Reproduksi Karya Ilmiah
Reproduksi Karya Ilmiah
Reproduksi karya ilmiah merupakan bentuk karya ilmiah yang disusun atas dasar karya ilmiah
yang telah ada. Bentuk reproduksi karya ilmiah antara lain: ringkasan, ikhtisar, sinopsis, dan
resensi.
Istilah ringkasan, ikhtisar, dan sinopsis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti yang
sama. Pengertian yang sama juga ditemukan pada American Heritage Dictionary dan Merriam-
Webster’s Ana Bridget Dictionary. Namun istilah ringkasan, ikhtisar, dan sinopsis memiliki arti
yang berbeda dalam dunia tulis-menulis. Ringkasan merupakan salah satu bentuk karangan
ilmiah singkat yang berasal dari karangan ilmiah yang panjang. Ringkasan dibedakan dengan
ikhtisar. Bila ringkasan disajikan dengan menggunakan bahasa pengarang asli, struktur
penyajian, dan gaya bahasa mempertahankan yang asli. Maka ikhtisar menggunakan gaya
bahasa, struktur penyajian, dan sudut pandang penulis ikhtisar. Sedangkan sinopsis merupakan
ringkasan dan atau ikhtisar yang pada umumnya diterapkan untuk karya naratif, baik fiksi
maupun non¬-fiksi. Contohnya: sinopsis film, sinopsis novel, dan sinopsis drama. Adapun tujuan
membuat ringkasan, ikhtisar, dan sinopsis adalah memahami dan mengetahui isi
buku/tulisan/cerita. Dalam membuat suatu ringkasan, ikhtisar, dan sinopsis harus memperhatikan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan naskah yang akan dibuat ringkasan (Karya Ilmiah, Naratif);
2. Membaca secara keseluruhan naskah asli untuk mencari gambaran umum;
3. Rumuskan dan tentukan tema ringkasan;
4. Cari ide-ide pokok yang tertuang dalam naskah asli;
5. Cocokan sekali lagi ringkasan yang telah dibuat dengan naskah asli untuk menghindari
bagian-bagian penting yang tertinggal.
Jenis tulisan yang memiliki hubungan dengan ringkasan dan ikhtisar adalah resensi. Resensi
adalah suatu ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku yang bertujuan menyampaikan
kepada pembaca apakah sebuah buku atau karya itu layak mendapat sambutan dari masyarakat
atau tidak. Untuk memberi penilaian secara objektif atas sebuah buku/karya sastra, penulis
resensi harus mempertimbangkan dua factor. Pertama, penulis resensi harus memahami tujuan
pengarang asli. Kedua, peresensi harus menyadari sepenuhnya maksud dari pembuatan resensi
itu. Tujuan prngarang buku dapat diketahui dengan membaca kata pengantar atau bagian
pendahuluan buku. Sedangkang dalam meresensi suatu buku atau karya ilmiah ada beberapa
pokok penilaian yang harus diperhatikan, antara lain: latar belakang, jenis buku, keunggulan
buku, dan nilai buku.
Reproduksi karya ilmiah merupakan bentuk karya ilmiah yang disusun atas dasar karya ilmiah
yang sudah ada. Dimana digunakan untuk menggubah karya ilmiah yang sudah ada, baik dalam
bentuk ringkasan, ikhtisar maupun resensi buku. Bentuk reproduksi ilmiah antara lain:
1. Ringkasan, Ikhtisar, Sinopsis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung makna:
a. Sinopsis n ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama- sama dengan
karangan asli ynag menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi.
b. Ringkasan: hasil meringkas; ikhtisar; singkatan cerita, dll.
c. Ikhtisar: n pandangan secara ringkas, ringkasan.
Jadi pada dasarnya ringkasan, ikhtisar dan sinopsis sama. Hanya saja terjadi perbedaan dalam
penggunaan kata- kata tersebut. Sinopsis adalah bentuk meringkas yang mana berasal dari karya
ilmiah yang panjang. Biasanya digunakan untuk ringkasan berupa karya fiksi. Ringkasan sendiri
sebagai hasil meringkas miniatur karangan aslinya sehingga struktur dan kelengkapan unsur
ringkasan harus tetap sama dengan karangan aslinya.
Sinopsis mrupakan ringkasan atau ikhtisar yang umumnya diterapkan untuk karya naratif, baik
fiksi maupun non fiksi. Biasa ditemukan sinopsis film, sinopsis novel drama pada media massa.
Tujuan dalam membuat ringkasan, ikhtisar, maupun sinopsis adalah untuk memahami dan
mengerti isi buku/tulisan/ cerita. Langkah- langkah dalam membuat ringkasan antara lain:
a. Memilih naskah, cerita ataupun karya tulis yang diinginkan.
b. Naskah perlu dibaca berulang- ulang untuk mendapatkan gambaran tentang naskah
tersebut.
c. Merumuskan dan mencatat tema (karya ilmiah/ naratif.
d. Untuk karya ilmiah, mencatat judul, subjudul, topik danpikiran pokok yang sistematis.
Sedangkan untuk naratif, mencatat pokok- pokok pikiran yang ada pada alur cerita.
e. Mencocokkan antara yang kita catat dengan naskah ataupun karya ilmiah yang asli.
2. Resensi
Resensi adalah suatu ulasan tentang nilai sebuah karya atau buku. Tujuannya sendiri adalah
menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau karya itu layak mendapat
sambutan dari masyarakat atau tidak. Pokok- pokok penilaian atau sasaran resensi buku adalah:
a. Latar Belakang
Dimana perensensi harus memberikan gambaran yang jelas pada pembaca tentang latar buku.
Mulai dari tema, tujuan dan diskripsi secara singkat latar penerbitan dan identitas fisik buku.
b. Jenis Buku
Dimana peresensi buku atau karya sastra dapat menggolongkan karya sesuai dengan kasifikasi
ilmu tersebut. Perensensi perlu menunjukkan persamaan dan perbedaan dengan buku lain yang
sebanding.
c. Keunggulan Buku
Perensensi perlu menunjukkan keunggulan dengan memberikan penilaian langsung, dengan
memberikan kutipan- kutipan yang tepat dan menunjukkan keunggulan dan kelemahan buku/
karya sastra secara objektif.
d. Nilai buku
Nilai buku dapat digamabrkan dengan cara mengkritik, memberikan pertimbangan, meniai dan
menunjukkan kelebihan dan kekurangan dengan tanggung jawab. Dimana nilai buku menjadi
patokan apakah sebuah buku/ karya ilmiah layak untuk dibaca atau tidak.
Contoh Ringkasan
Skripsi Jurusan Administrasi Perkantoran. :
PENGARUH SEMANGAT DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS
KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN
KUDUS
Dewi Kusumawarni . 2007. Skripsi JURUSAN Administrasi Perkantoran. ,FAKULTAS
Ekonomi,UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007
Produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya untuk meningkatkan
produktivitas kerja perlu didukung dengan adanya semangat kerja dan disiplin kerja. Namun,
kebenaran argumen ini perlu dibuktikan melalui kegiatan penelitian agar diperoleh jawaban
yang benar- benar baik dan memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Adakah pengaruh semangat dan
disiplin kerja terhadap produktifitas kerja karyawan pada Kantor PDAM Kabupaten Kudus ? (2)
Seberapa besar pengaruh semangat kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan pada Kantor PDAM Kabupaten Kudus ? yang nantinya selain berguna bagi peneliti
juga diharapkan akan berguna juga bagi karyawan Kantor PDAM Kabupaten Kudus dalam
melaksanakan pekerjaannya dalam usaha menumbuhkan semangat kerja dan disiplin kerja yang
tinggi dapat dilihat dari tingkat produktifitas kerja karyawan perusahaan itu sendiri.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor PDAM yang berjumlah 92
karyawan. Karena penelitian ini merupakan penelitian populasi, maka dalam hal ini tidak
memakai sampel penelitian. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel semangat kerja (X1)
yang terdiri dari presensi, tanggung jawab, kerjasama, hubungan yang harmonis, kegairahan
kerja dan disiplin kerja (X2) yang terdiri dari ketepatan waktu, mampu memanfaatkan dan
menggunakan perlengkapan dengan baik, menghasilkan pekerjaan yang memuaskan, mengikuti
cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan, memiliki dari sub variabel yaitu hasil kerja dan
kualitas. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Data yang
dikumpulkan diolah dengan menggunakan komputasi program SPSS dan dapat dilakukan dengan
dianalisis dengan teknik statistika, yaitu regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa t1 = 7,026, dan t2 = 4,977 sedangkan t tabel dengan dk
pembilang = 2 dan dk penyebut = 89 pada taraf signifikansi 5% = 1,99. Sehingga dapat diketahui
bahwa t1 dan t2 > t tabel maka memiliki arti bahwa hipotesis diterima.
Adapun besarnya koefisien diterminasi (r2) diperoleh 71,2 % sedangkan sisanya 28,8 % yang
merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa semangat kerja dan disiplin kerja
di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Kudus merupakan faktor yang sangat
penting bagi peningkatan produktivitas kerja secara maksimal. Peneliti menyarankan agar
membina hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan. Hal ini diperlukan agar dalam
pelaksanaan tugas antara atasan dan bawahan ada rasa kerja sama dan unsur kekeluargaan. Perlu
viiiadanya peningkatan rasa percaya diri pada seluruh pegawai dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya, sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal antara kualitas dan kuantitasnya.
Perlu membina hubungan kerja sama antar pegawai dalam pelaksanaan tugas sehingga tidak ada
rasa iri dan rasa individual. Dengan demikian tugas yang diberikan dapat terselesaikan dengan
rasa senang hati sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.
RINGKASAN , IKHTISAR , SINOPSIS , RESENSI
makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah umum bahasa Indonesia
dosen pengampu : Ibu Septina
oleh :
Dita Ayu Soraya 4101409066
Muhammad Nur Mannan 4201409007
Zara Bunga Namira 4301409035
Latifah Milatillah 7101409113
Ikha Kristina 7101409220
Havid Purnama 8111409016
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian ringkasan,ikhtisar,sinopsis?
2. Apakah perbedaan ringkasan,ikhtisar dan sinopsis?
3. Bagaimana cara penyusunan ringkasan,ikhtisar dan sinopsis?
4. Apakah yang dimaksud dengan resensi ?
5. Apa saja yang menjadi sasaran resensi ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari ringkasan,ikhtisar dan sinopsis
2. Mengetahui perbedaan ringkasan,ikhtisar dan sinopsis
3. Mengetahui cara penyusunan ringkasan,ikhtisar dan synopsis
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan resensi secara lebih mendalam
5. Mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi sasaran resensi
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya mahasiswa lebih memahami dan mendapat
pengetahuan serta wawasan yang lebih mendalam mengenai reproduksi karya ilmiah sehingga
diharapkan mampu menerapkannya dalam dunia perkuliahan.
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh Ikhtisiar
Sekitar 30.000 hingga 50.000 orang berkumpul di kota Hiroshima, Jepang untuk mengenang
peristiwa jatuhnya bom atom di kota itu pada tanggal 6 Agustus 1945 yang menewaskan sekitar
14.000 jiwa. Mereka bersama-sama mengheningkan cipta selama 60 detik dan melepaskan
ratusan burung dara pada upacara peringatan ini. Upacara tersebut akan dilanjutkan pada hari
Kamis 9 Agustus 2001 di kota Nagasaki yang 56 tahun yang lalu juga dibom oleh AS sehingga
menewaskan sekitar 70.000 orang pada peringatan itu Perdana Menteri Jepang Junichiro
Koizumi meminta kepada seluruh dunia untuk menghapus senjata nuklir.
Contoh sinopsis
Synopsis Cerpen “Bulan Mati”.
Seorang laki-laki bernama Enos dan wanita bernama Ina saling jatuh cinta. Kedua keluarga, baik
dari pihak Enos maupun Ina tidak menyetujuinya dan menentang keras hubungan mereka.
