Jejak Jerit
di Tambun Bungai
Penulis
Elis Setiati
Imam Qalyubi
Lukman Juhara
Mohammad Alimulhuda
Noor Hadi
Pengantar
Dr. Sidik Rahman Usop, M.S.
TIM EDITOR
Nia Samsihono (Ketua)
Anwar Putra Bayu (Anggota)
Dhenok Kristianti (Anggota)
F.X. Purnomo (Anggota)
Gunoto Saparie (Anggota)
Handry T.M. (Anggota)
Isbedy Stiawan Z.S. (Anggota)
KOORDINATOR WILAYAH
Fatin Hamama (Wilayah Indonesia Barat)
Nia Samsihono (Wilayah Indonesia Tengah)
Sastri Sunarti (Wilayah Indonesia Timur)
DESAIN GRAFIS
Hairunsyah
ISBN
978-602-0812-27-4
PENERBIT
Cerah Budaya Indonesia
Daftar Isi
Pengantar
Dr. Sidik Rahman Usop, MS
Petak Danum Dalam Kumpulan
Lima Puisi Esai................................................................ vi
Elis Setiati
Air Mata Literasi.......................................................... 1
Imam Qalyubi
Jerit Kahayan................................................................. 18
Lukman Juhara
Jejak Sumigran, Jejak Transmigran.................... 36
Mohammad Alimulhuda
Pleidoi............................................................................... 59
Noor Hadi
Senja di Bumi Tambun Bungai............................... 85
Daftar Isi
vi
Pengantar
Petak Danum Dalam Kumpulan Lima Puisi Esai
Dr. Sidik Rahman Usop, MS1
1. Pendahuluan
Salahsatu ragam puisi yang muncul dalam sastra Indonesia
mutakhir adalah puisi esai yang dipelopori oleh Denny JA. Polemik
puisi esai dalam sastra Indonesia semakin memberi ruang kepada
jenis puisi ini sebagai genre baru yang mampu menangkap
realitas sosial, dengan terlebih dahulu membatinkannya dan
merefleksikanya kepada pembaca ke dalam bahasa atau istilah
sehari-hari yang menyentuh rasa dan unsur nalar masyarakat.
Pengantar
viii
Pengantar
x
Pengantar
xii
Pengantar
xiv
Penutup
Pengantar
xvi
PRAWACANA
Elis Setiati
AIR MATA LITERASI
/1/
Gema GLN1 menyeruak di bumi Indonesia
Pencanangan GLN pun telah usai saat itu2
“Literasi menjadi penting dan kontekstual
diterapkan saat ini karena derasnya arus informasi.
Semua harus cerdas berliterasi dalam berbagai aspek.”
/2/
Sebelum literasi ini dicanangkan apakah semua orang sudah
menyadari pentingnya baca-tulis?
Ayo bekerja keras untuk menuntaskan buta aksara di Indonesia
“Sebab, secara nasional Indonesia masih memiliki
warga negara yang buta aksara hingga kini.”4
“Karena itu kalau kita masih 2,07 persen atau 3,4 juta jiwa
berarti perlu kerja keras lagi,” tambahnya
/3/
Kawan...
kesadaran kita tak sama dalam membangun literasi
apalagi saat kulihat di beberapa tempat
di daerahku sendiri Kalimantan Tengah
saat aku bekerja untuk mengembangkan literasi di sekolah
aku merasa para siswa tak ada waktu untuk membaca
berharap belajar di sekolah saja rasanya sungguh biasa
5 Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Muhadjir Effendy pada acara puncak
Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) tahun 2017, di GOR Ewangga, Kabupaten Kuningan,
Jawa Barat, Jumat (8/9/2017). http://www.tribunnews.com/nasional/2017/09/09/tingkat-buta-
aksara-di-indonesia-turun-drastis-kini-tinggal-207-persen
6 Kegiatan Bengkel Sastra untuk siswa SMP dan SMA di 13 Kabupaten, di Kalimantan Tengah dari
tahun 2002--2015
7 Enggang adalah salah satu burung langka yang dilindungi di Indonesia dan disakralkan oleh
suku Dayak dan diyakini sebagai simbol kebesaran dan kemuliaan yang melambangkan suku
Dayak.
8 Saat kegiatan Bengkel Sastra bagi siswa SMP/SMTA dari tahun 2002 sampai tahun 2015
seperti Kabupaten Barito Timur, Barito Selatan, Barito Utara, Katingan, Kota Waringin Timur,
Seruyan, Lamandau, Seruyan, kota waringin Barat, Kapuas, dan Gunung Mas.
/4/
Literasi menghanyutkan perasaan yang peka
Gaungnya telah menggugah banyak hati pejuang nurani
Indonesia
Salah satunya Ditpolair Polda Kalteng9
“
Kami mempunyai sarana kapal,
jadi kami koordinasi dengan Perpustakaan dan Kearsipan
di setiap kota kabupaten,
mereka siap meminjamkan buku-bukunya
Ini bertujuan menggelorakan minat baca
bagi masyarakat pesisir dan aliran sungai.”
9 Direktur Polisi Air (Polair) Polda Kalimantan Tengah Komisaris Besar (Kombes) Polisi Badarudin
. DitPolair Kalteng Kombes Polisi Badarudin ini adalah penggagas dan pendiri pondok baca
di 7 markas unit di wilayah perairan Kalimantan Tengah. Meskipun Kalimantan Tengah bukan
tanah kelahirannya beliau sangat ingin memajukan masyarakat di daerah pesisir dan aliran
sungai Kalimantan Tengah. selama ini , kapal patroli polair mereka tidak hanya digunakan untuk
kepentingan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga menjadi perpustakaan
keliling di wilayah perairan dan aliran sungai Kalimantan Tengah. Beliau dilahirkan di Bandar
Lampung, 12 Maret 1966.
Tugas yang mulia dari salah satu anak bangsa terbaik Indonesia
sudah dilakukan dan diterapkan hampir ke semua daerah pesisir
dan aliran sungai di Kalimantan Tengah ini
Mari kita peduli seperti mereka
sumbangkan bukumu dan berikan hatimu untuk
Gerakan Literasi Nasional ini
Gemar membaca dan gemar menulis
maka bebaslah kita dari buta aksara
/5/
Hari itu sampailah aku ke Kabupaten Pulang Pisau
Memenuhi undangan Sang Komandan Ditpolairud
dengan bangganya kunaiki kapal patroli polisi air
bersama para istri Polairud Polda Kalteng
gemericik sungai yang sepi tanpa gelombang besar
mampu menghanyutkan perjalanan ini dengan nyaman
11 Marnit adalah Markas Unit yang menjadi tempat bacaan dan perpustakaan. seperti yang
dilakukan oleh Marnit Bahaur, Pulang Pisau.
/5/
Tepuk tangan dan sorai memenuhi jiwaku
mereka antusias saat pondok baca diresmikan
gelora yang sama kurasakan lewat mataku
yang menyisakan tetes haru kebahagiaan
danpondok baca keenam:
Tanjung Perawan diresmikan
12 Penjelasan Dirpolairud Polda Kalteng Kombes Pol Badarudin di sela-sela peresmian Pondok
baca. tribratanews.kalteng.polri.go.id/keren-ditpolairud-kembali-resmikan-pondok-baca-unt...
(Arif/Sam)
13 Nama pondok baca Polairud Polda Kalteng yang diresmikan di desa Tanjung Perawan,
kecamatan Bahaur, kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
14 Berbagai jenis buku kebahasaan dan buku-buku cerita rakyat Kalteng pemenang sayembara
Literasi yang sudah dibukukan dan diterbitkan Balai Bahasa Kalteng yang disumbangkan Balai
Bahasa Kalimantan Tengah untuk pondok baca “Melek Huruf”, desa Tanjung Perawan, Bahaur,
Pulang Pisau melalui pimpinan saat ini Bapak Drs. Haruddin, M.Hum.
/6/
Adalah 2017, pondok baca “Melek Huruf” dibuka
Polairud Polda Kalimantan Tengah
Begitu antusias para polisi air ini
mengantarkan literasi sampai
ke hulu sungai yang tak terjangkau
/7/
Selalu ada masalah di setiap langkah
Selalu ada cobaan di setiap jalan kehidupan
Begitupula di setiap pondok baca dan kapal mereka
Keinginan memiliki buku koleksi pondok baca
Membuat buku-buku semakin berkurang
Minat baca yang tinggi membuat koleksi buku di setiap
pondok baca perlu ditambah
/8/
Penghargaan pin emas pun diberikan
kepada personel yang mengagas pondok baca18
18 Pin Emas diberikan pimpinan tertinggi Polairud untuk AIPTU Nia Kurniawan Komandan
Markas Unit Palangkau Lama, Kabupaten Kapuas.
19 Tanjung Puting adalah Taman Nasional Tanjung Puting adalah sebuah taman nasional yang
terletak di semenanjung barat daya provinsi Kalimantan Tengah. Tanjung Puting pada awalnya
merupakan cagar alam dan suaka margasatwa yang ditetapkan oleh Pemerintah Hindia
Belanda pada tahun 1937. Selanjutnya berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 687/Kpts-
II/1996 tanggal 25 Oktober 1996, Tanjung Puting ditunjuk sebagai Taman Nasional dengan luas
seluruhnya 415.040 ha. Secara geografis taman nasional ini terletak antara 2°35’-3°20’ LS dan
111°50’-112°15’ BT meliputi wilayah Kecamatan Kumai di Kotawaringin Barat dan kecamatan-
kecamatan Hanau serta Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan.Taman Nasional Tanjung Puting
dikelola oleh Balai Taman Nasional Tanjung Puting, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan.
20 Para Komandan Markas Unit Polda Kalimantan Tengah yang telah membuka pondok baca di
7 markas unit. 1. Komandan Markas Unit Palangkau Lama Aiptu Nia Kurniawan, 2. Komandan
Markas Unit Kumai Brippol Tandri Sekman, 3. Komandan Markas Unit Samuda Brippol Hikmah.
4, Komandan Markas Unit Pagatan Aiptu Samija. 5. Komandan Markas Unit Jelai Brippol Yadi
Sopiandi. 6. Komandan Markas Unit Bahaur Brippol Dewa Nyoman Ariyana. 7. Komandan
Markas Unit Palangka Raya Brippol Abdullah.
ELIS SETIATI,
Lahir di Palangka Raya, 17 April 1974.
S-1: Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia UNLAM (Universitas Lambung
Mangkurat) Banjarmasin, Kalimantan
Selatan dan Strata 2 Magister Ilmu
Susastra (Sastra Indonesia) UNDIP
(Universitas Diponegoro) Semarang,
Jawa Tengah.
PRAWACANA
Jerit Kahayan
20
Imam Qalyubi
JERIT KAHAYAN
1 Kendaraan niaga dan pribadi yang jamak digunakan oleh orang-orang perkotaan Kalimantan.
Umumnya digunakan sebagai kendaraan lapangan yang tidak dapat ditembus oleh kendaraan
biasa.
2 Kayu yang cukup keras yang serba guna dan mudah diperoleh karena tumbuh liar di kebun dan
di hutan.
3 Rumput kumpai atau (Hymenachine amplexicaulis Ness) rumput alam yang aslinya tumbuh di
rawa. Di Kalimantan rumput liar mudah ditemukan. http://peternakan litbang pertanian.go.id/
fullteks-lokakarya/online acces/21 November 2017.
4 Ungkapan anak muda zaman sekarang, merupakan akronim dari bahasa Inggris knowing
every particularobjek artinya ingin serba tahu sampai hal-hal kecil. http://kompasiana .com/
hazzahrvaulin/kepo-itu-apa-sih-artinya-nih-cekari-kata-kepo-ya/online acces/06 November
2017.
5 Sipet adalah nama orang yang umum ditemukan di kalangan suku Dayak Ngaju di Kalimantan
Tengah. Sipet sendiri artinya adalah sumpit (B.Ngj).
6 Bahasa Dayak Ngaju yang artinya cucu.
7 Kayu Kalimantan dengan bahasa latinnya Sorhea laevis dikenal sebagai kayu yang sangat kuat.
Tumbuh banyak di wilayah Kalimantan Tengah.
8 Disebut juga sebagai kayu ulin atau kayu besi dengan bahasa latinnya Eusideroxylon zawgeri
Kayu ini adalah kayu yang terkenal keras dan umum digunakan sebagai lantai di rumah-rumah
kayu tradisional Kalimantan sepeti rumah betang atau rumah panjang.
Jerit Kahayan
22
“Di tlatah ini, di tepian aliran batang air Kahayan ini aku lahir
Separuh napasku tercecer di ruang ini.”
Di tempat itu
Atap sejatinya adalah langit
Sungai adalah taman bermain
Sementara air hujan adalah penghiburnya
Air pasang adalah gelora
Air surut adalah penyambung napas
Jerit Kahayan
24
Jerit Kahayan
26
21 Terkadang disebut sebagai konsep dikotomis dan dualis. Konsep ini digagas oleh tokoh
strukturalisme Ferdinand de Saussure (1916). Binnary opposition dimaknai Saussure sebagai
are not different but only distinct.
22 Dalam mitologi Dayak ia juga disebut sebagai Putri Sarin Garing yaitu saudara perempuan
Mahatala (Scharer, 1963).
23 Pertemuan anak-anak sungai dengan induk sungai yang membentuk palung yang dalam.
Lewat jalur Labeho itulah menuju ke dunia bawah tempat Jata tinggal bersama para pengikut
Jata yaitu buaya (Scharer, 1963).
24 Dari bahasa Sangiang yang artinya perempuan bertakhtakan pintu emas (Scharer, 1963)
25 Dari bahasa Sangiang yang artinya naga (Scharer, 1963).
26 Dari bahasa Sangiang artinya bertimbunkan emas (Scharer, 1963).
27 Saramai rabia merupakan bahasa Sangiang yang artinya beriakkan bubuk emas (Scharer,1963).
Jerit Kahayan
28
28 Rumah adat suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah. Konstruksi rumahnya tinggi (panggung)
dan memanjang berbahan material kayu dengan beberapa kamar.
29 Rumah terapung di atas sungai.
Jerit Kahayan
30
Pascakemerdekaan,
Pabrik-pabrik kayu tumbuh berserak di tepian Kahayan
Bansaw33 kecil berjejer melawan raksasa Sawmill34
Cukong besar simbol superioritas kapitalisme yang angkuh
Cukong kecil simbol rakyat pribumi jelata
Kayu besar gelondongan dinikmati cukong pongah
Sementara kayu bekas jatah rakyat warga pribumi
Jerit Kahayan
32
Jika kau tak lagi mengenal dan paham kata lanting dan batang
Jika kau merasa asing dengan deru mesin kelotok38
Jika kau tak lagi mendengar derik mesin ketinting39
Jika kau tak lagi mendengar derak ujung jukung40 memecah riak
gelombang
Maka beristigfarlah la ila ha illallah sebagaimana orang akan
meninggal
Karena itu, adalah ayat-ayat kematian sungai Kahayan
Jerit Kahayan
34
IMAM QALYUBI,
atau juga dikenal sebagai Daun Lontar,
tinggal di Palangka Raya, Kalimantan
Tengah. Menamatkan pendidikan
S-3 Ilmu LinguistikUniversitas Gadjah
Mada, Yogyakarta. Sekarang menjadi
staf pengajar di Program Studi
Bahasa Inggris dan Program Magister
MK Multikultural IAIN Palangka Raya.
Kalteng.
Jerit Kahayan
Lukman Juhara
Jejak Sumigran, Jejak
Transmigran
37
PRAWACANA
Lukman Juhara
JEJAK SUMIGRAN, JEJAK TRANSMIGRAN
1 Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang dilakukan secala massal dan kolektif
terhadap satu atau beberapa desa beserta beberapa aparatur desanya pindah ke pulau
yang jarang penduduk. Biasanya transmigrasi bedol desa terjadi karena bencana alam yang
merusak desa tempat asalnya. Lihat http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-macam-
jenis-tujuan-transmigrasi-penduduk-mobilitas-dari-suatu-daerah-padat-ke-pulau-sedikit-
penghuni-geografi-html#.WjWYuzJ8qf0
2 Transmigrasi sudah lebih dari 100 tahun berlangsung sejak 1905 saat pemerintahan kolonial
Belanda dengan tujuan memindahkan penduduk Pulau Jawa ke pulau-pulau lain dan
kemudian usaha tersebut dilanjutkan oleh pemerintah RI dengan suatu program berskala
yan setiap tahunnya memindahkan ribuan keluarga. Lihat http://materiilmupintar.blogspot.
co.id/2013/05/transmigrasi.html.
3 Konsep orang Jawa yang mengatakan “mangan ora mangan asal kumpul” dianggap dapat
menghambat program transmigrasi karena transmigran cenderung terikat dengan daerah
asal karena adanya kekuatan sentripental daerah yang kuat ….Lihat http://materiilmupintar.
blogspot.co.id/2013/05/transmigrasi.html.
5 Transmigran mendapat jaminan hidup (jadup) berupa bahan makanan pokok selama 12 bulan
untuk lokasi transmigrasi lahan kering dan 18 bulan untuk lokasi transmigrasi lahan basah atau
daerah pasang surut. Lihat http://www.tribunnews.com/nasional/2016/04/20/diberi-fasilitas-
gratis-6-ribu-kk-berpeluang-jadi-transmigran-tahun-ini
6 Beras dolog (depot logistik) adalah beras yang biasanya cukup lama tersimpan di depot-depot
logistik sehingga ketika dibagikan kepada masyarakat (transmigran) kondisi beras sudah
kurang baik, seperti berbau apak, berjamur, dan berulat.
7 UPT adalah singkatan dari Unit Permukiman Transmigrasi yang merupakan satuan permukiman
transmigrasi yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan usaha transmigran yang sejak awal
direncanakan untuk membentuk suatu desa atau bergabung dengan desa setempat. UPT ini
dipimpin oleh seorang kepala UPT yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Lihat Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No: PER.22/MEN/10/2007
8 Pada saat menjelang Pemilu, para calon kepala daerah atau calon anggota dewan ada yang
melakukan kampanye di desa transmigrasi. Warga transmigran menjadi sasaran janji-janji
kampanye. Kondisi ini memungkinkan adanya penyimpangan dana desa untuk kepentingan
politik.Lihathttp://nasional.kompas.com/read/2015/11/05/17124941/Menteri.Marwan.Dana.
Desa.Bukan.Dana.Kampanye.untuk.Pilkada
LUKMAN JUHARA,
guru di SMAN 5 Palangka Raya,
Kalimantan Tengah. Di sela-sela
kesibukannya sebagai pendidik, ia
menyempatkan menulis cerpen dan
opini untuk media massa lokal.
PRAWACANA
Mohammad Alimulhuda
PLEIDOI
[SATU]
Ulan namanya,
warga pinggiran kali dari pedalaman
terlahir dari rahim petarung sejati
Hutan adalah tempat penempaan jati diri,
mandau dan sampan menjadi pegangan
melukis warna kehidupan
Kesederhanaan adalah olah daya hidup utama
membangun kemandirian
menempa kepekaan
Pleidoi
62
Yang Mulia
membacakan duduk perkara
apa yang terjadi sebabnya
dalam ruang yang terkendali kata demi kata
dari catatan yang ada
Ini keanehan,
ini kemustahilan,
Pleidoi
64
2 Petak danum dari bahasa Dayak Ngaju yang berarti tanah air
3 Salah satu cara masyarakat tradisional (adat) untuk mengukur tanah/lahan/lading miliknya
adalah diukur dengan sampai di mana suara gong dipikul terdengar. Atau ada pula yang
menyebut sejauh batu dilempar dan jatuh, di situlah ditanam untuk menandai lahan tersebut
milik seseorang.
4 Orang yang asing ini dimaksudkan sebagai pengusaha yang biasanya dikawal pihak penguasa
untuk menyabot lahan milik masyarakat—bahkan tanah ulayat—untuk dijadikan pabrik dan
sebagainya. Pencaplokan lahan seperti ini begitu marak pada saat rezim Soeharto, dan masih
“dipertahankan” hingga era reformasi ini.
Pleidoi
66
Tingkahnya serampangan
membuat onar
hingar bingar
bising, berdebam, dan berat.
Menggasak semak-semak sampai tunggak,
melindas tunas-tunas hingga tuntas,
bagai diterpa ribuan puting beliung
pohon-pohon tumbang tanpa ampun
Laksana diterjang selaksa bandang
batang-batang kayu hanyut hingga muara
seketika belantara porak-poranda
sepi tanpa suara
Karet
rotan
langsat
rambutan
padi
durian
tengkawang
tenggaring
yang kami pelihara sejak nenek moyang
lenyap hilang
Pandangan mata kami
tak berbatas, luas
memandang lepas”
[DUA]
Pleidoi
68
Mereka menghendaki
tanaman yang tak kami kenali
sawit, begitu mereka menyebutnya
Ya, memang
sawit datang
rezeki berhamburan,
tanah dijual
5 Tradisi menaman berganti-ganti, dari padi diganti tanaman lain, umum dilakukan para petani
agar mendapatkan tanah yang selalu gembur dan subur.
Pleidoi
70
sawit ditanam,
ladang ditinggal
jadi buruh perkebunan6
Ya, memang
tak ada masalah bagi saya
semua berjalan apa adanya
Ya, mungkin
inilah hasil pembangunan pemerintah
bagi kemakmuran rakyatnya”
Kalimatnya terhenti
ada sesuatu yang menghentak di hati
bayangan kampung halaman
menyusup menjadi rindu
setelah lama ditinggal pergi
“Yang Mulia,
kehidupan senantiasa berubah
seiring perputaran bumi pada matahari
pudar mulai, wajah kampung kami
asri
damai
tenang
mulai terancam kepunahan
6 Tidak sedikit masyarakat yang memiliki lahan karena tergiur uang akhirnya menjual tanahnya
kepada pengusaha. Kemudian ia menjadi buruh di ladang milik cukong tersebut.
[TIGA]
7 Kebakaran hutan yang selalu terjadi tiap tahun, sampai kini tak ada yang bisa mengetahui apa
dan siapa penyebabnya. Tapi masyarakat luas kerap menunjuk hidung yang melakukannya
adalah para petani untuk memeroleh tanah gembur. Akibat kebakaran hutan, polusi
mengganggu banyak orang. Bahkan, akibat kebakaran hutan di Pulau Sumatra, negara
tetangga seperti Singapura dan Malaysia merasa terganggu.
Pleidoi
72
“Kemudian,
asap kebakaran
merayap-merayap sampai ke perkampungan,
asap dari terbakarnya hutan
menjelma malaikat siap mencabut nyawa
siapa saja yang dikehendaki
Seperti virus yang tak kasatmata
asap itu pelan-pelan menggerogoti paru-paru
istri saya”
“Oh, Lamiang
maafkan
suamimu yang lemah
suamimu yang tak mampu berbuat apa-apa
saat kau menderita
maafkan,
maafkan,
maafkan”
Tapi bagaimanapun,
masa lalu mewujudkan masa kini
masa lalu meciptakan kenangan indah
dan
masa lalu menjadikan saya sebagai laki-laki,
meski sebagian menyebut saya lelaki lemah
Pleidoi
74
[EMPAT]
Pleidoi
76
9 Baram adalah minuman keras khas Dayak Ngaju. Pembuatan minuman ini setiap DAS
Kalimantan berbeda-beda. Sekarang seringkali minuman ini dikonotasi negatif sehingga
aparat kepolisan kerap menyegel dan tak ayal menyeret pembuatnya ke pengadilan.
Entah bagaimana,
usai baram menjalar bersama darah
menuntun kaki melangkah
menuju traktor-traktor penyimpan jeladri amarah
Pleidoi
78
di lewu kelahiran10
sehingga tiada bebas terbang
mengepakkan sayap
menggapai kehidupan?
“O ... ki yu!”
Lahap diteriakkan
petanda semangat berkobar
siap menyerang, menerjang
apa saja yang menjadi penghalang
tiada peduli siapa lawan
harga diri harus dipertahankan
demi kelangsungan tradisi nenek moyang
10 Sebutan ini ada pada upacara Tiwah Adat Dayak. Disebutkan upacara ini disebut upacara sacral
terbesar untuk mengantarkan jiwa atau roh manusia yang telah meninggal dunia menuju
tempat yang dituju, yaitu Lewu Tatau Dia Rumpang Tulang, Rundung Raja Dia Kamalesu Uhate,
Lewu Tatau Habaras Bulau, Habusung Hintan, Harakangan Lamiang atau Lewu Liau yang
letaknya di langit ke tujuh. (Banua Dayak; https://banuadayak.wordpress.com
Tiwah penghabisan
Penghormatan kepada para leluhur
Ujar orang-orang;
Langkah kaki yang lincah
seperti lompatan kaki rusa,
barisan traktor-traktor saya dekati
secepat kilat saya naiki
Cekat dan terampil. Seperti sudah terbiasa
Mesin saya hidupkan
laju traktor saya kendalikan,
bagai pebalap mobil balap
banting kemudi ke sana ke mari
tak peduli yang terjadi
Pleidoi
80
Yang Mulia,
itu kata orang-orang,
mana mungkin saya melakukan semua”
“Bukti?
Yang Mulia,
bukti memang bisa sebagai pembenaran
tapi apakah pembenaran yang diajukan
adalah fakta benar?
“Bukti konkret?
Yang Mulia,
sudah saya jelaskan
sesuai fakta terjadi
tiada menambah
tiada mengurangi
tiada mengada-ada
Apakah bukti konkret
sebagai pembenaran saya bersalah?
Saya tidak melakukan
saya tidak bersalah,
Yang Mulia!”
Ini fakta
Ini nyata
Ini bukti konkret
Ulan melawan
meski badan telah tertahan
sikap garang ditunjukan pihak keamanan
agar Ulan tenang
Mendung di luar
akhirnya memuntahkan hujan
airnya menggenang
meratakan ratap
Bisu,
membisu
Pleidoi
84
MOHAMMAD ALIMULHUDA ,
(aliemha), lahir di Pekalongan 11 Juli
1971. Pernah mengenyam pendidikan
di SDN 3 Sragi, Pekalongan (1985), SMPN
1 Batang (1988), SMA Muhammadiyah
Pekalongan (1991), IMKI (Institut
Manajemen Komputer Indonesia)
Yogyakarta (1994), dilanjutkan STIE
(Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi) Palangka
Raya (1995/DO).
PRAWACANA
Dia menjadi saksi kota yang dulu sepi menjadi seramai sekarang.
Namun, di sela-sela keramaian kota yang telah mulai bangkit dan
tumbuh, ada persoalan-persoalan yang belum selesai, yakni tentang
kepemilikan tanah. Banyaknya terjadi kasus surat tanah yang terbit
lebih dari satu atas satu tanah. Hal ini menjadi salah satu pemicu
kericuhan yang kadang terjadi.
Noor Hadi
SENJA DI BUMI TAMBUN BUNGAI
1 Kumulonimbus (Cb) adalah sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi,
padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Kumulonimbus berasal dari
bahasa Latin, “cumulus” berarti terakumulasi dan “nimbus” berarti hujan. Awan ini terbentuk
sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara
berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui
jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus
kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan
keunikan tersendiri.(https://id.wikipedia.org/wiki/Awan_kumulonimbus)
awan menghitam
tanda pergolakan manusia
yang hatinya didera pertikaian
perselisihan dunia,
sebuah artikulasi
tak tahu kapan selesai
2 Awan hujan dari awan yang bernama Cumulonimbus, berasal dari bahasa latin cumulus
(Tumpukan) dan nimbus (awan badai, hujan badai) adalah awan dengan kepadatan tinggi dan
menumpuk atau dapat menjulang sangat tinggi keatas.Cumulonimbus sering dikaitkan dengan
badai dan ketidakstabilan komponen atmosfir. Karena awan ini dapat menjulang hingga
setinggi 18 km dan didalamnya banyak terdapat materi seperti air, es, listrik bahkan badai maka
akan sangat berbahaya bagi pesawat untuk melintas atau menembus awan ini.
Secara singkat Cumulonimbus terbentuk melalui proses berikut:
1. Awan didorong oleh angin: Awan cumulonimbus mulai terbentuk ketika angin mendorong
beberapa awan kecil (awan cumulus) ke daerah tempat berkumpulnya awan-awan ini.
2. Penyatuan: Kemudian awan-awan kecil ini bergabung, menyatu dan membentuk awan
yang lebih besar.
3. Penumpukan: Ketika awan-awan kecil ini bersatu, dorongan ke atas pada bagian dalam
awan yang semakin besar ini meningkat. Dorongan ke atas pada bagian tengah awan lebih
kuat dibandingkan dengan pada bagian pinggir.Akibatnya tubuh awan ini tumbuh semakin
besar secara vertikal, sehingga seolah-olah awan ini ditumpuk-tumpuk. Pertumbuhan ke atas
ini menjadikan tubuh awan mencapai daerah yang lebih dingin pada lapisan atmosfer atas.Saat
atmosfir dipenuhi awan ini umumnya kegiatan penerbangan fital seperti peluncuran pesawat
ulang-alik, satelit akan dihentikan atau ditunda.Namun untuk penerbangan Komersial, sulit
bagi maskapai untuk menghentikan atau menunda penerbangan. Selain itu Awan ini dapat
terbentuk kapan saja terutama saat partikel-partikel diatmosfir tidak stabil.
Akibatnya pilot harus menghindari awan ini (biasanya karena awan terlalu tinggi) pilot akan
terbang melebar kesamping guna menghindari masuk kedalam awan ini.
Adalah Ammah,4
ia merantau menuju pengharapan
semasa muda tak menyia-nyiakan
waktu untuk berdiam dan bersenang
diayunkanlah kakinya menuju kota
berbekal niat dan peralatan sekadarnya
Palangka Raya
sebuah kota yang menjadi ibukota
Provinsi Kalimantan Tengah di wilayah Borneo
Pahandut dan Bukit Batu
Menjadi wilayah administratif
Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu,
Sebangau, dan Rakumpit
Kota ini
mengubah nasib orang hulu menjadi hilir
hingga beranak pinak pun lahir
mengabdi sampai akhir
membekal membuka pikir
harubiru, hingarbingar, kabarkabur tentang perkotaan
tak didapatinya sepucuk kelakai7 pun
hanya belantara membentang raga
7 Sejenis tumbuhan paku yang dapat dimasak sebagai sayur, biasanya ditumis
8 Tanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari penumpukan sisa dari tumbuhan yang
setengah membusuk atau mengalami dekomposisi yang tidak sempurna. Tanah gambut
memiliki kandungan bahan organik yang tinggi karena bahan bakunya tersebut adalah sisa-
sisa dari tumbuhan, seperti lumut dan pepohonan serta sisa- sisa dari binatang yang telah mati.
berasam tinggi
kurang subur
lembek-lunak
di wilayah rawa
9 Sejenis tumbuhan perdu yang banyak tumbuh di Palangka Raya maupun daerah lain di
Kalimantan Tengah
18 PROKAL.CO, PALANGKA RAYA – Kasus sengketa tanah di Kota Palangka Raya bak benang
kusut. Bagaimana tidak, laporan warga kerap mengadukan Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Palangka Raya sebagai penerbit surat tanah. Kepolisian pun menerima laporan dari masyarakat.
Polres Palangka Raya mencatat, di triwulan pertama 2015 ini saja sudah ada 3 aduan dari warga
yang diterima Satuan Resort Kriminal. Bahkan, tingginya sengketa tanah warga di Palangka
Raya tergambar dari laporan tahun lalu. Untuk 2014 sebanyak 15 kasus laporan yang diterima
kepolisian. Jika dibandingkan dengan 12 bulan setahun, setiap bulan sepertinya kebagian
satu laporan. Kasusnya beragam. Mulai dari bentuk pengerusakan, pemalsuan, penyerobotan,
hingga terparah sertifikat tumpang tindih diterbitkan badan pertanahan.
Pihak penyidik melakukan pemeriksaan. Baik terlapor maupun pelapor dan pihak terkait.
