Anda di halaman 1dari 55

PEDOMAN POLA KETENAGAAN

RUMAH SAKIT UMUM INANTA


KOTA PADANGSIDIMPUAN

TAHUN 2017
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM INANTA
TENTANG
KEBIJAKAN POLA KETENAGAAN RUMAH SAKIT UMUM INANTA
NOMOR : / SK-DIR / RSUI / I / 2017

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM INANTA

Menimbang : a. Bahwa untuk mencapai visi, misi dan tujuan RSU INANTA diperlukan kecukupan
sumber daya manusia baik dalam jenis maupun jumlahnya dengan kompetensi yang
sesuai dengan bidang tugasnya dan integritas yang baik
b. Bahwa untuk mencukupi sebagaimana dalam poin a, diperlukan perencanaan sumber
daya manusia dan pola ketenagaan di RSU Inanta
c. Bahwa untuk pelaksanaan perencanaan sumber daya manusia dan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga di rumah sakit, diperlukan Pedoman Pola Ketenagaan di RSU Inanta
yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
4. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
5. KMK 81/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan
6. KMK Tentang standar profesi tenaga kesehatan

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Direktur RSU Inanta tentang Kebijakan Pola Ketenagaan RSU Inanta.
Pertama : Perlu dilakukan sosialisasi Buku Pedoman Pola Ketenagaan RSU Inanta kepada seluruh unit kerja.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Padangsidimpuan
Pada tanggal : Januari 2017

DIREKTUR RUMAH SAKIT


UMUM INANTA

dr. Nuriana Aswita


Nik. 14121970-005
KATA PENGANTAR

Sebuah buku pedoman memiliki arti penting guna menjelaskan langkah-Iangkah dalam
melaksanakan suatu kegiatan. Dan daIam pelaksanaan kegiatan besar seperti rekrutmen pegawai
diperlukan penjelasan Iangkah-Iangkah dalam pelaksanaannya. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi kesalahan dalam penerimaan pegawai sehingga pegawai yang didapatkan pada saat
rekrutmen adalah benar-benar tenaga yang kompeten dan qualified sesuai dengan yang
diharapkan. Untuk itu disusunlah buku pedoman dan Iangkah-langkah rekrutmen pegawai
dilingkungan RSU Inanta ini sebagai arahan dalam melaksanakan rekrutmen pegawai.

Buku Pedoman Pola Ketenagaan di Lingkungan RSU Inanta ini merupakan penjabaran
secara teknis dalam pelaksanaan kegiatan rekrutmen pegawai di RSU Inanta dan telah ditetapkan
oleh Direktur RSU Inanta dengan Keputusan Direktur No: 001 / SK-DIR / I / Tentang Kebijakan
Pedoman Pola Ketenagakerjaan Rumah Sakit Umum Inanta.

Semoga dengan disusunnya buku pedoman ini dilingkungan RSU Inanta ini, dapat
bermanfaat dan mempermudah pelaksanaan rekrutmen pegawai di RSU Inanta.

Ditetapkan di : Padangsidimpuan
Pada tanggal : Januari 2017

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM INANTA

dr. Nuriana Aswita


Nik. 14121970-005
DAFTAR ISI

Halaman Judul

SK Direktur Tentang Kebijakan Pedoman Ketenagakerjaan

Daftar Isi

Kata Pengantar

Bab I. Pendahuluan

Latar Belakang

Tujuan

Visi dan Misi

Motto

Ruang Lingkup

Bab II. Pencapaian Indikator Kinerja RS Tahun 2014 s/d 2016

Bab III. Metode Penghitungan Kebutuhan Ketenagaan di RSU Inanta

Bab IV. Persyaratan Kualifikasi dan Kompetensi

Bab V. Monitoring & Evaluasi

Bab VI. Penutup

Berita kegiatan sosialiasi


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Era globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah sakit baik
pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan menuntut rumah sakit harus dapat memberikan
pelayanan yang cepat, akurat bermutu dan biaya terjangkau. Disamping itu dengan adanya
undang-undang perlindungan konsumen, demokratisasi semakin meningkat maka supremasi
hukuman akan meningkat pula, maka tumah sakit dalam pengelolaanya harus transparan,
berkualitas dan memperhaitkan kepentingan pasien dengan seksama dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan Manajemen
SDM yang sesuai dengan standar kualitas yang yang tinggi dan profesional. Mulai dari
Perencanaan SDM, sarana prasarana, menentukan metode pelayanan di semua unit, perencanaan
/pengelolaan keuangan, dan manajemen mutu pelayanan.
Pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit tersusun dari berbagi multi disiplin tenaga
profesional baik medis, keperawatan dan non medis. Kecukupan jumlah dan jenis komposisi
pemberi pelayanan kesehatan harus terpenuhi dengan baik serta konsisten guna memberikan
pelayanan kesehatan yang prima dan cepat di seluruh unit pelayanan. Selain memperhatikan
kecukupan jenis dan jumlah tenaga pemberi pelayanan maka perlu juga ditetapkan kualifikasi
profesionalitas yang dibutuhkan. Jadi semakin baik kompetensi pemberi pelayanan kesehatan
dan semakin baik kinerja yang ditampilkan maka visi pelayanan di RSU Inanta sebagai pusat
layanan rujukan unggulan yang berpenampilan, berprofesi dan beretik untuk wilayah
Padangsidimpuan dan sekitarnya bisa dicapai.
Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga baik medis maupun non
medis tidak bisa dalam waktu yang singkat, sehingga dalam perencanaanya harus
memperhatikan visi dan misi rumah sakit serta mempelajari faktor-faktor yang berkaitan pada
tingkat makro rumah sakit seperti : landasan hukum, target area, populasi dan data sekunder
(data statistik kesehatan), dan mempelajari hal-hal yang bersifat mikro rumah sakit seperti :
analisis situasi, beban kerja, dan kinerja personal baik medis maupun non medis.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga di RSU Inanta diperlukan suatu standart, oleh karena
itu perlu disusun dan diterbitkan sebuah panduan Standart Pemenuhan Tenaga medis, profesional
dan non medis RSU Inanta yang mengacu KMK 81/2004 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan SDM Kesehatan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan Tenaga medis, profesional dan non medis baik secara kualitas
maupun kuantitas guna menunjang pemberian Pelayanan Prima kepada konsumen di
RSU Inanta Padangsidimpuan.
2. Tujuan Khusus
1) Tercukupinya jumlah kebutuhan Tenaga medis, profesional dan non medis.
2) Tercukupinya kebutuhan Tenaga medis, profesional dan non medis yang
kompeten.
3) Tercapainya kepuasan pelayanan kepada pelanggan.
4) Sebagai acuan dalam penyusunan Pola Ketenangan berdasarkan kebutuhan dan
distribusinya.
5) Sebagai acuan dalam program rekruitmen Tenaga Tenaga medis, proffesional dan
non medis.
C. Visi dan Misi
1. Visi
Visi RSU Inanta
Membangun sebuah Rumah Sakit yang berkelas dan sehat.
2. Misi
Misi RSU Inanta
a. Operasional mengemban sebagai pelayanan masyarakat dibidang kesehatan yang
bersifat promotif, kuratif, dan rehabilitative, secara paripurna dengan
memprioritaskan pelayanan terhadap pasien sesuai standard an prosedur berbasis
kompetensi sumberdaya manusia dan perlengkapan medis.
b. Menciptakan lingkungan Rumah sakit yang kekeluargaan dengan keramahan dan
kesabaran sehingga tercipta suasana lingkungan yang aman, dan nyaman untuk
membantu kesembuhan rohani dan jasmani.
c. Merangkul mitra kerja yang mengutama komitmen peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit.
d. Mengikutsertakan para medik dalam mengemban kompetensi dan sumber daya
untuk menjaga mutu terbaik pelayanan di Rumah sakit melalui pelatihan dan
pendidikan terus menerus.
e. Membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam usaha menerangi
tingginya angka Morbiditas dan Mortalitas terutama pada ibu dan anak kasus
kedaruratan Obstetri.
f. Memberdayakan rekan medis kajian dan dokumentasi data-data Morbiditas dan
Mortalitas
g. Melakukan pengukuran pelayanan terhadap pasien dengan mengumpulkan data
yang bersumber dari penggunaan layanan melalui instrumen, kotak saran,
angketuntuk dipakai sebagai salah satu acuan peningkatan mutu pelayanan
h. Mengutamakan pelayanan sebelum menerapkan pola tariff dan
mempertimbangkan kemampuan pembiayaan pasien sehingga penerapan pola tarif
tidak kaku.
D. Motto
Sehat raga, bahagia hati, sejahtera hidup

E. Nilai
1. Komitmen
2. Kebersamaan
3. Keterbukaan
4. Kejujuran
5. Kepedulian

F. Ruang Lingkup
Pedoman Pola Ketenagaan RSU Inanta merupakan acuan bagi semua unit di RSU Inanta
dalam proses perencanaan, pengajuan dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di
masing-masing unit pelayanan.
BAB II
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA RSU INANTA
TAHUN 2014 s/d 2016
A. UNIT GAWAT DARURAT

Tahun
Uraian 2014 2015 2016
L P ∑ L P ∑ L P ∑
Jumlah
Kunjungan 280 0 324 0
- 280 - 257 257
IGD

B. UNIT RAWAT JALAN

Tahun
Uraian 2014 2015 2016
L P ∑ L P ∑ L P ∑
Jumlah Pasien
2459 0 2158 2158
Baru - 2.459 - 3.693 3.693
Jumlah Pasien
0 6113 6113
Lama - 5925 5.925 - 4387 4.387

C. UNIT RAWAT INAP

Jumlah
Uraian
2014 2015 2016

Jumlah pasien masuk 790 742 0


a. Laki - - 1
b.Perempuan 790 742 819
Jumlah pasien keluar
hidup 790 742 0
a. Laki - - 1
b.Perempuan 790 742 819
Jumlah pasien keluar
mati - - 0
a.Laki - - 0
b.Perempuan - - 0
Pasien mati < 48 jam - - 0
a.Laki - - 0
b.Perempuan - - 0
Pasien mati ≥ 48 jam - - 0
a.Laki - - 0
b.Perempuan - - 0
Jumlah lama dirawat 1.784 1.858 2159
Jumlah hari perawatan 2.321 2.546 2974
D. TINGKAT EFISIENSI DAN MUTU PENGELOLAAN RUMAH SAKIT

