Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH FISIKA DASAR

“LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK”

Dosen Pembimbing:
Jefriadi, M.Eng

Disusun Oleh (Kelompok 2) :


1. Ajeng Pangestu Mayko putri 1710814320003
2. Eka Rizkiana 1710814120005
3. Faishal Muhammad Arrosyad 1710814210003
4. Gita Cristy 1710814120007
5. Hanna Noviyanti S. 1710814220005
6. Muhammad Yuliyandi Pratama 1710814310015
7. Rahmawati 1710814120021
8. Selvia Maharani 1710814220015

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA
BANJARBARU
1|Page
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah menciptakan alam semesta dengan segala kesempurnaannya. Kami sebagai
penulis sekaligus penyusun makalah ini sangat berterimakasih kepada Dosen yang
telah mengajarkan mata kuliah Fisika Dasar sekaligus yang telah menuntun dalam
pembuatan makalah mengenai ”Listrik Arus Bolak-Balik” ini. Kami pun berterima
kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut berpartisipasi atas terbentuknya makalah
yang sederhana ini.
Dalam penulisan makalah kami mendapatkan suatu pelajaran baik dalam
penyusunan makalah serta mendapatkan pengetahuan tentang materi yang kami
susun tersebut, yaitu listrik arus bolak-balik. Kami sebagai penulis dalam makalah
ini masih dalam proses belajar baik dalam tata cara penyusunan makalah yang baik
dan benar maupun dalam memahami dengan baik dalam menyajikan makalah
sehingga kami selaku tim kelompok dalam penyusunan makalah ini sangat
mengharapkan saran-saran yang membangun sehingga menghasilkan isi makalah
yang dapat mendidik serta dapat dipertanggungjawabkan.

Banjarbaru, April 2018

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................2
Daftar Isi ..........................................................................................................................3
Pendahuluan ....................................................................................................................4
Latar Belakang .........................................................................................................4
Pembahasan ......................................................................................................................6
Pengertian .................................................................................................................6
Nilai Rata-Rata dan Nilai Efektif .............................................................................7
Resistor .....................................................................................................................9
Induktor ....................................................................................................................10
Kapasitor ..................................................................................................................13
Impedansi .................................................................................................................16
Resonansi..................................................................................................................17
Daya..........................................................................................................................19
Soal dan Pembahasan .......................................................................................................21
Soal ...........................................................................................................................21
Pembahasan ..............................................................................................................22
Penutup ............................................................................................................................27
Kesimpulan...............................................................................................................27
Daftar Pustaka ..................................................................................................................28

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada tahun 1835, Hippolyte Pixii membuat altenator pertama (pembangkit arus bolak
balik). Pixii membuat alat tersebut dengan putaran magnit. Namun pada era ini semua orang
berfokus pada pembuatan arus listrik satu arah (DC) jadi penemuan ini tidak begitu sukses
pada jaman ini. Pengelolahan Arus bolak balik dimulai pada tahun 1882. Pada dekade ini
banyak sekali penemuan yang bersangkutan dengan listrik dari penemu-penemu ternama
seperti Thomas Alpha Edisson dan Nikola Tesla. Teknologi pembangkit arus listrik bolak
balik (AC) mula-mula dibuat pertama kali oleh Sabastian Ferranti dengan Lord Kelvin. Ini
termasuk dengan pembuatan transformer mula-mula.
Sistem arus listrik bolak balik di buat di Great Barrington, Massachusetts oleh William
Stanley yang di support oleh Westinghouse. Nikola Tesla juga memulai penjualan sistem
listrik bolak baliknya di New York, namun gagal karena new york telah mengadopsi sistem
litrik satu arah. Pada tahun 1887 C.S. Bradley membuat generator bolak balik 3 fase. Ini
adalah alat yang membuat arus listrik bolak balik lebih efisien dan bisa dipakai jaman
sekarang. Pada tahun 1900 generator bolak balik 3 fase menjadi prinsip dasar sumber tenaga
listrik di dunia.

