Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
Judul dari makalah ini adalah "Analisis Listrik Bolak Balik".
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu mata pelajaran Fisika yang telah memberikan tugas terhadap kami.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Pemulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Sejarah Penggunaan Arus Bolak-Balik ....................................................1
B. Pengertian Arus Bolak-Balik ....................................................................2
C. Perumusan ................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................6
A. Televisi (LG).............................................................................................6
B. Setrika Listrik (Maspion)..........................................................................9
C. KULKAS (Polytron).................................................................................12
D. Rice Cooker (Cosmos)..............................................................................16
E. Lampu (Philips).........................................................................................18
F. Pompa Air (Sanyo) ...................................................................................19
BAB III PENUTUPAN .......................................................................................22
A. Kesimpulan ...............................................................................................22
DOKUMENTASI................................................................................................23

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Sejarah Penggunaan Arus Bolak-Balik


Pada tahun 1835, Hippolyte Pixii membuat pembangkit listrik arus bolak
balik yang pertama. Pixii membuat alat tersebut dengan putaran magnet.
Hingga tahun 1822, pembangkit listrik arus bolak-balik yang dibuat oleh Pixii
tidak menarik perhatian para ilmuwan karena desain pembangkit listrik
difokuskan pada pembangkit listrik arus searah.
Kajian tentang arus bolak-balik baru dimulai pada tahun 1882 dengan
perkembangan yang pesat. Berbagai penemuan yang bersangkutan dengan
listrik arus bolak-balik dilakukan oleh para ilmuwan kelistrikan seperti
Thomas Alva Edison dan Nikola Tesla. Sebastian Ferranti dan Lord Kelvin
akhirnya menciptakan teknologi pembangkit listrik arus bolak-balik dan
transformator yang paling awal.
Sistem arus listrik bolak-balik pertama kali dibuat di Great Barrington,
Massachusetts oleh William Stanley. Pembuatan sistem arus bolak-balik ini
didukung oleh Westinghouse. Di saat yang bersamaan, Nikola Tesla juga
memulai penjualan desain sistem listrik arus bolak-balik di New York.
Saat itu, New York telah mengadopsi sistem listrik arus searah sehingga
penjualan sistem arus bolak-balik menjadi gagal. Pada tahun 1887, C.S.
Bradley membuat generator arus bolak-balik 3 fasa yang merupakan alat yang
membuat arus listrik bolak-balik lebih efisien sehingga dipakai sampai masa
kini. Pada tahun 1900, generator bolak balik 3 fasa telah menjadi prinsip
dasar sumber tenaga listrik di dunia.
Penggunaan arus bolak-balik mengalami perkembangan teknologi yang
pesat serta kemudahan listrik arus bolak-balik dalam transmisi tenaga listrik
dan distribusi tenaga listrik, menjadikan arus bolak-balik menjadi pesaing
dari arus searah. Penyaluran tenaga listrik arus searah yang dimulai pada
akhir abad ke-19 Masehi oleh Thomas Alva Edison kemudian digantikan oleh
arus bolak-balik.

1
B. Pengertian Arus Bolak-Balik
Arus bolak-balik adalah arus listrik yang memiliki arah arus yang
berubah-ubah secara bolak-balik. Sifat arus bolak-balik berbeda dengan arus
searah yang arah arusnya tidak berubah-ubah terhadap waktu. Bentuk
gelombang dari arus ini biasanya berbentuk gelombang sinusoida sehingga
memungkinkan pengaliran energi secara efisien. Arus tersebut juga dapat
mengalir dalam bentuk gelombang segitiga atau bentuk gelombang segi
empat.
Secara umum, penyaluran listrik arus bolak-balik dari sumber listrik
menuju ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Arus ini juga dialirkan
sebagai sinyalsinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel. Di dalam
aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan
informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik
tersebut.