Masalah kehormatan dan adat istiadat membuat jarak panjang yang tak terselesaikan. Kedua
ayahnya mengancam akan membunuh jika mereka masih saling mencintai. Ancaman ini bukan
hanya kepada Enos dan Ina tetapi juga kepada ayah mereka masing-masing. Ketika Enos sedang
berduaan dengan Ina muncullah Amalodo, ayah Ina dengan amarahnya. Ia langsung menembak
Enos hingga meninggal kemudian Amalodo meladeni berduel ketengah lautan Matekato, ayah
Enos. Mereka memancing bersama. Mungkin inilah bentuk berduel ala mereka. Pemenangnya
yang mendapatkan ikan paling banyak, paling besar, atau yang pertama memperoleh ikan.
Namun, sayang sekali saat itu bulan mati, sehingga tidak ada ikan. Yang terkena kail malah
mayat Ina. Ina telah mati menceburkan diri kelaut mengikuti Enos.
Ringkasan disajikan dengan menggunakan bahasa pengarang asli,struktur penyajian dan gaya
bahasa mempertahankan yang asli. Berbeda dengan ringkasan, ikhtisar tidak perlu
mempertahankan urutan isi karangan asli. Selain itu ikhtisar juga tidak perlu memberikan isi dari
karangan secara profesional. Penulis ikhtisar dapat langsung mengemukakan inti atau pokok
masalah dan problematika pemecahannya. Sebagai ilustrasi, beberapa bagian atau isi dari
beberapa bab, dapat diberikan untuk menjelaskan inti atau pokok masalah tersebut. Sementara
bagian atau pokok yang kurang penting dapat dihilangkan. Bentuk ikhtisar lebih bebas daripada
ringkasan. Sedangkan sinopsis merupakan ringkasan dan atau ikhtisar yang pada umumnya
diterapkan untuk karya naratif baik fiksi maupun nonfiksi.
4. Resensi
Resensi berasal dari bahasa latin yaitu “recensese” yang berarti melihat kembali,menimbang,
atau menilai. Jadi arti dari resensi mengacu pada mengulas sebuah buku. Konteks ini member
arti penilaian, mengungkap secara sekilas ,membahas atau emngkritik buku yang bertujuan
menyampaikan kepada pembaca apakah buku atau karya ilmiah tersebut layak diterima atau
tidak dimasyarakat.
Selain itu, resensi juga memilki tujuan yang lain yakni sebagai berikut :
1. Memberikanpemahaman tentang apa yang tampak dan terungkap pada buku.
2. Mengajak pembaca untuk memikirkan fenomena dalam buku.
3. Memberi pertimbangan kepada pembaca pakah sebuah buku pantas atau tidak mendapat
sambutan dari masyarakat.
4. Setelah membaca resensi, calon pembaca berminat mencocokan dengan bukunya.
5. Bisa dijadikan sumber informasi bagi orang yang tidak banyak punya waktu untuk membaca
bukunya.
Ada tiga pola tulisan resensi buku , yakni meringkas, menjabarkan dan mengulas. Meringkas
artinya menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas. Bila sebuah buku menyajikan
banyak persoalan dan alternatif pemecahannya,untuk itu perlu dipilih sejumlah masalah yang
dianggap penting dan ditulis dalam suatu uraian yang benar. Menjabarkan mengandung arti
mendiskripsikan hal-hal yang menonjol dalam buku. Konteks ini meyakinkan kita tentang materi
resensi bias dikaitkan dengan situasi sesuai di masyarakat. Lewat pembaca , masyarakat
diharapkan bias mengatasi persoalan yang dihadapi. Mengulas berarti peresensi member
penafsiran atau memasukkan pendapatnya dalam tulisan itu. Peresensi member masukan kepada
penulis baik mengenai kelebihan buku atau kekurangan dan kelemahan buku tersebut. Yang
utama dalah peresensi bisa mempertimbangkan inti dari buku sehingga pembaca dapat
memahami isi dari buku dengan bahasa yang komunikatif dan menarik .