Diagram arus bolak-balik (garis hijau) dan arus searah (garis merah)

Arus dan tegangan listrik selalu mempunyai nilai tetap, tidak berubah terhadap waktu.
Arus dan tegang listrik semacam ini disebut arus dan tegangan DC (Direct Current).
Sedangkan arus dan tegang listrik yang nilainya selalu berubah tehadap waktu secara
periodik disebut arus dan tegangan bolak balik atau arus dan tegang AC(Alternating
Current).
Arus bolak-balik dalam dunia kelistrikan banyak digunakan. Berdasarkan pengertian
tersebut, dapat diartikan bahwa arus bolak-balik berbentuk gelombang. Dalam banyak
pemakaian, tegangan listrik yang digunakan dihasilkan oleh sumber dalam bentuktegangan

4|Page
yang dengan waktu secara sinusoida. Demikian juga dalam rangkaian elektronika banyak
digunakan tegangan semacam ini yang dihasilkan oleh osilator. Dalam rangkaian arus bolak-
balik, baik tegangan maupun kuat arusnya berubah-ubah secara periodik. Oleh sebab itu
untuk penggunaan yang praktis diperlukan besaran listrik bolak-balik yang tetap, yaitu harga
efektif.
Tegangan bolak-balik sinusoidal, tersedia dari bermacam-macam sumber. Sumber arus
bolak-balik pada umumnya dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik seperti Pembangkit
Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Pembangkit ListrikTenaga Gas,
Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Panas matahari).
Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi induktif,
dan reaktansi capasitif.

5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Arus Bolak-Balik (AC)
Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik di mana besarnya dan
arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah di mana arah
arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus
bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan
pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain,
bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga
(triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya
PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti
sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik
arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah
pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik
tersebut.
Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik. Prinsip dasar generator arus
bolak-balik adalah sebuah kumparan berputar dengan kecepatan sudut ω yang berada
didalam medan megnetik. Generator ini menghasilkan gaya listrik induksi yang berbentuk
sinusoida, dapat dinyatakan secara matematik.

(a) Tegangan bolak-balik dan (b) arus bolak-balik.

6|Page
 Grafik tegangan berbentuk sinusoidal maka secara matematis dirumuskan :
v  vm sin( .t  0 )
Keterangan ;
v : tegangan sesaat (volt)
vm : tegangan maksimum (volt)

 : 2  f = frekuensi sudut tegangan bolak balik (rad/s)


t : waktu (sekon)

 : sudut fase ketika t = 0, biasanya diambil sama dengan 0

 Grafik arus berbentuk sinusoidal, maka secara matematis arus bolak balik
dirumuskan :
I  I m sin( t  0 )
Keterangan :
I : Arus sesaat (ampere)
Im : Arus maksimum (ampere)
2.2. Nilai rata-rata dan nilai efektif
 Untuk menentukan nilai rata-rata dan nilai efektif suatu arus dan tegangan bolak balik,
kalian harus mengetahui dulu pengertian tegangan maksimum dan arus maksimum.
 Tegangan maksimum (Vm) adalah nilai terbesar tegangan listrik bolak balik
 Kuat arus maksimum (Im) adalah nilai maksimum dari arus bolak balik.

a. Nilai rata-rata arus bolak balik


Adalah kuat arus bolak balik yang nilainya setara dengan kuat arus searah
untuk memindahkan sejumlah muatan llistrik yang sama dalam waktu yang
sama.

7|Page
RUMUS :

2I m
Ir   0,637.I m

Keterangan :
Ir : Kuat arus rata-rata (A)
Im : Kuat arus maksimum (A)
b. Tegangan rata-rata arus bolak balkik (Vr)
RUMUS :

2Vm
Vr   0,637.Vm

Keterangan :
Vr : Tegangan rata-rata (volt)
Vm : Tegangan maksimum (volt)
c. Nilai efektif arus bolak balik
Adalah arus bolak balik yang setara dengan arus searah untuk menghasilkan
jumlah kalor yang sama ketika melalui suatu resistor dalam waktu yang sama.
RUMUS :

Im
I ef   0,707.I m
2
Keterangan :
Ief : arus efektif (A)
Im : arus maksimum (A)
d. Nilai efektif tegangan bolak balik
Adalah tegangan bolak balik yng setara dengan arus searah untuk
menghasilkan jumlah kalor yang sama.
RUMUS :

Vm
Vef   0,707.Vm
2

8|Page
Keterangan :
Vef : tegangan efektif (volt)
Vm : tegangan maksimum(volt)

2.3. Resistor
Sebuah resistor akan dialiri arus bolak-balik ketika dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik. Rangkaian resistor dalam arus bolak-balik digunakan untuk
menurunkan potensial listrik dalam rangkaian atau sebagai pembatas arus listrik yang masuk
sehingga arus dan tegangan dalam rangkaian resistor mempunyai fase yang sama saat
terhubung dengan sumber tegangan bolak-balik.