a. Sumber
Arus bolak-balik dapat dihasilkan menggunakan generator listrik
dengan frekuensi rendah. Frekuensi pembangkitan listrik arus bolak-balik
tidak lebih dari 1 kHz. Prinsip pembangkitan arus bolak-balik dilakukan
dengan memanfaatkan prinsip elektromagnetisme.
b. Bentuk
Gelombang sinus merupakan bentuk arus bolak-balik yang paling
sederhana. Arus berbentuk gelombang sinus dihasilkan oleh beragam
jenis pembangkit listrik yang menggunakan turbin sebagai penggerak
rotor generatornya.
c. Satuan Pengukuran
Satuan pengukuran arus listrik yang digunakan secara internasional
adalah Ampere. Standar satuan ini pertama kali ditetapkan pada tahun
1893 bersama dengan satuan Ohm dan satuan Volt. Ampere internasional
dijelaskan sebagai jumlah arus listrik secara konstan yang mampu
melalui larutan perak nitrat dalam air yang sesuai dengan spesifikasi
standar. Pengendapan perak dilakukan dalam kecepatan 0,001118 gram

2
per detik. Pada tanggal 1 Januari 1948 ditetapkan sebuah standar baru
yang menjadi standar absolut hingga saat ini. Dalam standar absolut
ditetapkan bahwa satu Ampere internasional sama dengan nilai dari
0,99835 ampere absolut.
d. Tegangan Arus Bolak-balik di Indonesia
Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada
dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan
frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk
listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt.
e. Bahaya Arus Bolak-balik
Arus bolak-balik dengan nilai hingga 10 Ampere tidak dapat
membahayakan manusia selama tidak menyentuh dan mengalir ke tubuh.
Sebaliknya, arus ini dengan rentang antara 10 hingga 100 miliampere dan
memiliki frekuensi rendah dapat menyebabkan kematian jika bersentuhan
langsung dengan tubuh manusia. Ambang batas frekuensi yang tidak
membahayakan tubuh manusia ialah 105 Hz.
Panas yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut juga dapat menembus
sedalam beberapa milimeter ke permukaan kulit dan merusaknya. Arus
dengan frekuensi tinggi dapat menghasilkan panas yang dapat merusak
organ tubuh yang paling dalam.

3
C. Perumusan
1. Tegangan Listrik

Adanya arus bolak balik berarti tegangan listrik tersebut juga bolak-
balik. Tegangan listrik bolak balik bisa direpresentasikan dengan formula
ini:
v(t) = Vpeak sin(wt)
Dimana
Vpeak = puncak tegangan listrik (volt) w = frekuensi sudut
(radians/detik)
Frekuensi sudut bisa disambungkan dengan frekuensi biasa, f (hertz),
yang direpresentasikan dengan putrana per detik, dengan menggunakan
formula w = 2πf. t = waktu (detik).
Jumlah puncak-ke-puncak tekanan bolak balik direpresentasikan
dengan perbedaan antara puncak positif ke puncak negatif. tekanan
puncak-ke-puncak bisa ditulis dengan hubungan Vpp or Vp-p, yang
bernilai Vpeak - (-Vpeak) = 2V peak.
2. Daya listrik.
Hubungan antara daya listrik dan tegangan listrik bolak-balik bisa
direpresentasikan dengan:

4
Dibandingkan dengan menggunakan hubungan, P, Lebih efektif jika
menggunakan hasil tengah-tengah (bila mana hasil tengah-tengah bisa
didapatkan di manapun). Jadi, daya bolak balik bisa direpresentasikan
oleh hasil tegangan rata-rata, ditulis dengan V rms , menjadi:

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Televisi (LG)
1. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Cara kerja :Mengubah energy listrik menjadi energy
gambar dan bunyi
Jumlah :1
Watt : 85 watt
Pemakaian : 14 jam / hari
Penggunaan Listrik : 85 x 14 x 30 = 35.700

2. Komponen dan Fungsinya


a. Flyback

Komponen yang paling penting dalam TV adalah flyback.