5. Sasaran resensi
Pokok-pokok penilaian atau sasaran resensi buku adalah sebagai berikut :
a. Latar belakang
Peresensi perlu memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca akan latar belakang buku/
karya sastra yang mencangkupi tma,tujuan penulisan dan seskripsi singkat mengenai buku/karya
sastra yang diresensi. Deskripsi dapat berupa gambaran isi secara singkat
(abstraksi,ringkasan,ikhtisar,synopsis) dan dapat pila mengenai latar belakang penerbitan dan
identitas fisik buku/karya sastra. Dengan demikian, sebelum disajikan analisis dan penilaian
buku.karya sastra,pembaca mengetahui serba sedikit mengenai buku tersebut.
b. Jenis buku
Pada umunya pembaca ingin mengetahui sesuatu bila sebuah buku/karya sastra baru
diterbitkan.Peresensi perlu menunjukkan buku/karya sastra baru tersebut masuk golongan
buku/karya sastra yang ana berdasarkan klasifikasi bidang ilu. Peresensi perlu ula menunjukkan
perbedaan dan persamaan dengan buku ain yang sebidang. dengan deimikian,pembaca akan
melihat semua sisi dan secara lebih konkret memberikan penilaian.Dengan mengadakan
perbandingan itu diharapkan pembaca akan lebih tertarik untuk mengetahui isi buku secara
keseluruhan.
c. Keunggulan buku
Faktor lain yang dapat digunakan untuk memberikan evaluasi adalah segi yang menarik dari
buku/karya sastra yang diresensi. Buku yang berisi bidang yang sama dapat berbeda dalam pola
penyajian maupun penekanan pokok-pokok bahasan yang menyebabkan perbedaan nilai dan
keunggulan buku. Hal yang perlu diperhatikan untuk melihat keunggulan buku / karya sastra
yang pertama adalah segi organisasi isi. Kedua yaitu teknik penyajian , pencetakan , perjilidan
dan layout. Kesalahan dalam pencetakan dapat merusak struktur isi dan kecantikan buku / karya
sastra. Peresensi buku/karya sastra harus dapat menunjukan keunggulan dan kelemahan
buku/karya sastra secara jujur dan obyektif.
d. Nilai buku
Tugas pokok peresensi adalah memberikan sugesti kepada par apembaca apakah sebuah
buku/karya sastra layak dibaca atau ditontonataukah tidak. Keempat sasaran penilaian
(organisasi , isi , bahasa , dan tekhnik penyajian ) tidak dapat diterapkan secara mekanis. Sering
suatu unsur mendapat penekanan lebih dari unsur lain. Penulis resensi mungkin merubah urutan
sasaran penilaian atau menekankan bagian lain yang kurang dipentingkan diulas secara singkat.
Nilai sebuah buku akan lebih kelihatana jika dibandingkan dengan buku-buku lain yang sejenis,
baik yang ditulis oleh pengarang yang sama ataupun oleh pengarang yang berbeda.
BAB III
SIMPULAN
Sinopsis, ringkasan dan ikhtisar memiliki makna yang sama dan dapat dipertukarkan
penggunaannya. Ringkasan merupakan salah satu bentuk karangan ilmiah singkat yang berasal
dari karangan ilmiah yang panjang yang disajikan dengan menggunakan bahasa pengarang asli,
struktur penyajian dan gaya bahasa mempertahankan keasliannya. Ikhtisar disajikan dengan gaya
bahasa , struktur penyajian dan sudut pandang dari penulis ikhtisar itu sendiri. Penulis ikhtisar
dapat memilih pokok-pokok yang dianggap penting untuk disajikan dalam iktisar. Sinopsis
merupakan ringkasan dan atau ikhtisar yang pada umumnya diterapkan untuk karya naratif, baik
fiksi maupun nonfiksi. Resensi merupakan suatu ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku.
Pokok-pokok penilaian atau sasaran resensi buku adalah latar belakang, jenis buku, keunggulan
buku, dan nilai buku.