Berdasarkan grafik terlihat bahwa tegangan dan arus berada pada keadaan sefase artinya
mencapai nilai maksimum pada saat yang sama. Sebuah resistor dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik, besarnya tegangan pada resistor sama dengan tegangan
sumber. Di bawah ini merupakan rumus tegangan resistor dan arus yang mengalir melalui
resistor:

Contoh soal:

9|Page
1). Sebuah rangkaian arus bolak-balik dihubungkan dengan sebuah hambatan murni.Bila
tegangan maksimum 300V dan arus yang mengalir I = 2 sin 100t A, maka nilai hambatan
tersebut adalah ….
𝑉𝑚𝑎𝑧 300
Jawab: 𝑅 = = = 150Ω
𝐼𝑚𝑎𝑧 2

2.4. Induktor Pada Rangkaian Arus Bolak Balik


a. Induktor

 Adalah kumparan kawat yang dililitkan pada inti besi

Induktor

 Suatu induktor idealnya memiliki hambatan kawat nol.


 Hambatan induktor muncul jika induktor dialiri arus bolak balik.
 Saat induktor dialiri listrik bolak balik, terjadi perubahan fluk magnetik
dalam kumparannya.
 Menurut Lenz, perubahan fluk magnetik menimbulkan GGL induksi yang
melawan arus semula. Arus inilah yang menghambat arus yang datang,
sehingga muncul hambatan pada induktor.
 Sebuah kumparan dengan induktansi diri L dialiri arus bolak balik, maka
arus yang melewati induktor mempunyai fase ketinggalan 90o terhadap
tegangannya (tegangan mendahului arus)
RUMUS :

I L =Induktansi diri
 L  L
t

Keterangan :

10 | P a g e
Tanda (-) menunjukkan bahwa GGL induksi melawan perubahan kenaikan
arus.

b. Induktor dalam rangkaian AC

Rangkaian Arus bolak balik yang terdiri dari sebuah induktor dan sumber listrik
bolak balik
 Grafik sinusoidal

 Grafik fasor

11 | P a g e
RUMUS :

VI = Vm . sin t IL = Im sin (  t – 90o)


 Hubungan antara arus maksimum Im dan tegangan induksi maksimum Vm
adalah
Vm
Im =
L L  X L  2. . f .L

XL = L
Keterangan:
 : kecepatan sudut (rad)
L : Induktansi diri kumparan

L : Reaktansi induktif (  )

 Berbeda dengan resistor, reaktansi induktif besarnya tergantung pada


frekuensi
RUMUS :

Vef
Ief =
XL
Contoh soal:
1. Suatu kumparan dengan induktansi diri 0,5 H pada catu daya listrik AC, V=
200 sin (100t + 120o). Bagaimana persamaan arusnya?
Diketahui :
L = 0, 5 H

12 | P a g e
V = Vm sin t
V = 200 sin (100t + 120o)
Vm = 200
 = 100
Ditanya: persamaan I
Jawab :

 L = XL = L
= 100 . 0,5 = 50 
Vm
Im =
L
200
=
50 = 4 A
I = Im sin (  t – 90o)
= 4 sin (100t + 120o – 90o)
= 4 sin (100t + 30o)
2.5. Kapasitor pada rangkaian arus bolak balik

Apabila kapasitor C dilewati arus bolak balik, ternyata arus yang melewati
kapasitor mempunyai fase mendahului 90o terhadap tegangannya.
 Grafik sinusoidal

13 | P a g e
 Grafik Fasor

RUMUS :

Q =C. V

Q = C . Vm Sin t
Keterangan :
Q : muatan kapasitor (Coulomb)
C : kapasitas kapasitor (Farad)

 Kuat arus yang mengalir melalui kapasitor

RUMUS :


IC = Im sin (  t +
2)
1 1
Xc =
.C = 2. . f .C

14 | P a g e
XC = C = Reaktansi kapasitif (  )
f = frekuensi (Hz)

Vm
Im =  .C. Vm = XC

Vef
Ief =
XC
Contoh soal :
1. Sebuah kapasitor mempunyai kapasitas 1mF pada catu daya dengan listrik
AC, V= 200 sin (200t – 90o). Bagaimana arus sesaatnya?