Tahun
Uraian Rerata Standar
2014 2015 2016
BOR RS (termasuk 25,2 28,45 40,85 0
BOR perinatologi) (%) 60-85
TOI (hari) 10,78 9,72 5,26 0 1-3
BTO (kali) 25,72 27,92 40,95 0 40-50
ALOS (hari) 2,64 2,76 2,64 0 6-9
GDR (‰) 0 0 0 0
a. Laki (‰) 0 0 0 0 ≤ 45
b. Perempuan (‰) 0 0 0 0
NDR (‰) 0 0 0 0
a. Laki (‰) 0 0 0 0 <25
b.Perempuan (‰) 0 0 0 0
BAB III
METODE PENGHITUNGAN KEBUTUHAN KETENAGAAN
DI RUMAH SAKIT UMUM INANTA
1. Cara Menghitung Tenaga Perawat di Rumah Sakit
a. Cara Need
Cara ini dihitung berdasarkan kebutuhan menurut beban kerja yang
diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar profesi.Untuk menghitung seluruh
kebutuhan tenaga,diperlukan terlebih dahulu gambaran tentang jenis pelayanan yang
diberikan kepada klien selama di rumah sakit. Misalnya saja untuk klien yang berobat
jalan,ia akan melalui/mendapatkan pelayanan, antara pembelian karcis, pemeriksaan
perawat / dokter, penyuluhan, pemeriksaan laboratorium, apotik dan sebagainya.
Kemudian dihitung standar waktu yang diperlukan agar pelayanan itu berjalan dengan
baik.

Hundgins(1992)menggunakan standar waktu pelayanan pasien sebagai berikut :

Lama waktu(menit) untuk pasien


Tugas Baru Lama

Pendaftaran 3 4
Pemerikasaan dokter 15 11
Pemeriksaan asisten dokter 18 11
Penyuluhan 5 0
Laboratorium 5 7

Contoh Perhitunganya:
Rumah sakit memberikan pelayanan kepada pasien rata-rata 50 orang perhari dimana 50%
adalah pasien baru,maka seorang pimpinan keperawatan akan memperhitungkan jumlah tenaga
sebagai berikut :
Tenaga yang diperlukan untuk bertugas di bagian pendaftaran adalah : (3+4)/2= 3,5 x 50/240 =
0,72 (1 orang tenaga) jika ia bekerja dati jam 08.00 sampai jam 12.00(240 menit).
Tenaga dokter yang dibutuhkan adalah : (15+11)/2=13x50/240=2,7 (2 -3 orang dokter),jika ia
bekerja dari jam 08.00 sampai 12.00 =240 menit)
Tenaga asisten dokter yang diperlukan adalah (18+11)/2 = 14,5 x50/240=3,2 orang(3 oarang
asisten dokter),jika bekerja dari jam 08.00sampai 12.00(240 menit).
Tenaga laboratorium yang dibutuhkan adalah : (5+7)/2=6x50/240 =1,2 (1 oarang tenaga
laboratorium jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai jam12.00(240 menit)
Metode Douglas
Standar waktu pelayanan rawat inap sbb:
1) Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
2) Perawatan intermediet memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
3) Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam

Dalam penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
a. Kategori I : Self care/perawatan mandiri
Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri,penampilan secara umum baik,tidak ada
reaksi emosional,pasien memerlukan orientasi waktu,tempat dan pergantian
shift,ttindakan pengobatan biasanya ringan dan simpel
b. Kategori II : intermediet care/perawatan sedang
Kegiatan sehari-hari untuk makan dibantu,mengatur pisisi waktu makan.meberi dorogan
agar mau makan,eliminasi dan kebutuhan diri juga dibantu atau menyiapkan alat untuk ke
kamar mandi.Penampilan pasien sakit sedang.Tindakan perawatan pada pasien ini
monitor tanda-tanda vital,periksa urine reduksi,fungsi fisiologis,status
emosinal,kelancaran drainage atau infus.Pasien memerlukan bantuan pendidikan
kesehatan untuk support emosi 5-10 menit/shift atau 30-60 menit/shiftdengan
mengobservasi side efek obat atau reaksi alergi.
c. Kategori III : Intensive care/perawatan total
Kebutuhan sehari-hari tidak bisa dilaksanakan sendiri,semua dibantu oleh perawat
penampian sakit berat.pasien memerlukan observasi terus-menerus.

Petunjuk Penetapan jumlah Klien Berdasarkan Derajad Ketergantungan:


a. dilakukan satu kali sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya dilakukan oleh
perawat yang sama selama 22 hari
b. Setiap klien dinilai berdasarkan criteria klasifikasi klien (minimal mmemenuhi tiga
kriteria)
c. Kelompok klien sesuai dengan klasifikasi dengan memberi tanda tally (I) pada kolom
yang tersedia sehingga dalam waktu satu hari dapat diketahui berapa jumlah klien
yang ada dalam klasifikasi minimal, parsial dan total
d. Bila klien hanya mempunyai satu criteria dari klasifikasi tersebut maka klien
dikelompokkan pada klasifikasi di atasnya.
Hari Klasifikasi Klien Rata-rata Jumlah Kebutuhan
ke... klien/ hari Perawat

Minimal Parsial Total Pagi Sore Malam

1 6 2 1 12 1 2,34 0,2

2 4 3 1 10 2,57 1,91 0.2

3 3 6 0 12 3,21 2,22 0

4 4 5 0 12 3,11 2,21 0

5 6 3 0 11 2,55 1,89 0

6 5 7 1 13 3,1 2,05 0,2

7 7 4 1 12 2,63 1,88 0,2

8 9 3 1 13 2,7 2,01 0,2

9 5 5 0 13 3,28 2,35 0

10 7 3 1 11 2,36 1,73 0,2

11 3 8 0 13 3,39 2,22 0

12 4 9 1 15 3,83 2,51 0,2

13 6 7 1 16 3,99 2,79 0,2

14 2 10 2 15 4,12 2,68 0,4

15 7 4 2 15 3,71 2,78 0,4

16 5 9 1 16 4,36 2,95 0,2

17 6 3 1 13 3,27 2,49 0,2

18 4 6 0 15 4,1 2,96 0

19 6 5 2 16 4,17 3,09 0,4

20 7 4 1 14 3,35 2,48 1,58

21 6 5 0 15 3,81 2,79 0

22 7 4 1 14 3,35 2,48 0,2

TOTAL 71,96 52,81 4,78

Jadi rata-rata tenaga yang dibutuhkan untuk tiga shift adalah: 5 perawat. Berarti kebutuhan
untuk satu ruangan adalah 5 perawat
Menurut perhitungan Douglas, didapatkan jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi,
sore dan malam teragantung pada tingkat ketergantungan pasien seperti pada table di
bawah ini:

Jumlah KLASIFIKASI PASIEN


pasien
Minimal Parsial Total

Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang malam

1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40

3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60

dst

Perhitungan:
Di ruang rawat inap ada 17 orang pasien dengan kategori sebagai berikut: 5 pasien dengan
perawatan minimal, 10 pasien dengan perawatan parsial dan 2 pasien dengan perawatan total.
Maka kebutuhan tenaga perawatan adalah sebagai berikut:

1. untuk shift pagi: 2. untuk shift siang: 3. untuk shift malam:


- 5 ps x 0,17 = 0,85 - 5 ps x 0,14 = 0,70 - 5 ps x 0,10 = 0,50
- 10 ps x 0,27 = 2,70 - 10 ps x 0,15 = 1,50 - 10 ps x 0,07 = 0,70
- 2 ps x 0,36 = 0,72 - 2 ps x 0,6 = 1,2 - 2 ps x 0,40 = 0,8
total tenaga pagi = 4,27 total tenaga siang = 3,4 total tenaga malam = 2,

Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah: 4,27+3,4 + 2 = 9,67 (10 orang perawat)
Jumlah tenaga lepas dinas perhari =

86 x11 = 3,39 (dibulatkan 3 orang


279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang ranap RSB Amanah
adalah 10 orang + 3 orang lepas dinas + 2 orang tenaga + 1 kepala ruang
= 16 bidan / perawat

b. Cara Demand
Cara demand adalah perhitungan jumlah tenaga mennurut kegiatan yang memang nyata
dilakukan oleh perawat. Menurut Tutuko (1992) setiap klien yang masuk ruang gawat darurat
dibutuhkan waktu sebagai berikut:
* untuk kasus gawat darurat : 86,31 menit
* untuk kasus mendesak : 71,28 menit
* untuk kasus tidak mendesak : 33,09 menit
Hasil penelitian di rumah sakit di Filipina, menghasilkan data sebagai berikut:
Jenis Pelayanan Rata-rata jam perawatan/ perpasien/hari

- non bedah 3,4


- bedah 3,5
- campuran bedah dan non bedah
3,5
- post partum
3,0
- bayi baru lahir
2,5

Konversi kebutuhan tenaga adalah seperti pada perhitungan cara Need.


c. Metoda Gillies
a. Rumus kebutuhan tenaga keperawatan di satu unit perawatan adalah sebagai berikut:
AxBxC = F =H
(C - D) x E G
Keterangan :
A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien /hari
C= Jumlah hari/tahun
D = Jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
G = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
b. Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan pasien perhari, yaitu :
i. Keperawatan Langsung, standar waktu pelayanan pasien rawat
inap sebagai berikut :
 Perawatan mandir memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
 Perawatan sebagian memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
 Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam
Pada pasien ranap rata-rata 20 orang perhari, dengan rincian
diperoleh sbb :
10 pasien x 2 jam = 20 jam
5 pasien x 3 jam = 15 jam
5 pasien x 6 jam = 30 jam
Jumlah = 65 jam
ii. Keperawatan Tidak Langsung 20 orang x 11 jam = 22 jam
iii. Penyuluhan kesehatan = 20 orang x 0,25 jam = 5 jam
Total keseluruhan = 92 jam

c. Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan perpasien


perhari adalah = 92 : 20 = 4,6 jam
d. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga dengan menggunkan rumus Gilles ;
4,6 jam/pasien/hari x 20 pasien/hr x 265 hari = 24380 12 orang
(365 hari – 76) x 7 jam 2023

20% x 12 orang = 2,4 orang


Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan 12 + 2,4 = 14-15 0rang/hari

e. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan perhari yaitu =


20 orang x 4,6 jam = 13 orang
7 jam
f. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per sif, yaitu dengan ketentuan
Eastler (Swansburg,1990)
Sif Pagi 47% = 6 orang
Sif sore 36% = 5 orang
Sif malam 17% = 2 orang
1) Kombinasi menurut Abdellah dan Levinne adalah
55% = tenaga profesional
45% = tenaga nonprofesional

Catatan kelemahan perhitungan pembagian persentase keperawatan dalam Sif dan


kombinasi menurut Abdellah tidak bisa diterapkan di RSB Amanah, mengingat kondisi
persalinan yang harus siap dalam k24 jam, ini dikarenakan prediksi, jadwal persalinan tidak
bisa diprediksi.

d. Metoda Formulasi Nina


Nina (1990) menggunsksn lima tahapan dalam menghitung kebutuhan tenaga.
Contoh pengitungannya:
Hasil observasi terhadap RSB Amanah yang berkapasitas 25 tempat tidur, didapatkan
jumlah rata-rata klien yang dirawat (BOR) 60 %, sedangkan rata-rata jam perawatan adaalah
4 jam perhari. Berdasarkan situasi tersebut maka dapat dihitung jumlah kebutuhan tenaga
perawat di ruang tersebut adalah sbb:

 Tahap I
Dihitung A = jumlah jam perawatan klien dalam 24 jam per klien. Dari contoh diatas
A= 4 jam/ hari
 Tahap II
Dihitung B= jumlah rata-rata jam perawatan untuk seluruh klien dalam satu hari.
B = A x tempat tidur = 4 x 25 = 100

 Tahap III
Dihitung C= jumlah jam perawatan seluruh klien selama setahun.
C= B x 365 hari = 100 x 365 = 36500 jam
 Tahap IV
Dihitung D = jumlah perkiraan realistis jam perawatan yang dibutuhkan selama setahun.
D= C x BOR / 80 = 36500 x 60/ 80 = 27375

Sedangkan 80 adalah nilai tetap untuk perkiraan realistis jam perawatan.

 Tahap V
Didapat E= jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan.
E= 27375/ 1878 = 14,57 (15 orang)
Angka 1878 didapat dari hari efektif pertahun (365 – 52 hari minggu = 313 hari) dan
dikalikan dengan jam kerja efektif perhari (6 jam)
e. Metoda hasil Lokakarya Keperawatan
Menurut hasil lokakarya keperawatan (Depkes RI 1989), rumusan yang dapat digunakan
untuk perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan adalah sebagai berikut
Jam perawatan 24 jam x 7 (tempat tidur x BOR) + 25%
Hari kerja efektif x 40 jam

f. Standar ketenagaan Perawat dan Bidan di Rumah Sakit


Pedoman cara perhitungan kebutuhan tenaga perawat dan bidan menurut direktorat
pelayanan keperawatan Dirjen Yan-Med Depkes RI (2001) dengan memperhatikan unit
kerja yang ada pada masing-masing rumah sakit. Model pendekatan yang digunakan adalah
sebagai berikut :

1) Rawat inap
berdasarkan klasifikasi pasien cara perhitungannya berdasarkan :

 tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus


 rata-rata pasien per hari
 jumlah perawatan yang diperlukan / hari / pasien
 jam perawatan yang diperlukan/ ruanagan / hari
 jam kerja efektif tiap perawat atau bidan 7 jam per hari

(1) Contoh perhitungannya


No Jenis kategori Rata-rata Rata-rata jam perawatan Jumlah jam
pasien/ hari pasien / hari * perawatan/ hari (cx d)

A B C D E

1 Pasien Rawat inap 10 2 20


2 Pasien operasi 2 4 8
3 Pasien gawat 1 1 1
4 Pasien bayi 6 4,5 27
5 Pasien kebidanan 1 2,5 2,5

Jumlah 23 58,5
Keterangan :
* berdasarkan penelitian dari luar negeri
Jumlah jam perawatan = 58,5 = 8,4 perawat
Jam kerja efektif per shift 7
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi) dengan :

 Hari libur/ cuti/ hari besar (loss day)

Jumlah hari miggu dalam setahun + cuti + hari besar x Jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
(52 +12 + 14) x 8,4 = 2,2
286

 Perawat atau bidan yang mengejakan tugas-tugas non-profesi (non-nursing jobs)


Seperti: membuat perincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat
makan pasien, dll. Diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.
(Jumlah tenaga perawat + loss day) x 25% = (8,4 + 2,2) x 25% = 3
Jadi jumlah tenaga yang diperlukan= tenaga yang tersedia + factor koreksi
= 8,4 + 2,2 + 3 = 13,6 (dibulatkan menjadi 14 orang perawat/ bidan)
2) Jumlah tenaga untuk kamar operasi
Dasar penghitungan tenaga di kamar operasi :
1. jumlah dan jenis operasi
2. jumlah kamar operasi
3. Pemakain kamar operasi (diprediksi 6 jam perhari) pada hari kerja
4. Tugas perawat di kamar operasi: instrumentator, perawat sirkulasi (2 orang)
5. Tingkat ketergantungan pasien:
a. Operasi besar: 3 jam/ operasi
b. Operasi sedang: 2 jam/ operasi
c. Operasi kecil: 1 jam / operasi
( Jml. Jam perawatan/ hari x jml. Operasi) x jml perawat dlm tim
jam kerja efektif/ hari
Contoh kasus:
Rata-rata operasi besar 2 perhari, sedang 0 perhati, operasi kecil 2 perhari dengan
perincian:
{(2x 5 jam) + (0 x 2) + (2 x 1)} x 3 = 3 + 1 ( 4 perawat i)
7 jam
3) Jumlah tenaga di Instalasi Gawat Darurat

Dasar perhitungan di gawat darurat adalah:

 rata-rata jumlah pasien perhari


 Jumlah jam perawatan perhari
 Jam efektif perhari

= rata-rata jml pasien x jml jam perawat /hari


Jam kerja efektif
Contoh kasus:
rata-rata jumlah pasien perhari = 5
jumlah jam perawatan perhari = 4 jam
Jam efektif perhari = 7 jam
= 2 x 4 = 8 = 1,1 orang + loss day ( 86/279) +1,1 = 1,1 orang (1 org)
7

4) Critical Care

rata-rata jumlah pasien perhari = 2


jumlah jam perawatan perhari = 12
= Rata-rata Jml pasien/hari x jml jam perawatan/hari
Jam kerja /hari
= 2 x 12 = 3,4 = 3 orang +loss day ( 86/279) = 3,4+0,3 = 3 org
7
5) Rawat Jalan
Jumlah pasien perhari = 50
Jumlah jam perawatan perhari = 15 menit
= Rata-rata jml pasien/hari x jml jam perawatan/hari
Jmlh jam efektih/hari x 60 menit

50 x 15 = 1,7 orang + koreksi 15% ( 1,7 x 15%) = 1,7 orang + 0,2 =


7 x60
= 2 orang
6) Kamar Bersalin

Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s.d.


kala IV = 4-10 jam/ pasien, Jam efektif kerja bidan 7 jam/ har
Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 2 orang
Contoh: jumlah bidan yang diperlukan adalah:
2 x 4 jam = 8 = 1,1 = 1 orang + loss day ( 78 x 1,6 ) = 1 + 2 = 3 orang
7 jam/hr 7 286

g..Kesimpulan Perhitungan Kebutuhan Tenaga

No Metode tenaga Berdasarkan Kebutuhan


Rumus Sebenarnya
1. Cara Need Dokter 2–3 2
SPOG
Pendaftaran 1 2
Asisten 3 2
doketr
2. Cara Douglas Paramedis 16 26
3 Cara Gilles Paramedis 14 -15 26
Pembagiasn Paramedis Sif Pagi 47% Komposisi sif
= 6 orang
per sif harus sama
Sif sore 36%
Eastler(Swanb = 5 orang 34%:33%:33%
Sif malam
urg)
17% = 2
orang

4 Cara Nina Paramedis 15 orang 26 orang

Catatan :
1. Perhitungan menurut rumus Kebutuhan Pegawai yang ada seperti diatas tidak bisa
diterapkan di RSU Inanta. Perlu adanya penyesuaian dan modifikasi. Hal ini
dikarenakan beberapa hal al ; kegawatan pasien yang datang tidak bisa diprediksi,
jumlah kasus Kebidanan dan Kandungan yang datang setiap hari tidak selalu sama :
kasus Kebidanan umumnya berupa rujukan dari bidan desa yang selalu emergency
untuk ditolong dan harus selalu siap 24 jam.
2. Perhitungan pembagian persentase keperawatan dalam Sif (cth:Persentasi Eastler
maupun Abdellah) tidak bisa diterapkan di RSU Inanta, mengingat kondisi
persalinan yang harus siap dalam 24 jam, kegawatan obstetri bisa terjadi kapan saja,
bisa lebih banyak kasus yang datang pada malam hari, sore hari atau pagi hari.
3. Perhitungan kebutuhan ketenagaan paling tepat mengacu pada Standar Ketenagaan
Perawat dan Bidan di Rumah Sakit.

2. Kebutuhan Ketenagaan RSU Inanta Menurut Standar Depkes RI 2011 Rawat inap

• Berdasarkan klasifikasi pasien, cara perhitungannya berdasarkan :

a. Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus


b. Rata-rata pasien perhari
c. Jumlah perawatan yang diperlukan / hari / pasien
d. Jam perawatan yang diperlukan/ ruangan / hari
e. Jam kerja efektif tiap perawat atau bidan 7 jam per hari

Contoh perhitungannya

No Jenis kategori Rata-rata pasien/ Rata-rata jam Jumlah jam


hari perawatan perawatan/ hari
pasien / hari * (cx d)

A B C d e

1 Pasien Rawat 10 2 20
2 inap 2 4 8
3 Pasien operasi 1 1 1
4 Pasien gawat 6 4,5 27
5 Pasien bayi 1 2,5 2,5
Pasien kebidanan

Jumlah 23 58,5
Tenaga Jumlah jam perawatan = 58,5 = 8,3 perawat

Jam kerja efektif per shift 7

Loss day Jumlah hari miggu dalam setahun + cuti + hari besar x Jumlah perawat
tersedia

Jumlah hari kerja efektif

52 +12 + 14 x 8,3 = 2,2

286

(non-nursing (Jumlah tenaga perawat + loss day) x 25% = (8,4 + 2,2) x 25% = 3
jobs)
Jumlah tenaga yang diperlukan = tenaga yang tersedia + factor
koreksi

= 8,6 +2,2 + 3 = 13,6 (dibulatkan menjadi 14 orang perawat/


bidan)

Jumlah Tenaga Umtuk Kamar Operasi

Dasar penghitungan :

1. jumlah dan jenis operasi


2. Jumlah kamar operasi
3. Pemakain kamar operasi (diprediksi 6 jam perhari) pada hari kerja
4. Tugas perawat di kamar operasi: instrumentator, perawat sirkulasi (2 orang)
5. Tingkat ketergantungan pasien:
» Operasi besar: 5 jam/ operasi
» Operasi sedang: 2 jam/ operasi
» Operasi kecil: 1 jam / operasi

= ( Jml. Jam perawatan/ hari x jml. Operasi) x jml perawat dlm tim

jam kerja efektif/ hari

• Contoh kasus:
• Rata-rata operasi besar 2 perhari, sedang 0 perhari, operasi kecil 2 perhari dengan
perincian:

= {(2x 5 jam) + (0 x 2) + (2 x 1)} x 3 = 3 + 1 ( 4 perawat )

7 jam
Rawat Jalan
• Jumlah pasien perhari = 50
• Jumlah jam perawatan perhari = 15 menit
= Rata-rata jml pasien/hari x jml jam perawatan/hari
Jmlh jam efektih/hari x 60 menit

50 x 15 = 1,7 orang + koreksi 15% ( 1,7 x 15%) = 1,7 orang + 0,2 =

7 x60
= 2 orang

Kamar Bersalin
• Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s.d. kala IV = 4-
10 jam/ pasien,
• Jam efektif kerja bidan 7 jam/ hari
• Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 2 orang
• Contoh: jumlah bidan yang diperlukan adalah:

= 2 x 4 jam = 8 = 1,1 = 1 orang + loss day ( 7,8 x 1,6 ) = 1 + 2 = 3 orang

7 jam/hr 7 286

UGD
Dasar perhitungan di gawat darurat adalah:
• Rata-rata jumlah pasien perhari
• Jumlah jam perawatan perhari
• Jam efektif perhari
= Rata-rata jml pasien x jml jam perawat /hari

Jam kerja efektif

Contoh kasus:

 Rata-rata jumlah pasien perhari = 5


 Jumlah jam perawatan perhari = 4 jam
 Jam efektif perhari = 7 jam

= 2 x 4 = 8 = 1,1 orang + loss day ( 86/279) +1,1 = 1 org

KESIMPULAN :

Total : Rawat Inap + Kamar Operasi +Rawat Jalan + Kamar Bersalin + UGD

= 14 + 4 +2 +3 + 1

= 24

Nilai yang mendekati Jumlah tenaga Keperawatan yang ada sekarang yaitu 26 orang ( Kondisi
tersebut masih belum cukup apabila TT terisi penuh)
BAB IV

POLA KETENAGAAN RSU Inanta

1. Jabatan Struktural Manajaemen RS

Manajemen RS
Nama Kualifikasi Jumlah
No Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat Tenaga
Pelatihan Dibutuhkan
Direktur Dokter Memimpin RS Min. 1
1.
3 - 5 th.
Manajer Rawat S1/ DIII Minimal bekerja di 1
2
Jalan Rawat Inap Keperawatan RS 2 tahun
Manajer Medis /S1 Minimal bekerja di 1
3 Penunjang Manajemen RS 2 tahun
Medik Keuangan
Manajer Duty & S1 Manajemen Minimal bekerja di 1
4
Marketing atau Setara RS 2 tahun
Manajer Sarana DIII Teknik atau Minimal bekerja di 1
5
Prasarana Setara RS 2 tahun
Manajer S1 / S2 Minimal bekerja di 1
6
Keuangan Manajemen RS RS 2 tahun
Komite Medis Medis Spesialis Minimal bekerja di 1
7
RS 2 tahun
S1 Ekonomi 1
10 Sekretaris Sekretaris min. 2 th
Manajemen
Unit.Satuan S1 Ekonomi atau Audit RS min.3 th 1
11 Pengawas setara
Internal
Unit S1 Manajemen) Manajemen SDM 1
12
Personalia min 2 tahun
Unit. Rekam Minimal 3 tahun - 1
14 D3 Rekam Medik
Medik bekerja di RS

a. Jabatan Fungsional RS
a. Dokter
No Kualifikasi Jumlah Jabatan
1. Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi 2 Dokter
2. Dokter Spesialis Anak 2 Dokter
3. Dokter Spesialis Anastesi 1 Dokter
4. Dokter Umum 9 Dokter
5. Dokter Spesialis Dalam 3 Dokter
6. Dokter Spesialis Bedah 2 Dokter
7. Dokter Spesialis Saraf 2 Dokter
Jumlah Keseluruhan 21 Dokter

b. Keperawatan

No Kualifikasi Jumlah Jabatan


1. DIII Kebidanan 22
2. DIII Keperawatan 28
3. SPK
4. Mahasiswa D3/PSIK
TOTAL PARAMEDIS

c. Non-Keperawatan

No. Kualifikasi Jumlah Jabatan


1. Profesi Apoteker 1 orang Apoteker
2. DIII Rekamedis 3 orang
3. DIII Komputer 1 orang
4. DIII Analis 2 orang
5. DIII Gizi 1 orang Ka. Gizi
6. SMA

POLA KETENAGAAN UNIT KERJA RUMAH SAKIT

2.1. DIVISI SEKRETARIAT RUMAH SAKIT

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

Sarjana Sekretaris
1 Sekretaris Eksekutif Administrasi atau minimal 2 tahun
yang setar

2 Assisten Sekretaris Sarjana

3 Office Boy SMA atau setara

Sei Keuangan Sei Administrasi

 Mengatur Belanja Harian/Bulanan  Menyiapkan Status & Pendaftaran


Pasien
 BHP Non Medis:
 Menyiapkan Pencatatan Rekam Medik
ATK  Pelaporan Bulanan Pasien

Dapur R.Jalan

Loundry R.Inap

Biaya Umum  Menginput Data Laporan Harian/


Bulanan
 Pencatatan Laporan Harian
 Mencatat Tagihan apotik untuk Obat
 Pelaporan Bulanan Rawat Inap & BHP Medis
 Mengatur Menu Harian Pasien  Menyediakan semua Form Rawat Inap
& Rawat Jalan & Apotik
 Mengatur Belanja Sediaan Dapur
 Mengecek ketersediaan
 Mengatur pencatatan/pemakaian Baby fasilitas/kelengkapan sarana pelayanan
shop
 Membuat LapBulanan
 Membuat kwitansi/kliam px pulang
 Membuat Laporan bulanan yg dikirim
 Mengecek kelengkapan px pulang ke Dinkes
 Menerima Pembayaran px (KIA,Imunisasi, dan keb.Vaksin)

 Mengarsip dokumen RSB Amanah

RINGKASAN

Membantu Sekretaris dalam menyiapkan rencana kegiatan Direktur dan Rumah Sakit,
menyusun kebijaksanaan pelaksanaan, standar dan prosedur pelaksanaan, mengkoordinasikan
dan memfasilitasi pelakasanaan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Direktur RS,
melakukan pengembangan unit sekretariat.

TUGAS PEKERJAAN

1. Menyusun rencana dan kebijakan Sekretaris dan Sekretariat RS.


 Menyusun rencana Peralatan dan Perlengkapan kantor untuk lancarnya kegiatan
Direktur, Sekretaris dan Sekretariat RS. Membantu Sekretaris Eksekutif menyusun
kebijakan dan mengesahkan SOP untuk pelayanan kegiatan Sekretaris dan Sekretariat.
 Membuat standar.
 Mengagendakan kegiatan harian Direktur agar tugas-tugas manajemen dapat berjalan
lancar.
 Melaksanakan penyusunan prosedur kerja & prosedur tetap mengenai kesekretariatan
dan kesekretarisan.
 Menyusun perencanaan perjalanan dinas pimpinan guna memperlancar tugas pimpinan
mulai dari : Mengetahui tujuan, waktu perjalanan dinas dan acara lain diluar acara resmi
dalam perjalanan dinas tersebut, menyiapkan dokumen-dokumen yang akan dibawa
(surat tugas) & bahan rapat /seminar, transportasi yang akan digunakan, rencana
akomodasi (hotel, transport), berkoordinasi dengan HRD rencana keuangan dengna
memerinci biaya yang akan dikeluarkan (transport, hotel, uang saku, konstribusi
seminar)
 Membuat rencana pertemuan dengan menghubungi terlebih dahulu orang-orang yang
akan ditemui direktur.

2. Memimpin pelaksanaan operating prosedur Sekretaris dan Kesekretariatan RS.


 Perencanaan pengaturan jadwal kegiatan Direktur dengan menitik beratkan kebutuhan
dan prioritas kerja direktur dan tugas-tugas Sekretaris dan Kesekretariatan RS.
 Melakukan rapat-rapat untuk pelaksanaan tugas-tugas dan kegiatan Sekretaris dan
Kesekretariatan rumah sakit.
 Melaksanakan tugas-tugas Sekretaris serta pengurusan ijin-ijin yang berkaitan dengan
operasional.
 Memberikan arahan, perintah atau instruksi kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas dan
kegiatan Sekretaris dan Kesekretariatan RS.
 Memberikan petunjuk teknis dan operasional kepada bawahan.
 Melakukan sinkronisasi dan sinergi tugas-tugas bawahan.
 Memberikan petunjuk kepada bawahan untuk melaksanakan standar operating prosedur.
 Memberikan petunjuk kepada staf dalam pembuatan surat, mengagendakan surat masuk
dan surat keluar, pengarsipan dokumen, pengurusan perijinan, persiapan rapat,
pembuatan laporan, pembuatan notulen,penggunaan peralatan kantor (fax), menerima
tamu.

3. Melakukan fungsi pergerakan dan pelaksanaan


 Mengagendakan surat masuk
 Mengelola arsip dan mendokumentasikan kegiatan yang berkaitan dengan kesekretariatan
 Meneliti, membuat, mengagendakan dan memparaf surat-surat yang akan ditandatangani
direktur
 Mengatur dan memfasilitasi pertemuan (rapat, seminar, visitasi)
 Mengelola rapat mulai dari : menentukan siapa yang diundang, waktu dan tempat rapat,
membuat undangan rapat, mendistribusikan undangan, Menyiapkan ruang rapat dan
setting ruangan, menyiapkan perlengkapan rapat (LCD, Laptop, Sound sistem, alat tulis),
menyiapkan konsumsi bila rapat tersebut dengan pihak luar, membuat notulen rapat.
 Membuat laporan kegiatan
 Memfasilitasi, mendokumentasikan, mengecek batas waktu kontrak rumah dokter
spesialis untuk diperpanjang lagi.
 Mengurus perijinan Rumah sakit, apotek, klinik
 Membantu bagian kepegawaian dalam pengurusan Rekomendasi IDI dan Surat Ijin
Prakter Dokter
 Membantu bagian kepegawaian dalam mendokumentasikan (file) setiap mitra mulai dari
map yang akan digunakan disesuaikan dengan pendidikan, surat lamara, hasil tes tertulis,
pskotes, keshata, surat tugas, perjanjian kerja dokumen penting lainnya yang mendukung.
 Membantu HRD dalam pembuatan surat-surat penting atas perintah direktur.
 Membantu HRD dalam penguran pajak/perpanjangan motor dan Ambulance.
 Membantu HRD dalam pengawasan, perawatan kendaraan inventaris RSU Inanta
(Sepeda motor)
4. Mendistribusi tugas-tugas dan kegiatan di Sekrteraiat RS.
 Mendistribusikan tugas-tugas dan kegiatan Sekretaris dan Kesekretariatan RS kepada
bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.
 Mencatat disposisi dan tugas-tugas yang diberikan direktur ke jajaran manajemen serta
membuat sediaan terhadap tugas-tugas yang belum terselesaikan
 Mendistribusikan surat masuk ke unit terkait sesuai dengan disposisi direktur.
 Mendistribusikan MOU pelayanan kesehatan kepada unit terkait
 Mendistribusikan perubahan tarif ke unit terkait dan instansi / perusahaan lain yang
bekerjasama dengan hospital dalam pelayanan kesehatan.

5. Mengadakan koordinasi.
 Mengadakan rapat-rapat koordinasi dengan bawahan untuk mengarahkan tugas-tugas
bawahan.
 Mengikuti rapat-rapat yang dilakukan Direktur.
 Mengadakan koordinasi dengan Unit kerja lain di RS untuk kelancaran tugas.
 Meminta masukan kepada bawahan untuk membuat kebijakan-kebijakan Sekretaris dan
Kesekretariatan RS.
 Membantu Direktur melakukan koordinasi dengan pihak luar baik dengan Instansi
pemerintah maupun Swasta.
 Mengadakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan dengan pejabat
terkait di lingkungan RSU Inanta.
 Mengadakan koordinasi dengan unit lain dalam beberapa hal seperti pembuatan tarif
Askes, tarif RSU Inanta, MOU pelayanan kesehatan, visitasi dari instansi lain.
 Koordinasi dengan unit lain dalam hal perijinan/legalitas rumah sakit.
 Mengadakan koordinasi dengan dokter umum & dokter spesialis dalam pengurusan
rekomendasi IDI dan Surat Ijin Praktek Dokter
 Koordinasi dengan gizi, driver apabila ada tamu/visite dari instansi lain.

6. Mengarahkan, memberikan pemecahan masalah bawahan.

 Memberi pengarahan kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas-tugas bawahan.


 Memberikan masukan kepada bawahan untuk pemecahan masalah.
 Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada bawahan untuk kelancaran tugas-tugas.

7. Melakukan pengawasan, pengendalian dan pembetulan.

 Meminta laporan pelaksanaan tugas-tugas bawahan untuk pengawasan, pengendalian.


 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas bawahan / staf sekretaris.
 Membantu Direktur melakukan pengendalian organisasi dengan membuat sistem-sistem
pengendalian terpadu.
 Melakukan pembetulan terhadap penyimpangan yang dilakukan bawahan.
 Mengusulkan kepada Direktur untuk memberikan reward dan punisment kepada bawahan
terhadap pelaksanaan tugasnya.
 Mengawasi penggunaan alat-alat dan perlengkapan kantor
 Secara berkala memonitor berkas (file) disesuaiakan dengan kegiatan hospital yang
paling akhir.
 Identifikasi dan pelaporan penggunaan perlengkapan kantor
 Mencermati alamat-alamat, nomor telepon apabila ada perubahan
 Mencermati kapan masa berlaku MOU, SIP dokter, Ijin RS, Ijin Klinik, kontrak rumah
dokter spesialis, ijin jenset, dan dokumen penting lainnya berakhir.

8. Berperan sebagai public relation direktur

 Menjadi filter atas setiap tamu yang akan menemui direktur dan memfasilitasi tamu
tersebut.
 Menjadi filter atas setiap telepon yang masuk untuk direktur dan menjadi penghubung
apabila direktur ingin berkomunikasi lewat telepon dengan relasi
 Mencatat permasalahan hospital yang masuk ke direktur untuk mendapat solusinya
 Mencatat permasalahan pada saat direktur tidak ada ditempat
 Membantu direktur dalam menyelesaikan permasalah khususnya dr. spesialis

9. Membuat strategi / kebijakan.

 Membantu Direktur membuat strategi atau kebijakan secara menyeluruh dengan


penetapan strategi planning.
 Membantu Direktur membuat strategi marketing dan kebijakan tarif untuk peningkatan
penjualan.
 Membantu Direktur membuat kebijakan pengelolaan customer.
 Membantu Direktur membuat kebijakan pembinaan dan pengembangan karier SDM.

10. Melakukan kerjasama dengan pihak lain.

 Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di
bidang pelayanan kesehatan.
 Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di
bidang pemasaran.
 Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain untuk
pengembangan SDM.

11. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan.

 Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja bawahan dengan sistem observasi,


pelaporan, dan lainnya.
 Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja dan pelaksanaan tugas masing-masing
SDM.
 Membantu Direktur melaporkan hasil evaluasi kinerja bawahan dan SDM kepada atasan.
 Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja RS dan memberikan laporan kepada
atasan.
 Melakukan evaluasi kinerja staf dengan sistem observasi, pelaporan kegiatan dan lain-
lain.
 Melakukan evaluasi dan menganalisa setiap pekerjaan, bagaiman cara yang lebih efektif
& efisien dalam melakukan tugas/pekerjaan.
12. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh direktur

 Misalnya : Sebagai Duty Manager


 Melakukan tugas lain untuk pengembangan tugas Sekretaris dan Kesekretariatan maupun
RS.

STANDAR KEPEGAWAIAN

Lulusan DIII Sekretaris / S1 Ekonomi Manajemen atau S1 lainnya, Telah bekerja di RS


dan pengalaman di bidang sekreataris dan kesekretariatan sekurang-kurangnya 2 tahun.

TANGGUNG-GUGAT

Menyelesaikan tugas dan aktivitas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Meningkatkan kinerja dan perkembangan tugas Sekretaris dan Kesekretariatan rumah sakit.

2. 2. DIVISI SATUAN PEMERIKSA INTERNAL

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

1 Kepala Divisi

Auditor / Petugas
2
Audit

RINGKASAN

Memimpin, menyusun kebijaksanaan, merencanakan dan pelaksanaan kegiatan, membina


pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan dan tugas-tugas Internal
Audit RSU Inanta meliputi bidang-bidang sumber daya operasional RS sesuai dengan ketentuan
peraturan perusahaan

TUGAS PEKERJAAN

1. Menyusun rencana dan kebijakan Internal Audit RS.

 Menyusun rencana kebutuhan SDM, Peralatan dan Material untuk lancarnya kegiatan
Internal Audit RS.
 Menyusun rencana kegiatan dan anggaran Internal Audit (RS) setiap tahun anggaran.
 Membuat standar operating prosedur Internal Audit RS.
 Menyusun rencana kegiatan Internal audit hospital.
 Membuat rencana kegiatan pengawasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Memimpin pelaksanaan dan tugas-tugas InternalAudit RS.

 Melakukan pemeriksaan Internal terhadap pelaksanaan tugas yang dilakukan secara


struktural maupun fungsional.
 Melakukan rapat-rapat untuk pelaksanaan tugas-tugas dan kegiatan rumah sakit.
 Membuat perintah atau instruksi kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas dan kegiatan
Internal Audit RS.

3. Mendistribusikan tugas-tugas Internal Audit RS.

 Mendistribusikan tugas-tugas dan kegiatan Internal Audit RS kepada bawahan sesuai


dengan bidang tugasnya.

4. Memberikan petunjuk teknis dan operasional Internal Audit RS.

 Memberikan petunjuk teknis dan operasional kepada bawahan.


 Melakukan sinkronisasi dan sinergi tugas-tugas bawahan.
 Memberikan petunjuk kepada bawahan untuk melaksanakan standar operating prosedur.

5. Mengadakan koordinasi.

 Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan Internal audit hospital.


 Mengadakan rapat-rapat koordinasi dengan bawahan untuk mengarahkan tugas-tugas
bawahan.
 Mengikuti rapat-rapat yang dilakukan Direktur.
 Mengadakan koordinasi dengan Unit kerja lain di RS untuk kelancaran tugas.
 Meminta masukan kepada bawahan untuk membuat kebijakan-kebijakan Internal Audit
RS.
 Membantu Direktur melakukan koordinasi dengan pihak luar baik dengan Instansi
pemerintah maupun Swasta.

6. Mengarahkan, memberikan pemecahan masalah bawahan.

 Memberi pengarahan kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas-tugas bawahan.


 Memberikan masukan kepada bawahan untuk pemecahan masalah.
 Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada bawahan untuk kelancaran tugas-tugas.

7. Melakukan pengawasan, pengendalian dan pembetulan.

 Meminta laporan pelaksanaan tugas-tugas bawahan untuk pengawasan, pengendalian.


 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas bawahan.
 Membantu Direktur melakukan pengendalian organisasi dengan membuat sistem-sistem
pengendalian terpadu.
 Melakukan pembetulan atas nama Direktur terhadap penyimpangan yang dilakukan Unit-
unit Kerja.
 Mengusulkan kepada Direktur untuk memberikan reward dan punisment kepada bawahan
terhadap pelaksanaan tugasnya.
8. Membuat strategi / kebijakan.

 Membantu Direktur membuat strategi atau kebijakan secara menyeluruh dengan


penetapan strategi planning.
 Membantu Direktur membuat strategi marketing dan kebijakan tarip untuk peningkatan
penjualan.
 Membantu Direktur membuat kebijakan pengelolaan sumber daya RS.
 Membantu Direktur membuat kebijakan pembinaan dan pengembangan karier SDM.
 Mengembangkan sistem dan prosedur pengawasan internal dalam pengelolaan
operasional hospital.

9. Melakukan kerjasama dengan pihak lain.

 Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di
bidang pelayanan kesehatan.
 Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain di
bidang pemasaran.
 Membantu Direktur menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan pihak lain untuk
pengembangan SDM.

10. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan.

 Melakukan evalusai pelaksaan tugas–tugas pengelolaan akuntansi dan verifikasi laporan


keuangan hospital.
 Membuat laporan kepada Direktur Hospital atas hasil pemeriksaan internal yang telah
dilakukan dengan memberikan saran perbaikan atau tindakan yang mesti dilakukan.
 Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja bawahan dengan sistem observasi,
pelaporan, dan lainnya.
 Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja dan pelaksanaan tugas masing-masing
SDM.
 Membantu Direktur melaporkan hasil evaluasi kinerja bawahan dan SDM kepada atasan.
 Membantu Direktur melakukan evaluasi kinerja RS dan memberikan laporan kepada
atasan.

11. Melakukan tugas lain untuk pengembangan tugas Internal Audit RS yang diberikan Atasan.

STANDAR KEPEGAWAIAN

Lulusan S1 dan atau Ahli Madya lainnya, Telah bekerja di RS atau Institusi lain dan pengalaman
di bidang Internal Audit sekurang-kurangnya 3 tahun.

TANGGUNG-GUGAT

Menyelesaikan tugas dan aktivitas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meningkatkan
kinerja dan perkembangan tugas Internal Audit rumah sakit.
2.5. DIVISI REKAM MEDIS

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

1 Kepala Divisi

Pelaksana koding
2
dan Adm RM

Pelaksana
3
Assembling

Pelaksana Filling dan


4
Distribusi RM

Pelaksana Analising
5
& Pelaporan

TUGAS POKOK DAN URAIAN PEKERJAAN

1. Kepala Rekam Medis

Tugas Pokok

Merencanakan, mengkoordinasikan,mengatur dan mengawasi serta menilai hasil kerja kegiatan


Divisi Rekam Medis .

Uraian Tugas :

a. Merencanakan sistem dan prosedur yang akan digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit.

b. Merencanakan tata ruang yang dinamis, efektif dan efisien serta menginventarisasi
peralatan yang dibutuhkan guna menunjang pelayanan rekam medis yang efektif, efisien
dan berkesinambungan.

c. Mengevaluasi sistem dan prosedur yang sedang berjalan untuk mengetahui apakah masih
sesuai dengan kondisi yang ada.

d. Memberi contoh dan petunjuk tentang penerapan tugas dan pekerjaan di lapangan sesuai
uraian tugas dari staf yang bersangkutan.

e. Menganalisa, mengelola, dan mengolah data dan laporan sebagai bahan untuk
pengambilan keputusan.
f. Merencanakan, mengembangkan, dan membina SDM yang ada, agar kinerja dan prestasi
kerja dapat terjaga dan lebih ditingkatkan.

g. Merencanakan kebutuhan tenaga, peralatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk


membantu dan menunjang dalam penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit.

h. Menerapkan dan mengevaluasi sistem, prosedur dan kebijakan yang telah dibuat dan
ditetapkan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan dilapangan.

i. Mengadakan koordinasi dengan staf rekam medis dalam rapat rutin yang diadakan
minimal 1 kali dalam sebulan.

j. Menghadiri rapat-rapat di rumah sakit yang berkaitan dengan pelayanan rekam medis.

k. Membina kerja sama dengan unit-unit terkait yang ada di rumah sakit agar terjalin
hubungan yang harmonis dan saling membantu.

l. Membina kerjasama dengan organisasi di luar rumah sakit yang berkaitan dengan
pelayanan rekam medis.

2. Pelaksana Koding

Tugas Pokok.

a. Mencari dan menentukan kode diagnosa /penyakit pasien berdasarkan kode ICD-10 dan
menuliskannya dalam dokumen rekam medis.

b. Mengindeks kode diagnosa dan kode lain dalam computer

Uraian Tugas

 Membuat daftar penyakit yang sering ditulis dokter serta menentukan kode ICD-nya.

 Mencari dan menentukan kode diagnosa /penyakit pasien berdasarkan kode ICD-10
sesuai diagnosa dokter pada dokumen rekam medis pasien dan menginputnya
dikomputer.

 Kerja sama dengan Pelaksana Pelaporan dalam penyediaan data dan informasi.

3. Pelaksana Asembling

Tugas Pokok :

 Menyusun /merakit ulang dokumen rekam medis pasien pulang rawat inap sesuai
ketentuan yang berlaku.

 Mengelola dokumen rekam medis yang belum lengkap.

Uraian Tugas :

a. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja ; ATK, formulir dll.

b. Setiap hari menerima /mengambil dokumen rekam medis pasien pulang rawat inap.
c. Mencocokan jumlah dokumen rekam medis dengan jumlah billing pembayaran
pasien pulang yang diterima dari admisi.

d. Menyusun ulang lembar /formulir rekam medis sesuai aturan yang berlaku.

e. Meneliti kelengkapan isi rekam medis dan apabila ada yang belum lengkap maka
harus dimintakan kelengkapannya ke dokter yang bertanggung jawab.

f. Menyerahkan dokumen rekam medis yang sudah lengkap ke bagian koding untuk di
kode dan diinput di komputer.

4. Pelaksana Filing

Tugas Pokok :

 Bertanggung jawab dalam pengelolaan penyimpanan dokumen rekam medis.

Uraian Tugas :

a. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja ; ATK, dok. RM, tracer, formulir rujukan dll
b. Menerima dokumen rekam medis yang sudah lengkap.
c. Menyimpan dokumen rekam medis dalam rak /almari filing sesuai sistim yang
berlaku.
d. Mengambil dokumen rekam medis dengan cara menyelipkan tracer terlebih dahulu
pada posisi yang sama.
e. Melayani peminjaman dan mencatatnya dalam buku peminjaman.

5. Pelaksana Analising dan Pelaporan

Tugas Pokok :

1. Bertanggung jawab dalam pengelolaan pelaporan dan analisanya.

2. Melayani permintaan data dan informasi dari unit /lembaga lain yang membutuhkan.

Uraian Tugas :

1. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja ; ATK, formulir dll.

2. Mengumpulkan hasil pelayanan dari unit-unit pelayanan pasien dan unit lain yang terkait.

3. Mengolah data hasil pelayanan dalam komputer dan atau manual sampai dihasilkannya
suatu informasi yang siap digunakan.

4. Membuat dan melaporkan hasil pelayanannya baik intern maupun ekstern secara periodik
/sesuai jadwal yang telah ditentukan.

5. Menganalisa hasil pelayanan sebagai materi perencanaan dan tindak lanjut kebijakan.

6. Melayani permintaan data secara insidential.

7. Mengirmkan laporan sesuai jadwal kepada direktur dan dinas kesehatan


6. Panitia Rekam Medik.

Struktur Komite Rekam Medis

Berdasarkan SK Direktur RS. Keluarga Sehat Nomor :2285/RSB AMANAH/SK-


Kom.RM/VII/2010 Tentang : Perubahan dan Pengangkatan Komite Rekam Medis

Keterangan Struktur :

1. Ketua Komite Medis bekerja sama dan bertanggung jawab kepada Direktur.

2. Ketua Komite Rekam Medis dijabat oleh seorang dokter Umum dan bertanggung jawab
kepada Ketua Komite Medis.

3. Sekretaris Komite Rekam Medis harus dijabat oleh Kepala Rekam Medis dan
bertanggung jawab kepada Ketua Komite Rekam Medis.

4. Anggota Komite Rekam Medis sebagian diambil dari staf Unit Rekam Medis.

Tugas Pokok dan Uraian Tugas Panitia Rekam Medis.

a. Ketua Panitia Rekam Medis.

Tugas Pokok

1. Menyusun rencana kegiatan Komite Rekam Medis

2. Mengawasi jalannya proses Rekam medis

3. Melakukan evaluasi mutu rekam medis.

4. Merekomendasi dan melaporkan kegiatan pada atasan

Uraian Tugas

1. Membuat perencanaan kegiatan Panitia Rekam Medis

2. Menyusun jadwal kegiatan Panitia Rekam Medis

3. Memimpin rapat Panitia Rekam Medis

4. Membagi tugas kepanitiaan RekamMedis

5. Merekomendasikan usulan – usulan dari Rekam Medis

6. Mengadakan evaluasi tentang pelaporan kegiatan medis dan Panitia Rekam Medis

7. Melaporkan kegiatan kepanitiaan kepada Komed dan Direktur.


b. Sekretaris Panitia Rekam Medis.

Tugas Pokok

1. Mencatat kegiatan Kepanitiaan Rekam medis

2. Memproses dan mendistribusikan tugas ketua Panitia kepada anggota

3. Menghimpun data dan membuat pelaporan Panitia Rekam Medis

Uraian Tugas

1. Membuat undangan rapat kepanitiaan rekam medis

2. Mencatat kegiatan kepanitiaan rekam medis

3. Menindak lanjuti rencana program kegiatan Panitia Rekam Medis

4. Membuat notulen rapat Panitia Rekam Medis

5. Menyusun hasil kegiatan Panitia Rekam Medis

6. Menyampaikan feed back temuan dan hasil kegiatan kepada ketua panitia dan
profesi terkait

7. Membuat laporan kepanitiaan tiap tribulan dan tahunan.

c.. Anggota Panitia Rekam Medis.

Tugas Pokok

1. Memantau dan mengawasi sistem pelayanan rekam medis

2. Memberi masukan kepada panitia tentang proses dan kegiatan pelayanan rekam
medis rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat serta pemeriksaaan penunjang medis

Uraian Tugas

1. Mengikuti rapat kepanitiaan rekam medis

2. Memberi masukan tentang proses pelayanan rekam medis dan


pengembangan yang bersifat dinamis

3. Melakukan monitoring perkembangan rekam medis

4. Melakukan audit rekam medis secara berkala untuk masing –


masing rawat jalan, rawat inap, dan rawat darurat.
2. 7. UNIT RAWAT JALAN

Rawat Inap & Rawat Jalan

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

Perawat RJ D3 Keperawatan/ SIP, SIK 15


-
S1 Ners

Administrasi D3 Administrasi - 1

Ass Manajer UGD Medis Minimal 1 tahun


3
di RS

S1 Keperawatan/ RS min. 5 th dan SIP, SIK 1


4 Ners memimpin min 3
th

2. 8. UNIT GAWAT DARURAT.

