0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
43 tayangan4 halaman
Penelitian ini mengoptimalkan formula orally disintegrating tablet (ODT) salbutamol sulfat dengan menggunakan F-melt, xylitol, dan sistem effervescent. Formula optimum yang dihasilkan mengandung F-melt 146 mg, xylitol 35,33 mg, dan effervescent 13,65 mg. Analisis FTIR menunjukkan tidak ada interaksi antara salbutamol sulfat dengan bahan tambahan ODT.
Penelitian ini mengoptimalkan formula orally disintegrating tablet (ODT) salbutamol sulfat dengan menggunakan F-melt, xylitol, dan sistem effervescent. Formula optimum yang dihasilkan mengandung F-melt 146 mg, xylitol 35,33 mg, dan effervescent 13,65 mg. Analisis FTIR menunjukkan tidak ada interaksi antara salbutamol sulfat dengan bahan tambahan ODT.
Penelitian ini mengoptimalkan formula orally disintegrating tablet (ODT) salbutamol sulfat dengan menggunakan F-melt, xylitol, dan sistem effervescent. Formula optimum yang dihasilkan mengandung F-melt 146 mg, xylitol 35,33 mg, dan effervescent 13,65 mg. Analisis FTIR menunjukkan tidak ada interaksi antara salbutamol sulfat dengan bahan tambahan ODT.
PEMANIS XYLITOL DAN SUPERDISINTEGRANT SISTEM EFFERVESCENT Penulis Sony Andika Saputra, T.N Saifullah Sulaiman, Rina Herowati Publikasi Jurnal Wiyata Link Jurnal https://pdfs.semanticscholar.org/9fbb/3c7f049794a46beb54e84ab44a68e5 6eb979.pdf Diakses 15 Juni 2020 Reviewer Marina Fitriani (10118124) Latar Belakang ODT mmerupakan sediaan yang di desain segera hancur pada saat kontak dengan air liur. Salbutamol sulfat merupakan bronkodilator yang paling efektif untuk menghilangkan gejala akut dengan efek samping yang minimal pada terapi asma. Bioavailabilitas salbutamol sulfat hanya dapat mencapai 50% jika diberikan dalam bentuk tablet oral konvensional, akibat terjadinya sulfonasi di usus halus, hati, dan terdegradasi di kolon. ODT menghasilkan disolusi dan absorpsi yang cepat dibanding sediaan tablet konvensional, sehingga menghasilkan onset of action yang cepat. Absorpsi sebagian obat terjadi di mulut, faring dan esofagus. Absorbsi obat pregastrik dapat meningkatkan bioavaibilitas obat. Tujuan Untuk mengoptimasi dan mengevaluasi pengaruh F-Melt, xylitol dan penelitian effervescent terhadap waktu pembasahan, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur dan obat yang terdisolusi pada menit ke-5 Sampel Salbutamol Sulfat penelitian Metode Penjelasan alat bahan Penelitian Jalannya peneltian Penentuan formula tablet dengan metode simplex lattice design dengan menggunakan 3 faktor menggunakan batas atas dan bawah pada penambahan F-melt, xylitol dan effervescent. Pembuatan granul Sebanyak 14 formula mendapat perlakuan yang sama dengan masing- masing formula dicampur ke dalam cube mixer dengan kecepatan yang sudah ditentukan, ditambahkan asam sterat dan dicampur kembali dengan kecepatan yang sudah ditentukan. Hasil Uji waktu alir dan sudut diam Penelitian Hasil dari waktu alir pada 14 formula mempunya waktu alir yang baik jika 100 gram serbuk yang diuji mempunya waktu alir ≤ 10 detik. Sudut diam pada 14 granul ditunjukkan dengan hasil yang berbeda yang memiliki rentang 25,28-27,35. Rentang tersebut merupakan kategori serbuk yang mempunyai daya alir yang baik. Uji Keseragaman Kandungan
Didapatkan kadar ODT salbutamol sulfat berkisar 98,01-101,94%
dan nilai penerimaan kurang dari 15. Hasil keseragaman sediaan tersebut telah memenuhi persyaratan kadar dan nilai penerimaan. Syarat kadar salbutamol sulfat dalam tablet adalah 90-110% dan nilai penerimaan maksimal 15
Pemeriksaan Sifat Fisik
Pemeriksaan sifat fisik ODT meliputi waktu pembasahan, uji kekerasan,
uji kerapuhan dan uji waktu hancur yang ditunjukkan pada table 4. Hasil analisis pada table 4 sesuai dengan persamaan SLD pada tabel 5. Persamaan SLD tersebut menunjukkan pengaruh masing-masing komponen dan interaksinya terhadap sifat fisik ODT salbutamol sulfat. Persaman SLD pembasahan koefisien regresi ketiga variabel menunjukkan nilai positif, artinya peningkatan proporsi masing-masing variabel meningkatkan waktu pembasahan. Persamaan SLD untuk kekerasan tablet Koefisien variabel xylitol berpengaruh besar dalam hal menaikkan kekerasan dikarenakan sifat xylitol sebagai pengikat dengan berbentuk kristal yang memadatkan granul saat dikempa. Persamaan SLD untuk kerapuhan Koefisien pada komponen effervescent paling besar yang diartikan komponen komponen effervescent memebrikan pengaruh yang besar terhadap kerapuhan tablet. F-melt memberi pengrauh yang besar selanjutnya dan nilai koefisien nya lebih besar disbanding xylitol. Hal ini disebabkan kemampuan xylitol mengikat massa tablet saat dikempa. Persaman SLD untuk waktu hancur Proporsi effervescent dapat menurunkan waktu hancur tablet. Penurunan waktu hancur disebabkan adanya reaksi asam basa dalam komponen effervescent yang membentuk gas CO2 saat kontak langsung dengan air, gas CO2 akan memberi tekanan di dalam tablet sehingga tablet cepat hancur. Pengaruh F-melt paling dominan dengan kemampuan disintegran kurang dai 30 detik karena partikel F-melt yang berpori. Persamaan SLD untuk disolui Q5 Berdasarkan persamaan SLD jumlah zat terlarut Q5 pada tabel 5 menunjukkan koefisien variabel effervescent didapatkan hasil lebih besar dibanding variabel xylitol dan F-Melt. Berdasarkan nilai koefisien variabel, yang mempunyai pengaruh paling dominan dalam uji disolusi adalah komponen effervescent. Penentuan Formula Optimum
Penentuan proporsi ketiga variable ditentukan dengan metode SLD
dengan software Berdasarkan hasil pada tabel 7, proporsi F-Melt, xylitol dan komponen effervescent yang diperoleh untuk formula optimum adalah F-Melt 146,00 mg, xylitol 35,33 mg, effervescent 13,65 mg. Hasil yang ditunjukan Tabel 8 tidak ada perbedaan yang bermakna antara prediksi dengan setelah hasil percobaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa formula optimum telah terverifikasi.
Karakterisasi FTIR salbutamol sulfat dalam formula optimum
Perbandingan spektra antara principal peaks, salbutamol baku dan
salbutamol dalam formula optimum menunjukka ketiganya memberikan hasil karakter yang identik dengan salbutamol sulfat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa salbutamol sulfat tidka dapat berekasi dengan bahan tambahan ODT salbutamol sulfat. Kessimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil formula yang optimum dengan kombinasi F-melt 146,00 mg, xylitol 35,33 mg dan system effervescent 13,65 mg. formula optimum yang dianalisa dengan FTIR menunjukkan tidak adanya interaksi salbutamol sulfat dengan bahan tambahan ODT (F-melt, xylitol, effervescent dan asam stearate)