Flyback berfungsi untuk menyuplai tegangan yang tinggi pada CRT.
Selain itu flyback juga berfungsi untuk menyuplai beberapa
tegangan-tegnagan lainnya. Namun ternyata flyback juga dapat
mengalami kerusakan. Biasanya kerusakannya dapat dilihat dari
jalur PCB-nya. Kerusakan tersebut dapat diatasi dengan mengganti
pin-pinnya.
b. Rangkaian Power Supply
Rangkaian power supply atau daya catu pada TV dibatasi oleh
garis berwarna putih yang terdapat pada PCB dan pada daerah kotak
berwarna merah. Daerah yang berada dalam garis putih tersebut

6
merupakan rangkaian input dimana memiliki tegangan lebih tinggi.
Sedangkan daerah yang terdapat dalam kotak merah merupakan
output yang mendistribusikan tegangantegangan DC ke seluruh
rangkaian TV. Rangkaian power supply ini berfungsi untuk
mengubah arus AC menjadi arus DC.
c. Rangkaian Intermediate Frequency (IF)
Rangkaian IF ini berfungsi untuk menguatkan sinyal hingga
1000 kali. Selain itu rangkaian IF ini juga berfungsi untuk
membuang gelombanggelombang lain yang tidak dibutuhkan serta
meredam interfensi gelombang pembawa suara yang dapat
mengganggu kualitas gambar pada TV. Jadi dengan rangkaian IF ini
maka TV bisa mendapatkan sinyal yang kuat.
d. Rangkaian Penala (Tuner)

Rangkaian penala pada TV umumnya memiliki bentuk box yang


merupakan pintu utama dari TV untuk memperoses sinyal yang
didapat dan menguatkannya hingga 1000 kali. Rangkaian penala atau
tuner ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi atau high frequency,
pencampur (mixer), dan osilator lokal. Rangkaian penala memiliki
fungsi sebagai penerima sinyal yang masuk ke gelombang TV.
Sinyal tersebut masuk melalui antenna lalu mengubahnya ke bentuk
sinyal frekuensi IF pada 33,4 MHz dan 38,9 MHz.
e. Rangkaian Penguat Vidio

7
Komponen yang satu ini sudah jelas memiliki fungsi untuk
menguatkan sinyal video. Dalam rangkaian penguat video ini
terdapat rangkaian automatic brightness level atau ABL yang
merupakan pengatur kuat cahaya secara otomatis. Fungsi dari ABL
ini adalah untuk melindungi rangkaian-rangkaian yang bertegangan
tingi dari tegangan yang bermuatan lebih.
f. Rangkaian Detecor Vidio
Komponen yang ada dalam TV selanjutnya adalah rangkaian
detector video. Rangkaian detector video ini memiliki fungsi untuk
mendeteksi sinyal video komposit yang pada umumnya keluar
melalui penguat IF. Selain itu rangkaian ini juga berfungsi untuk
meredam sinyal pengganggu yang mana akan memperburuk kualitas
gambar pada TV.
g. Rangkaian Automatic Gain Control (AGC)

Rangkaian AGC ini dipasang sebelum tone control maupun di


paralel dengan power amplifier. Komponen dari rangkaian AGC
terdiri dari transistor, variable resistor (VR), beberapa kapasitor, dan
resistor. Rangkaian AGC ini memiliki fungsi untuk menguatkan
input yang dilakukan secara otomatis. Di samping itu, rangkaian ini
dapat menstabilkan secara otomatis input sinyal TV yang terkadang
berubah sehingga akan menghasilkan ouput yang konstan.

8
h. Rangkaian Audio
Rangkaian audio merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai
output suara yang dihasilkan TV. Sinyal pembawa IF suara akan
dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Selain itu mediator
frequency (MF) yang terdapat pada rangkaian ini akan mendeteksi
sinyal membawa IF dan sinyal tersebut akan dipisahkan dari sinyal
yang membawa gambar.
i. Rangkaian Defleksi Sinkron
Rangkaian defleksi sinkron ini terdiri dari 4 blok yaitu rangkaian
sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi
horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi. Rangkaian
yang satu ini berfungsi sebagai pembangkit tegangan yang tinggi.
Pada rangkaian ini, sinyal sinkronisasi horizontal dipisahkan dari
sinyal sinkronisasi vertikal dengan menggunakan rangkaian pemisah
frekuensi.