Diket :
C = 1 mF = 10-3 F
V = Vm sin  t
V = 200 sin (200t – 90o)

Vm = 200
 = 200
Dit : Persamaan I

Jawab :

1
Xc =
.C
1 1
=
200 x10  3 = 2 x102 x10 3
1
2 -3
=
2 x 10 x 10
=5 
Vm 200
Im =
X C = 5 = 40 A
I = Im sin  t
= 40 sin (200t – 90o+90o)

15 | P a g e
= 40 sin (200t)

2.6. Impedansi

Impedansi merupakan total dari resistansi dan reaktansi komponen pada suatu rangkaian
AC. Impedansi disimbolkan oleh huruf kapital ‘Z’ dan dihitung dalam satuan Ohm (Ω).
Dalam matematika impedansi rangkaian R, L, C yang dirangkai seri dituliskan dalam bentuk
persamaan:

Dimana :
Z = Impedansi (Ohm / Ω)
R = Resistansi (Ohm / Ω)
XL = Reaktansi induktif (Ohm / Ω)
XC = Reaktansi kapasitif (Ohm / Ω)

Jika pada suatu rangkaian AC hanya terdiri dari R dan L yang dirangkai seri
digunakan persamaan:

Sedangkan jika pada suatu rangkaian AC hanya terdiri dari R dan C yang dirangkai
seri digunakan persamaan:

Lalu, bagaimana menghitung impedansi pada rangkaian AC dimana terdapat R-L-C


yang dirangkai secara paralel? Impedansi pada rangkaian R-L-C paralel sama dengan
tegangan total dibagi dengan arus total.

16 | P a g e
Dimana:
ZT = Impedansi total (Ohm / Ω)
VT = Tegangan total (Volt / V)
IT = Arus total (Ampere / A)

Untuk mencari arus total (IT) pada R-C-L paralel digunakan persamaan berikut ini.

Dimana:
IT = Arus total (Ampere / A)
IR = Arus yang melewati resistor (Ampere / A)
IC = Arus yang melewati kapasitor (Ampere / A)
IL = Arus yang melewati induktor (Ampere / A)

Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk


merubah arus bolak-balik (Alternating Current / AC) menjadi arus searah (Direct Current /
DC). Komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyearah adalah dioda, karena dioda
memiliki sifat hany\a memperbolehkan arus listrik melewati-nya dalam satu arah saja.

Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang Rangkaian penyearah setengah


gelombang merupakan rangkaian penyearah sederhana yang hanya dibangun menggunakan
satu dioda saja, seperti
diilustrasikan pada gambar
berikut ini.

17 | P a g e
Prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang ini adalah pada saat
setengah gelombang pertama (puncak) melewati dioda yang bernilai positif menyebabkan
dioda dalam keadaan ‘forward bias’ sehingga arus dari setengah gelombang pertama ini
bisa melewati dioda.

2.7. Resonansi

Jika tercapai keadaan yang demikian, nilai Z = R, amplitudo kuat arus mempunyai nilai
terbesar, frekuensi arusnya disebut frekuensi resonansi seri. Besarnya frekuensi resonansi dapat
dicari sebagai berikut :

f adalah frekuensi dalam cycles/det, L induktansi kumparan dalam Henry dan C kapasitas
capasitor dalam Farad.

2.8. Daya pada Rangkaian Arus Bolak Balik

18 | P a g e
Hubungan antara tekanan dan tenaga listrik bolak balik bisa direpresentasikan dengan:
𝑣 2 (𝑡)
𝑃(𝑡) = di mana R adalah hambatan muatan.
𝑅
Di bandingkan dengan menggunakan hunbungan, P(t), Lebih effektif jika menggunakan hasil
tengah-tengah (bila mana hasil tengah-tengah bisa didapatkan di manapun). Jadi, Tekanan
bolak balik bisa direpresentasikan oleh hasil root mean square (RMS), ditulis dengan Vrms,
menjadi :
𝑣 2 𝑟𝑚𝑠
𝑃=
𝑅

19 | P a g e
BAB III
SOAL DAN PEMBAHASAN

3.1. SOAL

1. Tegangan bolak-balik dengan persamaan v = 282.8 sin 314.t Volt. Tentukan


a) Tegangan rms
b) Frekwensi
c) Tegangan sesaat ketika t = 4 mdet
d) Gambar Tegangan Sesaat ketika t = 4 mdetik.

2. Tegangan bolak-balik dengan persamaan 𝑣 = 75. sin(200. 𝜋. 𝑡 − 0.25)𝑉𝑜𝑙𝑡. Tentukan


a) Amplitudo ( Tegangan maksimal )
b) Tegangan puncak ke puncak ( peak to peak )
c) Tegangan rms
d) Waktu periodik

3. Tegangan bolak-balik v , mempunyai waktu periodik 0.01 detik dan Tegangan maksimal nya
adalah = 40 V. Ketika waktu t = 0, tegangannya v = -20 Volt. Tentukan pernyataan Tegangan
sesaatnya.

4. Arus bolak-balik dinyatakan dengan persamaan, i = 120 sin (100𝜋. 𝑡) + 0.36) ampere.
Tentukan
a) Arus maksimal, Waktu periodik, Frekwensi dan perbedaan sudut fasa terhadap 120 sin 100𝜋. 𝑡
b) Arus listrik ketika t = 0,
c) Arus listrik ketika t = 8 mdt
d) Watu ketika arus pertama mencapai 60 A, dan
e) Waktu ketika arus pertama mencapai maksimal
f) Gambar Arus Sesaat i = 120 sin (100𝜋. 𝑡) + 0.36) ampere terhadap i =120 sin 100𝜋. 𝑡

20 | P a g e
5. Jala-jala listrik di rumah mempunyai teganga 220 V. Sebuah alat listrik dengan hambatan 40
ohm dipasang pada jala-jala listrik itu. Hitunglah :
a. Nilai maksimum tegangan
b. Nilai efektif dan maksimum arus

3.2. Pembahasan

1. a) Persamaan umum Tegangan arus bolak-balik


Dari persamaan Tegangan , Tegangan maksimal nya
adalah 282.8 Volt, maka Tegangan rms nya adalah
= 0.707 x nilai Tegangan maksimal
= 0.707 x 282.8 = 200 Volt

b) Kecepatan angular,

c) Ketika t = 4 mdet,

d) Tegangan Sesaat ketika t = 4 mdetik

21 | P a g e
2. a) Amplitudo ( Tegangan maksimal ) = 75 Volt
b) Tegangan puncak ke puncak = 2 x 75 = 150 Volt
c) Tegangan rms = 0.707 x Tegangan maksimal = 0.707 x 75 = 53 Volt
d) Kecepatan angular( sudut ),
Maka waktu periodic,

e) Frekuensi,

f) Sudut fasa,

g) Gambar tegangan sesaat,

3. Amplitudo,( Tegangan maksimal ) Vm = 40 Volt

Waktu periodik

22 | P a g e
Gambar…: Tegangan Sesaat :

23 | P a g e
4. a) Arus maksimal, Im = 120 A

Waktu periodik,

b) Ketika

c) Ketika

d)Ketika

Maka, waktu

e) Ketika arus adalah maksimal, i = 120 A

f) Gambar Arus Sesaat ,

24 | P a g e
Gambar.... : Arus Sesaat

25 | P a g e
BAB IV
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Arus bolak-balik merupakan arus yang arah dan besarnya setiap saat berubah-rubah. Arus bolak-
balik dalam dunia kelistrikan banyak digunakan. Arus bolak-balik berbentuk gelombang.
Bentuk arus dan tegangan bolak-balik adalah seperti di bawah ini :
i = Im sinω t
v = Vm sinω t

Harga efektif arus bolak-balik ialah harga arus bolak-balik yang dapat menghasilkan panas yang
sama dalam penghantar yang sama dan dalam waktu yang seperti arus searah.
Antara kuat arus dan tegangan tidak ada perbedaan fase, artinya pada saat tegangan maksimum, kuat
arusnya mencapai harga maksimum pula.
Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi induktif, dan
reaktansi capasitif.

26 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

http://hobbyelektronik.blogspot.co.id/2012/03/kapasitansi-bahwa-1-
coulomb-6.html

https://physicsranggaagung.wordpress.com/2017/06/26/induktansi/

http://www.academia.edu/28284037/MAKALAH_ARUS_BOLAK_BALIK

http://nary-junary.blogspot.co.id/2014/11/arus-bolak-balik.html

https://www.scribd.com/document_downloads/direct/41133789?extension
=pdf&ft=1524048381&lt=1524051991&user_id=117560215&uahk=cN3ky
A740YYHJ_uIlSdY3kAiKn4

27 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai