Anda di halaman 1dari 266

Representasi Mekanika dalam Pembahasan

REPRESENTASI MEKANIKA
Dalam PEMBAHASAN

Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan penyediaan buku


referensi bagi dosen khususnya dosen fisika. Dengan buku ini
penulis berharap dapat membantu para dosen dalam
mengembangkan atau menulis bahan ajar, minimal menulis
bahan ajar untuk mata kuliah yang diampunya sendiri. Penulisan
buku ini didasarkan pada Disertasi penulis. Konsep-konsep
dalam buku ini rentetan penyajiannya disajikan dengan sangat
sederhana yang disertai dengan contoh-contoh representasi
verbal, representasi matematika, representasi gambar, dan
representasi grafik dalam konsep mekanika. Rentetan penyajian
ini terbentuk berdasarkan kajian dan analisis dari pengalaman
penulis selama menyusun disertasi. Rentetan penyajiannya
meliputi: pengertian sumber ajar dan bahan ajar mekanika,
prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar, jenis-jenis bahan
ajar, bahan ajar standar, karakteristik mekanika kaitannya
dengan multirepresentasi, panduan pengembangan bahan ajar
mekanika, evaluasi hasil pengembangan bahan ajar mekanika,
evaluasi data kuantitatif pengembangan bahan ajar mekanika,
dan pembahasan hasil pengembangan bahan ajar mekanika
REPRESENTASI MEKANIKA
Anggota IKAPI No. 127/JTI/2011 Dalam PEMBAHASAN
(Sebuah Teori dan Hasil Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Mekanika)
ISBN 978-602-9030-16-7
602-9030-16-7
Jember University Press
Jl. Kalimantan 37 Jember 68121 R UNIVE
R BE
R UNIVE
R
BE SI
JEM

Telp. 0331-330224, psw. 319, 320 TY


Membangun Generasi
SI
JEM

TY

E-mail: unej_press@ymail.com Menuju Insan Berprestasi


I Ketut Mahardika
7 786029 030167
REPRESENTASI MEKANIKA
DALAM PEMBAHASAN
Sebuah Teori dan Hasil Penelitian Pengembangan
Bahan Ajar Mekanika

Oleh:

I Ketut Mahardika
REPRESENTASI MEKANIKA
DALAM PEMBAHASAN
Sebuah Teori dan Hasil Penelitian Pengembangan
Bahan Ajar Mekanika

Diterbitkan oleh
UPT Penerbitan UNEJ
Jl. Kalimantan 37 Jember 68121
Telp. 0331-330224, Psw. 319, Fax. 0331-339029
E-mail: unej_press@ymail.com

Hak Cipta @ 2012

Cover/layout: Nur Kuncoro W.D.

Perpustakaan Nasional RI – Katalog Dalam Terbitan

531
MAH MAHARDIKA, I Ketut
r Representasi Mekanika dalam Pembahasan:
sebuah teori dan hasil penelitian pengembangan
bahan ajar / oleh I Ketut Mahardika.--Jember:
Jember University Press, 2012
xviii, 248 hlm. ; 21 cm.

ISBN: 978-602-9030-16-7

1. MEKANIKA
I. Judul

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak tanpa


ijin tertulis dari penerbit, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun,
baik cetak, photoprint, maupun microfilm.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,


saya selaku Dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran Fisika
menyambut baik diterbitkannya Buku Referensi “REPRESENTASI
MEKANIKA dalam PEMBAHASAN (Sebuah Teori dan Hasil
Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Mekanika)” oleh UPT
Penerbitan Universitas Jember, yang ditulis oleh Dr. I Ketut Mahardika,
M.Si., Dosen PS Pendidikan Fisika Jurusan PMIPA FKIP Universitas
Jember.
Buku yang berisi cara menulis bahan ajar yang berbasis
multirepresentasi ini, dilengkapi dengan contoh hasil pengembangan
bahan ajar mekanika. Buku ini cukup menarik untuk dibaca dan dikaji
lebih lanjut sehingga dapat membuka wawasan baru bagi pembaca dan
dapat dijadikan salah satu referensi dalam memotivasi munculnya
kreatifitas dalam mengembangkan Media Pembelajaran Fisika (Media
Cetak), khususnya dalam mengembangkan bahan ajar fisika yang berbasis
multirepresentasi.
Saya berharap agar buku referensi ini dapat meng-inspirasi dosen
pendidikan Fisika untuk menulis materi kuliah yang diampunya dengan
mempertimbangkan penekanan Multirepresentasi. Akhir kata semoga
buku referensi ini dapat memberikan manfaat bagi semua dosen,
khususnya bagi dosen fisika yang aktif dalam menulis Bahan Ajar Fisika.

Jember, April 2012

iii
PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena atas


anugrah dan kasih-Nya, buku REPRESENTASI MEKANIKA dalam
PEMBAHASAN (Sebuah Teori dan Hasil Penelitian Pengembangan
Bahan Ajar Mekanika) ini dapat diselesaikan. Buku ini dikembangkan
dari laporan penelitian Disertasi, dengan maksud agar temuan-temuan
dalam disertasi tersebut lebih dapat disebar-luaskan dan dapat
dimanfaatkan secara optimal bagi mahasiswa maupun dosen. Buku ini
disusun untuk memenuhi kebutuhan penyediaan buku referensi bagi
mahasiswa dan dosen terutama mahasiwa dan dosen program pendidikan
fisika.
Secara umum pembahasan materi dalam buku referensi ini
didasarkan pada teori-teori yang disajikan dalam Disertasi, dengan judul
Pengembangan Bahan Ajar Mekanika untuk Meningkatkan Kemampuan
Representasi Verbal Matematik, Gambar, dan Grafik Mahasiswa Calon
Guru Fisika, dan karya-karya penulis yang telah dipublikasikan dalam
prosiding internasional, tiga prosiding nasional, serta telah diterbitkan
dalam jurnal nasional. Konsep-konsep dalam buku referensi ini rentetan
penyajiannya berbeda dengan rentetan Disertasi, namun mengacu pada
tinjauan pustaka dan data serta hasil dari pengembangan bahan ajar
mekanika yang telah dilakukan. Rentetan penyajiannya meliputi:
Pengertian Sumber Ajar dan Bahan Ajar Mekanika, Prinsip-prinsip
Pengembangan Bahan Ajar, Jenis-jenis Bahan Ajar, Bahan Ajar Standar
untuk Pembelajaran Fisika, Karakteristik Mekanika Kaitannya dengan
Multirepresentasi, Panduan Pengembangan Bahan Ajar Mekanika,
Evaluasi Hasil Pengembangan Bahan Ajar Mekanika, Evaluasi Data
Kuantitatif Pengembangan Bahan Ajar Mekanika, Pembahasan Hasil
Pengembangan Bahan Ajar Mekanika. Dengan rentetan seperti ini
diharapkan mahasiswa dan dosen yang ingin memperoleh informasi dari
isi buku referensi ini dapat menemukannya dengan cepat.
Terwujudnya buku ini karena dukungan dari rekan sejawat di
lingkungan Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Universitas Jember. Dukungan yang paling penting adalah dari
proyek UPT Penerbitan Universitas Jember yang melaluai tim reviewer-
nya telah sangat membantu memberikan masukan pada buku ini dan
termasuk pendanaannya. Untuk itu penulis sampaikan terima kasih.
Dukungan yang sangat berarti juga penulis terima dari Prof. Drs. I Made
Tirta, M.Sc, Ph.D, (rekan kerja dari Jurusan Matematika FMIPA UNEJ
dan saat ini menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Jember)

iv
yang selalu memberi semangat dan dorongan kepada penulis dalam
menyelesaikan Buku ini, kepada beliau penulis ucapkan terima kasih.
Kepada istriku Ni Ketut C. Laksmi dan anak-anakku, Candra,
Trisna, dan Yani, disampaikan terima kasih atas kesabaran dan
pengertiannya. Tanpa kesabaran mereka, buku ini tidak dapat penulis
selesaikan, dan kepada mereka karya ini saya persembahkan.
Penulis meyakini bahwa setiap karya tidak luput dari kekurangan,
demikian juga karya ini. Selanjutnya dalam rangka memperbaiki buku ini
penulis berharap adanya masukan dari pembaca, utamanya dari para
mahasiswa dan dosen yang menggunakannya.

Jember, April 2012


Penulis,

I K. Mahardika

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................... iii


PRAKATA ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... ix
DAFTAR GRAFIK ......................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................... xiv

BAB 1 PENGERTIAN SUMBER AJAR DAN BAHAN


AJAR MEKANIKA ............................................................ 1
1.1 Pengertian Sumber Belajar .......................................... 1
1.2 Pengertian dan Fungsi Bahan Ajar Mekanika ............. 7
1.3 Manfaat Penyusunan Bahan Ajar ................................ 10

BAB 2 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN


BAHAN AJAR ................................................................... 13
2.1 Mulai Dari yang Mudah dan Kongkret untuk
Memahami yang Sulit dan Abstraks ............................ 13
2.2 Pengulangan Akan Memperkuat Pemahaman ............. 15
2.3 Umpan Balik Positif Akan Memberikan Penguatan
terhadap Pemahaman ................................................... 16
2.4 Motivasi Belajar yang Tinggi Merupakan Salah Satu
Faktor Penentu Keberhasilan Belajar .......................... 17
2.5 Mencapai Tujuan Ibarat Naik Tangga, untuk
Mencapai Ketinggian ................................................... 19
2.6 Mengetahui Hasil yang Telah Dicapai Akan
Mendorong Siswa untuk Terus Mencapai ................... 20

BAB 3 JENIS-JENIS BAHAN AJAR ............................................ 23


3.1 Handout ...................................................................... 25
3.2 Buku ............................................................................ 25
3.3 Modul .......................................................................... 26
3.4 Lember Kegiatan Siswa .............................................. 26
3.5 Brosur ......................................................................... 27
3.6 Leaflet ......................................................................... 27
3.7 Wallchart ..................................................................... 28
3.8 Foto atau Gambar ........................................................ 29

vi
BAB 4 BAHAN AJAR STANDAR ............................................... 31
4.1 Keterbacaan Bahan Ajar ............................................. 31
4.2 Kegrafikaan Bahan Ajar .............................................. 32
4.3 Kelayakan Isi Bahan Ajar ........................................... 34
4.4 Bahan Ajar untuk Pembelajaran Mekanika ................. 36
4.5 Aspek Representasi dalam Bahan Ajar Fisika ............. 38
4.6 Bahan Ajar dengan Multirepresentasi ......................... 41
4.7 Representasi dalam IPA-Fisika ................................... 43

BAB 5 KARAKTERISTIK MEKANIKA KAITANNYA


DENGAN MULTIREPRESENTASI ................................. 47
5.1 Representasi Verbal, Matematik, Gambar, dan
Grafik Pokok Bahasan Kinematika ............................. 49
5.2 Representasi Verbal, Matematik, Gambar,
dan Grafik Pokok Bahasan Dinamika ........................ 53
5.3 Representasi Verbal, Matematik, Gambar,
dan Grafik Pokok Bahasan Kesetimbangan Benda .... 56
5.4 Representasi Verbal, Matematik, Gambar, dan
Grafik Pokok Bahasan Gerak Melingkar .................... 61
5.5 Representasi Verbal, Matematik, Gambar, dan
Grafik Pokok Bahasan Usaha da Energi...................... 67
5.6 Representasi Verbal, Matematik, Gambar, dan
Grafik Pokok Bahasan Momentum dan Impuls .......... 70

BAB 6 PANDUAN PENGEMBANGAN BAHAN


AJAR MEKANIKA ........................................................... 75
6.1 Analisis Kebutuhan Bahan Ajar .................................. 75
6.2 Struktur Bahan Ajar Mekanika .................................... 79
6.3 Penyusunan Bahan Ajar Mekanika ............................. 79

BAB 7 EVALUASI HASIL PENGEMBANGAN


BAHAN AJAR MEKANIKA ............................................ 89
7.1 Analisis Data Dokumentasi ......................................... 89
7.2 Analisis Data Wawancara ........................................... 95
7.3 Analisis Data Angket .................................................. 96
7.4 Analisis Data Hasil Observasi ..................................... 101

BAB 8 EVALUASI DATA KUANTITATIF


PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEKANIKA ........... 103
8.1 Analisis Data Uji Rumpang ......................................... 103

vii
8.2 Analisis Data Uji Coba dengan Sampel Kecil
Representasi VMG2 .................................................... 113
8.3 Analisis Data Uji Coba Sampel Besar untuk
Masing-masing Pokok Bahasan .................................. 135

BAB 9 PEMBAHASAN HASIL PENGEMBANGAN


BAHAN AJAR MEKANIKA ............................................. 209
9.1 Hasil Evaluasi Tingkat Kegrafikaan BAM .................. 209
9.2 Hasil Evaluasi Kelayakan Isi BAM ............................. 209
9.3 Hasil Evaluasi Tingkat Keterbacaan BAM .................. 210
9.4 Hasil Uji Data Kemampuan Representasi VMG2 ....... 211
9.5 Pembahasan Kegrafikaan BAM .................................. 224
9.6 Pembahasan Kelayakan Isi BAM ................................ 224
9.7 Pembahasan Keterbacaan BAM .................................. 225
9.8 Pembahasan BAM Terkait dengan
Meningkatkan Representasi VMG2 ........................... 226

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 233


GLOSARIUM ................................................................................. 241
INDEKS .......................................................................................... 245

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Binatang sebagai Sumber belajar .............................. 1


Gambar 1.2 Candi peninggalan sebagai sumber belajar ............... 2
Gambar 1.3 Perpustakaan; pasar; museum; sungai; gunung;
dan kolam ikan sebagai sumber belajar .................... 2
Gambar 1.4 Foto PLTA, PLTU, PAL Surabaya, PINDAD,
dan BATAN dapat berfungsi sebagai sumber
belajar ....................................................................... 3
Gambar 1.5 Pura, Masjid, Gereja, dan Candi ............................... 4
Gambar 1.6 TV, Planet, Kereta, mobil, gitar, dan
komputer sebagai sumber belajar ............................. 4
Gambar 1.7 (a) kumpulan prosiding; (b) kumpulan buku-buku
fisika; (c) karikatur fisika; (d) gambar animasi;
(e) foto kejadian fisika .............................................. 5
Gambar 1.8 Foto buku-buku pelajaran ......................................... 5
Gambar 1.9 Foto kerusuhan ......................................................... 6
Gambar 1.10 Foto bencana alam .................................................... 7
Gambar 1.11 Bencana kerena kekejaman manusia ........................ 10
Gambar 1.12 Foto bencana alam karena ulah manusia ................... 10
Gambar 1.13 Bahan ajar ................................................................. 10
Gambar 2.1 Menulis bahan ajar ................................................... 13
Gambar 2.2 (a) Permainan sepak bola; (b) Lintasan parabola ...... 14
Gambar 2.3 Kegiatan yang berulang ............................................ 15
Gambar 2.4 Guru memberi pujian pada siswa .............................. 16
Gambar 2.5 Motivasi belajarnya tinggi ........................................ 18
Gambar 2.6 Foto orang naik tangga untuk mencapai tujuan ........ 19
Gambar 2.7 Pemandu perjalanan memberitahu setiap kota
yang dilewati ............................................................ 20
Gambar 3.1 Siaran TV, contoh bahan ajar video .......................... 23
Gambar 3.2 Contoh bahan ajar cetak ........................................... 24
Gambar 3.3 Contoh handout fisika ............................................... 25
Gambar 3.4 Contoh buku sebagai bahan ajar cetak ...................... 26
Gambar 3.5 Contoh brosur ........................................................... 27
Gambar 3.6 Contoh leaflet ........................................................... 28
Gambar 3.7 Contoh wallchart Nuklir ........................................... 28
Gambar 3.8 Foto mobil pada jalan miring .................................... 29
Gambar 3.9 Diagram bebas Balok pada bidang miring ................ 29
Gambar 3.10 Balok dalam keadaan diam, tidak ada gaya
horisontal yang diberikan padanya ........................... 30

ix
Gambar 3.11 Gaya horisontal 2F diberikan pada balok,
dan balok juga masih tetap diam ( ............. 30
Gambar 3.12 Sebuah bola ditendang dengan sudut dan
meninggalkan kaki penendang pada
ketinggian 1,00 m di atas tanah ................................ 30
Gambar 4.1 Wajah buku harus menarik ....................................... 31
Gambar 4.2 Buku yang mudah dipahami,
pembacanya puas dan gembira ................................. 32
Gambar 4.3 Bahan ajar yang menarik, bayipun ingin
membaca ................................................................... 33
Gambar 4.4 Jembatan yang dibangun atau diperbaiki
asal-asalan berakibat fatal dan memakan
korban banyak .......................................................... 34
Gambar 4.5 Alat untuk mengukur ................................................ 36
Gambar 4.6 Foto jembatan runtuh terkait dengan pembelajaran
Fisika ........................................................................ 37
Gambar 4.7 Fisika (waktu paruh) dapat untuk menghitung
umur fosil ................................................................. 38
Gambar 4.8 Cara menyatakan suatu konsep dengan
Multirepresentasi ...................................................... 39
Gambar 4.9 Tingkat representasi dalam IPA-Fisika ..................... 43
Gambar 5.1 Orang ceramah ......................................................... 47
Gambar 5.2 Einstein mengajar dengan representasi
Matematika ............................................................... 47
Gambar 5.3 Rangkaian resistor .................................................... 48
Gambar 5.4 Lintasan planet ......................................................... 48
Gambar 5.5 Foto bola di udara ini menunjukkan karakteristik
lintasan “parabola” dari gerak bola ........................... 48
Gambar 5.6 Pedagang asong berjalan ke arah belakang kereta
api ............................................................................. 48
Gambar 5.7 Gambar yang menunjukkan kelajuan helikopter
berbeda dengan kelajuan kapal laut .......................... 51
Gambar 5.8 Mobil 1 bergerak dari P, dan mobil 2 bergerak
dari Q, kemudian mobil bertemu di titik R ............... 52
Gambar 5.9 Foto Newton ............................................................. 53
Gambar 5.10 Merepresentasikan jumlah gaya yang bekerja pada
benda untuk sumbu-x adalah nol, dan pada
sumbu-y juga nol ...................................................... 54
Gambar 5.11 Merepresentasikan mobil mula-mula bergerak,
kemudian direm sehingga berhenti setelah
menempuh jarak 55 m .............................................. 55

x
Gambar 5.12 (a) Tangan memukul ujung meja; (b) Roket
memberikan gaya yang besar pada gas ..................... 56
Gambar 5.13 Seseorang mengalami kesetimbangan ...................... 57
Gambar 5.14 (a) Torsi ( , (b) ..................... 58
Gambar 5.15 Dua buah gaya sejajar, sama besar dan
berlawanan arah ........................................................ 59
Gambar 5.16 Pada benda bekerja dua buah kopel sebidang,
............................................................. 59
Gambar 5.17 Keadaan lampu yang digantung ................................ 59
Gambar 5.18 Diagram bebas gaya-gaya yang bekerja
pada titik ................................................................... 59
Gambar 5.19 Dua anak pada papan jungkat-jungkit ....................... 61
Gambar 5.20 Diagram benda bebas papan ..................................... 61
Gambar 5.21 Gambar gerak melingkar (GM) ................................ 61
Gambar 5.22 Untuk GMB percepatan selalu tegak lurus
terhadap ................................................................. 62
Gambar 5.23 Menunjukkan vektor percepatan dan komponen-
komponen vektornya pada benda ber-GMBB ........... 64
Gambar 5.24 Menunjukkan gaya F dan komponen-komponen
vektornya pada benda ber-GMBB ............................ 64
Gambar 5.25 Gambar ilustrasi Newton kejatuhan buah apel .......... 65
Gambar 5.26 Gaya gravitasi oleh Bumi pada Bulan ...................... 66
Gambar 5.27 Percepatan gravitasi Bumi dipermukaannya ............. 66
Gambar 5.28 Mobil dengan m sama mempunyai p yang
berbeda ..................................................................... 71
Gambar 5.29 Momentum (p) kereta api jauh lebih besar
dari pada p mobil ...................................................... 71
Gambar 5.30 Raket tenis memukul bola ........................................ 72
Gambar 5.31 Gaya-gaya pada bola selama tumbukan .................... 72
Gambar 6.1 Peta sebagai alat pemandu ........................................ 75
Gambar 6.2 Memilih bahan ajar yang menarik ............................ 78
Gambar 6.3 Bahan Ajar Disesuaikan dengan Usia dan
Pengalaman Pembaca ............................................... 86
Gambar 6.4 (a) dan (b) adalah proses penyusunan
bahan ajar ................................................................. 87
Gambar 6.5 Berbagai sumber untuk memperkaya
bahan ajar ................................................................. 88
Gambar 7.1 Analisis data ............................................................. 90
Gambar 7.2 Contoh wawancara ................................................... 95
Gambar 7.3 Langkah-langkah pengembangan BAM
dan prosedur penelitiannya ....................................... 99
xi
Gambar 8.1 Plot histogram perbandingan keterbacaan
bab-bab BAM uji coba sampel kecil dan
sampel besar ............................................................. 112
Gambar 8.2 Contoh perbaikan grafik hubungan antara
gaya F dengan sudut kemiringan θ dalam
bahan ajar Dinamika ................................................. 120
Gambar 9.1 Plot histogram keterbacaan bahan ajar
setiap BAB ............................................................... 210
Gambar 9.2 Plot histogram perbandingan nilai N-gain
Verbal antar BAB ..................................................... 227
Gambar 9.3 Plot histogram perbandingan N-gain Matematis
antar BAB ................................................................. 228
Gambar 9.4 Plot histogram perbandingan nilai N-gain
Gambar antar BAB ................................................... 229
Gambar 9.5 Plot histogram perbandingan nilai N-gain
Grafik antar BAB ..................................................... 230
Gambar 9.6 Plot histogram perbandingan nilai N-gain BAM ...... 230

xii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 5.1 (a) kecepatan vs waktu, (b) posisi vs waktu,


(c) posisi vs kecepatan .............................................. 49
Grafik 5.2 Hubungan antara posisi pada sumbu-y dengan
sumbu-x, Tanda panah menunjukkan
perpindahan .............................................................. 50
Grafik 5.3 Kecepatan sebuah mobil dengan v
berubah-ubah ............................................................ 51
Grafik 5.4 Hubungan antara x – t ............................................... 51
Grafik 5.5 Kecepatan vs waktu, untuk benda dengan
dan .................................................................. 52
Grafik 5.6 Hubungan antara a denga t ....................................... 54
Grafik 5.7 Hubungan antara v denga t ....................................... 55
Grafik 5.8 Hubungan antara v denga t ....................................... 55
Grafik 5.9 Hubungan antara dengan .................................. 61
Grafik 5.10 Analisa grafik hubungan antara kecepatan
linier dengan kecepatan sudut ................................... 61
Grafik 5.11 Hubungan antara dengan .................................. 61
Grafik 5.12 Hubungan antara kecepatan linier dengan
kecepatan sudut ........................................................ 65
Grafik 5.13 Hubungan antara gaya gravitasi dengan jarak kedua
benda ........................................................................ 66
Grafik 5.14 Analisa grafik vs v, untuk v1 = 0 ............. 67
Grafik 5.15 Analisis grafik Δep vs y kelapa ................................. 68
Grafik 5.16 Analisis grafik Fp vs x ............................................... 68
Grafik 5.17 Analisi grafik vs x .............................................. 68
Grafik 5.18 Analisa grafik hubungan antara gaya dengan
perpindahan .............................................................. 70
Grafik 5.19 Hubungan momentum p dengan kecepatan v ........... 71
Grafik 5.20 Gaya sebagai fungsi waktu pada saat tumbukan ....... 73
Grafik 5.21 Gaya rata-rata yang bekerja selama selang
waktu menghasilkan impuls yang
sama ( ) .............................................................. 73

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Contoh format representasi verbal, matematis,


gambar, dan grafik sub pokok bahasan
Hubungan usaha dan energi ......................................... 67
Tabel 5.2 Format representasi verbal, matematis,
gambar, dan grafik sub pokok bahasan Usaha
oleh Gaya .................................................................... 69
Tabel 6.1 Pokok bahasan dan sub pokok bahasan
Mekanika .................................................................... 76
Tabel 6.2 Kandungan representasi VMG2 konsep
mekanika ..................................................................... 80
Tabel 6.3 Tanggapan mahasiswa calon guru fisika tentang
kondisi awal perkuliahan mekanika ............................ 82
Tabel 6.4 Buku-buku utama yang dijadikan referensi dalam
PBM Fisika Dasar, mekanika,
Thermodinamika, dan lain-lainnya .............................. 88
Tabel 7.1 Pokok bahasan dan sub pokok bahasan Mekanika
pada Matakuliah Fisika Dasar 1 .................................. 90
Tabel 7.2 Kandungan representasi VMG2 pada pokok
bahasan mekanika ....................................................... 3
Tabel 7.3 Tanggapan 3 (tiga) orang penimbang ahli
terhadap kelayakan isi dan kegrafikaan
bahan ajar mekanika .................................................... 100
Tabel 7.4 Tanggapan 3 (tiga) dosen fisika terhadap
kelayakan isi dan kegrafikaan bahan
ajar mekanika .............................................................. 101
Tabel 7.5 Analisis data observasi aktifitas diskusi
kelompok mahasiswa .................................................. 102
Tabel 8.1 Hasil analisis BAM dengan uji rumpang
sampel kecil ................................................................ 103
Tabel 8.2 Rangkuman tingkat keterbacaan masing-masing
bab BAM dengan menggunakan uji rumpang
sampel kecil ................................................................ 105
Tabel 8.3 Hasil tanggapan dosen pengampu matakuliah
terhadap draf bahan ajar Kinematika
Dua Dimensi ............................................................... 106
Tabel 8.4 Hasil tanggapan pakar pengampu matakuliah
terhadap draf bahan ajar Kinematika Dua
Dimensi ....................................................................... 106

xiv
Tabel 8.5 Hasil analisis BAM dengan tes uji
rumpang sampel besar ................................................. 107
Tabel 8.6 Rangkuman tingkat keterbacaan masing-masing
bab BAM dengan menggunakan uji rumpang
sampel besar ................................................................ 109
Tabel 8.7 Analisis Data sampel kecil Pre Test dan Pos
Test Kinematika Dua Dimensi untuk
Mendapatkan N-gain ................................................... 114
Tabel 8.8 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan
N-gain representasi VMG2 konsep kinematika
dua dimensi ................................................................. 115
Tabel 8.9 Hasil tanggapan pakar, dan dosen
pengampu matakuliah terhadap draf
bahan ajar Kinematika Dua Dimensi ........................... 117
Tabel 8.10 Analisis Data sampel kecil Pre Test dan
Pos Test Dinamika untuk Mendapatkan N-gain .......... 118
Tabel 8.11 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan
N-gain representasi VMG2 konsep dinamika .............. 119
Tabel 8.12 Hasil tanggapan pakar, dan dosen
pengampu matakuliah terhadap draf
bahan ajar Dinamika ................................................... 120
Tabel 8.13 Analisis Data sampel kecil Pre Test dan
Pos Test Kesetimbangan Benda untuk
Mendapatkan N-gain ................................................... 121
Tabel 8.14 Rata-rata skor tes awal, tes akhir,
dan N-gain representasi VMG2 konsep
kesetimbangan benda .................................................. 123
Tabel 8.15 Hasil tanggapan pakar, dan dosen
pengampu matakuliah terhadap draf
bahan ajar Kesetimbangan Benda ............................... 124
Tabel 8.16 Analisis Data sampel kecil Pre Test dan Pos
Test Gerak Melingkar untuk Mendapatkan N-gain ..... 125
Tabel 8.17 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain
representasi VMG2 konsep Gerak Melingkar ............. 126
Tabel 8.18 Hasil tanggapan pakar, dan dosen pengampu
matakuliah terhadap draf bahan ajar
Gerak Melingkar ......................................................... 127
Tabel 8.19 Analisis Data sampel kecil Pre Test dan Pos Test
Usaha dan Energi untuk Mendapatkan N-gain ............ 128
Tabel 8.20 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain
representasi VMG2 konsep Usaha dan Energi ............ 129

xv
Tabel 8.21 Hasil tanggapan pakar, dan dosen pengampu
Matakuliah .................................................................. 130
Tabel 8.22 Analisis Data sampel kecil Pre Test dan Pos Test
Momentum dan Impuls untuk Mendapatkan N-gain ... 132
Tabel 8.23 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain
representasi VMG2 konsep Momentum dan Impuls .... 133
Tabel 8.24 Hasil tanggapan pakar, dan dosen pengampu
matakuliah terhadap draf bahan ajar Momentum
dan Impuls ................................................................... 134
Tabel 8.25 Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 Hasil
Uji Coba Sampel Besar pokok bahasan
Kinematika Dua Dimensi ............................................ 135
Tabel 8.26 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2 pokok
bahasan Kinematika dalam Dua Dimensi .................... 138
Tabel 8.27 Analisis Data Pre Test dan Pos Test
Kinematika Dua Dimensi untuk
Mendapatkan N-gain ................................................... 140
Tabel 8.28 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain
representasi VMG2 konsep Kinematika
dua dimensi ................................................................. 146
Tabel 8.29 Rekap data hasil tes awal representasi VMG2
pokok bahasan Dinamika ............................................ 147
Tabel 8.30 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2
pokok bahasan Dinamika ............................................ 150
Tabel 8.31 Analisis Data Pre Test dan Pos Test Dinamika
untuk Mendapatkan N-gain ......................................... 154
Tabel 8.32 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain
representasi VMG2 pokok bahasan Dinamika ............ 158
Tabel 8.33 Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 pokok
bahasan Kesetimbangan Benda, Elastisitas
dan Patahan ................................................................. 159
Tabel 8.34 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2
pokok bahasan Kesetimbangan Benda,
Elastisitas dan Patahan ................................................ 163
Tabel 8.35 Analisis Data Pre Test dan Pos Test Kesetimbangan
Benda, Elastisitas dan Patahan untuk
Mendapatkan N-gain ................................................... 166
Tabel 8.36 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain
representasi VMG2 PB Kesetimbangan Benda,
Elastisitas dan Patahan ................................................ 170

xvi
Tabel 8.37 Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 pokok
bahasan Gerak Melingkar ........................................... 171
Tabel 8.38 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2
pokok bahasan Gerak Melingkar ................................. 175
Tabel 8.39 Analisis Data Pre Test dan Pos Test Gerak Melingkar
untuk Mendapatkan N-gain ......................................... 179
Tabel 8.40 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain
representasi VMG2 pokok bahasan Gerak Melingkar . 183
Tabel 8.41 Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 pokok
bahasan Usaha dan Energi .......................................... 184
Tabel 8.42 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2 pokok
bahasan Usaha dan Energi .......................................... 187
Tabel 8.43 Analisis Data Pre Test dan Pos Test Usaha dan Energi
untuk Mendapatkan N-gain ......................................... 191
Tabel 8.44 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain
representasi VMG2 Pokok Bahasan Usaha
dan Energi ................................................................... 195
Tabel 8.45 Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 pokok
bahasan Momentum dan Impuls .................................. 197
Tabel 8.46 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2 pokok
bahasan Momentum dan Impuls .................................. 200
Tabel 8.47 Analisis Data Pre Test dan Pos Test Momentum dan
Impuls untuk Mendapatkan N-gain ............................. 203
Tabel 8.48 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain
representasi VMG2 konsep Momentum dan Impuls ... 207
Tabel 9.1 Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 BAM.... 212
Tabel 9.2 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2 BAM ... 215
Tabel 9.3 Analisis Pre Test dan Pos Test BAM untuk
mendapat N-gain ......................................................... 219
Tabel 9.4 Skor tes awal, tes akhir, & N-gain representasi
VMG2 BAM ............................................................... 223

xvii
xviii
BAB 1.
PENGERTIAN SUMBER AJAR
DAN BAHAN AJAR

Terdapat dua istilah yang sering


digunakan untuk maksud yang sama
yaitu untuk menghasilkan lulusan atau
tamatan yang mempunyai kemampuan
sesuai dengan standard kompetensi
lulusan, namun sebenarnya memiliki
pengertian yang sedikit berbeda, yakni
sumber belajar (learning resource)
mekanika dan bahan ajar mekanika.
Untuk itu, maka berikut ini akan
dijelaskan terlebih dahulu tentang
pengertian sumber belajar mekanika, Gambar 1.1: Binatang sebagai
dan pengertian bahan ajar mekanika. Sumber belajar

1.1 Pengertian Sumber Belajar Mekanika


Sumber belajar mekanika ditetapkan
sebagai informasi yang disajikan dan
disimpan dalam berbagai bentuk
media, yang dapat membantu siswa
dalam belajar sebagai perwujudan
dari kurikulum. Bentuknya tidak
terbatas apakah dalam bentuk
cetakan, video, format perangkat
lunak atau kombinasi dari berbagai
format yang dapat digunakan oleh Gambar 1.2: Candi peninggalan
sebagai sumber
siswa ataupun guru untuk belajar
belajar
mekanika.

Sadiman (2004) mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu


yang dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda,
pesan, bahan, dan teknik. Sementara itu menurut Association for
Educational Communications and Technology (AECT) dalam Depdiknas
(2008) sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat
dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk
gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Dengan
2|Pengertian Sumber Ajar....

demikian sumber belajar mekanika juga diartikan sebagai segala tempat


atau lingkungan sekitar, benda, orang, bahan, buku, peristiwa dan fakta
yang mengandung informasi dan dapat digunakan sebagai wahana bagi
peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Dari
pengertian tersebut maka sumber belajar mekanika dapat dikategorikan
sebagai berikut:
a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang
dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka
tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar, yang dapat juga
sebagai sumber untuk belajar mekanika, misalnya: museum;

Gambar 1.3. Perpustakaan; pasar; museum; sungai; gunung; dan


kolam ikan sebagai sumber belajar. Sumber:
http://www.google.co.id

gunung; perpustakaan; sungai; pasar; kolam ikan; dan tempat


membuang sampah. Selain itu ada lagi tempat-tempat seperti: PT PAL
Surabaya; PT PINDAD Malang; PLTA Malang; PLTU di Paiton;
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang merupakan tempat
atau lingkungan yang sangat sering dikunjungi oleh para pelajar atau
mahasiswa, sebagai sumber belajar fisika, termasuk belajar mekanika.
REPRESENTASI MEKANIKA|3

Gambar 1.4. Foto PLTA, PLTU, PAL Surabaya, PINDAD, dan


BATAN dapat berfungsi sebagai sumber belajar. Sumber:
http://www.google.co.id

Tempat-tempat suci seperti: Pura, Masjid, Gereja, Mandir, Wihara dan


lain sebagainya, juga dapat dijadikan sumber belajar termasuk sumber
belajar mekanika bagi siswa.
4|Pengertian Sumber Ajar....

Gambar 1.5. Pura, Masjid, Gereja, dan Candi. Sumber:


http://www.google.co.id

b. Benda yaitu segala bentuk materi/benda yang memungkinkan


menjadikan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik,
maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar termasuk
sumber belajar mekanika. Benda-benda yang dimaksud misalnya:
situs, candi, benda peninggalan, mobil, kereta api, gitar, pesawat
terbang, kapal laut, matahari, planet-planet, bumi, pesawat TV,
komputer, bola, raket, sepatu, kemeja, rumah, makanan dan minuman,
dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lainnya.

Gambar 1.6.
TV, Planet, Kereta, mobil, gitar,
dan komputer sebagai sumber
belajar. Sumber:
http://www.google.co.id
REPRESENTASI MEKANIKA|5

c. Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana


peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat
dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi,
polisi, ahli nuklir, pakar forensik, pilot, supir, pakar fisika, teknisi
laboratorium, nelayan, petani, dokter, bidan, tukang parkir, para
seniman, dan ahli-ahli lainnya.
d. Bahan, yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman
elektronik, web, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk belajar.
Contoh teks tertulis, misalnya: buku-buku pelajaran, Lembar Kegiatan
Siswa (LKS), jurnal, prosiding, majalah, koran, peta konsep, makalah,
laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan lain sebagainya. Contoh
bahan cetak: Foto-foto kegiatan (foto kejadian fisika), dan gambar
atau karikatur fisika. Rekaman elektronik contohnya: buku elektronik
(e-books), video, gambar animasi, dan sebagainya.

Gambar 1.7.
(a) kumpulan prosiding; (b)
kumpulan buku-buku fisika;
(c) karikatur fisika; (d)
gambar animasi; (e) foto
kejadian fisika (tumbukan).
Sumber:
http://www.google.co.id.

e. Buku, yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh
peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya
buku-buku pelajaran, buku-buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi, novel,
teka-teki silang, intisari, dan lain sebagainya.

Gambar 1.8.
Foto buku-buku pelajaran.
Sumber: http://www.google.co.id
http://www.google.co.id.
6|Pengertian Sumber Ajar....

f. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya: peristiwa kerusuhan


seperti; kerusuhan akibat demo hasil pilkada, kerusuhan pada
pembagian zakat yang memakan korban, kerusuhan karena demo
kenaikan BBM dan lain-lain; peristiwa bencana alam seperti: bencana
sutami, banjir bandang, gempa bumi, lumpur lapindo di surabaya,
jembatan runtuh di Kalimantan Timur; dan peristiwa lainnya seperti
ledakan bom nuklir di Hirosima-Jepang, bom Bali 1 dan 2, bom
Mariot dan sebagainya.

Gambar 1.9. Foto kerusuhan, bencana alam, Bencana kerena


kekejaman manusia, dan Foto bencana alam karena ulah
manusia. Sumber: http://www.google.co.id.

Para Guru bersama-sama dengan para siswa dapat menjadikan peristiwa-


peristiwa yang terjadi tersebut atau fakta-fakta yang ada sebagai sumber
belajar.

Sumber belajar mekanika akan menjadi bermakna bagi peserta didik


maupun bagi guru fisika apabila sumber belajar tersebut diorganisir
REPRESENTASI MEKANIKA|7

melalui suatu rancangan belajar yang memungkinkan peserta didik


maupun guru dapat memanfaatkan sumber belajar tersebut sebagai
sumber belajar secara optimal. Jika semua sumber-sumber belajar
tersebut tidak diorganisir melalui suatu rancangan belajar, maka sumber-
sumber belajar tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara optimal,
sehingga tempat atau lingkungan alam sekitar, benda-benda, orang atau
pakar, dan atau buku hanya akan merupakan sekedar tempat, benda-
benda, orang atau buku yang tidak memiliki makna apa-apa.

1.2 Pengertian dan Fungsi Bahan Ajar Mekanika


Bahan ajar mekanika adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu dosen fisika /guru fisika/instruktur fisika dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar fisika. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan
tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Gambar 1.10.
Bahan ajar.
Sumber:http://www.google.co.id.

Bahan ajar atau teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu teaching
atau mengajar dan material atau bahan. Melaksanakan pembelajaran
diartikan sebagai proses menciptakan dan mempertahankan suatu
lingkungan belajar yang efektif (University of Wollongong, 1998). Paul
dalam Depdiknas (2008) lebih lanjut mengemukakan,
“Books can be used as reference material, or they can be used as
paper weights, but they cannot teach”, artinya bahwa buku dapat
digunakan sebagai bahan rujukan, dapat digunakan sebagai bahan
tertulis yang berbobot.

Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa, bahan ajar


merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching
material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu
kompetensi atau Kompetensi Dasar (KD) secara runtut dan sistematis
8|Pengertian Sumber Ajar....

sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara


utuh dan terpadu.

Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:


a. Pedoman bagi Dosen yang akan mengarahkan semua aktivitasnya
dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi
kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada mahasiswa.
b. Pedoman bagi Mahasiswa atau Siswa yang akan mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan
substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.
c. Alat untuk melakukan evaluasi terhadap pencapaian/penguasaan hasil
pembelajaran.

Pendapat lain mengatakan bahwa bahan ajar merupakan informasi, alat


dan teks yang diperlukan guru/instruktor untuk perencanaan dan
penelaahan implementasi pembelajaran (Anonim dalam Web-site). Bahan
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
dosen/guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas maupun di luar kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan
tertulis maupun bahan tidak tertulis (National Center for Vocational
Education Research Ltd/National Center for Competency Based
Training).

Pengelompokan bahan ajar menurut Faculté de Psychologie et des


Sciences de l’Education Université de Genève dalam website adalah
sebagai berikut:
“Media tulis, audio visual, elektronik, dan interaktif terintegrasi
yang kemudian disebut sebagai medienverbund (bahasa jerman
yang berarti media terintegrasi) atau mediamix”.

Sedangkan Bernd Weidenmann, 1994 dalam buku Lernen mit Bildmedien


mengelompokkan menjadi tiga besar, pertama auditiv yang menyangkut
radio (Rundfunk), kaset (Tonkassette), piringan hitam (Schallplatte).
Kedua yaitu visual (visuell) yang menyangkut Flipchart, gambar
(Wandbild), film bisu (Stummfilm), video bisu (Stummvideo), program
komputer (Computer-Lernprogramm), bahan tertulis dengan dan tanpa
gambar (Lerntext, mit und ohne Abbildung). Ketiga yaitu audio visual
(audiovisuell) yang menyangkut berbicara dengan gambar (Rede mit
Bild), pertunjukan suara dan gambar (Tonbildschau),dan film/video.
Dengan bahan ajar memungkinkan mahasiswa atau siswa dapat
REPRESENTASI MEKANIKA|9

mempelajari suatu kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga


secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan
terpadu.

Supriadi (2000) mengatakan bahwa buku pelajaran penting dalam


meningkatkan mutu pendidikan nasional. Sementara itu Balai
Pengembangan Teknologi Pendidikan (2008) menyebutkan fungsi dari
bahan ajar antara lain sebagai: a) pedoman bagi dosen/guru/tutor, b)
pedoman bagi mahasiswa, dan c) sebagai alat untuk melakukan evaluasi
tehadap pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran. Bahan ajar dapat
membantu dosen/guru/tutor dalam mengarahkan semua aktivitasnya
dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi
yang seharusnya diajarkan kepada mahasiswa atau peserta didik. Bahan
ajar dapat juga membantu mahasiswa atau peserta didik dalam
mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran di kelas atau
di luar kelas, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari atau dikuasainya.

Bahan ajar sangat penting bagi dosen/guru/tutor dan mahasiswa dalam


pembelajaran (Belawati, 2006). Bagi dosen, bahan ajar dapat berperan
dalam menghemat waktu mengajar, mengubah peran dosen menjadi
fasilitator, dan membantu proses pembelajaran sehingga perkuliahan
dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan praktis. Sedangkan bagi
mahasiswa, bahan ajar sangat membantu dalam memahami materi
pembelajaran yang sedang dipelajari, membantu potensi mereka untuk
belajar secara mandiri khususnya dalam mempelajari mata pelajaran
fisika, bahan ajar sangat membantu dalam memahami materi
pembelajaran melalui contoh-contoh soal dan latihan soal yang tersedia
pada bahan ajar.

Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan


dosen/guru/instruktor untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu dosen/guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan
tertulis maupun bahan tidak tertulis.
10 | P e n g e r t i a n S u m b e r A j a r . . . .

Pengelompokan bahan ajar menurut


Depdiknas, (2008) adalah sebagai
berikut: media tulis, audio visual,
elektronik, dan interaktif terintegrasi
yang kemudian disebut sebagai
medienverbund (bahasa jerman yang
berarti media terintegrasi) atau
mediamix.

Gambar 1.11. Gambar Media Tulis

Dari berbagai pendapat di atas dapat


disarikan bahwa bahan ajar fisika
termasuk mekanika adalah
merupakan seperangkat materi yang
disusun secara sistematis sehingga
tercipta lingkungan atau suasana
yang memungkinkan siswa untuk
belajar. Sebuah bahan ajar mekanika
paling tidak mencakup antara lain:

Gambar 1.12. Foto audio visual.


Sumber:http://www.google.co.id

a. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru);


b. Kompetensi yang akan dicapai;
c. Content atau isi materi pembelajaran;
d. Informasi pendukung;
e. Latihan-latihan soal;
f. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja;
g. Evaluasi; Gambar 1.13.
h. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi. Foto Elektronik.
Sumber:http://www.google.
co.id

1.3 Manfaat Penyusunan Bahan Ajar


Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang dosen fisika
atau guru fisika mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain:
pertama, diperoleh bahan ajar fisika (mekanika) yang sesuai dengan
tuntutan kurikulum yang berlaku pada saat itu, dan sesuai dengan
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 11

kebutuhan belajar mahasiswa atau siswa, kedua, tidak terlalu tergantung


kepada buku referensi atau buku teks yang kadang-kadang harganya
mahal dan mungkin sulit untuk didapatkan, ketiga, bahan ajar fisika
(mekanika) menjadi labih kaya karena dikembangkan dengan
menggunakan berbagai buku referensi, keempat, menambah khasanah
pengetahuan dan pengalaman dosen atau guru fisika dalam menulis bahan
ajar, kelima, bahan ajar fisika (mekanika) akan mampu membangun
komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru fisika dengan siswa
karena siswa akan merasa lebih percaya kepada guru fisikanya. Di
samping itu, dosen atau guru juga dapat memperoleh manfaat lain,
misalnya buku tulisannya dapat diajukan untuk menambah angka kredit
ataupun dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan untuk mendapatkan
ISBN, atau bahkan dapat menambah sumber finansial dosen atau guru
tersebut.

Dengan tersedianya bahan ajar mekanika yang bervariasi, maka siswa


akan mendapatkan manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran fisika akan
menjadi lebih menarik. Siswa akan lebih banyak mendapatkan
kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan
terhadap kehadiran guru fisika. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan
dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
12 | P e n g e r t i a n S u m b e r A j a r . . . .
BAB 2.
PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Pengembangan bahan ajar mekanika hendaklah memperhatikan prinsip-


prinsip pembelajaran. Menurut Depdiknas (2008) prinsip-prinsip
pengembangan bahan ajar adalah: 1) Mulai dari yang mudah untuk
memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak;
2) Pengulangan akan memperkuat
pemahaman; 3) Umpan balik positif akan
memberikan penguatan terhadap
pemahaman siswa (Gagne, 1989); 4)
Motivasi belajar yang tinggi merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan
belajar; 5) Mencapai tujuan ibarat naik
tangga, setahap demi setahap, akhirnya
akan mencapai ketinggian tertentu; dan
6) Mengetahui hasil yang telah dicapai
akan mendorong siswa untuk terus
mencapai tujuan. Gambar 2.1: Menulis bahan ajar

2.1 Mulai dari yang Mudah dan Konkret untuk Memahami yang
Sulit dan Abstrak
Mahasiswa akan lebih mudah memahami suatu konsep tertentu dari
mekanika, apabila penjelasan konsep mekanika dimulai dari yang mudah
atau dari sesuatu yang kongkret yaitu sesuatu yang nyata ada di sekitar
lingkungan mereka, maka mereka akan lebih mudah memahami apa yang
dimaksudkan dalam konsep tersebut, walaupun bagi siswa yang memang
kurang berbakat dalam belajar fisika. Sebagaimana dikatakan oleh Dahar
(1989) bahwa produk fisika cenderung bersifat abstrak, sehingga bakat
individu cukup berpengaruh dalam penguasaannya.

Misalnya untuk menjelaskan konsep Kinematika, maka mahasiswa mulai


diajak untuk berbicara tentang permainan sepakbola, bola tenes atau bola
voly, yaitu permainan yang sudah biasa mereka lihat dalam kehidupannya
sehari-hari. Setelah itu baru mereka dibawa untuk berbicara tentang
lintasan dari gerak bola tersebut, termasuk gerak parabola. Atau dapat
juga mengambil contoh dari pengajaran fisika di sekolah, bahwa secara
keseluruhan pelajaran fisika terdiri dari pokok bahasan yang bersifat
kongkret (misalnya mekanika) sampai dengan pokok bahasan yang
14 | P r i n s i p P e n g e m b a n g a n B a h a n A j a r

bersifat abstrak (misalnya fisika atom). Para Guru dalam mengajarkan


pelajaran fisika, sudah menjadi suatu kebiasaan di sekolah, bahwa
pelajaran fisika diajarkan dari pokok bahasan mekanika, gelombang
optik, kemudian listrik dan magnet, dan terakhir biasanya pokok bahasan
fisika modern (yang bersifat abstraks). Demikian juga pada setiap pokok
bahasan, tentu ada sub pokok bahasan yang lebih mudah, sedang, dan
sulit, maka para guru biasanya akan mengajarkan materi pelajaran mulai
dari yang paling mudah.

(a) Permainan sepak bola (b) Lintasan parabola

Gambar 2.2 (a) Permainan sepak bola, (b) Lintasan parabola. Sumber:
http://www.google.co.id

Teknik yang diuraikan di atas sangat relevan dengan yang dikatakan oleh
Berns & Ericson (2002) yang mengatakan “dalam pembelajaran perlu
adanya keterkaitan antara konten (materi bidang studi) dengan kejadian
dilingkungan yang sesuai dengan bahasan bidang studi tersebut”.
Pernyataan Berns & Ericson tersebut telah lama dikembangkan dalam
pendekatan pembelajaran di Amerika, yang dikenal dengan pendekatan
Sain Teknologi Masyarakat (STM) modifikasi dari Science technology
and society (STS) atau Science and technology in society (SATIS).
Menurut Pendekatan ini, pengajaran IPA-Fisika tidak hanya terbatas pada
konsep-konsep IPA-Fisika essensial saja yang diajarkan, tetapi hendaknya
juga menampilkan peran IPA-Fisika dan teknologi di dalam kehidupan di
masyarakat (Hadit, 1993/1994).

Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pengajaran IPA


merupakan pendekatan yang menekankan pada perubahan(bukan
pengembangan) dalam mengajarkan IPA sehingga pembelajar dapat
memperoleh pemahaman dasar dari sifat IPA dan penerapannya dalam
teknologi serta peranannya dalam mempengaruhi kehidupan sosial.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 15

Dengan demikian pengajaran IPA tampak lebih berguna dan bermanfaat


serta dapat berkaitan dengan ilmu-ilmu lain tanpa melemahkan IPA itu
sendiri. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya pendekatan STM perlu
didukung dengan sesuatu (sumber belajar, alat praktikum dan lain-lain)
yang berorientasi pada kejadian/peristiwa sehari-hari yang ada di
lingkungan termasuk teknologi.

Analog dengan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut dalam menyusun


bahan ajar fisika, penulis hendaknya juga memulai menulis dari pokok
bahasan yang paling mudah dan kongkret, kemudian dilanjutkan dengan
pokok bahasan yang sedang (tidak terlalu sulit) sampai terakhir yang
paling sulit dan bersifat abstrak. Selain itu penulis hendaknya juga
mengaitkan contoh-contoh soal dan soal-soal latihan yang ditulis pada
bahan ajarnya dengan kejadian-kejadian atau pakta-fakta yang terjadi
disekitar lingkungan pembelajar sehari-harinya termasuk mengaitkan
materi yang ditulisnya dengan teknologi yang sedang berkembang dan
disesuaikan dengan pokok bahasan yang ditulis.

2.2 Pengulangan akan Memperkuat Pemahaman

Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih


memahami suatu konsep. Dalam prinsip ini kita sering mendengar
pepatah yang mengatakan bahwa 5 x 2 lebih baik daripada 2 x 5. Artinya,
walaupun maksudnya sama, sesuatu informasi yang diulang-ulang, akan
lebih berbekas pada ingatan siswa. Namun pengulangan dalam
pembelajaran harus disajikan secara tepat dan bervariasi sehingga tidak
membosankan. Misalnya dengan memberikan contoh soal dan soal latihan
yang lebih banyak dan bervariasi,
memungkinkan suatu konsep yang
telah disimpan akan dikeluarkan
kembali. Pandangan ini relevan
dengan fase ke lima dari proses
pembelajaran menurut Gagne (1989)
yaitu, mengeluarkan kembali
informasi yang telah disimpan, bila
ada rangsangan.
Gambar 2.3: Kegiatan yang berulang

Dalam menulis bahan ajar fisika hendaknya penulis juga menggunakan


strategi pembelajaran “Pengulangan akan memperkuat pemahaman”
16 | P r i n s i p P e n g e m b a n g a n B a h a n A j a r

ini, karena dengan strategi ini akan memberi peluang para peserta didik
untuk berlatih dan selalu mengulang teori-teori yang telah dipelajari
sebelumnya. Dalam menulis bahan ajar Fisika, pengulangan penulisan
rumus-rumus matematik, pengulangan penulisan difinisi atau representasi
verbal suatu teori, pengulangan dalam menggambarkan grafik, dan
gambar kejadian fisika dapat dilakukan melalui memperbanyak contoh-
contoh soal dan soal-soal latihan yang bervariasi. Dengan memberikan
soal-soal latihan yang bervariasi dan cukup banyak pada bahan ajar, maka
para peserta didik atau para pembelajar akan mendapat kesempatan untuk
menyelesaikan soal-soal tersebut, dan secara tidak disadari mereka telah
mengulang-ulang teori secara verbal, mengulang-ulang penulisan rumus-
rumus, grafik, dan menggambarkan gambar kejadian fisika yang telah
dibaca sebelumnya dengan suatu persoalan yang berbeda. Semua
pengulangan dengan cara seperti ini akan sangat membantu memperkuat
pemahaman teori yang telah dipelajarinya.

2.3 Umpan Balik Positif akan Memberikan Penguatan Terhadap


Pemahaman Siswa

Seringkali kita menganggap enteng dengan memberikan respond yang


sekedarnya atas hasil kerja siswa. Padahal respond yang diberikan oleh
guru terhadap siswa akan menjadi penguatan pada diri siswa. Perkataan
seorang guru seperti ’ya benar’ atau, ’ya kamu pintar’ atau, ’itu benar,
namun akan lebih baik kalau begini...’ akan menimbulkan kepercayaan
diri pada siswa bahwa ia telah menjawab atau mengerjakan sesuatu
dengan benar. Sebaliknya, respond negatif akan mematahkan semangat
siswa. Untuk itu, seorang dosen atau guru tidak boleh lupa untuk
memberikan umpan balik yang positif terhadap hasil kerja mahasiswa
atau siswa.

Gambar 2.4 Guru memberi pujian pada siswa. Sumber


http://www.google.co.id
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 17

Demikian juga pada penulisan bahan ajar fisika, respond yang positif juga
perlu dicantumkan menjawab atau mengerjakan sesuatu dengan benar.
Sebaliknya, respond negatif akan mematahkan semangat siswa. Untuk itu,
seorang dosen atau guru tidak boleh lupa untuk memberikan umpan balik
yang positif terhadap hasil kerja mahasiswa atau siswa.

Demikian juga pada penulisan bahan ajar fisika, respond yang positif juga
perlu dicantumkan pada bahan ajar untuk penguatan pada diri pembelajar.
Misalkan pada akhir penulisan “BAB Kinematika Satu Dimensi”
diberikan umpan balik positif seperti berikut.
“Cocokkanlah jawaban soal latihan Anda dengan Kunci jawaban yang
telah disediakan. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakanlah
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kinematika Satu Dimensi”.
Rumus:

Arti tingkat 90 – 100% = baik sekali


penguasaan:
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
70 % = kurang

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan pada bab berikutnya. Bagus !!!”.

Contoh pemberian respond atau pujian dalam bahan ajar yang seperti di
atas, sebenarnya sudah cukup mampu memberikan penguatan pada
pembelajar dalam mempelajari bahan ajarnya.

2.4 Motivasi Belajar yang Tinggi Merupakan Salah Satu Faktor Penentu
Keberhasilan Belajar
Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih berhasil
dalam belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam melaksanakan
pembelajaran adalah memberikan dorongan (motivasi) agar siswa selalu
semangat belajar.
18 | P r i n s i p P e n g e m b a n g a n B a h a n A j a r

Gambar 2.5: Motivasi belajarnya tinggi. Sumber: http://www.google.co.id

Salah satu karakter siswa yang menghambat pembelajaran fisika adalah


motivasi belajar fisika yang rendah (Dahar, 1989, Sudjana, 1991, Dimyati
& Mudjiono, 1999). Motivasi belajar fisika yang rendah, dapat
ditingkatkan atau diaktifkan dengan pembelajaran fisika melalui multi-
modal. Bruce W., Vaughan Prain, Jim Carolan, (2006) mengatakan
bahwa Multi-modal sangat dibutuhkan dalam pembelajaran fisika
(mekanika) dan mempunyai potensi untuk mengaktifkan cara belajar yang
efektif.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memberikan motivasi, antara


lain dengan memberikan pujian, memberikan harapan, menjelaskan
tujuan dan manfaat, memberi contoh, ataupun menceritakan sesuatu yang
membuat siswa senang belajar, dan lain-lainnya.

Dalam menulis bahan ajar fisika hendaknya penulis bahan ajar juga harus
berusaha untuk memotivasi pembelajar agar terus bersemangat dalam
belajar atau mencoba latihan-latihan soal yang telah disediakan pada
bahan ajar. Karena itu strategi meletakkan soal latihan yang paling mudah
dan bersifat kongkret berada pada urutan pertama adalah suatu strategi
yang cukup ampuh dalam mendorong para pembelajar untuk terus-
menerus mencoba mengerjakan soal-soal latihan sampai tuntas. Jangan
sampai terjadi, baru mencoba mengerjakan soal latihan yang pertama para
pembelajar sudah tidak dapat menyelesaikan soal latihan tersebut. Bahan
ajar yang seperti ini termasuk bahan ajar yang membuat para pembelajar
kehilangan semangat dalam meneruskan pelajarannya.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 19

2.5 Mencapai Tujuan Ibarat Naik Tangga, untuk Mencapai Ketinggian


Tertentu
Pembelajaran adalah suatu proses yang bertahap dan berkelanjutan. Untuk
mencapai suatu standard kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan tujuan-
tujuan antara. Ibarat anak tangga, semakin lebar anak tangga semakin
sulit kita melangkah, namun anak tangga yang
terlalu kecil terlampau mudah melewatinya.

Gambar 2.6 Foto orang naik tangga untuk


mencapai tujuan. Sumber:
http://www.google.co.id

Untuk itu, maka guru perlu menyusun anak tangga tujuan pembelajaran
secara pas, sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam penulisan bahan
ajar, anak tangga tersebut dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator
kompetensi. Pengembangkan indikator memerlukan informasi
karakteristik peserta didik yang unik dan beragam (Depdiknas, 2008).
Peserta didik memiliki keragaman dalam intelegensi dan gaya belajar.
Oleh karena itu indikator selayaknya mampu mengakomodir keragaman
tersebut. Peserta didik dengan karakteristik unik visual-verbal atau psiko-
kinestetik selayaknya diakomodir dengan penilaian yang sesuai sehingga
kompetensi siswa dapat terukur secara proporsional. Sebagai contoh
dalam mata pelajaran fisika terdapat indikator sebagai berikut:
1. Membuat model atom Thomson, Rutherford, dan Niels Bohr dengan
menggunakan bahan kertas, steroform, atau lilin mainan.
2. Memvisualisasikan perbedaan model atom Thomson, Rutherford, dan
Niels Bohr.

Indikator pertama tidak mengakomodir keragaman karakteristik peserta


didik karena siswa dengan intelegensi dan gaya belajar visual verbal
dapat mengekspresikan melalui cara lain, misalnya melalui lukisan atau
puisi.

Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan


indikator karena target pencapaian sekolah tidak sama. Sekolah kategori
tertentu yang melebihi standar minimal dapat mengembangkan indikator
lebih tinggi. Termasuk sekolah bertaraf internasional dapat
mengembangkan indikator dari SK dan KD dengan mengkaji tuntutan
20 | P r i n s i p P e n g e m b a n g a n B a h a n A j a r

kompetensi sesuai rujukan standar internasional yang digunakan. Sekolah


dengan keunggulan tertentu juga menjadi pertimbangan dalam
mengembangkan indikator.

2.6 Mengetahui Hasil yang Telah Dicapai akan Mendorong Siswa untuk
Terus Mencapai Tujuan
Ibarat menempuh perjalanan jauh, untuk
mencapai kota yang dituju, sepanjang perjalanan
kita akan melewati kota-kota lain. Kita akan
senang apabila pemandu perjalanan kita
memberitahukan setiap kota yang dilewati
(Gambar 2.7), sehingga kita menjadi tahu sudah
sampai di mana dan berapa jauh lagi kita akan
berjalan. Demikian pula dalam proses
pembelajaran, guru ibarat pemandu perjalanan.

Gambar 2.7 Pemandu


perjalanan memberitahukan
setiap kota yang dilewati.

Pemandu perjalanan yang baik, akan memberitahukan kota tujuan akhir


yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, kota-kota apa saja yang
akan dilewati, dan memberitahukan pula sudah sampai di mana dan
berapa jauh lagi perjalanan. Dengan demikian, semua peserta dapat
mencapai kota tujuan dengan selamat.

Dalam pembelajaran, setiap anak akan mencapai tujuan tersebut dengan


kecepatannya sendiri, namun mereka semua akan sampai kepada tujuan
meskipun dengan waktu yang berbeda-beda. Inilah sebagian dari prinsip
belajar tuntas. Strategi pembelajaran tuntas sebenarnya menganut
pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditujukan
kepada sekelompok peserta didik (klasikal), tetapi juga mengakui dan
memberikan layanan sesuai dengan perbedaan-perbedaan individual
peserta didik, sehingga pembelajaran memungkinkan berkembangnya
potensi masing-masing peserta didik secara optimal.

Adapun langkah-langkah belajar tuntas adalah:


a. mengidentifikasi prasyarat (prerequisite),
b. membuat tes untuk mengukur perkembangan dan pencapaian
kompetensi,
c. mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 21

Metode pembelajaran yang sangat ditekankan dalam pembelajaran tuntas


adalah pembelajaran individual, pembelajaran dengan teman atau sejawat
(peer instruction), dan bekerja dalam kelompok kecil. Berbagai jenis
metode (multi metode) pembelajaran harus digunakan untuk kelas atau
kelompok.

Pembelajaran tuntas sangat mengandalkan pada pendekatan tutorial


dengan sesion-sesion kelompok kecil, tutorial orang perorang,
pembelajaran terprogram, buku-buku kerja, permainan dan pembelajaran
berbasis komputer (Kindsvatter, 1996). Dalam penulisan bahan ajar,
termasuk penulisan bahan ajar fisika (Mekanika, pemandu perjalanan
tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk memberikan contoh-contoh soal
pada setiap akhir sub bab atau pada setiap akhir sub anak bab dan soal-
soal latihan pada setiap akhir bab.
22 | P r i n s i p P e n g e m b a n g a n B a h a n A j a r
BAB 3.
BAHAN AJAR CETAK
DAN JENIS-JENISNYA

Berdasarkan bentuknya, Ellington dan Race (1996), mengelompokkan


jenis bahan ajar dalam lima jenis yaitu: 1)
bahan ajar cetak (seperti handouts, lembar
kerja, dan bahan ajar mandiri); 2) bahan
ajar display yang tidak diproyeksikan
(seperti poster, model, foto) dan bahan ajar
display diam yang diproyeksikan (seperti
slide, film strips); 3) bahan ajar audio
(seperti audio disc, dan tapes) dan audio
yang dihubungkan bahan visual diam
(seperti program slide suara, film strips
bersuara); 4) bahan ajar video (siaran TV,
rekaman video); dan 5) bahan ajar
komputer (computer assisted instruction).
Gambar 3.1: Siaran TV,
contoh bahan ajar video

Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan


menjadi empat kategori, yaitu 1) bahan ajar cetak (printed), 2) Bahan ajar
dengar (audio), 3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual), dan 4)
Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)
(Depdiknas, 2008). Yang termasuk bahan ajar cetak (printed) seperti
antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, foto/gambar, dan model/maket. Bahan ajar dengar (audio)
contohnya kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan
ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti
CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia
pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning
materials). Bahan ajar multimedia interaktif dapat dimanfaatkan untuk
membantu program pembelajaran, yang biasanya dalam bentuk stand
alone atau komputer terminal yang terhubung dengan komputer utama,
dan internet. Jaringan kerja komputer memungkinkan siswa untuk akses
ke data base dari jarak jauh. Para pembelajarpun dapat berkomunikasi
dengan pengguna komputer lainnya dengan menggunakan e-mail (surat
24 | B a h a n A j a r C e t a k d a n S e j e n i s n y a . . . . .

elektronik) dan computer conferencing. Informasi dalam bentuk kata-


kata, suara, gambar dan animasi dapat diperoleh dalam bentuk CD-ROM.

Bahan ajar cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan
ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan
beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter
Ballstaedt, dalam Depdiknas (2008) yaitu:
a. Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga
memudahkan bagi seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta
didik bagian mana yang sedang dipelajari
b. Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit
c. Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara
mudah
d. Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi
individu
e. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja
f. Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk
melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa
g. Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai dokumen yang bernilai besar,
h. Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri.

Jenis-jenis bahan ajar cetak, antara lain handout, buku, modul, poster,
brosur, dan leaflet. Berikut akan dijelaskan masing-masing bahan ajar
cetak tersebut.

Gambar 3.2: Contoh bahan ajar cetak. Sumber: http://www.google.co.id


R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 25

3.1 Handout
Handout adalah bahan tertulis yang
disiapkan oleh seorang guru untuk
memperkaya pengetahuan peserta
didik. Menurut kamus Oxford hal
389, handout is prepared statement
given. Handout adalah pernyataan
yang telah disiapkan oleh pembicara.

Gambar 3.3: Contoh handout fisika

Handout biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki


relevansi dengan materi yang diajarkan / Kompetensi Dasar (KD) dan
materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Saat ini handout
dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara download
dari internet, atau menyadur dari sebuah buku.

3.2 Buku
Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan
ilmu pengetahuan buah pikiran dari
pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku
didapat dari berbagai cara misalnya: hasil
penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi
pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi
seseorang yang disebut sebagai fiksi.

Gambar 3.4: Contoh buku sebagai bahan ajar cetak.

Menurut kamus oxford hal 94, buku diartikan sebagai: Book is number of
sheet of paper, either printed or blank, fastened together in a cover. Buku
adalah sejumlah lembaran kertas baik cetakan maupun kosong yang
dijilid dan diberi kulit. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang
berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam
bentuk tertulis.

Buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa
yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi
26 | B a h a n A j a r C e t a k d a n S e j e n i s n y a . . . . .

dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga


menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya. Buku
pelajaran berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh
peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang fikiran-fikiran
fiksi si penulis, dan seterusnya.

3.3 Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik
dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga
modul berisi paling tidak tentang:
Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
a. Kompetensi yang akan dicapai
b. Content atau isi materi
c. Informasi pendukung
d. Latihan-latihan
e. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
f. Evaluasi
g. Balikan terhadap hasil evaluasi

Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah
menggunakannya. Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang
peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih
cepat menyelesaikan satu atau lebih Kopetensi Dasar (KD) dibandingkan
dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian maka modul harus
menggambarkan KD yang akan dicapai oleh peserta didik dan disajikan
dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik, serta dilengkapi dengan
ilustrasi yang jelas.

3.4 Lembar Kegiatan Siswa


Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan
biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu
tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas
KD yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata
pembelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan
dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi
dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya.
Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis
dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 27

sebuah artikel tertentu, kemudian membuat resume untuk dipresentasikan.


Sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja
lapangan, misalnya survey tentang harga cabe dalam kurun waktu tertentu
di suatu tempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru,
memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan
belajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu
tugas tertulis
.
Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi
paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/ tidaknya sebuah KD
dikuasai oleh peserta didik.

3.5 Brosur
Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang
disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa
halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi
keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi
(Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996).

Gambar 3.5: Contoh brosur

Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar,


selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harus dikuasai oleh siswa.
Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik, karena
bentuknya yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak terlalu
banyak, maka brosur didesain hanya memuat satu KD saja. Ilustrasi
dalam sebuah brosur akan menambah menarik minat peserta didik untuk
menggunakannya.
28 | B a h a n A j a r C e t a k d a n S e j e n i s n y a . . . . .

3.6 Leaflet
A separate sheet of printed matter, often folded but not stitched
(Webster’s New World, 1996) Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa
lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarik
biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan
menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.
Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat
menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih KD.

Gambar 3.6: Contoh leaflet. Sumber: http://www.google.co.id

3.7 Wallchart
Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/proses atau
grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart
terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain
dengan menggunakan tata warna dan pengaturan proporsi yang baik.

Gambar 3.7: Contoh wallchart Nuklir. Sumber: http://www.google.co.id


R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 29

Wallchart biasanya masuk dalam kategori alat bantu melaksanakan


pembelajaran, namun dalam hal ini wallchart didesain sebagai bahan ajar.
Karena didesain sebagai bahan ajar, maka wallchart harus memenuhi
kriteria sebagai bahan ajar antara lain bahwa memiliki kejelasan tentang
KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik, diajarkan
untuk berapa lama, dan bagaimana cara menggunakannya. Sebagai
contoh wallchart tentang siklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus
dan lingkungannya.

3.8 Foto atau Gambar


Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan
tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu
rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian
foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya
menguasai satu atau lebih KD.

Menurut Weidenmann dalam buku Lehren mit Bildmedien


menggambarkan bahwa melihat sebuah foto/gambar lebih tinggi
maknanya dari pada membaca atau mendengar. Melalui membaca yang
dapat diingat hanya 10%, dari mendengar yang diingat 20%, dan dari
melihat yang diingat 30%. Foto/gambar yang didesain secara baik dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik.

Gambar 3.8: Foto mobil pada Gambar 3.9: Diagram bebas


jalan miring.Sumber: Balok pada bidang miring.
http://www.google .co.id.

Bahan ajar ini dalam menggunakannya harus dibantu dengan bahan


tertulis. Bahan tertulis dapat berupa petunjuk cara menggunakannya dan
atau bahan tes. Sebuah gambar yang bermakna paling tidak memiliki
kriteria sebagai berikut:
30 | B a h a n A j a r C e t a k d a n S e j e n i s n y a . . . . .

a. Gambar harus mengandung sesuatu yang dapat dilihat dan penuh


dengan informasi/data. Sehingga gambar tidak hanya sekedar gambar
yang tidak mengandung arti atau tidak ada yang dapat dipelajari.
b. Gambar bermakna dan dapat dimengerti. Sehingga, si pembaca
gambar benar-benar mengerti, tidak salah pengertian.

Gambar bermakna haruslah lengkap, rasional untuk digunakan dalam


proses pembelajaran, dan bahannya diambil dari sumber yang benar.
Hindari jangan sampai gambar/foto kejadian fisika miskin dengan
informasi yang berakibat penggunanya tidak belajar apa-apa. Berikut
diberikan contoh-contoh gambar kejadian fisika.

Gambar 3.11: Gaya horisontal 2F diberikan


Gambar 3.10: Balok dalam keadaan diam, tidak pada balok, dan balok juga masih tetap diam
ada gaya horisontal yang diberikan padanya. (

Gambar 3.12: Sebuah bola ditendang dengan sudut dan meninggalkan kaki
penendang pada ketinggian 1,00 m di atas tanah.
BAB 4.
BAHAN AJAR STANDAR

Menurut Nuryani (1995), beberapa aspek buku teks yang sesuai dengan
kurikulum yang berlaku yaitu: keterbacaan, kebenaran isi, dan grafika.
Dalam pengembangan bahan ajar perlu mempertimbangkan faktor
kecermatan isi, ketepatan cakupan, ketercernaan, penggunaan bahasa,
ilustrasi, pengemasan atau perwajahan, serta kelengkapan komponen
bahan ajar (Belawati, 2006). Sedangkan BSNP (2006) mengemukakan
bahwa standarisasi buku pelajaran meliputi empat komponen, yaitu:
kelayakan isi, kebahasaan,
penyajian, dan kegrafikaan.
Berdasarkan pendapat-
pendapat tersebut, dapat
digaris-bawahi bahwa suatu
bahan ajar dikatakan
memenuhi standar apabila
memenuhi: 1) aspek
keterbacaan (readability); 2)
aspek kegrafikaan; dan 3)
aspek kelayakan isi.
Gambar 4.1: Wajah buku harus menarik.
Sumber: http://www.google.co.id

4.1 Keterbacaan Bahan Ajar


Keterbacaan (readability) suatu bahan ajar adalah merupakan bagian dari
komponen kebahasaan, yang menunjukkan kemudahan suatu bacaan itu
untuk dibaca. Keterbacaan bahan ajar adalah keadaan dari sebuah bacaan
dipandang dari mudah atau sukarnya untuk dipahami (Rusyana, 2004;
Pikulski, 2003). Sementara itu Suhadi (1996), mengemukakan bahwa
keterbacaan adalah ukuran yang menyatakan sejauhmana sebuah bacaan
dapat dibaca dan dipahami. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
keterbacaan adalah kemudahan suatu bacaan itu dibaca dan dipahami.

Di negara - negara maju, yang terkenal sangat peduli terhadap pendidikan


warganya, terutama pendidikan anak-anak usia sekolah, buku-buku untuk
siswa selalu dicek keterbacaannya, untuk melihat seberapa besar tingkat
kesulitan buku-buku tersebut dipahami dan dibaca oleh siswa (Suparno,
2005). Buku-buku di perguruan tinggipun perlu selalu dicek
keterbacaannya, tidak hanya untuk melihat seberapa besar tingkat
32 | B a h a n A j a r S t a n d a r

kesulitan buku-buku tersebut dipahami oleh para mahasiswa, tetapi juga


untuk meng-update buku-buku tersebut terhadap kemungkinan telah
ketinggalan jaman. Berdasarkan jenis wacana yang digunakan, bahan
bacaan yang sering digunakan dalam buku-buku pelajaran adalah jenis
narasi, eksposisi, argumentasi, dan deskripsi (Rusyana, 2004).

Gambar 4.2 Buku yang mudah dipahami, membuat pembacanya puas dan
gembira. Sumber: http://www.google.co.id

Untuk mengukur tingkat keterbacaan suatu bahan ajar para pakar


menyarankan menggunakan uji rumpang (cloze test). Pengujian dengan
uji rumpang dilakukan dengan cara menghilangkan bagian-bagian kata
sebuah kalimat dalam teks sehingga menjadi rumpang. Pengisian bagian
yang rumpang dicoba memunculkan aktivitas membaca secara alamiah
dan normal. Ada dua cara dalam membuat rumpang, yaitu: a)
perumpangan kata yang dilakukan secara sistematis pada setiap kata
kelima dalam sebuah teks; dan b) perumpangan kata yang dilakukan
secara acak atau secara tidak sistematis.

4.2 Kegrafikan Bahan Ajar

Dipdiknas (2008), menyatakan komponen kegrafikaan antara lain


mencakup: a) Penggunaan font, jenis dan ukuran; b) Lay out atau tata
letak; c) Ilustrasi, gambar, foto; dan d) Desain tampilan. Sementara itu
Pusat Perbukuan (2006) menyatakan bahwa aspek grafika berkenaan
dengan fisik buku, seperti ukuran buku, kertas, cetakan, ukuran huruf,
warna, dan ilustrasi.

Penggunaan ilustrasi dalam buku ajar memiliki ragam manfaat antara lain
menjadikan bahan ajar lebih menarik melalui variasi penampilan
(Belawati, 2006). Ilustrasi dapat dibuat oleh pengembang bahan ajar itu
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 33

sendiri, atau dapat juga dibuat oleh perancang grafis yang menerjemahkan
gambar-gambar yang diinginkan oleh pengembang bahan ajar ke dalam
ilustrasi yang baik dan tepat. Ilustrasi juga dapat diambil sumber
langsung, misalnya photo, majalah, atau ensiklopedia (Belawati, 2006).

Gambar 4.3 Bahan ajar yang menarik (kegrafikaannya baik), bayipun ingin
membaca. Sumber: http://www.google.co.id

Suatu bahan ajar termasuk bahan ajar fisika (mekanika), ilustrasi


memiliki peran yang sangat penting dan strategis, karena bermanfaat
untuk memperjelas informasi yang disampaikan dalam bahan ajar, juga
berfungsi dalam memberi variasi bahan ajar, sehingga bahan ajar menjadi
menarik, memotivasi, komunikatif, membantu retensi, dan pemahaman
pembelajar terhadap isi informasi. Ilustrasi yang biasa digunakan dalam
bahan ajar antara lain: tabel, diagram, grafik, kartun, foto, gambar, sketsa,
simbol-simbol, rumus-rumus, dan skema (Toto, 2009).

Dalam pengembangan bahan ajar fisika (mekanika) ini, ilustrasi yang


digunakan adalah yang sesuai dengan tujuan dari pengembangan bahan
ajar ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan representasi verbal,
matematis, gambar, dan grafik. Karena itu pemunculan gambar, photo,
kartun, grafik, dan rumus-rumus atau simbol-simbol akan lebih banyak
dibandingkan dengan tabel, diagram dan skema. Untuk mengukur
kegrafikaan dari bahan ajar mekanika ini, digunakan data hasil penelitian
tentang tanggapan dari 3 (tiga) orang dosen fisika pengampu matakuliah,
dan tanggapan dari 3 (tiga) orang penimbang ahli terhadap bahan ajar
34 | B a h a n A j a r S t a n d a r

mekanika hasil pengembangan. Dalam tanggapan terhadap bahan ajar


mekanika ini berisikan aspek-aspek kegrafikaan bahan ajar, yaitu
penggunaan font; jenis dan ukuran; lay out atau tata letak; Ilustrasi,
gambar, foto; simbol, rumus-rumus, dan desain tampilan.

4.3 Kelayakan Isi Bahan Ajar


Isi bahan ajar mekanika (BAM) yang dikembangkan terutama
berdasarkan buku fisika karya Giancoli, untuk menghindari kemungkinan
terjadinya miskonsepsi. Karya Giancoli dipilih karena telah terbukti
keampuhannya dan telah dijadikan sumber utama dalam pembelajaran
fisika dibeberapa Perguruan Tinggi di Jawa (K. Mahardika, 2011),
sehingga sesuai dengan kemutakhiran perkembangan ilmu Fisika dan
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Kelayakan isi suatu buku atau bahan ajar menunjukkan bahwa isi buku
ajar tidak dikembangkan secara asal-asalan, karena akan berakibat fatal
bagi pembacanya. Buku pelajaran harus disusun berdasarkan kaidah-
kaidah keilmuan dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
(Alwasilah, 2005).

Gambar 4.4 Jembatan yang dibangun atau diperbaiki asal-asalan berakibat


fatal dan memakan korban banyak.
Sumber: http://www.google.co.id.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 35

Pandangan di atas diperkuat oleh Belawati (2006) yang mengatakan


bahwa kelayakan isi bahan ajar sangat penting untuk diperhatikan
sehingga buku / bahan ajar tidak menyebarkan kesalahan-kesalahan
konsep atau “miskonsepsi”. Kesalahan-kesalahan konsep atau
miskonsepsi akan dibawa pembelajar kejenjang pendidikan selanjutnya
atau ke dalam kehidupannya.

Disamping aspek kelayakan isi (materi), aspek penyajian materi juga


harus diperhatikan dalam buku ajar atau buku teks. Menurut Pusat
Perbukuan (2006), penyajian materi (isi) berkenaan dengan: penyajian
tujuan pembelajaran, keteraturan dalam penguraian, kemenarikan minat
dan perhatian siswa, kemudahan dipahami, keaktifan siswa, hubungan
materi maupun latihan dan soal. Materi bahan ajar harus mudah dipahami
oleh pembelajar, dan bahan ajar yang mudah dipahami berarti memiliki
ketercernaan yang tinggi.

Ada enam hal yang mendukung tingkat ketercernaan bahan ajar yaitu: a)
pemaparan yang logis; b) penyajian materi yang runtut; c) contoh dan
ilustrasi yang memudahkan pemahaman; d) memiliki alat bantu yang
memudahkan pembelajar mempelajari bahan ajar; e) format yang tertib
dan konsisten; dan f) pejelasan tentang relevansi dan manfaat bahan ajar
(Belawati, 2006).

Bahan ajar dipaparkan secara logis, dalam arti dimulai dari sesuatu yang
umum ke khusus atau sebaliknya, dari sesuatu yang mudah ke sesuatu
yang sukar dan sebaliknya, atau dari sesuatu yang inti ke pendukung
(Belawati, 2006). Dengan demikian pembelajar mudah mengikuti
pemaparan dan dapat mengaitkan pemaparan tersebut dengan informasi
sebelumnya.

Bahan ajar disajikan secara runtut, dalam arti disajikan secara sistematis
dan tidak loncat-loncat. Konsep-konsep yang abstrak, disajikan dengan
contoh-contoh dan ilustrasi yang tepat sehingga dapat memperjelas
pemaparan konsep. Dalam bahan ajar cetak, alat bantu dapat berupa
rangkuman yang disediakan pada setiap bab, penomoran, judul bab yang
jelas, dan tanda-tanda khusus misalnya gambar ‘tangan yang sedang
menulis’ digunakan untuk arti ‘tulisan’ yang harus dikerjakan pembelajar.
Pada bahan ajar mekanika hasil pengembangan ini, alat bantu yang
disajikan selain berupa rangkuman yang disediakan pada setiap bab, juga
disajikan contoh-contoh soal pada setiap sub bab, yang tujuannya untuk
36 | B a h a n A j a r S t a n d a r

memperjelas pemaparan konsepnya. Dalam bahan ajar lain (non cetak),


misalnya dalam kaset audio, alat bantu dapat menggunakan nada suara
yang berbeda.

Pengukuran kelayakan isi bahan ajar mekanika ini, digunakan data hasil
penelitian tentang tanggapan dari 3 (tiga) orang dosen fisika pengampu
matakuliah, dan tanggapan dari 3 (tiga) orang penimbang ahli terhadap
bahan ajar mekanika hasil pengembangan.

Gambar 4.5: Alat untuk mengukur

4.4 Bahan Ajar untuk Pembelajaran Mekanika


Bahan ajar untuk di perguruan tinggi atau di sekolah sebagai salah satu
jenis sarana pendidikan berperan dalam menunjang kegiatan
pembelajaran, khususnya sebagai sumber belajar bagi mahasiswa dan
dosen (Wiratno, 2000; Trowbridge & Bybee, 1990). Bahan ajar untuk
perguruan tinggi / sekolah yang tercantum dalam kurikulum atau silabus
merupakan salah satu sumber belajar yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, bahan ajar atau buku teks perguruan tinggi atau sekolah
merupakan sarana belajar yang perlu ada dalam pembelajaran atau ada
pada diri mahasiswa atau siswa maupun dosen atau guru.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 37

Gambar 4.6 Foto kejadian jembatan runtuh terkait dengan pembelajaran


Fisika
Sumber: http://www.google.co.id

Keterlibatan bahan ajar dalam membantu pembelajaran IPA-fisika di


sekolah, Trowbridge & Bybee (1990) menyatakan bahwa buku teks dapat
difungsikan untuk mengurangi mengatasi kesulitan pelaksanaan
pembelajaran IPA-fisika di sekolah-sekolah yang kekurangan sarana
laboratorium. Bahan ajar IPA-fisika adalah suatu sumber produk IPA dari
fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang reliabel dan teruji.
Bahan ajar IPA-fisika dalam pembelajaran fisika dapat membantu
mahasiswa dalam melihat bacaan sebagai proses untuk memperkaya
pengetahuan awal dalam melakukan percobaan (Carin & Sund, 1989).
Pandangan ini memberikan pengertian bahwa bahan ajar IPA-fisika
termasuk bahan ajar mekanika harus baik digunakan untuk membantu
mahasiswa dalam pembelajaran mekanika di dalam maupun di luar kelas.

Bahan ajar IPA-fisika dapat digunakan untuk menelusuri langkah-langkah


penyelidikan tentang alam atau jagat raya dengan informasi dari orang
lain dan untuk mencocokkan hasil pengamatannya sendiri untuk
memperoleh validasi (Carin & Sund, 1989). Pandangan ini memberikan
gambaran bahwa bahan ajar IPA-fisika yang baik adalah bahan ajar yang
memuat informasi yang memiliki kebenaran tinggi atau informasi ilmiah.
38 | B a h a n A j a r S t a n d a r

Gambar 4.7 Fisika modern, pokok bahasan waktu paruh dapat digunakan
untuk meng hitung umur suatu fosil. Sumber: http://
www.google.co.id

Bahan ajar tidak dapat menyediakan pengalaman kerja laboratorium,


pengembangan keterampilan inkuari, atau mengajarkan percaya diri
dalam pemecahan masalah, bahan ajar secara nyata lebih baik bila
digunakan bersama-sama dengan metode-metode dan bahan-bahan lain,
bahkan dalam kolaborasi ini bahan ajar terasa sangat penting (Trowbridge
& Bybee, 1990). Pendapat ini bisa dibenarkan bila bahan ajar yang
dimaksud adalah bahan ajar yang baik untuk pengajaran fisika. Kriteria isi
bahan ajar yang berhubungan dengan pengorganisasiannya, meliputi: (1)
kelogisan pengorganisasian, urutan kesulitan, pengelompokan topik
(konsep); (2) menekankan pada prinsip dan konsep; (3) keakuratan dalam
informasi; (4) kebermanfaatan dalam informasi, penerapan, dan
memfungsikan alam dan bahan; dan (5) penalaran tentang informasi,
konsep modern, teori-teori, dan penerapannya, dengan kriteria ini
diharapkan bahan ajar dapat difungsikan untuk membantu dalam
pembelajaran fisika di kelas (Trowbridge & Bybee, 1990; Pannen &
Purwanto, 1996).

4.5 Aspek Representasi dalam Bahan Ajar Fisika


Representasi adalah suatu konfigurasi (bentuk suatu susunan) yang dapat
menggambarkan, mewakili atau melambangkan sesuatu dalam suatu cara
(Goldin, 2002). Representasi merupakan sesuatu yang mewakili,
menggambarkan atau menyimbulkan objek dan/atau proses.
Multirepresentasi juga berarti merepresentasikan ulang konsep yang sama
dengan format yang berbeda, termasuk verbal, matematik, gambar, dan
grafik (Prain & Waldrip, 2007).
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 39

, dan Untuk ,

maka:

Komponen -komponen sumbu x:

(a) RepresentasiVerbal (ceramah) (b) Representasi Matematik (dengan rumus -


rumus)

(c) Representasi Grafik (a) Representasi Gambar


(b)

Gambar 4.8: Cara menyatakan suatu konsep dengan Multirepresentasi

Dengan demikian pandangan di atas mengandung makna bahwa


multirepresentasi adalah suatu cara untuk menyatakan suatu konsep
melalui berbagai cara dan bentuk.

Multirepresentasi memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai pelengkap,


pembatas interpretasi, dan pembangun pemahaman (Ainsworth, 1999).
Sebagai pelengkap, multirepresentasi digunakan untuk memberikan
representasi yang berisi informasi pelengkap atau membantu melengkapi
proses kognitif. Sebagai pembatas interpretasi, multirepresentasi
digunakan untuk membatasi kemungkinan kesalahan
menginterrepresentasi dalam menggunakan representasi yang lain.
Sebagai pembangun pemahaman, multirepresentasi digunakan untuk
mendorong siswa membangun pemahaman terhadap situasi secara
mendalam.
40 | B a h a n A j a r S t a n d a r

Dengan memiliki tiga fungsi seperti disebutkan di atas, maka representasi


seperti halnya metode demonstrasi dapat membantu mengatasi kesulitan
dalam belajar fisika yang banyak menuntut keterlibatan bentuk
pengetahuan fisik dan logika matematik (Dahar 1989; Van den Berg,
1991).

Kurikulum yang berlaku saat ini adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi


(KBK), yaitu suatu kurikulum yang memberikan kebebasan kepada para
guru dalam berkreasi untuk mengembangkan model-model, cara-cara,
atau teknik pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajarannya
kepada peserta didik. Artinya, dalam pembelajaran perlu adanya
keterkaitan antara konten (materi bidang studi) dengan kejadian di
lingkungan yang sesuai dengan bahasan bidang studi tersebut (Berns &
Ericson, 2002).

Pendapat tersebut berhubungan dengan pernyataan Kohl & Finkelstein


(2006) yang mengatakan bahwa lingkungan pembelajaran berperan
mengembangkan representasi pelajaran Fisika khususnya fisika modern,
dan penggunaan representasi yang berbeda dari representasi pilihan
tampak mendorong keahlian representasi mahasiswa. Representasi dapat
dipakai untuk menganalisis suatu model pembelajaran yang merupakan
komponen dari evaluasi, yang memuat cara-cara untuk melakukan
pengukuran tentang ketercapaian pelaksanaan pembelajaran. Bao dan
Redish (2006) mengatakan bahwa analisis model untuk menerapkan
penelitian kualitatif dapat diperoleh melalui hasil tes fisika konsep gaya
dan gerak gaya, dalam rangka membangun kerangka representasi
kuantitatif. Kompetensi (profesional) guru dalam pembelajaran fisika
memang sangat besar dampaknya pada kualitas siswa, hal ini juga
dikemukakan oleh Kohl & Finkelstein (2005) yang mengatakan bahwa
format representasi pembelajaran fisika atom yang berbeda akan
memberikan dampak performance mahasiswa yang berbeda, artinya
keprofesionalan guru sangat mempengaruhi kualitas lulusan. Lebih lanjut
dikatakan bahwa performance mahasiswa tergantung pada representasi
masalah fisika yang kompleks, dan mahasiswa memiliki opini yang
konsisten tetapi kurang berkorelasi dengan performancenya (Kohl &
Finkelstein, 2006).

Karakter siswa yang menghambat pembelajaran fisika, antara lain: 1)


karena tidak berbakat dalam belajar fisika (Dahar, 1989); dan 2) motivasi
belajar fisika rendah (Dahar, 1989, Sudjana, 1991, Dimyati & Mudjiono,
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 41

1999). Motivasi belajar fisika yang rendah, dapat diaktifkan dengan


pembelajaran fisika melalui representasi Multi-modal. Waldrip, dkk.
(2006) mengatakan bahwa Multi-modal sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran mekanika dan mempunyai potensi untuk mengaktifkan cara
belajar yang efektif. National Science Education Standard menyatakan
bahwa metode mengajar akan berhasil bila disampaikan dengan contoh
nyata, yaitu contoh bagaimana menggunakan metode-metode mengajar
untuk mengajarkan materi fisika pada konteks yang tepat (NRC, 1996).
Berdasarkan temuan para pakar pendidikan sains, ada beberapa cara
untuk mengajarkan materi fisika pada konteks yang tepat kepada
mahasiswa calon guru fisika antara lain:
1. Analogi sangat baik dipakai sebagai pengajaran EM wave, yang
sebelumnya guru harus menghadiri kelas representasi untuk
menginterpretasikannya (Podolefsky & Finkelstein, 2006);
2. Representasi sumber grafik dapat menjelaskan bentuk-bentuk yang
dimunculkan dari perubahan konseptual fisika modern (Wittmann,
2006); dan
3. Penggunaan teknologi (video digital) memberikan dasar untuk
mengkonsepkan kembali kelas pendidikan guru dan membantunya
dalam menghubungkan teori dengan praktek (Newhouse dkk., 2007).

4.6 Bahan Ajar dengan Multirepresentasi


Seseorang yang membaca teks yang disertai dengan gambar, aktivitas
yang dilakukannya adalah memilih informasi yang relevan dari teks,
membentuk representasi proporsional berdasarkan teks tersebut,
kemudian mengorganisasi informasi verbal yang diperolehnya ke dalam
mental model verbal (Dabutar, 2007). Hal ini juga dapat dilakukan pada
teks yang disertai dengan grafik dan rumus-rumus matematika. Seseorang
akan memilih informasi yang relevan dari teks, membentuk representasi
verbal, matematis, gambar dan grafik berdasarkan teks tersebut kemudian
mengorganisasi informasi verbal, matematis, gambar dan grafik yang
diperoleh dari teks tersebut ke dalam mental model verbal, matematis,
gambar, dan grafik.

Menurut Schnotz & Bannert, dalam Dabutar (2007), pemahaman melalui


teks, gambar, rumus-rumus matematik, dan grafik, dapat mendukung
pembentukan mental model. Menurut mental model tersebut, gambar,
grafik, dan rumus-rumus matematika dapat menggantikan teks dan
demikian juga sebaliknya. Salah satu bahan ajar yang dapat
menggabungkan pemahaman melalui teks (verbal), matematis, gambar,
42 | B a h a n A j a r S t a n d a r

dan grafik adalah bahan ajar dengan multirepresentasi. Berikut akan


ditampilkan contoh bahan ajar dengan multirepresentasi untuk sub pokok
bahasan posisi sudut sebagai berikut.

2. Posisi Sudut ( )

Sebuah bola berputar terhadap sumbu yang tegak lurus terhadap


bidang melalui titik O seperti ditunjukka n pada gambar 5.6. Bola bergerak
dari A ke B dalam selang waktu t.
Posisi bola dapat dilihat dari
besarnya sudut yang ditempuh,
yaitu yang dibentuk oleh garis
AB terhadap sumbu x yang
melalui titik O. Posisi sudut
diberi satuan radian (rad) dan
besar sudut satu putaran adalah Gambar 5.6 Bola berotasi dengan
sumbu di O.
360o = 2 radian. Jika adalah
sudut pusat lingkaran yang
panjang busurnya s dan jari -
jarinya R, diperoleh hubungan:

(5.3a)

atau,
(5.3b)
dimana:
lintasan/posisi sudut (rad) Gambar 5.7. Analisa grafik hubungan
antara busur lintasan dengan posisi
s = busur lintasan (m) sudut.
R = jari-jari (m).
Apabila bola tersebut berputar dengan jari-jari putaran R yang konstan, maka
lintasan yang ditempuh ole h bola berbanding lurus dengan posisi sudutnya.
Analisa grafik hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.7.

(K. Mahardika)
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 43

Bahan ajar dengan multirepresentasi memiliki kemampuan untuk


memadukan verbal, matematis, gambar dan grafik yang tertuang dalam
bahan ajar. Bahan ajar dengan multrepresentasi juga dapat menunjang
peningkatan ketrampilan berpikir kritis (Soesanto, 2009). Ini juga berarti
bahwa bahan ajar tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan konsep fisika (mekanika) dari peserta didik, jika bahan ajar
yang dibacanya adalah bahan ajar mekanika dengan multirepresentasi.

Informasi fisika atau materi pembelajaran fisika melalui teks dapat diingat
dan dipahami dengan baik jika disertai dengan gambar-gambar, rumus-
rumus matematis, dan grafik. Dalam dual coding theory Paivio dalam
Soesanto (2009) dikatakan bahwa sistem kognitif manusia terdiri dari dua
sub sistem yaitu sistem verbal dan sistem visual. Visual dapat berupa
gambar, grafik dan rumus-rumus. Sebuah kata dalam suatu kalimat
biasanya hanya diproses dalam sistem verbal (kecuali untuk materi yang
bersifat konkrit). Gambar, grafik, dan rumus-rumus diproses melalui
sistem visual maupun sistem verbal. Jadi dengan adanya gambar, grafik,
dan rumus-rumus dalam teks dapat meningkatkan memori oleh karena
adanya dual coding dalam memori.

4.7 Representasi dalam IPA-Fisika


Semua fenomena yang terdapat dalam IPA-fisika, dapat diarahkan pada
tiga representasi, yaitu: makroskopik, simbolik, dan mikroskopik
(Johnstone dalam Soesanto, 2009). Menurut Russel dalam Soesanto
(2009) dan Bowen (1998) menyatakan bahwa untuk dapat memahami
IPA-fisika secara konseptual, dibutuhkan kemampuan untuk
merepresentasikan dan menerjemahkan masalah dan fenomena IPA-fisika
ke dalam bentuk representasi makroskopis, simbolik, dan mikroskopis
secara simultan, sebagaimana digambarkan pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Tingkat representasi dalam IPA-Fisika (Johnstone dalam Soesanto,


2009)
44 | B a h a n A j a r S t a n d a r

Sementara itu Izsak dan Sherin (2003) menyatakan bahwa pengajaran


dengan melibatkan multirepresentasi memberikan konteks yang kaya bagi
siswa untuk memahami suatu konsep. Penggunaan multirepresentasi
dapat membantu guru dalam mengidentifikasi tiga dimensi pembelajaran
yang terjadi yakni: memberi peluang guru dalam menilai pemikiran
siswa; memberi peluang guru untuk menggunakan teknik pedagogik yang
baru; memudahkan guru untuk menjembatani antara pendekatan
konvensional dan pendekatan modern.

Dipihak lain Gabel (1993) menyatakan bahwa ada beberapa kesulitan


yang dialami oleh siswa dalam memahami IPA-fisika, yaitu: a)
pembelajaran hanya menekankan pada simbol dan pemecahan masalah;
b) pembelajaran IPA-fisika berlangsung pada tingkat makroskopis,
mikroskopis, dan simbolik, namun tidak disertai dengan penjelasan yang
jelas mengenai hubungan diantara ketiga jenis tingkatan tersebut; c) siswa
mengalami kesulitan dalam mempelajari materi, meskipun
pembelajarannya telah meliputi ketiga tingkatan tersebut yang disertai
dengan penekanan mengenai hubungan diantaranya. Jadi secara umum
penyebab tidak berhasilnya penguasaan konsep fisika ini disebabkan oleh
tiga hal yaitu: (1) sifat fisika itu sendiri; (2) pelaksanaan pembelajaran
yang kurang baik/tepat; (3) karakter pembelajar sendiri (Sutarto &
Indrawati, 2006).

Sifat fisika yang menyebabkan sulit dalam pembelajaran antara lain: (1)
merupakan ilmu yang berhakikat pada proses dan produk, artinya dalam
belajar fisika tidak cukup hanya mempelajari produknya saja tetapi perlu
menguasai proses memperoleh produk tersebut (Harlen, 1992), dan (2)
produk fisika cenderung bersifat abstrak dan dalam bentuk pengetahuan
fisik serta logiko-matematik, jadi bakat individu cukup berpengaruh
dalam penguasaannya (Kamii dalam Dahar, 1989).

Pelaksanaan pembelajaran yang kurang baik dapat diakibatkan karena: (1)


kurikulum atau komponenya yang kurang baik (Sudjana, 1991, Fattah,
2000); (2) Kompetensi (profesional) guru kurang (Fattah, 2000); dan (3)
kemampuan siswa untuk belajar fisika rendah (Dahar, 1989).

Kurikulum yang berlaku saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP). Pandangan KTSP dalam pembelajaran ini sangat
relevan dengan pandangan Contextual teaching and learning (CTL), yaitu
dalam pembelajaran perlu adanya keterkaitan antara konten (materi
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 45

bidang studi) dengan kejadian dilingkungan yang sesuai dengan bahasan


bidang studi tersebut (Berns & Ericson, 2002). Kurikulum yang baik juga
mengandung komponen evaluasi, yaitu memuat cara-cara untuk
melakukan pengukuran tentang ketercapaian pelaksanaan pembelajaran
(Zais, 1976; Nasution, 1991; BSNP, 2006).

Kompetensi (profesional) guru dalam pembelajaran fisika memang sangat


besar dampaknya pada kualitas siswa, hal ini juga dikatakan oleh Patrick
B. Kohl and Noah D. Finkelstein, (2005) yang mengatakan bahwa format
representasi pembelajaran fisika atom yang berbeda akan memberikan
dampak performance mahasiswa yang berbeda, artinya keprofesionalan
guru dalam mengajarkan materi fisika sangat mempengaruhi kualitas
siswa atau lulusannya.

Karakter siswa yang menghambat pembelajaran fisika, antara lain: (1)


karena tidak berbakat dalam belajar fisika (Dahar, 1989); dan (2) motivasi
belajar fisika rendah (Dahar, 1989, Sudjana, 1991, Dimyati & Mudjiono,
1999). Motivasi belajar fisika yang rendah, dapat ditingkatkan atau
diaktifkan dengan pembelajaran fisika melalui multi-modal. Bruce W.,
dkk., (2006) mengatakan bahwa Multirepresentasi sangat dibutuhkan
dalam pembelajaran mekanika dan mempunyai potensi mengaktifkan cara
belajar yang efektif.
46 | B a h a n A j a r S t a n d a r
BAB 5.
KARAKTERISTIK MEKANIKA
KAITANNYA DENGAN MULTIREPRESENTASI

Waldrip (2006) mengatakan bahwa penyajian multirepresentasi dapat


dikelompokkan secara khusus seperti pengetahuan tentang: gambar,
model tabel, grafik, dan diagram. Multirepresentasi merupakan bentuk
representasi yang memadukan antara vebal (teks), gambar nyata, atau
grafik (Dabutar, 2007). Dengan demikian multirepresentasi adalah
perpaduan format-format representasi yaitu format verbal, matematik,
gambar, dan grafik.

Format Representasi Verbal, diperlukan dalam


Mekanika untuk memberikan definisi dari suatu
konsep, sehingga representasi verbal adalah suatu
cara yang tepat untuk digunakan dalam konsep
mekanika.

Gambar 5.1: Orang ceramah

Format Representasi Matematik, untuk menyelesaikan persoalan


kuantitatif, representasi matematik sangat diperlukan. Namun penggunaan
representasi matematik ini akan banyak ditentukan keberhasilannya oleh
penggunaan representasi kualitatif
yang baik. Pada proses tersebutlah
tampak bahwa siswa tidak
seharusnya menghapalkan semua
rumus-rumus matematik yang baik.
Pada proses tersebutlah tampak
bahwa siswa tidak seharusnya
menghapalkan semua rumus-rumus
matematik.

Gambar 5.2. Einstein mengajar dengan representasi matematika. Sumber:


http://www.google.co.id
48 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

Gambar 5.4: Lintasan planet. Sumber:


Gambar 5.3: Rangkaian resistor http://www.google.co.id

Format Representasi Gambar/diagram, suatu konsep akan menjadi


lebih jelas ketika dapat direpresentasikan dalam bentuk gambar. Gambar
dapat membantu memvisualisasikan sesuatu yang masih bersifat abstrak.
Dalam fisika banyak bentuk diagram yang sering digunakan (sesuai
konsep), antara lain: diagram gerak, diagram bebas benda (free body
diagram), diagram garis medan (field line diagram), diagram rangkaian
listrik (electrical circuit diagram), diagram sinar (ray diagram), diagram
muka gelombang (wave front diagram), diagram energi keadaan (energy
state diagram).

Gambar 5.5. Gambar/Foto bola di udara ini menunjukkan karakteristik


lintasan "parabola" dari gerak bola. Sumber: Giancoli DC
(2001)
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 49

Format Representasi Grafik, penjelasan yang panjang terhadap suatu


konsep dapat direpresentasikan dalam suatu grafik. Oleh karena itu
kemampuan dalam membuat dan membaca grafik adalah suatu
ketrampilan yang sangat diperlukan. Grafik balok energi (energy bar
chart), grafik balok momentum (momentum bar chart), adalah grafik
yang sering digunakan dalam merepresentasikan konsep-konsep fisika.

(a) (b) (c)

Grafik 5.1. Grafik: (a) kecepatan vs waktu, (b) posisi vs waktu, (c) posisi
vs kecepatan

Untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip bahan ajar mekanika yang


dikembangkan, maka perlu adanya analisis karakteristik mekanika terkait
dengan multirepresentasi yaitu representasi Verbal, Matematik, Gambar
dan Grafik. Analisis karakteristik mekanika terkait dengan
multirepresentasi perlu disusun dalam rangka untuk meningkatkan
kemampuan representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik
mahasiswa calon guru fisika.

5.1 Representasi Verbal, Matematik, Gambar, dan Grafik Pokok


Bahasan Kinematika
Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik bahan
ajar mekanika untuk pokok bahasan Kinematika, sub pokok bahasan
Kedudukan dan Perpindahan, dan dapat dijelaskan seperti berikut.
1. Representasi Verbal
Ketika kita berada di atas kereta api yang sedang bergerak dengan laju
108 km/jam, kita mungkin memperhatikan pedagang asong yang
berjalan mendekati kita ke arah belakang kereta dengan laju 5 km/jam
terhadap kereta.
50 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

2. Representasi Matematika
Sedangkan terhadap permukaan bumi, orang tersebut bergerak dengan
laju: 108 km/jam - 5 km/jam = 103 km/jam
3. Representasi Gambar

Gambar 5.6: Pedagang asong berjalan ke arah belakang kereta api


dengan laju 5 km/jam. Kereta berjalan dengan laju 108 km/jam
terhadap permukaan bumi, sehingga laju orang tersebut relatif
terhadap permukaan bumi adalah 103 km/jam.
4. Representasi Grafik

Grafik 5.2. Hubungan antara posisi pada sumbu-y dengan sumbu-x,


Tanda panah menunjukkan perpindahan.

Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik bahan


ajar mekanika untuk pokok bahasan Kinematika, sub pokok bahasan
Kelajuan dan Kecepatan, dapat dijelaskan seperti berikut.
1. Representasi Verbal
Laju adalah sebuah bilangan positif dengan satuan m/s. Secara umum,
laju rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh
sepanjang lintasannya dibagi waktu yang diperlukan untuk menempuh
jarak tersebut.
Kecepatan, dipihak lain digunakan untuk menyatakan baik besar
(nilai numerik) mengenai seberapa cepat sebuah benda, bergerak
maupun arah geraknya.
2. Representasi Matematika
Representasi matematik kelajuan rata-rata dirumuskan dengan:
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 51

,
Dan representasi kecepatan rata-ratanya dituliskan dengan:

3. Representasi Gambar
Representasi Gambar untuk kelajuan dan kecepatan dapat dilihat
seperti ditampilkan pada gambar 5.7.

Gambar 5.7: Gambar di


samping menunjukkan
kelajuan helikopter yang
sangat berbeda dengan
kelajuan kapal laut. Sumber:
http://www.google.co.id.

4. Representasi Grafik

Grafik 5.4: grafik hubungan antara x – t


52 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik bahan


ajar mekanika untuk pokok bahasan Kinematika, sub pokok bahasan
Gerak Lurus Beraturan (GLB), dapat dijelaskan seperti berikut.
1. Representasi Verbal
Suatu benda dikatakan bergerak lurus beraturan (ber-GLB) jika
lintasan yang ditempuh oleh benda tersebut berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu tetap setiap saat.
2. Representasi Matematika
Representasi matematik benda yang bergerak lurus beraturan (GLB)
dirumuskan dengan:
atau

3. Representasi Gambar
Representasi Gambar untuk benda yang bergerak lurus beraturan
(GLB), dapat ditampilkan seperti Gambar 5.8
Gambar 5.8: Misal mobil 1
bergerak dari P, dan mobil 2
bergerak dari Q, kemudian
mobil bertemu di titik R

4. Representasi Grafik
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 53

5.2 Representasi Verbal, matematik, Gambar, dan Grafik Pokok


Bahasan Dinamika

Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik bahan


ajar mekanika untuk pokok bahasan Dinamika, sub pokok bahasan
Hukum Newton I, dapat dijelaskan seperti berikut.
1. Representasi Verbal
Hukum I Newton menyatakan bahwa:

Gambar 5.9: Newton

Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak


dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya
total yang tidak nol.
Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam
atau gerak tetapnya pada garis lurus disebut inersia. Dengan demikian
Hukum I Newton sering disebut hukum inersia.
2. Representasi Matematika
Representasi matematik untuk benda yang mempertahankan keadaan
diam atau bergerak tetap pada garis lurus seperti pada gambar 6.4,
dirumuskan dengan:
Komponen-komponen sumbu y:
, dan
,
Sehingga

Komponen-komponen sumbu x:
54 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

Sehingga
artinya benda mungkin bergerak dengan kecepatan tetap atau mungkin
diam.

