Oleh :
Oleh :
1. Judul Proposal
STUDI ANALISA PEMBEBANAN GARDU DISTRIBUSI GA 209 TERHADAP
DROP TEGANGAN
2. Latar Belakang
Pada zaman modern ini tidak dapat dipungkiri bahwa seluruh umat manusia saat ini
memiliki ketergantungan yang sangat besar dengan energy listrik. Listrik sudah menjadi
salah satu kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua
peralatan yang menopang dan membantu kegiatan sehari-hari manusia saat ini hanya
akan berfungsi dengan adanya listrik. Dari sektor rumah tangga, pemerintahan, fasilitas
umum, industri, hingga fasilitas sosial, semua membutuhkan listrik.
1. Berapa besar beban yang dapat dibebani pada gardu distribusi GA 209 setelah
dibangun untuk mengantisipasi drop tegangan?
2. Berapa besar drop tegangan pada ujung saluran setelah dilakukan pengalihan beban ?
3. Berapa lama gardu distribusi GA 209 mampu bertahan dengan daya trafo 50 kv
terhadap presentase pertumbuhan beban sebesar 2% di wilayah tersebut?
4. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang akan diteliti, maka penulis membatasi masalah
sebagai berikut:
Pembangkit listrik merupakan suatu rangkaian mesin yang berfungsi untuk merubah
energi tertentu menjadi energi listrik. Seperti energi mekanikal yang diubah menjadi
energy listrik. Tegangan yang dapat dikeluarkan oleh generator pembangkit listrik
biasanya berkisar 11 kV. Kemudian 11kV dari generator ini dinaikan oleh Trafo Step Up
menjadi tegangan 70 kV dan 150 kV atau sampai tegangan ekstra tinggi 150 kV. Tujuan
dari penaikan tegangan ini adalah untuk mengurangi kerugian akibat hambatan pada
kawat penghantar pada saat proses transmisi. Tegangan yang sudah dinaikan tadi
kemudian ditransmisikan melalui jaringan Saluaran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau
melaluo Saluran Udara Ekstra Tinggi (SUTET) menuju ke Gardu Induk (GI). Pada gardu
induk iniilah tegangan diturunkan voltasenya menjadi tegangan menengah 20 kV. Setelah
tegangan diturunkan, selanjutnya tegangan menengah 20 kV ini disalurkan melalui saluran
distribusi Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), yang kemudian di salurkan
menuju trafo-trafo distribusi. Pada trafo-trafo distribusi voltasenya diturunkan dari 20 kV
6.2.2 Transformator
Transformator adalah suatu komponen dalam sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk
mengubah tegangan dari satu tingkat ketingkat yang lain melalui gandengan magnet
berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik
dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunaannya dalam sistem tenaga
memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan,
misalnya untuk kebutuhan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
Faktor daya salah satunya disebabkan oleh penggunaan peralatan pada pelanggan yang
menyimpang dari syarat-syarat penyambungan yang telah di tetapkan, dapat
mengakibatkan pengaruh balik terhadap saluran, antara lain factor daya yang rendah da
ketidakseimbangan beban. Rendahnya faktor daya disebabkan karena melebarnya sudut
fasa antara arus dan tegangan.Faktor daya yang terlalu rendah mengakibatkan rugi yang
sangat besar pada saluran.Pergeseran sudut fasa antara arus dan tegangan di tentukan oleh
sifat impedansi beban (resistif, induktif, kapasitif) yang dihubungkan dengan sumber arus
bolakbalik tersebut. Apabila beban mempunyai impedansi yang bersifat resistif, maka
arus dan tegangan sefasa atau besarnya pergeseran sudut fasa sama dengan nol. Dengan
demikian faktor daya sama dengan satu (unity power factor).
Di dalam penyusunan proposal ini penyusun banyak mendapatkan informasi data dan
referensi dari berbagai macam sumber dengan beberapa metode penggalian informasi
yang dilakukan penyusun antara lain sebagai berikut :
1. Metode Wawancara
2. Metode Observasi
Suatu metode yang mana cara pendapatan data tentang Drop Tegangan dan Gardu
Distribusi dengan mengadakan suatu pengamatan secara langsung terhadap suatu
obyek yang bertempat pada Gardu GA 0028 penyulang kesatrian.
Dari data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengambilan data di lapangan,
nantinya akan diolah menggunakan rumus-rumus yang telah dipaparkan sebelumnya
hingga didapat hasil berupa tabel-tabel yang digunakan untuk menganalisa apakah
penempatan Gardu Distribusi yang telah direncanakan sebelumnya sudah mampu
mengatasi permasalahan Drop Tegangan pada penyulang terkait.
Dengan pemasangan gardu sisip diharapkan akan berdampak baik pada penyaluran energi
listrik dan keinginan PT PLN (Persero) untuk tetap dapat menjaga keandalan dan
kontiyuitas penyaluran energi listrik serta peningkatkan kualitas pelayanan kepada
pelanggan.
1. Daftar Pustaka
[1] PT PLN (Persero), Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Kontruksi Jaringan
Distribusi Tenaga Listrik, Jakarta: PT PLN (Persero), 2010.
[2] PT PLN (Persero), Buku 5 : Standar Kontruksi Jaringan Tegangan Menengah
Tenaga Listrik, Jakarta: PT PLN (Persero), 2010.
[3] PT PLN (Persero), Buku 3 : Standar Kontruksi Jaringan Tegangan Rendah
Tenaga Listrik, Jakarta: PT PLN (Persero), 2010.
[4] PT PLN (Persero), Buku 4 : Standar Kontruksi Gardu Distribusi dan Gardu
Hubung Tenaga Listrik, Jakarta: PT PLN (Persero), 2010.
[6] Drs Yon Rijono, Dasar Teknik Tenaga Listrik, Ed. III, Yogyakarta: Andi, 2004.
[7] SPLN D3.002-1:2007 Spesifikasi Tranformator Distribusi.
[8] Surat Edaran Direksi PT PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014, Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset.
[9] PT PLN (Persero), Tegangan-Tegangan Standar, Indonesia. SPLN 1 Tahun 1995
[10] Frank D. Petruzella, Elektronik Industri, Jakarta : Andi Offset, 2001.
[11] Syafriyudin. Perhitungan Lama Waktu Pakai Transformator [Online]. Available
http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/88-95-dien.pdf. (Accesed 11 Maret 2019)