Apabila kedua belah pihak memiliki hak kepemilikan tanah dengan legalitas sama, banyak
berakhir di perdata saja. “Laporannya bermacam-macam. Tidak ada yang sampai ke arah pidana,”
kata Kasat Reskrim AKP M Ali Akbar SIK, Selasa (24/3). Dugaan adanya praktek kotor dari oknum
tertentu sampai ke telinganya. Seperti permainan tanda tangan, stempel atau cap palsu hingga
uang pelicin. Tapi, pihaknya belum berani membeberkannya. “Tidak ada bukti untuk mengarah
ke arah tindak pidana. Baiknya, ke depannya pihak terkait lebih hati-hati saat menerima
sodoran kertas untuk mengurus sertifikat tanah,” tegasnya. Di tempat terpisah, Assisten Bidang
Pengawasan Ombudsman RI Kalteng Maulana Ahmadi menyampaikan, di triwulan pertama
2015 ini sudah ada 3 laporan warga ditujukan kepada Badan Pertanahan Nasional Kota
Palangka Raya. “Biasanya bentuk aduannya penundaan berlarut dalam pengurusan,” ucapnya.
Ia mencontohkan, laporan dilayangkan atas nama Wibyanto Aggara kepada BPN Kota Palangka
Raya sudah diterima Ombudsman. Laporan itu dipelajari dalam waktu 14 hari. “Jika nanti itu
kewenangan kami akan kita lanjutkan dan kita surati pihak BPN. Jika tidak, kita akan hubungi
pihak pelapor dan memberikan saran kepada pelapor,” katanya saat ditemui di Kantornya
Jalan Kinibalu. Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara
Pertanahan BPN Palangka Raya Benhard mengatakan, tidak dipungkiri perubahan sistem dari
manual ke digital masih belum optimal. Masih ada sengketa tanah dari timpang tindih sertifikat
atau batas tanah. Ada 15 sengketa tanah di awal tahun 2015. Bisa saja ada sebidang tanah yang
tertinggal dan tidak masuk dalam peta digital. Tapi pihaknya mencoba menyelesaikan sampai
semua bisa ter-cover. Tak jarang, permasalahan sengketa berakhir di pengadilan. Tapi, tak
jarang pula, pihak BPN menyelesaikan masalah dengan mediasi. Dengan musyawarah mufakat,
pihaknya selaku mediator selalu mencari jalan terbaik. “Semua tergantung kepada pihak yang
bersengketa,” bebernya. (ram/abe) (http://kalteng.prokal.co/read/news/17759-sengketa-
tanah-merajalela)
Riuh-rendah mendedah-menggugah
kota berdiri gagah
Ammah pun terperangah
kemajuan demikian cepat dan menjadi lumrah
incaran hati
tanah terbengkalai seolah tak berpenghuni
maka ditunggulah tiga empat tahun setelah pemilikan
jika tak ada rawatan maka jadilah rebutan
karena itu dibutuhkan saksi-saksi
di sekitar tanah sendiri
untuk memperkuat jati diri
sebagai pemilik sah tanah ini
19 METROPOLIS, Kamis, 06 Februari 2014 16:41, Bantah Serobot Tanah di Adonis Samad. http://
kalteng.prokal.co/read/news/3160-bantah-serobot-tanah-di-adonis-samad
bergaris, bertulisan:
“bukankah ini, ini, di sini hingga ke sana”
“ini!”
setelah dibukanya gerumbul lebat
menaungi kehormatan patok pembatas
lelaki paruh baya itu pun tercenung
matanya tak lepas dari patok
di ujung sorot matanya
berpelukanlah keduanya
dalam hamburan kata maaf
yang suaranya melenggang di udara
Ngilu di hati
Teringat dirinya menjemput Ammah
Untuk meyakinkan itu miliknya
Namun Tuhan berkehendak lain
Ataukah, aku yang lalai?
pertanyaan-pertanyaan mengudara
ditingkah hujan air mata yang membasahi tanah
mulai mengering
Duka kehilangan
menjadi lantaran untuk taat aturan
Ammahtelah pergi
terkubur di pusara negeri
yang takkan terganti
berselimut sengketa
akibat angkara yang meraja
2017
NOOR HADI,
nama lain dari Noor Hadi Kromosetika,
Lahir di Surakarta tahun 1970. Menyukai
sastra dan teater. Bekerja di Kalimantan
Tengah.Pernah beberapa kali menulis
skenario teater dan sinetron. Salah
satunya menulis skenario yang berkaitan
dengan kehutanan. Pernah beberapa
kali menyutradarai pementasan teater.
Penulis cerita pendek dan pernah
menjuarai perlombaan menulis cerpen.
“Penyair generasi ini akan dikenang karena ikhtiar bersama memotret batin
dan kearifan lokal Indonesia di 34 provinsi, dalam karya kolosal 34 buku. Ini
sepenuhnya gerakan masyarakat, tanpa dana sepersenpun dari pemerintah,
atau bantuan luar negeri, atau konglomerat. Gerakan ini melibatkan lebih
dari 170 penyair lokal, dengan cara penulisan baru puisi esai, puisi panjang
bercatatan kaki, mengawinkan fakta dan fiksi”