3. Representasi Gambar

Gambar 5.10: Merepresentasikan jumlah gaya yang bekerja pada


benda untuk sumbu-x adalah nol, demikian juga jumlah gaya pada
sumbu-y adalah nol. Artinya balok tersebut mungkin diam atau
bergerak dengan kecepatan tetap.

4. Representasi Grafik
Untuk Representasi Grafik, ada beberapa grafik yang dapat direpre-
sentasikan. Misalnya antara lain hubungan antara percepatan nol benda
dengan waktu, seperti terlihat pada Grafik 5.6, dan hubungan antara
kecepatan tetap benda dengan waktu (Grafik 5.7).

Grafik 5.6: hubungan antara a denga t


R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 55

Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik


bahan ajar mekanika untuk pokok bahasan Dinamika, sub pokok
bahasan Hukum Newton II, dapat dijelaskan seperti berikut.
1. Representasi Verbal
Hukum II Newton menyatakan bahwa:
Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total
yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja
padanya
2. Representasi Matematika
Hukum II Newton tersebut dirumuskan secara matematis dalam
persamaan:
atau

dengan:

3. Representasi Gambar

Gambar 5.11. Merepresentasikan mobil yang mula-mula bergerak dengan


kecepatan 100 km/jam, kemudian direm sehingga berhenti
setelah menempuh jarak 55 m.

4. Representasi Grafik
Untuk Representasi Grafik gerak lurus berubah beraturan
diperlambat, hubungan yang dapat digambarkan adalah hubungan
antara kecepatan benda dengan waktu (Grafik 5.8).

Grafik 5.8: hubungan antara v denga t


56 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik bahan


ajar mekanika untuk pokok bahasan Dinamika, sub pokok bahasan
Hukum Newton III, dapat dijelaskan seperti berikut.
1. Representasi Verbal
Hukum III Newton menyatakan bahwa:
Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua benda
kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi
berlawanan arah terhadap benda yang pertama.
Hukum ini sering dinyatakan juga sebagai hukum aksi-reaksi, "untuk
setiap aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan arah". Untuk
menghindari kesalah-pahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa
gaya "aksi" dan gaya "reaksi" bekerja pada benda yang berbeda.
2. Representasi Matematika
Hukum III Newton tersebut dirumuskan secara matematis dalam
persamaan:

dengan:
Gaya "aksi" dan gaya "reaksi" bekerja pada benda yang berbeda.
3. Representasi Gambar

(a) (b)

Gambar 5.12(a). Tangan memukul ujung meja (vektor gaya ke arah


kiri bawah), meja menekan tangan kembali (vektor dengan arah yang
berlawanan, untuk mengingatkan kita bahwa gaya ini bekerja pada
benda yang berbeda). Anda bisa melihat sisi meja menekan tangan.
Mungkin Anda bahkan bisa merasakan bahwa meja tersebut
memberikan gaya pada tangan; rasanya sakit!! Makin kuat Anda
memukul meja itu, makin kuat pula meja tersebut menekan balik;
Gambar 5.12(b). Roket memberikan gaya yang besar pada gas,
sehingga keluar; dan gas tersebut memberikan gaya yang sama dan
berlawanan arah pada roket.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 57

4. Representasi Grafik
Untuk Representasi Grafik tidak selalu dapat dimunculkan pada setiap
kasus, seperti pada kusus Hukum III Newton ini. Pada hukum III
Newton ini kurang tepat kalau memaksakan kehadiran grafik.

5.3 Representasi Verbal, matematik, Gambar, dan Grafik Pokok


Bahasan Kesetimbangan Benda

Format-format representasi verbal,


matematik, gambar, dan grafik bahan ajar
mekanika untuk pokok bahasan Dinamika,
sub pokok bahasan Momen Gaya, dapat
dijelaskan seperti berikut.

Gambar 5.13: Seseorang menga-lami kesetimbangan.


Sumber: http://www.google.co.id.

1. Representasi Verbal
Secara umum, definisi momen suatu gaya F di sekitar suatu sumbu
rotasi (titik P), adalah hasil perkalian silang (kross) antara vektor dari
titik P ke suatu titik sebarang pada garis kerja dari vektor gaya (F).
2. Representasi Matematika
Representasi matematiknya dinyatakan dengan:

Dapat pula ditulis dengan persamaan berikut.


atau

dan,
besar momen gaya (torsi) adalah:

dimana:
= sudut antara r dengan F
= , dan
58 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

3. Representasi Gambar

Gambar 5.14. (a) Torsi ( , (b)

4. Representasi Grafik
Untuk representasi Grafik tidak selalu dapat dimunculkan pada setiap
kasus, juga seperti pada kasus sub pokok bahasan momen gaya.

Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik bahan


ajar mekanika untuk pokok bahasan Dinamika, sub pokok bahasan
momen kopel, dapat dijelaskan seperti berikut.
1. Representasi Verbal
Jika pada benda bekerja gaya-gaya yang memiliki garis-garis kerja
sejajar, besarnya sama dan berlawanan arah, maka jumlah gaya-gaya
yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol (Gambar 5.15).
Sedangkan jika pada benda bekerja beberapa momen kopel, tetapi
benda tidak berotasi berarti jumlah momen kopelnya adalah nol
(Gambar 5.16).
2. Representasi Matematika
,
Dan representasi matematik momen kopelnya diberikan oleh:

, dan
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 59

3. Representasi Gambar

Gambar 5.15. Dua buah gaya Gambar 5.16. Pada benda bekerja
sejajar, sama besar dan dua buah kopel sebidang,
berlawanan arah.

4. Representasi Grafik
Untuk representasi Grafik tidak biasa dimunculkan pada pokok
bahasan ini, namun kalau dipaksakan dapat juga misalnya hubungan
antara dengan d.

Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik


bahan ajar mekanika untuk pokok bahasan Dinamika, sub pokok bahasan
syarat-syarat kesetimbangan, dapat dijelaskan seperti berikut.
1. Representasi Verbal
Agar sebuah benda diam, jumlah gaya yang bekerja padanya harus
berjumlah nol. Karena gaya merupakan vektor, komponen-komponen
gaya total masing-masing harus nol.
2. Representasi Matematika
Syarat kesetimbangan adalah:
, atau
, , dan .
Dan
3. Representasi Gambar

Gambar 5.18. Diagram bebas


Gambar 5.17. Keadaan lampu gaya-gaya yang bekerja pada titik
yang digantung
60 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

4. Representasi Grafik
Untuk representasi Grafik tidak selalu dapat dimunculkan pada setiap
kasus, juga seperti pada kasus sub pokok bahasan syarat-syarat
kesetimbangan.

Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik bahan


ajar mekanika untuk pokok bahasan Dinamika, sub pokok bahasan syarat-
syarat kesetimbangan, dapat juga diberikan seperti pada contoh soal
berikut.
“Sebuah papan 2,0 kg berfungsi sebagai jungkat-jungkit untuk Si A
dan si B, seperti pada gambar 5.12. Si A mempunyai massa 30 kg
dan duduk 2,5 m dari titik tumpu P. Pada jarak x berapa dari titik
tersebut, Si B yang massanya 25 kg harus menempatkan dirinya
untuk mengimbangi jungkat-jungkit itu? Anggap papan tersebut
serba sama dan berpusat pada titik tumpu”.

1. Representasi Verbal
Diagram benda bebas untuk papan ditunjukkan pada gambar 5.13.
Gaya-gaya yang bekerja pada papan adalah gaya-gaya yang diberikan
oleh setiap anak ke arah bawah, Fa, dan Fb, gaya ke atas yang
diberikan oleh titik tumpu, N, dan gaya gravitasi (berat papan), yang
bekerja pada pusat papan serba sama (wb).
Setelah dihitung dengan rumusan matematik, maka diperoleh
kesimpulan bahwa, untuk menyeimbangkan papan jungkat-jungkit
tersebut, si B harus duduk sedemikian sehingga Pusat Gravitasinya
(PG-nya) berjarak 3,0 m dari titik tumpu. Hal ini masuk akal, karena ia
lebih ringan sehingga ia harus duduk lebih jauh dari titik tumpu.
2. Representasi Matematika
Torsi yang diberikan oleh setiap anak yaitu:
dan
Kita selesaikan untuk x dan, diperoleh persamaan torsinya:
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 61

3. Representasi Gambar

Gambar 5.19. Dua anak pada papan jungkat-jungkit

Gambar 5.20. Diagram benda bebas papan

4. Representasi Grafik
Dengan permasalahan seperti di atas, maka representasi grafiknya
tidak perlu dimunculkan.

5.4 Representasi Verbal, Matematik, Gambar, dan Grafik Pokok


Bahasan Gerak Melingkar
Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik bahan
ajar mekanika untuk pokok bahasan Gerak Melingkar, sub pokok bahasan
gerak melingkar beraturan (GMB), dapat dijelaskan seperti berikut.

Gambar 5.21: Gambar gerak melingkar. Sumber:http:// www.google.co.id


62 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

1. Representasi Verbal
Jika posisi sudut roda mobil kecil, yaitu , karena selang waktu
yang digunakan sangat kecil, maka lintasan busurnya juga sangat
kecil, yaitu , dan dapat dirumuskan seperti representasi matematika
berikut.
2. Representasi Matematika

kedua ruas dibagi dengan , maka diperoleh:

untuk perubahan yang sangat kecil persamaan tersebut menjadi:


, atau:
Percepatan benda yang ber-GMB adalah:
,

dengan,
(m/s), percepatan sentripetal
, dan
R = jari-jari lintasan (m). periode putaran (s)

3. Representasi Gambar
Gambar 5.22: Untuk gerak
melingkar beraturan percepatan
selalu tegak lurus terhadap ,
yang disebut percepatan
sentripetal (

4. Representasi Grafik
Ada beberapa grafik yang dapat ditampilkan pada pokok bahasan ini,
seperti berikut.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 63

Grafik 5.10. analisa grafik hubungan


Grafik 5,9. Grafik hubungan antara kecepatan linier dengan
antara dengan kecepatan sudut.

Grafik 5.11. Grafik hubungan antara dengan

Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik bahan


ajar mekanika untuk pokok bahasan Gerak Melingkar, sub pokok bahasan
gerak melingkar berubah beraturan (GMBB), dapat dicontohkan seperti
berikut.
1. Representasi Verbal
Jika kecepatan sudut suatu benda mengalami perubahan, maka benda
tesebut memiliki percepatan sudut. Percepatan sudut sesaat
didefinisikan sebagai diferensial dari kecepatan sudut sesaat.
Sebaliknya akan berlaku bahwa kecepatan sudut sesaat merupakan
integral dari percepatan sudutnya. Secara matematis dapat dituliskan
pada representasi matematik berikut.
Percepatan tangensial berguna untuk menaikkan atau menurunkan
kalajuan, oleh karena itu arahnya searah dengan arah kecepatan linier
atau tegak lurus dengan percepatan sentripetal seperti gambar 5.20.
64 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

Komponen gaya juga mengikuti komponen percepatan seperti


digambarkan pada gambar 5.21.
2. Representasi Matematika
Representasi matematika percepatan sudut ditulis dengan:

Bila diintegralkan diperoleh:


atau
Jika persamaan di atas disubstitusikan pada persamaan ,
diperoleh:

Atau,

Dan dari sini kita dapatkan percepatan tangensial yaitu:

Percepatan tangensial juga sama dengan perubahan besar kecepatan


benda:

Total percepatan pada benda yang ber-GMBB adalah:


dan besarnya,
Dimana:
percepatan total dalam m/s2.
percepatan tangensial (m/ s2)
percepatan sentripetal (m/ s2)
percepatan sudut (rad/s2)

3. Representasi Gambar

Gambar 5.23: menunjukkan Gambar 5.24: menunjukkan gaya F


vektor percepatan dan dan komponen-komponen vektornya
komponen-komponen pada benda ber-GMBB
vektornya pada benda ber-
GMBB.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 65

4. Representasi Grafik
Untuk representasi Grafik
dapat memunculkan analisis
grafik hubungan antara besaran
kecepatan linear dengan
kecepatan dudut, atau
hubungan-hubungan yang
lainnya.

Grafik 5.12. analisa grafik hubungan


antara kecepatan linier dengan
kecepatan sudut.

Format-format representasi
verbal, matematik, gambar, dan
grafik bahan ajar mekanika untuk
pokok bahasan Gerak Melingkar, sub
pokok bahasan Hukum Newton
tentang Gravitasi, dapat dicontohkan
seperti berikut.
Gambar 5.25: Gambar ilustrasi
Newton kejatuhan buah apel.
Sumber:http://www.google.co.
id
1. Representasi Verbal
Menurut Newton, jika ada dua benda bermassa didekatan maka antara
keduanya itu akan timbul Gaya Gravitasi atau gaya tarik menarik
antar massanya (Gambar 6.26). Besar gaya gravitasi ini sesuai dengan
Hukum Newton tentang Gravitasi, yang berbunyi:
“Semua benda di alam akan menarik benda lain dengan gaya yang
besarnya sebanding dengan hasil kali massa partikel tersebut dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya”.
2. Representasi Matematika
Representasi matematika gaya gravitasi bumi dengan bulan dapat
ditulis seperti berikut:
, atau
, dan
66 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

Untuk dipermukaan bumi ( ), maka:


, sehingga,

Dimana:
= massa Bumi (kg),
= massa Bulan (kg), dan
r = jarak antara pusat Bumi ke pusat Bulan (m).
percepatan gravitasi dipermukaan Bumi, rata-rata nilainya 9,8
m/s2
adalah konstanta universal yang harus diukur
secara eksperimen dan mempunyai nilai numerik yang sama
untuk semua benda

3. Representasi Gambar

Gambar 5.27: Percepatan


Gambar 5.26: Gaya gravitasi oleh gravitasi Bumi dipermukaannya,
Bumi pada Bulan sama besar tetapi dengan di tiitk pada ketinggian h
berlawanan arah dengan gaya dari permukaan Bumi.
gravitasi oleh Bulan pada Bumi.

4. Representasi Grafik
Untuk representasi Grafik dapat
memunculkan analisis grafik
hubungan antara besaran gaya
gravitasi dengan jarak kedua benda,
atau hubungan-hubungan yang
lainnya. Grafik 5.13. analisa grafik
hubungan antara gaya gravitasi
dengan jarak kedua benda.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 67

5.5 Representasi Verbal, Matematik, Gambar, dan Grafik Pokok


Bahasan Gerak Usaha dan Energi

Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik bahan


ajar mekanika untuk pokok bahasan Usaha dan Energi, sub pokok
bahasan Hubungan Usaha dan Energi, dapat juga ditabelkan seperti tabel
5.1.

Tabel 5.1. Contoh format representasi verbal, matematis, gambar, dan


grafik sub pokok bahasan Hubungan usaha dan energi

Sub Representasi
Pokok Verbal Matematika Gambar/Diagram Grafik
Bahasan
Hubungan Perubahan
Usaha dan energi Dengan:
Energi digunakan usaha (J)
untuk perubahan
melakukan energi (J)
usaha yaitu
berjalan yang -
jauh dan Gambar 5.24:
menanjak. Kelompok pecinta
Perubahan alam, setelah
energi terjadi berjalan cukup jauh
pada tubuh. perutnya lapar

Energi Usaha total W = Ftot.d


Kinetik yang dilakkan
pada sebuah
mobil sama
dengan peru-
bahan energi -
Gambar 5.25:
kinetiknya. ) Mobil dipercepat
Dengan: dari v1 sampai v2 Grafik 5.14:
= sepanjang d, Analisa grafik
perubahan dimana v1< v2. vs v,
energi kinetik untuk v1 = 0.
(J)
68 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

Energi Usaha yang )


Potensial dilakukan
gravitasi gaya mg buah
kelapa yang Dengan:
bergerak dari = perubahan
A ke B sama energi
dengan beda potensial
(J)
= ketinggian Grafik 5.15:
buah Analis grafik
kelapa (m) ΔEp vs y kelapa
Gambar 5.26: Kelapa
jatuh dari pohon

Ep antara A
dan B.
Energi Pegas
Potensial direntangkan
pegas (atau ditekan)
dengan gaya (Hk. Hooke)
F, maka gaya
pemulih pegas
Fp bertambah
secara linear, Dengan:
demikian juga = gaya luar
x. Persamaan (N) Gambar 5.27:
gaya pemulih (a) Pegas pada
= gaya
ini dikenal posisi normal. Grafik 5.16:
dengan pegas Analisis grafik
(b) Pegas ditarik
hukum (N) Fp vs x
oleh gaya F,
Hooke, dan = energi (c) Pegas ditekan
energi poten-sial oleh gaya F
potensial pegas (J)
elastiknya
berbanding konstanta
lurus dengan pegas (N/m)
kuadrat
panjang panjang
rentangan. rentang pegas Grafik 5.17:
(m) Analisi grafik
vs x.

Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik bahan


ajar mekanika untuk pokok bahasan Usaha dan Energi, sub pokok
bahasan Usaha oleh Gaya, dapat juga dicontohkan pada suatu soal
berikut.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 69

“Sebuah peti dengan massa 50 kg ditarik sejauh 40 m sepanjang lantai


horisontal dengan gaya konstan yang diberikan oleh seseorang, sebesar F
= 100 N, yang bekerja membentuk sudut 37 o sebagaimana ditunjukkan
pada Gambar 6.28. Lantai tersebut kasar dan memberikan gaya gesekan fk
= 50 N.
a. Gambarkan diagram bebas gaya-gaya yang bekerja pada peti.
b. Tentukan usaha yang dilakukan oleh setiap gaya yang bekerja pada peti
tersebut, dan usaha total yang dilakukan terhadap peti.
b. Gambarkan grafik hubungan antara gaya F dengan perpindahan x”.

Tampilan format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan


grafiknya, dapat ditabelkan seperti tabel 5.2.

Tabel 5.2. Format representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik sub
pokok bahasan Usaha oleh Gaya.

Sub Representasi
Pokok Verbal Gambar/Diagram
Bahasan
Usaha Kita pilih sistem koordinat
oleh Gaya sedemikian sehingga x pada
sumbu x dapat menjadi vektor
yang merepresentasikan
perpindahan sejauh 40 m. Ada
empat gaya yang bekerja pada
peti, dan dapat digambarkan
seperti pada gambar 6.4: gaya
yang diberikan orang F; gaya Gambar 5.28: Seseorang menarik peti
gesekan f k; berat peti mg; dan
gaya normal N yang diberikan ke
atas oleh lantai.

Gambar 5.29: Diagram bebas peti


dengan massa 50 kg yang ditarik
sejauh 40 m.
70 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

Usaha yang dilakukan oleh gaya


gravitasi dan gaya normal sama
dengan nol, karena tegak lurus
dengan perpindahan x, yaitu:

Usaha yang dilakukan oleh F


adalah:

Grafik 5.18: Analisa grafik


. hubungan antara gaya dengan
perpindahan.

Usaha yang dilakukan oleh gaya


gesek fk adalah:

5.6 Representasi Verbal, Matematik, Gambar, dan Grafik Pokok


Bahasan Gerak Usaha dan Energi

Format-format representasi verbal, matematik, gambar, dan grafik bahan


ajar mekanika untuk pokok bahasan Momentum dan Impuls, sub pokok
bahasan Momentum, dapat dicontohkan seperti berikut.
1. Representasi Verbal
Momentum dari sebuah benda didefinisikan sebagai hasil kali massa
dan kecepatannya, yang biasanya dinyatakan dengan simbol p. Sebuah
mobil yang berlari cepat mempunyai momentum yang lebih besar
dibandingkan dengan mobil yang lambat dengan massa yang sama
(gambar 5.28), dan sebuah kereta api yang berat memiliki momentum
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sebuah mobil yang
berjalan dengan kecepatan yang sama (Gambar 5.29).
Pernyataan Hukum II Newton mengenai gerak, jika diterjemahkan ke
bahasa modern adalah sebagai berikut
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 71

Laju perubahan momentum sebuah benda sama dengan gaya


total yang diberikan padanya.
2. Representasi Matematika
Representasi matematika momentum p dari benda bermassa m adalah:

dengan:

massa benda (kg)


kecepatan benda (m/s)
Penulisan pernyataan Hukum II Newton dalam bentuk persamaan lain,

atau
, sehingga

3. Representasi Gambar

Gambar 5.28: Mobil dengan


massa sama mempunyai Gambar 5.29: Kereta api
momentum yang berbeda karena mempunyai momentum yang jauh
kecepatannya berbeda. lebih besar dari pada mobil.
4. Representasi Grafik
Untuk representasi Grafik dapat
memunculkan analisis grafik
hubungan antara momentum p
dengan kecepatan v. Format-
format untuk representasi verbal,
gambar, grafik, dan matematik
bahan ajar

Grafik 5.19. analisa grafik


hubungan momentum p dengan
kecepatan v.
72 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .

mekanika untuk pokok bahasan Momentum dan Impuls, sub pokok


bahasan Tumbukan dan Impuls, dapat dicontohkan seperti berikut.
1. Representasi Verbal
Tumbukan merupakan suatu kejadian yang umum dalam kehidupan
sehari-hari. Pada tumbukan dua benda yang biasa, kedua benda
tersebut berubah bentuk, seringkali cukup nyata, karena gaya-gaya
besar yang terlibat (Gambar 5.30). Ketika terjadi tumbukan gaya
biasanya melonjak dari nol pada saat kontak menjadi nilai yang sangat
besar dalam waktu yang sangat singkat, dan kemudian dengan drastis
kembali ke nol lagi.
2. Representasi Matematika
Representasi matematika Hukum II Newton adalah:

Jika kita kalikan kedua ruas persamaan ini dengan selang waktu ,
kita dapatkan persamaan Impuls:

3. Representasi Gambar

Gambar 5.31: Gaya-gaya pada bola


selama tumbukan.
Gambar 5.30: Raket tenis
memukul bola.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 73

4. Representasi Grafik

Grafik 5.20: Analisa grafik gaya Grafik 5.21: Analisa grafik gaya
sebagai fungsi waktu pada saat rata-rata yang bekerja selama
tumbukan. selang waktu menghasilkan
impuls yang sama ( ) dengan
gaya yang sebenarnya.
74 | K a r a k t e r i s t i k M e k a n i k a . . . .
BAB 6.
PANDUAN PENGEMBANGAN
BAHAN AJAR MEKANIKA

Panduan dan langkah-langkah pengembangan bahan ajar Mekanik untuk


meningkatkan kemampuan representasi Verbal, Matematis, Gambar, dan
Grafik adalah sebagai berikut.

Gambar 6.1: Peta sebagai alat pemandu. Sumber: http//www.google.co.id

6.1 Analisis Kebutuhah Bahan Ajar


Untuk mendapatkan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kompetensi
yang harus dikuasai oleh mahasiswa calon guru fisika, diperlukan analisis
terhadap silabus Mekanika analisis sumber belajar, dan penentuan bahan
ajar yang dikembangkan yaitu bahan ajar mekanika. Analisis dimaksud
dijelaskan sebagai berikut.

6.1.1 Analisis Silabus Mekanika


Analisis silabus dilakukan untuk menentukan pokok bahasan apa saja
yang perlu dikembangkan dalam bahan ajar Mekanika Dari hasil analisis
ini akan dapat diketahui berapa banyak pokok bahasan yang harus
dikembangkan sesuai dengan dengan judul buku yang dikembangkan
yaitu bahan ajar Mekanika (BAM). Berikut diberikan analisis silabus
mekanika yang meliputi: Kinematika dalam satu dimensi; Kinematika
dalam dua dimensi; Dinamika; Kesetimbangan benda, elastisitas dan
patahan; Gerak melingkar, gravitasi; Usaha dan energi; Momentum dan
ilmpuls. Pokok bahasan dan sub pokok bahasan bahan ajar mekanika
dapat diperiksa pada tabel 6.1 (K. Mahardika, 2011).
76 | P a n d u a n P e n g e m b a n g a n . . . . . .

Tabel 6.1: Pokok bahasan dan sub pokok bahasan Mekanika


No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
1. Kinematika Dalam Satu Dimensi 1.1. Kedudukan dan Perpindahan
1.2. Kelajuan dan Kecepatan
1.3. Percepatan
1.4. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
1.5. Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB)
1.6. Rangkuman
1.7. Uji Kemampuan
2. Kinematika Dalam Dua Dimensi 2.1. Vektor dan Skalar
2.2. Memadu dan Mengurai Sebuah
Vektor
2.3. Perkalian Vektor dengan Skalar
2.4. Gerak Peluru
2.5. Kecepatan Relatif
2.6. Rangkuman
2.7. Uji Kemampuan
3. Dinamika 3.1. Konsep gaya
3.2. Hukum I Newton
3.3. Hukum II Newton
3.4. Hukum III Newton
3.5. Berat-Gaya Gravitasi dan Gaya
Normal
3.6. Aplikasi Hukum-hukum Newton
Tentang Gerak
3.7. Gaya Gesekan
3.8. Rangkuman
3.9. Uji Kemampuan
4. Kesetimbangan benda; 4.1. Statika
Elastisitas dan Patahan 4.2. Torsi atau Momen Gaya
4.3. Syarat-syarat Kesetimbangan
4.4. Kesetimbangan pada Otot dan
Sendi
4.5. Model-model Kesetimbangan
Benda
4.6. Elastisitas; Tegangan dan
Regangan
4.7. Rangkuman
4.8. Uji Kemampuan
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 77

5. Gerak Melingkar; Gravitasi 5.1. Gerak Melingkar Beraturan


(GMB)
5.2. Besaran-besaran pada Gerak
Melingkar
5.3. Hubungan Roda-roda pada Gerak
Melingkar
5.4. Gerak Melingkar Berubah
Beraturan (GMBB)
5.5. Penerapan Fisika; Pemusing
5.6. Hukum Newton Tentang
Gravitasi
5.7. Gerak Planet dan Satelit
5.8. Rangkuman
5.9. Uji Kemampuan
6. Usaha dan Energi 6.1. Kerja oleh Gaya
6.2. Hubungan Usaha dan Energi
6.3. Gaya-gaya Konservatif dan Non
Konservatif
6.4. Kekekalan Energi Mekanik
6.5. Bentuk Lain dari Energi
6.6. Daya
6.7. Rangkuman
6.8. Uji Kemampuan
7. Momentum dan Impuls 7.1. Momentum
7.2. Tumbukan dan Impuls
7.3. Kekekalan momentum
7.4. Kekekalan Energi dan
Momentum pada Tumbukan
7.5. Tumbukan pada Dua atau Tiga
Dimensi
7.6. Rangkuman
7.7. Uji Kemampuan

6.1.2 Analisis Sumber Belajar Mekanika


Sumber belajar yang digunakan sebagai bahan penyusunan bahan ajar
mekanika perlu ditetapkan dan dianalisis untuk menghindari terjadinya
miskonsepsi dalam penyusunannya. Berdasarkan hasil wawancara secara
terbatas terhadap 10 orang Dosen pengampu matakuliah Fisika Dasar,
mekanika, Thermodinamika, Listrik Magnet, Gelombang dan Optik, dan
Fisika Modern di beberapa Perguruan Tinggi (PT) di Jawa, diketahui
bahwa 100% Dosen dari beberapa Universitas di Jawa mengatakan
menggunakan buku fisika karya Giancoli sebagai acuan pertama dalam
78 | P a n d u a n P e n g e m b a n g a n . . . . . .

pembelajaran Fisika (K. Mahardika, 2011). Karena itu penyusunanan


bahan ajar mekanika ini menggunakan buku fisika karya Giancoli sebagai
acuan utamanya untuk menghindari terjadinya miskonsepsi.

6.1.3 Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar Mekanika


Pemilihan dan penentuan bahan ajar dimaksudkan untuk memenuhi salah
satu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik, dapat membantu mahasiswa
calon guru fisika untuk mencapai kompetensi.

Gambar 6.2. Memilih bahan ajar yang menarik. Sumber:


http//www.google.co.id.

Bahan ajar mekanika ini dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan
dengan Deskripsi yang akan diraih oleh mahasiswa calon guru fisika.
Bahan ajar mekanika hasil pengembangan berisikan prinsip-prinsip
mekanika yang mengacu pada pendapat tiga orang dosen fisika tentang
kebutuhan bahan ajar mekanika untuk mahasiswa calon guru fisika.

Berdasarkan hasil penyebaran angket terhadap tiga orang dosen fisika


LPTK - PTN di Jawa Timur dan Jawa Tengah, diketahui bahwa prinsip-
prinsip yang diperlukan dalam mengembangkan bahan ajar mekanika
yaitu:
1) Diperlukan penjelasan konsep mekanika sacara verbal, matematis,
gambar dan grafik;
2) Diperlukan bahan ajar yang membahas konsep-konsep mekanika
secara multipel representasi (dalam arti mencakup konsep fisika secara
verbal, matematis, gambar dan grafik);
3) Diperlukan bahan ajar mekanika yang merepresentasikan konsep
mekanika secara verbal, matematis, gambar dan grafik, serta mudah
untuk dipahami;
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 79

4) Diperlukan bahan ajar mekanika dengan penjelasan yang tidak


berbelit-belit; dan
5) Diperlukan bahan ajar mekanika dengan penjelasan konsepnya yang
sistematis dan cukup rinci (halus).

6.2 Struktur Bahan Ajar Mekanika


Dalam penyusunan bahan ajar termasuk penyusunan bahan ajar mekanika
ini, terdapat perbedaan dalam struktur antara bahan ajar yang satu dengan
bahan ajar yang lain. Untuk Bahan Ajar Mekanika hasil pengembangan
strukturnya ditetapkan terdiri atas:

1. Judul Bahan Ajar Mekanika


2. Deskripsi Bahan Ajar Mekanika
3. Judul Bab Bahan Ajar Mekanika
4. Judul Sub Bab Mekanika
5. Contoh-contoh Soal
6. Rangkuman pada setiap Bab, dan
7. Soal Uji Kemampuan

6.3 Penyusunan Bahan Ajar Mekanika


Sebuah buku biasanya akan berisi tentang sesuatu yang menjadi buah
pikiran dari seorang pengarangnya. Jika seorang pengembang
menyiapkan sebuah buku yang digunakan sebagai bahan ajar maka buah
pikirannya harus diturunkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang tertuang
dalam kurikulum, sehingga buku akan memberi makna sebagai bahan ajar
bagi peserta didik yang mempelajarinya. Sebuah buku akan dimulai dari
latar belakang penulisan, definisi/pengertian dari judul yang
dikemukakan, penjelasan ruang lingkup pembahasan dalam buku, hukum
atau aturan-aturan yang dibahas, contoh-contoh yang diperlukan, hasil
penelitian, data dan interpretasinya, berbagai argumen yang sesuai untuk
disajikan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun bahan ajar
mekanika hasil pengembangan, dapat dijelaskan sebagai berikut.

6.3.1 Menganalisi Silabus Fisika Dasar (Mekanika)


Analisis silabus dilakukan untuk menentukan pokok bahasan apa saja
yang perlu dikembangkan dalam bahan ajar Mekanika. Dari hasil analisis
ini akan dapat diketahui berapa banyak pokok bahasan yang harus
dikembangkan sesuai dengan judul buku yang dikembangkan yaitu bahan
ajar Mekanika (BAM). Selain itu, karena bahan ajar mekanika ini dibuat
80 | P a n d u a n P e n g e m b a n g a n . . . . . .

untuk dapat meningkatkan kemampuan representasi verbal, matematis,


gambar, dan grafis (VMG2) mahasiswa calon guru fisika, maka bahan
ajar yang biasa digunakan pada LPTK tempat penelitian, dianalisis
kandungan aspek-aspek representasi VMG2-nya pada tiap-tiap sub bab-
nya seperti terlihat pada Tabel 6.2.

Tabel 6.2: Kandungan representasi VMG2 konsep mekanika


Representasi
Sub Pokok Bahasan
V M Gr Gf
1.1. Kedudukan dan Perpindahan -
1.2. Kelajuan dan Kecepatan
1.3. Percepatan -
1.4. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
1.5. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
2.1. Vektor dan Skalar -
2.2. Memadu dan Mengurai Sebuah Vektor -
2.3. Perkalian Vektor dengan Skalar -
2.4. Gerak Peluru
2.5. Kecepatan Relatif -
3.1. Konsep gaya -
3.2. Hukum I Newton -
3.3. Hukum II Newton
3.4. Hukum III Newton -
3.5. Berat-Gaya Gravitasi dan Gaya Normal -
3.6. Aplikasi Hukum-hukum Newton Tentang Gerak
3.7. Gaya Gesekan
4.1. Statika -
4.2. Torsi atau Momen Gaya -
4.3. Syarat-syarat Kesetimbangan -
4.4. Kesetimbangan pada Otot dan Sendi -
4.5. Model-model Kesetimbangan Benda -
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 81

4.6. Elastisitas; Tegangan dan Regangan


5.1. Gerak Melingkar Beraturan (GMB) -
5.2. Besaran-besaran pada Gerak Melingkar
5.3. Hubungan Roda-roda pada Gerak Melingkar -
5.4. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) -
5.5. Penerapan Fisika; Pemusing -
5.6. Hukum Newton Tentang Gravitasi
5.7. Gerak Planet dan Satelit
6.1. Usaha oleh Gaya
6.2. Hubungan Usaha dan Energi
6.3. Gaya-gaya Konservatif dan Non Konservatif -
6.4. Kekekalan Energi Mekanik -
6.5. Bentuk Lain dari Energi - -
6.6. Daya
7.1. Momentum
7.2. Tumbukan dan Impuls
7.3. Kekekalan momentum -
7.4. Kekekalan Energi dan Momentum pada Tumbukan -
7.5. Tumbukan pada Dua atau Tiga Dimensi -
Jumlah dalam prosentase (%) 100 98 100 39

Keterangan:
V = verbal Gf = grafik
M = matematika
Gr = gambar = berarti ada representasi, dan
- = berarti tidak ada representasi.

6.3.2 Menganalisis Kondisi Awal Perkuliahan


Analisis kondisi (awal) perkuliahan dilakukan untuk memperoleh data-
data yang berhubungan dengan: (1) apakah mahasiswa mengetahui tujuan
perkuliahan Mekanika (2) apakah mahasiswa mengetahui deskripsi
perkuliahan Mekanika; (3) apakah mahasiswa mengetahui pembelajaran
mekanika menggunakan bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan
82 | P a n d u a n P e n g e m b a n g a n . . . . . .

representasi Verbal, Matematika, Gambar, dan Grafik (VMG2); (4)


apakah mahasiswa mengetahui aplikasi konsep-konsep fisika yang terkait
dengan representasi VMG2; (5) apakah mahasiswa kesulitan dalam
mempelajari mekanika; (6) apakah mahasiswa menganggap konsep verbal
sebagai sumber kesulitan dalam perkuliahan mekanika; (7) apakah
mahasiswa menganggap konsep matematika sebagai sumber kesulitan
dalam perkuliahan mekanika; (8) apakah mahasiswa menganggap
penggambaran konsep fisika sebagai sumber kesulitan dalam perkuliahan
mekanika; (9) apakah mahasiswa menganggap analisa grafik atau
penggambaran grafik konsep fisika sebagai sumber kesulitan dalam
perkuliahan mekanika; dan (10) apakah penggunaan bahan ajar dalam
perkuliahan mekanika dilengkapi dengan CD animasi.

Angket tentang kondisi awal perkuliahan, disebarkan kepada mahasiswa


calon guru fisika dan dosen pengampu matakuliah (Fisika Dasar). Contoh
angket tentang kondisi awal perkuliahan dapat dilihat pada sajian Tabel
6.3 (untuk mahasiswa calon guru fisika).

Tabel 6.3. Tanggapan mahasiswa calon guru fisika tentang kondisi awal
perkuliahan mekanika.
Prosentase
No Kondisi Perkuliahan
ya tidak
1 Mahasiswa mengetahui tujuan perkuliahan Mekanika. 83 17
2 Mahasiswa mengetahui deskripsi perkuliahan Mekanika. 85 15
3 Mahasiswa mengetahui pembelajaran mekanika 8 92
menggunakan
bahan ajar untuk meningkatkan kemampuan representasi
Verbal, Matematika, Gambar, dan Grafik (VMG2).
4 Mahasiswa mengetahui aplikasi konsep-konsep fisika yang 5 95
terkait dengan representasi VMG2.
5 Mahasiswa mengalami kesulitan mempelajari mekanika. 35 65
6 Mahasiswa menganggap konsep verbal sebagai sumber 49 51
kesulitan dalam perkuliahan mekanika.
7 Mahasiswa menganggap konsep matematika sebagai sumber 40 60
kesulitan dalam perkuliahan mekanika.
8 Mahasiswa menganggap menggambarkan konsep fisika 71 29
sebagai sumber kesulitan dalam perkuliahan mekanika.
9 Mahasiswa menganggap analisa grafik atau penggambaran 62 38
grafik konsep fisika sebagai sumber kesulitan dalam
perkuliahan.
10 Penggunaan bahan ajar dalam perkuliahan mekanika 2 98
dilengkapi dengan CD animasi.
Keterangan:
N = 128 orang mahasiswa calon guru fisika.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 83

Berdasarkan data yang diperoleh melalui penyebaran angket seperti


ditunjukkan pada tabel 7.3, diperoleh 83 % mahasiswa calon guru fisika
mengetahui tujuan perkuliahan Mekanika, dan 85 % mengetahui deskripsi
perkuliahan Mekanika. Angka yang diperoleh ini diperkuat dengan hasil
wawancara terbatas yang dilakukan terhadap enam orang mahasiswa
calon guru fisika yang mengatakan siswa mengetahui tujuan perkuliahan
mekanika dari dosen pengampu matakuliah. Hasil ini juga diperkuat oleh
hasil wawancara terbatas dengan dosen pengampu matakuliah yang
mengatakan, bahwa pada pertemuan pertama dari perkuliahan, dosen
menjelaskan tujuan perkuliahan mekanika, deskripsi matakuliah, referensi
utama dan pendukung yang perlu dibaca oleh mahasiswa, dan aturan-
aturan lain yang dipandang perlu disepakati oleh dosen dengan
mahasiswa selama perkulihan. Selain itu hasil angket dari dosen fisika
juga mengatakan bahwa 100 % dosen fisika menjawab bahwa Mahasiswa
mengetahui tujuan dan deskripsi perkuliahan Mekanika.

Masalah pembelajaran mekanika yang menggunakan bahan ajar untuk


meningkatkan kemampuan representasi Verbal, Matematika, Gambar, dan
Grafik (VMG2), ternyata hanya 8 % yang mengetahui dan selebihnya
yaitu 92 % tidak mengetahui. Pernyataan mahasiswa ini cukup selaras
dengan pernyataan dosen yang mengatakan bahwa hanya 33 % dosen
mengatakan mengetahui dan 67 % mengatakan tidak mengetahui.

Sebagian besar yaitu 95 % mahasiswa tidak mengetahui aplikasi konsep-


konsep fisika yang terkait dengan representasi VMG2, hal ini juga sesuai
dengan pendapat dosen fisika yang mengatakan 67 % mengatakan tidak
mengetahui. Dalam mempelajari mekanika, mahasiswa yang mengaku
kesulitan dalam mempelajarinya yaitu 35 %, dan hal ini sangat sesuai
dengan pendapat dosen yang mengatakan 33 % mengatakan kesulitan,
dan 67 % mengatakan tidak kesulitan dalam mempelajari mekanika.

Mahasiswa yang menganggap konsep verbal dan konsep matematika


sebagai sumber kesulitan dalam perkuliahan mekanika masing-masing
adalah 49 %, dan 40 %, sedangkan yang tidak menganggap kesulitan
masing-masing adalah 51 % dan 60 %. Sementara menurut dosen fisika,
mahasiswa yang menganggap konsep verbal dan matematika sebagai
sumber kesulitan dalam belajar adalah sebanyak 33 %, dan 67 % tidak
menganggap sebagai sumber kesulitan.
84 | P a n d u a n P e n g e m b a n g a n . . . . . .

Berbeda dengan konsep verbal dan matematika, untuk konsep


menggambar dan menggrafikkan suatu konsep fisika, mahasiswa
beranggapan bahwa masing-masing 71 % dan 62 % menganggap konsep
menggambar dan menggrafikkan sebagai sumber kesulitan dalam
perkuliahan mekanika. Hal ini sangat selaras dengan pengakuan dosen
yang mengatakan 67 % mahasiswa menganggap penggambaran konsep
fisika, dan menggrafikkan konsep fisika sebagai sumber kesulitan.
Sedangkan 98 % mahasiswa calon guru fisika mengatakan bahwa bahan
ajar yang digunakan dalam perkuliahan mekanika tidak dilengkapi
dengan CD animasi. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh para
dosen fisika yaitu 100 % mengatakan bahwa bahan ajar yang digunakan
dalam perkuliahan mekanika tidak dilengkapi dengan CD animasi.

6.3.3 Menganalisis Kebutuhan Bahan Ajar


Analisis kebutuhan bahan ajar digunakan untuk mengetahui prinsip-
prinsip yang diperlukan dalam mengembangkan bahan ajar. Prinsip-
prinsip yang diperlukan dalam pengembangan bahan ajar mekanika yaitu:
(1) Diperlukan penjelasan konsep mekanika sacara verbal, matematis,
gambar dan grafik; (2) Diperlukan bahan ajar yang membahas konsep-
konsep mekanika secara multipel representasi (dalam arti mencakup
konsep fisika secara verbal, matematis, gambar dan grafik); (3)
Diperlukan bahan ajar mekanika yang merepresentasikan konsep
mekanika secara verbal, matematis, gambar dan grafik, serta mudah untuk
dipahami; (4) Diperlukan bahan ajar mekanika dengan penjelasan yang
tidak berbelit-belit; (5) Diperlukan bahan ajar mekanika dengan
penjelasan konsepnya yang sistematis dan cukup rinci (halus); dan (6)
Diperlukan animasi komputer sebagai pelengkap bahan ajar.

6.3.4 Menentukan Judul Bahan Ajar


Judul bahan ajar perlu ditetapkan sesuai dengan Standar Kompetensi yang
akan disediakan bahan ajarnya. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan
di tiga LPTK tempat pengembang melakukan uji coba dengan sampel
besar, dan juga dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu, tenaga
dan biaya, maka untuk penelitian ini bahan ajar yang dikembangkan
adalah bahan ajar mekanika, sehingga judul yang ditetapkan dalam bahan
ajar ini adalah “MEKANIKA untuk Meningkatkan Representasi
Verbal, Matematika, Gambar, dan Grafik”.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 85

6.3.5 Merancang Outline Bahan Ajar


Merancang outline bahan ajar sangat penting dilakukan agar isi bahan ajar
lengkap mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk mencapai suatu
kompetensi. Outline bahan ajar “MEKANIKA untuk Meningkatkan
Representasi Verbal, Matematika, Gambar, dan Grafik”, dirancang
mencakup aspek-aspek untuk mencapai kompetensi konsep mekanika,
baik secara verbal, matematik, gambar, dan grafik.

6.3.6 Mengumpulkan Referensi Sebagai Bahan Penulisan Bahan Ajar


Mekanika
Referensi sebagai bahan penulisan bahan ajar juga sangat penting sebagai
acuan agar bahan ajar yang disusun tidak menimbulkan miskonsepsi, dan
karena itu diupayakan untuk menggunakan referensi terkini dan relevan
dengan bahan ajar yang dikaji. Penelitian pengembangan bahan ajar
mekanika ini, melalui hasil survey yang dilakukan di beberapa Perguruan
Tinggi Negeri di Jawa, menghasilkan keputusan untuk menggunakan
buku fisika karya Giancoli sebagai acuan utama, dan buku fisika karya
Tipler, Halliday, dan lain-lain sebagai referensi pendukungnya, dalam
rangka untuk menghindari terjadinya kemungkinan terjadinya
miskonsepsi.

6.3.7 Bahan Ajar Disesuaikan dengan Usia dan Pengalaman Pembaca


Menulis bahan ajar dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat
yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya. Bahan ajar
untuk balita tentu sangat berbeda dengan bahan ajar untuk pelajar.
Demikian juga bahan ajar untuk para pelajar seharusnya penyajiannya
berbeda dengan bahan ajar untuk mahasiswa atau orang dewasa, serta
bahan ajar untuk para mahasiswa penyajiannya juga berbeda dengan
bahan ajar (bahan bacaan) para lansia.

(a) Buku bacaan Balita (b) Bahan ajar Pelajar


86 | P a n d u a n P e n g e m b a n g a n . . . . . .

(c) Bahan ajarMahasiswa (c) Buku bacaan Lansia

Gambar 6.3. Bahan Ajar Disesuaikan dengan Usia dan Pengalaman


Pembaca. Sumber:htt//www.google.co.id

Bahan ajar mekanika yang ditulis dengan maksud untuk meningkatkan


kemampuan representasi Verbal, Matematis, Gambar, dan Grafik
(VMG2) mahasiswa calon guru fisika, ditujukan untuk mahasiswa calon
guru fisika tahun pertama, karenanya mengupayakan untuk membuat
kalimat yang tidak terlalu panjang, maksimal 25 kata per kalimat dan
dalam satu paragraf terdiri dari 3 – 7 kalimat.

6.3.8 Mengevaluasi/Mengedit/Memperbaiki Tulisan


Mengevaluasi/mengedit atau memperbaiki hasil tulisan dilakukan dengan
cara membaca ulang, jika ada kekurangan segera dilakukan penambahan,
jika ada kesalahan pengetikan dan kesalahan konsep segera dibetulkan.
Cara-cara seperti itulah yang dilakukan dalam mengevaluasi draf bahan
ajar mekanika, sebelum diuji coba maupun setelah dilakukan uji coba.
Evaluasi/edit terhadap bahan ajar mekanika hasil pengembangan ini,
secara tidak langsung juga telah dilakukan oleh tim promotor, yaitu:
promotor, ko-promotor, dan anggota promotor.

(a)Baca berulang-ulang (b Perbaiki yang salah


Gambar 6.4 (a) dan (b) adalah proses penyusunan bahan ajar.
Sumber:htt//www.google.co.id
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 87

Evaluasi/edit terhadap bahan ajar mekanika ini juga dilakukan oleh tim
validasi yang tediri atas 3 (tiga) orang pakar fisika, dan 3 (tiga) orang
dosen fisika. Pakar fisika yaitu berasal dari Universitas Jember dua orang,
dan satu orang dari Universitas Pendidikan Indonesia. Sementara itu
Evaluasi/edit oleh dosen fisika dilakukan oleh dosen pendidikan fisika
Universitas Jember, dosen ilmu fisika dari Universitas Negeri Malang,
dan dosen pendidikan fisika dari Universitas Negeri Semarang.

6.3.9 Menggunakan Berbagai Sumber Belajar


Penggunaan berbagai sumber belajar adalah untuk memperkaya materi
bahan ajar mekanika. Untuk bahan ajar mekanika ini pengembang
membutuhkan buku acuan dalam mengkonversi apabila terdapat konten
fisika yang mungkin menimbulkan miskonsepsi. Rujukan utama dalam
pengembangan bahan ajar ini diperoleh melalui proses studi pendahuluan,
yaitu dengan mengadakan wawancara secara terbatas terhadap 10
(sepuluh) orang dosen fisika dari beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan
Suasta di Jawa. Adapun hasil wawancara terhadap penggunaan buku-
buku yang dijadikan sumber acuan utama dan buku pendamping dalam
pembelajaran fisika (mekanika) seperti ditunjukkan pada tabel 6.4.

Gambar 6.5 Berbagai sumber untuk memperkaya bahan ajar.


Sumber:htt//www.google.co.id

Tabel 6.4 Buku-buku utama yang dijadikan referensi dalam


pembelajaran Fisika Dasar, mekanika, Thermodinamika, dan
lain-lainnya.

Inisial
No. Institusi Buku Fisika karya
Dosen
1 BS PMIPA-FKIP Universitas Giancoli dan Halliday,
Jember dkk
2 BW FMIPA Universitas Jember Giancoli dan Tipler
3 CH Universitas Kanjuruhan Malang Giancoli dan Tipler
4 AB UIN Malang Giancoli
88 | P a n d u a n P e n g e m b a n g a n . . . . . .

5 AT UM malang Giancoli dan Tipler


6 MZ UNESA Surabaya Giancoli dan Halliday,
dkk
7 AH ITS Surabaya Giancoli
8 ES UNNES Semarang Giancoli dan Halliday,
dkk
9 MS UPI Bandung Giancoli dan Tipler
10 GRG POLBAN Bandung Giancoli dan Tipler
(Mahardika, K., 2011)

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa semua dosen yang


diwawancarai tersebut menggunakan buku fisika karya Giancoli sebagai
acuan pertama dalam pembelajaran Fisika. Buku fisika karya Tipler
digunakan oleh 40 % Dosen fisika sebagai acuan kedua (pendamping),
dan buku fisika karya Halliday digunakan oleh 30 % Dosen fisika sebagai
acuan kedua (pendamping). Sementara itu ada 20 % Dosen Fisika yang
hanya menggunakan buku karya Giancoli sebagai acuan dalam
pembelajaran fisika, tanpa menggunakan buku pendamping lainnya.
Mengacu pada hasil wawancara terbatas tersebut maka pengembang
dalam penelitian ini menggunakan buku fisika karya Giancoli sebagai
acuan utama dalam mengembangkan bahan ajar mekanika ini, dalam
rangka menghindari terjadinya miskonsepsi konsep. Buku fisika karya
Giancoli ini dipilih, karena semua dosen fisika yang diwawancarai
menggunakan buku tersebut sebagai acuannya dalam mengajar, yang
berarti buku tersebut memiliki tingkat kelayakan isi yang tinggi sehingga
tidak menimbulkan miskonsepsi konsep apabila digunakan oleh
mahasiswa. Sedangkan buku fisika karya yang lainnya digunakan sebagai
acuan pendamping.
BAB 7.
EVALUASI DATA KUALITATIF
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEKANIKA

Setelah selesai menulis bahan ajar, selanjutnya yang perlu dilakukan


adalah mengevaluasi bahan ajar tersebut. Evaluasi ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah bahan ajar telah baik ataukah masih ada hal yang
perlu diperbaiki. Teknik evaluasi bisa dilakukan dengan beberapa cara,
misalnya evaluasi teman sejawat ataupun uji coba kepada mahasiswa
secara terbatas.

Untuk bahan ajar mekanika ini evaluasi dilakukan pada enam bab dari
tujuh bab yang ada, hal ini dilakukan karena kondisi kelas tempat untuk
melakukan uji coba dan keterbatasan waktu pengembangan. Uji coba
terhadap bahan ajar mekanika ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap
pertama, yaitu: melakukan uji coba sampel kecil (26 orang) kepada
mahasiswa calon guru fisika, Validasi bahan ajar dilakukan oleh tiga
orang pakar fisika, dan oleh tiga orang dosen pengampu matakuliah fisika
dasar. Hasil analisis uji coba sampel kecil, dan tanggapan dari para pakar
dan dosen pengampu matakuliah, digunakan sebagai landasan dalam
menyempurnakan draf bab bahan ajar mekanika sebelum diuji coba
dengan sampel yang lebih besar. Tahap kedua, yaitu: melakukan uji coba
dengan sampel besar yaitu dengan responden 102 orang mahasiswa calon
guru fisika dari tiga LPTK negeri di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hasil
uji coba ini digunakan sebagai landasan dalam menyempurnakan semua
bab-bab dari draf bahan ajar mekanika. Komponen evaluasi mencakup
tentang keterbacaan, kegrafikaan, dan kelayakan isi bahan ajar serta untuk
menguji dapat tidaknya bahan ajar dalam meningkatkan kemampuan
representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik mahasiswa calon guru
fisika.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, selanjutnya dapat melakukan revisi


atau penyempurnaan terhadap bahan ajar mekanika yang dikembangkan
sehingga menjadi bahan ajar mekanika yang terstandarisasi. Setelah itu,
bahan ajar mekanika siap untuk diuji keampuhannya dengan metoda
eksperimen dan dengan melibatkan kelas kontrol melalui analisis quasi
eksperimen.

Pada pengembangan bahan ajar mekanika ini terdapat dua macam data,
yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Berikut akan dianalisis data
90 | E v a l u a s i D a t a K u a l i t a t i f . . . .

kualitatif dan data kuantitatif yang diraih dalam penelitian. Data-data


kualitatif dalam penelitian ini, diperoleh melalui teknik dokumen,
wawancara, angket, dan observasi.

7.1 Analisis Data Dokumentasi


Berdasarkan analisis data dokumentasi, diketahui
bahwa hasil belajar fisika dasar 1 dan 2 mahasiswa
calon guru fisika belum berhasil dengan baik. Untuk
matakuliah Fisika Dasar 1, terlihat bahwa mahasiswa
yang memperoleh nilai dengan kualifikasi C (cukup),
jumlahnya paling banyak yaitu 44,6%.

Gambar 7.1: Analisis data

Fakta ini menunjukkan bahwa pembelajaran Fisika Dasar I belum berhasil


dengan baik. Demikian pula untuk matakuliah Fisika Dasar 2, jumlah
mahasiswa yang memperoleh nilai C dan B paling banyak yaitu 34,6%,
artinya sudah ada peningkatan sedikit dibandingkan dengan hasil
pembelajaran Fisika Dasar I, namun masih jauh dari harapan.

Data dokumentasi juga digunakan untuk menelaah deskripsi matakuliah


Fisika Dasar 1 (Pokok Bahasan Mekanika. Melalui analisis silabus
matakuliah, diperoleh hasil bahwa mekanika meliputi: Kinematika dalam
Satu Dimensi; Kinematika dalam Dua Dimensi; Dinamika;
Kesetimbangan Benda, Elastisitas dan Patahan; Gerak Melingkar,
Gravitasi; Usaha dan Energi; Momentum dan Impuls. Pokok bahasan dan
sub pokok bahasannya dapat diperiksa pada Tabel 7.1.

Tabel 7.1 Pokok bahasan dan sub pokok bahasan Mekanika pada
Matakuliah Fisika Dasar 1
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
1. Kinematika dalam Satu Dimensi 1.1. Kedudukan dan Perpindahan
1.2. Kelajuan dan Kecepatan
1.3. Percepatan
1.4. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
1.5. Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB)
1.6. Rangkuman
1.7. Uji Kemampuan
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 91

2. Kinematika dalam Dua Dimensi 2.1. Vektor dan Skalar


2.2. Memadu dan Mengurai Sebuah
Vektor
2.3. Perkalian Vektor dengan Skalar
2.4. Gerak Peluru
2.5. Kecepatan Relatif
2.6. Rangkuman
2.7. Uji Kemampuan
3. Dinamika 3.1. Konsep gaya
3.2. Hukum I Newton
3.3. Hukum II Newton
3.4. Hukum III Newton
3.5. Berat-Gaya Gravitasi dan Gaya
Normal
3.6. Aplikasi Hukum-hukum Newton
Tentang Gerak
3.7. Gaya Gesekan
3.8. Rangkuman
3.9. Uji Kemampuan
4. Kesetimbangan Benda; 4.1. Statika
Elastisitas dan Patahan 4.2. Torsi atau Momen Gaya
4.3. Syarat-syarat Kesetimbangan
4.4. Kesetimbangan pada Otot dan
Sendi
4.5. Model-model Kesetimbangan
Benda
4.6. Elastisitas; Tegangan dan
Regangan
4.7. Rangkuman
4.8. Uji Kemampuan
5. Gerak Melingkar; Gravitasi 5.1. Gerak Melingkar Beraturan
(GMB)
5.2. Besaran-besaran pada Gerak
Melingkar
5.3. Hubungan Roda-roda pada Gerak
Melingkar
5.4. Gerak Melingkar Berubah
Beraturan (GMBB)
5.5. Penerapan Fisika; Pemusing
5.6. Hukum Newton Tentang
Gravitasi
5.7. Gerak Planet dan Satelit
5.8. Rangkuman
5.9. Uji Kemampuan
92 | E v a l u a s i D a t a K u a l i t a t i f . . . .

6. Usaha dan Energi 6.1. Kerja oleh Gaya


6.2. Hubungan Usaha dan Energi
6.3. Gaya-gaya Konservatif dan Non
Konservatif
6.4. Kekekalan Energi Mekanik
6.5. Bentuk Lain dari Energi
6.6. Daya
6.7. Rangkuman
6.8. Uji Kemampuan
7. Momentum dan Impuls 7.1. Momentum
7.2. Tumbukan dan Impuls
7.3. Kekekalan momentum
7.4. Kekekalan Energi dan
Momentum pada Tumbukan
7.5. Tumbukan pada Dua atau Tiga
Dimensi
7.6. Rangkuman
7.7. Uji Kemampuan

Dari Tabel 7.1 di atas terlihat bahwa pokok bahasan bahan ajar mekanika
terdiri atas sub pokok bahasan yang cukup berimbang yaitu antara tujuh
sampai sembilan sub pokok bahasan. Dengan sub pokok bahasan yang
cukup berimbang tersebut, memungkinkan bahan ajar tersebut
dikembangkan agar memiliki desain tampilan yang lebih menarik. Hal ini
berarti kegrafikaan bahan ajar hasil pengembangan akan meningkat.

Kemudian telaah terhadap aspek-aspek representasi VMG2 buku-buku


yang digunakan, juga diraih melalui data dokumentasi. Berdasarkan
analisis sub pokok bahasan di atas, diketahui bahwa semua konsep-
konsep dalam sub pokok bahasan mekanika disajikan secara representasi
verbal, dan representasi gambar. Dengan bahasa lain bahwa konsep-
konsep dalam sub pokok bahasan mekanika, kandungan representasi
verbal dan representasi gambarnya masing-masing adalah 100%.
Representasi verbal bahkan lebih mendominasi dalam bahan ajar
mekanika ini sampai pada anak sub pokok bahasan. Untuk representasi
matematik, kandungan representasinya adalah 98%. Hanya pada sub
pokok bahasan 6.5 saja yaitu Bentuk Lain dari Energi yang tidak
mengandung representasi matematis atau hanya 2% saja dari sub pokok
bahasan yang tidak mengandung representasi matematis. Sedangkan
untuk representasi grafik, kandungan representasinya hanya 39%, atau
61% dari semua sub pokok bahasan tidak mengandung representasi
grafik, yang berarti bahwa tidak semua konsep-konsep mekanika dapat
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 93

atau memerlukan penjelasan secara grafik. Penghitungan persentase


kandungan representasi (KR) di atas dapat dilakukan dengan cara:

Secara lengkap hasil analisis aspek-aspek representasi VMG2 buku yang


digunakan dapat dilihat pada Tabel 7.2.

Tabel 7.2: Kandungan representasi VMG2 pada pokok bahasan mekanika


Representasi
Sub Pokok Bahasan
V M Gr Gf
1.1. Kedudukan dan Perpindahan -
1.2. Kelajuan dan Kecepatan
1.3. Percepatan -
1.4. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
1.5. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
2.1. Vektor dan Skalar -
2.2. Memadu dan Mengurai Sebuah Vektor -
2.3. Perkalian Vektor dengan Skalar -
2.4. Gerak Peluru
2.5. Kecepatan Relatif -
3.1. Konsep gaya -
3.2. Hukum I Newton -
3.3. Hukum II Newton
3.4. Hukum III Newton -
3.5. Berat-Gaya Gravitasi dan Gaya Normal -
3.6. Aplikasi Hukum-hukum Newton Tentang Gerak
3.7. Gaya Gesekan
4.1. Statika -
4.2. Torsi atau Momen Gaya -
4.3. Syarat-syarat Kesetimbangan -
94 | E v a l u a s i D a t a K u a l i t a t i f . . . .

4.4. Kesetimbangan pada Otot dan Sendi -


4.5. Model-model Kesetimbangan Benda -
4.6. Elastisitas; Tegangan dan Regangan
5.1. Gerak Melingkar Beraturan (GMB) -
5.2. Besaran-besaran pada Gerak Melingkar
5.3. Hubungan Roda-roda pada Gerak Melingkar -
5.4. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) -
5.5. Penerapan Fisika; Pemusing -
5.6. Hukum Newton Tentang Gravitasi
5.7. Gerak Planet dan Satelit
6.1. Usaha oleh Gaya
6.2. Hubungan Usaha dan Energi
6.3. Gaya-gaya Konservatif dan Non Konservatif -
6.4. Kekekalan Energi Mekanik
6.5. Bentuk Lain dari Energi - -
6.6. Daya
7.1. Momentum
7.2. Tumbukan dan Impuls
7.3. Kekekalan momentum -
7.4. Kekekalan Energi dan Momentum pada Tumbukan -
7.5. Tumbukan pada Dua atau Tiga Dimensi -
Jumlah dalam persentase (%) 100 98 100 41

Keterangan:
V = verbal
M = matematika
Gr = gambar
Gf = grafik
= berarti ada representasi, dan
- = berarti tidak ada representasi
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 95

7.2 Analisis Data Wawancara


Analisis hasil wawancara antara lain juga digunakan untuk memperoleh
data tentang buku-buku yang dijadikan sumber acuan utama dan buku
pendamping yang biasa digunakan dalam
pembelajaran, hasil analisis ini
dimanfaatkan dalam penelitian
pengembangan sebagian sebagai latar
belakang penelitian. Pada pengembangan
bahan ajar mekanika ini wawancara juga
dilakukan dengan dosen fisika pengampu
matakuliah Fisika Dasar 1 untuk Gambar 7.2
menambah informasi yang telah Contoh wawancara.
disampaikannya melalui angket tanggapan Sumber:htt//www.google.co
terhadap bahan ajar mekanika. .id

Adapun pedoman wawancara yang dilakukan dalam Disertasi


pengembangan bahan ajar mekanika ini diletakkan pada lampiran A7
yaitu seperti berikut.

Lampiran A7: Lembar pedoman wawancara untuk dosen.


Petunjuk: Beri tanggapan anda pada setiap pertanyaan berikut.
1. Apakah anda mengenal buku fisika karya Giancoli, D.C. ?
2. Apakah anda sering membaca buku fisika karya Giancoli, D.C. ?
3. Apakah anda menggunakan buku fisika karya Giancoli, D.C. untuk
acuan mengajar matakuliah fisika?
4. Apakah buku fisika karya Giancoli, D.C. anda gunakan untuk
mengajar matakuliah Fisika Dasar, dan mekanika ?
5. Selain untuk acuan mengajar matakuliah Fisika Dasar, dan mekanika,
apakah buku fisika karya Giancoli, D.C. juga anda gunakan untuk
mengajar matakuliah fisika yang lain ?, matakuliah apa saja ?
6. Apakah buku fisika karya Giancoli, D.C. anda gunakan sebagai buku
acuan utama atau pendamping ? untuk mengajar matakuliah Fisika
Dasar, dan mekanika ?
7. Selain menggunakan buku fisika karya Giancoli, D.C., apakah anda
juga menggunakan buku fisika yang lain sebagai pendamping ?
8. Sebutkan buku fisika karya siapa saja yang anda sering gunakan
sebagai buku pendamping dalam mengajar matakuliah fisika !
96 | E v a l u a s i D a t a K u a l i t a t i f . . . .

Sementara hasil wawancara terhadap dosen fisika tersebut, antara lain:


1. Secara umum bahan ajar ini sudah sesuai untuk matakuliah di Prodi
Fisika;
2. Bahan ajar mekanika sudah bagus, tetapi soal-soalnya masih kurang
dan perlu ditambahkan untuk melatih mahasiswa;
3. Bahan ajar ini sudah bagus dalam mengemas representasi verbal,
matematis, gambar dan grafik;
4. Bahan ajar mekanika sudah baik untuk menanamkan kemampuan
RVMG2.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut pengembang dapat melakukan


penyempurnaan-penyempurnaan terhadap draf bahan ajar mekanika,
terutama menambahkan contoh-contoh soal dan soal-soal latihan yang
menonjolkan representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik sesuai
dengan hasil wawancara.

7.3 Analisis Data Angket


Data-data yang diperoleh dengan menggunakan angket, adalah: kondisi
awal perkuliahan yang diperoleh dari 128 responden mahasiswa calon
guru fisika dan dari dosen pengampu matakuliah; dan tanggapan terhadap
bahan ajar mekanika diperoleh dari dosen pengampu matakuliah Fisika
Dasar, dan dari penimbang ahli.

7.3.1 Analisis Data Hasil Angket Kondisi Awal Perkuliahan


Data kondisi awal perkuliahan perlu diketahui, untuk mengetahui keadaan
awal kondisi pihak pengguna bahan ajar mekanika yang akan
dikembangkan, seperti yang dianjurkan dalam teori metode penelitian dan
pengembangan. Dengan mengetahui kondisi awal perkuliahan,
pengembang dapat merancang draf bahan ajar mekanika yang sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa calon guru fisika dan kebutuhan dosen
pengampu matakuliah. Data-data kondisi awal perkuliahan mekanika
diperoleh melalui penyebaran angket terhadap 128 (seratus dua puluh
delapan) orang mahasiswa calon guru fisika pada 3 (tiga) Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan 3 (tiga) orang
dosen pengampu matakuliah (pengampu matakuliah Fisika Dasar).

Penyebaran angket tersebut dilakukan pada saat pengembang melakukan


uji coba sampel kecil bahan ajar mekanika hasil pengembangan terhadap
26 orang mahasiswa calon guru fisika, dan sebanyak 102 (seratus dua)
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 97

orang disebarkan kepada mahasiswa calon guru fisika pada saat


pengembang melakukan uji coba sampel besar, masing-masing terhadap
40 orang mahasiswa calon guru fisika di FKIP Universitas Jember, 30
orang mahasiswa calon guru fisika di FMIPA Universitas Negeri Malang,
dan 32 orang mahasiswa calon guru fisika di FMIPA Universitas Negeri
Semarang.

Analisis data hasil penelitian dengan menyebarkan angket tentang kondisi


awal perkuliahan, yang disebarkan kepada mahasiswa calon guru fisika
dan dosen pengampu matakuliah Fisika Dasar, dapat dilihat pada Tabel
6.3.

Berdasarkan data yang diperoleh melalui penyebaran angket seperti


ditunjukkan pada Tabel 6.3, diperoleh 83% mahasiswa calon guru fisika
mengetahui tujuan perkuliahan Mekanika, dan 85% mengetahui deskripsi
perkuliahan Mekanika. Selain itu hasil angket dari dosen fisika juga
mengatakan bahwa 100% dosen fisika menjawab bahwa mahasiswa
mengetahui tujuan dan deskripsi perkuliahan Mekanika. Data ini
memberikan informasi, bahwa buku-buku fisika yang biasa digunakan
oleh mahasiswa calon guru fisika telah memuat tujuan dan deskripsi
perkuliahan mekanika. Karenanya untuk pengembangan bahan ajar
mekanika, memunculkan tujuan perkuliahan dan deskripsi perkuliahan
bukan merupakan suatu hal yang baru yang dapat menjadikan bahan ajar
hasil pengembangan lebih menarik dari buku sebelumnya.

Masalah pembelajaran mekanika yang menggunakan bahan ajar untuk


meningkatkan kemampuan representasi Verbal, Matematika, Gambar, dan
Grafik (VMG2), ternyata 92% mahasiswa calon guru fisika tidak
mengetahui. Pernyataan mahasiswa ini cukup selaras dengan pernyataan
dosen yang mengatakan bahwa 67% mahasiswa calon guru fisika tidak
mengetahui. Lebih lanjut diketahui bahwa 95% mahasiswa tidak
mengetahui aplikasi konsep-konsep fisika yang terkait dengan
representasi VMG2, hal ini juga sesuai dengan pendapat dosen fisika
yang mengatakan 67% mengatakan tidak mengetahui. Fakta ini tentu
sangat mendukung perlunya pengembangan bahan ajar mekanika yang
menyajikan konsep fisika dengan representasi verbal, matematis, gambar,
dan grafik.

Dalam mempelajari mekanika, hanya 35% mahasiswa mengaku kesulitan


dalam mempelajarinya, dan menurut dosen pengampu matakuliah
98 | E v a l u a s i D a t a K u a l i t a t i f . . . .

mengatakan 33% mahasiswa mengalami kesulitan dalam mempelajari


mekanika. Data ini memberikan informasi bahwa buku-buku yang biasa
digunakan telah memiliki keterbacaan yang cukup baik. Data ini
mengingatkan pengembang agar bahan ajar mekanika memiliki
keterbacaan yang lebih baik, minimal sama dengan yang biasa digunakan
oleh mahasiswa calon guru fisika.

Kesulitan dalam menggambarkan konsep fisika dan menganalisa grafik


berturut-turut dialami oleh 71% dan 62% mahasiswa, yang diakui juga
oleh 67% dosen pengampu matakuliah. Karenanya kehadiran bahan ajar
yang menyajikan representasi gambar dan grafik secara proporsional ini
akan sangat membantu.

7.3.2 Analisis Hasil Angket Tanggapan Terhadap Bahan Ajar Mekanika


Bahan ajar mekanika hasil pengembangan ini ditanggapi secara bertahap
per-bab, mulai dari BAB 1 sampai dengan BAB 7 oleh 3 (tiga) orang
penimbang ahli dan oleh 3 (tiga) orang dosen pengampu matakuliah,
sebagaimana digambarkan pada gambar 7.3: langkah-langkah pembuatan
bahan ajar mekanika.

Hasil tanggapan dan hasil uji coba dengan sampel besar draf BAM BAB
1, dijadikan acuan dalam memperbaiki draf BAM untuk semua bab yaitu
dari BAB 1 sampai dengan BAB 7. Hasil tanggapan dan hasil uji coba
dengan sampel besar draf BAM BAB 2, dijadikan acuan untuk
memperbaiki draf BAM untuk semua bab, demikian seterusnya
penyempurnaan itu dilakukan sehingga terwujud bahan ajar mekanika.

Hasil tanggapan bab terakhir dari bahan ajar mekanika, menunjukkan


kualitas dari bahan ajar mekanika hasil pengembangan. Ada dua
pertanyaan penelitian yang dideskripsikan dari hasil angket tanggapan
bahan ajar ini, antara lain: kegrafikaan BAM, dan kelayakan isi BAM
hasil pengembangan.

Bahan ajar mekanika hasil pengembangan ini ditanggapi secara bertahap


per-bab, mulai dari BAB 1 sampai dengan BAB 7 oleh 3 (tiga) orang
penimbang ahli dan oleh 3 (tiga) orang dosen pengampu matakuliah,
sebagaimana digambarkan pada gambar 3.1: langkah-langkah pembuatan
bahan ajar mekanika.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 99

TAHAP I (PENELITIAN AWAL)

KONDISI AWAL BUKU KONDISI PIHAK KONDISI FAKTOR


DAN SILABI: PENGGUNA : PENDUKUNG DAN
PENGHAMBAT:
- Aspek RVMG2 BAM - Mhs (hasil belajar)
SDM, sarana-prasarana,

DRAF RANCANGAN INSTRUMEN:


BAM
BAM - Dokumentasi, Angket, Tes,

EVALUATIF TAHAP II
PROSES PENGUJIAN:

BAM

Revisi 1
Revisi 2
Sampel Kecil
Observasi Revisi 3
Revisi 4
Tes Sampel Besar
Revisi 5
Wawancara Revisi 6

Evaluasi

TAHAP III
BAM

PENYUSUNAN
LAPORAN

Gambar 7.3 Langkah-langkah pengembangan BAM dan prosedur


penelitian
100 | E v a l u a s i D a t a K u a l i t a t i f . . . .

Data hasil tanggapan terakhir penimbang ahli dan dosen fisika pengampu
matakuliah terkait dengan kelayakan isi dan kegrafikaan bahan ajar
mekanika dapat dilihat pada Tabel 7.3 dan 7.4.

Tabel 7.3 Tanggapan 3 (tiga) orang penimbang ahli terhadap kelayakan


isi dan kegrafikaan bahan ajar mekanika

Katagori (%)
No Aspek-aspek yang terdapat dalam buku ajar
T S R
Kelayakan Isi
1 Kesesuaian dengan Deskripsi 100 0 0
2 Kesesuaian dengan perkembangan anak 100 0 0
3 Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar mekanika 100 0 0
4 Kebenaran substansi materi pembelajaran mekanika 100 0 0
5 Manfaatnya untuk meningkatkan representasi VMG2 67 33 0
6 Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial 100 0 0
Rata-rata Kelayakan isi Bahan ajar Mekanika 94,5 5,5 0
Kegrafikaan
11 Penggunaan font; jenis dan ukuran 67 33 0
12 Lay out atau tata letak 67 33 0
13 Ilustrasi, gambar, foto 100 0 0
14 Desain tampilan 100 0 0
Rata-rata Kegrafikaan Bahan ajar Mekanika 83,5 16,5 0
Keterangan:
T = tinggi, S = sedang, dan R = rendah

Berdasarkan data hasil angket pada Tabel 7.3, diketahui rata-rata 94,5%
penimbang ahli memberikan tanggapan dengan katagori tinggi untuk
kelayakan isi bahan ajar mekanika dan 5,5% penimbang ahli memberikan
tanggapan sedang. Agak berbeda dengan kelayakan isi bahan ajar, untuk
kegrafikaan bahan ajar mekanika rata-rata 83,5% penimbang ahli
memberikan tanggapan dengan katagori tinggi dan 16,5% memberikan
tanggapan dengan katagori sedang.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 101

Tabel 7.4: Tanggapan 3 (tiga) dosen fisika terhadap kelayakan isi dan
kegrafikaan bahan ajar mekanika

Katagori (%)
No Aspek-aspek yang terdapat dalam buku ajar
T S R
Kelayakan Isi
1 Kesesuaian dengan Deskripsi 100 0 0
2 Kesesuaian dengan perkembangan anak 100 0 0
3 Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar 100 0 0
4 Kebenaran substansi materi pembelajaran 100 0 0
5 Manfaat untuk penambahan wawasan 67 33 0
6 Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial 67 33 0
Rata-rata Kelayakan isi Bahan ajar Mekanika 89 11 0
Kegrafikaan
11 Penggunaan font; jenis dan ukuran 67 33 0
12 Lay out atau tata letak 67 33 0
13 Ilustrasi, gambar, foto 100 0 0
14 Desain tampilan 100 0 0
Rata-rata Kegrafikaan Bahan ajar Mekanika 83,5 16,5 0
Keterangan:
T = tinggi, S = sedang, dan R = rendah.

Kemudian tanggapan dosen pengampu matakuliah Fisika Dasar terkait


dengan kelayakan isi dan kegrafikaan, seperti terlihat pada Tabel 7.4,
yaitu: untuk kelayakan isi bahan ajar mekanika, ternyata 89% dosen
pengampu matakuliah memberikan tanggapan berkatagori tinggi dan 11%
memberikan tanggapan dengan katagori sedang. Sementara itu untuk
kegrafikaan bahan ajar mekanika, dikatakan oleh 83,5% dosen
berkatagori tinggi dan oleh 16,5% dikatakan berkatagori sedang.

7.4 Analisis Data Hasil Observasi


Teknik observasi seperti telah disebutkan dalam BAB 3 digunakan untuk
memperoleh data pendukung penelitian pengembangan bahan ajar
mekanika ini. Aktifitas mahasiswa selama melakukan diskusi kelompok
dicatat melalui daftar cek. Banyaknya turus yang direkam pada masing-
masing item aktifitas diskusi kelompok dijumlahkan dan banyaknya turus
menunjukkan besarnya frekuensi aktifitas representasi yang mahasiswa
gunakan. Dari analisis data observasi tersebut diketahui bahwa
representasi verbal, frekuensi penggunaanya paling besar atau paling
sering dibandingkan dengan representasi yang lainnya.
102 | E v a l u a s i D a t a K u a l i t a t i f . . . .

Untuk lebih jelasnya secara lengkap analisis data observasi aktifitas


diskusi kelompok mahasiswa calon guru fisika dapat dilihat pada Tabel
7.5.

Tabel 7.5: Analisis data observasi aktifitas diskusi kelompok mahasiswa

Frekuensi
Aktifitas Diskusi Kelompok
Penggunaan
1. Menyajikan materi dengan cara logis 6

2. Menyajikan materi dan menjawab pertanyaan


16
dengan representasi Verbal

3. Menyajikan materi dan menjawab pertanyaan


7
dengan representasi Matematis

Frekuensi
Aktifitas Diskusi Kelompok
Penggunaan
4. Menyajikan materi dan menjawab pertanyaan
6
dengan representasi Gambar

5. Menyajikan materi dan menjawab pertanyaan


3
dengan representasi Grafik

6. Menuliskan hal-hal penting di papan tulis 5

7. Memberi kesempatan audien menjawab soal ke


2
depan

Dari Tabel 7.5 frekuensi penggunaan representasi verbal paling sering


dilakukan oleh mahasiswa yaitu 16 kali dari maksimal 20 kali dalam 10
menit, sebagaimana telah dijelaskan pada BAB III tentang teknik
observasi. Representasi matematis dan gambar frekuensi penggunaannya
hampir sama tetapi jauh lebih kecil dibandingkan frekuensi penggunaan
representasi verbal. Penggunaan representasi grafik paling jarang yaitu 3
kali dalam 10 menit. Fakta ini menunjukkan bahwa penggunaan format
representasi verbal lebih dikuasai oleh mahasiswa, dibandingkan dengan
format representasi yang lainnya.
BAB 8.
EVALUASI DATA KUANTITATIF
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEKANIKA

Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dengan teknik tes dan
digunakan untuk memperoleh data keterbacaan BAM dan kemampuan
representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik mahasiswa calon guru
fisika untuk masing-masing pokok bahasan. Tes dilakukan pada awal dan
akhir perlakuan atau proses pembelajaran dengan menggunakan bahan
ajar mekanika hasil pengembangan. Berikut ini akan disajikan analisis
data hasil tes uji rumpang dan hasil pre test dan pos test baik uji coba
sampel kecil dan uji coba sampel besar.

8.1 Analisis Data Uji Rumpang


Sebagaimana telah diuraikan dalam metode penelitian, uji rumpang
digunakan untuk mendeskripsikan tingkat keterbacaan bahan ajar
mekanika. Berikut akan disajikan analisis uji rumpang untuk sampel kecil
dan sampel besar.

8.1.1 Analisis Data Uji Rumpang Sampel Kecil


Uji rumpang dengan sampel kecil dilakukan terhadap 26 orang
mahasiswa calon guru fisika. Uji coba ini tujuannya untuk mengetahui
apakah draf bahan ajar mekanika hasil pengembangan telah siap diujikan
pada sampel yang lebih besar, dan apakah draf bahan ajar telah memenuhi
standar keterbacaan, minimal berkatagori sedang. Temuan-temuan hasil
uji rumpang dengan sampel kecil, dijadikan bahan acuan bersama-sama
dengan hasil tanggapan dari penimbang ahli dan dosen fisika dalam
memperbaiki draf bahan ajar mekanika hasil pengembangan. Hasil
analisis data uji rumpang sampel kecil, untuk BAB 2 (Kinematika dalam
Dua Dimensi) sampai dengan BAB 7 (Impuls dan Momentum) dapat
diperiksa pada Tabel 8.1.

Tabel 8.1: Hasil analisis BAM dengan uji rumpang sampel kecil

BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5 BAB 6 BAB7


No Kode Mhs
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 EEW 80 73 84 85 91 96
2 AEW 83 90 84 80 91 70
3 RW 80 80 81 80 86 60
104 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

4 IN 80 77 81 80 83 95
5 FM 83 77 84 80 80 93
6 RED 67 80 84 80 91 97
7 NN 80 73 84 75 86 95
8 EFH 73 77 84 95 91 97
9 JSF 73 87 84 95 89 89
10 AVV 63 87 81 95 91 93
11 DRD 80 77 77 80 83 97
12 NAA 67 87 77 75 83 98
13 SF 83 87 84 80 80 97
14 RVD 53 73 82 85 91 96
15 DIP 80 90 84 80 91 97
16 HAK 77 80 81 80 86 70
17 NET 77 77 82 80 83 60
18 WE 80 77 83 85 80 88
19 EWA 83 80 83 80 91 93
20 DER 67 73 81 80 86 97
21 FEH 77 77 81 80 91 93
22 SJF 73 87 84 80 89 97
23 VA 73 87 84 80 91 99
24 RD 63 77 83 75 83 97
25 PID 77 87 84 95 83 95
26 NET 77 73 84 95 91 93
Jumlah 1949 2090 2145 2155 2261 2352

Rata-rata 75,0 80,4 82,5 82,9 87,0 90,5

Keterangan:
BAB 2 = Kinematika, skor maksimum 30.
BAB 3 = Dinamika, skor maksimum 30.
BAB 4 = Kesetimbangan Benda, skor maksimum, 31.
BAB 5 = Gerak Melingkar, skor maksimum 20.
BAB 6 = Usaha & Energi, skor maksimum 35.
BAB 7 = Impul & Momentum, skor maksimum 30.

Untuk menentukan tingkat keterbacaan (TK) dengan formula uji rumpang


digunakan rumus:
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 105

Skor maksimum untuk setiap pokok bahasan tidak sama, karena


tergantung dari jumlah rumpang yang harus diisi oleh responden. Skor
maksimum untuk masing-masing pokok bahasan dapat diperiksa pada
Tabel 8.1, pada bagian keterangannya.

Berdasarkan analisis hasil uji rumpang sampel kecil pada Tabel 8.1,
terlihat bahwa nilai rata-rata tingkat keterbacaan masing-masing bab
katagorinya tinggi, dan terus meningkat nilainya dibandingkan dengan
bab-bab sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa selalu ada upaya untuk
memperbaiki kekurangan atau kelemahan terhadap draf bahan ajar
mekanika (BAM) yang telah diuji cobakan. Apabila nilai-nilai ini
dikonversi dengan kategori tingkat keterbacaan menurut Suhadi (1996),
maka nilai-nilai yang diperoleh di atas termasuk berada pada katagori
tinggi, karena nilai tinggi menurut Suhadi adalah lebih besar dari 57%
(Tinggi > 57%). Rangkuman prosentase rata-rata keterbacaan semua bab
hasil uji rumpang dapat dilihat pada Tabel 8.2.

Tabel 8.2 Rangkuman rata-rata tingkat keterbacaan masing-masing bab


bahan ajar mekanika dengan menggunakan uji rumpang
sampel kecil.

(%) Rata-rata
No. Topik Katagori Keterangan
Keterbacaan
1. Kinematika 75,0 Tinggi Tidak perlu direvisi
2. Dinamika 80,4 Tinggi Tidak perlu direvisi
3. Kesetimbangan 82,5 Tinggi Tidak perlu direvisi
Gerak
4. 82,9 Tinggi Tidak perlu direvisi
Melingkar
Usaha dan
5. 87,0 Tinggi Tidak perlu direvisi
Energi
Impuls dan
6. 90,5 Tinggi Tidak perlu direvisi
Momentum
Rata-rata bab (BAM) 83,1 Tinggi Tidak perlu direvisi

Rangkuman pada Tabel 8.2 menunjukkan bahwa semua bab dari draf
bahan ajar mekanika hasil pengembangan memiliki tingkat keterbacaan
yang tinggi, yang artinya dapat diuji-cobakan pada sampel yang lebih
besar tanpa perlu direvisi lagi menurut teori. Dari Tabel 8.2 tersebut juga
106 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

diketahui keterbacaan bahan ajar mekanika dengan persentasi keterbacaan


83,1%, yang berarti katagorinya tinggi.

Walaupun analisis uji rumpang sampel kecil merekomendasikan bahwa


bahan ajar tidak perlu direvisi lagi, namun untuk lebih menyempurnakan
draf bahan ajar hasil pengembangan, tetap dilakukan perbaikan-
perbaikan. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan sebelum bahan ajar diuji
coba dengan sampel yang lebih besar dapat dilihat pada Tabel 8.3 dan
Tabel 8.4.

Tabel 8.3. Hasil tanggapan dosen pengampu matakuliah terhadap


kesalahan-kesalahan draf bahan ajar Kinematika Dua Dimensi

Dosen Pengampu mata kuliah


No. Hal Baris Yang Salah Yang Benar
1. 26 17 Karena vektor, Karena vektor
2 29 7 pangkal-keujung pangkal-ke ujung
3 38 3 saat.... Saat....
4 50 19
5 52 3
Komentar/saran-saran:
- Secara umum bahan ajar ini sudah sesuai untuk matakuliah di
prodi fisika.

Tabel 8.4 Hasil tanggapan pakar pengampu matakuliah terhadap


kesalahan-kesalahan draf bahan ajar Kinematika Dua Dimensi

Penimbang ahli (pakar)


No Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
momentum adalah momentum
1 23 11
merupakan... merupakan...
...panah panah sedapatnya
2 23 23
digambarkan... digambarkan
3 27 8 Sehingga resultan.... Resultan....
Panjang DR juga
4 27 26 Panjang DR juga dapat...
bisa...
5 28 2 DR = D1 + D2 DR = D1 + D2
6 30 13 Vektor dapat.... Vektor dapat juga ...
Vx + Vy = V dengan Vx + Vy = V, dengan
7 31 13
metode.... memakai metode....
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 107

8 33 14 Selanjutnya bisa.... Selanjutnya dapat...


9 36 20 ...merubah... ...mengubah...
Komentar/saran-saran:
- Ada beberapa konsep yang perlu diperbaiki
- Beberapa kalimat perlu diperbaiki atau disempurnakan.

Berdasarkan Tabel 8.3 dan Tabel 8.4, secara umum hal-hal yang perlu
diperbaiki antara lain: a) memperbaiki kalimat-kalimat yang salah tulis,
contoh: tertulis melingkat yang benar melingkar, linier yang benar linear,
dan sebagainya; b) penulisan rumus yang salah, contoh: (huruf
tegak) yang benar (huruf miring), satuan tertulis N.m2/kg2
(hurup miring) yang benar N.m2/kg2 (hurup tegak) dan seterusnya; c)
memperhatikan komentar dari para penimbang ahli dan dosen pengampu
matakuliah, yaitu: ada beberapa konsep yang perlu diperbaiki, dan perlu
mencantumkan sumber bacaan di beberapa tabel yang terdapat pada
bahan ajar hasil pengembangan.

8.1.2 Analisis Data Uji Rumpang Sampel Besar


Uji rumpang dengan sampel besar tujuannya untuk mengukur apakah draf
bahan ajar mekanika hasil pengembangan telah memenuhi standar
minimal keterbacaan sebuah buku yaitu berkatagori sedang. Hasil analisis
data bab-bab BAM yang diuji-cobakan dapat dilihat pada Tabel 8.5.

Tabel 8.5: Hasil analisis BAM dengan tes uji rumpang sampel besar

BAB 2 BAB 3 BAB 4 BAB 5 BAB 6 BAB 7


No Kode mhs
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 A2007 80 73 80 84 80 93
2 A2008 83 90 85 84 91 97
3 A2010 80 80 80 84 91 100
4 A2011 80 77 80 81 86 97
5 A2014 83 77 80 81 83 100
6 A2016 67 80 80 84 80 100
7 A2017 80 73 80 84 91 70
8 A2019 73 77 75 84 86 60
9 A2020 73 87 95 84 91 100
108 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

10 A2021 63 87 95 84 89 93
11 A2022 80 77 95 81 91 97
12 A2023 67 87 80 77 83 100
13 A2024 83 87 75 77 83 97
14 A2025 53 73 80 84 80 100
15 A2028 80 73 85 84 91 100
16 A2034 83 90 80 84 91 70
17 A2035 80 80 80 81 86 60
18 A2036 80 77 80 81 83 100
19 A2044 83 77 80 84 80 93

20 A2039 67 80 80 84 91 97
21 A2046 80 73 75 84 86 100
22 A2048 73 77 95 84 91 97
23 A2051 73 87 95 84 89 100
24 A2053 63 87 95 81 91 93
25 A2058 80 77 80 77 83 97
26 A2059 67 87 75 77 83 100
27 A2068 83 87 80 84 80 97
28 A2071 53 73 85 84 91 100
29 A2072 80 90 80 84 91 100
30 A2073 83 80 80 81 86 70
31 A2080 80 77 80 84 83 60
32 A2089 80 77 85 84 80 100
33 A2090 83 80 80 84 91 93
34 A2091 67 73 80 81 86 97
35 A2094 80 77 80 81 91 93
36 A2099 73 87 80 84 89 97
37 A2102 73 87 80 84 91 100
38 A2106 63 77 75 84 83 97
39 A2115 80 87 95 84 83 100
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 109

40 A2121 80 73 95 84 91 93
41 B5237 83 90 95 81 80 93
42 B0896 80 80 80 77 91 97
43 B5236 80 77 75 77 91 100
44 B5240 83 77 80 84 86 97
45 B5235 67 80 85 84 83 100
46 B5239 80 73 80 84 80 100
47 B6339 73 77 80 81 91 70
48 B0986 73 87 80 81 86 60
49 B0981 63 87 80 84 91 100
50 B0985 80 77 80 84 89 93
51 B0988 67 87 75 84 91 97
52 B5231 83 87 95 84 83 100
53 B0893 53 73 95 84 83 97
54 B5238 80 73 95 81 80 100
55 B5233 83 90 80 77 91 93
56 B0977 80 80 75 77 91 97
57 B0984 80 77 80 84 86 100
58 B0978 83 77 85 84 83 97
59 B5230 67 80 80 84 80 100
60 B0991 80 73 80 81 91 100
61 B0989 73 77 95 84 86 70
62 B0895 73 87 80 84 91 60
63 B5229 63 87 75 84 89 100
64 B0992 80 77 80 81 91 93
65 B5234 67 87 85 81 83 97
66 B5232 83 87 80 84 83 100
67 B0982 53 73 80 84 80 97
68 B0980 80 90 80 84 91 100
69 B5241 83 80 80 84 91 97
110 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

70 B0990 80 77 80 84 86 100
71 C0053 80 77 75 81 83 100
72 C0039 83 80 95 77 80 70
73 C0064 67 73 95 77 91 60
74 C0066 80 77 95 84 86 100
75 C0074 73 87 80 84 91 93
76 C0055 73 87 75 84 89 97
77 C0047 63 77 80 81 91 100
78 C0075 80 87 85 81 83 97
79 C0048 63 77 80 84 83 100
80 C0059 80 77 80 84 91 93
81 C0002 67 80 80 84 91 93
82 C0056 83 73 85 84 83 97
83 C0063 53 77 80 84 83 100
84 C0065 80 87 80 81 80 97
85 C0060 83 87 80 77 91 100
86 C0046 80 77 80 77 91 100
87 C0040 80 87 80 84 86 70
88 C0050 83 73 75 84 83 60
89 C0061 67 90 95 84 80 100
90 C0073 80 80 95 81 91 93
91 C0071 73 77 95 84 86 97
92 C0058 73 77 80 84 91 100
93 C0041 63 80 75 84 89 97
94 C0051 80 73 80 81 91 100
95 C0057 67 77 85 81 83 93
96 C0049 83 87 80 84 83 97
97 C0042 53 87 80 84 80 100
98 C0045 80 77 80 84 91 97
99 C0069 83 87 80 84 91 100
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 111

100 C0052 80 87 80 84 86 100


101 C0072 80 73 75 84 83 70
102 C0068 83 73 95 81 80 60

Jumlah 7661 8204 8440 8412 8825 9444


Rata-rata 75,1 80,4 82,7 82,5 86,5 92,6

Keterangan:
BAB 2 = Kinematika, skor maksimum 30.
BAB 3 = Dinamika, skor maksimum 30.
BAB 4 = Kesetimbangan Benda, skor maksimum, 31.
BAB 5 = Gerak Melingkar, skor maksimum 20.
BAB 6 = Usaha & Energi, skor maksimum 35.
BAB 7 = Impul & Momentum, skor maksimum 30.

Sementara itu rangkuman analisis hasil tes uji rumpang pada Tabel 8.5,
dapat dilihat pada Tabel 8.6.

Tabel 8.6 Rangkuman rata-rata tingkat keterbacaan masing-masing bab


bahan ajar mekanika dengan menggunakan uji rumpang
sampel besar.

(%) Rata-
No. Topik rata tingkat Katagori Keterangan
Keterbacaan
1. Kinematika 75,1 Tinggi Tidak perlu direvisi
2. Dinamika 80,4 Tinggi Tidak perlu direvisi
3. Kesetimbangan 82,5 Tinggi Tidak perlu direvisi
4. Gerak Melingkar 82,7 Tinggi Tidak perlu direvisi
5. Usaha dan Energi 86,5 Tinggi Tidak perlu direvisi
6. Impuls dan 92,6 Tinggi Tidak perlu direvisi
Momentum
Rata-rata bab (BAM) 83,3 Tinggi Tidak perlu direvisi

Dari Tabel 8.6 tersebut terungkap bahwa nilai rata-rata tingkat


keterbacaan masing-masing bab bila dikonversi dengan kategori tingkat
keterbacaan menurut Suhadi (1996), nilai-nilai tersebut termasuk pada
katagori tinggi (Tinggi > 57%). Selain katagorinya tinggi juga mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan bab-bab
112 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

sebelumnya. Hal ini berarti semua bab bahan ajar mekanika hasil
pengembangan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Secara umum
tingkat keterbacaan Bahan Ajar Mekanika merupakan rata-rata dari bab-
bab yang terdapat dalam bahan ajar mekanika, yaitu 83,3%, yang artinya
bahan ajar mekanika ini memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi.

8.1.3 Perbandingan Hasil Analisis Data Sampel Kecil dengan Sampel


Besar
Apabila tingkat keterbacaan bab-bab BAM uji coba sampel kecil dan
sampel besar dibandingkan melalui plot histogram, maka hasilnya dapat
dilihat seperti Gambar 8.1.

Gambar 8.1 Plot histogram perbandingan keterbacaan bab-bab BAM uji


coba sampel kecil dan sampel besar

Keterangan:
BAB 2: Kinematika dalam Dua Dimensi
BAB 3: Dinamika
BAB 4: Kesetimbangan Benda
BAB 5: Gerak Melingkar
BAB 6: Usaha dan Energi
BAB 7: Momentum & Impuls
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 113

Dari hasil plot histogram pada Gambar 8.1 terlihat dengan jelas adanya
peningkatan skor keterbacaan bahan ajar mekanika dari BAB 2, BAB 3,
BAB 4, BAB 5, BAB 6, dan BAB 7, namun masih dalam katagori
keterbacaan tinggi. Hanya peningkatan pada BAB 4 ke BAB 5, terlihat
sangat kecil (dalam gambar hampir tidak terlihat). Selain itu pada gambar
juga terlihat tidak adanya perbedaan hasil uji coba dengan sampel yang
kecil dibandingkan dengan hasil uji coba sampel yang lebih besar secara
signifikan. Hal ini mungkin disebabkan karena pengembang dalam
mengembangkan draf bahan ajar mekanika ini, dari permulaan
pengembangan telah dilakukan secara hati-hati dan dengan kemampuan
yang maksimal, dalam arti telah dilakukan pengembangan dengan
ketelitian yang sangat tinggi.

8.2 Analisis Data Uji dengan Sampel Kecil Representasi VMG2


Uji coba dengan sampel kecil dilakukan terhadap 26 orang mahasiswa
calon guru fisika. Uji coba sampel kecil tujuannya untuk mengetahui
apakah draf bahan ajar mekanika hasil pengembangan telah siap diujikan
pada sampel yang lebih besar, dan apakah draf bahan ajar dapat
meningkatkan kemampuan representasi verbal, matematis, gambar, dan
grafik mahasiswa calon guru fisika. Temuan-temuan hasil uji coba sampel
kecil ini dijadikan bahan acuan bersama-sama dengan hasil tanggapan
dari penimbang ahli dan dosen fisika dalam memperbaiki draf bahan ajar
mekanika hasil pengembangan.

8.2.1 Analisis Data Uji Coba Sampel Kecil Pokok Bahasan Kinematika
Dua Dimensi
Analisis data untuk melihat mampu tidaknya bahan ajar mekanika hasil
pengembangan meningkatkan kemampuan representasi VMG2
mahasiswa calon guru fisika, lebih banyak ditampilkan dalam tabel. Tabel
analisis data pre test dan post test untuk Representasi Verbal, Matematis,
Gambar, dan Grafik (VMG2) untuk mendapatkan N-gain, dapat dilihat
pada Tabel 8.7.
114 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

Tabel 8.7 Analisis Data sampel kecil Pre Test dan Pos Test Kinematika
Dua Dimensi untuk Mendapatkan N-gain

Pre tes Pos tes Pre tes Pos tes Pre tes Pos tes Pre tes Pos tes
No Kode
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 EEW 8 13 3 15 2 7 6 15
2 AEW 8 14 9 15 3 10 6 14
3 RW 8 13 8 14 3 11 2 9
4 IN 8 14 8 13 4 12 2 10
5 FM 9 13 5 9 5 8 2 10
6 RED 9 14 3 12 4 11 2 9
7 NN 8 14 8 18 9 8 2 9
8 EFH 7 13 14 19 2 8 7 16
9 JSF 7 13 3 13 3 13 2 10
10 AVV 7 15 4 15 5 10 2 4
11 DRD 16 17 12 17 12 16 12 15
12 NAA 13 17 12 19 9 16 10 16
13 SF 8 17 14 18 9 15 8 14
14 RVD 9 15 10 18 8 12 8 11
15 DIP 12 13 13 18 8 12 7 12
16 HAK 15 17 11 19 12 16 12 16
17 NET 13 15 10 19 10 11 8 10
18 WE 14 18 12 19 10 16 10 16
19 EWA 11 20 11 20 8 19 7 16
20 DER 11 15 13 19 8 12 7 8
21 FEH 16 14 11 19 12 11 10 11
22 SJF 11 18 13 20 8 17 7 15
23 VA 13 18 15 19 8 16 6 7
24 RD 13 18 14 19 9 16 9 15
25 PID 8 18 11 18 7 16 7 16
26 NET 9 19 14 19 9 18 8 17
Jumlah 271 405 261 443 187 337 169 321
Rata-rata 10,4 15,6 10,0 17,0 7,2 13,0 6,5 12,3
Smaks 20 20 20 20 20 20 20 20
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 115

sd 2,90 2,21 3,76 2,86 3,11 3,42 3,20 3,53


N-gain 0,54 0,70 0,45 0,43
Keterangan:
V = verbal Gr = gambar sd = standar deviasi (simpangan
M = matematika Gf = grafik baku)
Smaks = skor maksimum

Rangkuman rata-rata skor tes awal, tes akhir dan N-gain seperti terlihat
pada Tabel 8.8.

Tabel 8.8 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
VMG2 konsep kinematika dua dimensi.

Rata-rata Tes Rata-rata Tes


No Representasi N-gain Keterangan
awal akhir
1. Verbal 10,4 15,6 0,54 Sedang
2. Matematis 10,0 17,0 0,70 Tinggi
3. Gambar 7,2 13,0 0,45 Sedang
4. Grafik 6,5 12,3 0,43 Sedang
Jumlah VMG2 34,1 57,9 0,52 Sedang
Rata-rata 8,5 14,5 0,52 Sedang
VMG2
Catatan: Skor maksimum = 20

Skor maksimum ideal untuk masing-masing representasi verbal,


matematis, gambar, dan grafik adalah 20. Berdasarkan analisis data pada
Tabel 8.8, secara rinci dapat dijelaskan seperti berikut.
a) Untuk representasi verbal dengan rata-rata tes awal 10,4 dan rata-rata
tes akhir 15,6 serta skor maksimumnya 20, diperoleh nilai N-gain
0,54. Nilai ini bila dikonversi dengan katagori N-gain menurut Hake
(1999) termasuk pada katagori sedang (0,3 < N-gain < 0,7), yang
berarti dapat membantu meningkatkan kemampuan representasi verbal
mahasiswa calon guru fisika pada tingkat kemampuan sedang.
b) Representasi matematis, dengan rata-rata tes awal 10,0 dan rata-rata tes
akhir 17,0 serta skor maksimumnya 20, diperoleh nilai N-gain 0,70.
Nilai ini bila dikonversi dengan katagori N-gain menurut Hake (1999),
nilai tersebut termasuk pada katagori tinggi (N-gain ≥ 0,7), yang
berarti pembelajaran dengan menggunakan acuan hasil pengembangan
Kinematika Dua Dimensi dapat membantu meningkatkan kemampuan
116 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

representasi Matematis mahasiswa calon guru fisika pada tingkat


kemampuan tinggi.
c) Representasi gambar dengan perolehan N-gain 0,45; berarti sama
dengan representasi verbal, yaitu dapat membantu meningkatkan
kemampuan representasi Gambar mahasiswa calon guru fisika pada
tingkat kemampuan sedang.
d) Representasi grafik dengan diperoleh nilai N-gain 0,43; juga sama
dengan representasi verbal, dan gambar, yaitu dapat membantu
meningkatkan kemampuan representasi Grafik mahasiswa pada
tingkat kemampuan sedang.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui kemampuan representasi verbal,


gambar, dan grafik mahasiswa calon guru fisika terletak antara 0,3 dan
0,7 yaitu daerah katagori sedang (0,3 < N-gain < 0,7). Sedangkan
kemampuan representasi matematis berada tepat pada 0,7 yang berarti
berada pada daerah katagori tinggi (N-gain ≥ 0,7).

Berdasarkan pembahasan uji coba dengan sampel kecil, selanjutnya


diadakan perbaikan-perbaikan untuk menyempurnakan draf bahan ajar
sebelum dilakukan uji coba dengan sampel yang lebih besar. Bahan-
bahan atau masukan-masukan yang digunakan dalam melakukan
perbaikan-perbaikan antara lain: masukan dari dosen fisika pengampu
matakuliah, baik melalui wawancara maupun melalui data hasil angket
yaitu yang terkait dengan kalimat-kalimat atau konsep-konsep yang
kurang tepat.

Contoh-contoh masukan tersebut yaitu: pangkal-ke ujung tertulis pangkal-


keujung, kesalahan penulisan satuan contoh: 2,21 m/s tertulis 2,21 m/s
(huruf miring). Dari penimbang ahli (pakar) saran-sarannya terkait
dengan salah cetak, kalimat yang kurang tepat, dan konsep-konsep yang
mengarah pada miskonsepsi, contohnya: DR = D1 + D2 tertulis DR = D1 +
D2, Selanjutnya dapat... tertulis Selanjutnya bisa.... dan seterusnya. Data
lengkap perbaikan-perbaikan yang disarankan dapat diperiksa pada Tabel
8.9.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 117

Tabel 8.9 Hasil tanggapan pakar, dan dosen pengampu matakuliah


terhadap kesalahan-kesalahan draf bahan ajar Kinematika Dua
Dimensi

Dosen Pengampu mata kuliah


No. Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
1. 26 17 Karena vektor, Karena vektor
2 29 7 pangkal-keujung pangkal-ke ujung
3 38 3 saat.... Saat....
4 50 19
5 52 3
Komentar/saran-saran:
- Secara umum bahan ajar ini sudah sesuai untuk matakuliah di prodi
fisika.
Penimbang ahli (pakar)
No Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
1 23 11 momentum adalah momentum
merupakan... merupakan...
2 23 23 ...panah panah sedapatnya
digambarkan... digambarkan
3 27 8 Sehingga resultan.... Resultan....
4 27 26 Panjang DR juga Panjang DR juga
bisa... dapat...
5 28 2 DR = D1 + D2 DR = D1 + D2
6 30 13 Vektor dapat.... Vektor dapat
juga ...
7 31 13 Vx + Vy = V dengan Vx + Vy = V,
metode.... dengan memakai
metode....
8 33 14 Selanjutnya bisa.... Selanjutnya
dapat...
9 36 20 ...merubah... ...mengubah...
Komentar/saran-saran:
- Ada beberapa konsep yang perlu diperbaiki
- Beberapa kalimat perlu diperbaiki atau disempurnakan.
118 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

8.2.2 Analisis Data Uji Coba Sampel Kecil Pokok Bahasan Dinamika
Tabel analisis data pre test dan post test untuk Representasi verbal,
matematis, gambar, dan grafik (VMG2) untuk mendapatkan N-gain, dapat
ditampilkan pada Tabel 8.10.

Tabel 8.10 Analisis Data sampel kecil Pre Test dan Pos Test Dinamika
untuk Mendapatkan N-gain

Pre Pos Pre Pos Pre Pos Pre Pos


No Kode tes tes tes tes tes tes tes tes
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 EEW 12 19 4 19 5 16 2 14
2 AEW 8 15 4 19 3 14 12 15
3 RW 8 14 7 22 3 14 2 12
4 IN 8 15 10 20 4 14 4 13
5 FM 9 16 10 25 8 16 2 12
6 RED 9 17 11 18 3 18 2 11
7 NN 8 16 9 23 7 18 2 13
8 EFH 8 14 4 18 3 20 2 13
9 JSF 8 15 10 20 9 19 7 14
10 AVV 7 15 5 18 6 19 2 17
11 DRD 10 17 7 22 5 17 7 10
12 NAA 8 13 7 16 6 9 5 17
13 SF 8 14 9 23 4 15 2 10
14 RVD 11 16 7 20 5 18 3 14
15 DIP 10 15 12 24 12 18 7 13
16 HAK 8 14 8 23 5 17 3 11
17 NET 8 13 13 19 4 16 3 13
18 WE 10 16 18 24 6 20 6 10
19 EWA 8 18 9 20 12 20 2 15
20 DER 8 15 6 20 5 16 4 9
21 FEH 8 14 3 22 7 20 4 14
22 SJF 10 16 6 20 3 20 3 13
23 VA 8 17 8 19 8 16 4 13
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 119

24 RD 11 18 6 23 4 13 2 18
25 PID 8 16 6 19 4 19 3 10
26 NET 10 17 8 20 9 13 3 13
Jumlah 229 405 207 536 150 435 98 337
Rata-rata 8,8 15,6 8,0 20,6 5,8 16,7 3,8 13,0
Smaks 25 25 25 25 25 25 25 25
sd 1,27 1,55 3,27 2,26 2,60 2,76 2,37 2,29
N-gain 0,42 0,74 0,57 0,43

Keterangan:
V = verbal Gr = gambar sd = standar deviasi (simpangan
M = matematika Gf = grafik baku)
Smaks = skor maksimum

Sementara itu rangkuman rata-rata skor tes awal, skor tes akhir dan nilai
N-gain seperti terlihat pada Tabel 8.11.

Tabel 8.11 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
VMG2 konsep dinamika.

Rata-rata
Rata-rata Tes N-
No Representasi Tes Keterangan
awal gain
akhir
1. Verbal 8,8 15,6 0,42 Sedang
2. Matematis 8,0 20,6 0,74 Tinggi
3. Gambar 5,8 16,7 0,57 Sedang
4. Grafik 3,8 13,0 0,43 Sedang
Jumlah VMG2 26,4 65,9 0,54 Sedang
Rata-rata VMG2 6,6 16,5 0,54 Sedang
Catatan: Skor maksimum = 25

Skor maksimum ideal untuk masing-masing representasi verbal,


matematis, gambar, dan grafik adalah 25. Berdasarkan analisis data pada
Tabel 8.11, diketahui representasi matematik memiliki nilai N-gain yang
paling tinggi yaitu 0,74, hal ini berarti pembelajaran dengan
menggunakan acuan hasil pengembangan Dinamika dapat meningkatkan
kemampuan representasi Matematik mahasiswa calon guru fisika pada
tingkat katagori tinggi (N-gain ≥ 0,7). Sedangkan untuk representasi
120 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

verbal, gambar dan grafik nilai N-gain-nya antara 0,3 dan 0,7 yang berarti
dapat meningkatkan kemampuan representasi verbal, gambar, dan grafik
pada tingkat katagori sedang (0,3 < N-gain < 0,7).

Berdasarkan analisis data uji coba dengan sampel kecil dan tanggapan
dari dosen pengampu matakuliah dan penimbang ahli, maka selanjutnya
diadakan perbaikan-perbaikan untuk menyempurnakan draf bahan ajar
Dinamika sebelum dilakukan uji coba dengan sampel yang lebih besar.
Perbaikan-perbaikan yang dilakukan antara lain: saran dari dosen
pengampu matakuliah, terkait dengan kesalahan-kesalahan cetak dan
kalimat-kalimat yang kurang tepat, dan masalah grafik; dari penimbang
ahli (pakar), terkait dengan salah cetak, kalimat yang kurang tepat, dan
konsep-konsep yang mengarah pada miskonsepsi. Contoh perbaikan
konsep yang mengarah pada miskonsepsi yaitu:

(a) tertulis sebelumnya (b) setelah dikoreksi

Gambar 8.2. Contoh perbaikan grafik hubungan antara gaya F dengan


sudut kemiringan θ dalam bahan ajar Dinamika.

Data lengkap perbaikan-perbaikan yang ditemukan dapat dilihat pada


Tabel 8.12.

Tabel 8.12: Hasil tanggapan pakar, dan dosen pengampu matakuliah


terhadap kesalahan-kesalahan draf bahan ajar Dinamika
Dosen Pengampu mata kuliah
No. Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
1. 63 13 pound Pound (huruf tegak)
2 63 13 slug slug
3 66 22 diberikn diberikan
4 86 28

5 90 9 cendrung untuk cendrung untuk


untuk
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 121

Komentar/saran-saran:
- Secara umum bahan ajar ini sudah sesuai untuk matakuliah di
prodi fisika.
Penimbang ahli (pakar)
No. Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
1 66 18 kesalahpahaman kesalah-pahaman
2 75 27 adalah F = 40 N adalah F = 40 N
3 76 18
4 83 29 tagangan tegangan
5 86 28

6 92 30 Tabel 3.1...... Tabel 3.1......


(tanpa sumber) Sumber: Giancoli,
D.C.(2005:93).
Komentar/saran-saran:
- Ada baiknya definisi gaya diraikan secara jelas (eksplisit)
- Sumber tabel sebaiknya dicantumkan.

8.2.3 Analisis Data Uji Coba Sampel Kecil Pokok Bahasan


Kesetimbangan Benda
Tabel analisis data hasil pre test dan post test untuk Representasi Verbal,
Matematis, Gambar, dan Grafik (VMG2) untuk mendapatkan N-gain,
ditampilkan pada Tabel 8.13

Tabel 8.13 Analisis Data sampel kecil Pre Test dan Pos Test
Kesetimbangan Benda untuk Mendapatkan N-gain

Pre Pos Pre Pos Pre Pos Pre Pos


No Kode tes tes tes tes tes tes tes tes
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 EEW 4 11 8 20 9 13 3 13
2 AEW 6 12 10 23 6 18 5 15
3 RW 5 10 7 25 5 18 3 14
4 IN 4 9 12 24 12 18 7 13
5 FM 7 18 8 23 5 17 3 11
6 RED 7 17 13 19 4 16 3 13
7 NN 4 10 18 22 6 20 6 10
122 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

8 EFH 5 12 15 23 12 20 2 15
9 JSF 5 9 12 20 5 16 4 13
10 AVV 7 18 15 24 7 20 4 14
11 DRD 6 17 11 19 5 16 2 14
12 NAA 5 9 13 19 3 14 2 15
13 SF 7 18 15 25 3 14 2 12
14 RVD 5 9 11 21 4 14 4 13
15 DIP 3 20 10 25 8 16 2 12
16 HAK 3 11 11 18 3 18 2 11
17 NET 7 15 9 16 7 18 2 13
18 WE 6 18 7 18 3 20 2 13
19 EWA 5 13 10 22 9 19 7 14
20 DER 3 12 5 18 6 19 2 9
21 FEH 4 21 7 25 5 17 7 10
22 SJF 7 17 7 16 6 9 5 9
23 VA 5 8 9 16 4 15 2 10
24 RD 5 10 7 25 5 18 3 14
25 PID 4 9 12 24 12 18 7 13
26 NET 5 18 8 23 5 17 3 11
Jumlah 134 351 270 553 159 438 94 324
Rata-rata 5,2 13,5 10,4 21,3 6,1 16,9 3,6 12,5
Skor maks 25 25 25 25 25 25 25 25
sd 1,32 4,13 3,18 3,09 2,73 2,57 1,83 1,82
N-gain 0,42 0,74 0,57 0,41
Keterangan:
V = verbal
M = matematika
Gr = gambar
Gf = grafik
sd = standar deviasi (simpangan baku)
Smaks = skor maksimum

Dengan skor maksimum untuk masing-masing representasi verbal,


matematis, gambar, dan grafik adalah 25. Sementara itu rangkuman rata-
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 123

rata skor tes awal, skor tes akhir dan nilai N-gain kemampuan
representasi VMG2 seperti ditunjukkan pada Tabel 8.14.

Tabel 8.14 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
VMG2 konsep kesetimbangan benda.

Rata-rata Tes Rata-rata Tes N-


No Representasi Keterangan
awal akhir gain
1. Verbal 5,2 13,5 0,42 Sedang
2. Matematis 10,4 21,3 0,74 Tinggi
3. Gambar 6,1 16,9 0,57 Sedang
4. Grafik 3,6 12,5 0,41 Sedang
Jumlah VMG2 25,3 64,2 0,52 Sedang
Rata-rata 6,3 16,1 0,52 Sedang
VMG2
Catatan: Skor maksimum = 25

Berdasarkan analisis data pada tabel 8.14, diketahui bahwa representasi


matematik memiliki nilai N-gain yang paling tinggi yaitu 0,74, ini berarti
pembelajaran dengan menggunakan acuan hasil pengembangan
kesetimbangan benda dapat meningkatkan kemampuan representasi
Matematis mahasiswa calon guru fisika pada tingkat katagori tinggi (N-
gain ≥ 0,7).. Sedangkan untuk representasi verbal, gambar dan grafik nilai
N-gain-nya antara 0,3 dan 0,7 yang berarti dapat meningkatkan
kemampuan representasi verbal, gambar, dan grafik pada tingkat katagori
sedang (0,3 < N-gain < 0,7).

Berdasarkan hasil analisis data uji coba sampel kecil dan tanggapan dari
dosen pengampu matakuliah serta penimbang ahli, maka selanjutnya
dapat dilakukan perbaikan-perbaikan untuk menyempurnakan draf bahan
ajar Kesetimbangan Benda sebelum dilakukan uji coba dengan sampel
yang lebih besar. Perbaikan-perbaikan draf bahan ajar Kesetimbangan
Benda sama dengan perbaikan-perbaikan bahan ajar sebelumnya.

Adapun perbaikan-perbaikan tersebut sebagai berikut.


a) Perbaikan dari dosen pengampu matakuliah, terkait dengan kalimat-
kalimat yang kurang tepat seperti: sampai sekarang tertulis untuk
selamanya, Gambar 4.2 tertulis gambar 4.2 dan seterusnya.
124 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

b) Perbaikan oleh penimbang ahli (pakar), terkait dengan salah cetak,


kalimat yang kurang tepat, dan sumber referensi yang seharusnya
ditampilkan tidak ditampilkan.

Data lengkap perbaikan-perbaikan yang disarankan dan yang ditemukan


dapat dilihat pada Tabel 8.15.

Tabel 8.15 Hasil tanggapan pakar, dan dosen pengampu matakuliah


terhadap kesalahan-kesalahan draf bahan ajar Kesetimbangan
Benda

Dosen Pengampu mata kuliah


No Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
1. 99 12 (gambar 4.1). (Gambar 4.1).
2 99 13 untuk selamanya sampai sekarang
3 100 3 (gambar 4.2) (Gambar 4.2)
Komentar/saran-saran:
- Secara umum bahan ajar ini sudah sesuai untuk matakuliah di prodi
fisika.
Penimbang ahli (pakar)
No Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
1. 99 21 (gambar 4.3). (Gambar 4.3).
2. 104 17 gerak maju sekrup gerak maju sekrup
menunjukkan arah menunjukkan arah
momen gaya . momen gaya
(tanda positif).
3. 121 24 Tabel 4.1: ....... Tabel 4.1.....
Penimbang ahli (pakar)
No Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
(tanpa sumber). Sumber: Giancoli,
D.C.(2005:240).
4 126 16 Tabel 4.2: ....... Tabel 4.2.....
(tanpa sumber). Sumber: Giancoli,
D.C.(2005:243).
Komentar/saran-saran:
- Ada beberapa konsep perlu disempurnakan
- Sumber tabel harus dicantumkan.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 125

8.2.4 Analisis Data Uji Coba Sampel Kecil Pokok Bahasan Gerak
Melingkar
Tabel analisis data pre test dan pos test untuk Representasi Verbal,
Matematis, Gambar, dan Grafik untuk mendapatkan N-gain, dapat
ditampilkan pada Tabel 8.16.

Tabel 8.16 Analisis Data sampel kecil Pre Test dan Pos Test Gerak
Melingkar untuk Mendapatkan N-gain

Pre Pos Pre Pos Pre Pos Pre Pos


No Kode tes tes tes tes tes tes tes tes
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 EEW 8 13 4 23 5 16 2 14
2 AEW 8 15 4 19 6 14 2 13
3 RW 8 14 7 22 6 14 2 12
4 IN 8 15 10 20 7 14 4 13
5 FM 9 16 10 19 8 16 2 12
6 RED 9 17 11 18 9 18 2 11
7 NN 8 16 9 16 7 18 2 13
8 EFH 8 14 4 18 10 20 2 13
9 JSF 8 15 10 25 9 19 7 14
10 AVV 7 15 5 18 6 19 2 15
11 DRD 10 17 7 19 5 17 7 10
12 NAA 8 13 7 16 6 9 5 12
13 SF 8 14 9 16 5 15 2 10
14 RVD 11 16 7 24 5 18 3 14
15 DIP 10 15 12 24 10 18 7 13
16 HAK 8 14 8 23 8 17 3 11
17 NET 8 13 13 19 8 16 3 13
18 WE 10 16 18 20 6 20 6 10
19 EWA 8 18 9 20 12 20 2 15
20 DER 8 15 6 20 5 16 4 12
21 FEH 8 14 3 24 7 20 4 14
22 SJF 10 16 6 20 10 20 3 13
126 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

23 VA 8 17 8 19 8 16 4 13
24 RD 11 18 6 23 6 13 2 11
25 PID 8 16 6 19 6 19 3 10
26 NET 10 17 8 20 9 13 3 13
Jumlah 225 399 207 524 189 435 88 324
Rata-rata 8,7 15,3 8,0 20,2 7,3 16,7 3,4 12,5
Smaks 25 25 25 25 25 25 25 25
sd 1,09 1,47 3,27 2,60 1,93 2,76 1,70 1,50
N-gain 0,41 0,72 0,53 0,42
Keterangan:
V = verbal Gr = gambar sd = standar deviasi (simpangan
M = matematika Gf = grafik baku)
Smaks = skor maksimum

Rangkuman rata-rata skor tes awal, tes akhir dan N-gain seperti terlihat
pada Tabel 8.17.

Tabel 8.17 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
VMG2 konsep Gerak Melingkar.

Rata-rata Tes Rata-rata Tes N-


No Representasi Keterangan
awal akhir gain
1. Verbal 8,7 15,3 0,41 Sedang
2. Matematis 8,0 20,2 0,72 Tinggi
3. Gambar 7,3 16,7 0,53 Sedang
4. Grafik 3,4 12,5 0,42 Sedang
Jumlah VMG2 27,4 64,7 0,51 Sedang
Rata-rata 6,9 16,2 0,51 Sedang
VMG2
Skor maksimum: 25

Dari rangkuman analisis data pada Tabel 8.17, diketahui representasi


matematik memiliki nilai N-gain yang paling tinggi yaitu 0,72, yang
berarti pembelajaran dengan menggunakan acuan hasil pengembangan
Gerak Melingkar dapat meningkatkan kemampuan representasi
Matematis mahasiswa calon guru fisika pada tingkat katagori tinggi (N-
gain ≥ 0,7). Untuk representasi verbal, gambar dan grafik nilai N-gain-
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 127

nya antara 0,3 dan 0,7 yang berarti dapat meningkatkan kemampuan
representasi verbal, gambar, dan grafik pada tingkat katagori sedang (0,3
< N-gain < 0,7).

Berdasarkan hasil analisis data uji coba dengan sampel kecil dan
tanggapan dari dosen pengampu matakuliah dan penimbang ahli,
selanjutnya dapat dilakukan perbaikan-perbaikan untuk menyempurnakan
draf bahan ajar Gerak Melingkar sebelum dilakukan uji coba dengan
sampel yang lebih besar. Perbaikan-perbaikan draf bahan ajar Gerak
Melingkar hampir sama dengan perbaikan-perbaikan bahan ajar
sebelumnya, antara lain: dari dosen pengampu matakuliah, terkait dengan
kesalahan-kesalahan cetak dan kalimat-kalimat yang kurang tepat seperti
melingkar tertulis melingkat, kecepatan linear tertulis kecepatan linier,
dan N.m2/kg2 (hurup tegak) tertulis N.m2/kg2(hurup miring); dan dari
penimbang ahli (pakar), terkait dengan salah cetak, kalimat yang kurang
tepat, seperti (huruf miring) tertulis (huruf tegak) dan
seterusnya. Data lengkap perbaikan-perbaikan yang disarankan dan yang
ditemukan dapat diperiksa pada Tabel 8.18.

Tabel 8.18 Hasil tanggapan pakar, dan dosen pengampu matakuliah


terhadap kesalahan-kesalahan draf bahan ajar Gerak
Melingkar

Dosen Pengampu mata kuliah


No. Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
1. 128 16 melingkat melingkar
2 137 20 Kecepatan linier Kecepatan linear
3 138 6 (huruf (huruf
tegak) miring)
4 139 24 Kecepatan linier Kecepatan linear
4 153 25 N.m2/kg2(hurup N.m2/kg2 (hurup
miring) tegak)
Komentar/saran-saran:
- Secara umum bahan ajar ini sudah sesuai untuk matakuliah di prodi
fisika.
Penimbang ahli (pakar)
No. Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
1 138 6 (huruf (huruf
tegak) miring)
2 141 18 kelajuan linier kelajuan linear
128 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

Penimbang ahli (pakar)


No. Hala Bari Yang Salah Yang Benar
man s
3 156 9 N.m2/kg2(hur N.m2/kg2
up miring) (hurup tegak)
4 157 18 N.m2/kg2(hur N.m2/kg2
up miring) (hurup tegak)
5 162 2 memben-tuk membentuk
Komentar/saran-saran:
- Ada beberapa konsep perlu disempurnakan
- Semua kalimat linier diganti dengan linear.

Tabel analisis data pre test dan post test untuk Representasi Verbal,
Matematis, Gambar, dan Grafik untuk mendapatkan N-gain, dapat dilihat
pada Tabel 8.19.

Tabel 8.19 Analisis Data sampel kecil Pre Test dan Pos Test Usaha dan
Energi untuk Mendapatkan N-gain

Pre Pos Pre Pos Pre Pos Pre Pos


No Kode tes tes tes tes tes tes tes tes
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 EEW 19 18 24 21 15 16 15 15
2 AEW 21 22 24 24 18 20 19 19
3 RW 16 18 23 24 15 16 12 15
4 IN 23 24 24 25 15 24 21 22
5 FM 21 20 24 22 16 20 19 18
6 RED 20 23 24 24 14 22 14 21
7 NN 16 23 23 25 15 24 12 23
8 EFH 13 23 17 25 14 23 11 24
9 JSF 15 22 19 25 16 20 11 18
10 AVV 12 17 9 24 11 22 12 24
11 DRD 12 19 9 24 13 20 12 15
12 NAA 12 18 12 20 13 24 10 20
13 SF 12 19 11 21 14 24 12 21
14 RVD 13 20 10 15 14 22 10 20
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 129

15 DIP 13 21 11 18 15 24 10 21
16 HAK 12 20 14 21 13 24 10 21
17 NET 12 18 9 23 11 24 10 21
18 WE 12 19 10 22 14 24 15 22
19 EWA 11 19 10 23 15 24 10 15
20 DER 14 21 12 20 10 22 15 18
21 FEH 12 17 12 21 16 19 13 15
22 SJF 12 18 14 21 12 21 10 18
23 VA 15 20 7 25 14 23 11 22
24 RD 14 19 12 24 12 18 15 21
25 PID 12 18 13 18 10 18 11 19
26 NET 12 17 13 19 10 18 11 21
Jumlah 376 513 390 574 355 556 331 509
Rata-rata 14,5 19,7 15 22,1 13,7 21,4 12,7 19,6
Smak 25 25 25 25 25 25 25 25
sd 3,47 2,07 5,93 2,64 2,08 2,64 3,09 2,82
N-gain 0,50 0,71 0,68 0,56
Keterangan:

V = verbal Gr = gambar sd = standar deviasi (simpangan


M = matematika Gf = grafik baku)
Smaks = skor maksimum

Rangkuman rata-rata skor tes awal, rata-rata skor tes akhir, dan N-gain
untuk representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik konsep Usaha
dan Energi dapat dilihat pada Tabel 8.20.

Tabel 8.20 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
VMG2 konsep Usaha dan Energi.

Rata-rata Tes Rata-rata Tes N-


No Representasi Keterangan
awal akhir gain
1. Verbal 14,5 19,7 0,50 Sedang
2. Matematis 15,0 22,1 0,71 Tinggi
3. Gambar 13,7 21,4 0,68 Sedang
130 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

4. Grafik 12,7 19,6 0,56 Sedang


Jumlah VMG2 55,9 82,8 0,61 Sedang
Rata-rata 14,0 20,7 0,61 Sedang
VMG2
Skor maksimum : 25

Dari rangkuman rata-rata skor tes awal, rata-rata skor tes akhir, dan N-
gain pada Tabel 8.20, terlihat masih sama dengan analisis pokok bahasan
sebelumnya, bahwa representasi matematik memiliki nilai N-gain
tertinggi yaitu 0,71, yang berarti pembelajaran dengan menggunakan
acuan hasil pengembangan Usaha dan Energi dapat meningkatkan
kemampuan representasi Matematis mahasiswa calon guru fisika pada
tingkat katagori tinggi (Ng ≥ 0,7). Sementara itu untuk representasi
verbal, gambar dan grafik nilai N-gain-nya antara 0,3 dan 0,7 yang berarti
dapat meningkatkan kemampuan representasi verbal, gambar, dan grafik
pada tingkat katagori sedang (0,5 < N-gain < 0,7).

Hasil analisis data uji coba dengan sampel kecil ini, dan tanggapan dari
dosen pengampu matakuliah dan penimbang ahli, digunakan untuk
mendasari perbaikan-perbaikan untuk menyempurnakan draf bahan ajar
Usaha dan Energi sebelum dilakukan uji coba dengan sampel besar.
Perbaikan-perbaikan draf bahan ajar Usaha dan Energi sama
perbaikannya dengan bahan ajar sebelumnya, antara lain: dari dosen
pengampu matakuliah, terkait dengan kesalahan-kesalahan cetak dan
kalimat-kalimat yang kurang tepat; dan dari penimbang ahli (pakar),
terkait dengan salah cetak, kalimat yang kurang tepat, dan konsep-konsep
yang mengarah pada miskonsepsi. Data lengkap perbaikan-perbaikan
yang disarankan dan yang ditemukan dapat dilihat pada Tabel 8.21.

Tabel 8.21 Hasil tanggapan pakar, dan dosen pengampu matakuliah


terhadap kesalahan-kesalahan draf bahan ajar Usaha dan
Energi

Dosen Pengampu mata kuliah


No. Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
1. 169 18 Yaitu, Usaha yang Usaha yang
dilakukan..... dilakukan....
2 174 26 sampai ketinggian sampai pada
ketinggian
3 177 25 gaya F (= kx) gaya (F = kx)
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 131

4 178 2 linier linear


5 179 26

6 191 2

Komentar/saran-saran:
- Secara umum bahan ajar ini sudah sesuai untuk matakuliah di prodi
fisika.
- Penulisan beberapa rumus perlu diperbaiki.
Penimbang ahli (pakar)
No. Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
1 172 15 mencapi mencapai
2 173 21 energi kinetik (EK) energi kinetik
(EK)
Penimbang ahli (pakar)
No. Halaman Baris Yang Salah Yang Benar
3 173 22 Energi potensial (EP), Energi potensial
(EP),
4 174 9 di pohohnnya di pohonnya
5 177 25 gaya F (= kx) gaya (F = kx)
6 178 19 x = -5 cm x = -5 cm
7 178 23 x = -5 cm ke x = +3 x = -5 cm ke x =
cm +3 cm
8 181 4 ...gerakan transrasi ...gerakan
translasi
9 190 7 Energi kinetik (EK)... Energi kinetik
(EK)...
Komentar/saran-saran:
- Ada beberapa konsep perlu disempurnakan
- Semua kalimat linier diganti dengan linear.

8.2.6 Analisis Data Uji Coba Sampel Kecil Pokok Bahasan Momentum
dan Impuls
Tabel untuk menganalisis data pre test dan post test untuk Representasi
Verbal, Matematis, Gambar, dan Grafik untuk mendapatkan nilai N-gain,
dapat dilihat pada Tabel 8.22.
132 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

Tabel 8.22 Analisis Data sampel kecil Pre Test dan Pos Test Momentum
dan Impuls untuk Mendapatkan N-gain

Pre Pos Pre Pos Pre Pos Pre Pos


No Kode tes tes tes tes tes tes tes tes
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 EEW 8 16 16 19 8 17 6 18
2 AEW 16 14 8 18 13 12 9 11
3 RW 16 18 11 20 13 17 10 15
4 IN 16 18 11 20 12 17 12 15
5 FM 13 14 12 19 9 13 9 13
6 RED 10 14 10 20 8 14 7 13
7 NN 13 16 8 19 10 14 11 13
8 EFH 9 16 15 19 8 16 7 14
9 JSF 12 17 10 19 9 17 9 16
10 AVV 13 16 11 19 9 15 9 15
11 DRD 9 18 14 19 8 18 7 19
12 NAA 11 15 12 17 8 14 8 12
13 SF 14 13 10 16 10 11 8 10
14 RVD 16 17 11 19 14 15 12 14
15 DIP 11 13 8 19 8 11 7 10
16 HAK 18 19 9 19 15 19 16 17
17 NET 16 15 11 17 14 15 15 13
18 WE 14 18 12 19 10 17 9 16
19 EWA 11 18 10 19 8 19 7 18
20 DER 8 18 12 19 7 18 6 19
21 FEH 10 17 14 19 9 15 6 13
22 SJF 8 13 4 19 5 16 2 14
23 VA 8 15 4 19 3 14 2 5
24 RD 8 14 7 15 3 14 2 12
25 PID 8 15 10 20 4 14 4 13
26 NET 9 16 10 15 8 16 2 12
Jumlah 305 413 270 482 233 398 202 360
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 133

Rata-rata 11,7 15,9 10,4 18,5 9,0 15,3 7,8 13,8


Smaks 20 20 20 20 20 20 20 20
sd 3,22 1,82 2,86 1,39 3,19 2,20 3,68 3,11
N-gain 0,50 0,85 0,57 0,50

Untuk pokok bahasan ini skor maksimumnya untuk masing-masing


representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik adalah 20, karena
jumlah soal tes awal dan soal tes akhir banyaknya empat soal.
Rangkuman rata-rata skor tes awal, tes akhir dan N-gain yang disarikan
dari Tabel 8.22 dapat ditunjukkan pada Tabel 8.23.

Tabel 8.23. Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
VMG2 konsep Momentum dan Impuls.

Rata-rata Tes Rata-rata Tes N-


No Representasi Keterangan
awal akhir gain
1. Verbal 11,7 15,9 0,50 Sedang
2. Matematis 10,4 18,5 0,85 Tinggi
3. Gambar 9,0 15,3 0,57 Sedang
4. Grafik 7,8 13,8 0,50 Sedang
Jumlah VMG2 38,9 63,5 0,60 Sedang
Rata-rata VMG2 9,7 15,9 0,60 Sedang
Skor maksimum: 20

Berdasarkan analisis data pada Tabel 8.23, masih sama dengan analisis
pokok bahasan sebelumnya, bahwa representasi matematik memiliki nilai
N-gain yang paling tinggi yaitu 0,85 bahkan lebih tinggi dibandingkan
dengan representasi matematik untuk pokok bahasan yang lain. Hal ini
berarti pembelajaran dengan menggunakan acuan hasil pengembangan
bahan ajar Momentum dan Impuls dapat meningkatkan kemampuan
representasi Matematis mahasiswa calon guru fisika pada tingkat katagori
tinggi. Sedangkan untuk representasi verbal, gambar dan grafik nilai N-
gain-nya antara 0,3 dan 0,7 yaitu daerah katagori sedang (0,3 < N-gain <
0,7), yang berarti dapat meningkatkan kemampuan representasi verbal,
gambar, dan grafik pada tingkat katagori sedang.

Berdasarkan hasil analisis data uji coba dengan sampel kecil, tanggapan
dari dosen pengampu matakuliah dan penimbang ahli, selanjutnya dapat
dilakukan perbaikan-perbaikan untuk menyempurnakan draf bahan ajar
134 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

Momentum dan Impuls sebelum dilakukan uji coba dengan sampel yang
lebih besar. Perbaikan-perbaikan draf bahan ajar Momentum dan Impuls
sama dengan perbaikan-perbaikan bahan ajar sebelumnya, antara lain:
dari dosen pengampu matakuliah, terkait dengan kesalahan-kesalahan
cetak dan kalimat-kalimat yang kurang tepat; dan dari penimbang ahli
(pakar), terkait dengan salah cetak, kalimat yang kurang tepat, dan
konsep-konsep yang mengarah pada miskonsepsi termasuk
memperhatikan komentar-komentar beliau. Data lengkap perbaikan-
perbaikan yang disarankan dan yang ditemukan terlihat pada Tabel 8.24.

Tabel 8.24 Hasil tanggapan pakar, dan dosen pengampu matakuliah


terhadap kesalahan-kesalahan draf bahan ajar Momentum dan
Impuls

Dosen Pengampu mata kuliah


No. Halama Baris Yang Salah Yang Benar
n
1. 195 4 momentum linier, momentum linear,
2 198 14
3 205 21
4 205 26

5 208 4 (Kekekalan EK) (Kekekalan EK)


Komentar/saran-saran:
- Secara umum bahan ajar ini sudah sesuai untuk matakuliah di prodi
fisika.
- Penulisan beberapa satuan-satuan besaran fisika perlu diperiksa
ulang
Penimbang ahli (pakar)
No. Halama Baris Yang Salah Yang Benar
n
1 195 4 momentum linier, momentum linear,
2 198 14
3 204 10
4 205 26
5 212 23
Komentar/saran-saran:
- Ada beberapa konsep perlu disempurnakan
- Semua kalimat linier diganti dengan linear.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 135

8.3 Analisis Data Uji Coba Sampel Besar untuk Masing-masing


Pokok Bahasan
Sama dengan uji coba sampel kecil, uji coba sampel besar terhadap 102
orang mahasiswa calon guru fisika juga dilakukan terutama untuk
mengetahui katagori meningkatnya kemampuan representasi verbal,
matematis, gambar, dan grafik mahasiswa calon guru fisika. Berikut akan
dianalisis hasil uji coba sampel besar untuk semua pokok bahasan yang
diuji.

8.3.1 Analisis Data Uji Coba Sampel Besar Pokok Bahasan Kinematika
Dua Dimensi
Rekapitulasi data pre test dan post test untuk representasi VMG2 dapat
dilihat pada Tabel 8.25 dan Tabel 8.26, dan tabel analisis data pre test-
post test untuk mendapatkan N-gain, dapat dilihat pada Tabel 8.27.

Tabel 8.25 Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 Hasil Uji Coba
Sampel Besar pokok bahasan Kinematika dalam Dua Dimensi.

Pre test Pre test Pre test Pre test


No Kode
V % M % Gr % Gf %
1 A2007 8 40 4 20 5 25 2 10
2 A2008 8 40 4 20 3 15 2 10
3 A2010 8 40 7 35 3 15 2 10
4 A2011 8 40 10 50 4 20 4 20
5 A2014 9 45 10 50 8 40 2 10
6 A2016 9 45 11 55 3 15 2 10
7 A2017 8 40 9 45 7 35 2 10
8 A2019 8 40 4 20 3 15 2 10
9 A2020 8 40 10 50 9 45 7 35
10 A2021 7 35 5 25 6 30 2 10
11 A2022 10 50 7 35 5 25 7 35
12 A2023 8 40 7 35 6 30 5 25
13 A2024 8 40 9 45 4 20 2 10
14 A2025 11 55 7 35 5 25 3 15
15 A2028 10 50 12 60 12 60 7 35
16 A2034 8 40 8 40 5 25 3 15
136 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

17 A2035 8 40 13 65 4 20 3 15
18 A2036 10 50 13 65 6 30 6 30
19 A2044 8 40 9 45 12 60 2 10
20 A2039 8 40 6 30 5 25 4 20
21 A2046 8 40 3 15 7 35 4 20
22 A2048 10 50 6 30 3 15 3 15
23 A2051 8 40 8 40 8 40 4 20
24 A2053 11 55 6 30 4 20 2 10
25 A2058 8 40 6 30 4 20 3 15
26 A2059 10 50 8 40 9 45 3 15
27 A2068 12 60 10 50 6 30 5 25
28 A2071 4 20 8 40 11 55 3 15
29 A2072 10 50 12 60 10 50 2 10
30 A2073 8 40 11 55 9 45 9 45
31 A2080 8 40 3 15 2 10 6 30
32 A2089 8 40 9 45 3 15 6 30
33 A2090 8 40 8 40 3 15 2 10
34 A2091 8 40 8 40 4 20 2 10
35 A2094 9 45 5 25 5 25 2 10
36 A2099 9 45 3 15 4 20 2 10
37 A2102 8 40 8 40 9 45 2 10
38 A2106 7 35 14 70 2 10 7 35
39 A2115 7 35 3 15 3 15 2 10
40 A2121 7 35 4 20 5 25 2 10
41 B5237 16 80 12 60 12 60 12 60
42 B0896 13 65 12 60 9 45 10 50
43 B5236 8 40 14 70 9 45 8 40
44 B5240 9 45 10 50 8 40 8 40
45 B5235 12 60 13 65 8 40 7 35
46 B5239 15 75 11 55 12 60 12 60
47 B6339 13 65 10 50 10 50 8 40
48 B0986 14 70 12 60 10 50 10 50
49 B0981 11 55 11 55 8 40 7 35
50 B0985 11 55 13 65 8 40 7 35
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 137

51 B0988 16 80 11 55 12 60 10 50
52 B5231 11 55 13 65 8 40 7 35
53 B0893 13 65 15 75 8 40 6 30
54 B5238 13 65 14 70 9 45 9 45
55 B5233 8 40 11 55 7 35 7 35
56 B0977 9 45 14 70 9 45 8 40
57 B0984 14 70 8 40 10 50 11 55
58 B0978 8 40 10 50 8 40 5 25
59 B5230 16 80 10 50 13 65 14 70
60 B0991 8 40 16 80 8 40 6 30
61 B0989 16 80 8 40 13 65 9 45
62 B0895 16 80 11 55 13 65 10 50
63 B5229 16 80 11 55 12 60 12 60
64 B0992 13 65 12 60 9 45 9 45
65 B5234 10 50 10 50 8 40 7 35
66 B5232 13 65 8 40 10 50 11 55
67 B0982 9 45 15 75 8 40 7 35
68 B0980 12 60 10 50 9 45 9 45
69 B5241 13 65 11 55 9 45 9 45
70 B0990 9 45 14 70 8 40 7 35
71 C0053 11 55 12 60 8 40 8 40
72 C0039 14 70 10 50 10 50 8 40
73 C0064 16 80 11 55 14 70 12 60
74 C0066 11 55 8 40 8 40 7 35
75 C0074 18 90 9 45 15 75 16 80
76 C0055 16 80 11 55 14 70 15 75
77 C0047 14 70 12 60 10 50 9 45
78 C0075 11 55 10 50 8 40 7 35
79 C0048 8 40 12 60 7 35 6 30
80 C0059 10 50 14 70 9 45 6 30
81 C0002 16 80 12 60 12 60 12 60
82 C0056 13 65 12 60 9 45 10 50
83 C0063 8 40 14 70 9 45 8 40
84 C0065 9 45 10 50 8 40 8 40
138 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

85 C0060 12 60 13 65 8 40 7 35
86 C0046 15 75 11 55 12 60 12 60
87 C0040 13 65 10 50 10 50 8 40
88 C0050 14 70 12 60 10 50 10 50
89 C0061 11 55 11 55 8 40 7 35
90 C0073 11 55 13 65 8 40 7 35
91 C0071 16 80 11 55 12 60 10 50
92 C0058 11 55 13 65 8 40 7 35
93 C0041 13 65 15 75 8 40 6 30
94 C0051 13 65 14 70 9 45 9 45
95 C0057 8 40 11 55 7 35 7 35
96 C0049 9 45 14 70 9 45 8 40
97 C0042 14 70 8 40 10 50 11 55
98 C0045 8 40 10 50 8 40 5 25
99 C0069 16 80 10 50 13 65 14 70
100 C0052 8 40 16 80 8 40 6 30
101 C0072 16 80 8 40 13 65 9 45
102 C0068 16 80 11 55 13 65 10 50
Jumlah 1102 1026 826 687
Rata-rata 10,8 54,0 10,1 50,3 8,1 40,5 6,7 33,7
Skor maks 20 20 20 20
sd 3,06 3,11 3,06 3,45
Keterangan: V = verbal, M = matematis, Gr = gambar, Gf = grafik.

Tabel 8.26 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2 pokok bahasan
Kinematika dalam Dua Dimensi.

Pos tes Pos tes Pos tes Pos tes


No Kode
V % M % Gr % Gf %
1 A2007 13 65 19 95 16 80 14 70
2 A2008 15 75 19 95 14 70 5 25
3 A2010 14 70 15 75 14 70 12 60
4 A2011 15 75 20 100 14 70 13 65
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 139

5 A2014 16 80 15 75 16 80 12 60
6 A2016 17 85 18 90 18 90 11 55
7 A2017 16 80 16 80 18 90 13 65
8 A2019 14 70 18 90 20 100 13 65
9 A2020 15 75 20 100 19 95 14 70
10 A2021 15 75 18 90 19 95 7 35
11 A2022 17 85 15 75 17 85 10 50
12 A2023 13 65 16 80 9 45 7 35
13 A2024 14 70 16 80 15 75 10 50
14 A2025 16 80 20 100 18 90 14 70
15 A2028 15 75 20 100 18 90 13 65
16 A2034 14 70 13 65 17 85 11 55
17 A2035 13 65 19 95 16 80 13 65
18 A2036 16 80 20 100 20 100 10 50
19 A2044 18 90 20 100 20 100 15 75
20 A2039 15 75 20 100 16 80 9 45
21 A2046 14 70 14 70 20 100 14 70
22 A2048 16 80 20 100 20 100 13 65
23 A2051 17 85 19 95 16 80 13 65
24 A2053 18 90 13 65 13 65 8 40
25 A2058 16 80 19 95 19 95 10 50
26 A2059 17 85 20 100 13 65 13 65
27 A2068 18 90 19 95 18 90 15 75
28 A2071 16 80 17 85 20 100 14 70
29 A2072 18 90 18 90 19 95 13 65
30 A2073 20 100 20 100 18 90 15 75
31 A2080 13 65 15 75 7 35 15 75
32 A2089 14 70 15 75 10 50 14 70
33 A2090 13 65 14 70 11 55 9 45
34 A2091 14 70 13 65 12 60 10 50
140 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

35 A2094 13 65 9 45 8 40 10 50
36 A2099 14 70 12 60 11 55 9 45
37 A2102 14 70 18 90 8 40 9 45
38 A2106 13 65 19 95 8 40 16 80
39 A2115 13 65 13 65 13 65 10 50
40 A2121 15 75 15 75 10 50 4 20
41 B5237 17 85 17 85 16 80 15 75
42 B0896 17 85 19 95 16 80 16 80
43 B5236 17 85 18 90 15 75 14 70
44 B5240 15 75 18 90 12 60 11 55
45 B5235 13 65 18 90 12 60 12 60
46 B5239 17 85 19 95 16 80 16 80
47 B6339 15 75 19 95 11 55 10 50
48 B0986 18 90 19 95 16 80 16 80
49 B0981 20 100 20 100 19 95 16 80
50 B0985 15 75 19 95 12 60 8 40
51 B0988 14 70 19 95 11 55 11 55
52 B5231 18 90 20 100 17 85 15 75
53 B0893 18 90 19 95 16 80 7 35
54 B5238 18 90 19 95 16 80 15 75
55 B5233 18 90 18 90 16 80 16 80
56 B0977 19 95 19 95 18 90 17 85
57 B0984 13 65 19 95 11 55 12 60
58 B0978 11 55 15 75 12 60 7 35
59 B5230 18 90 20 100 18 90 17 85
60 B0991 16 80 19 95 17 85 18 90
61 B0989 14 70 18 90 12 60 11 55
62 B0895 18 90 20 100 17 85 15 75
63 B5229 18 90 20 100 17 85 15 75
64 B0992 14 70 19 95 13 65 13 65
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 141

65 B5234 14 70 20 100 14 70 13 65
66 B5232 16 80 19 95 14 70 13 65
67 B0982 16 80 19 95 16 80 14 70
68 B0980 17 85 19 95 17 85 16 80
69 B5241 16 80 19 95 15 75 15 75
70 B0990 18 90 19 95 18 90 19 95
71 C0053 15 75 17 85 14 70 12 60
72 C0039 13 65 16 80 11 55 10 50
73 C0064 17 85 19 95 15 75 14 70
74 C0066 13 65 19 95 11 55 10 50
75 C0074 19 95 19 95 19 95 17 85
76 C0055 15 75 17 85 15 75 13 65
77 C0047 18 90 19 95 17 85 16 80
78 C0075 18 90 19 95 19 95 18 90
79 C0048 18 90 19 95 18 90 19 95
80 C0059 17 85 19 95 15 75 13 65
81 C0002 17 85 17 85 16 80 15 75
82 C0056 17 85 19 95 16 80 16 80
83 C0063 17 85 18 90 15 75 14 70
84 C0065 15 75 18 90 12 60 11 55
85 C0060 13 65 18 90 12 60 12 60
86 C0046 17 85 19 95 16 80 16 80
87 C0040 15 75 19 95 11 55 10 50
88 C0050 18 90 19 95 16 80 16 80
89 C0061 20 100 20 100 19 95 16 80
90 C0073 15 75 19 95 12 60 8 40
91 C0071 14 70 19 95 11 55 11 55
92 C0058 18 90 20 100 17 85 15 75
93 C0041 18 90 19 95 16 80 7 35
94 C0051 18 90 19 95 16 80 15 75
95 C0057 18 90 18 90 16 80 16 80
142 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

96 C0049 19 95 19 95 18 90 17 85
97 C0042 13 65 19 95 11 55 12 60
98 C0045 11 55 15 75 12 60 7 35
99 C0069 18 90 20 100 18 90 17 85
100 C0052 16 80 19 95 17 85 18 90
101 C0072 14 70 18 90 12 60 11 55
102 C0068 18 90 20 100 17 85 15 75
Jumlah 1617 1838 1538 1310
Rata-rata 15,9 79,3 18,0 90,1 15,1 75,4 12,8 64,2
Skor maks 20 20 20 20
sd 2,07 2,14 3,19 3,22
Keterangan: V = verbal, M = matematis, Gr = gambar, Gf = grafik.

Tabel 8.27: Analisis Data Pre Test dan Pos Test Kinematika Dua
Dimensi untuk Mendapatkan N-gain

Pre Pos Pre Pos Pre Pos Pre Pos


No Kode tes tes tes tes tes tes tes tes
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 A2007 8 13 4 19 5 16 2 14
2 A2008 8 15 4 19 3 14 2 5
3 A2010 8 14 7 15 3 14 2 12
4 A2011 8 15 10 20 4 14 4 13
5 A2014 9 16 10 15 8 16 2 12
6 A2016 9 17 11 18 3 18 2 11
7 A2017 8 16 9 16 7 18 2 13
8 A2019 8 14 4 18 3 20 2 13
9 A2020 8 15 10 20 9 19 7 14
10 A2021 7 15 5 18 6 19 2 7
11 A2022 10 17 7 15 5 17 7 10
12 A2023 8 13 7 16 6 9 5 7
13 A2024 8 14 9 16 4 15 2 10
14 A2025 11 16 7 20 5 18 3 14
15 A2028 10 15 12 20 12 18 7 13
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 143

16 A2034 8 14 8 13 5 17 3 11
17 A2035 8 13 13 19 4 16 3 13
18 A2036 10 16 13 20 6 20 6 10
19 A2044 8 18 9 20 12 20 2 15
20 A2039 8 15 6 20 5 16 4 9
21 A2046 8 14 3 14 7 20 4 14
22 A2048 10 16 6 20 3 20 3 13
23 A2051 8 17 8 19 8 16 4 13
24 A2053 11 18 6 13 4 13 2 8
25 A2058 8 16 6 19 4 19 3 10
26 A2059 10 17 8 20 9 13 3 13
27 A2068 12 18 10 19 6 18 5 15
28 A2071 4 16 8 17 11 20 3 14
29 A2072 10 18 12 18 10 19 2 13
30 A2073 8 20 11 20 9 18 9 15
31 A2080 8 13 3 15 2 7 6 15
32 A2089 8 14 9 15 3 10 6 14
33 A2090 8 13 8 14 3 11 2 9
34 A2091 8 14 8 13 4 12 2 10
35 A2094 9 13 5 9 5 8 2 10
36 A2099 9 14 3 12 4 11 2 9
37 A2102 8 14 8 18 9 8 2 9
38 A2106 7 13 14 19 2 8 7 16
39 A2115 7 13 3 13 3 13 2 10
40 A2121 7 15 4 15 5 10 2 4
41 B5237 16 17 12 17 12 16 12 15
42 B0896 13 17 12 19 9 16 10 16
43 B5236 8 17 14 18 9 15 8 14
44 B5240 9 15 10 18 8 12 8 11
45 B5235 12 13 13 18 8 12 7 12
46 B5239 15 17 11 19 12 16 12 16
47 B6339 13 15 10 19 10 11 8 10
48 B0986 14 18 12 19 10 16 10 16
49 B0981 11 20 11 20 8 19 7 16
144 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

50 B0985 11 15 13 19 8 12 7 8
51 B0988 16 14 11 19 12 11 10 11
52 B5231 11 18 13 20 8 17 7 15
53 B0893 13 18 15 19 8 16 6 7
54 B5238 13 18 14 19 9 16 9 15
55 B5233 8 18 11 18 7 16 7 16
56 B0977 9 19 14 19 9 18 8 17
57 B0984 14 13 8 19 10 11 11 12
58 B0978 8 11 10 15 8 12 5 7
59 B5230 16 18 10 20 13 18 14 17
60 B0991 8 16 16 19 8 17 6 18
61 B0989 16 14 8 18 13 12 9 11
62 B0895 16 18 11 20 13 17 10 15
63 B5229 16 18 11 20 12 17 12 15
64 B0992 13 14 12 19 9 13 9 13
65 B5234 10 14 10 20 8 14 7 13
66 B5232 13 16 8 19 10 14 11 13
67 B0982 9 16 15 19 8 16 7 14
68 B0980 12 17 10 19 9 17 9 16
69 B5241 13 16 11 19 9 15 9 15
70 B0990 9 18 14 19 8 18 7 19
71 C0053 11 15 12 17 8 14 8 12
72 C0039 14 13 10 16 10 11 8 10
73 C0064 16 17 11 19 14 15 12 14
74 C0066 11 13 8 19 8 11 7 10
75 C0074 18 19 9 19 15 19 16 17
76 C0055 16 15 11 17 14 15 15 13
77 C0047 14 18 12 19 10 17 9 16
78 C0075 11 18 10 19 8 19 7 18
79 C0048 8 18 12 19 7 18 6 19
80 C0059 10 17 14 19 9 15 6 13
81 C0002 16 17 12 17 12 16 12 15
82 C0056 13 17 12 19 9 16 10 16
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 145

83 C0063 8 17 14 18 9 15 8 14
84 C0065 9 15 10 18 8 12 8 11
85 C0060 12 13 13 18 8 12 7 12
86 C0046 15 17 11 19 12 16 12 16
87 C0040 13 15 10 19 10 11 8 10
88 C0050 14 18 12 19 10 16 10 16
89 C0061 11 20 11 20 8 19 7 16
90 C0073 11 15 13 19 8 12 7 8
91 C0071 16 14 11 19 12 11 10 11
92 C0058 11 18 13 20 8 17 7 15
93 C0041 13 18 15 19 8 16 6 7
94 C0051 13 18 14 19 9 16 9 15
95 C0057 8 18 11 18 7 16 7 16
96 C0049 9 19 14 19 9 18 8 17
97 C0042 14 13 8 19 10 11 11 12
98 C0045 8 11 10 15 8 12 5 7
99 C0069 16 18 10 20 13 18 14 17
100 C0052 8 16 16 19 8 17 6 18
101 C0072 16 14 8 18 13 12 9 11
102 C0068 16 18 11 20 13 17 10 15
Jumlah 1102 1617 1026 1838 826 1538 687 1310
Rata-rata 10,8 15,9 10,1 18,0 8,1 15,1 6,7 12,8
Skor maks 20 20 20 20 20 20 20 20
sd 3,06 2,07 3,11 2,14 3,06 3,19 3,45 3,22
N-gain 0,55 0,80 0,59 0,46
Keterangan:
V = verbal, M = matematis, Gr = gambar, Gf = grafik.

Untuk pokok bahasan Kinematika Dua Dimensi ini skor maksimum ideal
untuk masing-masing representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik
adalah 20, karena jumlah soal tes awal dan soal tes akhir banyaknya
146 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

empat soal. Rangkuman rata-rata skor tes awal, tes akhir dan N-gain yang
disarikan dari Tabel 8.27 dapat ditunjukkan pada Tabel 8.28.

Tabel 8.28: Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
VMG2 konsep Kinematika dua dimensi.

Rata-rata Rata-rata
No Representasi N-gain Keterangan
Tes awal Tes akhir
1. Verbal 10,8 15,9 0,55 Sedang
2. Matematis 10,1 18,0 0,80 Tinggi
3. Gambar 8,1 15,1 0,59 Sedang
4. Grafik 6,7 12,8 0,46 Sedang
Jumlah VMG2 35,7 61,8 0,59 Sedang
Rata-rata VMG2 8,9 15,4 0,59 Sedang
Catatan: Skor maksimum = 20

Dari Tabel 8.28, diketahui representasi matematik memiliki nilai N-gain


yaitu 0,80, yang berarti pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan
representasi Matematis pada tingkat katagori tinggi. Untuk representasi
verbal, gambar dan grafik nilai N-gain antara 0,4 dan 0,6 yang berarti
dapat meningkatkan kemampuan representasi verbal, gambar, dan grafik
pada tingkat katagori sedang. Berdasarkan hasil analisis data uji coba
dengan sampel besar, terlihat nilai N-gain representasi verbal, gambar,
dan grafik masih katagori sedang (0,3 < N-gain < 0,7). Karena itu masih
perlu dilakukan perbaikan-perbaikan untuk menyempurnakan draf bahan
ajar mekanika sampai mencapai tingkat katagori tinggi. Temuan-temuan
dari uji-coba sampel besar untuk pokok bahasan ini bermanfaat sebagai
rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan pada pokok bahasan selanjutnya,
agar lebih cermat, lebih teliti, dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahan
dalam menyusun bahan ajar.

8.3.2 Analisis Data Uji Coba Sampel Besar Pokok Bahasan Dinamika
Rekapitulasi data pre test dan post test untuk Representasi VMG2 dapat
dilihat pada Tabel 8.29 dan Tabel 8.30. Tabel analisis data pre test-post
test untuk mendapatkan N-gain, dapat dilihat pada Tabel 8.31.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 147

Tabel 8.29: Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 pokok bahasan
Dinamika.

Pre tes Pre tes Pre tes Pre tes


No Kode V % M % Gr % Gf %
1 A2007 10 40 7 28 5 20 7 28
2 A2008 8 32 7 28 6 24 5 20
3 A2010 8 32 9 36 4 16 2 8
4 A2011 11 44 7 28 5 20 3 12
5 A2014 10 40 12 48 12 48 7 28
6 A2016 8 32 8 32 5 20 3 12
7 A2017 8 32 13 52 4 16 3 12
8 A2019 10 40 18 72 6 24 6 24
9 A2020 8 32 9 36 12 48 2 8
10 A2021 8 32 6 24 5 20 4 16
11 A2022 8 32 3 12 7 28 4 16
12 A2023 10 40 6 24 3 12 3 12
13 A2024 8 32 8 32 8 32 4 16
14 A2025 11 44 6 24 4 16 2 8
15 A2028 8 32 6 24 4 16 3 12
16 A2034 10 40 8 32 9 36 3 12
17 A2035 12 48 10 40 6 24 5 20
18 A2036 4 16 8 32 11 44 3 12
19 A2044 10 40 12 48 10 40 2 8
20 A2039 8 32 17 68 9 36 9 36
21 A2046 8 32 3 12 7 28 4 16
22 A2048 10 40 6 24 3 12 3 12
23 A2051 8 32 8 32 8 32 4 16
24 A2053 11 44 6 24 4 16 2 8
25 A2058 8 32 6 24 4 16 3 12
26 A2059 10 40 8 32 9 36 3 12
148 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

27 A2068 12 48 10 40 6 24 5 20
28 A2071 4 16 8 32 11 44 3 12
29 A2072 10 40 12 48 10 40 2 8
30 A2073 8 32 17 68 9 36 9 36
31 A2080 12 48 4 16 5 20 2 8
32 A2089 8 32 4 16 3 12 12 48
33 A2090 8 32 7 28 3 12 2 8
34 A2091 8 32 10 40 4 16 4 16
35 A2094 9 36 10 40 8 32 2 8
36 A2099 9 36 11 44 3 12 2 8
37 A2102 8 32 9 36 7 28 2 8
38 A2106 8 32 4 16 3 12 2 8
39 A2115 8 32 10 40 9 36 7 28
40 A2121 7 28 5 20 6 24 2 8
41 B5237 10 40 7 28 5 20 7 28
42 B0896 8 32 7 28 6 24 5 20
43 B5236 8 32 9 36 4 16 2 8
44 B5240 11 44 7 28 5 20 3 12
45 B5235 10 40 12 48 12 48 7 28
46 B5239 8 32 8 32 5 20 3 12
47 B6339 8 32 13 52 4 16 3 12
48 B0986 10 40 18 72 6 24 6 24
49 B0981 8 32 9 36 12 48 2 8
50 B0985 8 32 6 24 5 20 4 16
51 B0988 8 32 3 12 7 28 4 16
52 B5231 10 40 6 24 3 12 3 12
53 B0893 8 32 8 32 8 32 4 16
54 B5238 11 44 6 24 4 16 2 8
55 B5233 8 32 6 24 4 16 3 12
56 B0977 10 40 8 32 9 36 3 12
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 149

57 B0984 12 48 10 40 6 24 5 20
58 B0978 4 16 8 32 11 44 3 12
59 B5230 10 40 12 48 10 40 2 8
60 B0991 8 32 17 68 9 36 9 36
61 B0989 8 32 4 16 5 20 2 8
62 B0895 8 32 4 16 3 12 2 8
63 B5229 8 32 7 28 3 12 2 8
64 B0992 8 32 10 40 4 16 4 16
65 B5234 9 36 10 40 8 32 2 8
66 B5232 9 36 11 44 3 12 2 8
67 B0982 8 32 9 36 7 28 2 8
68 B0980 8 32 4 16 3 12 2 8
69 B5241 8 32 10 40 9 36 7 28
70 B0990 7 28 5 20 6 24 2 8
71 C0053 7 28 8 32 5 20 6 24
72 C0039 7 28 7 28 5 20 5 20
73 C0064 7 28 8 32 7 28 7 28
74 C0066 7 28 8 32 4 16 6 24
75 C0074 8 32 10 40 5 20 8 32
76 C0055 8 32 8 32 4 16 5 20
77 C0047 7 28 8 32 9 36 5 20
78 C0075 6 24 9 36 2 8 7 28
79 C0048 6 24 8 32 3 12 6 24
80 C0059 6 24 9 36 5 20 7 28
81 C0002 6 24 8 32 5 20 7 28
82 C0056 7 28 7 28 4 16 6 24
83 C0063 7 28 10 40 5 20 7 28
84 C0065 7 28 8 32 5 20 8 32
85 C0060 8 32 10 40 5 20 6 24
86 C0046 7 28 10 40 6 24 7 28
150 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

87 C0040 8 32 12 48 5 20 3 12
88 C0050 7 28 9 36 6 24 5 20
89 C0061 7 28 9 36 4 16 3 12
90 C0073 7 28 10 40 6 24 3 12
91 C0071 7 28 9 36 4 16 5 20
92 C0058 8 32 9 36 6 24 3 12
93 C0041 9 36 12 48 9 36 7 28
94 C0051 7 28 9 36 6 24 7 28
95 C0057 5 20 11 44 8 32 8 32
96 C0049 5 20 10 40 6 24 7 28
97 C0042 5 20 10 40 6 24 3 12
98 C0045 5 20 11 44 6 24 4 16
99 C0069 3 12 10 40 7 28 8 32
100 C0052 5 20 8 32 4 16 8 32
101 C0072 5 20 8 32 5 20 7 28
102 C0068 5 20 9 36 7 28 8 32
Jumlah 820 884 617 454
32,
Rata-rata 8,0 2 8,7 34,7 6,0 24,2 4,5 17,8
Skor maks 25 25 25 25
sd 1,84 3,02 2,45 2,27
Keterangan: V = verbal, M = matematis, Gr = gambar, Gf = grafik.

Tabel 8.30 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2 pokok bahasan
Dinamika.

Pos tes Pos tes Pos tes Pos tes


No Kode V % M % Gr % Gf %
1 A2007 17 68 20 80 17 68 10 40
2 A2008 13 52 19 76 9 36 7 28
3 A2010 14 56 18 72 15 60 10 40
4 A2011 16 64 24 96 18 72 14 56
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 151

5 A2014 15 60 24 96 18 72 13 52
6 A2016 14 56 23 92 17 68 11 44
7 A2017 13 52 19 76 16 64 13 52
8 A2019 16 64 20 80 20 80 10 40
9 A2020 18 72 20 80 20 80 15 60
10 A2021 15 60 20 80 16 64 9 36
11 A2022 14 56 24 96 20 80 14 56
12 A2023 16 64 20 80 20 80 13 52
13 A2024 17 68 19 76 16 64 13 52
14 A2025 18 72 23 92 13 52 8 32
15 A2028 16 64 19 76 19 76 10 40
16 A2034 17 68 20 80 13 52 13 52
17 A2035 18 72 19 76 18 72 15 60
18 A2036 16 64 17 68 20 80 14 56
19 A2044 18 72 18 72 19 76 13 52
20 A2039 20 80 25 100 18 72 15 60
21 A2046 14 56 24 96 20 80 14 56
22 A2048 16 64 20 80 20 80 13 52
23 A2051 17 68 19 76 16 64 13 52
24 A2053 18 72 23 92 13 52 8 32
25 A2058 16 64 19 76 19 76 10 40
26 A2059 17 68 20 80 13 52 13 52
27 A2068 18 72 19 76 18 72 15 60
28 A2071 16 64 17 68 20 80 14 56
29 A2072 18 72 18 72 19 76 13 52
30 A2073 20 80 20 80 18 72 15 60
31 A2080 19 76 19 76 16 64 14 56
32 A2089 15 60 19 76 14 56 15 60
33 A2090 14 56 22 88 14 56 12 48
34 A2091 15 60 20 80 14 56 13 52
152 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

35 A2094 16 64 25 100 16 64 12 48
36 A2099 17 68 18 72 18 72 11 44
37 A2102 16 64 23 92 18 72 13 52
38 A2106 14 56 18 72 20 80 13 52
39 A2115 15 60 20 80 19 76 14 56
40 A2121 15 60 18 72 19 76 17 68
41 B5237 17 68 22 88 17 68 10 40
42 B0896 13 52 16 64 9 36 17 68
43 B5236 14 56 23 92 15 60 10 40
44 B5240 16 64 20 80 18 72 14 56
45 B5235 15 60 24 96 18 72 13 52
46 B5239 14 56 23 92 17 68 11 44
47 B6339 13 52 19 76 16 64 13 52
48 B0986 16 64 24 96 20 80 10 40
49 B0981 18 72 20 80 20 80 15 60
50 B0985 15 60 20 80 16 64 9 36
51 B0988 14 56 22 88 20 80 14 56
52 B5231 16 64 20 80 20 80 13 52
53 B0893 17 68 19 76 16 64 13 52
54 B5238 18 72 23 92 13 52 18 72
55 B5233 16 64 19 76 19 76 10 40
56 B0977 17 68 20 80 13 52 13 52
57 B0984 18 72 19 76 18 72 15 60
58 B0978 16 64 17 68 20 80 14 56
59 B5230 18 72 24 96 19 76 13 52
60 B0991 20 80 24 96 18 72 15 60
61 B0989 13 52 23 92 16 64 14 56
62 B0895 15 60 19 76 14 56 5 20
63 B5229 14 56 19 76 14 56 12 48
64 B0992 15 60 20 80 14 56 13 52
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 153

65 B5234 16 64 22 88 16 64 12 48
66 B5232 17 68 18 72 18 72 11 44
67 B0982 16 64 16 64 18 72 13 52
68 B0980 14 56 18 72 20 80 13 52
69 B5241 15 60 25 100 19 76 14 56
70 B0990 15 60 18 72 19 76 7 28
71 C0053 17 68 20 80 12 48 15 60
72 C0039 13 52 20 80 10 40 14 56
73 C0064 17 68 19 76 16 64 14 56
74 C0066 13 52 18 72 12 48 15 60
75 C0074 16 64 24 96 13 52 16 64
76 C0055 13 52 17 68 16 64 12 48
77 C0047 13 52 23 92 13 52 12 48
78 C0075 15 60 24 96 18 72 16 64
79 C0048 15 60 23 92 13 52 14 56
80 C0059 14 56 24 96 15 60 15 60
81 C0002 17 68 22 88 15 60 16 64
82 C0056 16 64 20 80 17 68 15 60
83 C0063 15 60 20 80 10 40 16 64
84 C0065 14 56 20 80 10 40 15 60
85 C0060 15 60 19 76 16 64 12 48
86 C0046 16 64 20 80 18 72 14 56
87 C0040 16 64 17 68 15 60 18 72
88 C0050 14 56 20 80 16 64 13 52
89 C0061 13 52 21 84 16 64 10 40
90 C0073 15 60 20 80 12 48 12 48
91 C0071 13 52 19 76 12 48 16 64
92 C0058 15 60 15 60 17 68 15 60
93 C0041 16 64 19 76 17 68 14 56
94 C0051 16 64 21 84 16 64 17 68
154 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

95 C0057 15 60 21 84 13 52 13 52
96 C0049 13 52 18 72 10 40 13 52
97 C0042 17 68 17 68 10 40 10 40
98 C0045 15 60 15 60 19 76 15 60
99 C0069 17 68 23 92 12 48 15 60
100 C0052 17 68 23 92 15 60 16 64
101 C0072 17 68 20 80 18 72 15 60
102 C0068 13 52 18 72 16 64 16 64
Jumlah 1599 2068 1654 1335
Rata-rata 15,7 62,7 20,3 81,1 16,2 64,9 13,1 52,4
Smak 25 25 25 25
sd 1,72 2,39 2,96 2,42
Keterangan: V = verbal, M = matematis, Gr = gambar, Gf = grafik.

Tabel 8.31 Analisis Data Pre Test dan Pos Test Dinamika untuk
Mendapatkan N-gain

Pre Pos Pre Pos Pre Pos Pre Pos


No Kode tes tes tes tes tes tes tes tes
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 A2007 10 17 7 20 5 17 7 10
2 A2008 8 13 7 19 6 9 5 7
3 A2010 8 14 9 18 4 15 2 10
4 A2011 11 16 7 24 5 18 3 14
5 A2014 10 15 12 24 12 18 7 13
6 A2016 8 14 8 23 5 17 3 11
7 A2017 8 13 13 19 4 16 3 13
8 A2019 10 16 18 20 6 20 6 10
9 A2020 8 18 9 20 12 20 2 15
10 A2021 8 15 6 20 5 16 4 9
11 A2022 8 14 3 24 7 20 4 14
12 A2023 10 16 6 20 3 20 3 13
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 155

13 A2024 8 17 8 19 8 16 4 13
14 A2025 11 18 6 23 4 13 2 8
15 A2028 8 16 6 19 4 19 3 10
16 A2034 10 17 8 20 9 13 3 13
17 A2035 12 18 10 19 6 18 5 15
18 A2036 4 16 8 17 11 20 3 14
19 A2044 10 18 12 18 10 19 2 13
20 A2039 8 20 17 25 9 18 9 15
21 A2046 8 14 3 24 7 20 4 14
22 A2048 10 16 6 20 3 20 3 13
23 A2051 8 17 8 19 8 16 4 13
24 A2053 11 18 6 23 4 13 2 8
25 A2058 8 16 6 19 4 19 3 10
26 A2059 10 17 8 20 9 13 3 13
27 A2068 12 18 10 19 6 18 5 15
28 A2071 4 16 8 17 11 20 3 14
29 A2072 10 18 12 18 10 19 2 13
30 A2073 8 20 17 20 9 18 9 15
31 A2080 12 19 4 19 5 16 2 14
32 A2089 8 15 4 19 3 14 12 15
33 A2090 8 14 7 22 3 14 2 12
34 A2091 8 15 10 20 4 14 4 13
35 A2094 9 16 10 25 8 16 2 12
36 A2099 9 17 11 18 3 18 2 11
37 A2102 8 16 9 23 7 18 2 13
38 A2106 8 14 4 18 3 20 2 13
39 A2115 8 15 10 20 9 19 7 14
40 A2121 7 15 5 18 6 19 2 17
41 B5237 10 17 7 22 5 17 7 10
42 B0896 8 13 7 16 6 9 5 17
156 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

43 B5236 8 14 9 23 4 15 2 10
44 B5240 11 16 7 20 5 18 3 14
45 B5235 10 15 12 24 12 18 7 13
46 B5239 8 14 8 23 5 17 3 11
47 B6339 8 13 13 19 4 16 3 13
48 B0986 10 16 18 24 6 20 6 10
49 B0981 8 18 9 20 12 20 2 15
50 B0985 8 15 6 20 5 16 4 9
51 B0988 8 14 3 22 7 20 4 14
52 B5231 10 16 6 20 3 20 3 13
53 B0893 8 17 8 19 8 16 4 13
54 B5238 11 18 6 23 4 13 2 18
55 B5233 8 16 6 19 4 19 3 10
56 B0977 10 17 8 20 9 13 3 13
57 B0984 12 18 10 19 6 18 5 15
58 B0978 4 16 8 17 11 20 3 14
59 B5230 10 18 12 24 10 19 2 13
60 B0991 8 20 17 24 9 18 9 15
61 B0989 8 13 4 23 5 16 2 14
62 B0895 8 15 4 19 3 14 2 5
63 B5229 8 14 7 19 3 14 2 12
64 B0992 8 15 10 20 4 14 4 13
65 B5234 9 16 10 22 8 16 2 12
66 B5232 9 17 11 18 3 18 2 11
67 B0982 8 16 9 16 7 18 2 13
68 B0980 8 14 4 18 3 20 2 13
69 B5241 8 15 10 25 9 19 7 14
70 B0990 7 15 5 18 6 19 2 7
71 C0053 7 17 8 20 5 12 6 15
72 C0039 7 13 7 20 5 10 5 14
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 157

73 C0064 7 17 8 19 7 16 7 14
74 C0066 7 13 8 18 4 12 6 15
75 C0074 8 16 10 24 5 13 8 16
76 C0055 8 13 8 17 4 16 5 12
77 C0047 7 13 8 23 9 13 5 12
78 C0075 6 15 9 24 2 18 7 16
79 C0048 6 15 8 23 3 13 6 14
80 C0059 6 14 9 24 5 15 7 15
81 C0002 6 17 8 22 5 15 7 16
82 C0056 7 16 7 20 4 17 6 15
83 C0063 7 15 10 20 5 10 7 16
84 C0065 7 14 8 20 5 10 8 15
85 C0060 8 15 10 19 5 16 6 12
86 C0046 7 16 10 20 6 18 7 14
87 C0040 8 16 12 17 5 15 3 18
88 C0050 7 14 9 20 6 16 5 13
89 C0061 7 13 9 21 4 16 3 10
90 C0073 7 15 10 20 6 12 3 12
91 C0071 7 13 9 19 4 12 5 16
92 C0058 8 15 9 15 6 17 3 15
93 C0041 9 16 12 19 9 17 7 14
94 C0051 7 16 9 21 6 16 7 17
95 C0057 5 15 11 21 8 13 8 13
96 C0049 5 13 10 18 6 10 7 13
97 C0042 5 17 10 17 6 10 3 10
98 C0045 5 15 11 15 6 19 4 15
99 C0069 3 17 10 23 7 12 8 15
100 C0052 5 17 8 23 4 15 8 16
101 C0072 5 17 8 20 5 18 7 15
102 C0068 5 13 9 18 7 16 8 16
Jumlah 820 1599 884 2068 617 1654 454 1335
Rata-rata 8,0 15,7 8,7 20,3 6,0 16,2 4,5 13,1
158 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

Skor maks 25 25 25 25 25 25 25 25
sd 1,84 1,72 3,02 2,39 2,45 2,96 2,27 2,42
N-gain 0,45 0,71 0,54 0,42
Keterangan: V = verbal, M = matematis, Gr = gambar, Gf = grafik.

Skor maksimum untuk masing-masing representasi verbal, matematis,


gambar, dan grafik untuk pokok bahasan ini adalah 25, dan rangkuman
rata-rata skor tes awal, tes akhir dan N-gain dari Tabel 8.31 dapat dilihat
pada Tabel 8.32.

Tabel 8.32 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
verbal, matematis, gambar, dan grafik pokok bahasan
Dinamika

Rata-rata Tes Rata-rata


No Representasi N-gain Keterangan
awal Tes akhir
1. Verbal 8,0 15,7 0,45 Sedang
2. Matematis 8,7 20,3 0,71 Tinggi
3. Gambar 6,0 16,2 0,54 Sedang
4. Grafik 4,5 13,1 0,42 Sedang
Jumlah VMG2 27,2 65,3 0,52 Sedang
Rata-rata VMG2 6,8 16,3 0,52 Sedang
Catatan: Skor maksimum = 25

Berdasarkan analisis data pada Tabel 8.32, diketahui bahwa representasi


matematik memiliki nilai N-gain yang paling tinggi yaitu 0,71, ini berarti
pembelajaran dengan menggunakan acuan hasil pengembangan Dinamika
dapat meningkatkan kemampuan representasi Matematik mahasiswa
calon guru fisika pada tingkat katagori tinggi. Sedangkan untuk
representasi verbal, gambar dan grafik nilai N-gain-nya antara 0,3 dan 0,7
(0,3 < N-gain < 0,7) yang berarti dapat meningkatkan kemampuan
representasi verbal, gambar, dan grafik pada tingkat katagori sedang.

Berdasarkan hasil dari analisis data uji-coba dengan sampel besar


tersebut, perbaikan-perbaikan masih terus dilakukan untuk
menyempurnakan draf bahan ajar. Temuan-temuan dari uji-coba sampel
besar untuk pokok bahasan ini bermanfaat sebagai rekomendasi untuk
perbaikan-perbaikan pada pokok bahasan selanjutnya, agar tidak
mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 159

8.3.3 Analisis Data Uji Coba Sampel Besar Pokok Bahasan


Kesetimbangan Benda
Rekapitulasi data pre test dan post test untuk representasi VMG2 pokok
bahasan Kesetimbangan Benda, Elastisitas dan Patahan dapat dilihat pada
Tabel 8.33 dan Tabel 8.34. Sementara itu tabel analisis data pre test-post
test untuk mendapatkan nilai N-gain, dapat dilihat pada Tabel 8.35. Soal
pre test dan post test pokok bahasan ini terdiri dari lima soal, karenanya
skor maksimum ideal masing-masing representasi verbal, matematis,
gambar, dan grafik adalah 25.

Tabel 8.33 Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 pokok bahasan
Kesetimbangan Benda, Elastisitas dan Patahan.

Pre tes Pre tes Pre tes Pre tes


No Kode
V % M % Gr % Gf %
1 A2007 5 20 4 16 5 20 2 8
2 A2008 5 20 4 16 3 12 2 8
3 A2010 6 24 7 28 3 12 2 8
4 A2011 5 20 11 44 4 16 4 16
5 A2014 7 28 10 40 8 32 2 8
6 A2016 5 20 11 44 3 12 2 8
7 A2017 5 20 9 36 7 28 2 8
8 A2019 6 24 4 16 3 12 2 8
9 A2020 5 20 10 40 9 36 7 28
10 A2021 3 12 5 20 6 24 2 8
11 A2022 7 28 7 28 5 20 7 28
12 A2023 6 24 7 28 6 24 5 20
13 A2024 2 8 9 36 4 16 2 8
14 A2025 5 20 7 28 5 20 3 12
15 A2028 4 16 12 48 12 48 7 28
16 A2034 6 24 8 32 5 20 3 12
17 A2035 5 20 13 52 4 16 3 12
18 A2036 4 16 18 72 6 24 6 24
160 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

19 A2044 5 20 9 36 12 48 2 8
20 A2039 5 20 6 24 5 20 4 16
21 A2046 7 28 3 12 7 28 4 16
22 A2048 4 16 6 24 3 12 3 12
23 A2051 5 20 8 32 8 32 4 16
24 A2053 5 20 6 24 4 16 2 8
25 A2058 5 20 6 24 4 16 3 12
26 A2059 4 16 8 32 9 36 3 12
27 A2068 6 24 10 40 6 24 5 20
28 A2071 4 16 8 32 11 44 3 12
29 A2072 4 16 12 48 10 40 2 8
30 A2073 6 24 14 56 9 36 9 36
31 A2080 4 16 8 32 9 36 3 12
32 A2089 6 24 10 40 6 24 5 20
33 A2090 5 20 7 28 5 20 3 12
34 A2091 4 16 12 48 12 48 7 28
35 A2094 7 28 8 32 5 20 3 12
36 A2099 7 28 13 52 4 16 3 12
37 A2102 4 16 18 72 6 24 6 24
38 A2106 5 20 9 36 12 48 2 8
39 A2115 5 20 6 24 5 20 4 16
40 A2121 7 28 3 12 7 28 4 16
41 B5237 6 24 4 16 5 20 2 8
42 B0896 5 20 4 16 3 12 2 8
43 B5236 7 28 7 28 3 12 2 8
44 B5240 5 20 11 44 4 16 4 16
45 B5235 3 12 10 40 8 32 2 8
46 B5239 3 12 11 44 3 12 2 8
47 B6339 7 28 9 36 7 28 2 8
48 B0986 6 24 4 16 3 12 2 8
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 161

49 B0981 5 20 10 40 9 36 7 28
50 B0985 3 12 5 20 6 24 2 8
51 B0988 4 16 7 28 5 20 7 28
52 B5231 7 28 7 28 6 24 5 20
53 B0893 5 20 9 36 4 16 2 8
54 B5238 5 20 7 28 5 20 3 12
55 B5233 4 16 12 48 12 48 7 28
56 B0977 5 20 8 32 5 20 3 12
57 B0984 5 20 13 52 4 16 3 12
58 B0978 4 16 18 72 6 24 6 24
59 B5230 5 20 9 36 12 48 2 8
60 B0991 5 20 6 24 5 20 4 16
61 B0989 5 20 3 12 7 28 4 16
62 B0895 4 16 6 24 3 12 3 12
63 B5229 5 20 8 32 8 32 4 16
64 B0992 5 20 6 24 4 16 2 8
65 B5234 5 20 6 24 4 16 3 12
66 B5232 4 16 8 32 9 36 3 12
67 B0982 6 24 10 40 6 24 5 20
68 B0980 4 16 8 32 11 44 3 12
69 B5241 4 16 12 48 10 40 2 8
70 B0990 2 8 17 68 9 36 9 36
71 C0053 5 20 4 16 5 20 2 8
72 C0039 2 8 4 16 3 12 2 8
73 C0064 5 20 7 28 3 12 2 8
74 C0066 5 20 11 44 4 16 4 16
75 C0074 8 32 10 40 8 32 2 8
76 C0055 3 12 11 44 3 12 2 8
77 C0047 5 20 9 36 7 28 2 8
78 C0075 5 20 4 16 3 12 2 8
162 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

79 C0048 6 24 10 40 9 36 7 28
80 C0059 4 16 5 20 6 24 2 8
81 C0002 4 16 7 28 5 20 7 28
82 C0056 6 24 7 28 6 24 5 20
83 C0063 6 24 9 36 4 16 2 8
84 C0065 5 20 7 28 5 20 3 12
85 C0060 4 16 12 48 12 48 7 28
86 C0046 5 20 8 32 5 20 3 12
87 C0040 5 20 13 52 4 16 3 12
88 C0050 4 16 18 72 6 24 6 24
89 C0061 5 20 9 36 12 48 2 8
90 C0073 2 8 6 24 5 20 4 16
91 C0071 6 24 3 12 7 28 4 16
92 C0058 4 16 6 24 3 12 3 12
93 C0041 6 24 8 32 8 32 4 16
94 C0051 5 20 6 24 4 16 2 8
95 C0057 6 24 6 24 4 16 3 12
96 C0049 4 16 8 32 9 36 3 12
97 C0042 6 24 10 40 6 24 5 20
98 C0045 4 16 8 32 11 44 3 12
99 C0069 4 16 12 48 10 40 2 8
100 C0052 7 28 16 64 9 36 9 36
101 C0072 4 16 8 32 9 36 3 12
102 C0068 6 24 10 40 6 24 5 20
Jumlah 504 873 644 369
Rata-rata 4,9 19,8 8,6 34,2 6,3 25,3 3,6 14,5
Skor maks 25 25 25 25 25
sd 1,21 3,45 2,72 1,86
Keterangan: V = verbal, M = matematis, Gr = gambar, Gf = grafik.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 163

Tabel 8.34 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2 pokok bahasan
Kesetimbangan Benda, Elastisitas dan Patahan.

Pos tes Pos tes Pos tes Pos tes


No Kode
V % M % Gr % Gf %
1 A2007 17 68 19 76 16 64 14 56
2 A2008 9 36 19 76 14 56 15 60
3 A2010 18 72 25 100 14 56 12 48
4 A2011 9 36 21 84 14 56 13 52
5 A2014 20 80 25 100 16 64 12 48
6 A2016 11 44 18 72 18 72 11 44
7 A2017 10 40 16 64 18 72 13 52
8 A2019 18 72 18 72 20 80 13 52
9 A2020 9 36 22 88 19 76 14 56
10 A2021 9 36 18 72 19 76 7 28
11 A2022 21 84 25 100 17 68 10 40
12 A2023 17 68 16 64 9 36 7 28
13 A2024 8 32 16 64 15 60 10 40
14 A2025 10 40 25 100 18 72 14 56
15 A2028 9 36 24 96 18 72 13 52
16 A2034 18 72 23 92 17 68 11 44
17 A2035 17 68 19 76 16 64 13 52
18 A2036 10 40 22 88 20 80 10 40
19 A2044 12 48 23 92 20 80 15 60
20 A2039 9 36 20 80 16 64 9 36
21 A2046 18 72 24 96 20 80 14 56
22 A2048 10 40 22 88 20 80 13 52
23 A2051 11 44 19 76 16 64 13 52
24 A2053 12 48 23 92 13 52 18 72
25 A2058 10 40 19 76 19 76 10 40
26 A2059 11 44 20 80 13 52 13 52
164 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

27 A2068 12 48 23 92 18 72 15 60
28 A2071 16 64 17 68 20 80 14 56
29 A2072 12 48 18 72 19 76 13 52
30 A2073 14 56 21 84 18 72 15 60
31 A2080 11 44 20 80 13 52 13 52
32 A2089 12 48 23 92 18 72 15 60
33 A2090 10 40 25 100 18 72 14 56
34 A2091 9 36 24 96 18 72 13 52
35 A2094 18 72 23 92 17 68 11 44
36 A2099 17 68 19 76 16 64 13 52
37 A2102 10 40 22 88 20 80 10 40
38 A2106 12 48 23 92 20 80 15 60
39 A2115 9 36 20 80 16 64 9 36
40 A2121 18 72 24 96 20 80 14 56
41 B5237 17 68 19 76 16 64 14 56
42 B0896 9 36 19 76 14 56 15 60
43 B5236 18 72 25 100 14 56 12 48
44 B5240 9 36 21 84 14 56 13 52
45 B5235 20 80 25 100 16 64 12 48
46 B5239 11 44 18 72 18 72 11 44
47 B6339 15 60 16 64 18 72 13 52
48 B0986 18 72 18 72 20 80 13 52
49 B0981 13 52 22 88 19 76 14 56
50 B0985 12 48 18 72 19 76 7 28
51 B0988 21 84 25 100 17 68 10 40
52 B5231 17 68 16 64 9 36 7 28
53 B0893 8 32 16 64 15 60 10 40
54 B5238 10 40 25 100 18 72 14 56
55 B5233 9 36 24 96 18 72 13 52
56 B0977 18 72 23 92 17 68 11 44
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 165

57 B0984 17 68 19 76 16 64 13 52
58 B0978 10 40 22 88 20 80 10 40
59 B5230 12 48 23 92 20 80 15 60
60 B0991 16 64 20 80 16 64 9 36
61 B0989 18 72 24 96 20 80 14 56
62 B0895 10 40 22 88 20 80 13 52
63 B5229 14 56 19 76 16 64 13 52
64 B0992 12 48 23 92 13 52 18 72
65 B5234 10 40 19 76 19 76 10 40
66 B5232 11 44 20 80 13 52 13 52
67 B0982 12 48 23 92 18 72 15 60
68 B0980 16 64 17 68 20 80 14 56
69 B5241 12 48 18 72 19 76 13 52
70 B0990 14 56 21 84 18 72 15 60
71 C0053 17 68 19 76 16 64 14 56
72 C0039 9 36 19 76 14 56 15 60
73 C0064 18 72 25 100 14 56 12 48
74 C0066 13 52 21 84 14 56 13 52
75 C0074 20 80 25 100 16 64 12 48
76 C0055 11 44 18 72 18 72 11 44
77 C0047 13 52 16 64 18 72 13 52
78 C0075 21 84 18 72 20 80 13 52
79 C0048 14 56 22 88 19 76 14 56
80 C0059 12 48 18 72 19 76 7 28
81 C0002 21 84 25 100 17 68 10 40
82 C0056 20 80 16 64 9 36 7 28
83 C0063 12 48 16 64 15 60 10 40
84 C0065 10 40 25 100 18 72 14 56
85 C0060 9 36 24 96 18 72 13 52
86 C0046 21 84 23 92 17 68 11 44
166 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

87 C0040 20 80 19 76 16 64 13 52
88 C0050 10 40 22 88 20 80 10 40
89 C0061 15 60 23 92 20 80 15 60
90 C0073 9 36 20 80 16 64 9 36
91 C0071 18 72 24 96 20 80 14 56
92 C0058 10 40 22 88 20 80 13 52
93 C0041 11 44 19 76 16 64 13 52
94 C0051 12 48 23 92 13 52 18 72
95 C0057 10 40 19 76 19 76 10 40
96 C0049 11 44 20 80 13 52 13 52
97 C0042 12 48 23 92 18 72 15 60
98 C0045 16 64 17 68 20 80 14 56
99 C0069 12 48 18 72 19 76 13 52
100 C0052 14 56 21 84 18 72 15 60
101 C0072 11 44 20 80 13 52 13 52
102 C0068 12 48 23 92 18 72 15 60
Jumlah 1366 2126 1737 1277
Rata-rata 13,4 53,6 20,8 83,4 17,0 68,1 12,5 50,1
Skor maks 25 25 25 25
sd 3,84 2,82 2,61 2,35
Keterangan: V = verbal, M = matematis, Gr = gambar, Gf = grafik.

Tabel 8.35 Analisis Data Pre Test dan Pos Test Kesetimbangan Benda,
Elastisitas dan Patahan untuk Mendapatkan N-gain

Pre Pos Pre Pos Pre Pos Pre Pos


No Kode tes tes tes tes tes tes tes tes
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 A2007 5 17 4 19 5 16 2 14
2 A2008 5 9 4 19 3 14 2 15
3 A2010 6 18 7 25 3 14 2 12
4 A2011 5 9 11 21 4 14 4 13
5 A2014 7 20 10 25 8 16 2 12
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 167

6 A2016 5 11 11 18 3 18 2 11
7 A2017 5 10 9 16 7 18 2 13
8 A2019 6 18 4 18 3 20 2 13
9 A2020 5 9 10 22 9 19 7 14
10 A2021 3 9 5 18 6 19 2 7
11 A2022 7 21 7 25 5 17 7 10
12 A2023 6 17 7 16 6 9 5 7
13 A2024 2 8 9 16 4 15 2 10
14 A2025 5 10 7 25 5 18 3 14
15 A2028 4 9 12 24 12 18 7 13
16 A2034 6 18 8 23 5 17 3 11
17 A2035 5 17 13 19 4 16 3 13
18 A2036 4 10 18 22 6 20 6 10
19 A2044 5 12 9 23 12 20 2 15
20 A2039 5 9 6 20 5 16 4 9
21 A2046 7 18 3 24 7 20 4 14
22 A2048 4 10 6 22 3 20 3 13
23 A2051 5 11 8 19 8 16 4 13
24 A2053 5 12 6 23 4 13 2 18
25 A2058 5 10 6 19 4 19 3 10
26 A2059 4 11 8 20 9 13 3 13
27 A2068 6 12 10 23 6 18 5 15
28 A2071 4 16 8 17 11 20 3 14
29 A2072 4 12 12 18 10 19 2 13
30 A2073 6 14 14 21 9 18 9 15
31 A2080 4 11 8 20 9 13 3 13
32 A2089 6 12 10 23 6 18 5 15
33 A2090 5 10 7 25 5 18 3 14
34 A2091 4 9 12 24 12 18 7 13
35 A2094 7 18 8 23 5 17 3 11
168 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

36 A2099 7 17 13 19 4 16 3 13
37 A2102 4 10 18 22 6 20 6 10
38 A2106 5 12 9 23 12 20 2 15
39 A2115 5 9 6 20 5 16 4 9
40 A2121 7 18 3 24 7 20 4 14
41 B5237 6 17 4 19 5 16 2 14
42 B0896 5 9 4 19 3 14 2 15
43 B5236 7 18 7 25 3 14 2 12
44 B5240 5 9 11 21 4 14 4 13
45 B5235 3 20 10 25 8 16 2 12
46 B5239 3 11 11 18 3 18 2 11
47 B6339 7 15 9 16 7 18 2 13
48 B0986 6 18 4 18 3 20 2 13
49 B0981 5 13 10 22 9 19 7 14
50 B0985 3 12 5 18 6 19 2 7
51 B0988 4 21 7 25 5 17 7 10
52 B5231 7 17 7 16 6 9 5 7
53 B0893 5 8 9 16 4 15 2 10
54 B5238 5 10 7 25 5 18 3 14
55 B5233 4 9 12 24 12 18 7 13
56 B0977 5 18 8 23 5 17 3 11
57 B0984 5 17 13 19 4 16 3 13
58 B0978 4 10 18 22 6 20 6 10
59 B5230 5 12 9 23 12 20 2 15
60 B0991 5 16 6 20 5 16 4 9
61 B0989 5 18 3 24 7 20 4 14
62 B0895 4 10 6 22 3 20 3 13
63 B5229 5 14 8 19 8 16 4 13
64 B0992 5 12 6 23 4 13 2 18
65 B5234 5 10 6 19 4 19 3 10
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 169

66 B5232 4 11 8 20 9 13 3 13
67 B0982 6 12 10 23 6 18 5 15
68 B0980 4 16 8 17 11 20 3 14
69 B5241 4 12 12 18 10 19 2 13
70 B0990 2 14 17 21 9 18 9 15
71 C0053 5 17 4 19 5 16 2 14
72 C0039 2 9 4 19 3 14 2 15
73 C0064 5 18 7 25 3 14 2 12
74 C0066 5 13 11 21 4 14 4 13
75 C0074 8 20 10 25 8 16 2 12
76 C0055 3 11 11 18 3 18 2 11
77 C0047 5 13 9 16 7 18 2 13
78 C0075 5 21 4 18 3 20 2 13
79 C0048 6 14 10 22 9 19 7 14
80 C0059 4 12 5 18 6 19 2 7
81 C0002 4 21 7 25 5 17 7 10
82 C0056 6 20 7 16 6 9 5 7
83 C0063 6 12 9 16 4 15 2 10
84 C0065 5 10 7 25 5 18 3 14
85 C0060 4 9 12 24 12 18 7 13
86 C0046 5 21 8 23 5 17 3 11
87 C0040 5 20 13 19 4 16 3 13
88 C0050 4 10 18 22 6 20 6 10
89 C0061 5 15 9 23 12 20 2 15
90 C0073 2 9 6 20 5 16 4 9
91 C0071 6 18 3 24 7 20 4 14
92 C0058 4 10 6 22 3 20 3 13
93 C0041 6 11 8 19 8 16 4 13
94 C0051 5 12 6 23 4 13 2 18
95 C0057 6 10 6 19 4 19 3 10
96 C0049 4 11 8 20 9 13 3 13
97 C0042 6 12 10 23 6 18 5 15
170 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

98 C0045 4 16 8 17 11 20 3 14
99 C0069 4 12 12 18 10 19 2 13
100 C0052 7 14 16 21 9 18 9 15
101 C0072 4 11 8 20 9 13 3 13
102 C0068 6 12 10 23 6 18 5 15
Jumlah 504 1366 873 2126 644 1737 369 1277
Rata-rata 4,9 13,4 8,6 20,8 6,3 17,0 3,6 12,5
Skor maks 25 25 25 25 25 25 25 25
sd 1,21 3,84 3,45 2,82 2,72 2,61 1,86 2,35
N-Gain 0,42 0,75 0,57 0,42
Keterangan: V = verbal, M = matematis, Gr = gambar, Gf = grafik.

Adapun rangkuman nilai rata-rata skor tes awal, rata-rata tes akhir dan
nilai N-gain yang disarikan dari Tabel 8.35 seperti terlihat pada Tabel
8.36.

Berdasarkan rangkuman nilai rata-rata skor tes awal, rata-rata tes akhir
dan nilai N-gain pada Tabel 8.36, diketahui bahwa representasi matematik
memiliki nilai N-gain yang paling tinggi yaitu 0,75. Hal ini berarti
pembelajaran dengan menggunakan acuan hasil pengembangan
Kesetimbangan Benda, Elastisitas dan Patahan dapat meningkatkan
kemampuan representasi Matematik mahasiswa calon guru fisika pada
tingkat katagori tinggi. Sedangkan untuk representasi verbal, gambar dan
grafik nilai N-gain-nya antara 0,4 dan 0,6, yang berarti dapat
meningkatkan kemampuan representasi verbal, gambar, dan grafik pada
tingkat katagori sedang (0,3 < N-gain < 0,7).

Tabel 8.36 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
VMG2 pokok bahasan Kesetimbangan Benda, Elastisitas dan
Patahan.

Rata-rata Rata-rata
No Representasi N-gain Keterangan
Tes awal Tes akhir
1. Verbal 4,9 13,4 0,42 Sedang
2. Matematis 8,6 20,8 0,75 Tinggi
3. Gambar 6,3 17,0 0,57 Sedang
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 171

4. Grafik 3,6 12,5 0,42 Sedang


Jumlah VMG2 23,4 63,8 0,53 Sedang
Rata-rata VMG2 5,9 15,9 0,53 Sedang
Catatan: Skor maksimum = 25

Berdasarkan hasil analisis data uji coba dengan sampel besar, perbaikan-
perbaikan masih terus dilakukan untuk menyempurnakan draf bahan ajar.
Temuan-temuan dari uji coba sampel besar untuk pokok bahasan ini
bermanfaat sebagai rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan pada pokok
bahasan selanjutnya, agar tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang
sama.

8.3.4 Analisis Data Uji Coba Sampel Besar Pokok Bahasan Gerak
Melingkar
Rekapitulasi data pre test dan post test untuk representasi VMG2 pokok
bahasan Gerak melingkar dapat dilihat pada Tabel 8.37 dan Tabel 8.38.
Sementara itu tabel analisis data pre test-post test untuk mendapatkan
nilai N-gain, dapat dilihat pada Tabel 8.39. Soal pre test dan post test
pokok bahasan ini terdiri dari lima soal, karenanya skor maksimum ideal
untuk masing-masing representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik
adalah 25.

Tabel 8.37 Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 pokok bahasan
Gerak Melingkar.

Pre tes Pre tes Pre tes Pre tes


No Kode
V % M % Gr % Gf %
1 A2007 12 48 4 16 5 20 2 8
2 A2008 8 32 4 16 3 12 12 48
3 A2010 8 32 7 28 3 12 2 8
4 A2011 8 32 10 40 4 16 4 16
5 A2014 9 36 10 40 8 32 2 8
6 A2016 9 36 11 44 3 12 2 8
7 A2017 8 32 9 36 7 28 2 8
8 A2019 8 32 4 16 3 12 2 8
9 A2020 8 32 10 40 9 36 7 28
172 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

10 A2021 7 28 5 20 6 24 2 8
11 A2022 10 40 7 28 5 20 7 28
12 A2023 8 32 7 28 6 24 5 20
13 A2024 8 32 9 36 4 16 2 8
14 A2025 11 44 7 28 5 20 3 12
15 A2028 10 40 12 48 12 48 7 28
16 A2034 8 32 8 32 5 20 3 12
17 A2035 8 32 13 52 4 16 3 12
18 A2036 10 40 18 72 6 24 6 24
19 A2044 8 32 9 36 12 48 2 8
20 A2039 8 32 6 24 5 20 4 16
21 A2046 8 32 3 12 7 28 4 16
22 A2048 10 40 6 24 3 12 3 12
23 A2051 8 32 8 32 8 32 4 16
24 A2053 11 44 6 24 4 16 2 8
25 A2058 8 32 6 24 4 16 3 12
26 A2059 10 40 8 32 9 36 3 12
27 A2068 12 48 10 40 6 24 5 20
28 A2071 4 16 8 32 11 44 3 12
29 A2072 10 40 12 48 10 40 2 8
30 A2073 8 32 17 68 9 36 9 36
31 A2080 8 32 4 16 5 20 2 8
32 A2089 8 32 4 16 3 12 2 8
33 A2090 8 32 7 28 3 12 2 8
34 A2091 8 32 10 40 4 16 4 16
35 A2094 9 36 10 40 8 32 2 8
36 A2099 9 36 11 44 3 12 2 8
37 A2102 8 32 9 36 7 28 2 8
38 A2106 8 32 4 16 3 12 2 8
39 A2115 8 32 10 40 9 36 7 28
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 173

40 A2121 7 28 5 20 6 24 2 8
41 B5237 10 40 7 28 5 20 7 28
42 B0896 8 32 7 28 6 24 5 20
43 B5236 8 32 9 36 4 16 2 8
44 B5240 11 44 7 28 5 20 3 12
45 B5235 10 40 12 48 12 48 7 28
46 B5239 8 32 8 32 5 20 3 12
47 B6339 8 32 13 52 4 16 3 12
48 B0986 10 40 18 72 6 24 6 24
49 B0981 8 32 9 36 12 48 2 8
50 B0985 8 32 6 24 5 20 4 16
51 B0988 8 32 3 12 7 28 4 16
52 B5231 10 40 6 24 3 12 3 12
53 B0893 8 32 8 32 8 32 4 16
54 B5238 11 44 6 24 4 16 2 8
55 B5233 8 32 6 24 4 16 3 12
56 B0977 10 40 8 32 9 36 3 12
57 B0984 12 48 10 40 6 24 5 20
58 B0978 4 16 8 32 11 44 3 12
59 B5230 10 40 12 48 10 40 2 8
60 B0991 8 32 17 68 9 36 9 36
61 B0989 8 32 3 12 7 28 4 16
62 B0895 10 40 6 24 3 12 3 12
63 B5229 8 32 8 32 8 32 4 16
64 B0992 11 44 6 24 4 16 2 8
65 B5234 8 32 6 24 4 16 3 12
66 B5232 10 40 8 32 9 36 3 12
67 B0982 12 48 10 40 6 24 5 20
68 B0980 4 16 8 32 11 44 3 12
69 B5241 10 40 12 48 10 40 2 8
174 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

70 B0990 8 32 17 68 9 36 9 36
71 C0053 8 32 4 16 5 20 2 8
72 C0039 8 32 4 16 3 12 2 8
73 C0064 8 32 7 28 3 12 2 8
74 C0066 8 32 10 40 4 16 4 16
75 C0074 9 36 10 40 8 32 2 8
76 C0055 9 36 11 44 3 12 2 8
77 C0047 8 32 9 36 7 28 2 8
78 C0075 8 32 4 16 3 12 2 8
79 C0048 8 32 10 40 9 36 7 28
80 C0059 7 28 5 20 6 24 2 8
81 C0002 10 40 7 28 5 20 7 28
82 C0056 8 32 7 28 6 24 5 20
83 C0063 8 32 9 36 4 16 2 8
84 C0065 11 44 7 28 5 20 3 12
85 C0060 10 40 12 48 12 48 7 28
86 C0046 8 32 8 32 5 20 3 12
87 C0040 8 32 13 52 4 16 3 12
88 C0050 10 40 18 72 6 24 6 24
89 C0061 8 32 9 36 12 48 2 8
90 C0073 8 32 6 24 5 20 4 16
91 C0071 8 32 3 12 7 28 4 16
92 C0058 10 40 6 24 3 12 3 12
93 C0041 8 32 8 32 8 32 4 16
94 C0051 11 44 6 24 4 16 12 48
95 C0057 8 32 6 24 4 16 3 12
96 C0049 10 40 8 32 9 36 3 12
97 C0042 12 48 10 40 6 24 5 20
98 C0045 4 16 8 32 11 44 3 12
99 C0069 10 40 12 48 10 40 2 8
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 175

100 C0052 8 32 17 68 9 36 9 36
101 C0072 12 48 10 40 6 24 5 20
102 C0068 11 44 6 24 14 56 12 48
Jumlah 893 862 649 396
Rata-rata 8,8 63,7 8,5 33,8 6,4 25,5 3,9 15,5
Skor maks 25 25 25 25
sd 1,63 3,49 2,80 2,36
Keterangan: V = verbal,
M = matematis,
Gr = gambar,
Gf = grafik.

Tabel 8.38 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2 pokok bahasan
Gerak Melingkar.

Pos tes Pos tes Pos tes Pos tes


No Kode
V % M % Gr % Gf %
1 A2007 19 76 19 76 16 64 14 56
2 A2008 15 60 19 76 14 56 15 60
3 A2010 14 56 22 88 14 56 12 48
4 A2011 15 60 20 80 14 56 13 52
5 A2014 16 64 25 100 16 64 12 48
6 A2016 17 68 18 72 18 72 11 44
7 A2017 16 64 23 92 18 72 13 52
8 A2019 14 56 18 72 20 80 13 52
9 A2020 15 60 20 80 19 76 14 56
10 A2021 15 60 18 72 19 76 17 68
11 A2022 17 68 22 88 17 68 10 40
12 A2023 13 52 16 64 9 36 17 68
13 A2024 14 56 23 92 15 60 10 40
14 A2025 16 64 20 80 18 72 14 56
15 A2028 15 60 24 96 18 72 13 52
16 A2034 14 56 23 92 17 68 11 44
176 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

17 A2035 13 52 19 76 16 64 13 52
18 A2036 16 64 24 96 20 80 10 40
19 A2044 18 72 20 80 20 80 15 60
20 A2039 15 60 20 80 16 64 9 36
21 A2046 14 56 14 56 20 80 14 56
22 A2048 16 64 20 80 20 80 13 52
23 A2051 17 68 19 76 16 64 13 52
24 A2053 18 72 23 92 13 52 18 72
25 A2058 16 64 19 76 19 76 10 40
26 A2059 17 68 20 80 13 52 13 52
27 A2068 18 72 19 76 18 72 15 60
28 A2071 16 64 17 68 20 80 14 56
29 A2072 18 72 18 72 19 76 13 52
30 A2073 20 80 24 96 18 72 15 60
31 A2080 13 52 23 92 16 64 14 56
32 A2089 15 60 19 76 14 56 5 20
33 A2090 14 56 15 60 14 56 12 48
34 A2091 15 60 20 80 14 56 13 52
35 A2094 16 64 15 60 16 64 12 48
36 A2099 17 68 18 72 18 72 11 44
37 A2102 16 64 16 64 18 72 13 52
38 A2106 14 56 18 72 20 80 13 52
39 A2115 15 60 25 100 19 76 14 56
40 A2121 15 60 18 72 19 76 7 28
41 B5237 17 68 15 60 17 68 10 40
42 B0896 13 52 16 64 9 36 7 28
43 B5236 14 56 16 64 15 60 10 40
44 B5240 16 64 24 96 18 72 14 56
45 B5235 15 60 24 96 18 72 13 52
46 B5239 14 56 23 92 17 68 11 44
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 177

47 B6339 13 52 19 76 16 64 13 52
48 B0986 16 64 20 80 20 80 10 40
49 B0981 18 72 20 80 20 80 15 60
50 B0985 15 60 20 80 16 64 9 36
51 B0988 14 56 24 96 20 80 14 56
52 B5231 16 64 20 80 20 80 13 52
53 B0893 17 68 19 76 16 64 13 52
54 B5238 18 72 23 92 13 52 8 32
55 B5233 16 64 19 76 19 76 10 40
56 B0977 17 68 20 80 13 52 13 52
57 B0984 18 72 19 76 18 72 15 60
58 B0978 16 64 17 68 20 80 14 56
59 B5230 18 72 18 72 19 76 13 52
60 B0991 20 80 25 100 18 72 15 60
61 B0989 14 56 24 96 20 80 14 56
62 B0895 16 64 20 80 20 80 13 52
63 B5229 17 68 19 76 16 64 13 52
64 B0992 18 72 23 92 13 52 8 32
65 B5234 16 64 19 76 19 76 10 40
66 B5232 17 68 20 80 13 52 13 52
67 B0982 18 72 19 76 18 72 15 60
68 B0980 16 64 17 68 20 80 14 56
69 B5241 18 72 18 72 19 76 13 52
70 B0990 20 80 20 80 18 72 15 60
71 C0053 13 52 19 76 16 64 14 56
72 C0039 15 60 19 76 14 56 5 20
73 C0064 14 56 25 100 14 56 12 48
74 C0066 15 60 20 80 14 56 13 52
75 C0074 16 64 23 92 16 64 12 48
76 C0055 17 68 18 72 18 72 11 44
178 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

77 C0047 16 64 23 92 18 72 13 52
78 C0075 14 56 18 72 20 80 13 52
79 C0048 15 60 20 80 19 76 14 56
80 C0059 15 60 18 72 19 76 7 28
81 C0002 17 68 19 76 17 68 10 40
82 C0056 13 52 23 92 9 36 7 28
83 C0063 14 56 20 80 15 60 10 40
84 C0065 16 64 20 80 18 72 14 56
85 C0060 15 60 25 100 18 72 13 52
86 C0046 14 56 23 92 17 68 11 44
87 C0040 13 52 19 76 16 64 13 52
88 C0050 16 64 24 96 20 80 10 40
89 C0061 18 72 20 80 20 80 15 60
90 C0073 15 60 20 80 16 64 9 36
91 C0071 14 56 24 96 20 80 14 56
92 C0058 16 64 20 80 20 80 13 52
93 C0041 17 68 19 76 16 64 13 52
94 C0051 18 72 23 92 13 52 22 88
95 C0057 16 64 19 76 19 76 10 40
96 C0049 17 68 20 80 13 52 13 52
97 C0042 18 72 19 76 18 72 15 60
98 C0045 16 64 25 100 20 80 14 56
99 C0069 18 72 23 92 19 76 13 52
100 C0052 20 80 24 96 18 72 15 60
101 C0072 18 72 19 76 18 72 15 60
102 C0068 18 72 23 92 23 92 18 72
Jumlah 1625 2067 1747 1277
Rata-rata 15,9 63,7 20,3 81,1 17,1 68,5 12,5 50,1
Skor maks 25 25 25 25
sd 1,75 2,67 2,69 2,68
Keterangan:
V = verbal,
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 179

M = matematis,
Gr = gambar,
Gf = grafik.

Tabel 8.39 Analisis Data Pre Test dan Pos Test Gerak Melingkar untuk
Mendapatkan N-gain

Pre Pos Pre Pos Pre Pos Pre Pos


No Kode tes tes tes tes tes tes tes tes
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 A2007 12 19 4 19 5 16 2 14
2 A2008 8 15 4 19 3 14 12 15
3 A2010 8 14 7 22 3 14 2 12
4 A2011 8 15 10 20 4 14 4 13
5 A2014 9 16 10 25 8 16 2 12
6 A2016 9 17 11 18 3 18 2 11
7 A2017 8 16 9 23 7 18 2 13
8 A2019 8 14 4 18 3 20 2 13
9 A2020 8 15 10 20 9 19 7 14
10 A2021 7 15 5 18 6 19 2 17
11 A2022 10 17 7 22 5 17 7 10
12 A2023 8 13 7 16 6 9 5 17
13 A2024 8 14 9 23 4 15 2 10
14 A2025 11 16 7 20 5 18 3 14
15 A2028 10 15 12 24 12 18 7 13
16 A2034 8 14 8 23 5 17 3 11
17 A2035 8 13 13 19 4 16 3 13
18 A2036 10 16 18 24 6 20 6 10
19 A2044 8 18 9 20 12 20 2 15
20 A2039 8 15 6 20 5 16 4 9
21 A2046 8 14 3 14 7 20 4 14
22 A2048 10 16 6 20 3 20 3 13
23 A2051 8 17 8 19 8 16 4 13
180 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

24 A2053 11 18 6 23 4 13 2 18
25 A2058 8 16 6 19 4 19 3 10
26 A2059 10 17 8 20 9 13 3 13
27 A2068 12 18 10 19 6 18 5 15
28 A2071 4 16 8 17 11 20 3 14
29 A2072 10 18 12 18 10 19 2 13
30 A2073 8 20 17 24 9 18 9 15
31 A2080 8 13 4 23 5 16 2 14
32 A2089 8 15 4 19 3 14 2 5
33 A2090 8 14 7 15 3 14 2 12
34 A2091 8 15 10 20 4 14 4 13
35 A2094 9 16 10 15 8 16 2 12
36 A2099 9 17 11 18 3 18 2 11
37 A2102 8 16 9 16 7 18 2 13
38 A2106 8 14 4 18 3 20 2 13
39 A2115 8 15 10 25 9 19 7 14
40 A2121 7 15 5 18 6 19 2 7
41 B5237 10 17 7 15 5 17 7 10
42 B0896 8 13 7 16 6 9 5 7
43 B5236 8 14 9 16 4 15 2 10
44 B5240 11 16 7 24 5 18 3 14
45 B5235 10 15 12 24 12 18 7 13
46 B5239 8 14 8 23 5 17 3 11
47 B6339 8 13 13 19 4 16 3 13
48 B0986 10 16 18 20 6 20 6 10
49 B0981 8 18 9 20 12 20 2 15
50 B0985 8 15 6 20 5 16 4 9
51 B0988 8 14 3 24 7 20 4 14
52 B5231 10 16 6 20 3 20 3 13
53 B0893 8 17 8 19 8 16 4 13
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 181

54 B5238 11 18 6 23 4 13 2 8
55 B5233 8 16 6 19 4 19 3 10
56 B0977 10 17 8 20 9 13 3 13
57 B0984 12 18 10 19 6 18 5 15
58 B0978 4 16 8 17 11 20 3 14
59 B5230 10 18 12 18 10 19 2 13
60 B0991 8 20 17 25 9 18 9 15
61 B0989 8 14 3 24 7 20 4 14
62 B0895 10 16 6 20 3 20 3 13
63 B5229 8 17 8 19 8 16 4 13
64 B0992 11 18 6 23 4 13 2 8
65 B5234 8 16 6 19 4 19 3 10
66 B5232 10 17 8 20 9 13 3 13
67 B0982 12 18 10 19 6 18 5 15
68 B0980 4 16 8 17 11 20 3 14
69 B5241 10 18 12 18 10 19 2 13
70 B0990 8 20 17 20 9 18 9 15
71 C0053 8 13 4 19 5 16 2 14
72 C0039 8 15 4 19 3 14 2 5
73 C0064 8 14 7 25 3 14 2 12
74 C0066 8 15 10 20 4 14 4 13
75 C0074 9 16 10 23 8 16 2 12
76 C0055 9 17 11 18 3 18 2 11
77 C0047 8 16 9 23 7 18 2 13
78 C0075 8 14 4 18 3 20 2 13
79 C0048 8 15 10 20 9 19 7 14
80 C0059 7 15 5 18 6 19 2 7
81 C0002 10 17 7 19 5 17 7 10
82 C0056 8 13 7 23 6 9 5 7
83 C0063 8 14 9 20 4 15 2 10
84 C0065 11 16 7 20 5 18 3 14
85 C0060 10 15 12 25 12 18 7 13
182 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

86 C0046 8 14 8 23 5 17 3 11
87 C0040 8 13 13 19 4 16 3 13
88 C0050 10 16 18 24 6 20 6 10
89 C0061 8 18 9 20 12 20 2 15
90 C0073 8 15 6 20 5 16 4 9
91 C0071 8 14 3 24 7 20 4 14
92 C0058 10 16 6 20 3 20 3 13
93 C0041 8 17 8 19 8 16 4 13
94 C0051 11 18 6 23 4 13 12 22
95 C0057 8 16 6 19 4 19 3 10
96 C0049 10 17 8 20 9 13 3 13
97 C0042 12 18 10 19 6 18 5 15
98 C0045 4 16 8 25 11 20 3 14
99 C0069 10 18 12 23 10 19 2 13
100 C0052 8 20 17 24 9 18 9 15
101 C0072 12 18 10 19 6 18 5 15
102 C0068 11 18 6 23 14 23 12 18
Jumlah 893 1625 862 2067 649 1747 396 1277
Rata-rata 8,8 15,9 8,5 20,3 6,4 17,1 3,9 12,5
Skor maks 25 25 25 25 25 25 25 25
sd 1,63 1,75 3,49 2,67 2,80 2,69 2,36 2,68
N-gain 0,44 0,71 0,58 0,41
Keterangan:
V = verbal, M = matematis, Gr = gambar, Gf = grafik.

Adapun rangkuman nilai rata-rata skor tes awal, rata-rata tes akhir dan
nilai N-gain yang disarikan dari Tabel 8.40 seperti terlihat pada Tabel
8.41.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 183

Tabel 8.40 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
verbal, matematis, gambar, dan grafik pokok bahasan Gerak
Melingkar.

