Sediaan-Galenik PDF
Sediaan-Galenik PDF
SEDIAAN GALENIK
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan definisi sediaan galenik
b. Menjelaskan jenis – jenis sediaan galenik
c. Menjelaskan teknologi ekstraksi meliputi proses pembuatan ekstrak
dan metode ekstraksi
a. Latar Belakang
Sediaan galenik adalah sediaan yang diperoleh dengan cara melakukan
penyarian zat-zat yang bermanfaat bagi manusia, dari tumbuhan atau hewan
menggunakan cairan penyari yang sesuai. Dalam Permenkes No
246/Menkes/Per/V/1990, sediaan galenik didefinisikan sebagai : hasil
ekstraksi bahan atau campuran bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
atau hewan.
b. Jenis-jenis Sediaan galenik (definisi sesuai dengan yang tertera dalam FI III
& IV) :
b.1 Infusa / Infus
Adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati
dengan air pada suhu 90º selama 15 menit. (Farmakope Indonesia
Edisi III halaman 12 & Farmakope Indonesia Edisi IV, halaman 9).
21
Analisa obat tradisional 22
b.3 Ekstrak
Dalam buku (Farmakope Indonesia Edisi III hal. 9 & Farmakope
Indonesia Edisi IV hal. 7), disebutkan bahwa :
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan
massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga
memenuhi baku yang telah ditetapkan.
1.6 Rendemen
Rendemen adalah perbandingan antara ekstrak yang
diperoleh dengan simplisia awal.
2. Metode Ekstraksi(3)
2.1 Ekstraksi dengan menggunakan pelarut
2.1.1 Cara dingin : maserasi, perkolasi
2.1.2 Cara panas : refluks, soxhlet, digesti, infus,
dekok
Maserasi
Adalah proses pengekstraksian simplisia dengan menggunakan pelarut dengan
beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan (kamar).
Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian
konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan
yang kontinu (terus menerus). Remaserasi berarti dilakukan pengulangan
penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan
seterusnya.
mengandung zat aktif. Cairan penyari yang dapat digunakan adalah air, etanol,
air-etanol atau pelarut lain.
Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna
(exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan.
Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap
perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak), terus menerus sampai
diperoleh ekstrak (perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali bahan.
Cara Perkolasi:
Membasahi 10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan derajat
halus yang sesuai menggunakan 2,5-5 bagian cairan penyari
Campuran dimasukkan dalam bejana tertutup sekurang-kurangnya
selama 3 jam
Selama 24 jam sambil cairan penyari dibiarkan menetes dengan
kecepatan 1mL/s
Kemudian cairan penyari ditambah berulang-ulang
Hasil akhir perkolasi dapat dilakukan dengan pemeriksaan zat aktif
secara kualitatif pada perkolat terakhir
Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama
waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya
pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama
sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna.
Soxhlet
Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya
dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah
pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Alat ekstraksi terdiri dari
labu, tabung soxhlet dan pendingin balik
Proses ekstraksi:
cairan penyari dalam labu dipanaskan hingga mendidih, uap cairan penyari
naik ke atas melalui pipa samping, kemudian diembunkan kembali oleh
pendingin tegak
Cairan turun ke labu melalui tabung yang berisi serbuk simplisia melarutkan
zat aktif serbuk simplisia
Karena adanya sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu
Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada temperatur
yang lebih tinggi dari temperatur ruangan (kamar), yaitu secara umum dilakukan
pada temperatur 40-50ºC.
Infus
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air (bejana
infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98ºC selama
waktu tertentu (15-20 menit).
Proses pembuatan infusa:
Simplisia dicampur bahan dengan air secukupnya dalam sebuah panci
Dipanaskan di dalam tangas air selama 15 menit, dihitung mulai
temperatur di dalam panci mencapai 90ºC sambil sekali-sekali diaduk
Infus diserkai pada waktu panas melalui kain flanel
Ditambahkan air mendidih melalui ampasnya jika kekurangan air
Infus yang mengandung minyak atsiri harus diserkai dalam keadaan
dingin
Infus asam jawa dan simplisia yang berlendir tidak boleh diperas
Infus kulit kina ditambah dengan asam sitrat sepersepuluh bobot simplisia
Analisa obat tradisional 28
Destilasi uap
Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandungan menguap (minyak atsiri) dari
bahan (segar atau simplisia) dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan
parsial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara
kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran
(senyawa kandungan yang menguap ikut terdestilasi) menjadi destilat air
bersama senyawa kandungan yang memisah sempurna atau memisah sebagian.
Destilasi uap, bahan (simplisia) benar-benar tidak tercelup ke air yang mendidih,
namun dilewati uap air sehingga senyawa kandungan menguap ikut terdestilasi.
Destilasi uap dan air, bahan (simplisia) bercampur sempurna atau sebagian
dengan air mendidih, senyawa kandungan menguap tetap kontinu ikut
terdestilasi.
Analisa obat tradisional 29
Ekstraksi berkesinambungan
Proses ekstraksi yang dilakukan berulangkali dengan pelarut yang berbeda atau
resirkulasi cairan pelarut dan prosesnya tersusun berturutan beberapa kali.
Proses ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi (jumlah pelarut) dan dirancang
untuk bahan dalam jumlah besar yang terbagi dalam beberapa bejana ekstraksi.
Superkritikal karbondioksida
Penggunaan prinsip superkritik untuk ekstraksi serbuk simplisia dan umumnya
digunakan gas karbondioksida. Dengan variabel tekanan dan temperatur akan
diperoleh spesifikasi kondisi polaritas tertentu yang sesuai untuk melarutkan
golongan senyawa kandungan tertentu. Penghilangan cairan pelarut dengan
mudah dilakukan karena karbondioksida menguap dengan mudah, sehingga
hampir langsung diperoleh ekstrak.
Ekstraksi ultrasonik
Getaran ultrasonik (> 20.000 Hz) memberikan efek pada proses ekstraksi
dengan prinsip meningkatkan permiabilitas dinding sel, menimbulkan gelembung
spontan (cavitation) sebagai stres dinamik serta menimbulkan fraksi interfase.
Hasil ekstraksi tergantung pada frekuensi getaran, kapasitas alat dan lama
proses ultrasonifikasi.
c. Ringkasan
1. Jenis-jenis Sediaan galenik (definisi sesuai dengan yang tertera dalam FI
III & IV) yaitu infusa, tincture dan ekstrak
2. Teknologi ekstraksi terdiri dari proses pembuatan ekstrak dan metode
ekstraksi
3. Metode Ekstraksi dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu :
1. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut
1.1 Cara dingin : maserasi, perkolasi
1.2 Cara panas : refluks, soxhlet, digesti, infus, dekok
2. Destilasi uap
3. Cara ekstraksi lain :
3.1 Ekstraksi berkesinambungan
3.2 Superkritikal karbondioksida
3.3 Ekstraksi ultrasonik
3.4 Ekstraksi energi listrik
d. Pertanyaan
1. Sebutkan macam – macam sediaan galenik !
2. Jelaskan cara pembuatan serbuk simplisia dan klasifikasinya?
3. Jelasan cara pembuatan ekstraksi dengan metode superkritikal
karbondioksida ?
Pustaka :
1. Bambang Sutrisno. 1993. Analisis Jamu. Jakarta : Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila, hal. 9-10.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1986. Sediaan Galenik.
Jakarta : Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standar
Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta : Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan.