Anda di halaman 1dari 153

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP

KINERJA GURU YANG DIMODERASI OLEH PENGGUNAAN


TEKNOLOGI INFORMASI
(Studi pada SMP Negeri Se-Kecamatan Gunungwungkal
Kabupaten Pati)

Tesis
Diajukan untuk melengkapi persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana S-2 Program Studi Manajemen
Jenjang Program Magister
Konsentrasi : Magister Manajemen
Jalur Peminatan : Manajemen Pendidikan

MOHAMMAD ZAMRONY
NIM : 1920200235

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS STIKUBANK
SEMARANG
2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Tesis
PENGARUH EFIKASI DIRI DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA GURU YANG DIMODERASI OLEH
PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
(Studi pada SMP Negeri Se-Kecamatan Gunungwungkal
Kabupaten Pati)

Diajukan Oleh :

MOHAMMAD ZAMRONY
NIM : 192020035

Telah Disetujui

Tanggal, 22 Februari 2021

Pembimbing :

Dr. Y. Suhari, M.Si

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Tesis
PENGARUH EFIKASI DIRI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA GURU YANG DIMODERASI OLEH PENGGUNAAN
TEKNOLOGI INFORMASI
(Studi pada SMP Negeri Se-Kecamatan Gunungwungkal
Kabupaten Pati )

Dipersiapkan dan disusun oleh :


Mohammad Zamrony
NIM : 192020035

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal : 3 Maret 2021
Susunan Dewan Penguji :

Pembimbing,

Dr. Y. Suhari, M.Si

Dosen Penguji I Dosen Penguji II

Dr. J. Widiatmoko, M.M. Dr. R. Basiya, M.M.

Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


Untuk memperoleh gelar Magister Sains
Semarang, Maret 2021

Dr. G.N. Masdjojo, M.Kom., M.Si.


Direktur Program Pascasarjana

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa tesis dengan Judul:
PENGARUH EFIKASI DIRI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
GURU YANG DIMODERASI OLEH PENGGUNAAN TEKNOLOGI
INFORMASI (Studi pada SMP Negeri Se-Kecamatan Gunungwungkal
Kabupaten Pati)
Yang telah diuji di depan tim penguji tesis pada tanggal 3 Maret 2021 adalah benar
karya saya.
Dan dalam karya ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang
saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau
simbol yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat
bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini
saya menyatakan menarik tesis yang saya ajukan sebagai hasil saya sendiri.
Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau
meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan
ijazah saya yang telah diberikan oleh Universitas Stikubank batal saya terima.

Semarang, Maret 2021


Yang menyatakan,

MOHAMMAD ZAMRONY
NIM : 192020035

iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“Ilmu pengetahuan adalah sumber hidup dan pikiran”.


(Abu Bakar Ash-Shiddiq)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini untuk:


Ayah dan Ibundaku Usman dan Sumarmi
Istriku tercinta yang telah menemaniku selama ini, Dwi Sumaryani
Buah hatiku tercinta M. Khairul Azzam dan M. Hasan Al Fatih
Teman-teman seperjuanganku Angkatan 46 B
Rekan-Rekan Guru dan Karyawan SMPN 2 Gunungwungkal
Almamaterku UNISBANK

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Pengaruh Efikasi Diri Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Yang
Dimoderasi Oleh Penggunaan Teknologi Informasi (Studi Pada Smp Negeri Se-
Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati)” Tesis ini disusun untuk memenuhi
salah satu persyaratan meraih gelar Magister Manajemen pada Universitas Stikubank
Semarang.
Dalam menyelesaikan tesis ini banyak hambatan dan kesulitan yang ditemui

penulis, namun berkat bantuan dan bimbingan berbagai pihak akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Tesis ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. Safik Faozi, SH., M.Hum, selaku Rektor Universitas Stikubank Semarang.

2. Dr. G.N. Masdjojo, M.Kom., M.Si, selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Stikubank Semarang.

3. Dr. Endang Tjahjaningsih, SE., M.Kom, selaku Ketua Program Studi S2

Manajemen Pascasarjana Universitas Stikubank Semarang.

4. Dr. Y. Suhari, M.Si, selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan

bimbingan, petunjuk dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

5. Bapak/ Ibu dosen pengajar di Program Magister Manajemen Universitas Stikubank

Semarang yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi

penulis.

vi
6. Kepala SMP Negeri 1 Gunungwungkal dan SMP Negeri 2 Gunungwungkal

Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati yang telah mengijinkan dan

membantu pengambilan data penelitian.

7. Bapak/ Ibu guru SMP Negeri 1 Gunungwungkal dan SMP Negeri 2

Gunungwungkal Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati yang telah

menyempatkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang penulis ajukan.

8. Orang tua, istri, anak-anak tercinta, dan saudara atas dorongan, do’a, pengertian

dan kesabarannya dalam mendampingi sejak mulai studi hingga selesainya tesis

ini.

9. Teman-teman mahasiswa Program S2 Magister Manajemen Universitas Stikubank

Semarang Angkatan 46 B, atas segala bantuan dan kerjasamanya sejak mengikuti

studi sampai penyelesaian penelitian dan penulisan tesis ini.

10. Almamaterku Universitas Stikubank Semarang.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Akhir kata penulis mengharapkan tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, Februari 2021


Penulis,

Mohammad Zamrony

vii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh efikasi diri dan motivasi kerja
terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati
dimoderasi penggunaan teknologi informasi. Populasi dalam penelitian ini adalah
Guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, sebanyak 83
orang. Penelitian ini menggunakan sensus sehingga semua anggota populasi menjadi
objek penelitian. Teknik analisis data menggunakan Moderated Regression Analysis
(MRA). Hasil penelitian menunjukkan Efikasi Diri berpengaruh postitif dan signifikan
terhadap kinerja guru, motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja guru dan penggunaan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja guru. Sementara penggunaan teknologi informasi tidak memoderasi
pengaruh efikasi diri dan motivasi kerja terhadap kinerja.

Kata kunci : efikasi diri, motivasi kerja, penggunaan teknologi informasi, kinerja guru

viii
ABSTRACT

This research aims to examine the effect of self – efficay and work
motivation towards teachers performance of state junior high school in
Gunungwungkal District of Pati Regency moderated by use of information technology.
The population in this study were 83 Junior High School in Gunungwungkal District
of Pati Regency. This study uses a census so that all members of the population
become the object of research. The data analysis technique uses Moderated
Regression Analysis (MRA). The results showed that self –efficacy had a positive and
significant effect toward teacher performance, work motivation had a postive and
significant effect toward teacher performance and the use of information technology
had a positive and significant effect toward teacher performance. Meanwhile, the use
of information technology does not moderate the effect of self –efficacy and work
motivation towards teachers performance.

Keywords : self efficacy, work motivation, use of information technology,


teacher performance

ix
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL.............................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS............................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... v
KATA PENGANTAR...................................................................................... vi
ABSTRAK........................................................................................................ viii
ABSTRACT..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah........................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 7
BAB II. TELAAH PUSTAKA......................................................................... 9
2
2.1 Konsep Dasar Variabel................................................................... 9
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu............................................................. 26

x
2.3 Kerangka Penelitian Empiris Penelitian......................................... 28
2.4 Pengembangan Hipotesis................................................................ 29
BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 35
3
3.1 Jenis Penelitian............................................................................... 35
3.2 Populasi dan Sampel....................................................................... 35
3.3 Jenis dan Sumber Data.................................................................... 36
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 37
3.5 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional............................... 38
3.6 Skala Pengukuran........................................................................... 44
3.7 Analisis Deskriptif.......................................................................... 45
3.8 Uji Instrumen.................................................................................. 46
3.9 Analisis Regresi.............................................................................. 47
3.10 Uji Normalitas............................................................................. 48
3.11 Uji Heterokedastisitas.................................................................. 48
3.12 Uji Model dan Hipotesis.............................................................. 49
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................... 51
4
4.1 Analisis Deskripsi Responden........................................................ 51
4.2 Analisis Deskripsi Variabel............................................................ 54
4.3 Pengujian Instrumen....................................................................... 59
4.4 Uji Normalitas Residual................................................................. 64
4.5 Uji Heterokedastisitas..................................................................... 65
4.6 Uji Model........................................................................................ 66
4.7 Uji Hipotesis................................................................................... 69
4.8 Pembahasan.................................................................................... 71

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 79


5
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 79
5.2 Keterbatasan Penelitian................................................................... 80

xi
5.3 Implikasi Penelitian........................................................................ 80
5.4 Saran............................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 82

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu................................................................................... 26

3.1 Jumlah Populasi Penelitian......................................................................... 36

3.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel.......................................... 38

4.1 Jumlah Responden Yang Diolah................................................................ 51

4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdsarkan Jenis Kelamin...................... 52

4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia.................................... 49

4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdsarkan Pendidikan........................... 53

4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdsarkan Masa Kerja.......................... 54

4.6 Deskripsi Statistik Variabel Efikasi Diri (X1)............................................ 55

4.7 Deskripsi Statistik Variabel Motivasi Kerja (X2)...................................... 52

4.8 Deskripsi Statistik Variabel Penggunaan Teknologi Informasi (Z)........... 57

4.9 Deskripsi Statistik Variabel Kinerja Guru (Y)........................................... 58

xii
4.10 Uji Validitas KMO dan Bartlett’s Test..................................................... 59

4.11 Hasil Uji Reliabilitas................................................................................. 64

4.12 Hasil Uji Normalitas................................................................................. 64

4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas.................................................................... 65

4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi............................................................... 66

4.15 Hasil Uji F................................................................................................. 67

4.16 Hasil Analisis Regresi............................................................................... 68

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Model Empiris Penelitian........................................................................... 28

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Instrumen Penelitian................................................................... 86

Lampiran 2 : Deskripsi Responden................................................................... 95

Lampiran 3 : Deskripsi Variabel Penelitian...................................................... 97

Lampiran 4 : Uji Validitas................................................................................ 119

Lampiran 5 : Uji Reliabilitas............................................................................ 126

Lampiran 6 : Uji Normalitas............................................................................. 130

Lampiran 7 : Uji Heteroskedastisitas................................................................ 132

Lampiran 8 : Uji Model.................................................................................... 134

Lampiran 9 : Uji Hipotesis............................................................................... 136

xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa tujuan

pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 menjelaskan bahwa guru dan

dosen merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan

dasar dan pendidikan menengah. Darman (2017) menjelaskan tantangan

pendidikan berkualitas, mengharuskan guru untuk lebih kreatif, inovatif, dan

inspiratif dalam mendesai kegiatan pembelajaran yang bermutu untuk

menyongsong generasi emas Indonesia tahun 2045.

Dalam menjalankan profesinya, seorang guru dituntut untuk memiliki

keyakinan diri atau efikasi diri guna menunjang kinerjanya. Bandura (1994)

menjelaskan efikasi diri adalah keyakinan individu terhadap kemampuannya

untuk mencapai sesuatu atau target.

Azwar (2007) menyatakan tingginya efikasi diri yang dipersepsikan

akan memotivasi individu secara kognitif untuk lebih bisa bertindak lebih

cepat dan terarah terutama apabila tujuan yang hendak dicapai merupakan

1
tujuan yang jelas. Warsito (2004) menjelaskan bahwa seseorang yang

memiliki efikasi diri yang tinggi akan memberikan seluruh kemampuan yang

dimiliki untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sementara guru yang

memiliki efikasi rendah akan ragu-ragu dalam bertindak dan tujuan yang

diinginkan tidak tercapai.

Menurut Tschannen – Moran and Hoy dalam Bakar et al (2012)

efikasi diri yang harus dikembangkan oleh guru mencakup tiga hal yaitu

keterlibatan siswa, startegi instruksional dan manajemen kelas. Keterlibatan

siswa menjelaskan sejauh mana guru mampu memotivasi siswa untuk terlibat

aktif dalam pembelajaran. Strategi instruksional merupakan keyakinan

seorang guru dalam menggunakan berbagai strategi pembelajaran. Sementara

itu manajemen kelas berkaitan dengan keyakinan guru dalam melakukan

pengelolaan kelas sehingga kegiatan belajar mengajar berlangsung kondusif.

Faktor penting lainnya yang berkaitan erat dan sangat mempengaruhi

kinerja guru adalah motivasi guru. Cave dan Mulloy (sebagaimana dikutip

dalam Schieb dan Karabenick, 2011), guru yang memiliki motivasi kerja

yang tinggi akan selalu mengembangkan keprofesionalannya dan program

inovatif untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Perbedaan motivasi kerja

guru akan mempengaruhi kinerja masing-masing guru. Semakin tinggi

motivasi kerjanya, maka semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan oleh

seorang guru. Sebaliknya, rendahnya motivasi guru akan menjadikan

kinerjanya semakin rendah bahkan hingga taraf tidak tercapai.

2
McClelland dalam Andriyani et al (2018) menjelaskan bahwa

motivasi merupakan elemen penentu yang mempengaruhi perilaku yang

terdapat pada setiap individu. Terdapat tiga pengukuran aspek motivasi kerja

yaitu kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan akan berafiliasi, kebutuhan

akan kekuasaan.

Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat juga

membawa pengaruh terhadap dunia pendidikan. Pengaruh penggunaan

teknologi informasi dikalangan guru akan membantu meningkatkan

kinerjanya. Teknologi informasi menurut Roger dalam Rusman (2015: 78)

adalah mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan

suatu tugas memproses data seperti menangkap, mentransmisikan,

menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan data.

Rosenborg dalam Sudibyo (2011) menjelaskan dengan

berkembangnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

maka ada lima pergerseran dalam proses pembelajaran, yaitu 1) dari

pelatihan ke penampilan, 2) dari ruang kelas ke dimana dan kapan

saja, 3) dari kertas ke “on line” atau saluran. 4) dari fasilitas fisik ke

fasilitas jaringan kerja, 5) dari waktu siklus ke waktu nyata.

Penggunaan teknologi informasi oleh guru dapat diukur dalam

tiga dimensi yaitu intensitas penggunaan teknologi informasi,

frekuensi penggunaan teknologi informasi dan jumlah perangkat

lunak yang digunakan. Thomson dalam Gunawan (2010) menjelaskan

bahwa intensitas penggunaan teknologi informasi dilihat dari tingkat

3
keseringan penggunaan peralatan TI, frekuensi penggunaan TI dilihat

dari seberapa lama penggunaan perangkat TI tersebut dan jumlah

perangkat lunak dilihat dari jumlah perangkat lunak yang digunakan.

Dari uraian di atas, kinerja guru akan dapat meningkat jika seorang

guru memiliki efikasi diri (keyakinan diri) yang tinggi akan kemampuannya

dalam melakukan proses pembelajaran. Efikasi yang tinggi dari seorang guru

akan memberikan jaminan bahwa guru dapat memberikan kemampuan

terbaiknya dalam dunia pendidikan. Selain itu motivasi guru juga menjadi

factor yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Motivasi guru yang tinggi dalam bekerja akan berdampak terhadap

peningkatan kinerja. Penggunaan teknologi informasi dalam proses

pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru akan meningkatkan capaian

tujuan pendidikan. Hal ini juga berarti akan mempengaruhi kinerja seorang

guru.

Penelitian-penelitian berkaitan dengan variable efikasi diri,

motivasi guru, penggunaan teknologi informasi dan kinerja guru

sudah banyak diteliti. Beberapa temuan empiris membuktikan

pengaruh positif antara efikasi diri dengan kinerja. Penelitian Cansoy

dan Parlar (2018), menunjukkan pengaruh yang positif antara efikasi

diri dengan kinerja guru. Penelitian lain dilakukan oleh Khursid et al

(2012), Karabiyik dan Korumas (2013) menyatakan hasil yang positif

dan signifkan antara efikasi diri dengan kinerja. Sementara penelitian

4
Moalosi (2013) menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara efikasi

diri dengan kinerja guru.

Penelitian yang dilakukan oleh Zalawango (2014) menunjukkan hasil

bahwa motivasi guru tidak mempengaruhi kinerja guru. Sementara penelitian

lain seperti Wahyudi et al (2018), Andriyani et al (2018) menunjukkan

bahwa motivasi guru berpengaruh terhadap kinerja. Hasil serupa ditemukan

pada penelitian milik Utami dan Wedasuwari (2019) menujukkan motivasi

guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Selanjutnya penelitian Simin Ghavifekr et al (2015) menujukkan

bahwa teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja guru. Penelitian

serupa ditemukan miliki Dutta (2016) yang menyebutkan bahwa teknologi

informasi berpengaruh terhadap kinerja guru. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Wahyudi et al (2018) menujukkan hasil bahwa teknologi

informasi tidak berpengaruh terhadap kinerja guru.

Berdasarkan uraian dan bukti empiris di atas serta mempertimbangkan

ketimpangan hasil peneletian (research gap) antara variable efikasi diri,

motivasi guru dan penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja guru. Hal

ini menjadikan Peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitan lebih lanjut

terhadap variable-variabel tersebut. Sehingga peneliti bermaksud mengambil

judul penelitian “Pengaruh efikasi diri dan motivasi kerja terhadap kinerja

yang dimoderasi oleh penggunaan teknologi informasi (Studi Pada SMP

Negeri Se-Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati)”.

5
1.2. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan

tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap kinerja guru SMP Negeri

di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

2. Bagaimana pengaruh motivasi guru terhadap kinerja guru SMP

Negeri di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

3. Bagaimana pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap

kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten

Pati.

4. Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap kinerja guru SMP Negeri

dimoderasi penggunaan teknologi informasi di Kecamatan

Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

5. Bagaimana pengaruh motivasi guru terhadap kinerja guru dimoderasi

penggunaan teknologi informasi di SMP Negeri di Kecamatan

Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

6
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguji pengaruh efikasi diri terhadap kinerja guru SMP

Negeri di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

2. Untuk menguji pengaruh motivasi guru terhadap kinerja guru SMP

Negeri di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

3. Untuk menguji pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap

kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten

Pati.

4. Untuk menguji pengaruh efikasi diri terhadap kinerja guru SMP

Negeri dimoderasi penggunaan teknologi informasi di Kecamatan

Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

5. Untuk menguji pengaruh motivasi guru terhadap kinerja guru

dimoderasi penggunaan teknologi informasi di SMP Negeri di

Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Dalam penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yang bersifat

teoritis dan praktis yang berguna bagi guru, siswa dan sekolah.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan secara

teoritis dan untuk melengkapi penelitian terdahulu mengenai

pengaruh penggunaan teknologi informasi, efikasi diri dan motivasi

7
guru terhadap kinerja guru. Hasil pengujian model diharapkan

bermanfaat sebagai dasar penelitian yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Sebagai masukan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat

meningkatkan kinerjanya.

b. Bagi Siswa

Dengan hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat tetap

melaksanakan kegiatan belajar apapun situasi dan kondisi

yang terjadi termasuk di masa pandemi covid-19.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian ilmiah

mengenai penggunaan teknologi informasi, efikasi diri dan

motivasi guru terhadap kinerja guru, sehingga sekolah dapat

mengembangkan konsep belajar mengajar dengan berbagai

kondisi dan situasi, termasuk di masa pandemi covid-19.

8
BAB II
TELAAH PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Konsep Dasar Variabel

2.1.1 Efikasi Diri Guru

Teori tentang efikasi diri berasal dari teori yang disampaikan oleh

Albert Bandura pada tahun 1986. Myers dalam Wardi dan Dwiutami

(2015) menjelaskan efikasi diri merupakan perasaan akan kemampuan

kita dalam mengerjakan sesuatu. Lebih lanjut Khursid et al (2012)

menjelaskan Badura percaya orang dengan tingkat self efficacy yang

berbeda memahami dunia dengan cara yang berbeda.

Santrock (2007: 286) efikasi diri adalah kepercayaan seseorang

atas kemampuannya dalam menguasai situasi dan menghasilkan sesuatu

yang menguntungkan.

Niu (2010) menjelaskan self efficacy adalah hasil interaksi antara

lingkungan eksternal, mekanisme penyesuaian diri serta kemampuan

personal, pengalaman dan pendidikan. Philips dan Gully dalam Khayati

dan Sarjana (2015) menjelaskan bahwa efikasi diri adalah keyakinan

9
seseorang pada kemampuannyauntuk mengatur dan melakukan tindakan

yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Lebih lanjut,

Philips menjelaskan bahwa efikasi diri adalah keyakinan umum bahwa

seseorang akan berhasil pada tantangan ataupun tugas yang sulit.

Baron dan Byrne (dalam Gufron, 2010: 74) menjelaskan efikasi

diri sebagai evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau kompetensi

dirinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi

hambatan.

Efikasi diri sebagai persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus

diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu, efikasi diri berhubungan

dengan keyakinan bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan

yang diharapkan (Alwisol, 2009: 287)

Penjelasan tentang definisi efikasi diri bukan hanya terbatas untuk

masyarakat biasa saja, akan tetapi juga berkait dengan profesi guru.

Dalam menjalankan tugasnya guru dituntut untuk memberikan performa

atau kinerja yang maksimal. Izgar & Dilmac dalam Karabiyik &

Korumaz (2013) menjelaskan keyakinan guru tentang mencapai

tanggung jawab memungkinkan guru untuk mencapai tujuan.

Khan et al dalam Wardi dan Dwiutami (2015) menjelaskan bahwa

guru yang memiliki harga diri dan efikasi diri secara umum yang rendah

mengarah pada rendahnya efikasi diri guru dan berakibat pada performa

mengajarnya, begitu pula sebaliknya.

10
Hoy dalam Vadahi & Lesha (2015) menjelaskan factor yang

mempengaruhi keyakinan seorang guru, pertama, pengalaman

mempengaruhi keyakinan seorang guru. Pertama, pengalaman yang

dialami sendiri (termasuk mengamati praktik guru lain). Kedua, peran

social (umpan balik berkelanjutan).

Gurcay (2015) menjelaskan efikasi diri yang kuat pada guru juga

membawa dampak hubungan antara guru dan siswa kearah yang lebih

positif. Hubungan itu berupa adanya perasaan dekat dengan guru dan

merasa lebih mudah berkomunikasi dengan guru. Efikasi guru juga dapat

mempengaruhi cara managemen kelas.

Gibson dan Dembo (1984) mengidentifikasi ada dua komponen

penting efikasi guru, yaitu Personal Teacher efficacy(PTE) dan General

Teacher Efficacy (GTE). PTE didasarkan pada teori efficacy Bandura

(1997) mengarah pada keyakinan guru akan kemampuan bahwa dia

mampu menjadi seorang guru. Sedangkan GTE mengacu pada

peran lingkungan dalam mengontrol keberhasilan seorang guru.

Misalnya, keberhasilan seorang guru mengembangkan karakter yang

baik pada diri siswa karenapengaruh kecerdasan, lingkungan dan

keluarga yang mendukung.

Definisi efikasi diri guru adalah keyakinan yang dimiliki oleh guru

akan kemampuannya dalam melaksanakan tanggung jawabnya yang

berkaitan dengan proses pembelajaran untuk dapat memberikan kinerja

11
yang maksimal dalam proses mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan.

2.1.1.1 Dimensi Efikasi Diri

Dimensi pengukuran efikasi diri guru mengacu pada pengukuran

Teacher Sense of Efficacy Scale (TSES) yang dikembangkan oleh

Tschannen – Moran and Hoy (2001). Bakar et al (2012) menjelaskan

TSES yang dikembangkan oleh Tschannen-Moran and Hoy telah

diadopsi oleh banyak peneliti, untuk melakukan penelitian berkaitan

dengan teacher self efficacy (efikasi guru)

Adapun dimensi efikasi guru menurut Tschannen – Moran and

Hoy dalam Bakar et al (2012) mencakup 3 hal yaitu :

1. Keterlibatan Siswa (Student Engagement)

Keyakinan diri yang berkaitan dengan keterlibatan siswa dalam prose

belajar mengajar, dimana tidak hanya guru yang aktif untuk mengajar

tetapi siswa juga aktif dalam mengikuti pembelajaran.

2. Strategi Instruksional (Instructional Strategy)

Keyakinan diri yang berhubungan dengan cara guru memberikan

strategi pengajaran kepada siswa-siswanya.

3. Manajemen Kelas (Classroom Management)

Keyakinan diri yang berkaitan dengan pengelolaan kelas yang

dilakukan guru sehingga kelas kondusif untuk kegiatan belajar

mengajar.

12
2.1.1.2 Efek Efikasi Diri Guru

Tschannen, Moran and Hoy (2001) menyatakan teacher efficacy

berpengaruh terhadap usaha yang dilakukan, penetapan tujuan, serta level

of aspiration seorang guru. Keyakinan guru akan kemampuannya

memberikan pengaruh positif terhdap pembelajaran siswa karena hal ini

penting dalam menentukan berhasil tidaknya guru menjalankan tugasnya

(Henson, dalam Protheroe, 2008).

Allinder dalam Coladarci et al (1997) menyatakan tangkat efikasi

guru yang tinggi akan memicu siswa lebih termotivasi untuk mencapai

sebuah prestasi, karena guru memiliki kemauan untuk mencoba variasi

pembelajaran baru unuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan

mengimplemenasikan teknik pembelajaran progresif dan inovatif.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Soodak & Poodell dalam

Coladarci et al (1997) yang menjelaskan bahwa guru dengan tingkat

efikasi yang rendah seringkali meragukan ketepatan siswa yang

bermasalah, hal ini karena guru merasa kemampuannya menangani

masalah tidak mumpuni.

2.1.2 Teknologi dan Informasi Pendidikan

2.1.2.1 Pengertian Teknologi dan Informasi

Istilah Teknologi Informasi telah digunakan sejak era 1980- an,

yang mengacu pada pengembangan teknologi komputer yang dipadukan

13
dengan teknologi informasi. Pengertian teknologi informasi dikemukakan

oleh Lantip dan Rianto (2011: 4) bahwa teknologi informasi diartikan

sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer

dan perkembanganya sangat pesat.

Definisi lain diungkapkan oleh Uno dan Lamatenggo (2011:57)

yang menjelaskan bahwa teknologi informasi adalah suatu teknologi yang

digunakan untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk memproses,

mendapatkan, menyusun,menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai

cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang

relevan, akurat, dan tepatwaktu.

Haag dan Keen dalam Kadir (2005: 2) menjelaskan bahwa

teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja

dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan

pemrosesan.

Mulyadi (2014: 21) menjelaskan bahwa teknologi informasi adalah

mencakup komputer (baik perangkat keras dan perangkat lunak), berbagai

peralatan kantor elektronik, perlengkapan pabrik dan telekomunikasi.

Darmawan (2012: 17) mendefinisikan Teknologi informasi adalah hasil

rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim

ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, lebih lama

penyimpannya.

Penjelasan lain disampaikan oleh Williams dalam

Suyanto (2005:10) bahwa teknologi informasi merupakan sebuahbentuk

umumyang menggambarkan setiap teknologi yang membantu

14
menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau

menyampaikan informasi.

Pendidikan dan teknologi informasi tidak dapat dipisahkan satu

sama lain. Dunia pendidikan mau tidak mau harus mengintegrasikan

teknologi dan informasi dalam proses mencapai tujuan yang dinginkan.

Para guru dituntut dapat memanfaatkan teknologi dan informasi dalam

proses pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Pengertian Teknologi Pendidikan menurut Nasution (2011 : 1-3)

menjelaskan pada hakikatnya teknologi pendidikan merupakan suatu

pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan.

Association for Educational Communications and Technology/

AECT (2004) menjelaskan bahwa teknologi pendidikan adalah studi dan

praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan

kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan, dan

mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Tujuan

utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif,

efisien dan menarik/ joyfull) dan meningkatkan kinerja.

Menurut Januszewski and Molenda dalam Cortez (2014)

menjelaskan teknologi pendidikan, di sisi lain, adalah studi dan praktik etis

untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan

menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber daya

teknologi yang sesuai.

15
Rusman, et al (2011: 74) menjelaskan bahwa “Teknologi

Informasi dan Komunikasi merupakan suatu kajian untuk mengefektifkan

proses komunikasi dengan mempergunakan kemajuan teknologi”.

Indrajit (2011: 31) dengan mengutip rumusan UNESCO

mengemukakan bahwa bahwa fungsi teknologi informasi dalam dunia

pendidikan adalah “to meet unmet educational needs” atau “untuk

memenuhi kebutuhan pendidikan yang selama ini belum dapat terpenuhi”

Dari beberapa definisi tentang teknologi informasi pendidikan

tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud

dengan teknologi informasi pendidikan adalah suatu pendekatan yang

sistematis dan kritis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan

meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/

memanfaatkan, mengelola proses dan sumber-daya teknologi yang sesuai.

2.1.2.2 Penggunaan TI dalam Pendidikan

Teknologi Informasi bermanfaat untuk dunia pendidikan dalam

peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Perkembangan TI

yang sangat pesat merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas

pendidikan.

Becta dalam Lou and Sim (2008) menunjukkan bahwa TIK

memberikan umpan balik yang cepat dan akurat kepada siswa,

danmempercepat komputasi dan grafik, sehingga membebaskan siswa

untuk fokus pada strategi dan interpretasi. Barak (2004) lebih lanjut

16
menunjukkan bahwa penggunaan TIK dalam pendidikan akan

mempromosikan pembelajaran yang mendalam, dan memungkinkan

sekolah untuk menanggapi dengan lebih baik berbagai kebutuhan siswa.

Miarso (2009: 494) menjelaskan pemanfaatan TIK dalam

pembelajaran menjadi tuntutan yang mendesak dewasa ini. Maraknya arus

informasi dan ragamnya sumber informasi menjadikan guru tidak menjadi

satu-satunya sumber belajar. Akan tetapi dalam satuan pendidikan sekolah

guru memiliki peranan yang strategis. Oleh karena itu penggunaan TIK di

sekolah hendaknya dimulai dari titik pangkal yang strategis.

Pendapat lain disampaikan Wahyudi et al (2018) bahwa teknologi

informasi bermanfaat bagi guru dalam pembelajaran mengacu pada dua

indikator yaitu :

1. Untuk mendapatkan sumber belajar yang efektif

2. Untuk mempublikasikan tulisan

Kemanfaatan dari penggunaan teknologi informasi itu sendiri dapat

diketahui dari kepercayaan pengguna teknologi informasi dalam

memutuskan penerimaan teknologi informasi dengan satu kepercayaan

bahwa pengguna teknologi informasi tersebut dapat memberikan

konstribusi positif bagi penggunanya.

Thomson dalam Hendra Gunawan (2010) menjelaskan Indikator

Penggunaan Teknologi Informasi sebagai berikut :

1. Intensitas Penggunaan Teknologi Informasi.

17
Frekuensi penggunaan diukur dalam pilihan katagori

seringnya penggunaan sistem informasi berbasis komputer.

2. Frequensi Penggunaan Teknologi Informasi

Intensitas penggunaan diukur dengan pilihan katagori yang

menunjukkan lamanya penggunaan sistem informasi berbasis

komputer dalam setiap kali penggunaan.

3. Jumlah perangkat lunak yang digunakan.

Jumlah jenis perangkat lunak yang digunakan diukur dengan

menanyakan jumlah macam paket perangkat lunak yang biasa

dipakai dalam menjalankan tugas.

2.1.3 Motivasi Kerja

Kata “motivasi” berasal dari kata “motif” yang memiliki arti

sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan

individu tersebut bertindak atau berbuat (Uno, 2017). Hasibuan (2009:

219) menjelaskan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama,

bekerja efektif dan terintegrasi dengan daya upayanya untuk mencapai

kepuasan.

Penjelasan lain mengenai definisi Motivasi disampaikan oleh

Sudarwan Danim (2004: 2) yang menjelaskan bahwa motivasi diartikan

sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau

18
mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang

untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya.

Hamzah (2009: 1) menjelaskan bahwa motivasi adalah dorongan dasar

yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada

diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yangsesuai

dengan dorongan dalam dirinya.

Menurut Steers dan Porter dalam Iswantoro (2013) motivasi adalah

sesuatu yang mendorong atau menentukan tingkah laku dan membimbing

atau mengarahkan tingkah laku serta memelihara dan

menindaklanjuti tingkah laku. Halonen dan Santrock dalam Martini

(2010) mengemukakan bahwa motivasi adalah faktor-faktor yang

menerangkan mengapa orang bertingkah laku, berpikir dan merasakan

mengenai apa yang mereka lakukan.

Merujuk pada pengertian di atas maka, yang dimaksud dengan

motivasi adalah diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan,

semangat, tekanan, atau mekanisme psikologi menentukan tingkah laku

danmembimbing atau mengarahkan tingkahlaku serta memelihara dan

menindaklanjuti tingkah laku. Berkaitan dengan motivasi kerja guru maka

diartikan sebagai dorongan yang menggerakan dan mempengaruhi guru

untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan. Cave dan Mulloy (Schieb dan

Karabenick, 2011), guru yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan

19
selalu mengembangkan keprofesionalannya dan program inovatif untuk

meningkatkan pembelajaran siswa.

2.1.3.1 Faktor-Faktor yang mempengaruhi motivasi kinerja guru

Gibson dalam Suharsaputra (2010: 147) bahwa kinerja seseorang

dalam menjalankanperan dan fungsinya dipengaruhi oleh: (a) Variabel

Individu, (b) Variabel Organisasi, (c) Variabel Psikologis. Dari pendapat

tersebut dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

seseorang adalah faktor individu dengan karateristik psikologisnya yang

khas, dan faktor organisasi berinteraksi dalam suatu proses

memuwujudkan kualitas kerja seseorang.

Anwar Prabu Mangkunegara (2004: 67) mengemukakan faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah faktor kemampuan (ability)

dan faktor motivasi (motivision). Adapun faktor kemampuan terdiri dari

kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge and skill)

sementara faktor motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam

menghadapi situasi kerja.

2.1.3.2 Indikator Motivasi Guru

Indikator motivasi guru menggunakan indicator yang disampaikan

oleh Mc Clelland dalam “McClelland’s Theory”. McClelland dalam

Andriani et al (2018) menyatakan bahwa motivasi merupakan elemen

penentu yang mempengaruhi perilaku yang terdapat pada setiap individu.

20
Lebih lanjut McClelland menjelaskan bahwa setiap orang memiliki

keinginan untuk melakukan pekerjaan yang diselesaikan atau lebih baik

dari yang lain, dikatakan ada tiga indicator motivasi yaitu : 1) kebutuhan

untuk berprestasi (the need of achievement), 2) kebutuhan akan berafiliasi

(the need toaffiliate), 3) kebutuhan akan kekuasaan (the need for strength).

2.1.4 Kinerja Guru

2.1.4.1 Definisi Kinerja Guru

Kinerja atau performansiberasal dari akar kata ”to performance”

yang mempunyai beberapa arti yang berarti: 1) mengerjakan atau

membawa, 2) menganti ataumengisi seperti sumpah, 3) menghabisi atau

menyelesaikan suatu penanganan, dan 4) mengerjakan apa yang

diharapkan dari seseorang atau mesin.

Pengertian kinerja disampaikan oleh Wahyudi (2012: 2) bahwa

kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok

orang dalam suatu lembaha, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan lembaga bersangkutan

secara legal atau tidak melanggar hukum serta sesuai dengan moral dan

etika. August W. Smith dalam Rusman (2013: 50) Performance is output

derives from proceses, humanor therwise, yaitu kinerja adalah hasil dari

suatu proses yang dilakukanmanusia.

21
Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 9), mengemukakan

bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Berdasarkan pengertian di atas maka yang dimaksud dengan

kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas dari suatu

proses yang dilakukan oleh karyawan/ pegawai sebagai bagian dari

pemenuhan tanggung jawab yang telah dibebankan kepada dirinya.

Hidayatullah (2018) menjelaskan bahwa Kinerja adalah hasil kerja

berdasarkan penilaian tentang tugas dan fungsi jabatan sebagai pendidik,

pimpinan lembaga pendidikan, administrator, supervisor, inovator, dan

motivator atau apa pun yang penilaiannya dilaksanakan oleh suatu institusi

tertentu, baik lembaga internal maupun eksternal.

Wahyuni (2012: 87) menjelaskan bahwa Kinerja guru adalah hasil

kerja nyata secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya yang meliputi menyusun program pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, dan analisis evaluasi.

UU No. 14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 (a) tentang Guru dan

Dosen menyatakan bahwa standar prestasi kerjaguru dalam melaksanakan

tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban merencanakan pembelajaran,

melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu serta menilai dan

mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang

22
diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan bentuk kinerja

guru.

2.1.4.2 Faktor yang mempengaruhi kinerja guru

Gibson dalam Shodiqin (2015), memberikan gambaran rinci dan

komprehensif tentang faktor–faktor yang mempengaruhi

performance/kinerja, yaitu :

a. Variabel Individu, meliputi kemampuan, keterampilan, mental

fisik, latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman,

demografi (umur, asal – usul, jenis kelamin).

b. Variabel Organisasi, meliputi sumber daya, kepemimpinan,

imbalan, struktur desain pekerjaan

c. Variabel Psikologis yang meliputi persepsi, sikap,

kepribadian, belajar dan motivasi

Sementara itu Zane K. Quible (2005:214) manyatakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain : “basic human traits

affect employees’ job related behaviour and performance. These human

traits include ability, aptitude, perception, values, interest, emotions,

needs and personality”. Ability atau kemampuan  akan menentukan

bagaimana seseorang dapat melakukan pekerjaan, bakat akan berperan

dalam membantu melaksanakan pekerjaan jika ada kesesuaian dengan

jenis pekerjaannya, demikian juga halnya dengan persepsi, konsep diri,

nilai-nilai, minat, emosi, kebutuhan dan kepribadian.

23
2.1.4.3 Indikator kinerja guru

Susanto dalam Andriyani et al (2018) menjelaskan terdapat

beberapa indicator kinerja guru, yaitu :

2.1.4.4 Kemampuan membuat perencanaan dan persiapan pembelajaran

Kemampuan yang dimiliki seorang guru untuk merencanakan

dan mempersiapkan apa yang harus dikerjakan oleh siswa

selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

2.1.4.5 Penguasaan materi pembelajaran, metode dan strategi

Penguasaan materi yang akan diajarkan kepada siswa saat

proses pembelajaran. Prosesnya, guru harus menguasai materi

tersebut, merupakan salaha satu elemen yang dapat menentukan

keberhasilan atau kegagalan dalam proses pembelajaran.

Penguasan metode dan strategi pengajaran adalah memilih

metode pengajaran yang digunakan dalam konteks perencanaa

pengajaran, dan itu perlu dipertimbangkan factor-faktor tertentu

seperti kesesuaiannya dengan tujuan instruksional dan

implementasinya yang dapat dilihat dari waktu sarana tersedia.

2.1.4.6 Kemampuan mengevaluasi

Kemampuan mengevaluasi adalah memberikan tugas kepada

siswa soal latihan yang dilakukan untuk melatih siswa,

mengembangkan ketrampilan siswa sekaligus melatih

ketrampilan para guru menciptakan dan memelihara kondisi

24
belajar yang optimal dan memulihkan jika terjadi gangguan

dalam proses belajar mengajar.

2.1.5 Konsep Moderasi

Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

dependen dimungkinkan oleh variabel lain. Salah satu variabel tersebut

adalah variabel moderator Variabel yang bisa memperkuat atau

memperlemah hubungan antar variabel. Variabel moderator merupakan

tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap arah atau sifat hubungan

antar variabel. Arah hubungan itu bisa positif ataupun negatif tergantung

pada moderator tersebut. Sehingga variabel moderator biasa disebut

sebagai variabel kontingensi.

Sesuai dengan konsep modersi dinyatakan bahwa variabel

moderating adalah variabel independen yang akan menguatkan atau

melemahkan hubungan antara variabel independen lainnya terhadap

variabel dependen Ghozali (2001) dalam Sunarto (2008). Sharma,-Durand

dan Arie (2001) dalam Sunarto (2008) menyatakan bahwa variabel

moderator dapat dibedakan dalam dua tipe, yaitu quasi dan pure

moderator. Apabila variabel moderator dan interaksinya dengan predictors

secara statistik signifikan mempengaruhi variabel creterion (dependen).

Maka variabel moderator tersebut digolongkan quasi moderator.

25
Sedangkan jika variabel moderator tidak signifikan tetapi variabel

independennya signifikan, maka moderator tersebut merupakan pure

moderator.

Cheng, Liu dan Schaefer (1996) dalam Sunarto (2008)

membedakan moderasi menjadi dua model yaitu model kontekstual dan

model interaksi. Pada model kontekstual, variabel pemoderasi tidak

dimasukkan ke dalam model regresi, sehingga model regresi hanya

memasukkan model asli ditambah interaksi antara variabel pemoderasi dan

variabel asli. Sedang pada model interaksi, variabel pemoderasi dan

variabel interaksi dimasukkan ke dalam model regresi, sehingga model

regresi terdiri dari variabel asli, pemoderasi dan interasi antara variabel

pemoderasi dan variabel asli.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam

melakukanpenelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang

digunakan dalam mengkajipenelitian yang dilakukan. Dari penelitian

terdahulu, penulis tidak menemukanpenelitian dengan judul yang sama

seperti judul penelitian penulis. Namun penulismengangkat beberapa

penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajianpada

penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa

beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

26
Variabel Variabel
No Nama Peneliti Hasil Penelitian
Dependen Independen
Effects of Penggunaan
Task- teknologi informasi
Individual
Hendra Gunawan Technology berpengaruh positif
Performan
1. (2010) Fit, dan signifikan
ce of
Information terhadap kinerja
Employees
Technology individu
Utilization
Hasil penelitian
Teaching and Effectiveness menunjukkan bahwa
Simin Ghavifekr et Learning of ICT integrasi TIK
2. al (2015) with Integration in memiliki kualitas
Technology Schools yang baik efektivitas
bagi guru dan siswa

Teknologi Informasi
berdampak besar
pada semua bidang
Teaching Impact of
Nabanitta Dutta pendidikan,
3. Learning Information
(2016)
Process Technology kurikulum, metode
pengajaran,
pembelajaran di
kelas dan lain-lain.
Effect of Hasil bahwa tidak
Information ada pengaruh antara
Rahmad Wahyudi, Teacher
4. Technology variabel teknologi
et al (2018) Performance
Satisfaction informasi pada
Motivation kinerja guru
Variabel motivasi
Miriam Zalawango
Teachers’ The Role of guru rendah akan
5. (2014)
Performance Motivation tetapi kinerja guru
tinggi
Effect of Variabel motivasi
Information berpengaruh
Rahmad Wahyudi, Teacher
6. Technology terhadap kinerja
et al (2018) Performance
Satisfaction guru.
Motivation
Variabel motivasi
Influence of The
berpengaruh
Septi Andriani, et Teacher Transformational
7. terhadap kinerja
al (2018) Performance Leadership
Work Motivation guru.

8. Ni Made Satya Teacher Work Motivation, Variabel motivasi


Utami dan Ida Ayu Performance Learning berpengaruh
Made Wedasuwari Leadership, And signifikan terhadap
(2019) Organizational kinerja guru

27
Culture
Variabel Efikasi
Smitta Waitshega Guru tidak
Teacher Teacher
9. Tefo Moalosi
Efficacy
berpengaruh
(2013) Effectiviness
signifikan terhadap
kinerja Guru.
Variabel efikasi guru
Belkis Karabiyik
Teacher Job berpengaruh positif
10. dan Mithat
Efficacy Performance dan signifikan
Korumaz
terhadap kinerja guru
Fauzia Khursid, Variabel efikasi guru
Farah Naz Qasmi, Teacher Job berpengaruh positif
11.
Nadia Ashraf Efficacy Performance dan signifikan
(2012) terhadap kinerja guru
Variabel efikasi guru
Ramazan Cansoy,
Teacher Teacher berpengaruh positif
12. Mahmut Polatcan,
Hanifi Parlar Efficacy Effectiviness dan signifikan
terhadap kinerja guru

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasar uraian permasalahan dapat digambarkan bahwa faktor

yang menentukan kinerja guru antara lain efikasi guru, motivasi gurudan

penggunaan teknologi. Kondisi tersebut dapat dijelaskan dalam model

penelitian sebagai berikut :

Gambar 2.1
Model Empiris Penelitian

PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

H3
H1 H5

H4
EFIKASI DIRI

KINERJA GURU

28
MOTIVASI KERJA GURU
H2

2.4 Pengembangan Hipotesis

2.4.1 Hubungan antara efikasi guru dan kinerja

Dalam menjalankan profesinya, seorang guru dituntut untuk

memiliki keyakinan diri atau efikasi diri guna menunjang kinerjanya.

Bandura (1994) menjelaskan efikasi diri adalah keyakinan individu

terhadap kemampuannya untuk mencapai sesuatu atau target. Konsep

efikasi guru dalam meningkatkan kinerja sejalan dengan UU Sisdiknas

Nomor 20 Tahun 2003 bahwa seorang guru dituntut untuk menguasai

empat kompetensi yang sangat penting yaitu kompetensi professional,

kompetensi paedagogik, kompetensi pribadi dan kompetensi social.

Penelitian Khursid (2012) et al dengan judul “The Relationship

Between Teacher’s Self Efficacy And Their Perceived Job Performance”

memberikan hasil bahwa efikasi diri guru memberikan pengaruh terhadap

kinerja guru. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merumuskan

hipotesis sementara sebagai berikut :

H1 : Efikasi diri berpengaruh positif dan signifkan terhadap kinerja

guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

29
2.4.2 Hubungan antara motivasi kerja guru dengan kinerja

Uno (2017) menjelaskan bahwa motivasi berasal dari kata “motif”

yang memiliki arti sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu,

yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.

Cave dan Mulloy (sebagaimana dikutip dalam Schieb dan

Karabenick, 2011), guru yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan

selalu mengembangkan keprofesionalannya dan program inovatif untuk

meningkatkan pembelajaran siswa. Perbedaan motivasi kerja guru akan

mempengaruhi kinerja masing-masing guru. Semakin tinggi motivasi

kerjanya, maka semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan oleh seorang

guru. Sebaliknya, rendahnya motivasi guru akan menjadikan kinerjanya

semakin rendah bahkan hingga taraf tidak tercapai.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi et al (2018), Andriani et

al (2018) dan Utami dan Wedasuwari (2019) menunjukkan hubungan

yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru dengan kinerja guru.

Berdasar uraian di atas maka peneliti merumuskan hipotesis sementara

sebagai berikut :

H2 : Motivasi kerja berpengaruh postif dan signifikan terhadap

kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal,

Kabupaten Pati.

2.4.3 Hubungan antara penggunaan teknologi informasi dengan

kinerja guru

30
Perkembangan teknologi informasi di era global telah mendukung

dunia pendidikan sejak lama. Becta dalam Lou & Sim (2008)

menunjukkan bahwa TIK memberikan umpan balik yang cepat dan akurat

kepada siswa, dan mempercepat komputasi dan grafik, sehingga

membebaskan siswa untuk fokus pada strategi dan interpretasi. Barak

(2004) lebih lanjut menunjukkan bahwa penggunaan TIK dalam

pendidikan akan mempromosikan pembelajaran yang mendalam, dan

memungkinkan sekolah untuk menanggapi dengan lebih baik berbagai

kebutuhan siswa.

Wahyudi et al (2018) menjelaskan bahwa teknologi informasi

bermanfaat bagi guru dalam pembelajaran mengacu pada dua yaitu, untuk

mendapatkan sumber belajar yang efektif dan melakukan publikasi tulisan.

Hal ini berarti penggunaan teknologi informasi yang dilakukan oleh guru

akan memudahkan pekerjaan guru dalam pembelajaran maupun pekerjaan

lainnya. Jika guru mudah dalam menyampaikan pembelajaran maka secara

otomatis tujuan pembelajaran akan tercapai dan kinerja guru akan

meningkat.

Penelitian Gunawan (2010), Ghavifekr (2015), Rosdy (2015)

dengan hasil penggunaan teknologi informasi berpengaruh terhadap

peningkatan kinerja guru atau individu.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis

sementara sebagai berikut :

H3 : Penggunaan Teknologi Informasi berpengaruh positif dan

31
Signifikan terhadap kinerj guru SMP Negeri di Kecamatan

Gunungwungkal Kabupaten Pati.

2.4.4 Penggunaan teknologi informasi memoderasi hubungan efikasi

diri dan kinerja guru.

Proses belajar mengajar akan memberikan hasil yang maksimal,

jika guru memiliki keyakinan diri mampu memberikan segala

kemampuannya untuk mencapai tujuan pendidikan. Nunn dan Jants dalam

Sjamsuri dan Muliyani (2019) menyatakan efikasi guru yang tinggi sangat

menguntungkan bagi peningkatan hasil belajar peserta didik. Guru yang

memiliki efikasi diri yang tinggi akan memberikan segala sumber daya

dan potensinya untuk keberhasilan pendidikan. Penelitian yang dilakukan

oleh Khursid et al (2012), Karabiyik dan Koroumaz (2013) serta Cansoy

et al (2018) menyatakan bahwa efikasi diri berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja guru.

Sementara itu perkembangan dunia teknologi informasi yang

sangat cepat juga mendukung peningkatan dalam dunia pendidikan.

Kurikulum 2013 mendukung implementasi penggunaan teknologi

informasi dalam pembelajaran. Guru dituntut untuk menggunakan

perangkat teknologi informasi dalam proses pembelajaran. Rosenborg

dalam Sudibyo (2011) menjelaskan dengan berkembangnya

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi maka ada lima

pergerseran dalam proses pembelajaran, yaitu 1) dari pelatihan ke

penampilan, 2) dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja, 3) dari

32
kertas ke “on line” atau saluran. 4) dari fasilitas fisik ke fasilitas

jaringan kerja, 5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Gunawan (2010), Ghavifekr (2015) dan Dutta

(2016) menyatakan penggunaan teknologi dan informasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.

Kesimpulan dari pernyataan di atas adalah jika guru memiliki

efikasi yang tinggi dan didukung dengan penggunaan teknologi informasi

yang baik maka kinerja guru akan semakin meningkat.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengambil hipotesis

sementara sebagai berikut :

H4 : Penggunaan teknologi informasi memoderasi pengaruh efikasi diri

terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal

Kabupaten Pati.

2.4.5 Penggunaan teknologi informasi memoderasi hubungan

motivasi kerja dan kinerja guru.

Motivasi kerja adalah dorongan yang dimiliki individu untuk

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan beban tanggung jawabnya. Sama

halnya seorang guru juga dilandasi motivasi dalam melaksanakan

pekerjaannya. McClelland dalam Andriani et al (2018) menyatakan bahwa

motivasi merupakan elemen penentu yang mempengaruhi perilaku yang

terdapat pada setiap individu. McClelland mengungkapkan bahwa terdapat

33
tiga indikator pengukuran motivasi kerja yaitu kebutuhan untuk berprestasi

kebutuhan akan berafiliasi, kebutuhan akan kekuasaan. Cave dan Mulloy

(sebagaimana dikutip dalam Schieb dan Karabenick, 2011), guru yang

memiliki motivasi kerja yang tinggi akan selalu mengembangkan

keprofesionalannya dan program inovatif untuk meningkatkan

pembelajaran siswa.

Motivasi kerja seorang guru juga akan melandasi penggunaan

teknologi informasi dalam proses pembelajaran. Guru yang memiliki

motivasi kerja yang tinggi akan melakukan berbagai hal dalam

pengembangan program inovatif pembelajaran. Hal ini tentunya di dukung

penggunaan teknologi informasi yang baik oleh seorang guru. Miarso

(2009: 494) menjelaskan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran menjadi

tuntutan yang mendesak dewasa ini. Maraknya arus informasi dan

ragamnya sumber informasi menjadikan guru tidak menjadi satu-satunya

sumber belajar. Akan tetapi dalam satuan pendidikan sekolah guru

memiliki peranan yang strategis. Oleh karena itu penggunaan TIK di

sekolah hendaknya dimulai dari titik pangkal yang strategis.

Motivasi kerja guru didukung dengan penggunaan teknologi

informasi yang baik akan menjadikan kinerja guru semakin baik dan

meningkat. Penggunaan teknologi informasi yang baik akan menjadikan

guru lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan baik, sehingga

secara otomatis akan menyebabkan tujuan pembelajaran tercapai.

34
Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis sementara

sebagai berikut :

H5 : Penggunaan teknologi informasi memoderasi pengaruh motivasi

kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan

Gunungwungkal Kabupaten Pati.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berupa penelitian eksplanatory. Penelitian

eksplanatori merupakan penelitian yang bersifat penjelasan dan bertujuan

untuk menguji suatu terori atau hipotesis guna memperkuat atau menolak

teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada.

3.2 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Margono (2010:118), “Populasi adalah seluruh data yang

menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita

tentukan”. Sedangkan menurut Sukmadinata (2011:250)

mengemukakan bahwa populasi adalah “kelompok besar dan wilayah

yang menjadi lingkup penelitian kita”.

35
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan populasi

merupakan keseluruhan obyek yang diteliti, dapat berupa manusia,

gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang mempunyai karakteristik

tertentu serta merupakan sumber data dan menentukan keberhasilan

penelitian. Populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah

seluruh Guru SMP Negeri di Kecmatan Gunungwungkal dengan jumlah

guru sebanyak 83 orang guru.

Tabel 3.1
Jumlah Populasi Penelitian
(Guru SMP Negeri Se-Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati)

No Nama SMP Negeri Jumlah Guru

1. SMP Negeri 1 Gunungwungkal 37


2. SMP Negeri 2 Gunungwungkal 46
Jumlah 83

2. Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jumlah sampel sama

dengan jumlah populasi yaitu 83 orang guru.

3.3 Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Dalam penelitian jenis data yang digunakan data kuantitatif.

Sugiyono (2010: 15) menjelaskan bahwa data kuantitatif adalah jenis

data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung yang berupa

36
informasi atau penjelasan yang dinyatak dengan bilangan atau

berbentuk angka.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber

data primer. Suryabrata (1987: 93) menjelaskan sumber data primer

adalah sumber data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau

petugasnya) dari sumber pertamanya. Dalam penelitian ini sumber

dprimer diperoleh dari hasil penyebaran angket (kuesioner). Kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini berisi dua bagian utama. Bagian

yang pertama tentang profil sosial responden, berisi data responden

yang berhubungan dengan identitas responden dan keadaan sosial

seperti : umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan masa kerja.

Sedangkan bagian kedua menyangkut tentang penggunaan teknologi

informasi memoderasi pengaruh efikasi diri guru dan motivasikerja

guru terhadapa kinerja guru.

3.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan kuesioner, yang merupakan

daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis dan disebarkan untuk

mendapatkan informasi atau keterangan sebagai berikut:

a) Efikasi Diri Guru

b) Motivasi Kerja Guru

c) Penggunaan Teknologi Informasi

37
d) Kinerja guru

3.5 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

Tabel 3.2
Definisi Konseptual dan Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional Skala
Definisi
Varibel Referensi
Konseptual Dimensi Indikator
Efikasi Keyakinan 1. Keterlibatan 1. Mampu Tschannen Skala
Diri akan Siswa (Student menangani – Moran Likert
Guru kemampuan Engagement) siswa yang and Hoy
seorang sulit. dalam
guru dalam 2. Mampu Bakar et al
menjalanka membantu (2012)
n tindakan siswa
yang berpikir
diperlukan kritis.
untuk 3. Mampu
berhasil memotivasi
menyelasaik siswa
an tugas 2. Strategi 4. Mampu.
tertentu Instruksional meyakinkan
dalam (Instructional siswa.
konteks Strategy) 5. Menumbuhk
tertentu an sikap
didefinisika menghargai.
n sebagai 6. Menumbuhk
“keyakinan an daya
guru” kreatifitas.
Tschannen 7. Menguasai
– Moran materi
and Hoy 8. Memahamka
dalam n siswa akan

38
Bakar et al materi.
(2012 3. Manajemen 9. Memberikan
Kelas pertanyaan
(Classroom berkualitas.
Management) 10.Menyesuaika
n level siswa.
11.Mampu
menerapkan
startegi
pembelajaran.
12. Mampu
mencari
penjelasan
alternative.
13. Mampu
mencari
startegi
alternantif
14.Mampu
mengatur
kelas.
15. Mampu
mengelola
siswa.
16.Mampu
menangani
siswa bandel.
17. Mampu
mengatur
jadwal kelas
18. Mampu
memberikan
solusi untuk
siswa tidak
biasa.

Motivasi McClellah 1. Kebutuhan 1. Menetapkan “McClellan Skala


Kerja dalam untuk tujuan. d’s Likert
Guru Andriani berprestasi(the 2. Membantu Theory”.
(2018) need of siswa McClelland
menjelaskan achievement) berpikir dalam
bahwa kritis. Andriani et
motivasi 3. Tetap al (2018)
adalah bekerja
elemen dalam
penentu kondisi sulit.

39
yang 4. Merasa
mempengar penting
uhi perilaku terhadap
setiap umpan balik.
individu. 5. Kepuasan
menjadi
terbaik.
6. Menyukai
kompetisi.
2. Kebutuhan akan 7. Menyelesaik
berafiliasi (the an pekerjaan
need to affiliate) dengan
sempurna.
8. Menyeleasai
kan
pekerjaan
dengan
berbagai
cara.
9. Kerja keras
10.Membantu
teman/
kolega.
11.Tidak suka
memberikan
instruksi.
3. Kebutuhan akan 12.Berkumpul
kekuasaan (the dengan
need for teman dan
strength). keluarga.
13.Tidak suka
mengeluh.
14.Senang
dihargai.
15.Tidak suka
berkonflik.
16.Meluangkan
waktu
dengan
teman/
kolega.
17.Menarik
perhatian.
18.Bertanggung
jawab atas
orang lain.

40
19.Suka
memotivasi
orang lain.
20.Percaya diri
21.Menganggap
penting
pekerjaan.
22.Mampu
menguasai
rapat.
23.Senang
dengan
pencapaian
teman/
kolega.
24.Suka
menjadi
terkenal.
25.Senang
menjadi
pemimpin.
26.Senang
mempekerjak
an pegawai
baru.
Penggun Menurut 1. Frequensi 1. Sering Thomson Skala
aan Goodhue Penggunaan mempersiapk dalam Likert
Teknolo dan Teknologi an materi Hendra
gi Thompson Informasi dengan Gunawan
Informas dalam perangkat TI. (2010)
i Hendra 2. Sering
(2010), mencari
pemanfaata sumber
n belajar
merupakan dengan
sikap dan Internet.
kepercayaan 3. Sering
pemakai menggukan
terhadap 2. Intensitas perangkat TI
teknologi Penggunaan dalam KBM.
yang Teknologi 4. Sering
diterapkan Informasi. menggunaka
oleh n komputer
organisasi. untuk
Dalam hal evaluasi.
ini 5. Mempersiapk

41
pemanfaata an materi
n teknologi 3. Jumlah dengan
merupakan perangkat lunak komputer.
keputusan yang 6. Mencari
individu digunakan. materi ajar
untuk melalui
menggunak internet.
an atau 7. KBM
tidak menggunaka
menggunak n komputer.
an teknologi 8. Evaluasi
yang siswa dengan
diterapkan. komputer.
9. Menggunaka
n berbagai
macam
software
dalam
mempersiapk
an materi
ajar.
10. Menggunak
an berbagai
software
dalam KBM.
11. Menggunak
an berbagai
software
dalam
melakukan
evaluasi.
Kinerja Menurut 1. Kemampuan 1. Merumuskan Susanto Skala
Guru Susanto membuat tujuan dalam Likert
dalam perencanaan dan pembelajaran Andriyani
Andriyani persiapan . et al (2018)
et al (2018) pembelajaran 2. Menyusun
kinerja guru rpp sesuai
adalah hasil karateristik
kerja atau siswa.
prestasi 3. Menyusun
kerja guru bahan ajar
dalam sesuai
rangka tingkat
mencapai kesulitan.
tujuan 4. Kesesuaian
organisasi strategi

42
sekolah pembelajaran
dengan
tujuan
2. Penguasaan pembelajaran
metode dan .
strategi 5. Kesesuaian
pembelajaran. sumber dan
media
pembelajaran
dengan
strategi
pembelajaran
.
6. Menyampaik
an materi
secara
kontekstual.
7. Media
pembelajaran
yang mudah.
8. Strategi
pembelajaran
sesuai
3. Kemampuan dengan
mengevaluasi kompetensi
yang dicapai.
9. Strategi
pembelajaran
sesuai
dengan
materi.
10. Metode
pembelajaran
sesuai dengan
tujuan.
11. Metode
pembelajaran
sesuai dengan
karateristik
siswa.
12. Metode
pembelajaran
sesuai dengan
materi.
13. Menggunaka
n variasi

43
metode
pembelajaran.
14. Evaluasi
pembelajaran
sesuai dengan
tujuan.
15. Melakukan
prosedur
evaluasi
pembelajaran.
16. Prosedur
penilaian
sesuai dengan
alokasi waktu.
17. Melakukan
analisis
evaluasi untuk
perbaikan.
18. Evaluasi
sesuai
karateristik
siswa untuk
keberhasilan
pembelajaran.

3.6 Skala Pengukuran

Skala pengukuran menurut (Ghozali, 2012) kesepakatan yang

digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval

yang ada di dalam alat ukur. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang

digunakan adalah skala likert. Skala Likert adalah jenis skala yang

digunakan untuk mengukur variabel penelitian seperti sikap, persepsi

sosial seseorang atau sekelompok orang. Pemberian bobot skor skala

LIKERT dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kriteria skor sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) =5

44
2. Setuju (S) =4

3. Kurang Setuju (CS) =3

4. Tidak Setuju (TS) =2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) =1

3.7 Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya (Sugiyono, 2010). Dalam

penelitian ini terdiri dari:

1. Deskriptif Responden

Statistik deskripsi responden digunakan peneliti untuk

memperoleh informasi karakteristik dan identitas responden yang

disajikan dalam bentuk ringkasan data dalam bentuk tabel. Dari

responden tersebut dikelompokkan secara statistik berdasarkan:

- Jenis Kelamin

- Usia

- Pendidikan Terakhir

- Masa Kerja

2. Deskriptif Variabel

45
Perhitungan frekuensi distribusi dan persentase mengenai

jawaban responden untuk masing-masing indikator. Berdasarkan

deskripsi variabel ini akan diperoleh gambaran kecenderungan

jawaban responden terhadap suatu indikator pertanyaan kuesioner.

Dan dalam penelitian ini bisa dilihat dari nilai rata-rata (mean).

3.8 Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2012) uji validitas adalah adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Pengujian validitas menggambarkan tingkat kevalidan suatu

instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji

validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang

disajikan dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan

dengan pasti apa yang akan diteliti. Uji validitas ini dengan demikian,

diharapkan dapat menggambarkan konsistensi internal. Untuk menguji

apakah item-item pernyataan betul-betul merupakan indikator yang

signifikan setiap variabelnya maka menggunakan kriteria berikut :

- Analisis faktor Kaiser-Meyer-Olkin (KMO), nilai KMO yang

dikehendaki harus lebih besar dari 0,5 dimana berarti kecukupan

sampel terpenuhi dan analisa faktor dapat diteruskan.

46
- Loading Faktor (Component Matrix), jika angka-angka yang

berada di component matrix lebih besar dari 0,4 maka jumlah

item pertanyaan dalam kuesioner dikatakan valid.

Jika KMO kurang dari 0,5 dan loding factor kurang dari 0,4

maka item yang bersangkutan adalah tidak valid, sehingga item

tersebut harus digugurkan dan tidak dapat disertakan dalam pengujian

berikutnya.

2. Uji Reliabilitas

Untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator

dari variabel, dikatakan realiabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. SPSS

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik

Conbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel

jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally dalam

Ghozali, 2012).

3.9 Analisis Regresi

Teknik ini digunakan untuk mengetahui bagaimana peran variabel

moderat memoderasi pengaruh perubahan tiap-tiap variabel bebas terhadap

variabel terikatnya.

47
Uji interaksi merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier

dimana dalam persamaan regresinya menggunakan persamaan sebagai

berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3Z + b4 X1Z+ b5 X2Z+ e ................... (3.1)

dimana :

a = Konstanta
X1 = Efikasi Diri
X2 = Motivasi Kerja
Z = Penggunaan Teknologi Informasi
X1Z = Variabel Moderasi 1
X2Z = Variabel Moderasi 2
Y = Kinerja Guru
e = Standar error
b1,2,3,4,5 = Koefisien regresi

3.10 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2012). Pengujian

normalitas dalam penelitian ini menggunakan One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test dengan melihat nilai Asymp Sig (2-tailed).

Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data

adalah:

a. Jika nilai Asymp Sig (2-tailed) > 0,05 maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

48
b. Jika nilai Asymp Sig (2-tailed) < 0,05 maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.11 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2012).

Cara mendeteksinya adalah dengan metode Glejser yang

mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel

independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi

heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat

kepercayaan 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2012).

3.12 Uji Model

1. Uji F (Goodness of Fit)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam suatu model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,

49
2012). Pada saat dilakukan analisis regresi linier dengan program

SPSS akan diperoleh hasil uji ANOVA atau F test. Dalam output

regression SPSS dikatakan signifikan apabila nilai signifikansi < 0,05

maka model penelitian ini telah memenuhi kesesuaian garis regresi

atau kelayakan model (Goodness of Fit).

2. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Ghozali (2012) Uji R2 atau koefisien determinasi

(Adjusted R Square) pada dasarnya mengukur seberapa besar

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi yang diperoleh berkisar antara 0 sampai 1.

Bila suatu model mempunyai nilai adjusted R2 mendekati 1

mempunyai arti bahwa variabel-variabel independen memberikan

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

dependen.

3.13 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dalam

bentuk uji t. Menurut Ghozali (2012) uji t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi pada variabel dependen. Apabila pada taraf

signifikansi ( α ) 5% diperoleh nilai probabilitas < 0,05 , maka

hipotesis diterima. Hal ini berarti ada pengaruh antara variabel

50
dependen dengan variabel independen yang diuji. Sebaliknya, bila

diperoleh nilai probabilitas > 0,05 maka hipotesis ditolak karena tidak

ada pengaruh antara dua variabel yang diuji tersebut.

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskripsi

4.1.1 Deskripsi Responden

Statistik deskripsi merupakan proses transfromasi data penelitian

yang berbentuk tabulasi. Hal ini untuk memudahkan dalam memahami serta

menginterpretasikan sistem tabulasi. Statistik deskripsi digunakan oleh

peneliti untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik data identitas

masing-masing responden yang disajikan berupa ringkasan pengaturan atau

penyusunan data dalam bentuk tabel numerik.

51
Responden dalam penelitian ini adalah guru SMP Negeri se-

Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati sebanyak 83 orang.

Tabel 4.1
Jumlah Responden yang Diolah

No Nama SMP Negeri Responden

1. SMP Negeri 1 Gunungwungkal 37


2. SMP Negeri 2 Gunungwungkal 46
Jumlah 83

Kuesioner yang didistribusikan sebanyak 83 orang dan yang

dikembalikan sejumlah juga sejumlah 83 kuesioner untuk diolah datanya

melalui program SPSS. Hasil selengkapnya disajikan dengan menggunakan

distribusi frekuensi absolut dan proporsi atau persentase, yang

dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja.

4.1.2 Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dalam penelitian ini jenis kelamin dikelompokkan menjadi dua

yantu Pria dan Wanita. Komposisi responden berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat dalam tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frequency Percent

Valid PRIA 43 51.8 %


WANITA 40 48.2 %
Total 83 100.0 %

Sumber: Lampiran 2. Deskripsi Responden

52
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden dalam

penelitian ini yang berjenis kelamin pria sebanyak 43 responden dengan

prosentase (51,8%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 40

responden dengan prosentase (48,2%).

4.1.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Dalam penelitian ini, usia responden dikelompokkan menjadi 4

kategori, yaitu usia 20 – 30 tahun, 31 – 40 tahun, 41 – 50 tahun dan > 50

tahun. Data usia dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

Usia Frequency Percent


20 - 30 TAHUN 9 9.8 %
31 - 40 TAHUN 20 24.1 %
Valid 41 - 50 TAHUN 12 14.5 %
> 50 TAHUN 42 50.6 %
Total 83 100.0 %
Sumber: Lampiran 2. Deskripsi Responden

4.1.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan

Dalam penelitian ini responden digolongkan menurut kategori

pendidikan terakhir sebagai berikut:

Tabel 4.4

53
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Frequency Percent


S1 79 95.2 %
Valid S2 4 4.8 %
Total 83 100.0 %
Sumber: Lampiran 2. Deskripsi Responden

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden dalam

penelitian ini paling banyak berpendidikan S1 sebanyak 79 responden atau

sebesar 95,2 %, dan responden dengan pendidikan S2 hanya sebanyak 4

responden atau 4,8 %.

4.1.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Dalam penelitian ini masa kerja responden dikelompokkan menjadi ,

yaitu 1-5 tahun, 6-10 tahun, 11-15 tahun, 16-20 tahun, 21-25 tahun dan di

atas 25 tahun. Secara lebih jelas hasil pengelompokan berdasarkan masa

kerja responden dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Frequency Percent


1-5 8 9.6 %

6-10 14 16.9 %

11-15 18 21.7 %

Valid 16-20 1 1.2 %

21-25 12 14.5 %

>25 30 36.1 %
Total 83 100.0 %

54
Sumber: Lampiran 2. Deskripsi Responden

4.2 Deskripsi Variabel

Deskripsi terhadap variabel efikasi diri, motivasi kerja, penggunaan

teknologi informasi dan kinerja guru digunakan sebagai gambaran terhadap

kecenderungan jawaban responden atas setiap soal pernyataan kuesioner.

Hasil deskripsi variabel disini memperlihatkan ukuran-ukuran statistik

tertentu diantaranya adalah nilai rata-rata (mean), nilai yang sering muncul

(mode), nilai minimun, dan nilai maksismum.

4.2.1. Deskripsi Variabel Efikasi Diri (X1)

Berdasarkan hasil penelitian melalui jawaban kuesioner yang

diberikan kepada responden mengenai variabel (X1) secara terperinci

ditunjukkan hasil pengolahan data sebagai berikut:

Tabel 4.6
Deskripsi Statistik Variabel Efikasi Diri (X1)
Variabel Mean Median Mode Minimum Maksimum
X1.1 3,77 4,00 4 2 5
X1.2 3,76 4,00 4 2 5
X1.3 3,65 4,00 4 2 5
X1.4 3,64 4,00 4 2 5
X1.5 3,78 4,00 4 2 5
X1.6 3,94 4,00 4 2 5
X1.7 3,65 4,00 4 2 5
X1.8 4,05 4,00 4 2 5
X1.9 3,93 4,00 4 2 5
X1.10 3,98 4,00 4 2 5
X1.11 3,64 4,00 3 2 5
X1.12 3,84 4,00 4 2 5
X1.13 3,78 4,00 4 2 5
X1.14 3,78 4,00 4 2 5
X1.15 4,20 4,00 4 2 5

55
X1.16 4,22 4,00 5 2 5
X1.17 4,11 4,00 4 2 5
X1.18 4,16 4,00 4 2 5
Mean X1 3,98 4,00 4 2 5
Sumber : Lampiran 2. Deskripsi Variabel Penelitian

Hasil deskripsi terhadap variabel kompetensi menggambarkan

bahwa nilai rata-rata pilihan jawaban responden terlihat dan terwakili dari

angka mean, yaitu 3,88 artinya rata-rata responden memilih jawaban tinggi.

Hal tersebut berarti persepsi responden terhadap efikasi diri baik.

4.2.2 Deskripsi Variabel Motivasi Kerja (X2)

Berdasarkan hasil penelitian melalui jawaban kuesioner yang

diberikan kepada responden mengenai variabel motivasi kerja (X2) secara

terperinci ditunjukkan dengan hasil pengolahan data sebagai berikut:

Tabel 4.7
Deskripsi Statistik Variabel Motivasi Kerja (X2)
Variabel Mean Median Mode Minimum Maksimum
X2.1 3,72 4,00 4 2 5
X2.2 3,71 4,00 4 2 5
X2.3 3,77 4,00 4 2 5
X2.4 4,12 4,00 4 2 5
X2.5 3,80 4,00 4 2 5
X2.6 3,75 4,00 4 2 5
X2.7 3,89 4,00 4 2 5
X2.8 4,13 4,00 4 2 5
X2.9 3,98 4,00 4 2 5
X2.10 3,89 4,00 4 2 5
X2.11 3,88 4,00 4 2 5
X2.12 3,90 4,00 4 2 5
X2.13 3,53 4,00 3 2 5
X2.14 3,83 4,00 4 2 5

56
X2.15 3,61 4,00 3 2 5
X2.16 3,89 4,00 4 2 5
X2.17 3,75 4,00 4 2 5
X2.18 3,93 4,00 4 1 5
X2.19 3,66 4,00 4 2 5
X2.20 3,88 4,00 4 2 5
X2.21 3,67 4,00 4 2 5
X2.22 4,04 4,00 4 2 5
X2.23 3,75 4,00 4 2 5
X2.24 3,88 4,00 4 2 5
X2.25 3,83 4,00 4 2 5
X2.26 3,87 4,00 4 2 5
Mean X2 3,83 4,00 4 3 5
Sumber : Sumber : Lampiran 2. Deskripsi Variabel Penelitian

Hasil deskripsi terhadap variabel motivasi kerja menggambarkan

bahwa nilai rata-rata pilihan jawaban terlihat dan terwakili dari angka mean

yaitu 3,83, artinya jawaban responden tergolong tinggi. Hal ini berarti

persepsi responden terhadap motivasi kerja baik.

4.2.3 Deskripsi Penggunaan Teknologi Informasi (Z)

Berdasarkan hasil penelitian melalui jawaban kuesioner yang

diberikan kepada responden mengenai variabel teknologi informasi (Z)

secara terperinci ditunjukkan dengan hasil pengolahan data sebagai berikut:

Tabel 4.8
Deskripsi Statistik Variabel Penggunaan Teknologi Informasi (Z)
Variabel Mean Median Mode Minimum Maksimum
Z1 4,43 5,00 5 2 5
Z2 4,57 5,00 5 2 5
Z3 4,54 5,00 5 3 5
Z4 4,46 5,00 5 3 5
Z5 4,52 5,00 5 3 5
Z6 4,46 5,00 5 3 5

57
Z7 4,54 5,00 5 2 5
Z8 4,42 5,00 5 3 5
Z9 4,47 5,00 5 3 5
Z10 4,52 5,00 5 2 5
Z11 4,45 5,00 5 3 5
Mean Z 4,59 5,00 5 2 5
Sumber : Lampiran Deskripsi Variabel Penelitian

Hasil deskripsi terhadap variabel penggunaan teknologi informasi

menggambarkan bahwa nilai rata-rata pilihan jawaban terlihat dan terwakili

dari angka mean yaitu 4,49 artinya rata-rata responden memilih jawaban

tinggi. Hal tersebut berarti persepsi responden terhadap penggunaan

teknologi informasi baik.

4.2.4 Deskripsi Variabel Kinerja Guru (Y)

Berdasarkan hasil penelitian melalui jawaban kuesioner yang

diberikan kepada responden mengenai variabel Kenerja Guru (Y) secara

terperinci ditunjukkan dengan hasil pengolahan data sebagai berikut:

Tabel 4.9
Deskripsi Statistik Variabel Kinerja Guru (Y)
Variabel Mean Median Mode Minimum Maksimum
Y1 4,29 4,00 5 1 5
Y2 4,35 4,00 5 2 5
Y3 4,52 4,00 5 3 5
Y4 4,31 4,00 5 2 5
Y5 4,18 4,00 4 3 5
Y6 4,10 4,00 4 2 5

58
Y7 4,07 4,00 4 2 5
Y8 4,11 4,00 4 2 5
Y9 4,16 4,00 5 2 5
Y10 4,89 4,00 4 2 5
Y11 4,05 4,00 4 2 5
Y12 4,17 4,00 5 2 5
Y13 4,19 4,00 5 2 5
Y14 3,93 4,00 4 2 5
Y15 3,82 4,00 3 2 5
Y16 4,13 4,00 4 2 5
Y17 4,18 4,00 4 2 5
Y18 4,02 4,00 4 2 5
Mean Y 4,14 4,00 4 3 5
Sumber : Lampiran 2. Deskripsi Variabel Penelitian

Hasil deskripsi terhadap variabel kenerja guru menggambarkan

bahwa nilai rata-rata pilihan jawaban terlihat dan terwakili dari angka mean

adalah 4,13 artinya jawaban responden tergolong tinggi. Hal tersebut berarti

persepsi responden terhadap kinerja guru baik.

4.3. Pengujian Insrumen Penelitian

Pengujian instrumen dilakukan untuk memperoleh keyakinan bahwa

kuesioner yang digunakan untuk pengumpulan data primer mempunyai nilai

ketepatan (validitas) dan kehandalan (reliabilitas) yang memadai sesuai

parameter yang telah ditetapkan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan

program SPSS for Window Reliase 19. Hasil pengujian instrumen adalah

sebagai berikut:

4.3.1. Uji Validitas

59
Uji validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam mengukur suatu konstruk. Uji Validitas dilakukan

dengan menggunakan analisis faktor. Suatu kuesioner dikatakan valid, jika

pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut (Gozali, 2012). Dalam penelitian ini, suatu indikator

dikatakan valid jika nilai KMO (Keiser Mayer Olkin of Measuring) lebih

dari 0,50 dan Loading Factor dalam component matrix nilainya lebih dari

0,4.

Tabel 4.10
Uji Validitas KMO dan Bartlett’s Test

Component
Variabel KMO Indikator Keterangan
Matrix
X1.1 0,542 Valid
X1.2 0,548 Valid
X1.3 0,647 Valid
X1.4 0,421 Valid
X1.5 0,604 Valid
X1.6 0,626 Valid
X1.7 0,524 Valid
X1.8 0,524 Valid
X1 X1.9 0,623 Valid
0, 796
(Efikasi Diri) X1.10 0,657 Valid
X1.11 0,538 Valid
X1.12 0,661 Valid
X1.13 0,547 Valid
X1.14 0,638 Valid
X1.15 0,526 Valid
X1.16 0,603 Valid
X1.17 0,663 Valid
X1.18 0,473 Valid
X2 0,842 X2.3 0,571 Valid
(Motivasi X2.4 0,637 Valid
Kerja) X2.5 0,454 Valid
X2.6 0,459 Valid
X2.7 0,522 Valid
X2.8 0,585 Valid

60
X2.9 0,450 Valid
X2.10 0,433 Valid
X2.11 0,590 Valid
X2.12 0,641 Valid
X2.13 0,483 Valid
X2.14 0,588 Valid
X2.15 0,633 Valid
X2.16 0,581 Valid
X2.17 0,499 Valid
X2.18 0,588 Valid
X2.19 0,707 Valid
X2.20 0,559 Valid
X2.21 0,721 Valid
X2.22 0,559 Valid
X2.23 0,725 Valid
X2.24 0,651 Valid
X2.25 0,719 Valid
X2.24 0,727 Valid
Z1 0,516 Valid
Z2 0,558 Valid
Z3 0,609 Valid
Z4 0,638 Valid
Z
Z5 0,548 Valid
(Penggunaan
0,756 Z6 0,608 Valid
Teknologi
Z7 0,537 Valid
Informasi)
Z8 0,519 Valid
Z9 0,555 Valid
Z10 0,481 Valid
Z11 0,581 Valid
Y 0,799 Y1 0,626 Valid
(Kinerja Y2 0,546 Valid
Guru) Y3 0,495 Valid
Y4 0,554 Valid
Y5 0,503 Valid
Y6 0,529 Valid
Y7 0,662 Valid
Y8 0,686 Valid
Y9 0,648 Valid
Y10 0,614 Valid
Y11 0,784 Valid
Y12 0,638 Valid
Y13 0,675 Valid
Y14 0,581 Valid
Y15 0,714 Valid

61
Y16 0,668 Valid
Y17 0,672 Valid
Y18 0,503 Valid
Sumber : Lampiran 4. Hasil Uji Validitas

Berdasarkan tabel 4.10 diatas nilai KMO and Bartlett’s test variabel

Efikasi Diri adalah 0,796. Oleh karena itu angka tersebut sudah memenuhi

kriteria kecukupan sampel yang disyaratkan dalam uji validitas, yaitu KMO

lebih dari 0,5 (0,796 > 0,5), maka dapat dinyatakan bahwa sampel yang ada

sudah mencukupi, sehingga variabel kompetensi sudah dapat dilakukan

analisis lebih lanjut.

Berdasarkan pada hasil component matrix, maka hasil menunjukkan

bahwa 18 item dalam variabel efikasi diri terdapat semua indikator

dinyatakan valid karena semua item memiliki faktor loading yang

disyaratkan, maka instrumen tersebut dinyatakan valid, karena nilai

komponen matriknya lebih dari 0,4.

Berdasarkan tabel 4.10 diatas nilai KMO and Bartlett’s test variabel

Motivasi Kerja adalah 0,842. Oleh karena angka tersebut sudah memenuhi

kriteria kecukupan sampel yang disyaratkan dalam uji validitas, yaitu KMO

lebih dari 0,5 (0,840 > 0,5), maka dapat dinyatakan bahwa sampel yang ada

sudah mencukupi, sehingga variabel motivasi kerja sudah dapat dilakukan

analisis lebih lanjut.

Berdasarkan pada hasil component matrix, maka hasil menunjukkan

bahwa dari 26 item dalam variabel motivasi kerja 24 item dinyatakan valid

dan 2 item pertanyaan (X2.1 dan X2.2) dinyatakan tidak valid. 24 item

62
pertanyaan dinyatakan semuanya valid karena memiliki faktor loading yang

disyaratkan dan nilai komponen matriknya lebih dari 0,4. Sedangkan untuk

2 item pertanyaan (X2.1 dan X2.2) dinyatakan tidak valid karena nilai

komponen matriknya kurang dari 0,4. Sehingga untuk 2 item pertanyaan

(X2.1 dan X2.2) yang dinyatakan tidak valid dihapus dari daftar pertanyaan.

Nilai KMO and Bartlett’s test variabel penggunaan teknologi

informasi adalah 0,756. Oleh karena angka tersebut sudah memenuhi

kriteria kecukupan sampel yang disyaratkan dalam uji validitas, yaitu KMO

lebih dari 0,5 (0,756 > 0,5), maka dapat dinyatakan bahwa sampel yang ada

sudah mencukupi, sehingga variabel penggunaan teknologi informasi sudah

dapat dilakukan analisis lebih lanjut.

Berdasarkan pada hasil component matrix, maka hasil menunjukkan

bahwa 11 item dalam variabel iklim organisasi dinyatakan valid karena

semua item memiliki faktor loading yang disyaratkan, maka instrumen

tersebut dinyatakan valid, karena nilai komponen matriknya lebih dari 0,4.

Berdasarkan tabel 4.10 diatas nilai KMO and Bartlett’s test variabel

Kinerja Guru adalah 0,799. Oleh karena angka tersebut sudah memenuhi

kriteria kecukupan sampel yang disyaratkan dalam uji validitas, yaitu KMO

lebih dari 0,5 (0,799 > 0,5), maka dapat dinyatakan bahwa sampel yang ada

sudah mencukupi, sehingga variabel Kinerja Guru sudah dapat dilakukan

analisis lebih lanjut.

Berdasarkan pada hasil component matrix, menunjukkan bahwa 18

item dalam variabel kinerja guru dinyatakan valid karena semua item

63
memiliki faktor loading yang disyaratkan, karena nilai komponen matriknya

lebih dari 0,4.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Reliabilitas adalah sebuah

analisis yang menunjukkan tingkat kemantapan dan ketepatan suatu alat

ukur, apakah ukuran yang diperoleh merupakan ukuran yang benar dari

sesuatu yang diukur.

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

pengukuran dapat memberikan hasil yang konsisten bila dilakukan

pengukuran kembali terhadap obyek/responden. Data yang diuji

reliabilitasnya adalah data yang telah lulus dalam pengujian suatu alat ukur

dinyatakan reliabel apabila hasil perhitungan cronbach’s alpha diatas 0,7.

Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Kriteria Keterangan
Alpha
Efikasi Diri 0,881 > 0,7 Reliabel
Motivasi Kerja 0,917 > 0,7 Reliabel
Penggunaan Teknologi Informasi 0,779 > 0,7 Reliabel
Kinerja Guru 0,905 > 0,7 Reliabel
Sumber : Lampiran 5. Uji Reliabilitas

Dari tabel 4.11 diketahui bahwa instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini memenuhi syarat reliabilitas karena nilai Cronbach’s Alphanya

lebih dari 0,7, dan selanjutnya analisis penelitian dapat dilanjutkan.

64
4.4 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan Uji

Kolmogorov Smirnov. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel

4.12. Berdasarkan hasil uji normalitas data pada tabel 4.12 diketahui bahwa

nilai Asymp.Sig adalah 0,200 > 0,05. Dengan hasil nilai Asymp.Sig lebih dari

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 83
Normal Parametersa,b Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,16027609
Most Extreme Differences Absolute 0,077
Positive 0,077
Negative -0,052
Test Statistic 0,077
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200c,d
a. Test distribution is Normal.

65
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Lampiran 6. Uji Normalitas

4.5 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila variabel pengganggu tidak

mempunyai varian yang sama untuk semua observasi. Untuk mendeteksi

ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan uji Glejser. Uji Glejser

dapat dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual sebagai variabel

dependen dengan semua variabel independen dalam model. Jika signifikan

berarti ada heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, hasil uji

heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel 4.13.

Dengan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 4.13, dapat dilihat

bahwa semua variabel memiliki nilai sig lebih dari 0,05. Hal ini berarti tidak

terjadi problem heteroskedastisitas sehingga penelitian ini dapat dilanjutkan

pada uji berikutnya.

Tabel 4.13
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,102 1,118 -1,879 0,064
Efikasi Diri 0,585 0,366 2.883 1,600 0,114
Motivasi Kerja 0,038 0,303 0,202 0,125 0,901
Penggunaan Teknologi 0,485 0,249 1,890 1,948 0,055
Informasi
Moderasi 1 -0,126 0,082 -4,011 -1,538 0,128
Moderasi 2 -0,009 0,067 -0,309 -0,134 0,894
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Lampiran 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas

66
4.6 Uji Model

Uji model merupakan suatu analisis yang sering digunakan dalam

memprediksi seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikatnya.

4.4.1 Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)

Hasil uji koefisien determinasi dalam penelitian ini ditunjukkan

dalam tabel 4.14. Hasil yang diperoleh Adjusted R Square 0,887 artinya

perubahan dari variabel dependen (Kinerja Guru) dapat dijelaskan oleh

variabel independen (Efikasi Diri, Motivasi Kerja, dan Penggunaan

Teknologi Informasi) sebesar 88,70%, sedangkan sisanya sebesar 11,30%

dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .945 a
.894 .887 .16540
a. Predictors: (Constant), Moderasi 2, Efikasi Diri, Penggunaan
Teknologi Informasi, Motivasi Kerja, Moderasi 1
Sumber : Lampiran 8 : Uji Model

4.4.2 Uji F (Goodness of Fit)

Hasil uji regresi Penggunaan Teknologi Informasi Memoderasi

Pengaruh Efikasi Diri dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru disajikan

dalam tebel 4.15

67
Tabel 4.15
Hasil Uji F
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 17,717 5 3,543 129,524 0,000b
Residual 2,106 77 0,027
Total 19,823 82
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Moderasi 2, Efikasi Diri, Penggunaan Teknologi
Informasi, Motivasi Kerja, Moderasi 1
Sumber : Lampiran 8. Uji Model

Dari tabel 4.15 diketahui hasil uji regresi Penggunaan Teknologi

Informasi memoderasi pengaruh efikasi diri dan motivasi kerja

menunjukkan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan

model yang digunakan memenuhi persyaratan Goodness of Fit.

4.4.3 Bentuk Quasi Moderasi

Tabel 4.16
Hasil Analisis Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
t Sig.
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta
1 (Constant) -8,203 2,019 -4,062 0,000
Efikasi Diri 1,679 0,660 1,541 2,544 0,013
Motivasi Kerja 1,383 0,548 1,380 2,525 0,014
Penggunaan Teknologi 1,935 0,450 1,404 4,303 0,000
Informasi
Moderasi 1 -0,277 0,148 -1,642 -1,873 0,065
Moderasi 2 -0,192 0,121 -1,224 -1,583 0,118
a. Dependent Variable: Mean Y
Sumber : Lampiran Hasil Uji Analisa Regresi

68
Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +¿ b 3 Z + b 4 X 1 Z+ b 5 X 2 Z
Y= 1,541 X 1 +1,380 X 2 + 1,404 Z - 1,642 X 1 Z - 1,224 X 2 Z

Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa efikasi diri berpengaruh

terhadap kinerja guru karena sig 0,013 < 0,05, motivasi kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja guru karena sig 0,014 < 0,05, penggunaan teknologi

informasi berpengaruh terhadap kinerja guru karena sig 0,000 < 0,05,

Penggunaan teknologi informasi tidak memoderasi pengaruh efikasi diri

terhadap kinerja karena sig 0,065 > 0,05. Penggunaan teknologi informasi tidak

memoderasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karena sig 0,118 > 0,05.

4.7 Uji Hipotesis

Dari hasil pengolahan data diperoleh dua model persamaan, hal ini

memberi makna bahwa tidak ada variabel yang dibuang karena memenuhi

kecakupan sampel, hal ini berarti semua variabel dalam penelitian ini

dimasukkan ke dalam model persamaan regresi.

H1 : Efikasi Diri berpengaruh terhadap kinerja Guru SMP Negeri di

Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati

Berdasarkan tabel 4.16 terlihat bahwa koefisien regresi

Efikasi Diri memiliki pengaruh positif sebesar 1,541 dan signifikan

0,013 terhadap kinerja guru sehingga hipotesis 1 diterima. Hasil

pengujian efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap

69
kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten

Pati.

H2 : Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru SMP Negeri di

Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

Berdasarkan tabel 4.16 terlihat bahwa koefisien regresi

motivasi kerja memiliki pengaruh positif sebesar 1,380 dan signifikan

0,014 terhadap kinerja guru sehingga hipotesis 2 diterima. Hasil

pengujian motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten

Pati.

H3 : Penggunaan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap kinerja

guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati.

Berdasarkan tabel 4.16 terlihat bahwa koefisien regresi

penggunaan teknologi informasi memiliki pengaruh positif sebesar

1,404 dan signifikan 0,000 terhadap kinerja guru, sehingga

hipotesis 3 diterima. Hasil pengujian penggunaan teknologi

informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru

SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati.

70
H4 : Penggunaan teknologi informasi memoderasi pengaruh efikasi diri

terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal,

Kabupaten Pati.

Berdasarkan tabel 4.16 terlihat bahwa koefisien regresi

penggunaan teknologi informasi memoderasi pengaruh efikasi guru

terhadap kinerja guru memiliki pengaruh negatif -1,642 dan

signifikan 0,065 terhadap kinerja sehingga hipotesis 4 ditolak.

Hasil pengujian penggunaan teknologi informasi tidak memoderasi

pengaruh efikasi diri terhadap kinerja guru SMP Negeri di

Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

H5 : Penggunaan teknologi informasi memoderasi pengaruh motivasi

kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan

Gunungwungkal Kabupaten Pati.

Berdasarkan tabel 4.16 terlihat bahwa koefisien regresi

penggunaan teknologi informasi memoderasi pengaruh motivasi

kerja terhadap kinerja guru memiliki pengaruh negatif sebesar -

1,224 dan signifikan 0,118 sehingga hipotesis 5 ditolak. Hasil

pengujian penggunaan teknologi informasi tidak memoderasi

pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di

Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

71
4.8 Pembahasan

1. Efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMP

Negeri di Kecamatan Gunungwungkal.

Hasil regresi pada tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa hipotesis

yang menyatakan efikasi guru berpengaruh dan signifikan terhadap

kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal “diterima”. Hal

ini berarti efikasi guru mampu meningkatkan kinerja guru SMP Negeri di

Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati. Berdasarkan deskripsi

responden yang telah dibahas sebelumnya, bahwa mayoritas responden

adalah guru-guru yang telah memiliki masa kerja lebih dari 25 tahun.

Guru-guru dengan masa kerja sebanyak itu telah memahami dengan baik

konsep efikasi diri dalam memberikan pelayanan terhadap para siswa.

Hal ini sesuai dengan konsep efikasi diri yang sampaikan oleh

Bandura (1986) yang menyatakan efikasi diri merupakan kepercayaan

individu untuk akan kemampuannya untuk sukses dalam melakukan

sesuatu.

Para guru telah mampu melaksanakan tiga hal yang berkaitan

dengan efikasi diri seperti yang disampaikan oleh Tschannen – Moran

and Hoy dalam Bakar et al (2012) yaitu keterlibatan siswa, strategi

instruksional dan manajemen kelas. Para guru telah aktif dalam

memberikan berbagai hal yang berguna bagi peningkatan keterlibatan

siswa dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan

dua arah (two way learning). Para guru juga telah berusaha untuk

72
memberikan berbagai strategi pembelajaran, sehingga pembelajaran

dapat berjalan dengan baik dan tidak terkesan membosankan. Selain

kedua hal tersebut, para guru terutama guru-guru dengan pengalaman

kerja yang tinggi (diatas 25 tahun) juga mampu melaksanakan

pengelolalaan kelas dengan baik. Hal ini terlihat pada saat penanganan

terhadap siswa yang “bandel” sehingga mereka tetap dapat dikondisikan

pada saat pembelajaran berlangsung.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Khursid et al (2012)

yang menyatakan bahwa efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja guru.

2. Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru

SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja seorang guru

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMP Negeri di

Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati. Hasil ini sesuai dengan

pendapat McClelland yang tertuang dalam “McClellands theory” dalam

Andriani (2018) dimana McClelland menjelaskan bahwa motivasi adalah

elemen penentu yang mempengaruhi perilaku setiap individu. Dalam

McClellands Teori dijelaskan tiga hal yang mendasari seseorang dalam

melakukan pekerjaan yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi

dan kebutuhan akan kekuasaan. Para guru yang mengajar di SMP Negeri

Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati yang sebelumnya telah

73
menetapkan tujuan yang akan dicapai dalam melaksanakan pekerjaan.

Para guru telah berkomitmen bahwa mengajar adalah tugas utama dengan

tujuan utama mencerdaskan anak bangsa. Para guru akan bangga jika

siswa-siswi yang mereka ajar selama ini mampu menunjukkan

prestasinya baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Pergaulan para guru baik yang berstatus PNS maupun yang non

PNS juga terlihat dengan baik. Hal ini berfungsi untuk mengurangi atau

meminimalisir konflik yang ada diantara para guru. Selain itu pergaulan

yang baik ini juga dilakukan untuk menimba atau berbagi pengalaman

terutama dari guru-guru senior yang telah mengajar lebih dari 25 tahun.

Guru-Guru yang mengajar di SMP Negeri di Kecamatan

Gunungwungkal tidak semuanya berstatus sebagai pegawai negeri sipil

dengan gaji yang pasti, banyak dari mereka berstatus sebagai guru non

PNS dengan gaji yang mungkin tidak sepadan. Akan tetapi para guru

Non PNS tersebut tetap menjalankan tugas mengajarnya dengan baik,

meskipun tanpa mendapatkan tunjangan sertifikasi layaknya guru-guru

PNS. Baik guru yang berstatus PNS maupun Non PNS memiliki kinerja

yang baik.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Andriani (2018) yang

mengatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja

guru.

3. Penggunanaan Teknologi Informasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal.

74
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi

informasi berpengaruh terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan

Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

Goodhue dan Thomson dalam Gunawan (2010) menjelaskan

bahwa pemanfaatan teknologi merupakan keputusan individu untuk

menggunakan atau tidak menggunakan teknologi yang diterapkan. Ada

tiga hal yang disampaikan oleh Thomson berkaitan dengan pemanfaatan

teknologi informasi yaitu frekuensi penggunaan TI, Intensitas

penggunaan TI dan jumlah perangkat lunak yang digunakan.

Di era pendidikan 4.0, penguasaan terhadap teknologi dan

Informasi mutlak menjadi kewajiban para guru. Para guru dituntut untuk

mampu menggunakan berbagai perangkat teknologi dalam kegiatan

belajar mengajar. Hal ini sejalan dengan kurikulum 2013 yang

mengaharuskan integrasi teknologi informasi di dalam proses

pembelajaran. Sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang

disampaikan dan tidak cepat mengalami kebosanan. Penggunaan

teknologi informasi dalam kegiatan pembelajaran juga dapat

memudahkan para guru dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan

misalnya seperti pembuatan soal ulangan harian ataupun penilaian.

Dilapangan guru-guru SMP Negeri di Kecamatan

Gunungwungkal mayoritas sudah memiliki perangkat teknologi

informasi yang berguna untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Pihak sekolah juga sudah menyiapkan fasilitas teknologi informasi

75
misalnya laboratorium komputer yang terkoneksi internet demi menujang

kinerja para guru. Selain itu, pihak sekolah juga memberikan pelatihan

terhadap para guru yang berkaitan dengan pemanfaat berbagai perangkat

lunak yang digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan agar para

guru memiliki berbagai pilihan dalam mengoperasikan berbagai

perangkat lunak untuk menunjang pembelajaran atau hal lainnya yang

berhubungan dengan pekerjaan sebagai guru.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Gunawan (2010) yang

menyatakan penggunaan teknologi informasi berpengaruh terhadap

kinerja.

4. Penggunaan Teknologi Informasi tidak memoderasi pengaruh efikasi diri

terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal.

Hasil regresi pada tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa pengaruh

efikasi diri terhadap kinerja guru dimoderasi penggunaan teknologi

informasi “ditolak”. Artinya bahwa penggunaan teknologi informasi

tidak mampu menjadi faktor moderasi atau memberikan pengaruh bagi

efikasi diri dan kinerja guru.

Berdasarkan deskripsi responden yang telah dibahas di atas,

bahwa mayoritas guru-guru SMP Negeri di kecamatan Gunungwungkal,

Kabupaten Pati memiliki masa kerja di atas 25 tahun. Artinya guru-guru

tersebut memiliki telah memiliki efikasi diri yang sangat baik. Hal ini

terlihat dari data kuisioner dimana persepsi tentang efikasi diri sangat

baik.

76
Sebenarnya efikasi diri yang baik didukung dengan penggunaan

teknologi informasi yang baik akan meningkatkan kinerja guru. Namun,

dunia TI (Teknologi Informasi) yang berkembang dengan pesat

menyebabkan terjadinya perubahan pada perangkat TI. Perubahan yang

cepat pada perangkat TI menyulitkan para guru untuk menggunakannya.

Selain karena kesulitan dalam mengoperasikan berbagai perangkat TI,

masalah lain yang dihadapi adalah sulitnya koneksi Internet. Koneksi

internet tidak stabil, sehingga para guru sulit untuk mengakses berbagai

informasi yang berguna bagi pembelajaran. Kondisi inilah yang

menyebabkan banyak guru yang kemudian belum maksimal dalam

menerapkan pembelajaran berbasis TI, sehingga kinerja guru belum

sepenuhnya optimal.

5. Penggunaan Teknologi Informasi tidak memoderasi pengaruh motivasi

kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal.

Hasil regresi pada tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa pengaruh

motivasi kerja terhadap kinerja guru yang dimoderasi penggunaan

teknologi informasi pada SMP Negeri di Kecamatan Gunungwungkal,

Kabupaten Pati “ditolak”. Hal ini berarti bahwa penggunaan teknologi

informasi tidak mampu menjadi faktor moderasi atau memberikan

pengaruh bagi motivasi kerja dan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan

Gunungwungkal, Kabupaten Pati.

Dalam penelitian ini guru yang diteliti adalah guru-guru yang

memiliki motivasi tinggi dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini

77
terlihat dari persepsi motivasi kerja yang tinggi pada hasil kuisioner.

Dalam analisis deskriptif terlihat bahwa mayoritas guru yang mengajar

memiliki usia di atas 50 tahun dan masa kerja lebih dari 25 tahun.

Dengan usia dan masa kerja tersebut, para guru tetap memiliki motivasi

yang baik untuk melaksanakan pekerjaan demi tujuan pendidikan

nasioanl.

Para guru juga memiliki motivasi yang tinggi untuk menggunakan

perangkat Teknologi Informasi (TI). Hal ini sesuai dengan implementasi

kurikulum 2013, dimana integrasi teknologi informasi mutlak dalam

proses belajar mengajar. Motivasi guru dalam menggunakan perangkat

TI terlihat dari banyaknya guru yang telah memiliki laptop dan

smartphone. Namun, pada pelaksanaanya masih banyak guru yang tidak

mengimplementasikan integrasi penggunaan teknologi informasi dalam

pembelajaran.

Hal ini dimungkinkan karena banyak guru yang merasa kesulitan

dalam menggunakan perangkat teknologi informasi. Sulitnya

mengoperasikan berbagai perangakt TI yang disebabkan perkembangan

dunia TI, menyebabkan guru hanya fokus pada perangkat yang mereka

kuasai saja. Selain faktor lainnya karena rupanya penggunaan TI dalam

pembelajaran seringkali menguras waktu efektif. Hal ini karena

menggunakan TI dalam pembelajaran membutuhkan waktu persiapan

yang sedikit lebih lama. Hal inilah yang kemudian menyurutkan motivasi

78
guru untuk menggunakan perangkat TI dalam pembelajaran maupun

pekerjaan lainnya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dari analisis data,

keterbatasan penelitian yang dilakukan dan implikasi penelitian. Berdasarkan

analisis data dan pembahasan hasil yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini memberikan bukti empiris.

5.1 Kesimpulan

1. Efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

guru SMP Negeri di kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati.

2. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

guru SMP Negeri di kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati.

79
3. Penggunaan Teknologi Informasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja guru SMP Negeri di kecamatan

Gunungwungkal Kabupaten Pati.

4. Penggunaan Teknologi Informasi tidak memoderasi pengaruh

efikasi diri terhadap kinerja guru SMP Negeri di kecamatan

Gunungwungkal Kabupaten Pati.

5. Penggunaan Teknologi Informasi tidak memoderasi pengaruh

motivasi kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri di kecamatan

Gunungwungkal Kabupaten Pati.

5.2. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan terbatas di lokasi SMP Sekecamatan

Gunungwungkal, Kabupaten Pati, sehingga hasil penelitian ini

tidak dapat digeneralisasikan.

2. Variabel yang diteliti hanya efikasi diri, motivasi kerja,

penggunaan teknologi informasi. Kemungkinan terdapat faktor lain

yang mempengaruhi kinerja guru SMP Negeri di kecamatan

Gunungwungkal, Kabupaten Pati, misalnya disiplin kerja,

kompetensi guru, kepemimpinan kepala sekolah dan lain

sebagainya.

5.3 Implikasi Penelitian

1. Implikasi Teoritis

80
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian

selanjutnya, terutama yang menguji pengaruh efikasi diri, motivasi

kerja dan penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja guru.

2. Implikasi Manajerial

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh kepala sekolah selaku

pihak pengambil kebijakan dan keputusan untuk melakukan

penguatan pengaruh efikasi diri, motivasi kerja dan penggunaan

teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja guru.

5.4 Saran

1. Seorang guru harus memiliki efikasi diri yang tinggi untuk

melaksanakan proses belajar mengajar. Hal ini karena efikasi guru

merupakan bagian dari kompetensi guru yang harus dimiliki.

Dengan efikasi diri yang tinggi maka memberikan pengaruh positif

terhadap para peserta didik sehingga kinerja guru akan ikut

meningkat.

2. Kepala sekolah hendaknya selalu memacu motivasi guru dalam

melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Selain itu kepala sekolah

harus senantiasa memantau perkembangan penguasaan teknologi

informasi guru yang digunakan untuk menunjang dalam kegiatan

belajar mengajar ataupun dalam mendukung penyelesaian

81
pekerjaan.

3. Pada penelitian mendatang perlu dipertimbangkan untuk

memasukkan variabel penelitian lain yang berpengaruh terhadap

kinerja guru, misalnya disiplin kerja, kompetensi guru, dan

kepemimpinan kepala sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.


Bandung: Remaja Rosda Karya.
A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Manajemen Sumber daya Manusia
Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian edisi revisi. Malang : UMM Press.
Andriani, Septi, Kesumawati, Nila, Kristiawan, Muhammad (2018). The Influence
Of The Transformational Leadership And Work Motivation On Teachers
Performance. International Journal Of Scientific & Technology Research.
7 (7), 19-29.
Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Bagong, Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial. Jakarata : Kencana Prenanda
Media Group.
Bakar, A., Mohammed, S., & Zakaria, N.S. (2012). They are Trained to Teach,
But How Confident are they? A Study of Student Teacher’s Sense of
Efficacy. Journal of Social Sciences. 8 (4). 497-504.

82
Bandura, A (1994). Self-efficacy. In V. S. Ramachaudran (Ed.), Encyclopedia of
human behavior (Vol. 4, pp. 71-81). New York: Academic Press.
(Reprinted in H. Friedman [Ed.], Encyclopedia of mental health. San
Diego: Academic Press, 1998).
Cansoy, Ramazan, Polatkan, Mahmut &Parlar Hanifi (2018). Research on
Teacher Self-efficacy in Turkey: 2000-2017. 24 (8), 133-145.
Coladarci, T., & Breton W. A. (1997). Teacher Efficacy, Supervision, and the
Special Education Resource—Room Teacher. The Journal of Educational
Research, 90, 230-239.
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Darman, Regina Ade (2017). Mempersiapkan Generasi Emas Indonesia Tahun
2045 Melalui Pendidikan Berkualitas. Jurnal Edik Informatika. 18 (3), 73-
87.
Darmawan, D. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Ghavifekr, S. & Rosdy, W.A.W. (2015). Teaching and learning with technology:
Effectiveness of ICT integration in schools. International Journal of
Research in Education and Science (IJRES), 1(2), 175-191.
Ghufron, M. Nur dan Risnawita S, Rini. 2010. Teori- Teori Psikologi.
Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Gibson, S., & Dembo, M. H. (1984). Teacher efficacy: A construct
validation. Journal of Educational Psychology, 76 (4), 569–582. 
Gunawan, Hendra (2010). Effects of Task-Technology Fit and Information
Technology Utilization on The Individual Performance of Employees
among Industrial Manufactures in Batam. Jurnal Integrasi. 1 (4). 33-43.
Gurcay, D. (2015). Preservice Physics Teachers’ Beliefs Regarding Their Teacher
Efficacy and Classroom Management. Procedia Social and Behavioral
Sciences, 197, 1101-1106.
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi revisi
cetakan ke tiga belas). Jakarta: PT Bumi Aksara.
Imam Wahyudi. 2012. Mengejar Profesionalisme Guru Startegi Praktis
Mewujudkan Citra Guru Profesional. Jakarta : Prestasi Jakarta.
Indrajit, Richardus Eko.2011.Peranan Teknologi Informasi dan.
Internet.Yogyakarta: Andi Offest.

83
Iswantoro, G. 2013. Kepemimpinan Dengan Hati Nurani. Cetakan Pertama. Tugu
Publisher. Jakarta.
Karabiyik Belkıs, Korumaz Mithat (2013). Relationship Between Teachers’Self-
Efficacy Perceptions and Job Satisfaction Level. Journal Procedia - Social
and Behavioral Sciences. 21 (2). 826-830.
Khurshid, Fauzia., Qasmi,Farah Naz., & Ashraf, Nadia (2012). The
Relationship Between Teachers Self-Efficacy and Their Perceived Job
Performance. Journal of Contemporary Research in Business, Vol. 3.
No. 10, pp.204-223.
Luthans, Fred. 2011. Perilaku Organisasi. Cetakan Keempat. Yogyakarta:
Penerbit Andi Offset.
Miarso, Yusufhadi. (2009). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Nabanita Dutta. Impact of Information Technology on Teaching-Learning Process


Kaushik Bhakta. International Research Journal of Interdisciplinary &
Multidisciplinary Studies. Volume-II, Issue-XI, December 2016.
Nasution. 2011. Teknologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Niu. H. 2010. Erratum & Idquo: Investigating The Effects Of Self-Efficacy On
Food Service Industry Employee & Rsquo: Career Commitment.
International Journal of Hospitality Management, 29, 1336.
Prasojo, Lantip Diat dan Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan.
Yogyakarta: Gava Media.
Protheroe, N. (2008). Teacher efficacy: What is it and why does it matter?
Journal of Institute of Educations Sciences. V 85 (6).42-45
Quible, Zane K. 2005. Administrative Office Management. Pearson Prentice.
Rusman. 2013. Metode-Metode Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Rusman. 2015. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Jakarta : PT.
Rajagrafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2015. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenadamedi Group.

Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi ke Sebelas. Jakarta : PT.


Erlangga.

84
Schieb, L. J. & Karabenick, S. A. (2011). Teacher motivation and professional
development: A guide to resources.
Shodiqin, Shodiqin, and Ceacilia Srimindarti. "Pengaruh Kompetensi dan
Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Guru yang Dimoderasi oleh
Iklim Rganisasi pada Mi Sekecamatan Winong Kabupaten Pati (Studi
Kasus pada Guru-guru Mi Sekecamatan Winong Kabupaten
Pati)." Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu Unisbank 2015, Semarang,
Indonesia, 2015. Universitas Stikubank, 2015.
Sri Sarjana dan Nur Khayati. 2015. Pengaruh etika, perilaku, dan kepribadian
terhadap integritas guru. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1,
Nomor 3, Desember 2016.
Sudibyo, Lies. (2011) Peran Dan Dampak Teknologi Informasi Dalam
Dunia Pendidikan Indonesia. Jurnal Widyatama. Vol. 20, No.2. 175-185.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif ,Kualitatif, dan
Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama.
Sunarto. 2008. Peran Persistensi Laba Memperlemah Hubungan Antara Earnings
Opacity Dengan Cost Of Equity Dan Trading Volume Activity Studi
Empiris pada Perusahaan Go Public di Indonesia selain Sektor Keuangan
dan Properti. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Semarang.
Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Desease-19 (Covid-19).
Tsania Nahdiatul Himmah, Dyah Sitoresmi Fitri Azisi. Pengaruh Perkembangan
Teknologi Informasi Terhadap Layanan Perpustakaan Iain Tulungagung.
Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi. Vol. 3. 2019.
Tschannen-Moran., & Johnson, D. (2011). Exploring Literacy Teachers’ Self
Efficacy Beliefs: Potential Sources at Play. Teaching and Teacher
Education. 27, 751-761.
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 (a) tentang Guru dan Dosen.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Uno, Hamzah B. 2009. Teori motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang
Pendidikan). Jakarta : Bumi Aksara.

85
Uno, Hamzah B. dan Nina Lamatenggo. 2011 Teknologi Komunikasi dan
Informasi
Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Utami, Lussy Dwi dan Tantri Dwinantika Wardi (2015). Efikasi Diri dan
Kemampuan Literasi Informasi Pada Guru Sekolah Menengah Atas. 4 (2).
65-73.
Vadahi, F., & Lesha, J. 2015. Enhancing Teachers Self-Efficacy: Theoretical and
Research Considerations. European Scientific Journal, 11(19). 82-89.
Wahyudi, Rahmad, Djoko Poernomo, Zarah Puspitaningtyas (2018) Effect of
Information Technology, Satisfaction and Motivation to Teacher
Performance. The International Journal of Social Sciences and
Humanities Invention. 5 (1). 4370-4378
Waitshega Tefo Smitta Moalosi, 2013, Effects Of Direct Instruction And Social
Constructivism On Learners’ Congnitive Development: A Comparative
Study. Journal Savap Internasional. 6 (11). 301-305.
Warsito, Hadi (2004). Hubungan antara Self Efficacy dengan Penyesuaian
Akademikan dan Prestasi Akademik. Jurnal Psikologi,
1 (4), 29-47.
Zalwango, Miriam (2014) The role of motivation in enhancing the performance of
teachers in private primary schools, a case of St. Mary’s Schools. Masters
thesis, The Open University of Tanzania.

Lampiran 1. Instrumen Penelitian


No. Responden

PENGARUH EFIKASI GURU DAN MOTIVASI KERJA


TERHADAP KINERJA DIMODERASI PENGGUNAAN
TEKNOLOGI INFORMASI
( Studi pada SMP Negeri Se-Kecamatan Gunugwungkal

Kabupaten Pati )

86
Oleh:

MOHAMMAD ZAMRONY
NIM : 19420020035

PROGRAM PASCA SARJANA


UNIVERSITAS STIKUBANK
SEMARANG
2021

KUESIONER PENELITIAN

A. PENGANTAR
Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner
Lampiran : Satu bendel

Yang terhormat Guru


SMP Negeri…………..
di
Kec. Gunungwungkal, Kab. Pati

Dengan Hormat,

87
Saya adalah mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Konsetrasi Studi Manajemen Pendidikan Universitas
STIKUBANK Semarang yang pada saat ini sedang menyusun tesis
dengan judul “PENGARUH EFIKASI GURU DAN MOTIVASI
KERJA TERHADAP KINERJA DIMODERASI PENGGUNAAN
TEKNOLOGI INFORMASI (Studi pada SMP Negeri Se-Kecamatan
Gunugwungkal Kabupaten Pati).”
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon bantuan saudara
untuk berkenan menjawab semua pertanyaan kuesioner ini. Adapun
jawaban yang saudara berikan sama sekali tidak akan berpengaruh pada
penilaian maupun nama baik saudara. Data isian ini hanya untuk
kepentingan akademik yang kerahasiaannya kami jaga.
Atas kesediaan dan kerelaan saudara mengisi kuesioner ini, saya
ucapkan terima kasih.

Pati, Januari 2021


Mengetahui, Hormat saya,
Dosen Pembimbing Peneliti

Dr. Y. Suhari, M.MSI Mohammad


Zamrony
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Saudara untuk
menjawab seluruh pernyataan yang ada.
2. Jawablah setiap pertanyaan atau pernyataan tersebut sesuai dengan
yang Saudara ketahui secara objektif.
3. Pilihlah salah satu alternatif jawaban Saudara anggap paling
tepat/sesuai dengan memberikan tanda checklist √ pada kotak
yang tersedia.

C. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama/Inisial :…………………………………

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Pendidikan Terakhir :………………………………...

88
a. S1 c. S3
b. S2 d. Lainnya (…………..)
4. Usia :…………………………………

5. Masa Kerja :

a. 1 – 5 tahun d. 16 – 20 tahun

b. 6 – 10 tahun e. 21 – 25 tahun

c. 11 – 15 tahun d. > 25 tahun

II. Petunjuk Pengisian


Berikan tanda √ pada salah satu kolom sesuai dengan pendapat Saudara
yang tercantum pada sisi kanan tabel.

Keterangan:
Terdapat 5 pilihan jawaban yaitu :
SS : Sangat Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju

EFIKASI DIRI

No. Pertanyaan SS S KS TS STS


Keterlibatan Siswa (Student Engagement)

1 Saya sangat yakin mampu menangani siswa


yang paling sulit.
2 Saya sangat yakin mampu membantu siswa
berpikir kritis.
3 Saya sangat yakin mampu memotivasi siswa
yang menunjukkan minat rendah pada tugas
sekolah.
4 Saya sangat yakin mampu membuat siswa
percaya mereka dapat melakukan tugas
sekolah dengan baik.
5 Saya sangat yakin mampu membantu siswa
untuk menghargai pembelajaran.

89
6 Saya sangat yakin mampu menumbuhkan
kreativitas siswa.
Strategi Instruksional (Instructional Startegy)

7 Saya sangat yakin dapat menjawab


pertanyaan-pertanyaan yang sulit dari siswa.
8 Saya sangat yakin dapat mengukur
pemahaman siswa tentang apa yang telah
saya ajarkan.
9 Saya sangat yakin dapat menyusun
pertanyaan-pertanyaan yang baik untuk
siswa.
10 Saya sangat yakin dapat menyesuaikan
pelajaran dengan level setiap siswa.
11 Saya sangat yakin dapat menerapkan
berbagai strategi penilaian.
12 Saya sangat yakin dapat memberikan
penjelasan alternative atau contoh ketika
siswa mengalami kebingungan.
13 Saya sangat yakin mampu menerapkan
strategi pembelajaran alternatif di dalam
kelas.
Manajemen Kelas (Classroom Management
14 Saya sangat yakin dapat membuat siswa
mengikuti aturan kelas.
15 Saya sangat yakin mampu membangun
sistem manajeman kelas dengan setiap
kelompok siswa.
16 Saya sangat yakin mampu menangani siswa
yang mengganggu dan membuat kegaduhan.
17 Saya sangat yakin dapat membangun rutinitas
agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan
lancar.
18 Saya sangat yakin dapat menangani siswa
yang anomali (tidak biasa).
Dikembangkan dari TSES (Teacher Self Efficacy Sense) oleh Tschannen – Moran
and Hoy dalam Bakar et al (2012).

MOTIVASI KERJA

No. Pertanyaan SS S KS TS STS

90
Kebutuhan untuk berprestasi (the need of
achievement)
1 Saya selalu menetapkan tujuan yang sangat
sulit.
2 Saya sangat yakin mampu membantu siswa
berpikir kritis.
3 Saya tetap akan bekerja meskipun dalam
keadaan sakit jika pekerjaan itu penting.
4 Saya merasa penting untuk mendapatkan
umpan balik terhadap pekerjaan saya.
5 Saya akan merasa puas jika mampu menjadi
yang terbaik dalam pekerjaan saya..
6 Saya menyukai berkompetisi dengan orang
lain.
7 Saya adalah tipe orang yang perfeksionis
(sempurna).
8 Saya selalu mencari cara untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan
lebih cepat.
9 Saya akan merasa puas jika mampu menjadi
yang terbaik dalam pekerjaan saya.
Kebutuhan akan berafiliasi (the need to
affiliate)
10 Saya suka membantu teman/ kolega saya
ketika mereka menghadapi masalah.
11 Saya merasa tidak nyaman ketika harus
memberitahu orang lain terkait pekerjaan
yang harus dilakukan.
12 Saya menghabiskan banyak waktu dalam
mengunjungi teman dan keluarga saya.
13 Saya merasa tidak nyaman jika mengeluh
terhadap pelayanan, dan diberikan respon
yang buruk.
14 Saya sangat senang jika orang lain
menyukai saya.
15 Saya merasa tidak nyaman jika berkonflik
dengan orang lain.
16 Saya suka makan siang dengan teman/
kolega daripada harus sendirian.
17 Saya jarang mencoba menarik perhatian
bagi diri saya sendiri.
18 Saya tidak suka memiliki tanggung jawab
untuk mengarahkan pekerjaan orang lain.
Kebutuhan akan kekuasaan (the need for
strength)

91
19 Saya cukup baik dalam membuat orang lain
setuju dengan saya.
20 Saya sangat percaya diri dalam
mengarahkan pekerjaan orang lain.
21 Saya merasa bahwa pekerjaan memiliki arti
yang sangat penting.
22 Saya dapat menyakinkan orang lain untuk
mendukung saya dalam sebuah perdebatan.
23 Saya merasa senang dengan harta benda yang
dimiliki orang lain.
24 Saya sangat menyukai jika dikenal luas oleh
orang lain.
25 Saya menikmati untuk melakukan control
terhadap organisasi atau grup.
26 Saya sangat senang mengangkat guru/
karyawan baru dan membimbing mereka.
Three Need Teory (David McClelland, 1961)

PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

No. Pertanyaan SS S KS TS STS


Frequensi Penggunaan Teknologi Informasi
1 Saya sering menggunakan teknologi
informasi/ komputer untuk mempersiapkan
materi.
2 Saya sering menggunakan fasilitas internet
untuk mencari sumber materi ajar.
3 Saya sering menggunakan teknologi
informasi/ komputer di dalam proses belajar
mengajar.
4 Saya sering menggunakan komputer sebagai
alat bantu untuk mengevaluasi siswa.
Intensitas Penggunaan Teknologi Informasi
5 Dalam mempersiapkan materi ajar, saya
menggunakan perangkat komputer.
6 Dalam mencari sumber materi ajar, saya
mencari sumber informasi dari internet.
7 Didalam proses mengajar, saya
menggunakan alat bantu komputer.
8 Ketika mengevaluasi siswa, saya
menggunakan alat bantu komputer.

92
Jumlah Perangkat Lunak Yang Digunakan

9 Didalam mempersiapkan materi ajar, saya


menggunakan berbagai software (misalnya
microsoft word, microsoft excel, microsoft
power point) sesuai kebutuhan.
10 Didalam proses mengajar, saya
menggunakan berbagai software (misalnya :
ms. power point, google meet, zoom,
microsoft team, multimedia, video) sesuai
kebutuhan.
11 Ketika mengevaluasi siswa, saya
menggunakan alat bantu berbagai software
(misalnya : microsoft excel, microsoft word,
google meet, zoom) sesuai kebutuhan.
Dikembangkan dari indicator Thomson et al dalam Hendra Gunawan (2010)

KINERJA GURU
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
Kemampuan membuat perencanaan dan
persiapan pembelajaran
1 Saya selalu merumuskan merumuskan
tujuan pembelajaran sesuai dengan materi
yang diajarkan.
2 Saya menyusun bahan ajar sesuai dengan
RPP yang saya susun dan menyesuaikan
kareteristik dan kebutuhan siswa
3 Saya menyusun bahan ajar berdasarkan tingkat
kesulitan sesuai dengan materi yang diajarkan.
4 Saya menggunakan sumber belajar dan
media pembelajaran sesuai dengan materi
dan metode yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
5 Saya menggunakan sumber belajar dan
media pembelajaran sesuai dengan materi
dan metode yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
6 Saya menyampaikan materi secara kontekstual
(mengaitkan materi dengan kehidupan di
lingkungan siswa).
7 Saya menggunakan media pembelajaran yang
memudahkan siswa dalam memahami materi
pembelajaran

93
Penguasaan metode dan strategi pembelajaran
8 Saya menggunakan stategi pembelajaran yang
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

9 Saya menggunakan strategi pembelajaran


sesuai dengan materi pembelajaran.
10 Saya menggunakan metode pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
11 Saya menggunakan metode pembelajaran
menyesuaikan kareteristik siswa.
12 Saya menggunakan metode pembelajaran
menyesuaikan materi pembelajaran yang
diajarkan.
13 Saya menggunakan berbagai macam variasi
metode pembelajaran
Kemampuan mengevaluasi
14 Saya menggunakan evaluasi atau penilaian hasil
belajar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
15 Saya menggunakan bentuk dan prosedur
evaluasi bervariasi sesuai dengan karateristik
siswa.
16 Saya menyesuaikan prosedur penilaian sesuai
dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
17 Saya menganalisis hasil evaluasi atau penilaian
untuk program perbaikan (remedial, pengayaan,
dan/atau penyempurnaan rancangan dan/atau
pelaksanaan pembelajaran).
18 Saya menggunakan evaluasi atau penilaian
hasil belajar yang sesuai dengan
karakteristik
peserta didik untuk mengetahui kemajuan
dan
keberhasilan belajarnya.
Dikembangkan dari indikator Susanto dalam Andriani (2018)

94
Lampiran 2 : Deskripsi Responden

Frequencies

Statistics
Jenis Kelamin
N Valid 83
Missing 0

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pria 43 51.8 51.8 51.8
Wanita 40 48.2 48.2 100.0
Total 83 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

95
Usia
N Valid 83
Missing 0

Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-30 9 10.8 10.8 10.8
31-40 20 24.1 24.1 34.9
41-50 12 14.5 14.5 49.4
>50 42 50.6 50.6 100.0
Total 83 100.0 100.0

Frequencies

Statistics
Pendidikan
N Valid 83
Missing 0

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S1 79 95.2 95.2 95.2
S2 4 4.8 4.8 100.0
Total 83 100.0 100.0

Frequencies

Statistics
Masa Kerja

96
N Valid 83
Missing 0

Masa Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1-5 Tahun 8 9.6 9.6 9.6
6-10 Tahun 14 16.9 16.9 26.5
11-15 Tahun 18 21.7 21.7 48.2
16-20 Tahun 1 1.2 1.2 49.4
21-25 Tahun 12 14.5 14.5 63.9
>25 Tahun 30 36.1 36.1 100.0
Total 83 100.0 100.0

Lampiran 3: Deskripsi Variabel Penelitian

Frequencies
Statistic

V X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10
N alid 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.77 3.76 3.65 3.64 3.78 3.94 3.65 4.05 3.93 3.98
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Minimum 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 X1.17 X1.18 Mean X1

N Valid 83 83 83 83 83 83 83 83 83
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0

97
Mean 3.64 3.84 3.78 3.78 4.20 4.22 4.11 4.16 3.88
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 3 4 4 4 4 5 4 4 a
4
Minimum 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Frequency Table

X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 5 6.0 6.0 6.0
3 26 31.3 31.3 37.3
4 35 42.2 42.2 79.5
5 17 20.5 20.5 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.2 1.2 1.2
3 32 38.6 38.6 39.8
4 36 43.4 43.4 83.1
5 14 16.9 16.9 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 5 6.0 6.0 6.0
3 27 32.5 32.5 38.6
4 43 51.8 51.8 90.4
5 8 9.6 9.6 100.0
Total 83 100.0 100.0

98
X1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 4.8 4.8 4.8
3 29 34.9 34.9 39.8
4 43 51.8 51.8 91.6
5 7 8.4 8.4 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 29 34.9 34.9 37.3
4 37 44.6 44.6 81.9
5 15 18.1 18.1 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 21 25.3 25.3 27.7
4 40 48.2 48.2 75.9
5 20 24.1 24.1 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 30 36.1 36.1 39.8
4 43 51.8 51.8 91.6
5 7 8.4 8.4 100.0
Total 83 100.0 100.0

99
X1.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 19 22.9 22.9 25.3
4 35 42.2 42.2 67.5
5 27 32.5 32.5 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 4.8 4.8 4.8
3 19 22.9 22.9 27.7
4 39 47.0 47.0 74.7
5 21 25.3 25.3 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 21 25.3 25.3 27.7
4 37 44.6 44.6 72.3
5 23 27.7 27.7 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.11

100
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 6 7.2 7.2 7.2
3 32 38.6 38.6 45.8
4 31 37.3 37.3 83.1
5 14 16.9 16.9 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 22 26.5 26.5 30.1
4 43 51.8 51.8 81.9
5 15 18.1 18.1 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 29 34.9 34.9 37.3
4 37 44.6 44.6 81.9
5 15 18.1 18.1 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 4.8 4.8 4.8
3 27 32.5 32.5 37.3
4 35 42.2 42.2 79.5
5 17 20.5 20.5 100.0
Total 83 100.0 100.0

101
X1.15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.2 1.2 1.2
3 14 16.9 16.9 18.1
4 35 42.2 42.2 60.2
5 33 39.8 39.8 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.2 1.2 1.2
3 16 19.3 19.3 20.5
4 30 36.1 36.1 56.6
5 36 43.4 43.4 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.2 1.2 1.2
3 19 22.9 22.9 24.1
4 33 39.8 39.8 63.9
5 30 36.1 36.1 100.0
Total 83 100.0 100.0

X1.18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 14 16.9 16.9 20.5
4 33 39.8 39.8 60.2
5 33 39.8 39.8 100.0
Total 83 100.0 100.0

Frequencies

102
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11
N Valid 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.72 3.71 3.77 4.12 3.80 3.75 3.89 4.13 3.98 3.89 3.88
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Minimum 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

X2.11 X2.12 X2.13 X2.14 X2.15 X2.16 X2.17 X2.18 X2.19


N Valid 83 83 83 83 83 83 83 83 83
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.88 3.90 3.53 3.83 3.61 3.89 3.75 3.93 3.66
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 4 4 3 4 3 4 4 4 4
Minimum 2 2 2 2 2 2 2 1 2
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5

X2.20 X2.21 X2.22 X2.23 X2.24 X2.25 X2.26 Mean X2


N Valid 83 83 83 83 83 83 83 83
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.88 3.67 4.04 3.75 3.88 3.83 3.87 3.83
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 4 4 4 4 4 4 4 4a
Minimum 2 2 2 2 2 2 2 3
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5

Frequency Table

103
X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 28 33.7 33.7 37.3
4 41 49.4 49.4 86.7
5 11 13.3 13.3 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 31 37.3 37.3 41.0
4 36 43.4 43.4 84.3
5 13 15.7 15.7 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 29 34.9 34.9 38.6
4 35 42.2 42.2 80.7
5 16 19.3 19.3 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6

104
3 15 18.1 18.1 21.7
4 34 41.0 41.0 62.7
5 31 37.3 37.3 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 4.8 4.8 4.8
3 27 32.5 32.5 37.3
4 34 41.0 41.0 78.3
5 18 21.7 21.7 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 30 36.1 36.1 39.8
4 35 42.2 42.2 81.9
5 15 18.1 18.1 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 26 31.3 31.3 33.7
4 34 41.0 41.0 74.7
5 21 25.3 25.3 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.8

105
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 16 19.3 19.3 21.7
4 34 41.0 41.0 62.7
5 31 37.3 37.3 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.2 1.2 1.2
3 27 32.5 32.5 33.7
4 28 33.7 33.7 67.5
5 27 32.5 32.5 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 23 27.7 27.7 31.3
4 37 44.6 44.6 75.9
5 20 24.1 24.1 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 5 6.0 6.0 6.0
3 20 24.1 24.1 30.1
4 38 45.8 45.8 75.9
5 20 24.1 24.1 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.12

106
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 6 7.2 7.2 7.2
3 19 22.9 22.9 30.1
4 35 42.2 42.2 72.3
5 23 27.7 27.7 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 6 7.2 7.2 7.2
3 35 42.2 42.2 49.4
4 34 41.0 41.0 90.4
5 8 9.6 9.6 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 5 6.0 6.0 6.0
3 22 26.5 26.5 32.5
4 38 45.8 45.8 78.3
5 18 21.7 21.7 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 9 10.8 10.8 10.8
3 31 37.3 37.3 48.2
4 26 31.3 31.3 79.5
5 17 20.5 20.5 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.16

107
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 6 7.2 7.2 7.2
3 22 26.5 26.5 33.7
4 30 36.1 36.1 69.9
5 25 30.1 30.1 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 7 8.4 8.4 8.4
3 21 25.3 25.3 33.7
4 41 49.4 49.4 83.1
5 14 16.9 16.9 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 1 1.2 1.2 1.2
2 3 3.6 3.6 4.8
3 21 25.3 25.3 30.1
4 34 41.0 41.0 71.1
5 24 28.9 28.9 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 7 8.4 8.4 8.4

3 27 32.5 32.5 41.0

4 36 43.4 43.4 84.3

5 13 15.7 15.7 100.0

Total 83 100.0 100.0

108
X2.20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 4.8 4.8 4.8
3 23 27.7 27.7 32.5
4 35 42.2 42.2 74.7
5 21 25.3 25.3 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 5 6.0 6.0 6.0
3 29 34.9 34.9 41.0
4 37 44.6 44.6 85.5
5 12 14.5 14.5 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 20 24.1 24.1 27.7
4 31 37.3 37.3 65.1
5 29 34.9 34.9 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.23
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 4.8 4.8 4.8
3 27 32.5 32.5 37.3
4 38 45.8 45.8 83.1
5 14 16.9 16.9 100.0
Total 83 100.0 100.0

109
X2.24
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 26 31.3 31.3 33.7
4 35 42.2 42.2 75.9
5 20 24.1 24.1 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.25
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 4.8 4.8 4.8
3 24 28.9 28.9 33.7
4 37 44.6 44.6 78.3
5 18 21.7 21.7 100.0
Total 83 100.0 100.0

X2.26
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 25 30.1 30.1 32.5
4 38 45.8 45.8 78.3
5 18 21.7 21.7 100.0
Total 83 100.0 100.0

Frequencies

Statistics
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7 Z8 Z9 Z10 Z11 Mean Z
N Valid 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.43 4.57 4.54 4.46 4.52 4.46 4.54 4.42 4.47 4.52 4.45 4.49
Median 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Mode 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

110
Minimum 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Frequency Table

Z1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.2 1.2 1.2
3 6 7.2 7.2 8.4
4 32 38.6 38.6 47.0
5 44 53.0 53.0 100.0
Total 83 100.0 100.0

Z2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.2 1.2 1.2
3 2 2.4 2.4 3.6
4 29 34.9 34.9 38.6
5 51 61.4 61.4 100.0
Total 83 100.0 100.0

Z3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 4 4.8 4.8 4.8
4 30 36.1 36.1 41.0
5 49 59.0 59.0 100.0
Total 83 100.0 100.0

Z4

111
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 6 7.2 7.2 7.2
4 33 39.8 39.8 47.0
5 44 53.0 53.0 100.0
Total 83 100.0 100.0

Z5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 6 7.2 7.2 7.2
4 28 33.7 33.7 41.0
5 49 59.0 59.0 100.0
Total 83 100.0 100.0

Z6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 8 9.6 9.6 9.6
4 29 34.9 34.9 44.6
5 46 55.4 55.4 100.0
Total 83 100.0 100.0

Z7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.2 1.2 1.2
3 4 4.8 4.8 6.0
4 27 32.5 32.5 38.6
5 51 61.4 61.4 100.0
Total 83 100.0 100.0

112
Z8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 7 8.4 8.4 8.4
4 34 41.0 41.0 49.4
5 42 50.6 50.6 100.0
Total 83 100.0 100.0

Z9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 5 6.0 6.0 6.0
4 34 41.0 41.0 47.0
5 44 53.0 53.0 100.0
Total 83 100.0 100.0

Z10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.2 1.2 1.2
3 4 4.8 4.8 6.0
4 29 34.9 34.9 41.0
5 49 59.0 59.0 100.0
Total 83 100.0 100.0

Z11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 7 8.4 8.4 8.4
4 32 38.6 38.6 47.0
5 44 53.0 53.0 100.0
Total 83 100.0 100.0

113
Frequencies

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9
N Valid 83 83 83 83 83 83 83 83 83
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.29 4.35 4.52 4.31 4.18 4.10 4.07 4.11 4.16
Median 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 5 5 5 5 4 4 4 4 5
Minimum 1 2 3 2 3 2 2 2 2
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Mean Y
N Valid 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 3.89 4.05 4.17 4.19 3.93 3.82 4.13 4.18 4.02 4.14
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4
Minimum 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Frequency Table

Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 1 1.2 1.2 1.2
2 1 1.2 1.2 2.4
3 9 10.8 10.8 13.3
4 34 41.0 41.0 54.2
5 38 45.8 45.8 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

114
Valid 2 1 1.2 1.2 1.2
3 7 8.4 8.4 9.6
4 37 44.6 44.6 54.2
5 38 45.8 45.8 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 7 8.4 8.4 8.4
4 26 31.3 31.3 39.8
5 50 60.2 60.2 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.2 1.2 1.2
3 10 12.0 12.0 13.3
4 34 41.0 41.0 54.2
5 38 45.8 45.8 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 13 15.7 15.7 15.7

4 42 50.6 50.6 66.3

5 28 33.7 33.7 100.0

Total 83 100.0 100.0

Y6

115
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 17 20.5 20.5 22.9
4 35 42.2 42.2 65.1
5 29 34.9 34.9 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 17 20.5 20.5 22.9
4 37 44.6 44.6 67.5
5 27 32.5 32.5 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 5 6.0 6.0 6.0
3 10 12.0 12.0 18.1
4 39 47.0 47.0 65.1
5 29 34.9 34.9 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 16 19.3 19.3 21.7
4 32 38.6 38.6 60.2
5 33 39.8 39.8 100.0

116
Total 83 100.0 100.0

Y10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 6 7.2 7.2 7.2
3 19 22.9 22.9 30.1
4 36 43.4 43.4 73.5
5 22 26.5 26.5 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 17 20.5 20.5 24.1
4 36 43.4 43.4 67.5
5 27 32.5 32.5 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 14 16.9 16.9 20.5
4 32 38.6 38.6 59.0
5 34 41.0 41.0 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 16 19.3 19.3 22.9
4 26 31.3 31.3 54.2
5 38 45.8 45.8 100.0

117
Total 83 100.0 100.0

Y14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 20 24.1 24.1 27.7
4 40 48.2 48.2 75.9
5 20 24.1 24.1 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 3 3.6 3.6 3.6
3 31 37.3 37.3 41.0
4 27 32.5 32.5 73.5
5 22 26.5 26.5 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 16 19.3 19.3 21.7
4 34 41.0 41.0 62.7
5 31 37.3 37.3 100.0
Total 83 100.0 100.0

Y17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 2.4 2.4 2.4
3 12 14.5 14.5 16.9
4 38 45.8 45.8 62.7
5 31 37.3 37.3 100.0

118
Total 83 100.0 100.0

Y18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 1.2 1.2 1.2
3 20 24.1 24.1 25.3
4 38 45.8 45.8 71.1
5 24 28.9 28.9 100.0
Total 83 100.0 100.0

Lampiran 4: Uji Validitas

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .796
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 533.989
df 153
Sig. .000

Communalities
Initial Extraction
X1.1 1.000 .294
X1.2 1.000 .300
X1.3 1.000 .418
X1.4 1.000 .178
X1.5 1.000 .364
X1.6 1.000 .392
X1.7 1.000 .275

119
X1.8 1.000 .275
X1.9 1.000 .388
X1.10 1.000 .431
X1.11 1.000 .289
X1.12 1.000 .436
X1.13 1.000 .299
X1.14 1.000 .407
X1.15 1.000 .277
X1.16 1.000 .364
X1.17 1.000 .440
X1.18 1.000 .224
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Component
Matrixa
Component
1
X1.1 .542
X1.2 .548
X1.3 .647
X1.4 .421
X1.5 .604
X1.6 .626
X1.7 .524
X1.8 .524
X1.9 .623
X1.10 .657
X1.11 .538
X1.12 .661
X1.13 .547
X1.14 .638

120
X1.15 .526
X1.16 .603
X1.17 .663
X1.18 .473
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.

Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .842
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 901.514
df 276
Sig. .000

Communalities
Initial Extraction
X2.3 1.000 .326
X2.4 1.000 .405
X2.5 1.000 .207
X2.6 1.000 .211
X2.7 1.000 .272
X2.8 1.000 .342
X2.9 1.000 .203
X2.10 1.000 .188
X2.11 1.000 .349
X2.12 1.000 .411
X2.13 1.000 .233
X2.14 1.000 .345
X2.15 1.000 .401
X2.16 1.000 .337
X2.17 1.000 .249
X2.18 1.000 .346

121
X2.19 1.000 .500
X2.20 1.000 .313
X2.21 1.000 .520
X2.22 1.000 .313
X2.23 1.000 .525
X2.24 1.000 .424
X2.25 1.000 .518
X2.26 1.000 .528
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Component Matrixa
Component
1
X2.3 .571
X2.4 .637
X2.5 .454
X2.6 .459
X2.7 .522
X2.8 .585
X2.9 .450
X2.10 .433
X2.11 .590
X2.12 .641
X2.13 .483
X2.14 .588
X2.15 .633
X2.16 .581
X2.17 .499

122
X2.18 .588
X2.19 .707
X2.20 .559
X2.21 .721
X2.22 .559
X2.23 .725
X2.24 .651
X2.25 .719
X2.26 .727
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.

Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .756
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 182.443
df 55
Sig. .000

Communalities
Initial Extraction
Z1 1.000 .266
Z2 1.000 .311
Z3 1.000 .371
Z4 1.000 .407
Z5 1.000 .300
Z6 1.000 .369
Z7 1.000 .288
Z8 1.000 .270

123
Z9 1.000 .308
Z10 1.000 .231
Z11 1.000 .337
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Component
Matrixa
Component
1
Z1 .516
Z2 .558
Z3 .609
Z4 .638
Z5 .548
Z6 .608
Z7 .537
Z8 .519
Z9 .555
Z10 .481
Z11 .581
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.

Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .799
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 800.067

124
df 153
Sig. .000

Communalities
Initial Extraction
Y1 1.000 .392
Y2 1.000 .299
Y3 1.000 .245
Y4 1.000 .307
Y5 1.000 .253
Y6 1.000 .280
Y7 1.000 .438
Y8 1.000 .471
Y9 1.000 .419
Y10 1.000 .377
Y11 1.000 .615
Y12 1.000 .407
Y13 1.000 .455
Y14 1.000 .337
Y15 1.000 .510
Y16 1.000 .446
Y17 1.000 .452
Y18 1.000 .253
Extraction Method: Principal
Component Analysis.

Component
Matrixa
Component
1
Y1 .626
Y2 .546
Y3 .495
Y4 .554
Y5 .503
Y6 .529
Y7 .662
Y8 .686

125
Y9 .648
Y10 .614
Y11 .784
Y12 .638
Y13 .675
Y14 .581
Y15 .714
Y16 .668
Y17 .672
Y18 .503
Extraction Method:
Principal Component
Analysis.
a. 1 components
extracted.

Lampiran 5: Uji Reliabilitas

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 83 100.0
Excludeda 0 .0
Total 83 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.881 18

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
X1.1 66.11 59.122 .469 .877

126
X1.2 66.12 59.912 .476 .876
X1.3 66.23 58.764 .584 .873
X1.4 66.24 61.551 .349 .880
X1.5 66.10 59.039 .536 .874
X1.6 65.94 58.765 .557 .874
X1.7 66.23 60.569 .457 .877
X1.8 65.83 59.654 .450 .877
X1.9 65.95 58.339 .550 .874
X1.10 65.90 58.186 .586 .872
X1.11 66.24 59.136 .465 .877
X1.12 66.04 58.450 .597 .872
X1.13 66.10 59.698 .478 .876
X1.14 66.10 58.113 .566 .873
X1.15 65.67 59.905 .463 .877
X1.16 65.66 58.763 .535 .874
X1.17 65.77 58.057 .597 .872
X1.18 65.72 60.008 .405 .879

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 83 100.0
Excludeda 0 .0
Total 83 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.917 24

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

127
X2.3 88.46 128.251 .533 .914
X2.4 88.11 126.830 .589 .913
X2.5 88.43 129.907 .417 .916
X2.6 88.48 130.375 .417 .916
X2.7 88.34 129.202 .472 .915
X2.8 88.10 128.064 .539 .914
X2.9 88.25 129.972 .412 .916
X2.10 88.34 130.495 .400 .917
X2.11 88.35 127.376 .548 .914
X2.12 88.33 125.759 .601 .913
X2.13 88.70 130.140 .446 .916
X2.14 88.40 127.535 .546 .914
X2.15 88.61 125.435 .585 .913
X2.16 88.34 126.568 .536 .914
X2.17 88.48 129.375 .445 .916
X2.18 88.30 126.945 .537 .914
X2.19 88.57 125.395 .658 .912
X2.20 88.35 128.157 .506 .915
X2.21 88.55 126.104 .660 .912
X2.22 88.19 128.182 .494 .915
X2.23 88.48 126.131 .662 .912
X2.24 88.35 127.206 .592 .913
X2.25 88.40 125.706 .660 .912
X2.26 88.36 126.160 .676 .912

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 83 100.0
Excludeda 0 .0
Total 83 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics

128
Cronbach's Alpha N of Items
.779 11

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
Z1 44.94 13.009 .386 .768
Z2 44.81 13.133 .426 .763
Z3 44.83 12.971 .485 .757
Z4 44.92 12.664 .517 .752
Z5 44.86 13.101 .412 .764
Z6 44.92 12.664 .478 .756
Z7 44.83 13.069 .403 .765
Z8 44.95 13.120 .394 .766
Z9 44.90 13.137 .422 .763
Z10 44.86 13.247 .362 .770
Z11 44.93 12.824 .460 .759

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 83 100.0
Excludeda 0 .0
Total 83 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.905 18

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
Y1 70.18 70.125 .561 .900
Y2 70.12 72.132 .489 .902

129
Y3 69.95 72.998 .441 .903
Y4 70.16 71.622 .498 .902
Y5 70.29 72.647 .447 .903
Y6 70.37 71.286 .470 .903
Y7 70.40 69.633 .609 .899
Y8 70.36 68.892 .625 .898
Y9 70.31 69.632 .587 .900
Y10 70.58 69.466 .548 .901
Y11 70.42 67.710 .732 .895
Y12 70.30 69.579 .575 .900
Y13 70.28 68.593 .618 .899
Y14 70.54 70.739 .522 .901
Y15 70.65 68.059 .661 .897
Y16 70.34 69.568 .601 .899
Y17 70.29 69.915 .609 .899
Y18 70.45 71.957 .446 .904

Lampiran 6 : Uji Normalitas

Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method


1 Moderasi 2, Efikasi . Enter
Diri, Penggunaan
Teknologi Informasi,
Motivasi Kerja,
Moderasi 1b

a. Dependent Variable: Kinerja Guru


b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate

130
1 .945a .894 .887 .16540
Predictors: (Constant), Moderasi 2, Efikasi Diri, Penggunaan Teknologi
Informasi, Motivasi Kerja, Moderasi 1
b. Dependent Variable: Kinerja Guru

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 17.717 5 3.543 129.524 .000b
Residual 2.106 77 .027
Total 19.823 82
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Moderasi 2, Efikasi Diri, Penggunaan Teknologi Informasi, Motivasi
Kerja, Moderasi 1

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 2.9805 4.9725 4.1372 .46482 83
Residual -.31883 .36855 .00000 .16028 83
Std. Predicted Value -2.488 1.797 .000 1.000 83
Std. Residual -1.928 2.228 .000 .969 83
a. Dependent Variable: Mean Y

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 83
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .16027609
Most Extreme Differences Absolute .077
Positive .077
Negative -.052

131
Test Statistic .077
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Lampiran 7: Uji Heteroskedastisitas

Regression

Variables Entered/Removeda
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Moderasi 2, . Enter
Efikasi Diri,
Penggunaan
Teknologi
Informasi,
Motivasi Kerja,
Moderasi 1b
a. Dependent Variable: ABS_RES
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate

132
1 .243a .059 -.002 .09161021
a. Predictors: (Constant), Moderasi 2, Efikasi Diri, Penggunaan Teknologi
Informasi, Motivasi Kerja, Moderasi 1

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .040 5 .008 .964 .445b
Residual .646 77 .008
Total .687 82
a. Dependent Variable: ABS_RES
b. Predictors: (Constant), Moderasi 2, Efikasi Diri, Penggunaan Teknologi Informasi, Motivasi
Kerja, Moderasi 1

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.102 1.118 -1.879 .064
Efikasi Diri .585 .366 2.883 1.600 .114
Motivasi Kerja .038 .303 .202 .125 .901
Penggunaan .485 .249 1.890 1.948 .055
Teknologi
Informasi
Moderasi 1 -.126 .082 -4.011 -1.538 .128
Moderasi 2 -.009 .067 -.309 -.134 .894
a. Dependent Variable: ABS_RES

133
Lampiran 8: Uji Model

Regression
Variables Entered/Removeda
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Moderasi 2, . Enter
Efikasi Diri,
Penggunaan
Teknologi
Informasi,
Motivasi Kerja,
Moderasi 1b
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. All requested variables entered.

Model Summary

134
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .945a .894 .887 .16540
a. Predictors: (Constant), Moderasi 2, Efikasi Diri, Penggunaan Teknologi
Informasi, Motivasi Kerja, Moderasi 1

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 17.717 5 3.543 129.524 .000b
Residual 2.106 77 .027
Total 19.823 82
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Moderasi 2, Efikasi Diri, Penggunaan Teknologi Informasi, Motivasi Kerja,
Moderasi 1

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -8.203 2.019 -4.062 .000
Efikasi Diri 1.679 .660 1.541 2.544 .013
Motivasi Kerja 1.383 .548 1.380 2.525 .014
Penggunaan 1.935 .450 1.404 4.303 .000
Teknologi Informasi
Moderasi 1 -.277 .148 -1.642 -1.873 .065
Moderasi 2 -.192 .121 -1.224 -1.583 .118
a. Dependent Variable: Kinerja Guru

135
Lampiran 9: Uji Hipotesis

Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method


1 Moderasi 2, Efikasi . Enter
Diri, Penggunaan
Teknologi Informasi,
Motivasi Kerja,
Moderasi 1b

a. Dependent Variable: Kinerja Guru


b. All requested variables entered.

136
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .945 a
.894 .887 .16540
a. Predictors: (Constant), Moderasi 2, Efikasi Diri, Penggunaan Teknologi
Informasi, Motivasi Kerja, Moderasi 1

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 17.717 5 3.543 129.524 .000b
Residual 2.106 77 .027
Total 19.823 82
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Moderasi 2, Efikasi Diri, Penggunaan Teknologi Informasi,
Motivasi Kerja, Moderasi 1

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -8.203 2.019 -4.062 .000
Efikasi Diri 1.679 .660 1.541 2.544 .013
Motivasi Kerja 1.383 .548 1.380 2.525 .014
Penggunaan 1.935 .450 1.404 4.303 .000
Teknologi Informasi
Moderasi 1 -.277 .148 -1.642 -1.873 .065
Moderasi 2 -.192 .121 -1.224 -1.583 .118
a. Dependent Variable: Kinerja Guru

137
138

Anda mungkin juga menyukai