Rata-rata Rata-rata
No Representasi N-gain Keterangan
Tes awal Tes akhir
1. Verbal 8,8 15,9 0,44 Sedang
2. Matematis 8,5 20,3 0,71 Tinggi
3. Gambar 6,4 17,1 0,58 Sedang
4. Grafik 3,9 12,5 0,41 Sedang
Jumlah VMG2 27,5 65,8 0,53 Sedang
Rata-rata VMG2 6,9 16,5 0,53 Sedang
Catatan: Skor maksimum = 25

Berdasarkan rangkuman nilai rata-rata skor tes awal, rata-rata tes akhir
dan nilai N-gain pada Tabel 8.41, diketahui bahwa representasi matematik
memiliki nilai N-gain yang paling tinggi yaitu 0,71. Hal ini berarti
pembelajaran dengan menggunakan acuan hasil pengembangan Gerak
Melingkar dapat meningkatkan kemampuan representasi Matematik
mahasiswa calon guru fisika pada tingkat katagori tinggi. Untuk
representasi verbal, gambar dan grafik nilai N-gain-nya antara 0,4 dan 0,6
(0,3 < N-gain < 0,7) yang berarti dapat meningkatkan kemampuan
representasi verbal, gambar, dan grafik pada tingkat katagori sedang.

Berdasarkan hasil analisis data uji coba dengan sampel besar, perbaikan-
perbaikan masih terus dilakukan untuk menyempurnakan draf bahan ajar.
Temuan-temuan dari uji coba sampel besar untuk pokok bahasan ini
bermanfaat sebagai rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan pada pokok
bahasan selanjutnya, agar tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang
sama.

8.3.5 Analsis Data Uji Sampel Besar pokok Bahasan Usaha dan Energi
Rekapitulasi data hasil pre test dan post test untuk Representasi Verbal,
Matematis, Gambar, dan Grafik (VMG2) untuk pokok bahasan Usaha dan
energi dapat diperiksa pada Tabel 8.42 dan Tabel 8.43. Tabel analisis data
pre test-pos test untuk mendapatkan N-gain, selanjutnya dapat dilihat
pada Tabel 8.44.
184 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

Tabel 8.41 Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 pokok bahasan
Usaha dan Energi.

Pre tes Pre tes Pre tes Pre tes


No Kode
V % M % Gr % Gf %
1 A2007 21 84 24 96 19 76 17 68
2 A2008 18 72 21 84 16 64 15 60
3 A2010 13 52 19 76 15 60 13 52
4 A2011 15 60 23 92 15 60 13 52
5 A2014 17 68 22 88 15 60 12 48
6 A2016 20 80 23 92 19 76 17 68
7 A2017 18 72 22 88 17 68 13 52
8 A2019 20 80 23 92 17 68 15 60
9 A2020 17 68 23 92 15 60 12 48
10 A2021 16 64 23 92 15 60 12 48
11 A2022 21 84 23 92 19 76 17 68
12 A2023 16 64 23 92 15 60 12 48
13 A2024 18 72 20 80 17 68 15 60
14 A2025 18 72 22 88 16 64 14 56
15 A2028 13 52 16 64 14 56 12 48
16 A2034 14 56 23 92 16 64 14 56
17 A2035 19 76 23 92 17 68 16 64
18 A2036 13 52 15 60 15 60 12 48
19 A2044 21 84 24 96 20 80 19 76
20 A2039 14 56 21 84 16 64 11 44
21 A2046 21 84 23 92 19 76 17 68
22 A2048 21 84 24 96 20 80 20 80
23 A2051 21 84 24 96 19 76 17 68
24 A2053 18 72 23 92 16 64 14 56
25 A2058 15 60 24 96 15 60 12 48
26 A2059 18 72 23 92 17 68 16 64
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 185

27 A2068 14 56 20 80 15 60 12 48
28 A2071 17 68 22 88 16 64 14 56
29 A2072 18 72 22 88 16 64 14 56
30 A2073 14 56 20 80 15 60 13 52
31 A2080 16 64 22 88 15 60 13 52
32 A2089 19 76 24 96 17 68 15 60
33 A2090 21 84 24 96 21 84 19 76
34 A2091 16 64 23 92 15 60 12 48
35 A2094 23 92 24 96 22 88 21 84
36 A2099 21 84 24 96 20 80 19 76
37 A2102 20 80 24 96 17 68 14 56
38 A2106 16 64 23 92 15 60 12 48
39 A2115 13 52 17 68 14 56 11 44
40 A2121 15 60 19 76 16 64 11 44
41 B5237 12 48 9 36 11 44 12 48
42 B0896 12 48 9 36 9 36 12 48
43 B5236 12 48 12 48 13 52 10 40
44 B5240 12 48 11 44 14 56 12 48
45 B5235 13 52 10 40 14 56 10 40
46 B5239 13 52 11 44 9 36 10 40
47 B6339 12 48 14 56 13 52 10 40
48 B0986 12 48 9 36 7 28 10 40
49 B0981 12 48 10 40 14 56 15 60
50 B0985 11 44 10 40 11 44 10 40
51 B0988 14 56 12 48 10 40 15 60
52 B5231 12 48 12 48 16 64 13 52
53 B0893 12 48 14 56 10 40 10 40
54 B5238 15 60 7 28 10 40 11 44
55 B5233 14 56 12 48 12 48 15 60
56 B0977 12 48 13 52 10 40 11 44
186 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

57 B0984 12 48 13 52 10 40 11 44
58 B0978 14 56 18 72 6 24 16 64
59 B5230 12 48 9 36 12 48 10 40
60 B0991 12 48 10 40 11 44 14 56
61 B0989 12 48 8 32 7 28 12 48
62 B0895 14 56 6 24 3 12 13 52
63 B5229 12 48 13 52 12 48 14 56
64 B0992 15 60 11 44 14 56 12 48
65 B5234 12 48 11 44 9 36 13 52
66 B5232 14 56 12 48 19 76 13 52
67 B0982 16 64 10 40 10 40 13 52
68 B0980 14 56 13 52 11 44 11 44
69 B5241 14 56 17 68 10 40 12 48
70 B0990 12 48 19 76 9 36 17 68
71 C0053 12 48 8 32 13 52 12 48
72 C0039 12 48 8 32 14 56 12 48
73 C0064 13 52 10 40 15 60 12 48
74 C0066 13 52 13 52 14 56 12 48
75 C0074 12 48 14 56 17 68 12 48
76 C0055 11 44 14 56 10 40 11 44
77 C0047 11 44 13 52 13 52 12 48
78 C0075 11 44 14 56 15 60 12 48
79 C0048 11 44 9 36 10 40 12 48
80 C0059 12 48 12 48 14 56 12 48
81 C0002 12 48 10 40 15 60 12 48
82 C0056 12 48 8 32 15 60 12 48
83 C0063 13 52 15 60 15 60 12 48
84 C0065 12 48 15 60 16 64 12 48
85 C0060 15 60 17 68 15 60 13 52
86 C0046 12 48 9 36 16 64 12 48
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 187

87 C0040 12 48 12 48 14 56 13 52
88 C0050 12 48 10 40 16 64 13 52
89 C0061 12 48 14 56 14 56 12 48
90 C0073 13 52 14 56 16 64 13 52
91 C0071 14 56 17 68 19 76 12 48
92 C0058 12 48 12 48 16 64 12 48
93 C0041 12 48 14 56 18 72 13 52
94 C0051 12 48 15 60 16 64 12 48
95 C0057 12 48 15 60 16 64 13 52
96 C0049 12 48 16 64 16 64 14 56
97 C0042 13 52 15 60 17 68 12 48
98 C0045 12 48 13 52 14 56 12 48
99 C0069 12 48 13 52 15 60 12 48
100 C0052 15 60 14 56 13 52 12 48
101 C0072 12 48 12 48 12 48 11 44
102 C0068 12 48 11 44 13 52 11 44
Jumlah 1477 1633 1466 1333
Rata-rata 14,5 57,9 16,0 64,0 14,4 57,5 13,1 52,3
Skor maks 25 25 25 25
sd 3,12 5,52 3,38 2,29
Keterangan:
V = verbal,
M = matematis,
Gr = gambar,
Gf = grafik.

Tabel 8.42 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2 pokok bahasan
Usaha dan Energi.

Pos tes Pos tes Pos tes Pos tes


No Kode
V % M % Gr % Gf %
1 A2007 22 88 22 88 21 84 20 80
2 A2008 22 88 25 100 21 84 21 84
188 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

3 A2010 22 88 24 96 20 80 19 76
4 A2011 19 76 23 92 17 68 16 64
5 A2014 18 72 23 92 17 68 17 68
6 A2016 22 88 24 96 21 84 21 84
7 A2017 20 80 24 96 16 64 15 60
8 A2019 23 92 25 100 21 84 21 84
9 A2020 25 100 25 100 24 96 21 84
10 A2021 20 80 25 100 17 68 13 52
11 A2022 19 76 24 96 16 64 16 64
12 A2023 23 92 25 100 22 88 20 80
13 A2024 23 92 24 96 21 84 22 88
14 A2025 23 92 25 100 21 84 20 80
15 A2028 23 92 24 96 21 84 21 84
16 A2034 24 96 25 100 23 92 22 88
17 A2035 18 72 24 96 16 64 17 68
18 A2036 16 64 20 80 17 68 12 48
19 A2044 23 92 25 100 23 92 22 88
20 A2039 21 84 25 100 22 88 23 92
21 A2046 19 76 23 92 17 68 16 64
22 A2048 23 92 25 100 22 88 20 80
23 A2051 23 92 25 100 22 88 20 80
24 A2053 19 76 25 100 18 72 18 72
25 A2058 19 76 24 96 19 76 18 72
26 A2059 21 84 25 100 19 76 18 72
27 A2068 21 84 24 96 21 84 19 76
28 A2071 22 88 25 100 22 88 21 84
29 A2072 21 84 24 96 20 80 20 80
30 A2073 23 92 25 100 23 92 24 96
31 A2080 20 80 22 88 19 76 17 68
32 A2089 18 72 21 84 16 64 15 60
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 189

33 A2090 22 88 24 96 20 80 19 76
34 A2091 18 72 24 96 16 64 15 60
35 A2094 24 96 25 100 24 96 22 88
36 A2099 20 80 22 88 20 80 18 72
37 A2102 23 92 24 96 22 88 21 84
38 A2106 23 92 25 100 24 96 23 92
39 A2115 23 92 25 100 23 92 24 96
40 A2121 22 88 25 100 20 80 18 72
41 B5237 17 68 24 96 22 88 24 96
42 B0896 19 76 24 96 20 80 15 60
43 B5236 18 72 20 80 24 96 20 80
44 B5240 19 76 21 84 24 96 21 84
45 B5235 20 80 15 60 22 88 20 80
46 B5239 21 84 18 72 24 96 21 84
47 B6339 20 80 21 84 24 96 21 84
48 B0986 18 72 23 92 24 96 21 84
49 B0981 19 76 22 88 24 96 22 88
50 B0985 19 76 23 92 24 96 15 60
51 B0988 21 84 20 80 22 88 18 72
52 B5231 17 68 21 84 19 76 15 60
53 B0893 18 72 21 84 21 84 18 72
54 B5238 20 80 25 100 23 92 22 88
55 B5233 19 76 24 96 18 72 21 84
56 B0977 18 72 18 72 22 88 19 76
57 B0984 17 68 19 76 22 88 21 84
58 B0978 20 80 22 88 20 80 20 80
59 B5230 22 88 23 92 20 80 23 92
60 B0991 19 76 24 96 21 84 19 76
61 B0989 18 72 19 76 20 80 22 88
62 B0895 20 80 22 88 20 80 23 92
190 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

63 B5229 21 84 24 96 20 80 23 92
64 B0992 22 88 18 72 23 92 18 72
65 B5234 20 80 24 96 24 96 20 80
66 B5232 21 84 24 96 23 92 23 92
67 B0982 22 88 23 92 22 88 23 92
68 B0980 24 96 22 88 20 80 22 88
69 B5241 22 88 23 92 19 76 23 92
70 B0990 24 96 21 84 18 72 23 92
71 C0053 27 108 19 76 21 84 19 76
72 C0039 18 72 18 72 22 88 20 80
73 C0064 17 68 14 56 18 72 20 80
74 C0066 18 72 22 88 21 84 19 76
75 C0074 18 72 18 72 16 64 19 76
76 C0055 17 68 19 76 16 64 20 80
77 C0047 17 68 23 92 23 92 20 80
78 C0075 19 76 25 100 20 80 14 56
79 C0048 17 68 23 92 20 80 21 84
80 C0059 16 64 25 100 21 84 21 84
81 C0002 20 80 20 80 20 80 21 84
82 C0056 19 76 20 80 20 80 19 76
83 C0063 16 64 18 72 16 64 17 68
84 C0065 17 68 20 80 18 72 19 76
85 C0060 17 68 22 88 21 84 18 72
86 C0046 19 76 20 80 21 84 20 80
87 C0040 18 72 24 96 21 84 20 80
88 C0050 20 80 20 80 22 88 22 88
89 C0061 18 72 24 96 22 88 21 84
90 C0073 17 68 20 80 17 68 18 72
91 C0071 17 68 18 72 17 68 19 76
92 C0058 21 84 24 96 21 84 22 88
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 191

93 C0041 23 92 24 96 23 92 18 72
94 C0051 18 72 23 92 20 80 18 72
95 C0057 22 88 22 88 20 80 20 80
96 C0049 16 64 20 80 19 76 15 60
97 C0042 21 84 18 72 22 88 19 76
98 C0045 17 68 20 80 19 76 20 80
99 C0069 16 64 21 84 20 80 15 60
100 C0052 23 92 23 92 22 88 20 80
101 C0072 17 68 24 96 17 68 20 80
102 C0068 18 72 24 96 20 80 19 76
Jumlah 2039 2286 2089 1994
Rata-rata 20,0 80,0 22,4 89,7 20,5 81,9 19,6 78,2
Skor maks 25 25 25 25
sd 2,43 2,49 2,32 2,56
Keterangan:
V = verbal,
M = matematis,
Gr = gambar,
Gf = grafik.

Tabel 8.43 Analisis Data Pre Test dan Pos Test Usaha dan Energi untuk
Mendapatkan N-gain

Pre Pos Pre Pos Pre Pos Pre Pos


No Kode tes tes tes tes tes tes tes tes
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 A2007 21 22 24 22 19 21 17 20
2 A2008 18 22 21 25 16 21 15 21
3 A2010 13 22 19 24 15 20 13 19
4 A2011 15 19 23 23 15 17 13 16
5 A2014 17 18 22 23 15 17 12 17
6 A2016 20 22 23 24 19 21 17 21
7 A2017 18 20 22 24 17 16 13 15
192 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

8 A2019 20 23 23 25 17 21 15 21
9 A2020 17 25 23 25 15 24 12 21
10 A2021 16 20 23 25 15 17 12 13
11 A2022 21 19 23 24 19 16 17 16
12 A2023 16 23 23 25 15 22 12 20
13 A2024 18 23 20 24 17 21 15 22
14 A2025 18 23 22 25 16 21 14 20
15 A2028 13 23 16 24 14 21 12 21
16 A2034 14 24 23 25 16 23 14 22
17 A2035 19 18 23 24 17 16 16 17
18 A2036 13 16 15 20 15 17 12 12
19 A2044 21 23 24 25 20 23 19 22
20 A2039 14 21 21 25 16 22 11 23
21 A2046 21 19 23 23 19 17 17 16
22 A2048 21 23 24 25 20 22 20 20
23 A2051 21 23 24 25 19 22 17 20
24 A2053 18 19 23 25 16 18 14 18
25 A2058 15 19 24 24 15 19 12 18
26 A2059 18 21 23 25 17 19 16 18
27 A2068 14 21 20 24 15 21 12 19
28 A2071 17 22 22 25 16 22 14 21
29 A2072 18 21 22 24 16 20 14 20
30 A2073 14 23 20 25 15 23 13 24
31 A2080 16 20 22 22 15 19 13 17
32 A2089 19 18 24 21 17 16 15 15
33 A2090 21 22 24 24 21 20 19 19
34 A2091 16 18 23 24 15 16 12 15
35 A2094 23 24 24 25 22 24 21 22
36 A2099 21 20 24 22 20 20 19 18
37 A2102 20 23 24 24 17 22 14 21
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 193

38 A2106 16 23 23 25 15 24 12 23
39 A2115 13 23 17 25 14 23 11 24
40 A2121 15 22 19 25 16 20 11 18
41 B5237 12 17 9 24 11 22 12 24
42 B0896 12 19 9 24 9 20 12 15
43 B5236 12 18 12 20 13 24 10 20
44 B5240 12 19 11 21 14 24 12 21
45 B5235 13 20 10 15 14 22 10 20
46 B5239 13 21 11 18 9 24 10 21
47 B6339 12 20 14 21 13 24 10 21
48 B0986 12 18 9 23 7 24 10 21
49 B0981 12 19 10 22 14 24 15 22
50 B0985 11 19 10 23 11 24 10 15
51 B0988 14 21 12 20 10 22 15 18
52 B5231 12 17 12 21 16 19 13 15
53 B0893 12 18 14 21 10 21 10 18
54 B5238 15 20 7 25 10 23 11 22
55 B5233 14 19 12 24 12 18 15 21
56 B0977 12 18 13 18 10 22 11 19
57 B0984 12 17 13 19 10 22 11 21
58 B0978 14 20 18 22 6 20 16 20
59 B5230 12 22 9 23 12 20 10 23
60 B0991 12 19 10 24 11 21 14 19
61 B0989 12 18 8 19 7 20 12 22
62 B0895 14 20 6 22 3 20 13 23
63 B5229 12 21 13 24 12 20 14 23
64 B0992 15 22 11 18 14 23 12 18
65 B5234 12 20 11 24 9 24 13 20
66 B5232 14 21 12 24 19 23 13 23
67 B0982 16 22 10 23 10 22 13 23
194 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

68 B0980 14 24 13 22 11 20 11 22
69 B5241 14 22 17 23 10 19 12 23
70 B0990 12 24 19 21 9 18 17 23
71 C0053 12 27 8 19 13 21 12 19
72 C0039 12 18 8 18 14 22 12 20
73 C0064 13 17 10 14 15 18 12 20
74 C0066 13 18 13 22 14 21 12 19
75 C0074 12 18 14 18 17 16 12 19
76 C0055 11 17 14 19 10 16 11 20
77 C0047 11 17 13 23 13 23 12 20
78 C0075 11 19 14 25 15 20 12 14
79 C0048 11 17 9 23 10 20 12 21
80 C0059 12 16 12 25 14 21 12 21
81 C0002 12 20 10 20 15 20 12 21
82 C0056 12 19 8 20 15 20 12 19
83 C0063 13 16 15 18 15 16 12 17
84 C0065 12 17 15 20 16 18 12 19
85 C0060 15 17 17 22 15 21 13 18
86 C0046 12 19 9 20 16 21 12 20
87 C0040 12 18 12 24 14 21 13 20
88 C0050 12 20 10 20 16 22 13 22
89 C0061 12 18 14 24 14 22 12 21
90 C0073 13 17 14 20 16 17 13 18
91 C0071 14 17 17 18 19 17 12 19
92 C0058 12 21 12 24 16 21 12 22
93 C0041 12 23 14 24 18 23 13 18
94 C0051 12 18 15 23 16 20 12 18
95 C0057 12 22 15 22 16 20 13 20
96 C0049 12 16 16 20 16 19 14 15
97 C0042 13 21 15 18 17 22 12 19
98 C0045 12 17 13 20 14 19 12 20
99 C0069 12 16 13 21 15 20 12 15
100 C0052 15 23 14 23 13 22 12 20
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 195

101 C0072 12 17 12 24 12 17 11 20
102 C0068 12 18 11 24 13 20 11 19
Jumlah 1477 2039 1633 2286 1466 2089 1333 1994
Rata-rata 14,5 20,0 16,0 22,4 14,4 20,5 13,1 19,6
Skor maks 25 25 25 25 25 25 25 25
sd 3,12 2,43 5,52 2,49 3,38 2,32 2,29 2,56
N-Gain 0,52 0,71 0,58 0,54
Keterangan: V = verbal, M = matematis, Gr = gambar, Gf = grafik.

Skor maksimum untuk masing-masing representasi verbal, matematis,


gambar, dan grafik adalah 25. Sementara itu rangkuman rata-rata skor tes
awal, tes akhir dan nilai N-gain seperti terlihat pada Tabel 8.45.

Tabel 8.44 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
VMG2 Pokok Bahasan Usaha dan Energi

Rata-rata Rata-rata
No Representasi N-gain Keterangan
Tes awal Tes akhir
1. Verbal 14,5 20,0 0,52 Sedang
2. Matematis 16,0 22,4 0,71 Tinggi
3. Gambar 14,4 20,5 0,58 Sedang
4. Grafik 13,1 19,6 0,54 Sedang
Jumlah VMG2 57,9 82,4 0,58 Sedang
Rata-rata VMG2 14,5 20,6 0,58 Sedang
Catatan: Skor maksimum = 25

Berdasarkan analisis data pada Tabel 8.45, diketahui bahwa representasi


matematik memiliki nilai N-gain yang paling tinggi yaitu 0,71, ini berarti
pembelajaran dengan menggunakan acuan hasil pengembangan Usaha
dan Energi dapat meningkatkan kemampuan representasi Matematik
mahasiswa calon guru fisika pada tingkat katagori tinggi. Untuk
representasi verbal, gambar dan grafik nilai N-gain antara 0,5 dan 0,6
yang berarti dapat meningkatkan kemampuan representasi verbal,
gambar, dan grafik pada tingkat katagori.

Berdasarkan hasil analisis data uji coba dengan sampel besar, perbaikan-
perbaikan masih terus dilakukan untuk menyempurnakan draf bahan ajar
mekanika. Temuan-temuan dari uji coba sampel besar untuk pokok
196 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

bahasan ini bermanfaat sebagai rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan


pada pokok bahasan selanjutnya, agar tidak terjadi atau mengulangi
kesalahan-kesalahan yang sama.

8.3.6 Analisis Data Uji Coba Sampel Besar Pokok Bahasan Momentum
dan Impuls
Rekapitulasi analisis data pre test dan pos test pokok bahasan
momentum dan impuls untuk representasi VMG2 dapat diperiksa pada
Tabel 8.46 dan Tabel 8.47. Tabel analisis data pre test-pos test untuk
mendapatkan N-gain, dapat dilihat pada Tabel 8.48.

Tabel 8.45: Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 pokok bahasan
Momentum dan Impuls.

Pre tes Pre tes Pre tes Pre tes


No Kode
V % M % Gr % Gf %
1 A2007 16 80 12 60 12 60 12 60
2 A2008 13 65 12 60 9 45 10 50
3 A2010 8 40 14 70 9 45 8 40
4 A2011 9 45 10 50 8 40 8 40
5 A2014 12 60 13 65 8 40 7 35
6 A2016 15 75 11 55 12 60 12 60
7 A2017 13 65 10 50 10 50 8 40
8 A2019 14 70 12 60 10 50 10 50
9 A2020 11 55 11 55 8 40 7 35
10 A2021 11 55 13 65 8 40 7 35
11 A2022 16 80 11 55 12 60 10 50
12 A2023 11 55 13 65 8 40 7 35
13 A2024 13 65 15 75 8 40 6 30
14 A2025 13 65 14 70 9 45 9 45
15 A2028 8 40 11 55 7 35 7 35
16 A2034 9 45 14 70 9 45 8 40
17 A2035 14 70 8 40 10 50 11 55
18 A2036 8 40 10 50 8 40 5 25
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 197

19 A2044 16 80 10 50 13 65 14 70
20 A2039 8 40 16 80 8 40 6 30
21 A2046 16 80 8 40 13 65 9 45
22 A2048 16 80 11 55 13 65 10 50
23 A2051 16 80 11 55 12 60 12 60
24 A2053 13 65 12 60 9 45 9 45
25 A2058 10 50 10 50 8 40 7 35
26 A2059 13 65 8 40 10 50 11 55
27 A2068 9 45 15 75 8 40 7 35
28 A2071 12 60 10 50 9 45 9 45
29 A2072 13 65 11 55 9 45 9 45
30 A2073 9 45 14 70 8 40 7 35
31 A2080 11 55 12 60 8 40 8 40
32 A2089 14 70 10 50 10 50 8 40
33 A2090 16 80 11 55 14 70 12 60
34 A2091 11 55 8 40 8 40 7 35
35 A2094 18 90 9 45 15 75 16 80
36 A2099 16 80 11 55 14 70 15 75
37 A2102 14 70 12 60 10 50 9 45
38 A2106 11 55 10 50 8 40 7 35
39 A2115 8 40 12 60 7 35 6 30
40 A2121 10 50 14 70 9 45 6 30
41 B5237 8 40 4 20 5 25 2 10
42 B0896 8 40 4 20 3 15 2 10
43 B5236 8 40 7 35 3 15 2 10
44 B5240 8 40 10 50 4 20 4 20
45 B5235 9 45 10 50 8 40 2 10
46 B5239 9 45 11 55 3 15 2 10
47 B6339 8 40 9 45 7 35 2 10
48 B0986 8 40 4 20 3 15 2 10
198 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

49 B0981 8 40 10 50 9 45 7 35
50 B0985 7 35 5 25 6 30 2 10
51 B0988 10 50 7 35 5 25 7 35
52 B5231 8 40 7 35 6 30 5 25
53 B0893 8 40 9 45 4 20 2 10
54 B5238 11 55 7 35 5 25 3 15
55 B5233 10 50 12 60 12 60 7 35
56 B0977 8 40 8 40 5 25 3 15
57 B0984 8 40 13 65 4 20 3 15
58 B0978 10 50 13 65 6 30 6 30
59 B5230 8 40 9 45 12 60 2 10
60 B0991 8 40 6 30 5 25 4 20
61 B0989 8 40 3 15 7 35 4 20
62 B0895 10 50 6 30 3 15 3 15
63 B5229 8 40 8 40 8 40 4 20
64 B0992 11 55 6 30 4 20 2 10
65 B5234 8 40 6 30 4 20 3 15
66 B5232 10 50 8 40 9 45 3 15
67 B0982 12 60 10 50 6 30 5 25
68 B0980 4 20 8 40 11 55 3 15
69 B5241 10 50 12 60 10 50 2 10
70 B0990 8 40 11 55 9 45 9 45
71 C0053 8 40 3 15 2 10 6 30
72 C0039 8 40 9 45 3 15 6 30
73 C0064 8 40 8 40 3 15 2 10
74 C0066 8 40 8 40 4 20 2 10
75 C0074 9 45 5 25 5 25 2 10
76 C0055 9 45 3 15 4 20 2 10
77 C0047 8 40 8 40 9 45 2 10
78 C0075 7 35 14 70 2 10 7 35
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 199

79 C0048 7 35 3 15 3 15 2 10
80 C0059 7 35 4 20 5 25 2 10
81 C0002 7 35 3 15 5 25 2 10
82 C0056 8 40 12 60 4 20 2 10
83 C0063 8 40 5 25 5 25 2 10
84 C0065 8 40 3 15 5 25 2 10
85 C0060 9 45 5 25 5 25 2 10
86 C0046 8 40 5 25 6 30 2 10
87 C0040 11 55 7 35 5 25 3 15
88 C0050 8 40 4 20 6 30 2 10
89 C0061 8 40 4 20 4 20 3 15
90 C0073 8 40 5 25 6 30 3 15
91 C0071 8 40 4 20 4 20 2 10
92 C0058 9 45 4 20 6 30 3 15
93 C0041 10 50 7 35 9 45 2 10
94 C0051 8 40 4 20 6 30 2 10
95 C0057 7 35 6 30 8 40 3 15
96 C0049 8 40 5 25 6 30 2 10
97 C0042 8 40 5 25 6 30 3 15
98 C0045 8 40 6 30 6 30 4 20
99 C0069 9 45 5 25 7 35 2 10
100 C0052 8 40 3 15 4 20 2 10
101 C0072 8 40 3 15 5 25 2 10
102 C0068 11 55 4 20 7 35 2 10
Jumlah 1017 876 739 548
Rata-rata 10,0 49,9 8,6 42,9 7,3 36,2 5,4 26,9
Skor maks 20 20 20 20
sd 2,80 3,52 2,99 3,52
Keterangan:
V = verbal,
M = matematis,
Gr = gambar,
Gf = grafik.
200 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

Tabel 8.46 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2 pokok bahasan
Momentum dan Impuls.

Pos tes Pos tes Pos tes Pos tes


No Kode
V % M % Gr % Gf %
1 A2007 17 85 17 85 16 80 15 75
2 A2008 17 85 19 95 16 80 16 80
3 A2010 17 85 18 90 15 75 14 70
4 A2011 15 75 18 90 12 60 11 55
5 A2014 13 65 18 90 12 60 12 60
6 A2016 17 85 19 95 16 80 16 80
7 A2017 15 75 19 95 11 55 10 50
8 A2019 18 90 19 95 16 80 16 80
9 A2020 20 100 20 100 19 95 16 80
10 A2021 15 75 19 95 12 60 8 40
11 A2022 14 70 19 95 11 55 11 55
12 A2023 18 90 20 100 17 85 15 75
13 A2024 18 90 19 95 16 80 7 35
14 A2025 18 90 19 95 16 80 15 75
15 A2028 18 90 18 90 16 80 16 80
16 A2034 19 95 19 95 18 90 17 85
17 A2035 13 65 19 95 11 55 12 60
18 A2036 11 55 15 75 12 60 7 35
19 A2044 18 90 20 100 18 90 17 85
20 A2039 16 80 19 95 17 85 18 90
21 A2046 14 70 18 90 12 60 11 55
22 A2048 18 90 20 100 17 85 15 75
23 A2051 18 90 20 100 17 85 15 75
24 A2053 14 70 19 95 13 65 13 65
25 A2058 14 70 20 100 14 70 13 65
26 A2059 16 80 19 95 14 70 13 65
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 201

27 A2068 16 80 19 95 16 80 14 70
28 A2071 17 85 19 95 17 85 16 80
29 A2072 16 80 19 95 15 75 15 75
30 A2073 18 90 19 95 18 90 19 95
31 A2080 15 75 17 85 14 70 12 60
32 A2089 13 65 16 80 11 55 10 50
33 A2090 17 85 19 95 15 75 14 70
34 A2091 13 65 19 95 11 55 10 50
35 A2094 19 95 19 95 19 95 17 85
36 A2099 15 75 17 85 15 75 13 65
37 A2102 18 90 19 95 17 85 16 80
38 A2106 18 90 19 95 19 95 18 90
39 A2115 18 90 19 95 18 90 19 95
40 A2121 17 85 19 95 15 75 13 65
41 B5237 13 65 19 95 16 80 14 70
42 B0896 15 75 19 95 14 70 5 25
43 B5236 14 70 15 75 14 70 12 60
44 B5240 15 75 20 100 14 70 13 65
45 B5235 16 80 15 75 16 80 12 60
46 B5239 17 85 18 90 18 90 11 55
47 B6339 16 80 16 80 18 90 13 65
48 B0986 14 70 18 90 20 100 13 65
49 B0981 15 75 20 100 19 95 14 70
50 B0985 15 75 18 90 19 95 7 35
51 B0988 17 85 15 75 17 85 10 50
52 B5231 13 65 16 80 9 45 7 35
53 B0893 14 70 16 80 15 75 10 50
54 B5238 16 80 20 100 18 90 14 70
55 B5233 15 75 20 100 18 90 13 65
56 B0977 14 70 13 65 17 85 11 55
202 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

57 B0984 13 65 19 95 16 80 13 65
58 B0978 16 80 20 100 20 100 10 50
59 B5230 18 90 20 100 20 100 15 75
60 B0991 15 75 20 100 16 80 9 45
61 B0989 14 70 14 70 20 100 14 70
62 B0895 16 80 20 100 20 100 13 65
63 B5229 17 85 19 95 16 80 13 65
64 B0992 18 90 13 65 13 65 8 40
65 B5234 16 80 19 95 19 95 10 50
66 B5232 17 85 20 100 13 65 13 65
67 B0982 18 90 19 95 18 90 15 75
68 B0980 16 80 17 85 20 100 14 70
69 B5241 18 90 18 90 19 95 13 65
70 B0990 20 100 20 100 18 90 15 75
71 C0053 13 65 15 75 7 35 15 75
72 C0039 14 70 15 75 10 50 14 70
73 C0064 13 65 14 70 11 55 9 45
74 C0066 14 70 13 65 12 60 10 50
75 C0074 13 65 9 45 8 40 10 50
76 C0055 14 70 12 60 11 55 9 45
77 C0047 14 70 18 90 8 40 9 45
78 C0075 13 65 19 95 8 40 16 80
79 C0048 13 65 13 65 13 65 10 50
80 C0059 15 75 15 75 10 50 4 20
81 C0002 13 65 17 85 15 75 11 55
82 C0056 12 60 15 75 11 55 11 55
83 C0063 16 80 15 75 10 50 11 55
84 C0065 15 75 15 75 10 50 9 45
85 C0060 12 60 18 90 6 30 7 35
86 C0046 13 65 10 50 8 40 9 45
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 203

87 C0040 13 65 12 60 11 55 8 40
88 C0050 15 75 15 75 11 55 10 50
89 C0061 14 70 16 80 11 55 10 50
90 C0073 16 80 15 75 12 60 12 60
91 C0071 14 70 14 70 12 60 11 55
92 C0058 13 65 10 50 7 35 8 40
93 C0041 13 65 18 90 7 35 9 45
94 C0051 17 85 16 80 11 55 12 60
95 C0057 20 100 16 80 13 65 8 40
96 C0049 14 70 13 65 10 50 8 40
97 C0042 18 90 12 60 10 50 10 50
98 C0045 12 60 10 50 9 45 5 25
99 C0069 17 85 18 90 12 60 9 45
100 C0052 13 65 10 50 9 45 10 50
101 C0072 12 60 11 55 10 50 5 25
102 C0068 19 95 13 65 16 80 10 50
Jumlah 1579 1736 1443 1218
Rata-rata 15,5 77,4 17,0 85,1 14,2 70,7 11,9 59,7
Skor maks 20 20 20 20
sd 2,13 2,87 3,69 3,28
Keterangan:
V = verbal,
M = matematis,
Gr = gambar,
Gf = grafik.

Tabel 8.47 Analisis Data Pre Test dan Pos Test Momentum dan Impuls
untuk Mendapatkan N-gain

Pre Pos Pre Pos Pre Pos Pre Pos


No Kode tes tes tes tes tes tes tes tes
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 A2007 16 17 12 17 12 16 12 15
2 A2008 13 17 12 19 9 16 10 16
204 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

3 A2010 8 17 14 18 9 15 8 14
4 A2011 9 15 10 18 8 12 8 11
5 A2014 12 13 13 18 8 12 7 12
6 A2016 15 17 11 19 12 16 12 16
7 A2017 13 15 10 19 10 11 8 10
8 A2019 14 18 12 19 10 16 10 16
9 A2020 11 20 11 20 8 19 7 16
10 A2021 11 15 13 19 8 12 7 8
11 A2022 16 14 11 19 12 11 10 11
12 A2023 11 18 13 20 8 17 7 15
13 A2024 13 18 15 19 8 16 6 7
14 A2025 13 18 14 19 9 16 9 15
15 A2028 8 18 11 18 7 16 7 16
16 A2034 9 19 14 19 9 18 8 17
17 A2035 14 13 8 19 10 11 11 12
18 A2036 8 11 10 15 8 12 5 7
19 A2044 16 18 10 20 13 18 14 17
20 A2039 8 16 16 19 8 17 6 18
21 A2046 16 14 8 18 13 12 9 11
22 A2048 16 18 11 20 13 17 10 15
23 A2051 16 18 11 20 12 17 12 15
24 A2053 13 14 12 19 9 13 9 13
25 A2058 10 14 10 20 8 14 7 13
26 A2059 13 16 8 19 10 14 11 13
27 A2068 9 16 15 19 8 16 7 14
28 A2071 12 17 10 19 9 17 9 16
29 A2072 13 16 11 19 9 15 9 15
30 A2073 9 18 14 19 8 18 7 19
31 A2080 11 15 12 17 8 14 8 12
32 A2089 14 13 10 16 10 11 8 10
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 205

33 A2090 16 17 11 19 14 15 12 14
34 A2091 11 13 8 19 8 11 7 10
35 A2094 18 19 9 19 15 19 16 17
36 A2099 16 15 11 17 14 15 15 13
37 A2102 14 18 12 19 10 17 9 16
38 A2106 11 18 10 19 8 19 7 18
39 A2115 8 18 12 19 7 18 6 19
40 A2121 10 17 14 19 9 15 6 13
41 B5237 8 13 4 19 5 16 2 14
42 B0896 8 15 4 19 3 14 2 5
43 B5236 8 14 7 15 3 14 2 12
44 B5240 8 15 10 20 4 14 4 13
45 B5235 9 16 10 15 8 16 2 12
46 B5239 9 17 11 18 3 18 2 11
47 B6339 8 16 9 16 7 18 2 13
48 B0986 8 14 4 18 3 20 2 13
49 B0981 8 15 10 20 9 19 7 14
50 B0985 7 15 5 18 6 19 2 7
51 B0988 10 17 7 15 5 17 7 10
52 B5231 8 13 7 16 6 9 5 7
53 B0893 8 14 9 16 4 15 2 10
54 B5238 11 16 7 20 5 18 3 14
55 B5233 10 15 12 20 12 18 7 13
56 B0977 8 14 8 13 5 17 3 11
57 B0984 8 13 13 19 4 16 3 13
58 B0978 10 16 13 20 6 20 6 10
59 B5230 8 18 9 20 12 20 2 15
60 B0991 8 15 6 20 5 16 4 9
61 B0989 8 14 3 14 7 20 4 14
62 B0895 10 16 6 20 3 20 3 13
206 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

63 B5229 8 17 8 19 8 16 4 13
64 B0992 11 18 6 13 4 13 2 8
65 B5234 8 16 6 19 4 19 3 10
66 B5232 10 17 8 20 9 13 3 13
67 B0982 12 18 10 19 6 18 5 15
68 B0980 4 16 8 17 11 20 3 14
69 B5241 10 18 12 18 10 19 2 13
70 B0990 8 20 11 20 9 18 9 15
71 C0053 8 13 3 15 2 7 6 15
72 C0039 8 14 9 15 3 10 6 14
73 C0064 8 13 8 14 3 11 2 9
74 C0066 8 14 8 13 4 12 2 10
75 C0074 9 13 5 9 5 8 2 10
76 C0055 9 14 3 12 4 11 2 9
77 C0047 8 14 8 18 9 8 2 9
78 C0075 7 13 14 19 2 8 7 16
79 C0048 7 13 3 13 3 13 2 10
80 C0059 7 15 4 15 5 10 2 4
81 C0002 7 13 3 17 5 15 2 11
82 C0056 8 12 12 15 4 11 2 11
83 C0063 8 16 5 15 5 10 2 11
84 C0065 8 15 3 15 5 10 2 9
85 C0060 9 12 5 18 5 6 2 7
86 C0046 8 13 5 10 6 8 2 9
87 C0040 11 13 7 12 5 11 3 8
88 C0050 8 15 4 15 6 11 2 10
89 C0061 8 14 4 16 4 11 3 10
90 C0073 8 16 5 15 6 12 3 12
91 C0071 8 14 4 14 4 12 2 11
92 C0058 9 13 4 10 6 7 3 8
93 C0041 10 13 7 18 9 7 2 9
94 C0051 8 17 4 16 6 11 2 12
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 207

95 C0057 7 20 6 16 8 13 3 8
96 C0049 8 14 5 13 6 10 2 8
97 C0042 8 18 5 12 6 10 3 10
98 C0045 8 12 6 10 6 9 4 5
99 C0069 9 17 5 18 7 12 2 9
100 C0052 8 13 3 10 4 9 2 10
101 C0072 8 12 3 11 5 10 2 5
102 C0068 11 19 4 13 7 16 2 10
Jumlah 1017 1579 876 1736 739 1443 548 1218
Rata-rata 10,0 15,5 8,6 17,0 7,3 14,2 5,4 11,9
Skor maks 20 20 20 20 20 20 20 20
sd 2,80 2,13 3,52 2,87 2,99 3,69 3,52 3,28
N-Gain 0,55 0,74 0,54 0,45
Keterangan:
V = verbal, Gr = gambar,
M = matematis, Gf = grafik.

Rangkuman rata-rata skor tes awal, tes akhir dan N-gain dari pokok
bahasan momentum dan impuls seperti terlihat pada Tabel 8.49.

Tabel 8.48 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
VMG2 konsep Momentum dan Impuls

Rata-rata Rata-rata
No Representasi N-gain Keterangan
Tes awal Tes akhir
1. Verbal 10,0 15,5 0,55 Sedang
2. Matematis 8,6 17,0 0,74 Tinggi
3. Gambar 7,3 14,2 0,54 Sedang
4. Grafik 5,4 11,9 0,45 Sedang
Jumlah VMG2 31,2 58,6 0,56 Sedang
Rata-rata VMG2 7,8 14,7 0,56 Sedang
Catatan: Skor maksimum = 20

Skor maksimum ideal untuk masing-masing representasi verbal,


matematis, gambar, dan grafik adalah 20. Berdasarkan analisis data pada
Tabel 8.49, diketahui bahwa representasi matematik memiliki nilai N-
gain yang paling tinggi yaitu 0,74, hal ini berarti pembelajaran dengan
208 | E v a l u a s i D a t a K u a n t i t a t i f . . . .

menggunakan acuan hasil pengembangan Momentum dan Impuls dapat


meningkatkan kemampuan representasi Matematik mahasiswa calon guru
fisika pada katagori tinggi. Sedangkan untuk representasi verbal, gambar
dan grafik nilai N-gain-nya antara 0,4 dan 0,6 yang berarti dapat
meningkatkan kemampuan representasi verbal, gambar, dan grafik pada
tingkat katagori sedang (0,3 < N-gain < 0,7).
BAB 9.
PEMBAHASAN HASIL
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEKANIKA

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka


pembahasan hasil penelitian meliputi pembahasan tentang keterbacaan
bahan ajar mekanika (BAM) hasil pengembangan, kegrafikaan bahan ajar
mekanika (BAM) hasil pengembangan, kelayakan isi bahan ajar
mekanika (BAM) hasil pengembangan, dan kajian tentang kemampuan
representasi VMG2 mahasiswa calon guru fisika setelah melakukan
proses pembelajaran dengan acuan bahan ajar mekanika hasil
pengembangan, dan kajian tentang kemampuan konsep fisika mahasiswa
calon guru fisika setelah melakukan proses pembelajaran dengan acuan
bahan ajar mekanika hasil pengembangan.

9.1 Hasil Evaluasi Tingkat Kegrafikan BAM


Berdasarkan hasil analisis data angket tanggapan bahan ajar mekanika
oleh penimbang ahli (pakar) dan oleh dosen pengampu matakuliah,
diketahuilah hasil evaluasi kegrafikaan dari bahan ajar mekanika. Suatu
kebetulan bahwa antara para penimbang ahli (pakar) dan para dosen
pengampu matakuliah Fisika Dasar 1 memberikan tanggapan yang sama
terhadap kegrafikaan bahan ajar mekanika ini, yaitu rata-rata 83,5% para
penimbang ahli dan para dosen pengampu matakuliah Fisika Dasar 1
memberikan tanggapan dengan katagori tinggi untuk kegrafikaan bahan
ajar mekanika. Ini berarti bahwa penggunaan font pada bahan ajar, jenis
dan ukuran huruf, lay out atau tata letak gambar dan grafik, ilustrasi
gambar dan foto, serta desain tampilan bahan ajar mekanika ini sudah
sangat memuaskan dan cukup menarik minat membaca para mahasiswa
calon guru fisika atau pembaca.

9.2 Hasil Evaluasi Kelayakan Isi BAM


Hasil evaluasi kelayakan isi bahan ajar mekanika juga mengacu pada
analisis data angket tanggapan bahan ajar mekanika oleh penimbang ahli
(pakar) dan oleh dosen pengampu matakuliah. Dari analisis data angket
tersebut diketahui rata-rata 94,5% penimbang ahli (pakar) memberikan
tanggapan dengan katagori tinggi untuk kelayakan isi bahan ajar
mekanika. Sementara itu rata-rata 89% dosen pengampu matakuliah
Fisika Dasar memberikan tanggapan dengan katagori tinggi terhadap
kelayakan isi bahan ajar mekanika hasil pengembangan. Dari hasil
210 | P e m b a h a s a n H a s i l

analisis data tersebut menunjukkan bahwa kejelasan informasi bahan ajar


mekanika, kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan
benar, serta pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien sudah
terpenuhi.

9.3 Hasil Uji Tingkat Keterbacaan BAM


Berdasarkan analisis data tes uji rumpang terhadap enam bab bahan ajar
mekanika yang diteliti yaitu BAB 2 Kinematika Dua Dimensi, BAB 3
Dinamika, BAB 4 Kesetimbangan Benda, BAB 5 Gerak Melingkar, BAB
6 Usaha dan Energi, dan BAB 7 Momentum dan Impuls, terungkap
bahwa nilai rata-rata tingkat keterbacaan masing-masing BAB termasuk
pada katagori tinggi, karena nilai-nilai tersebut apabila dikonversi dengan
katagori tingkat keterbacaan menurut Suhadi, termasuk pada katagori
tinggi (Tinggi > 57%). Selain itu ternyata juga terjadi peningkatan yang
cukup signifikan dari keterbacaan bahan ajar mekanika dari BAB awal
yang diuji sampai dengan keterbacaan dari BAB akhir yang diuji. Secara
grafik peningkatan keterbacaan tiap-tiap bab dapat ditunjukkan pada
Gambar 9.1.

Gambar 9.1: Plot histogram keterbacaan bahan ajar setiap BAB


R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 211

Dari Gambar 9.1 jelas terjadi peningkatan peningkatan keterbacaan bab-


bab bahan ajar mulai dari BAB 2 sampai dengan BAB 7, dan dapat juga
dilihat rata-rata tingkat keterbacaan masing-masing bab yaitu 83%, yang
berarti bahan ajar mekanika hasil pengembangan memiliki tingkat
keterbacaan yang tinggi.

9.4 Hasil Uji Data Kemampuan Representasi VMG2


Hasil uji data kuantitatif dalam penelitian ini sangat penting terutama
digunakan sebagai bahan untuk mengkaji apakah bahan ajar mekanika
yang dikembangkan dapat meningkatkan kemampuan representasi VMG2
mahasiswa calon guru fisika. Pertanyaan khusus atau tujuan khusus dalam
penelitian pengembangan ini akan dikaji dengan mengacu pada hasil
analisis uji data tes awal dan tes akhir proses pembelajaran dengan
menggunakan bahan ajar mekanika hasil pengembangan.

Apabila perolehan skor tes awal untuk representasi verbal dari semua bab
bahan ajar mekanika (BAM) dijumlahkan, maka akan diperoleh skor tes
awal representasi verbal bahan ajar mekanika (BAM). Demikian juga
jumlah skor tes awal untuk representasi matematis dari semua bab adalah
merupakan skor tes awal representasi matematis bahan ajar mekanika
(BAM). Begitu juga untuk representasi gambar dan grafik. Apabila skor
tes akhir untuk representasi verbal dari semua bab bahan ajar mekanika
(BAM) dijumlahkan, maka akan diperoleh skor tes akhir representasi
verbal bahan ajar mekanika (BAM). Demikian juga jumlah skor tes akhir
untuk representasi matematis dari semua bab adalah merupakan skor tes
akhir representasi matematis bahan ajar mekanika (BAM). Begitu juga
untuk representasi gambar dan grafik. Skor maksimum untuk masing-
masing representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik adalah 140,
yang diperoleh dengan cara menjumlahkan skor maksimum masing-
masing representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik untuk setiap
bab yang diuji-cobakan.

Rekapitulasi data hasil tes awal dan tes akhir untuk Representasi Verbal,
Matematis, Gambar, dan Grafik Bahan Ajar Mekanika hasil
pengembangan dapat diperiksa pada Tabel 9.1 dan Tabel 9.2. Kemudian
tabel analisis data tes awal dan tes akhir untuk Representasi Verbal,
Matematis, Gambar, dan Grafik untuk mendapatkan nilai N-gain, dapat
dilihat pada Tabel 9.3.
212 | P e m b a h a s a n H a s i l

Tabel 9.1 Rekap data hasil tes awal representasi VMG2 Bahan Ajar
Mekanika.

Pre tes Pre tes Pre tes Pre tes


No Kode
V % M % Gr % Gf %
1 A2007 72 51,43 55 39,29 51 36,43 42 30
2 A2008 60 42,86 52 37,14 40 28,57 46 32,86
3 A2010 51 36,43 63 45 37 26,43 29 20,71
4 A2011 56 40 71 50,71 40 28,57 36 25,71
5 A2014 64 45,71 77 55 59 42,14 32 22,86
6 A2016 66 47,14 75 53,57 45 32,14 38 27,14
7 A2017 60 42,86 72 51,43 52 37,14 30 21,43
8 A2019 66 47,14 65 46,43 42 30 37 26,43
9 A2020 57 40,71 73 52,14 62 44,29 42 30
10 A2021 52 37,14 57 40,71 46 32,86 29 20,71
11 A2022 72 51,43 58 41,43 53 37,86 52 37,14
12 A2023 59 42,14 63 45 44 31,43 37 26,43
13 A2024 57 40,71 70 50 45 32,14 31 22,14
14 A2025 69 49,29 63 45 44 31,43 34 24,29
15 A2028 53 37,86 69 49,29 61 43,57 43 30,71
16 A2034 55 39,29 69 49,29 49 35 34 24,29
17 A2035 66 47,14 80 57,14 45 32,14 41 29,29
18 A2036 49 35 82 58,57 52 37,14 38 27,14
19 A2044 68 48,57 73 52,14 79 56,43 41 29,29
20 A2039 51 36,43 72 51,43 48 34,29 38 27,14
21 A2046 68 48,57 43 30,71 60 42,86 42 30
22 A2048 71 50,71 59 42,14 45 32,14 42 30
23 A2051 66 47,14 67 47,86 63 45 45 32,14
24 A2053 69 49,29 59 42,14 41 29,29 31 22,14
25 A2058 54 38,57 58 41,43 39 27,86 31 22,14
26 A2059 65 46,43 63 45 63 45 39 27,86
27 A2068 65 46,43 75 53,57 47 33,57 39 27,86
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 213

28 A2071 45 32,14 64 45,71 69 49,29 35 25


29 A2072 65 46,43 81 57,86 65 46,43 31 22,14
30 A2073 53 37,86 93 66,43 59 42,14 56 40
31 A2080 59 42,14 53 37,86 44 31,43 34 24,29
32 A2089 63 45 61 43,57 42 30 48 34,29
33 A2090 66 47,14 64 45,71 49 35 40 28,57
34 A2091 55 39,29 71 50,71 47 33,57 36 25,71
35 A2094 75 53,57 66 47,14 63 45 46 32,86
36 A2099 71 50,71 73 52,14 48 34,29 43 30,71
37 A2102 62 44,29 80 57,14 56 40 35 25
38 A2106 55 39,29 64 45,71 43 30,71 32 22,86
39 A2115 49 35 58 41,43 47 33,57 37 26,43
40 A2121 53 37,86 50 35,71 49 35 27 19,29
41 B5237 62 44,29 43 30,71 43 30,71 42 30
42 B0896 54 38,57 43 30,71 36 25,71 36 25,71
43 B5236 51 36,43 58 41,43 36 25,71 26 18,57
44 B5240 56 40 56 40 40 28,57 34 24,29
45 B5235 57 40,71 67 47,86 62 44,29 35 25
46 B5239 56 40 60 42,86 37 26,43 32 22,86
47 B6339 56 40 68 48,57 45 32,14 28 20
48 B0986 60 42,86 65 46,43 35 25 36 25,71
49 B0981 52 37,14 59 42,14 64 45,71 40 28,57
50 B0985 48 34,29 45 32,14 41 29,29 29 20,71
51 B0988 60 42,86 43 30,71 46 32,86 47 33,57
52 B5231 58 41,43 51 36,43 42 30 36 25,71
53 B0893 54 38,57 63 45 42 30 28 20
54 B5238 66 47,14 47 33,57 37 26,43 30 21,43
55 B5233 52 37,14 59 42,14 51 36,43 42 30
56 B0977 54 38,57 59 42,14 47 33,57 31 22,14
57 B0984 63 45 67 47,86 40 28,57 38 27,14
58 B0978 44 31,43 75 53,57 48 34,29 39 27,86
214 | P e m b a h a s a n H a s i l

59 B5230 61 43,57 61 43,57 69 49,29 32 22,86


60 B0991 49 35 72 51,43 47 33,57 46 32,86
61 B0989 57 40,71 29 20,71 46 32,86 35 25
62 B0895 62 44,29 39 27,86 28 20 34 24,29
63 B5229 57 40,71 55 39,29 51 36,43 40 28,57
64 B0992 63 45 51 36,43 39 27,86 31 22,14
65 B5234 52 37,14 49 35 37 26,43 31 22,14
66 B5232 60 42,86 55 39,29 59 42,14 35 25
67 B0982 63 45 64 45,71 43 30,71 37 26,43
68 B0980 46 32,86 51 36,43 56 40 31 22,14
69 B5241 59 42,14 74 52,86 58 41,43 34 24,29
70 B0990 46 32,86 83 59,29 50 35,71 53 37,86
71 C0053 51 36,43 39 27,86 38 27,14 36 25,71
72 C0039 51 36,43 42 30 38 27,14 35 25
73 C0064 57 40,71 51 36,43 45 32,14 37 26,43
74 C0066 52 37,14 58 41,43 38 27,14 35 25
75 C0074 64 45,71 58 41,43 58 41,43 42 30
76 C0055 56 40 58 41,43 38 27,14 37 26,43
77 C0047 53 37,86 59 42,14 55 39,29 32 22,86
78 C0075 48 34,29 55 39,29 33 23,57 37 26,43
79 C0048 46 32,86 52 37,14 41 29,29 40 28,57
80 C0059 46 32,86 49 35 45 32,14 31 22,14
81 C0002 55 39,29 47 33,57 47 33,57 47 33,57
82 C0056 54 38,57 53 37,86 44 31,43 40 28,57
83 C0063 50 35,71 62 44,29 42 30 33 23,57
84 C0065 52 37,14 50 35,71 44 31,43 36 25,71
85 C0060 58 41,43 69 49,29 57 40,71 42 30
86 C0046 55 39,29 51 36,43 50 35,71 39 27,86
87 C0040 57 40,71 67 47,86 42 30 33 23,57
88 C0050 55 39,29 71 50,71 50 35,71 42 30
89 C0061 51 36,43 56 40 54 38,57 29 20,71
90 C0073 49 35 54 38,57 46 32,86 34 24,29
91 C0071 59 42,14 47 33,57 53 37,86 37 26,43
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 215

92 C0058 54 38,57 50 35,71 42 30 31 22,14


93 C0041 58 41,43 64 45,71 60 42,86 36 25,71
94 C0051 56 40 54 38,57 45 32,14 44 31,43
95 C0057 46 32,86 55 39,29 47 33,57 37 26,43
96 C0049 48 34,29 61 43,57 55 39,29 37 26,43
97 C0042 58 41,43 58 41,43 51 36,43 39 27,86
98 C0045 41 29,29 56 40 56 40 31 22,14
99 C0069 54 38,57 62 44,29 62 44,29 40 28,57
100 C0052 51 36,43 74 52,86 47 33,57 46 32,86
101 C0072 57 40,71 49 35 50 35,71 37 26,43
102 C0068 61 43,57 51 36,43 60 42,86 48 34,29

Jumlah 5813 4152 6154 4396 4941 3529,3 3787 2705


Rata-rata 57,0 40,7 60,3 43,1 48,4 34,6 37,1 26,5
Skor maks 140 140 140 140
sd 7,08 5,06 11,1 7,96 9,11 6,50 5,90 4,21

Keterangan:
V = verbal,
M = matematis,
Gr = gambar,
Gf = grafik.

Tabel 9.2 Rekap data hasil tes akhir representasi VMG2 Bahan Ajar
Mekanika.

No Kode Pos tes Pos tes Pos tes Pos tes


V % M % Gr % Gf %
1 A2007 105 75 116 82,86 102 72,86 87 62,1
2 A2008 91 65 120 85,71 88 62,86 79 56,4
3 A2010 99 70,7 122 87,14 92 65,71 79 56,4
4 A2011 89 63,6 126 90 89 63,57 80 57,1
5 A2014 98 70 130 92,86 95 67,86 78 55,7
6 A2016 98 70 120 85,71 108 77,14 81 57,9
7 A2017 90 64,3 117 83,57 97 69,29 77 55
216 | P e m b a h a s a n H a s i l

8 A2019 103 73,6 118 84,29 117 83,57 86 61,4


9 A2020 102 72,9 127 90,71 120 85,71 94 67,1
10 A2021 89 63,6 118 84,29 102 72,86 61 43,6
11 A2022 102 72,9 129 92,14 98 70 71 50,7
12 A2023 100 71,4 113 80,71 86 61,43 79 56,4
13 A2024 94 67,1 117 83,57 98 70 72 51,4
14 A2025 101 72,1 132 94,29 104 74,29 85 60,7
15 A2028 96 68,6 129 92,14 110 78,57 86 61,4
16 A2034 106 75,7 123 87,86 105 75 85 60,7
17 A2035 92 65,7 119 85 93 66,43 83 59,3
18 A2036 85 60,7 118 84,29 109 77,86 63 45
19 A2044 107 76,4 126 90 120 85,71 97 69,3
20 A2039 96 68,6 129 92,14 105 75 83 59,3
21 A2046 93 66,4 117 83,57 109 77,86 83 59,3
22 A2048 99 70,7 127 90,71 119 85 87 62,1
23 A2051 103 73,6 121 86,43 103 73,57 87 62,1
24 A2053 99 70,7 126 90 83 59,29 83 59,3
25 A2058 91 65 120 85,71 109 77,86 71 50,7
26 A2059 99 70,7 124 88,57 85 60,71 83 59,3
27 A2068 103 73,6 123 87,86 109 77,86 93 66,4
28 A2071 103 73,6 112 80 119 85 93 66,4
29 A2072 103 73,6 115 82,14 111 79,29 87 62,1
30 A2073 115 82,1 129 92,14 113 80,71 103 73,6
31 A2080 91 65 116 82,86 85 60,7 85 60,7
32 A2089 87 62,1 113 80,71 83 59,29 74 52,9
33 A2090 90 64,3 119 85 92 65,71 80 57,1
34 A2091 84 60 120 85,71 85 60,71 74 52,9
35 A2094 106 75,7 116 82,86 100 71,43 84 60
36 A2099 100 71,4 106 75,71 98 70 75 53,6
37 A2102 97 69,3 122 87,14 103 73,57 82 58,6
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 217

38 A2106 94 67,1 122 87,14 111 79,29 98 70


39 A2115 93 66,4 122 87,14 108 77,14 90 64,3
40 A2121 102 72,9 119 85 103 73,57 73 52,1
41 B5237 98 70 116 82,86 104 74,29 87 62,1
42 B0896 86 61,4 113 80,71 82 58,57 75 53,6
43 B5236 95 67,9 117 83,57 97 69,29 78 55,7
44 B5240 90 64,3 124 88,57 100 71,43 86 61,4
45 B5235 99 70,7 121 86,43 102 72,86 82 58,6
46 B5239 94 67,1 119 85 110 78,57 81 57,9
47 B6339 92 65,7 110 78,57 103 73,57 83 59,3
48 B0986 100 71,4 122 87,14 120 85,71 83 59,3
49 B0981 103 73,6 124 88,57 121 86,43 96 68,6
50 B0985 91 65 118 84,29 106 75,71 55 39,3
51 B0988 101 72,1 125 89,29 107 76,43 77 55
52 B5231 97 69,3 113 80,71 94 67,14 70 50
53 B0893 92 65,7 110 78,57 99 70,71 71 50,7
54 B5238 100 71,4 135 96,43 101 72,14 91 65
55 B5233 93 66,4 124 88,57 108 77,14 83 59,3
56 B0977 103 73,6 113 80,71 100 71,43 84 60
57 B0984 96 68,6 114 81,43 101 72,14 89 63,6
58 B0978 89 63,6 113 80,71 112 80 75 53,6
59 B5230 106 75,7 128 91,43 116 82,86 96 68,6
60 B0991 106 75,7 132 94,29 106 75,71 85 60,7
61 B0989 91 65 122 87,14 108 77,14 89 63,6
62 B0895 95 67,9 123 87,86 111 79,29 82 58,6
63 B5229 101 72,1 120 85,71 99 70,71 89 63,6
64 B0992 99 70,7 116 82,86 89 63,57 78 55,7
65 B5234 92 65,7 123 87,86 111 79,29 75 53,6
66 B5232 99 70,7 121 86,43 94 67,14 86 61,4
67 B0982 102 72,9 119 85 110 78,57 95 67,9
218 | P e m b a h a s a n H a s i l

68 B0980 103 73,6 110 78,57 117 83,57 93 66,4


69 B5241 101 72,1 121 86,43 110 78,57 91 65
70 B0990 111 79,3 119 85 109 77,86 94 67,1
71 C0053 102 72,9 109 77,86 86 61,43 89 63,6
72 C0039 82 58,6 107 76,43 81 57,86 78 55,7
73 C0064 96 68,6 116 82,86 88 62,86 81 57,9
74 C0066 86 61,4 113 80,71 84 60 80 57,1
75 C0074 102 72,9 118 84,29 88 62,86 86 61,4
76 C0055 87 62,1 101 72,14 94 67,14 76 54,3
77 C0047 91 65 122 87,14 97 69,29 83 59,3
78 C0075 100 71,4 123 87,86 105 75 90 64,3
79 C0048 92 65,7 120 85,71 102 72,86 92 65,7
80 C0059 89 63,6 119 85 99 70,71 67 47,9
81 C0002 105 75 120 85,71 100 71,43 83 59,3
82 C0056 97 69,3 113 80,71 82 58,57 75 53,6
83 C0063 90 64,3 107 76,43 81 57,86 78 55,7
84 C0065 87 62,1 118 84,29 86 61,43 82 58,6
85 C0060 81 57,9 126 90 91 65 75 53,6
86 C0046 100 71,4 115 82,14 97 69,29 81 57,9
87 C0040 95 67,9 110 78,57 90 64,29 82 58,6
88 C0050 93 66,4 120 85,71 105 75 81 57,9
89 C0061 98 70 124 88,57 108 77,14 87 62,1
90 C0073 87 62,1 114 81,43 85 60,71 68 48,6
91 C0071 90 64,3 118 84,29 92 65,71 85 60,7
92 C0058 93 66,4 111 79,29 102 72,86 86 61,4
93 C0041 98 70 118 84,29 95 67,86 74 52,9
94 C0051 99 70,7 125 89,29 89 63,57 102 72,9
95 C0057 101 72,1 115 82,14 100 71,43 77 55
96 C0049 90 64,3 110 78,57 83 59,29 79 56,4
97 C0042 99 70,7 108 77,14 89 63,57 81 57,9
98 C0045 87 62,1 102 72,85 99 70,71 75 53,6
99 C0069 98 70 123 87,86 100 71,43 82 58,6
100 C0052 103 73,6 120 85,71 99 70,71 94 67,1
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 219

101 C0072 89 63,6 112 80 88 62,86 79 56,4


102 C0068 98 70 121 86,43 110 78,57 93 66,43
Jumlah 9825 7018 12121 8657,9 10208 7291,4 8411 6008
Rata-rata 96,3 68,8 118,8 84,9 100,1 71,5 82,5 59,0
Skor maks 140 140 140 140
sd 6,52 4,66 6,47 4,62 10,5 7,52 8,39 5,99
Keterangan:
V = verbal,
M = matematis,
Gr = gambar,
Gf = grafik.

Tabel 9.3 Analisis Data Pre Test dan Pos Test Bahan Ajar Mekanika
untuk Mendapatkan N-gain
Pre Pos Pre Pre Pre Pos
Pos tes Pos tes
No Kode tes tes tes tes tes tes
V V M M Gr Gr Gf Gf
1 A2007 72 105 55 116 51 102 42 87
2 A2008 60 91 52 120 40 88 46 79
3 A2010 51 99 63 122 37 92 29 79
4 A2011 56 89 71 126 40 89 36 80
5 A2014 64 98 77 130 59 95 32 78
6 A2016 66 98 75 120 45 108 38 81
7 A2017 60 90 72 117 52 97 30 77
8 A2019 66 103 65 118 42 117 37 86
9 A2020 57 102 73 127 62 120 42 94
10 A2021 52 89 57 118 46 102 29 61
11 A2022 72 102 58 129 53 98 52 71
12 A2023 59 100 63 113 44 86 37 79
13 A2024 57 94 70 117 45 98 31 72
14 A2025 69 101 63 132 44 104 34 85
15 A2028 53 96 69 129 61 110 43 86
16 A2034 55 106 69 123 49 105 34 85
220 | P e m b a h a s a n H a s i l

17 A2035 66 92 80 119 45 93 41 83
18 A2036 49 85 82 118 52 109 38 63
19 A2044 68 107 73 126 79 120 41 97
20 A2039 51 96 72 129 48 105 38 83
21 A2046 68 93 43 117 60 109 42 83
22 A2048 71 99 59 127 45 119 42 87
23 A2051 66 103 67 121 63 103 45 87
24 A2053 69 99 59 126 41 83 31 83
25 A2058 54 91 58 120 39 109 31 71
26 A2059 65 99 63 124 63 85 39 83
27 A2068 65 103 75 123 47 109 39 93
28 A2071 45 103 64 112 69 119 35 93
29 A2072 65 103 81 115 65 111 31 87
30 A2073 53 115 93 129 59 113 56 103
31 A2080 59 91 53 116 44 85 34 85
32 A2089 63 87 61 113 42 83 48 74
33 A2090 66 90 64 119 49 92 40 80
34 A2091 55 84 71 120 47 85 36 74
35 A2094 75 106 66 116 63 100 46 84
36 A2099 71 100 73 106 48 98 43 75
37 A2102 62 97 80 122 56 103 35 82
38 A2106 55 94 64 122 43 111 32 98
39 A2115 49 93 58 122 47 108 37 90
40 A2121 53 102 50 119 49 103 27 73
41 B5237 62 98 43 116 43 104 42 87
42 B0896 54 86 43 113 36 82 36 75
43 B5236 51 95 58 117 36 97 26 78
44 B5240 56 90 56 124 40 100 34 86
45 B5235 57 99 67 121 62 102 35 82
46 B5239 56 94 60 119 37 110 32 81
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 221

47 B6339 56 92 68 110 45 103 28 83


48 B0986 60 100 65 122 35 120 36 83
49 B0981 52 103 59 124 64 121 40 96
50 B0985 48 91 45 118 41 106 29 55
51 B0988 60 101 43 125 46 107 47 77
52 B5231 58 97 51 113 42 94 36 70
53 B0893 54 92 63 110 42 99 28 71
54 B5238 66 100 47 135 37 101 30 91
55 B5233 52 93 59 124 51 108 42 83
56 B0977 54 103 59 113 47 100 31 84
57 B0984 63 96 67 114 40 101 38 89
58 B0978 44 89 75 113 48 112 39 75
59 B5230 61 106 61 128 69 116 32 96
60 B0991 49 106 72 132 47 106 46 85
61 B0989 57 91 29 122 46 108 35 89
62 B0895 62 95 39 123 28 111 34 82
63 B5229 57 101 55 120 51 99 40 89
64 B0992 63 99 51 116 39 89 31 78
65 B5234 52 92 49 123 37 111 31 75
66 B5232 60 99 55 121 59 94 35 86
67 B0982 63 102 64 119 43 110 37 95
68 B0980 46 103 51 110 56 117 31 93
69 B5241 59 101 74 121 58 110 34 91
70 B0990 46 111 83 119 50 109 53 94
71 C0053 51 102 39 109 38 86 36 89
72 C0039 51 82 42 107 38 81 35 78
73 C0064 57 96 51 116 45 88 37 81
74 C0066 52 86 58 113 38 84 35 80
75 C0074 64 102 58 118 58 88 42 86
76 C0055 56 87 58 101 38 94 37 76
77 C0047 53 91 59 122 55 97 32 83
222 | P e m b a h a s a n H a s i l

78 C0075 48 100 55 123 33 105 37 90


79 C0048 46 92 52 120 41 102 40 92
80 C0059 46 89 49 119 45 99 31 67
81 C0002 55 105 47 120 47 100 47 83
82 C0056 54 97 53 113 44 82 40 75
83 C0063 50 90 62 107 42 81 33 78
84 C0065 52 87 50 118 44 86 36 82
85 C0060 58 81 69 126 57 91 42 75
86 C0046 55 100 51 115 50 97 39 81
87 C0040 57 95 67 110 42 90 33 82
88 C0050 55 93 71 120 50 105 42 81
89 C0061 51 98 56 124 54 108 29 87
90 C0073 49 87 54 114 46 85 34 68
91 C0071 59 90 47 118 53 92 37 85
92 C0058 54 93 50 111 42 102 31 86
93 C0041 58 98 64 118 60 95 36 74
94 C0051 56 99 54 125 45 89 44 102
95 C0057 46 101 55 115 47 100 37 77
96 C0049 48 90 61 110 55 83 37 79
97 C0042 58 99 58 108 51 89 39 81
98 C0045 41 87 56 102 56 99 31 75
99 C0069 54 98 62 123 62 100 40 82
100 C0052 51 103 74 120 47 99 46 94
101 C0072 57 89 49 112 50 88 37 79
102 C0068 61 98 51 121 60 110 48 93
Jumlah 5813 9825 6154 12121 4941 10208 3787 8411
Rata-rata 57,0 96,3 60,3 118,8 48,4 100,1 37,1 82,5
Skor maks 140 140 140 140 140 140 140 140
sd 7,08 6,52 11,1 6,47 9,11 10,5 5,90 8,39
Ng 0,47 0,73 0,56 0,44
Keterangan:
V = verbal,
M = matematis,
Gr = gambar,
Gf = grafik.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 223

Skor tes awal (pre test), skor tes akhir (pos test), dan nilai N-gain untuk
representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik dari Bahan Ajar
Mekanika hasil pengembangan, diperoleh dengan cara merangkum hasil
analisis data pre test-pos test pada Tabel 9.3.

Adapun rangkuman skor tes awal, skor tes akhir, dan nilai N-gain untuk
representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik dari Bahan Ajar
Mekanika hasil pengembangan dapat ditunjukkan pada Tabel 9.4.

Tabel 9.4 Rata-rata skor tes awal, tes akhir, dan N-gain representasi
verbal, matematis, gambar, dan grafik Bahan Ajar Mekanika.

Rata-rata Tes Rata-rata Tes N-


No Representasi Keterangan
awal akhir gain
1. Verbal 57,0 96,3 0,47 Sedang
2. Matematis 60,3 118,8 0,73 Tinggi
3. Gambar 48,4 100,1 0,56 Sedang
4. Grafik 37,1 82,5 0,44 Sedang
Jumlah VMG2 202,9 397,7 0,55 Sedang
Rata-rata VMG2 50,7 99,4 0,55 Sedang
Catatan: Skor maksimum = 140

Berdasarkan analisis data pada Tabel 9.4, diketahui bahwa representasi


matematik memiliki nilai N-gain yang paling tinggi yaitu 0,73. Nilai ini
membuktikan bahwa pembelajaran dengan bantuan bahan ajar mekanika
hasil pengembangan dapat meningkatkan kemampuan representasi
matematik mahasiswa calon guru fisika pada katagori tinggi (Ng ≥ 0,7).

Untuk kemampuan representasi verbal, gambar dan grafik nilai N-gain-


nya antara 0,4 dan 0,6, yang berarti pembelajaran dengan menggunakan
acuan hasil pengembangan bahan ajar mekanika dapat meningkatkan
kemampuan representasi verbal, gambar, dan grafik mahasiswa calon
guru fisika pada tingkat katagori sedang (0,3 < Ng < 0,7).

Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa bahan ajar mekanika yang


dikembangkan benar-benar mampu meningkatkan representasi verbal,
matematis, gambar, dan grafis mahasiswa calon guru fisika.
224 | P e m b a h a s a n H a s i l

9.5 Pembahasan Kegrafikan Bahan Ajar Mekanika (BAM)


Menurut Depdiknas (2008), menyatakan evaluasi terhadap komponen
kegrafikaan antara lain mencakup: i) Penggunaan font, jenis dan ukuran;
ii) Lay out atau tata letak; iii) Ilustrasi, gambar, foto; dan iv) Desain
tampilan. Evaluasi kegrafikaan bahan ajar mekanika hasil pengembangan
ini mengacu pada evaluasi kegrafikaan menurut Depdiknas.

Berdasarkan hasil analisis data angket tanggapan bahan ajar mekanika


oleh penimbang ahli (pakar) dan oleh dosen pengampu matakuliah,
diketahuilah hasil evaluasi kegrafikaan dari bahan ajar mekanika. Suatu
kebetulan bahwa antara penimbang ahli dan dosen pengampu matakuliah
memberikan tanggapan yang sama terhadap kegrafikaan bahan ajar ini,
yaitu rata-rata 83,5% penimbang ahli dan dosen pengampu matakuliah
memberikan tanggapan dengan katagori tinggi untuk kegrafikaan bahan
ajar mekanika. Dan sisanya 16,5% penimbang ahli, dan dosen pengampu
matakuliah mengatakan kegrafikaan bahan ajar mekanika (BAM)
berkatagori sedang.

Dari perbandingan persentase tanggapan dari pakar dan dosen ini


memperjelas keyakinan pengembang bahwa kegrafikaan bahan ajar
mekanika memang berkatagori tinggi. Artinya penggunaan font, jenis dan
ukuran, lay out atau tata letak, ilustrasi gambar dan foto, serta desain
tampilan bahan ajar mekanika sudah sangat memuaskan dan mampu
menarik minat membaca para pembaca khususnya mahasiswa calon guru
fisika.

Dengan tingkat kegrafikaan yang tinggi tersebut, berarti bahan ajar


mekanika hasil pengembangan ini memiliki penampilan yang cukup
menarik. Hal ini senada dengan pendapat Belawati (2006), yang
mengatakan bahwa penggunaan kegrafikaan dalam buku ajar memiliki
ragam manfaat antara lain menjadikan bahan ajar lebih menarik melalui
variasi penampilan.

9.6 Pembahasan Kelayakan Isi Bahan Ajar Mekanika (BAM)


Kelayakan isi suatu buku menunjukkan bahwa isi buku ajar tidak
dikembangkan secara asal-asalan. Evaluasi kelayakan isi bahan ajar ini
mengacu pada Depdiknas (2008), yang menyatakan evaluasi terhadap
komponen kelayakan isi antara lain mencakup: i) kesesuaian dengan
deskripsi; ii) kesesuaian dengan perkembangan anak; iii) kesesuaian
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 225

dengan kebutuhan bahan ajar; iv) kebenaran substansi materi


pembelajaran; v) manfaat untuk penambahan wawasan; dan vi)
kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial.

Hasil evaluasi kelayakan isi bahan ajar mekanika juga mengacu pada
analisis data angket tanggapan bahan ajar mekanika oleh penimbang ahli
(pakar) dan oleh dosen pengampu matakuliah. Dari analisis data angket
tersebut diketahui rata-rata 94% penimbang ahli (pakar) memberikan
tanggapan dengan katagori tinggi untuk kelayakan isi bahan ajar
mekanika. Sementara itu rata-rata 89% dosen pengampu matakuliah
Fisika Dasar memberikan tanggapan dengan katagori tinggi terhadap
kelayakan isi bahan ajar mekanika hasil pengembangan. Dari hasil
analisis data tersebut menunjukkan bahwa keterbacaan bahan ajar
mekanika, kejelasan informasinya, kesesuaian dengan kaidah Bahasa
Indonesia yang baik dan benar, serta pemanfaatan bahasa secara efektif
dan efisien sudah terpenuhi dalam bahan ajar mekanika.

Hasil evaluasi ini telah memberikan informasi yang sangat meyakinkan,


sehingga pengembang tidak merasa khawatir terhadap hal negatif
terhadap kelayakan isi bahan ajar ini. Belawati (2006) mengatakan bahwa
kelayakan isi sangat penting untuk diperhatikan sehingga buku ajar tidak
menyebarkan kesalahan-kesalahan konsep atau “miskonsepsi” yang dapat
dibawa pembelajar kejenjang pendidikan selanjutnya atau ke dalam
kehidupan di masyarakat. Kelayakan isi bahan ajar juga sangat penting
diperhatikan kebenarannya, karena fungsi dari bahan ajar antara lain
sebagai: i) pedoman bagi dosen/guru, ii) pedoman bagi siswa, dan iii) alat
evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran (Depdiknas, 2008).
Dengan demikian setiap bahan ajar sudah seharusnya memiliki kelayakan
isi yang tinggi agar tidak menyebarkan miskonsepsi.

9.7 Pembahasan Keterbacaan Bahan Ajar Mekanika (BAM)


Keterbacaan suatu bahan ajar termasuk bahan ajar mekanika hasil
pengembangan ini wajib untuk diuji, karena keterbacaan suatu bahan ajar
menunjukkan seberapa besar tingkat kesulitan buku tersebut dipahami
dan dibaca oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Suparno (2005),
yang mengatakan bahwa buku-buku untuk siswa harus selalu dicek
keterbacaannya, untuk melihat seberapa besar tingkat kesulitan buku
tersebut dipahami dan dibaca oleh siswa. Pendapat yang senada juga
menyatakan bahwa “Keterbacaan bahan ajar adalah keadaan dari sebuah
226 | P e m b a h a s a n H a s i l

bacaan dipandang dari mudah atau sukarnya untuk dipahami” (Rusyana,


2004; Pikulski, 2005).

Terkait dengan teori keterbacaan di atas, bahwa analisis data tes uji
rumpang terhadap enam bab yang diuji-cobakan, diperoleh tingkat
keterbacaan uji coba sampel besar untuk masing-masing bab berturut-
turut yaitu: BAB 2 = 75%, BAB 3 = 80%, BAB 4 = 82%, BAB 5 = 83%,
BAB 6 = 87%, dan BAB 7 = 93%. Nilai-nilai ini apabila dikonversi
dengan katagori tingkat keterbacaan menurut Suhadi (1996), maka nilai-
nilai tersebut termasuk pada tingkat kategori tinggi yaitu lebih besar dari
57% atau (X > 57%, Suhadi, 1996).

Selain itu yang dapat dijelaskan dari hasil ini yaitu terjadi peningkatan
yang cukup signifikan dari keterbacaan BAB 2 sampai keterbacaan BAB
7. Tingkat keterbacaan menyeluruh dari bahan ajar mekanika dapat dilihat
dari jumlah rata-rata tingkat keterbacaan masing-masing bab dibagi enam
yang diketahui 83%. Artinya bahan ajar mekanika hasil pengembangan
memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Dengan modal keterbacaan
yang tinggi seperti dikatakan oleh para pakar, berarti bahan ajar mekanika
hasil pengembangan ini tidak sulit untuk dipahami oleh para mahasiswa
calon guru fisika.

9.8 Pembahasan Bahan Ajar Mekanika Terkait dengan


Meningkatkan Representasi VMG2
Pembahasan bahan ajar mekanika terkait dengan kemampuannya dalam
meningkatkan representasi Verbal, Matematika, Gambar, dan Grafik
mahasiswa calon guru fisika, dapat ditampilkan melalui sub anak bab
berikut.

9.8.1 Pembahasan Bahan Ajar Mekanika Terkait dengan Meingkatkan


Representasi Verbal
Kemampuan representasi Verbal mahasiswa calon guru fisika setelah
mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan bahan ajar
mekanika hasil pengembangan, dapat dianalisis dengan menggunakan
rumus N-gain (Hake, 1999; Meltzer, 2002; Coletta, 2007). Nilai N-gain
untuk setiap BAB dan nilai rata-rata dari seluruh BAB bahan ajar
mekanika adalah antara 0,3 dan 0,7. Plot hitogram nilai N-gain Verbal
antar BAB seperti Gambar 9.2
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 227

Gambar 9.2: Plot hitogram perbandingan nilai N-gain Verbal antar BAB

Nilai N-gain ini bila dikonversi dengan kategori N-gain menurut Hake
(1999) termasuk pada katagori sedang (0,3 < N-gain < 0,7). Hasil ini
menunjukkan bahwa bahan ajar mekanika hasil pengembangan dapat
membantu meningkatkan kemampuan representasi Verbal mahasiswa
calon guru fisika pada tingkat katagori sedang.

9.8.2 Pembahasan Bahan Ajar Mekenika Terkait dengan Meningkatkan


Representasi Matematika
Bahan ajar mekanika hasil pengembangan juga dapat membantu
meningkatkan kemampuan representasi matematis mahasiswa calon guru
fisika sampai pada katagori tinggi. Nilai N-gain untuk representasi
matematis ini untuk semua BAB bahan ajar mekanika adalah di atas 0,7
yang berarti tingkat representasi matematis bahan ajar berkatagori tinggi
(N-gain ≥ 0,7). Plot histogram nilai N-gain matematik antar BAB seperti
Gambar 9.3.
228 | P e m b a h a s a n H a s i l

Gambar 9.3 Plot histogram perbandingan nilai N-gain Matematis antar


BAB

Dengan demikian berarti rata-rata perolehan skor mahasiswa calon guru


fisika dengan pembelajaran menggunakan bantuan Bahan Ajar Mekanika
berkategori tinggi.

9.8.3 Pembahasan Bahan Ajar Mekanika Terkait dengan Meningkatkan


Representasi Gambar
Kemampuan representasi Gambar mahasiswa calon guru fisika setelah
proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan bahan ajar mekanika
hasil pengembangan, dapat dianalisis dengan menggunakan rumus N-gain
(Hake, 1999; Meltzer, 2002; Coletta, 2007). Nilai N-gain untuk setiap
BAB dan nilai rata-rata dari seluruh BAB bahan ajar adalah antara 0,3
sampai 0,7. Nilai N-gain ini bila dikonversi dengan kategori N-gain
menurut Hake (1999) termasuk pada katagori sedang (0,3 < N-gain <
0,7). Plot hitogram nilai N-gain gambar antar BAB seperti Gambar 9.4.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 229

Gambar 9.4 Plot histogram perbandingan nilai N-gain Gambar antar


BAB

Hasil ini menunjukkan bahwa bahan ajar mekanika hasil pengembangan


dapat membantu meningkatkan kemampuan representasi Gambar
mahasiswa calon guru fisika pada tingkat katagori sedang.

9.8.4 Pembahasan Bahan Ajar Mekanika Terkait dengan Meningkatkan


Representasi Grafik
Kemampuan representasi Grafik mahasiswa calon guru fisika setelah
proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan bahan ajar mekanika
hasil pengembangan, dapat dianalisis dengan menggunakan rumus N-gain
(Hake, 1999; Meltzer, 2002; Coletta, 2007). Nilai N-gain untuk setiap
BAB dan nilai rata-rata dari seluruh BAB bahan ajar adalah antara 0,3
sampai 0,7. Nilai N-gain ini bila dikonversi dengan kategori N-gain
menurut Hake (1999) termasuk pada katagori sedang (0,3 < N-gain <
0,7). Hasil analisisnya mulai BAB 2 sampai BAB 7 seperti terlihat pada
Gambar 9.5.
230 | P e m b a h a s a n H a s i l

Gambar 9.5: Plot histogram perbandingan nilai N-gain Grafik antar BAB

9.8.5 Perbandingan Kemampuan Meningkatkan Representasi Verbal,


Matematika, Bamgar, dan Grafik BAM
Perbandingan dalam membantu meningkatkan kemampuan representasi
verbal, matematis, gambar, dan grafik bahan ajar hasil pengembangan,
seperti dilihat pada Gambar 9.6.

Gambar 9.6: Plot histogram perbandingan nilai N-gain BAM


R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 231

Dari Gambar 9.6 terlihat bahwa kemampuan bahan ajar mekanika hasil
pengembangan dalam membantu meningkatkan kemampuan representasi
verbal, matematik, gambar, dan grafik, diketahui bahwa representasi
matematik yang paling baik yaitu mampu membantu meningkatkan
sampai pada katagori tinggi. Sementara itu representasi verbal, gambar,
dan grafik meningkat sampai pada katagori sedang. Fenomena ini terjadi
disebabkan karena adanya suatu kebiasaan (tradisi) dalam menjelaskan
konten fisika terutama mulai dari tingkat SMA sampai Perguruan Tinggi,
dimana guru kebih sering menulis representasi matematik dibandingkan
dengan representasi yang lain pada saat menjelaskan konsep-konsep
fisika. Boleh dikatakan jarang para guru fisika menulis di papan tulis
representasi verbal, walaupun penjelasan konsep-konsep fisika bahkan
lebih didominasi oleh representasi verbal. Selain kebiasaan dalam
pembelajaran tersebut, kebiasaan dalam menjawab soal-soal fisika juga
lebih cendrung dengan menggunakan representasi matematik. Hal ini juga
disebabkan karena soal-soal dalam buku-buku fisika lebih sering
mempertanyakan masalah representasi matematik dibandingkan dengan
representasi yang lainnya.
232 | P e m b a h a s a n H a s i l
DAFTAR PUSTAKA

Agung, Gregoris. (2001). Belajar Sendiri Desain Web Interaktif dan


Dinamis dengan FrontPage 2000 dan Dreamweaver 4. Jakarta :
PT Elex Media Komputindo.

Ainsworth, S. (1999). “ The Function of Multiple Representasi”.


Computers and Education, 33, 131-152.

Ali, M. (1997). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Alwasilah, A.C. (2005). Menaksir Buku Ajar, Pikiran Rakyat [Online],


Tersedia:http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2005/0505/26/cakra
-wala/index.htm. [19 Nopember 2009].

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta.

Bao, L. and Redish, E.F. (2006). “Model analysis: Representing and


assessing the dynamics of student learning”. Phys. Rev. ST: Phys.
Educ. Res.2, 010103.

Belawati, T. dkk. (2006). Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta:


Universitas Terbuka.

Berns, R.G. and Ericson, P.M. (2002). Contextual Teaching and


Learning, USA, Bowling Green State University,
(http://www.bgsu.edu/ organizations/ctl/constructsdata.html.).

Bowen, C.W. (1998). “Item Design Considerations for Computer-Based


Testing of Studen Learning in Chemistry”. Journal of Chemical
Education. 75. (9). 1172-1175.

BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Depdiknas.

BSNP. (2006a). Instrumen Penilaian Tahap Pra Seleksi Buku Teks


Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
234 | D a f t a r P u s t a k a

Campbell, N.(1953). What is Science?.New York: Dover Publications.


INC.

Carin, A. A. & Sund, R. B. (1989). Teaching Modern Science. Second


edition. Ohio: Charles E. Merril Publishing Company, A Bell &
Howell Company.

Chiappetta E. L. Sethna, G. H. and Fillman, D.A. (1993). Do middle


school life science textbooks provide a balance of scientific
literacy themes? Journal of Reseorch in Science Teoching Vol.30,
No. 7 pp 787-797. Texas: John Willey & Sons, Inc.

Coletta, V. P. Et.al. (2007). Interpreting force concept inventory scores:


Normalized gain and SAT scores. [online]. Tersedia: http://www.
prstper.aps.org/PRSTPER/v3/i1/e010106/.[5 Pebruari 2011].

Dabutar, J. (2007). Strategi Pembelajaran Quantum Teaching dan


Quantum Learning. [Online] tersedia: butar_lbt@yahoo.co.id.
[Akses: 10 Maret 2010].

Dahar, R.W. (1989). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas, (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Dirjen


Dikdasmen.

Dimyati, dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Dirjen Dikti. (1991). Kurikulum Pendidikan MIPA LPTK Program S-1.


Jakarta: Dirjen Dikti.

Ellington, H. and Race, P. (1996). Producing Teaching Materials: a Hand


Book for Teachers and Trainers, Second Edition, London: Kogan
Page, Ltd.

Fattah, N. (2000). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: CV. Andira.

Gabel, D.L. (1993). “ Use of Particle Nature of Matter in Developing


Conceptual Understanding”. Journal of Chemical Education. 70.
(3). 193-194.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 235

Gagne, Robert M. (Mudandir, Penerjemah). (1989). Kondisi Belajar dan


Teori Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Dirjend. Dikti.

Goldin, G.A. (2002). Representation in Mathematical Learning and


Problem Solving. Dalam L.D. English (Ed). Handbook of
International Research in Mathematics Education (IRME). New
Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. [online]. Tersedia:


http://www.physics.indiana.edu/sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf.
[5 Pebruari 2011].

Harlen W. (1992). The Teaching Of Science. London: David Fulton


Publishers.

Hayati, S. (2001). Pengembangan Bahan Ajar Berorientasi Kehidupan


dan Alam Pekerjaan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas
Pendidikan Indonesia.

Kohl, P.B. and Finkelstein, N.D. (2005). “Student representational


competence and self-assessment when solving physics problems”.
Rev. ST: Phys. Educ. Res.1, 010104.

Kohl, P.B. and Finkelstein, N.D. (2006). “Effect of instructional


environment on physics students’ representational skills”. Phys.
Rev. ST: Phys. Educ. Res.2, 010102.

Kohl, P.B. and Finkelstein, N.D. (2006). “Effects of representation on


students solving physics problems: A fine-grained
characterization”. Phys. Rev. ST: Phys. Educ. Res.2, 010106.

Makardika, K. (2008). Pengusaan Konsep Fisika Mahasiswa Pendidikan


Fisika pada Semester Awal, Pertengahan dan Akhir di FKIP
Universitas Jember. Laporan Field Study, Pengembangan
Program Pendidikan IPA. Bandung: tidak diterbitkan.

Makardika, K. (2005). “Penerapan Model Pembelajaran Quantum yang


terintegrasi dalam Power Multimedia CD Interaktif untuk
Meningkatkan Prestasi Akademik Mahasiswa Pendidikan Fisika”.
Jurnal Pancaran Pendidikan. 17, (60), 61-79.
236 | D a f t a r P u s t a k a

Makardika, K. (2001). Rencana Kegiatan Belajar Mengajar (RKBM)


Mekanika. Jember: PS Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Jember.

Mahardika, K., et al (2010). “Characteristic of mechanics teaching


materials for increasing students of physics teacher candidates
representation ability on verbal, mathematical, picture, and
graphic”. Proceeding The 4th International Seminar on Science
Education: Curriculum Development of Science Education in 21st
Century. ISBN: 978-979-99232-3-3.

Mahardika, K., dkk (2011). “Developing kinematics concepts in one


dimension to improve verbal, mathematics, image, and graph
representation ability of physics teacher candidate students”.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan: Asesmen Otentik dalam
Implementasi Pembelajaran Aktif dan Kreatif. ISBN: 978-979-
3262-04-8.

Mahardika, K., dkk (2011). “Kajian Representasi Verbal, Matematis,


Gambar, dan Grafis (VMG2) dalam Konsep Penggambaran
Gerak”. Jurnal Saintifika. 12, (2). 1411-5433.

Metcalf, Kim, K. (1992). The effects of a guided training experience on


the instructional clarity of preservice teachers. Teaching and
Teacher Education. 8 (3), 275-286.

Meltzer, David, E. (2002). The relationship between Mathematics


preparation and conceptual learning gain in Physics: A possible
hidden variable in diagnostic pretest scores. American Journal
Physics. 70 (2), 1259-1267.

Nasution, S. (1991). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja


Rosdakarya.

National Research Council. (1996). National Science Education


Standards. Washington, DC: National Academy Press.

Newhouse, C.P., Lane J., and Brown, C. (2007). “Reflecting on Teaching


Practices using Digital Video Representation in Teacher
Education”. Australian Journal of Teacher Education. 1-12.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 237

Nickerson R.S., Perkins D.N., and Smith E. (1985). The Teaching Of


Thinking, Lawrence Erlbaum Associates. New Jersey: Publishers
Hillsdale.

Noah S. Podolefsky and Noah D. Finkelstein, (2006). “Use of analogy in


learning physics: The role of representations”. Phys. Rev. ST:
Phys. Educ. Res.2, 020101.

Pannen, P. & Purwanto. (1996). Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Dirjen


Dikti., Depdikbud.

Pidekso, A. (2009). Panduan Praktis SPSS 17 untuk Pengolahan Data


Statistik. Yogyakarta: Andi Offset.

Pikulski, J. J. (2003). Readability. [Online]. Tersedia:


htp://www.eduplace. com / state /author/pikulski.pdf. [14 Mei
2003].

Prain, V., and Waldrip, B.G. (2007). “An exploratory study of teacher’
perspectives about using multi-modal representations of concepts
to enhance science learning“. Canadian Journal of Science,
Mathematics and Tecnology Education.

Pusat Perbukuan. (2006). Pedoman Penilaian Buku Teks Pelajaran


Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs dan SMA/MA.
Jakarta: Depdiknas.

Romiszowski, A. J. (1984). Producing Instructional System. Kogan Page:


Nichols Publishing Company

Rustaman, N. (1995). Proposal Pengkajian dan Penilaian Buku


Pelajaran IPA Biologi SLTP. Jakarta: Direktorat Pendidikan
Menengah Umum-Depdikbud.

Rusyana, Y. & Suherli. (2004). Pedoman Keterbacaan Bulu Pelajaran


SD. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Savinainen, A. & Scott, P. (2002). The force concept Inventory: A tool


for monitoring student learning. Physics Education. 37 (1), 45-52.
238 | D a f t a r P u s t a k a

Sadiman, Arief S. (2004). Pendayagunaan Teknologi Informasi dan


Komunikasi untuk Pembelajaran. Makalah: tidak diterbitkan.

Siregar, N. (1999). Penelitian Kelas: Teori, Metodologi dan Analisis,


Bandung: IKIP Bandung Press.

Soesanto, H. (2009). Pembelajaran Sistem Koloid dengan Multiple


Representasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa SMA. Thesis Magister Pendidikan IPA pada Sekolah
Pascasarjana UPI Bandung. Bandung: Tidak dipublikasikan.

Sudjana, N. (1991). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di


Sekolah. Bandung: Penerbit Sinar Baru.

Suhadi, R. (1996). Analisis Bahasa Buku Paket SMA dari Segi


Keterbacaan (Suatu Pendekatan Analisis Kalimat dan Uji
Rumpang yang Dilakukan oleh Pembelajar Jurusan Fisika di
SMA Negeri di Kotamadya Bandung). Disertasi Doktor pada
Program Pascasarjana IKIP Bandung. Bandung: Tidak
dipublikasikan.

Sukmadinata, N.S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan


Fisika. Jakarta: Grasindo.

Supriadi, D. (2000). Anatomi Buku Sekolah di Indonesia. Jogjakarta:


Adicita Karya Nusa.

Sutarto. (2005). “Buku Ajar Fisika (BAF) dengan Tugas Analisis Foto
Kejadian Fisika (AFKF) sebagai Alat Bantu Penguasaan Konsep
Fisika”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 11, (054), 326-348.

Sutarto dan Indrawati. (2006). Analisis Kebijakan: Dalam Melihat


Kelemahan Pendidikan dan Alternatif Pengembangannya.
Jember: Universitas Jember.
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 239

Toto. (2009). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dasar Untuk Calon


Guru Biologi. Disertasi Doktor pada SPs UPI Bandung: tidak
diterbitkan.

Trowbridge, L. W. & Bybee, R. W. (1990). Becoming a Secondary


School Science Teacher, Fifth edition. Columbus: Merrill
Publishing Company, A Bell & Howell Company.

Van den Berg, (Eds) (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remediasinya.


Salatiga: Universitas Kristen Satyawacana.

Waldrip, B., Prain, V., and Carolan, J. (2006). “Learning Junior


Secondary Science through Multi-Modal Representations”.
Electronic Journal of Science Education.11, (1), 88-107.

Wiratno, S. (2000). “Tujuan Prosedur dan Mekanisme Penilaian Buku


Sekolah untuk Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jurnal Dikbud.
023, Mei 2000, 105-116.

Wittmann, M.C. (2006). “Using resource graphs to represent conceptual


change”. Phys. Rev. ST: Phys. Educ. Res.2, 020105.

Zais, R.S. (1976). Curriculum: Principles and Foundation. New York:


Harper & Row, Publisher.
240 | D a f t a r P u s t a k a
GLOSARIUM

Analisis kebutuhan bahan ajar, digunakan untuk mengetahui prinsip-


prinsip yang diperlukan dalam mengembangkan bahan ajar.
Bahan ajar, segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu dosen
fisika/guru fisika/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar.
Bahan ajar cetak, bahan ajar yang dapat ditampilkan dalam bentuk
handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, foto/gambar, dan model/maket.
Bahan ajar dengan multirepresentasi, memiliki kemampuan untuk
memadukan verbal, matematik, gambar dan grafik yang tertuang
dalam bahan ajar; Bahan ajar dengan multrepresentasi juga dapat
menunjang peningkatan ketrampilan berpikir kritis.
Bahan ajar IPA-fisika, suatu sumber produk IPA – fisika dari fakta-
fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang reliabel dan teruji;
Bahan ajar IPA-fisika dalam pembelajaran fisika dapat membantu
mahasiswa dalam melihat bacaan sebagai proses untuk
memperkaya pengetahuan awal dalam melakukan percobaan.
Bahan sebagai sumber belajar, segala sesuatu yang berupa teks tertulis,
cetak, rekaman elektronik, web, dan lain-lain yang dapat
digunakan untuk belajar.
Benda sebagai sumber belajar, segala bentuk materi yang
memungkinkan menjadikan terjadinya perubahan tingkah laku
bagi peserta didik.
Buku, bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran
dari pengarangnya.
Buku sebagai sumber belajar, segala macam buku bacaan yang dapat
dibaca secara mandiri oleh peserta didik.
Brosur, bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun
secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa
halaman dan dilipat tanpa dijilid; selebaran cetakan yang berisi
keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau
organisasi.
Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dengan teknik tes dan
digunakan untuk memperoleh data keterbacaan BAM dan
242 | G l o s a r i u m

kemampuan representasi verbal, matematis, gambar, dan grafik


mahasiswa calon guru fisika untuk masing-masing pokok
bahasan.
Dinamika, bagian dari mekanika yang memberikan gerak suatu sistem
yang dipengaruhi gaya; berbeda dengan kinematika dan statika,
dinamika memperhatikan sebab-musabab gerak tersebut.
Energi kinetik, disebut energi gerak; sebuah peluru meriam yang
melayang melakukan usaha pada dinding bata yang
dihancurkannya; sebuah martil yang bergerak melakukan usaha
pada paku yang dipukulnya; pada setiap kasus tersebut, sebuah
benda yang bergerak memberikan gaya pada benda kedua dan
memindahkannya sejauh jarak tertentu; sebuah benda yang
sedang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan usaha
dan dengan demikian dapat dikatakan mempunyai energi.
Evaluasi bahan ajar, memperbaiki hasil tulisan yang dilakukan dengan
cara membaca ulang, jika ada kekurangan segera dilakukan
penambahan, jika ada kesalahan pengetikan dan kesalahan konsep
segera dibetulkan.
Foto/gambar, sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan
yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian
foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya
menguasai satu atau lebih Kompetensi Dasar.
Gerak melingkar, gerak zarah melalui lintasan berupa lingkaran karena
zarah tersebut mengalami gaya memusat (sentripetal) yang
memberikan percepatan memusat sebesar di sini adalah
kecepatan linier zarah tersebut dan R adalah radius lingkaran itu.
Handout, bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk
memperkaya pengetahuan peserta didik.
Impuls, integral gaya ke waktu dalam suatu jangka waktu yang lazimnya
pendek; misalnya suatu gaya F bekerja pada suatu benda selama
jangka waktu , maka impulsnya = F. (Wlilardjo, L., dan
Murniah, D., 2007).
Keterbacaan, kemudahan suatu bacaan itu dibaca dan dipahami.
Kegrafikaan, mencakup: a) Penggunaan font, jenis dan ukuran; b) Lay
out atau tata letak; c) Ilustrasi, gambar, foto; dan d) Desain
R E P R E S E N T A S I M E K A N I K A | 243

tampilan. Grafika, berkenaan dengan fisik buku, seperti ukuran


buku, kertas, cetakan, ukuran huruf, warna, dan ilustrasi.
Kelayakan isi suatu buku, menunjukkan bahwa isi buku tidak
dikembangkan secara asal-asalan, karena akan berakibat fatal
bagi pembacanya.
Kinematika, subbidang mekanika yang menelaah gerak suatu sistem
benda tanpa memperhatikan gaya-gaya yang bekerja pada sistem
tersebut.
Keseimbangan benda tegar, ditinjau dari segi dinamika suatu benda
tegar berada dalam keadaan keseimbangan kalau: (1) jumlah
vektor semua gaya yang bekerja pada benda itu nol, dan (2)
jumlah vektor semua torka pada arah setiap sumbu yang saling
tegak-lurus sama dengan nol.
Lembar kegiatan siswa (LKS), lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik.
Leaflet, bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak
dimatikan/dijahit.
Modul, sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat
belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru.
Multirepresentasi, suatu cara untuk menyatakan suatu konsep melalui
berbagai cara; merupakan bentuk representasi yang memadukan
antara vebal, matematik, gambar, grafik.
Momentum dari sebuah benda, sebagai hasil kali massa dan
kecepatannya, yang biasanya dinyatakan dengan simbol p.
Orang sebagai sumber belajar, siapa saja yang memiliki keahlian
tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu.
Outline bahan ajar, suatu rancangan yang mencakup aspek-aspek untuk
mencapai kompetensi suatu konsep, baik secara verbal,
matematik, gambar, dan grafik.
Peristiwa sebagai sumber belajar, segala macam kejadian kerusuhan,
dan bencana alam yang dapat dimanfaatkan untuk belajar.
Representasi verbal, diperlukan untuk memberikan definisi dari suatu
konsep.
244 | G l o s a r i u m

Representasi Matematik, diperlukan untuk menyelesaikan persoalan


kuantitatif.
Representasi Gambar, 1) suatu konsep akan menjadi lebih jelas ketika
dapat direpresentasikan dalam bentuk gambar; 2) dapat
membantu memvisualisasikan sesuatu yang masih bersifat
abstrak.
Representasi Grafik, penjelasan yang panjang terhadap suatu konsep
dapat direpresentasikan dalam suatu grafik.
Sumber belajar, ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan
disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu
siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum; juga
diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda,
orang, bahan, buku, peristiwa dan fakta yang mengandung
informasi dan dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik
untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Tempat sebagai sumber belajar, lingkungan dimana saja seseorang
dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku.
Uji rumpang, suatu teknik mengukur tingkat keterbacaan bahan ajar; uji
rumpang dilakukan dengan cara menghilangkan bagian-bagian
kata sebuah kalimat dalam teks sehingga menjadi rumpang; ada
dua cara dalam membuat rumpang, yaitu: a) perumpangan kata
yang dilakukan secara sistematis pada setiap kata kelima dalam
sebuah teks; dan b) perumpangan kata yang dilakukan secara acak
atau secara tidak sistematis.
Usaha, 1) hasil kali skalar antara gaya dan pergeseran yang
diakibatkannya: , Usaha itu positif jika dilakukan
oleh (bukan pada) sistem, dan akibat satu-satunya diluar sistem
itu setara dengan terangkatnya beban. 2) usaha yang dilakukan
suatu gaya pada sebuah zarah ialah integral-garis gaya itu
melalui lintasan yang ditempuh zarah tersebut: .
Wallchart, bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/proses atau grafik
yang bermakna menunjukkan posisi tertentu.
INDEKS

A
Analisis kebutuhan bahan ajar, 84

B
Bahan ajar, 7, 8, 9, 18, 23, 24, 29, 33, 35, 36, 37, 38, 43, 79, 86, 87, 98,
100, 101, 103, 104, 229
Buku, 5, 31, 32, 34, 86, 88, 89
Bahan ajar cetak, 24
Brosur, 27
Buku, 25, 26
Bahan ajar dengan multirepresentasi, 43
Bahan ajar IPA-fisika, 37

D
Dinamika, 53, 55, 56, 57, 59, 60, 75, 76, 92, 93, 106, 107, 113, 114, 115,
120, 122, 123, 149, 153, 157, 161, 212
Data kuantitatif, 105

E
Energi kinetik, 134

F
Foto/gambar, 29

G
Gerak melingkar, 75, 174

H
Handout, 25

I
Impuls, 71, 73, 78, 82, 92, 94, 96, 105, 108, 114, 115, 134, 136, 137, 199,
203, 206, 210, 211, 212

K
Kinematika, 13, 17, 49, 50, 52, 75, 76, 92, 93, 105, 106, 107, 108, 113,
114, 115, 116, 118, 119, 138, 141, 145, 148, 149, 212
Kelayakan isi suatu buku, 34, 226
Keterbacaan, 31, 107, 114, 212, 227
246 | I n d e k s

Kegrafikaan, 103, 104

L
Leaflet, 27

M
Modul, 26
Multirepresentasi, 38, 39, 41, 45, 47
Momentum dari sebuah benda, 71

O
Outline bahan ajar, 85

R
Representasi Gambar, 48, 50, 51, 52, 54, 55, 56, 58, 59, 60, 61, 63, 65,
67, 72, 73, 230
Representasi Grafik, 49, 50, 51, 53, 54, 56, 57, 58, 59, 60, 62, 63, 65, 67,
72, 74, 231
Representasi Matematik, 47, 50, 51, 52, 54, 55, 56, 58, 59, 60, 61, 62, 64,
66, 72, 73, 229

S
Sumber belajar, 1, 6, 78

U
Usaha, 67, 68, 69, 70, 71, 75, 77, 81, 92, 94, 96, 106, 108, 113, 114, 115,
131, 132, 133, 186, 190, 194, 198, 212
Uji rumpang, 105, 109

W
Wallchart, 28
BIOGRAFI PENULIS

K. Mahardika, lahir di Gianyar – Bali tanggal 13


Juli 1965. Lulus Sarjana Pendidikan Fisika pada
tahun 1989 di FKIP Universitas Jember, pada tahun
1989 diangkat menjadi dosen luar biasa (Dosen LB)
berdasarkan SK Dekan FKIP UNEJ. Mulai tahun
1990 sampai sekarang menjadi dosen tetap pada
program Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Jember. Pada tahun 1997, menyelesaikan program
S2 pada Jurusan Fisika di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, dan
program S3 jurusan pendidikan IPA diselesaikan pada tahun 2011 di
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Selama menjadi dosen
buku-buku yang sudah ditulis antara lain: 1) modul Fisika Matematika II
“Dasar-dasar Fungsi Kompleks dan Fungsi-fungsi Khusus (2004), 2)
modul Fisika Matematika I “Pengantar Teori Deret Bilangan Real”(2004),
3) buku teks “Pengantar Matematika untuk Fisika dan Teknik”(2006), 4)
modul Fisika Dasar I “Usaha, Energi, Impuls dan Momentum”dalam
Fisika Dasar” (2007), 5) modul Fisika Inti “Sifat-sifat, Energi Ikat, dan
Sistem Nukleon “ (2008), dan 6) Buku ajar “Mekanika “ (2010).

Anda mungkin juga menyukai