D3 Rekam Medik
Medik bekerja di RS
a. Jabatan Fungsional RS
a. Dokter
No Kualifikasi Jumlah Jabatan
1. Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi 2 Dokter
2. Dokter Spesialis Anak 2 Dokter
3. Dokter Spesialis Anastesi 1 Dokter
4. Dokter Umum 9 Dokter
5. Dokter Spesialis Dalam 3 Dokter
6. Dokter Spesialis Bedah 2 Dokter
7. Dokter Spesialis Saraf 2 Dokter
Jumlah Keseluruhan 21 Dokter
b. Keperawatan
c. Non-Keperawatan
Sarjana Sekretaris
1 Sekretaris Eksekutif Administrasi atau minimal 2 tahun
yang setar
Dapur R.Jalan
Loundry R.Inap
RINGKASAN
Membantu Sekretaris dalam menyiapkan rencana kegiatan Direktur dan Rumah Sakit,
menyusun kebijaksanaan pelaksanaan, standar dan prosedur pelaksanaan, mengkoordinasikan
dan memfasilitasi pelakasanaan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Direktur RS,
melakukan pengembangan unit sekretariat.
TUGAS PEKERJAAN
5. Mengadakan koordinasi.
Mengadakan rapat-rapat koordinasi dengan bawahan untuk mengarahkan tugas-tugas
bawahan.
Mengikuti rapat-rapat yang dilakukan Direktur.
Mengadakan koordinasi dengan Unit kerja lain di RS untuk kelancaran tugas.
Meminta masukan kepada bawahan untuk membuat kebijakan-kebijakan Sekretaris dan
Kesekretariatan RS.
Membantu Direktur melakukan koordinasi dengan pihak luar baik dengan Instansi
pemerintah maupun Swasta.
Mengadakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan dengan pejabat
terkait di lingkungan RSU Inanta.
Mengadakan koordinasi dengan unit lain dalam beberapa hal seperti pembuatan tarif
Askes, tarif RSU Inanta, MOU pelayanan kesehatan, visitasi dari instansi lain.
Koordinasi dengan unit lain dalam hal perijinan/legalitas rumah sakit.
Mengadakan koordinasi dengan dokter umum & dokter spesialis dalam pengurusan
rekomendasi IDI dan Surat Ijin Praktek Dokter
Koordinasi dengan gizi, driver apabila ada tamu/visite dari instansi lain.
Menjadi filter atas setiap tamu yang akan menemui direktur dan memfasilitasi tamu
tersebut.
Menjadi filter atas setiap telepon yang masuk untuk direktur dan menjadi penghubung
apabila direktur ingin berkomunikasi lewat telepon dengan relasi
Mencatat permasalahan hospital yang masuk ke direktur untuk mendapat solusinya
Mencatat permasalahan pada saat direktur tidak ada ditempat
Membantu direktur dalam menyelesaikan permasalah khususnya dr. spesialis
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di
bidang pelayanan kesehatan.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di
bidang pemasaran.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain untuk
pengembangan SDM.
STANDAR KEPEGAWAIAN
TANGGUNG-GUGAT
Menyelesaikan tugas dan aktivitas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Meningkatkan kinerja dan perkembangan tugas Sekretaris dan Kesekretariatan rumah sakit.
1 Kepala Divisi
Auditor / Petugas
2
Audit
RINGKASAN
TUGAS PEKERJAAN
Menyusun rencana kebutuhan SDM, Peralatan dan Material untuk lancarnya kegiatan
Internal Audit RS.
Menyusun rencana kegiatan dan anggaran Internal Audit (RS) setiap tahun anggaran.
Membuat standar operating prosedur Internal Audit RS.
Menyusun rencana kegiatan Internal audit hospital.
Membuat rencana kegiatan pengawasan sesuai dengan bidang tugasnya.
5. Mengadakan koordinasi.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di
bidang pelayanan kesehatan.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di
bidang pemasaran.
Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain untuk
pengembangan SDM.
11. Melakukan tugas lain untuk pengembangan tugas Internal Audit RS yang diberikan Atasan.
STANDAR KEPEGAWAIAN
Lulusan S1 dan atau Ahli Madya lainnya, Telah bekerja di RS atau Institusi lain dan pengalaman
di bidang Internal Audit sekurang-kurangnya 3 tahun.
TANGGUNG-GUGAT
Menyelesaikan tugas dan aktivitas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meningkatkan
kinerja dan perkembangan tugas Internal Audit rumah sakit.
2.5. DIVISI REKAM MEDIS
1 Kepala Divisi
Pelaksana koding
2
dan Adm RM
Pelaksana
3
Assembling
Pelaksana Analising
5
& Pelaporan
Tugas Pokok
Uraian Tugas :
a. Merencanakan sistem dan prosedur yang akan digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit.
b. Merencanakan tata ruang yang dinamis, efektif dan efisien serta menginventarisasi
peralatan yang dibutuhkan guna menunjang pelayanan rekam medis yang efektif, efisien
dan berkesinambungan.
c. Mengevaluasi sistem dan prosedur yang sedang berjalan untuk mengetahui apakah masih
sesuai dengan kondisi yang ada.
d. Memberi contoh dan petunjuk tentang penerapan tugas dan pekerjaan di lapangan sesuai
uraian tugas dari staf yang bersangkutan.
e. Menganalisa, mengelola, dan mengolah data dan laporan sebagai bahan untuk
pengambilan keputusan.
f. Merencanakan, mengembangkan, dan membina SDM yang ada, agar kinerja dan prestasi
kerja dapat terjaga dan lebih ditingkatkan.
h. Menerapkan dan mengevaluasi sistem, prosedur dan kebijakan yang telah dibuat dan
ditetapkan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan dilapangan.
i. Mengadakan koordinasi dengan staf rekam medis dalam rapat rutin yang diadakan
minimal 1 kali dalam sebulan.
j. Menghadiri rapat-rapat di rumah sakit yang berkaitan dengan pelayanan rekam medis.
k. Membina kerja sama dengan unit-unit terkait yang ada di rumah sakit agar terjalin
hubungan yang harmonis dan saling membantu.
l. Membina kerjasama dengan organisasi di luar rumah sakit yang berkaitan dengan
pelayanan rekam medis.
2. Pelaksana Koding
Tugas Pokok.
a. Mencari dan menentukan kode diagnosa /penyakit pasien berdasarkan kode ICD-10 dan
menuliskannya dalam dokumen rekam medis.
Uraian Tugas
Membuat daftar penyakit yang sering ditulis dokter serta menentukan kode ICD-nya.
Mencari dan menentukan kode diagnosa /penyakit pasien berdasarkan kode ICD-10
sesuai diagnosa dokter pada dokumen rekam medis pasien dan menginputnya
dikomputer.
Kerja sama dengan Pelaksana Pelaporan dalam penyediaan data dan informasi.
3. Pelaksana Asembling
Tugas Pokok :
Menyusun /merakit ulang dokumen rekam medis pasien pulang rawat inap sesuai
ketentuan yang berlaku.
Uraian Tugas :
b. Setiap hari menerima /mengambil dokumen rekam medis pasien pulang rawat inap.
c. Mencocokan jumlah dokumen rekam medis dengan jumlah billing pembayaran
pasien pulang yang diterima dari admisi.
d. Menyusun ulang lembar /formulir rekam medis sesuai aturan yang berlaku.
e. Meneliti kelengkapan isi rekam medis dan apabila ada yang belum lengkap maka
harus dimintakan kelengkapannya ke dokter yang bertanggung jawab.
f. Menyerahkan dokumen rekam medis yang sudah lengkap ke bagian koding untuk di
kode dan diinput di komputer.
4. Pelaksana Filing
Tugas Pokok :
Uraian Tugas :
a. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja ; ATK, dok. RM, tracer, formulir rujukan dll
b. Menerima dokumen rekam medis yang sudah lengkap.
c. Menyimpan dokumen rekam medis dalam rak /almari filing sesuai sistim yang
berlaku.
d. Mengambil dokumen rekam medis dengan cara menyelipkan tracer terlebih dahulu
pada posisi yang sama.
e. Melayani peminjaman dan mencatatnya dalam buku peminjaman.
Tugas Pokok :
2. Melayani permintaan data dan informasi dari unit /lembaga lain yang membutuhkan.
Uraian Tugas :
2. Mengumpulkan hasil pelayanan dari unit-unit pelayanan pasien dan unit lain yang terkait.
3. Mengolah data hasil pelayanan dalam komputer dan atau manual sampai dihasilkannya
suatu informasi yang siap digunakan.
4. Membuat dan melaporkan hasil pelayanannya baik intern maupun ekstern secara periodik
/sesuai jadwal yang telah ditentukan.
5. Menganalisa hasil pelayanan sebagai materi perencanaan dan tindak lanjut kebijakan.
Keterangan Struktur :
1. Ketua Komite Medis bekerja sama dan bertanggung jawab kepada Direktur.
2. Ketua Komite Rekam Medis dijabat oleh seorang dokter Umum dan bertanggung jawab
kepada Ketua Komite Medis.
3. Sekretaris Komite Rekam Medis harus dijabat oleh Kepala Rekam Medis dan
bertanggung jawab kepada Ketua Komite Rekam Medis.
4. Anggota Komite Rekam Medis sebagian diambil dari staf Unit Rekam Medis.
Tugas Pokok
Uraian Tugas
6. Mengadakan evaluasi tentang pelaporan kegiatan medis dan Panitia Rekam Medis
Tugas Pokok
Uraian Tugas
6. Menyampaikan feed back temuan dan hasil kegiatan kepada ketua panitia dan
profesi terkait
Tugas Pokok
2. Memberi masukan kepada panitia tentang proses dan kegiatan pelayanan rekam
medis rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat serta pemeriksaaan penunjang medis
Uraian Tugas
Administrasi D3 Administrasi - 1
4 Perawat Pelaksana
5 Pembantu Perawat
Ass Manajer
1 Keperawatan &
Kebidanan
2 Bagian Administrasi
3 Bagian Logistik
4 Bagian pelayanan
5 Perawat Pelaksana
6 Pembantu Perawat
7 Cleaning Service
Asisten Manager -
2 Medis / Spesialis RS min 3 th
Bedah
Asisten Manager -
3 Medis / Spesialis RS min 3 th
Penunjang Medik
2. 14. UNIT FARMASI.
Farmasi
Profesi Apoteker
Berwibawa
Membantu merencanakan jenis jumlah obat, alkes dan penunjang lainnya sesuai
kebutuhan
Membantu membuat Standar Operating Prosedur di Unit Farmasi maupun Unit lain yang
berhubungan
Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga Assisten Apoteker yang bekerja di Unit
Farmasi
Melaksanakan program orientasi tenaga Assisten Apoteker yang akan bekerja di Unit
Farmasi
Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama dengan berbagai
pihak yang terlibat dalam pelayanan Unit Farmasi
Memberikan pengarahan dan motivasi kepada seluruh tenaga Assisten Apoteker yang ada
dibawah tanggung jawabnya untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar.
Bekerjasama dengan bidang atau bagian yang terkait di dalam lingkungan Keluarga Sehat
Mengawasi dan mengendalikan stok fisik obat di Unit Farrmasi setiap 1 bulan sekali
bersama-sama dengan pelaksana yang berada dibawah tanggung jawabnya, dimana hasil
stok fisik dilaporkan kepada Assisten Manager Farmasi serta Internal Audit
Mengevaluasi dan mengendalikan sistim pencatatan dan pelaporan kegiatan Unit Farmasi
4. Wewenang :
2. Menilai tenaga Assisten Apoteker yang dinilai kurang trampil untuk dilaporkan
kepada diklat guna diberikan pendidikan dan latihan sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
Profesi Apoteker
Bawahan Langsung : -
c. Fungsi
d. Wewenang :
Bawahan Langsung :-
c. Uraian Tugas :
d. Wewenang :
2. Melayani resep pasien secara cepat tepat dan akurat sesuai dengan teknis
kefarmasian.
Bagian Administrasi
Bawahan Langsung :-
c. Uraian Tugas :
d. Wewenang :
D3 Public 5
Relations/ S1
1 Staf Humas Komunikasi -
FISIP; SKM /
semua jurusan
Staf SMA/D3/ S1 8
2 -
teknik
Driver
Nama Kualifikasi Jumlah
No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat
Cleanning Service
1 Staf S1 Akuntansi - 2
BAB V
Kegiatan monitoring dan evaluasi ketenagaan dilakukan setiap tahun. Adapun standar
yang yang menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi yaitu pencapaian
Standar Pelayanan Minimal pelayanan RS selama 1 tahun, kepuasan pasien di semua unit
pelayanan dan pencapaian efisiensi pelayanan RS (BOR,ALOS,TOI, & BTO) seperti yang
tertera pada tabel di bawah ini.
Tahun
Uraian Rerata Standar
2012 2013 2014
BOR RS (termasuk 25,2 28,45 40,85 0
BOR perinatologi) (%) 60-85
TOI (hari) 10,78 9,72 5,26 0 1-3
BTO (kali) 25,72 27,92 40,95 0 40-50
ALOS (hari) 2,64 2,76 2,64 0 6-9
GDR (‰) 0 0 0 0
a. Laki (‰) 0 0 0 0 ≤ 45
b. Perempuan (‰) 0 0 0 0
NDR (‰) 0 0 0 0
a. Laki (‰) 0 0 0 0 <25
b.Perempuan (‰) 0 0 0 0
Jadwal Kerja Monitoring & Evaluasi Staf Satu Periode
Skoring :
A : 86 s/d 100
B : 70 s/d 85
C : 55 s/d 69
D : < 55
1. Mutasi-Rotasi karyawan
2. Diklat karyawan
3. Pembinaan karyawan
BAB VI
PENUTUP
Pola ketenagaan di RSB Amanah disusun dengan harapan bisa mencapai target kualitas
pelayanan kesehatan dengan derajat kualitas pelayanan superrior yang proffesioal,
berpenampilan dan beretik serta mencapai derajat SPM setinggi-tingginya.
Pedoman pola ketenagaan ini bisa direvisi secara berkala atau jika diperlukan. Tim
penyusun revisi pedoman pola ketenagaan adalah komite kredensial rumah sakit yang anggaran
seluruh kegiatan penyusunan perencanaan SDM dan pola ketenagaan dibebankan kepada dana
operasioanal rumah sakit.
Di tetapkan di : Probolinggo
Pada Tanggal : 02 Januari 2015
Direktur RSB Amanah Probolinggo
dr. Evariani
Lampiran Kegiatan Sosialisasi Pola Ketenagaan