DAFTAR PUSTAKA
Reproduksi karya ilmiah adalah sebuah bentuk karya ilmiah yang dibentuk dari dasar karya
ilmiah yang ada. Dimaksudkan bahwa karya ilmiah ini bisa mengubah kembali karya ilmiah
yang sudah ada, baik dalam bentuk ringkasan, resensi buku, pustaka, dan lain lain. Banyak sekali
istilah yang ada dalam reproduksi karya ilmiah, misalnya ada istilah ringkasan, ikhtisar, dan
sinopsis. Ditinjau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, American Haritage Distionary, dan
Merriam Webbster’s Anabridged ketiga istilah ini memiliki arti sama. Namun dalam hal
penggunaan penulisan dibedakan.Adapula ringkasan yaitu suatu ketrampilan mengadakan
reproduksi dari karya ilmiah yang sudah ada. Dalam meringkas harus sama dengan aslinya tidak
boleh banyak perubahan. Hal yang membedakan antara ringkasan dengan ikhtisar yaitu harus
disajikan dalam semua bagian karangan asli yang diringkas dan sebaliknya yaitu dapat memilih
pokok-pokok yang dianggap penting untuk disajikan. Selain itu ada juga sinopsis yang
merupakan ringkasan dan atau ikhtisar yang umumnya untuk karya naratif. Ini berguna
membantu pembaca mengetahui isi/tulisan/cerita pada karangan/cerita tertentu. Adapula
abstraksi yang sering digunakan pada laporan penelitian, skripsi,dan tesis. Dalam membuat
sinopsis, ringkasan, ringkasan, dan ikhtisar diantaranya bisa memilih naskah yang sesuai bidang;
membaca naskah asli dan dibaca berulang ulang; menentukan tema; mencatat judul,
subjudul,topik dan pikiran pokok; mencocokan catatan dengan naskah asli.
Resensi merupakan sebuah ulasan mengenai nilai sebuah karya atau buku. Hal ini bertujuan
membantu menyampaikan kepada pembaca apakah karya itu layak dibaca pembaca atau tidak.
Terdapat faktor pertimbangan dalam penulisan resensi yaitu harus lebih memahami benar tujuan
pengarang asli dan harus menyadari apa maksud pembuat resensi. Selain itu dalam resensi ada
juga pokok- pokok penilaian resensi buku adalah sebagai berikut pertama latar belakang dimana
penulis harus memberikan gambar jelas mengenai latar belakang penerbitan dan identitas fisik
buku atau karya sastra; kedua jenis buku, penulis perlu menunjukkan perbedaan dan persamaan
dengan buku lain yang sebidang, sehingga pembaca bisa melihat semua sisi dan bisa
memberikan penilaian konkret supaya pembaca lebih tertarik; ketiga keunggulan buku, hal yang
perlu diperhatikan yaitu dari segi organisasi isi yang harus diberi penekanan tertentu pada bagian
isi, selain itu juga dilihat dari segi penggunaan bahasa yang jelas, teratur, taat asas, indah, dan
ekspresif.Selanjutnya ada teknik penyajian, pencetakan, penjilidan, dan lay out. Dalam hal ini
harus dapat menunjukkan keunggulan dan kelemahan buku secara jujur dan objektif; Keempat
nilai buku,harus bisa memberikan kritikan yang berarti memberikan pertimbangan, menilai, dan
menunjukkan kelebihan serta kekurangan dengan penuh tanggung jawab. Sehingga bisa
mempengaruhi para pembaca apakah sebuah buku/karya sastra layak dibaca/ditonton atau tidak.
Selain itu juga harus memiliki sasaran yaitu pada organisasi, isi, bahasa, dan teknik penyajian.
Mungkin dari hal tersebut penulis bisa memberi penilaian pada bagian tertentu yang kurang
penting dapat diulang secara singkat.Jadi akan lebih kelihatan nilainya dibanding buku lain.
dengan c adalah sembarang konstanta yang tidak diketahui. Sehingga solusi PDB di atas
disebut juga solusi umum. Solusi khusus bisa diperoleh bila ada lagi persamaan yang merupakan
syarat batasnya.Secara umum,ditulis :
sehingga diperoleh, Persamaan Diferensial Biasa Syarat Batas Solusi :
-1
–t +4
Walaupun ada banyak metode untuk mencari solusi analitik dari Persamaan Diferensial Biasa
(PDB), tetapi pada umumnya terbatas pada PDB yang spesifik. Pada kenyataannya banyak PDB
yang tidak dapat dicari solusi analitiknya tetapi solusi numeriknya dapat diperoleh. Walaupun
solusi analitik dapat diperoleh tetapi rumit, biasanya lebih dipilih solusi numeriknya.
1. Metode Deret Taylor, dasarnya adalah merepresentasikan solusinya dengan beberapa suku
deret Taylor. Solusi persamaan diferensial tersebut dapat ditulis dalam bentuk deret Taylor:
Bila hanya sampai suku 1 : n!hnx(n)(t) pada Deret Taylor, maka dinamakan metode Deret Taylor
orde-n. Metode Deret Taylor orde-1 disebut metode Euler. Untuk mencari solusi numerik dari
PDB:
sepanjang selang [a, b], dua suku pertama pada deret Taylor yaitu: x(t + h) ≈ x(t) + hx(t) .
sehingga dapat ditulis = x(t + h) = x(t) + hf(t, x(t)) . Yang dapat digunakan mulai t = a sampai ke
t = b dengan n-langkah yang panjang langkahnya h = (b − a) /n.
Contoh: Tentukan x(2) dengan menggunakan Metode Euler (n = 4) untuk persamaan
Diferensial : bila diketahui syarat awal x(1) = −4
Penyelesaian: Untuk memperoleh hampiran yang lebih akurat, dapat digunakan Metode Deret
Taylor orde yang lebih tinggi. Perhatikan persamaan diferensial berikut ini:
dan
Bila PD tersebut diturunkan beberapa kali terhadap t, diperoleh:
x =
diperoleh:
2. Metoda Runge - Kutta orde 2 dan 4
Penggunaan metode Taylor memerlukan penurunan fungsi f(t, y) secara analitik. Berikut akan
diperkenalkan metode untuk menghasilkan yi dengan akurasi yang sama seperti metode Taylor
tanpa melakukan penurunan terhadap fungsi f(t, y). Metode yang paling
sederhana adalah metode Runge Kutta orde 2. Perhatikan deret Taylor untuk y(t + h) sebagai
berikut y(t + h) = y(t) + hyˈ(t) +12 hyˈˈ(t) + . . .32. Bentuk yˈ(t) dan yˈˈ(t) diubah menjadi
bentuk f(t, y) dan turunan - turunan parsialnya. Perhatikan bahwa yˈ(t) = f(t, y) (27). Dengan
menggunakan aturan rantai untuk fungsi dua peubah persamaan dan mensubstitusikan persamaan
(27) ke bentuk berikut diperoleh :
yˈˈ(t) = ftt, y + fy(t, y) , yˈ(t) = ft(t, y) + fy(t, y)f(t, y). Sehingga deret Taylor y(t + h) dapat
diubah menjadi: y(t + h) = y(t) + hf(t, y) +½[ft(t, y) + fy(t, y)f(t, y)] + . . .
Perhatikan metode Runge - Kutta orde 2 yang menggunakan kombinasi linear 2 fungsi untuk
menyatakan y(t + h) = y(t + h) = y(t) + Ahf0 + Bhf1 (28) dengan f0 = f(t, y) dan
f1 = f(t + Ph, y + Qhf0). Kita perlu mencari nilai - nilai A,B, P,Q sehingga persamaan (28)
akurat. Ekspansi Taylor untuk fungsi dua peubah f1 sebagai berikut. f1 = f(t, y) + Phft(t, y) +
Qhfy(t, y)f(t, y) + . . .Sub.persamaan ini ke persamaan (28) diperoleh persamaan untuk y(t + h)
y(t + h) = y(t) + (A + B)f(t, y) + BPh2ft(t, y) + BQh2fy(t, y)f(t, y) + . . .
sehingga diperoleh persamaan - persamaan berikut :
hf(t, y) = (A + B)hf(t, y) → A + B = ½ h2ft(t, y) = BPh2ft(t, y) → BP =½,
½h2fy(t, y)f(t, y) = BQh2fy(t, y)f(t, y) → BQ =½,
Solusi yang sesuai dengan keadaan ini adalah P = 1 Q = 1 A = B =½
Secara umum, metode Runge - Kutta orde 2 adalah sebagai berikut y(t + h) = y(t) +½
(f0 + f1) dengan f(0) = hf(t, y) dan f1 = hf(t + h, y + f0).