Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pelayanan yang berkualitas dan keselamatan pasien merupakan isu global
dalam pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Kualitas
pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas
pelayanan dinilai berdasarkan lima dimensi yaitu (1) Keandalan pelayanan (reability)
yaitu kemampuan Rumah Sakit memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara
akurat dan terpercaya, (2) Bukti langsung (tangibles) yaitu kemampuan Rumah Sakit
membuktikan eksistensinya kepada pihak eksternal berupa penampilan fisik,
peralatan, personil dan media komunikasi. (3) Daya tanggap (responsiveness) yaitu
suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
serta informasi yang jelas kepada pasien. (4) Jaminan (assurance) yaitu pengetahuan
dan kesopansantunan serta kemampuan para pegawai Rumah Sakit untuk
menumbuhkan rasa percaya diri pasien. (5) Empati (emphaty) yaitu memberikan
perhatian yang tulus kepada pasien yang bersifat individual atau pribadi berupaya
memahami keinginan pasien.
Seiring dengan kritisnya masyarakat akan tuntutan terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas, maka fungsi pelayanan kesehatan Rumah Sakit perlu
ditingkatkan mulai dari sumber daya manusia, sarana prasarana dan proses
pelayanannya sehingga mampu memberikan pelayanan yang professional dan
paripurna serta menjamin keselamatan pasien secara berkesinambungan
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat
pakar, dn padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di Rumah Sakit
menyangkut berbagai fungsi pelayanan yang mencakup berbagai tingkatan maupun
jenis disiplin. Agar pelayanan Rumah Sakit baik, aman dan bermutu maka Rumah
Sakit harus memiliki sumber daya manusia yang professional baik dibidang teknis
medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjada dan meningkatkan mutu,
Rumah Sakit harus mempunyai suatu ukuran untuk peningkatan mutu, dan
mempunyai berbagai SPO dan sarana prasarana untuk menjamin keselamatan pasien.

1
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien Rumah Sakit
Umum Avisena dapat seperti yang diharapkan maka dibentukalah Komite Peningkatan
Mutu Dan Keselamatan Pasien yang ditugaskan untuk menjadin penggerak dalam
gerakan keselamatan pasien.
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien di RSU
Avisena dapat diartikan sebagai keseluruuhan upaya kegiatan secara komprehensif dan
integrative untuk memantau, menialai, memecahkan masalah-masalah yang ada dan
mencari jalan keluarnya.
2. TUJUAN
2.1 Tujuan Umum
Sebagai konsep dasar Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dalam
upaya untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum
Avisena
2.2 Tujuan Khusus
2.2.1 Tercapaianya satu pengertian tentang upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di RSU Avisena
2.2.2 Mengetahui konsep dasar dan upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien di RSU Avisena
2.2.3 Mengetahui cara-cara atau langkah-langkah dalam melaksanakan upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RSU Avisena
2.2.4 Tersusunnya system monitoring pelayan di RSU Avisena melalui
indikator-indikator mutu
2.2.5 Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan RSU Avisena
dalam pelaksanaan pelayanan yang berupaya untuk meningkatkan mutu
dan keselamatan pasien

2
BAB II
KEGIATAN KOMITE PMKP

Kegiatan Komite PMKP adalah merancang proses baru atau memperbaiki proses yang
ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara
intensif perubahan untuk meningkatkan kinerja mutu serta keselamatan pasien, melakukan
pengendalian dokumen, serta meningkatkan pengetahuan seluruh karyawan RSU Avisena
dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
1. Kegiatan Pokok
1. 1 Standarisasi Asuhan Klinis melalui Penerapan Panduan Praktik Klinis PPK) dan
Clinical Pathway (CP) secara bertahap
1. 2 Monitoring Mutu prioritas melalui indikator mutu
1. 3 Keselamatan pasien
1. 4 Manajemen risiko
1. 5 Pendidikan dan Pelatihan
1. 6 Program mutu di Unit Kerja
1. 7 Pencatatan dan Pelaporan
1. 8 Monitoring dan Evaluasi kegiatan PMKP
2. Rincian Kegiatan
2.1 Monitoring Mutu
2.1.1 Pemilihan pelayanan klinis prioritas RSU Avisena tahun 2019
2.1.2 Identifikasi indikator yang sudah di monitor di RS
2.1.3 Pemilihan Indikator mutu Prioritas ; indikator area klinis, manajerial dan
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang akan dimonitoring :
2.1.4 Penetapan Indikator Mutu Prioritas; Indikator area klinis,
manajerial, dan SKP yang akan dimonitoring
2.1.5 Penetapan indikator mutu unit RSU Avisena
2.1.6 Penetapan indikator wajib nasional (Kemenkes)
2.1.7 Penyusunan standar pencatatan, pengumpulan laporan, analisis, validasi,
laporan ke Direktur RS, feed back ke unit kerja, dan publikasi data
3
2.1.8 Edukasi staf penanggung jawab pengumpul data
2.1.9 Pelaksanaan pengumpulan data (pencatatan sensus harian)
2.1.10 Validasi data indikator mutu area klinis
2.1.11 Analisa data indikator
2.1.12 Penyusunan laporan mutu ke direktur
2.1.13 Feed back hasil mutu ke Direktur
2.1.14 Pertemuan berkala dengan komite PPI untuk membahas hasil
survailance / indikator area klinis yang berkaitan dengan PPI hasil
survailance/indikator area klinis yang berkaitan dengan PPI
2.2 Standarisasi Asuhan Klinis melalui penerapan panduan Praktik Klinis (PPK) dan
Clinical Pathway (CP) secara bertahap.
2.2.1. Penyusunan panduan standarisasi asuhan klinis (PPK dan CP)
2.2.2. Pemilihan dan penetapan 5 prioritas penyakit dan prosedur tindakan untuk
di standarisasi
2.2.3. Penyusunan Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP)
2.2.4. Edukasi ke staf klinis
2.2.5. Uji coba implementasi
2.2.6. Perbaikan PPK dan CP serta system implementasi
2.2.7. Implementasi PPK dan CP
2.2.8. Monitoring implementasi PPK dan CP melalui audit klinis
2.2.9. Pelaporan hasil audit
2.2.10. Rencana tindak lanjut
2.3 Pendidikan dan Pelatihan
2.3.1 Pendidikan Eksternal dan Internal
2.3.2 Sasaran
2.3.1.1 Direksi
2.3.1.2 Manajer pelayanan
2.3.1.3 Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
2.3.1.4 Komite Medis
2.3.1.5 Komite Keperawatan
2.3.1.6 Penanggung jawab data Unit
2.3.1.7 Seluruh staf yang terlibat dalam pengumpulan, analisis dan validasi
data mutu
4
2.3.3 Materi
2.3.2.1 Standar Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
2.3.2.2 Sasaran Keselamatan Pasien
2.3.2.3 Penetapan pelayanan dan area indicator prioritas
2.3.2.4 Manajemen data
2.3.2.5 Validasi dan analisa data
2.3.2.6 Upaya perbaikan dengan metode PDSA
2.3.2.7 Sistem Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
2.3.2.8 Manajemen Risiko
2.4 Keselamatan Pasien
2.4.1 Penyusunan system pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien
(IKP)
2.4.2 Pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien
2.4.3 Risk grading
2.4.4 Investigasi dan analisis
2.5 Manajemen Risiko
2.5.1 Penyusunan Panduan Manajemen Risiko
2.5.2 Analisis manajemen risiko melalui system skoring / Risk grading
2.6 Monitoring dan Penilaian Kinerja
Monitoring dan penilaian kinerja terhadap :
2.6.1 Kinerja RS
2.6.2 Unit Kerja
2.6.3 Pimpinan RS: Direksi
2.6.4 Pejabat struktural: kepala bidang / bagian
2.6.5 Tenaga medis (OPPE)
2.6.6 Tenaga keperawatan
2.6.7 Tenaga kesehatan professional lain
2.6.8 Karyawan umum
2.7 Evaluasi kontrak dan perjanjian lainnya
2.7.1 Penyusunan panduan kontrak perjanjian lainnya
2.7.2 Monitoring dan evaluasi kontrak dan perjanjian lainnya.
2.8 Program PMKP di unit kerja
2.8.1 Penyusunan indikator mutu
5
2.8.2 Pencatatan dan pelaporan indikator mutu
2.8.3 Pencatatan dan pelaporan insiden dan keselamatan pasien
2.8.4 Penilaian kinerja unit
2.8.5 Penilaian individu staf

6
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Penentuan Indikator Mutu


1. 1 Rapat Koordinasi dengan Direktur RS dan Direktur PT RS mengenai penetapan
indikator area klinis, area menejemen dan area sasaran keselatan pasien
1. 2 Rapat Koordinasi dengan setiap ka.unit untuk penentuan indikator mutu unit
2. Pelaksanaan Monitoring Indikator Mutu
2.1 Rapat koordinasi dengan PIC Unit
2.2 Pelaksanaan kegiatan monitoring indikator mutu.
3. Laporan-laporan
3.1 Evaluasi monitoring setiap tanggal pertama hari kerja bulan berjalan
3.2 Laporan insiden
3.3 Laporan Triwulan
3.4 Laporan Insiden
3.5 Laporan budaya keselamatan pasien
4. Manajemen Risiko
Analisis manajemen risiko melalui system skoring / Risk grading
5. Kegiatan pendidikan dan pelatihan
5.1 Pendidikan dan pelatihan ekstrenal berupa workshop atau seminar PMKP yang
dilaksanakan oleh KARS
5.2 Pendidikan dan pelatihan internal berupa In House Training bagi karyawan RSU
Avisena tentang Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien yang dilaksanakan
oleh komite PMKP.

7
8
BAB IV

ANGGARAN KEGIATAN KOMITE PMKP

No Jenis Kegiatan Kebutuhan Anggaran


1. Rapat Koordinasi
Direksi 4x Kegiatan @ Rp. 1.000.000
Rp.250.000
Ka. Unit/Instalasi Rp. 500.000
PIC Unit/Instalasi Rp. 500.000

2. ATK
Kertas A4 20 Rim @Rp.45.000 Rp. 900.000
Map File Isi 20 Lembar 28 Pc @ Rp. 20.000 Rp. 560.000
Buku Folio 30 Pc @ Rp. 20.000 Rp. 600.000
Map File Isi 40 Lembar 10 Pc @ Rp. 35.000 Rp. 350.000
Bindex 10 Pc @ Rp. 38.000 Rp. 380.000
Box File 20 Pc @ Rp. 15.000 Rp. 300.000
Lain-lain Clip, Hekter dan isi, Rp. 500.000
Balpoint. Pembolong
kertas, Stampel

3. Fasilitas
Meja 1 set Rp. 500.000
Komputer 1 set Rp. 3.500.000
Printer (Scan) 1 set Rp. 2.500.000
Lemari Penyimpanan 2 @ Rp.3.500.000 Rp. 7.000.000
Berkas
AC 1 set Rp. 3.000.000

4. Pendidikan dan pelatihan


Eksternal (KARS) 5 orang @ Rp.5.000.000 Rp. 25.000.000
Internal (IHT) 2x kegiatan Rp. 7.000.000
@ Rp.3.500.000

5. Lain-lain Keadaan tidak terduga Rp. 2.000.000


Jumlah Rp. 56.090.000;00

9
BAB V
SASARAN

1. Terpilihnya indikator-indikator mutu area klinik, area manajemen, area sasaran


keselamatan pasien di RSU Avisena.
2. Terukurnya indikator-indikator mutu area klinik, area manajemen, area sasaran
keselamatan pasien di RSU Avisena.
3. Terkumpulnya indikator-indikator mutu area klinik, area manajemen, area sasaran
keselamatan pasien di RSU Avisena
4. Terpilihnya indikator-indikator Unit/Instalasi
5. Pelaksanaan kegiatan monitoring yang berkesinambungan
6. Adanya laporan dan analisa pencapaian dari setiap indikator mutu
7. Termonitornya kegiatan peningkatan mutu kerja melalui laporan bulanan, triwulan
dan tahunan.
8. Terlapornya semua kejadian atau insiden di setiap unit/istalasi
9. Meningkatnya pemahaman dan pengetahuan karyawan RSU Avisena mengenai
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

10
BAB VI
EVALUASI, PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Evaluasi Kegiatan dan Pelaporan


Dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan secara berkala
2. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
2.1 Pencatatan bulanan data indikator mutu
2.2 Pencatatan dan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
2.3 Rekapitulasi bulanan
2.4 Analisis data
2.5 Rencana Tindak Lanjut
2.6 Monev kegiatan secara berkala

11
BAB VII
PENUTUP

Dengan adanya Program Kerja Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Tahun 2019 diharapkan dapat menjadi acuan atau pedoman Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien dalam upaya Peningkatan Program Kerja Komite PMKP di RSU
Avisena Cimahi.

Cimahi, 01 Juli 2019


Mengetahui,
Ketua Komite PMKP Direktur RSU Avisena

(dr. Hely Ramadhini H) (dr. Antiono H. Ishak)

12

Anda mungkin juga menyukai