B. Setrika Listrik (Maspion)


1. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Jumlah :1
Watt : 350
Pemakaian : 1 jam/hari
Penggunaan Listrik : 1 x 350 x 30= 10.500

2. Komponen dan Fungsinya Perhatikan gambar berikut!

a. Kabel daya
Kabel daya ditunjukan pada gambar berawarna kuning. Kabel
daya adalah bagian yang pasti terdapat pada setrika lsitrik yang
menggunakan listrik arus Bolak balik (AC) sebagai energinya Kabel

9
daya ini terbuat dari fleksible dengan bagian penghantar (inti)
serabut yang dibungkus dengan menggunakan bahan isolasi kain
sebagai pelindungnya sehingga memudahkan pergerakan Seterika
listrik dan juga menjaga agar kabel listrik tetap awet meski sering
bergerak elastis.
b. Elemen Pemanas
Elemen pemanas di tunjukan pada gambar berwarna biru
dibagian bawah. Elemen pemanas atau sering disebut Heater dalam
dunia industri. Elemen pemanas berfungsi untuk mengubah energi
lsitrik menjadi energi panas sehingga mencul panas pada setrika.
Elemen pemanas sendiri terletak pada bagian antara plat alas setrika
dan besi pemberat di dalam setrika.
c. selektor switch selektor switch ditunjukan oleh gambar berwarna
hijau selektor swicth ini berfungsi sebagai saklar on off juga sebagai
pemberi nilai panas yang akan digunakan nanti, biasanya ditandai
dengan nama jenis baju yang akan di setrika. Untuk menghasilkan
daya panas yang tinggi, maka selektor switch ini akan menekan
bagian pemantik dibawah agar lebih kuat agar arus listrik pada
heater semakin banyak mengalir dan heater akan semakin panas.
d. lampu indikator
Lampu indikator ditunjukan pada gambar berwarna merah
lampu indikator adalah lampu pada setrika listrik yang akan
memberikan sinyal ketika setrika sedang melakukan proses
pemanasan heater dan jika lampu tersebut mati, berarti panas sudah
sesuai dengan nilai yang sobat butuhkan tadi pada saat mengatur
selektor switch.
e. Alas Setrika
Alas setrika ini adalah bagian yang berhubungan langsung
dengan kain yang diaturetika. Alas setrika berfungsi untuk
mengkompersikan energi panas pada heater menjadi pelicin pada
kain. Alas setrika biasa terbuat dari bahan – bahan anti karat seperti
stenless steel dan alumnium. Selain anti karat bahan pada alas setrika

10
diharuskan tidak lengket dan licin agar proses diaturetika manjadi
mudah dan tidak mengotori kain.
f. Penutup setrika
Penutup pada setrika bisa juga disebut sebagai Body Setrika
karena fungsi dari penutup ini adalah sebagai isolasi dan juga
sebagai pegangan tangan. Karena berfungsi sebagai pelindung
(isolasi) maka penutup terbuat dari bahan isolasi seperti plastik.
Selain untuk melindungi manusia dari sengatan listrik, penutup
setrika juga dibuat agar tahan panas, sehingga dapat melindungi
manusia dari bahaya panas.
g. Pengatur Suhu
Pengatur suhu adalah alat yang digunakan untuk mengatur panas
setrika itu sendiri, sehinggapanas pada setrika dapat disesuaikan
dengan jenis kain yang akan di setrika atau dirapihkan Pengatur suhu
biasanya menggunkan prinsif bimetal.
h. Lampu Indikator
Lampu indikator adalah lampu yang menandai bahwa setrika
telah tersambung dengan sumber tegangan, juga dapat menandai
keadaan saklar pada setrika (ON atau OFF). Bila sobat ingin
mengenal lebih jauh Lampu indikator, Baca selenkapnya Lampu
Indikator.

3. Cara Kerja Setrika Listrik


Bila setrika listrik dihubungkan kesumber tegangan listrik dan
dihidupkan (ON), maka arus listrik mengalir melalui elemen pemanas
(Heater), sehingga timbulah panas dari elemen pamanas tersebut.
Panas tersebut dialirkan secara kondusi pada permukaan dasar
setrika (alas sterika). Perlu diketahui, bahwa panas dari elemen pemanas
setrika akan terus meningkat bila arus listrik tetap mengalir. Oleh karena
itu bila seterika tidak dilengkapi dengan pengatur suhu sebagai pencegah
terjadinya panas berlebih, seterika harus diputus dari sumber listriknya
(stop kontak) dan hubungkan kembali bila panas seterika sudah menurun.

11
C. KULKAS (Polytron)
1. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Cara kerja : Mengubah energy listrik menjadi energy
dingin
Jumlah : 1 buah
Watt : 65
Pemakaian : 24 am/hari
Penggunaan listrik : 65 x 24 x 30= 46.800

2. Komponen dan Fungsinya


a. Kompresor

Kompresor merupakan salah satu komponen kulkas yang sangat


penting. Di dalam kompresor terdapat piston, zat (cairan/gas)
pendingin, pelumas, motor penggereak dan sebagainya. Adapun
fungsinya yakni memompa gas pendingin ke seluruh bagian kulkas
melalui saluran pipa-pipa. Bisa diibaratkan seperti jantung.
b. Overload

12
Overload merupakan komponen yang berfungsi seperti saklar
otomatis yang sensitif terhadap perubahan temperatur. Ada 2 model
penempatan overload yakni bisa menempel di kompresornya dan ada
pula yang penempatannya terpisah dari kompresor.
Komponen ini akan memutus aliran listrik jika mesin kompresor
mengalami kenaikan temperatur diatas ambang batasnya sehingga
kompresor menajdi mati. Jika temperatur sudah turun dibawah
ambang batasnya, maka overload akan menyambungkan kembali
arus listrik sehingga kompresor akan menyala.

c. Thermostat (temperatur kontrol)

Thermostat merupakan sensor suhu yang dibekali dengan saklar


listrik yang tersambung dengan kompresor. Cara kerjanya yakni jika
suhu di dalam kulkas sudah mencapai besaran yang ditentukan,
maka ia akan memutus arus listrik pada kompresor sehingga
kompresor akan berhenti bekerja.

13
Akan tetapi jika suhu di dalam kulkas belum mencapai suhu
yang ditentukan, maka arus listrik akan tersambung ke kompresor
sehingga kompresor akan menyala.
d. Kondensor

Kondensor merupakan bagian kulkas yang berfungsi membuang


panas gas Freon sehingga suhunya mengalami penurunan hingga
wujudnya berubah menjadi cair. Pada umunya, kondensor terbuat
dari besi atau tembaga.
e. Filter (Receiver Dryer)

Cairan pendingin setelah dari kondensor kemudian akan


mengalir melewati filter. Disini filter akan menyaring kotoran dan
partikel-partikel yang larut dengan zat pendingin. Pada kondisi
normal, filter ini akan hangat saat kulkas menyala namun jika tidak
hangat berarti filter telah buntu dan perlu diganti.
f. Pipa kapiler

14
Pipa kapiler ibaratnya seperti pembuluh darah. Komponen ini
dibuat dari bahan tembaga yang berbentuk pipa dengan diameter
sangat kecil, sekitar 0,24 inchi hingga 0,4 inchi.Fungsi pipa kapiler
yaitu menyalurkan zat pendingin ke selur uh bagian kulkas serta
menjaga agar tekanan pada proses kondensasi dan evaporasi tetap
sebagaimana mestinya.
g. Katup ekspansi
Katup ekspansi berfungsi mengontrol aliran Freon (zat
pendingin) yang nantinya dialirkan menuju evaporator. Selain itu
juga, komponen ini dapat menurunkan suhu zat pendingin atau
refrigeran hingga 20 OC dan tekanan 0,6 bar.

h. Evaporator

Evaporator merupakan alat penguap yang terbuat dari


alumunium atau tembaga. Komponen ini bersifat sensitif terhadap
temperatur dan akan mendinginkan udara di sekitarnya.
i. Kipas angin
Kipas angin berfungsi menyebarkan udara dingin ke seluruh
ruangan kulkas sehingga proses pendinginan di dalam kulkas bisa
lebih cepat dan merata.
j. Defrost dan fuse

15
Defrost berfungsi sebagai pemecah bunga es dengan cara
memanaskannya. Letaknya menempel pada pipa evaporator.
Sedangkan fuse merupakan sensor sensitif suhu yang akan
menghidupkan dan mematikan kerja defrost.
k. Rafrigerator Damper
Refrigerator damper merupakan pintu atau katup buka-tutup
yang digerakkan oleh dinamo. Katup ini akan tertutup jika suhu di
kulkas bagian bawah telah sesuai yang diharapkan sehingga udara
dingin tidak turun dari kulkas bagian atas. Namun akan terbuka jika
suhu di bagian bawah belum mencapai titik yang diharapkan
sehingga udara dingin dari kulkas bagian atas akan mengalir turun ke
bawah.

l. Timer
Timer ini merupakan bagian kulkas yang mengatur kapan mesin
kompresor akan menyala dan kapan waktunya mesin akan
mati/stanby.
m. Lampu
Lampu berfungsi menerangi ruangan di dalam kulkas agar kita
bisa melihat dengan jelas barang yanga ada di dalamnya.

D. Rice Cooker (Cosmos)


A. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Cara kerja : Mengubah energy listrik menjadi energy panas
Jumlah :1
Watt : 400
Pemakaian : 2 jam/hari
Penggunaan listrik : 400 x 2 x 30 = 24.000

B. Komponen dan Fungsinya Perhatikan gambar berikut!

16
a. Thermal Fuse
Sebuah pengaman (sekring ) bila terjadi panas berlebih. Bila di
badannya tertera 157°C 220V 10 A itu artinya dia mampu bertahan
di bawah suhu 157°C dan mampu mengalirkan arus di bawah 10
Ampere dengan tegangan AC 220V. Bila suhu sudah mencapai
diatas 157°C atau arus yang melewatinya di atas 10A maka Thermal
Fuse akan bunuh diri, niatnya baik yaitu untuk menyelamatkan
komponen sesudahnya.

b. Cast Heater
Sebuat elemen pemanas mengkonsumsi daya sekitar 300 - 400
Watt. Bila Cast heater rusak, maka harus diganti yang baru karena
biasanya sulit diperbaiki.
c. Thermostat

17
Sebauah komponen yang terbuat dari magnet dan pegas ( per )
Fungsinya untuk menekan Leaf Switch sehinga merubah dari cook
ke warming. Ketika pegas ditekan maka magnet akan mudah
menempel ke metal karna berdekatan Saat metal mendapatkan panas
dari panci maka daya magnet dari metal akan berkurang dan
menjauh dari magnet karena gaya pegas lebih besar dari gaya
magnet maka pegas dapat menekan Leaf Switch.
d. Leaf Switch
Sebuah sakelar yang digerakkan oleh Thermostat.Tujuannya
untuk mengaktifkan warming dan mematikan cook.
e. Thermistor
Sebuah komponen pengatur suhu. Dari jenis resistor yaitu PTC
yang sifatnya bila mendapatkan suhu panas, maka nilai resistansinya
akan bertambah sehinnga akan memutuskan arus dan ketika suhunya
rendah, maka nilai resistansinya akan menurun dan mengalirkan
arus. Ini akan terus berulang, dengan begitu panasnya akan stabil di
70C - 80C.

E. Lampu (Philips)
1. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Cara kerja : Mengubah energy listrik menjadi energy
cahaya
Jumlah : 10
Watt : 10
Pemakaian : 14 jam/hari
Penggunaan listrik : 10 x 14 x 30 = 4.200

2. Komponen dan Fungsinya Perhatikan gambar berikut!

18
Keterangan gambar:
a. Elco Filter
b. Resistor 2,2 sampai dengan 10 ohm 2 buah. Komponen ini
terhubung menuju kaki emitor transistor
c. Resistor 15 sampai dengan 20 ohm 2 buah. Komponen
terhubung menuju kaki basis di transistor
d. 2 buah transistor type MJE 13003
e. Kondensator

 Perhitungan dalam satu minggu elektronik di atas:


720+2400+35.280+4.480+16.800+16.380 Total= 76.060 kWh
 Perhitungan dalam satu bulan elektronik di atas:
4x76.060
Total=304.240 kWh

F. Pompa Air (Sanyo)


1. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Cara kerja : Mengubah energy listrik menjadi energy gerak
Jumlah :1
Watt : 125
Pemakaian : 2 jam/hari

19
Penggunaan listrik : 125 x 2 x 30 = 7.500

2. Komponen dan Fungsinya

Keterangan:
1) Mesin Penggerak
Mesin pompa air memiliki sebuah mesin penggerak berupa
dinamo (elektromotor). Dinamo tersebut berupa rangkaian
gulungan yang terdiri dari rotor dan stator yang akan berputar jika
dihubungkan ke sumber listrik. Dan putaran dinamo inilah yang
bertugas menggerakan putaran impeller.
2) Kapasitor
Kapasitor pada mesin pompa air memiliki jenis kapasitor
starting. Kapasitor starting ini berfungsi sebagai pengangkat
putaran awal dinamo penggerak ketika mesin pompa air
dinyalakan. Jika dinamo telah berputar, maka kapasitor starting ini
akan terputus secara otomatis.
3) Tabung Pompa Air
Tabung pompa air merupakan tempat dimana terjadinya siklus
pemompaan air. Tabung pompa air ini berupa ruang sempit yang
dilengkapi oleh jalur lubang hisap dan saluaran keluar air. Dan di
dalam tabung pompa air inilah letak berputarnya impeller.
4) Impeller

20
Impeller merupakan komponen mesin pompa air berupa kipas
bergerigi. Impeller inilah yang berfungsi menghasilkan daya hisap
dan daya dorong. Sehingga, siklus pemompaan air pun akan terjadi.
5) Mekanikal Seal
Mekanikal seal merupakan sebuah seal yang memiliki pegas
untuk memberi tekanan. Pada mesin pompa air, mekanikal seal ini
berfungsi sebagai penutup jalur poros impeller dengan tabung
pompa air. Sehingga, ketika poros impeller berputar, air tidak dapat
mengalir keluar.
6) Check Valve
Check valve merupakan bagian mesin pompa air yang
berfungsi untuk menutup saluran hisap. Dengan adanya check
valve ini, air tidak akan keluar (kembali ke sumber air) ketika
mesin pompa air tidak menyala.

Cara kerja pompa air


- Listrik mengalir dari sumber listrik pada pompa air sehingga pompa
air berputar. Lebih tepatnya Motor listrik (dinamo) pada pompa air
berputar.
- Putaran pada motor listrik kemudian di lanjutkan menuju bagian
kepala pompa air yang berfungsi untuk menghisap dan mendorong
air.
- Air dapat terhisap karena adanya putaran pada Impeller yang
memiliki gaya tarik dan dorong
- Untuk dapat menghisap dan mendorong air, bagian kelapa pompa air
ini tidak boleh ada kebocoran sedikitpun. Makan munculah
komponen-komponen perekat seperti Seal untuk menghubungkan
bagian mesin pompa air pada Kepala pompa air tanpa harus ada
kebocoran di bagian poros, ada juga karet disetiap tutup kepala
pompa air.

21
BAB 3
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan mengenai
pembahasan listrik bolak-balik bahwa harga efektif dari listrik arus bolak
balik setara dengan besarnya arus rata yang besar hambatan dan selang waktu
yang sama menghasilkan kerja listrik yang sama besar, sedangkan harga rata-
rata dari listrik arus bolak balik setara dengan besarnya arus rata yang dalam
selang waktu memindahkan sejumlah muatan yang sama besarnya. Arus
bolak-balik dapat dihasilkan menggunakan generator listrik dengan frekuensi
rendah dengan memanfaatkan prinsip elektromagnetisme.

22
DOKUMENTASI

23
24

Anda mungkin juga menyukai