Unit Gawat Darurat

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

Kepala Ruang D3 Keperawatan / RS min 5 th, PPGD, SIP, 1


2 S1 Ners pemimpin min. 3 SIK
th

Staf Medik Umum Medis BTCLS - 10


3 -
ALS

Staf Paramedik D3 Keperawatan / Perawat klinik PPGD, SIP, 15


4
S1 Ners min. 2 th SIK
Nama Kualifikasi Jumlah
No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

Ass Manajer Unit


1
Gawat Darurat

Kepala Ruang Gawat


2
Darurat

Bag Administrasi &


3
Logistik

4 Perawat Pelaksana

5 Pembantu Perawat

2. 9. UNIT KEPERAWATAN & KEBIDANAN.

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

Ass Manajer
1 Keperawatan &
Kebidanan

Bag Administrasi &


2
Logistik
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

1 Kepala Ruang Rawat

2 Bagian Administrasi

3 Bagian Logistik

4 Bagian pelayanan

5 Perawat Pelaksana

6 Pembantu Perawat

7 Cleaning Service

2.11. UNIT BEDAH SENTRAL & STERILISASI.

Bedah & Penunjang Medik

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

S1/S2 Manajemen RS min 5 th dan 1


1 Manager
Keuangan 2 th memimpin

Asisten Manager -
2 Medis / Spesialis RS min 3 th
Bedah

Asisten Manager -
3 Medis / Spesialis RS min 3 th
Penunjang Medik
2. 14. UNIT FARMASI.

Farmasi

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

2 Kepala S1 Apoteker RS min 2 th SIA 1

Staf Asisten Apoteker SMF / D3 11


3 - SIAA
(AA)

4 Staf Pembantu AA SMA IPA - 6

Kepala Unit Farmasi

1. Persyaratan (Kualifikasi & Pelatihan) :

 Profesi Apoteker

 Pengalaman bekerja di Unit Farmasi Rumah Sakit minimal 2 tahun

 Memiliki kemampuan memimpin

 Jujur dan disiplin

 Berwibawa

 Sehat jasmani dan rohani

2. Tanggung Jawab (Struktur Pelaporan) :

 Atasan Langsung : Assisten Manager Farmasi

 Atasan Tidak Langsung : Direktur RSB Amanah

Manager Penunjang Medis

 Bawahan Langsung : Staf Unit Farmasi


3. Fungsi

.Melaksanakan fungsi perencanaan yang meliputi :

 Merencanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di Unit farmasi

 Merencanakan kegiatan administrasi (Adm. Kefarmasian, Adm.keuangan, Adm.


Penjualan dan Adm. inventaris) untuk lingkup kewenangan Unit Farmasi

 Merencanakan membuat, menyusun serta merumuskan program kerja Unit Farmasi

 Membantu merencanakan jenis jumlah obat, alkes dan penunjang lainnya sesuai
kebutuhan

 Membantu membuat Standar Operating Prosedur di Unit Farmasi maupun Unit lain yang
berhubungan

Melaksanakan fungsi penggerakan tenaga pelaksana yang meliputi :

 Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan di pelayanan Unit Farmasi

 Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga Assisten Apoteker yang bekerja di Unit
Farmasi

 Melaksanakan program orientasi tenaga Assisten Apoteker yang akan bekerja di Unit
Farmasi

 Mengkoordinir pencatatan inventori obat-obatan dan alat-alat kesehatan

 Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama dengan berbagai
pihak yang terlibat dalam pelayanan Unit Farmasi

 Memberikan pengarahan dan motivasi kepada seluruh tenaga Assisten Apoteker yang ada
dibawah tanggung jawabnya untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar.

 Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana yang berada di bawah tanggung


jawabnya.

 Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan dalam kegiatan di


Unit Farmasi secara tepat dan benar.

 Bekerjasama dengan bidang atau bagian yang terkait di dalam lingkungan Keluarga Sehat

 Membina kerjasama dengan distributor obat-obatan/alkes dan Apotik di luar Keluarga


Sehat.
Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian yang meliputi :

 Mengawasi dan mengendalikan stok fisik obat di Unit Farrmasi setiap 1 bulan sekali
bersama-sama dengan pelaksana yang berada dibawah tanggung jawabnya, dimana hasil
stok fisik dilaporkan kepada Assisten Manager Farmasi serta Internal Audit

 Membantu pelaksanaan penilaian terhadap kinerja Assisten Apoteker yang menjadi


tanggung jawabnya

 Mengevaluasi dan mengendalikan pendayagunaan obat-obatan dan alkes serta alat-alat


penunjang secara efektif dan efisien.

 Mengevaluasi dan mengendalikan sistim pencatatan dan pelaporan kegiatan Unit Farmasi

 Melaksanakan pengawasan terhadap mutu obat-obatan di Unit Farmasi

 Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap obat-obatan narkotika

Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

4. Wewenang :

1. Melakukan pembinaan terhadap staf yang menjadi tanggung jawabnya

2. Menilai tenaga Assisten Apoteker yang dinilai kurang trampil untuk dilaporkan
kepada diklat guna diberikan pendidikan dan latihan sesuai dengan bidangnya
masing-masing.

3. Mengusulkan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana

4. Menandatangani Surat Pesanan Obat

5. melihat waktu kadaluarsa obat

Pelayanan Informasi Obat & Konseling

a.Persyaratan (Kualifikasi & Pelatihan) :

 Profesi Apoteker

 Pengalaman bekerja di Unit Farmasi Rumah Sakit minimal 2 tahun

 Memiliki kemampuan memimpin

 Jujur dan disiplin


 Berwibawa

 Sehat jasmani dan rohani

b.Tanggung Jawab (Struktur Pelaporan) :

 Atasan Langsung : Kepala Unit Farmasi

 Atasan Tidak Langsung : Direktur RSB Amanah

Manager Penunjang Medis

Assisten Manager Farmasi

 Bawahan Langsung : -

c. Fungsi

Melaksanakan fungsi perencanaan yang meliputi :

 Membantu merencanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan


Informasi Obat dan Konseling di Unit Farmasi

 Membantu merencanakan kegiatan administrasi Pelayanan Informasi Obat &


Konseling di Unit Farmasi

 Membantu merencanakan membuat, menyusun serta merumuskan program


kerja Pelayanan Informasi Obat & Konseling Unit Farmasi

 Membantu membuat Standar Operating Prosedur

Melaksanakan fungsi penggerakan tenaga pelaksana yang meliputi :

 Membantu mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Pelayanan


Informasi Obat & Konseling di Unit Farmasi

 Membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan Pelayanan Informasi Obat &


Konseling dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat
dalam Pelayanan Informasi Obat & Konseling di Unit Farmasi

 Memberikan pengarahan dan motivasi kepada seluruh tenaga Assisten


Apoteker untuk melaksanakan kegiatan yang menunjang terselenggaranya
Pelayanan Informasi Obat & Konseling kepada petugas kesehatan lain dan
pasien/keluarga pasien

 Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan dalam


kegiatan Pelayanan Informasi Obat & Konseling secara tepat dan benar.
 Bekerjasama dengan bidang atau bagian yang terkait di dalam lingkungan
RSB Amanah

 Membina kerjasama dengan distributor obat-obatan/alkes dan Apotik di luar


RSB Amanah.

Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian yang meliputi :

 Membantu mengevaluasi dan mengendalikan pendayagunaan obat-obatan dan


alkes serta alat-alat penunjang secara efektif dan efisien.

 Membantu mengevaluasi dan mengendalikan sistim pencatatan dan pelaporan


kegiatan Pelayanan Informasi Obat & Konseling

 Melaksanakan pengawasan terhadap mutu obat-obatan di Unit Farmasi

 Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap obat-obatan


narkotika

Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

d. Wewenang :

 Memberikan informasi yang lengkap dan benar kepada petugas kesehatan


lain dan pasien/ keluarga pasien pelanggan mengenai obat/alkes

 Menandatangani Surat Pesanan Obat narkotik

 Menandatangani Surat Pesanan Obat

4. Pelaksana Pengelolaan Perbekalan Farmasi

a. Persyaratan (Kualifikasi & Pelatihan) :

 Berijazah D III Farmasi/ Minimal SMF

 Pengalaman bekerja di Unit Farmasi Rumah Sakit minimal 1 tahun

 Jujur dan disiplin

 Sehat jasmani dan rohani

b. Tanggung Jawab (Struktur Pelaporan) :

 Atasan Langsung : Kepala Unit Farmasi

 Atasan Tidak Langsung : Direktur RSB Amanah


Manager Penunjang Medis

Assisten Manager Farmasi

 Bawahan Langsung :-

c. Uraian Tugas :

1. Melaksanakan fungsi perencanaan yang meliputi :

 Membantu merencanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan


pelayanan di Unit farmasi

 Membantu merencanakan kegiatan administrasi (Adm. Kefarmasian,


Adm.keuangan, Adm. Penjualan dan Adm. inventaris) untuk lingkup
kewenangan Unit Farmasi

 Membantu merencanakan membuat, menyusun serta merumuskan


program kerja Unit Farmasi

 Membantu merencanakan jenis jumlah obat, alkes dan penunjang


lainnya sesuai kebutuhan

 Membantu dan mengusulkan Standar Operating Prosedur

2. Melaksanakan fungsi penggerakan tenaga pelaksana yang meliputi :

 Membantu mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan di


pelayanan Unit Farmasi

 Membantu program orientasi tenaga Assisten Apoteker dan yang akan


bekerja di Unit Farmasi

 Membantu pencatatan inventori obat-obatan dan alat-alat kesehatan milik


Unit Farmasi

 Mengkoordinasikan kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama dengan


berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan Unit Farmasi

 Memberikan pengarahan dan motivasi kepada sesama Assisten Apoteker


yang ada dibawah tanggung jawabnya untuk melaksanakan kegiatan
sesuai dengan standar.

 Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan di Unit Farmasi

 Memelihara sistem pencatatan dan pelaporan dalam kegiatan di Unit


Farmasi secara tepat dan benar.
 Bekerjasama dengan bidang atau bagian yang terkait di dalam lingkungan
RSB Amanah.

 Membina kerjasama dengan Apotek di luar RSB Amanah.

3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian yang meliputi :

 Mengawasi dan mengendalikan stok fisik obat di Unit Farmasi setiap 1


bulan sekali bersama-sama, dimana hasil stok fisik dilaporkan kepada
Kepala Unit farmasi untuk dilanjutkan ke Assisten Manager Farmasi
dan Internal Audit

 Membantu mengevaluasi dan mengendalikan pendayagunaan obat-


obatan dan alkes serta alat-alat penunjang secara efektif dan efisien.

 Membantu mengevaluasi dan mengendalikan sistim pencatatan dan


pelaporan kegiatan Unit Farmasi

 Membantu melaksanakan pengawasan terhadap mutu obat-obatan di


Unit farmasi

 Menjaga keutuhan barang-barang di Unit farmasi agar tidak rusak dan


hilang

 Membantu melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap obat-


obatan narkotika

 Memelihara kebersihan, keindahan dan kerapihan Unit Farmasi

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

d. Wewenang :

1. Memberikan informasi yang lengkap dan benar kepada pelanggan mengenai


obat/alkes

2. Melayani resep pasien secara cepat tepat dan akurat sesuai dengan teknis
kefarmasian.

3. Memberikan pelayanan copy resep kepada pasien


4. memberikan pelayanan obat OKT / psikotropika

Bagian Administrasi

a. Persyaratan (Kualifikasi & Pelatihan) :

 Berijazah SMU/ sederajat

 Pengalaman bekerja di Unit Farmasi Rumah Sakit minimal 1 tahun

 Jujur dan disiplin

 Sehat jasmani dan rohani

b. Tanggung Jawab (Struktur Pelaporan) :

 Atasan Langsung : Kepala Unit Farmasi

 Atasan Tidak Langsung : Direktur RSB Amanah

Manager Penunjang Medis

Assisten Manager Farmasi

 Bawahan Langsung :-

c. Uraian Tugas :

1. Melaksanakan fungsi perencanaan yang meliputi :

 Membantu merencanakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan


pelayanan di Unit farmasi

 Membantu merencanakan kegiatan administrasi (Adm. Kefarmasian,


Adm.keuangan, Adm. Penjualan dan Adm. inventaris) untuk lingkup
kewenangan Unit Farmasi

 Membantu merencanakan membuat, menyusun serta merumuskan


program kerja Unit Farmasi

 Membantu dan mengusulkan Standar Operating Prosedur

2. Melaksanakan fungsi penggerakan tenaga pelaksana yang meliputi :


 Membantu mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan di
pelayanan Unit Farmasi

 Membantu pengelolaan perbekalan farmasi yang meliputi penerimaan


barang,penyimpanan , pendistribusian dan administrasi.

 Membantu pencatatan inventori obat-obatan dan alat-alat kesehatan milik


Unit Farmasi

 Mengkoordinasikan kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama dengan


berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan Unit Farmasi

 Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan di Unit Farmasi.

 Memelihara sistem pencatatan dan pelaporan dalam kegiatan di Unit


Farmasi secara tepat dan benar.

 Bekerjasama dengan bidang atau bagian yang terkait di dalam lingkungan


RSB Amanah.

3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian yang meliputi :

 Mengawasi dan mengendalikan stok fisik obat di Unit Farmasi setiap 1


bulan sekali bersama-sama, dimana hasil stok fisik dilaporkan kepada
Kepala Unit farmasi untuk dilanjutkan ke Assisten Manager Farmasi

 Membantu mengevaluasi dan mengendalikan pendayagunaan obat-obatan


dan alkes serta alat-alat penunjang secara efektif dan efisien.

 Membantu mengevaluasi dan mengendalikan sistim pencatatan dan


pelaporan kegiatan Unit Farmasi

 Membantu melaksanakan pengawasan terhadap mutu obat-obatan di Unit


farmasi

 Menjaga keutuhan barang-barang di Unit farmasi agar tidak rusak dan


hilang

 Memelihara kebersihan, keindahan dan kerapihan Unit Farmasi

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

d. Wewenang :

1. Menjalankan administrasi pengelolaan perbekalan farmasi secara tepat,teliti dan


lengkap.
2. Melakukan koordinasi dengan bagian keuangan mengenai administrasi
perbekalan farmasi

2. 17. DIVISI HUMAS & INFO

Humas & Info

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

D3 Public 5
Relations/ S1
1 Staf Humas Komunikasi -
FISIP; SKM /
semua jurusan

2. 18. DIVISI ADMINISTRASI LOGISTIK

Sarana & Prasarana

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

1 Asisten Manager D3/ S1 teknik RS Min. 2 th 2

Staf SMA/D3/ S1 8
2 -
teknik

Driver
Nama Kualifikasi Jumlah
No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

1 Staf SMA Min. 3-4 th SIM B-1 5

Linen & Loundry

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

Staf SMA Perhotelan / Min. 1 tahun 5


1
sederajat

2. 19. DIVISI SARANA MEDIK

2. 20. DIVISI PEMELIHARAAN SARANA RS

Cleanning Service

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

Supervisor SMA / D3 Semua CS min 3 th. 6


1
Jurusan

2. 24. DIVISI AKUNTING & VERIFIKASI.

Akuntansi & Verifikasi

No Nama Kualifikasi Jumlah


Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

1 Staf S1 Akuntansi - 2

Dokter Spesialis (Komite Medik)

Nama Kualifikasi Jumlah


No
Jabatan Pendidikan Pengalaman Sertifikat

1 Ketua Komed Medis Spesialis 1

Medis Umum dan 15


2 Staf Spesialis ; D3 / S1
Keperawatan

BAB V

MONITORING & EVALUASI

Kegiatan monitoring dan evaluasi ketenagaan dilakukan setiap tahun. Adapun standar
yang yang menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi yaitu pencapaian
Standar Pelayanan Minimal pelayanan RS selama 1 tahun, kepuasan pasien di semua unit
pelayanan dan pencapaian efisiensi pelayanan RS (BOR,ALOS,TOI, & BTO) seperti yang
tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel I. Monitoring Kinerja Unit

No Divisi/ Unit Pelayanan Pencapaian SPM Pencapaian


Kepuasan

1 Administrasi & Keuangan 100 % >80%


2 Instalasi Farmasi 100 % >80%
3 Dapur 100 % >80%
4 Laundry 100 % >80%
5 CS 100 % >80%
6 UKL-UPL 100 % >80%
7 Bidan 100 % >90%
8 Perawat 100 % >90%
9 Driver 100 % >90%
10 Dokter 100 % >90%
11 Rawat Inap 100 % >90%
12 Rawat Jalan 100 % >90%
13 UGD 100 % >90%
14 Perinatal-Maternal 100 % >90%
15 Pelayanan bedah 100 % >90%
16 Rekam Medis 100 % >90%
17 Limbah 100 % >90%
18 Gizi 100 % >90%

Tabel 2. Target Pencapaian Efisiensi RS

Tahun
Uraian Rerata Standar
2012 2013 2014
BOR RS (termasuk 25,2 28,45 40,85 0
BOR perinatologi) (%) 60-85
TOI (hari) 10,78 9,72 5,26 0 1-3
BTO (kali) 25,72 27,92 40,95 0 40-50
ALOS (hari) 2,64 2,76 2,64 0 6-9
GDR (‰) 0 0 0 0
a. Laki (‰) 0 0 0 0 ≤ 45
b. Perempuan (‰) 0 0 0 0
NDR (‰) 0 0 0 0
a. Laki (‰) 0 0 0 0 <25
b.Perempuan (‰) 0 0 0 0
Jadwal Kerja Monitoring & Evaluasi Staf Satu Periode

No Divisi Monitoring Evaluasi Rekomendasi/


Pencapaian Hasil
I II
kerja
1 Administrasi & Keuangan A Akhir bulan Akhir
tahun
2 Instalasi Farmasi A Akhir bulan Akhir
tahun
3 Dapur A Akhir bulan Akhir
tahun
4 Laundry A Akhir bulan Akhir
tahun
5 CS A Akhir bulan Akhir
tahun
6 UKL-UPL A Akhir bulan Akhir
tahun
7 Bidan A Akhir bulan Akhir
tahun
8 Perawat A Akhir bulan Akhir
tahun
9 Driver A Akhir bulan Akhir
tahun
10 Dokter A Akhir bulan Akhir
tahun
11 Rawat Inap A Akhir bulan Akhir
tahun
12 Rawat Jalan A Akhir bulan Akhir
tahun
13 UGD A Akhir bulan Akhir
tahun
14 Perinatal-Maternal A Akhir bulan Akhir
tahun
15 Pelayanan bedah A Akhir bulan Akhir
tahun
16 Rekam Medis A Akhir bulan Akhir
tahun
17 Limbah A Akhir bulan Akhir
tahun
18 Gizi A Akhir bulan Akhir
tahun

Penghitungan Pencapain kerja :

Penyelesaian tugas sesuai standar


x 100 %
Jumlah tugas yang diberikan

Skoring :
A : 86 s/d 100
B : 70 s/d 85
C : 55 s/d 69
D : < 55

Rekomendasi/ hasil kegiatan

1. Mutasi-Rotasi karyawan
2. Diklat karyawan
3. Pembinaan karyawan
BAB VI

PENUTUP

Pola ketenagaan di RSB Amanah disusun dengan harapan bisa mencapai target kualitas
pelayanan kesehatan dengan derajat kualitas pelayanan superrior yang proffesioal,
berpenampilan dan beretik serta mencapai derajat SPM setinggi-tingginya.

Pedoman pola ketenagaan ini bisa direvisi secara berkala atau jika diperlukan. Tim
penyusun revisi pedoman pola ketenagaan adalah komite kredensial rumah sakit yang anggaran
seluruh kegiatan penyusunan perencanaan SDM dan pola ketenagaan dibebankan kepada dana
operasioanal rumah sakit.

Di tetapkan di : Probolinggo
Pada Tanggal : 02 Januari 2015
Direktur RSB Amanah Probolinggo

dr. Evariani
Lampiran Kegiatan Sosialisasi Pola Ketenagaan

Anda mungkin juga menyukai