Komunikasi Kesehatan
Komunikasi Kesehatan
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Lastiur Parhusip
Nim : 103057
Erni Justinu Sibarani
103050
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis mendapatkan
kemudahan untuk menyelesaikan penyusunan makalah komunikasi kerja.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
banyak mengandung kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan koreksi
yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan demi penyempurnaan
makalah ini. Namun dengan segala kekurangan dan kesalahan yang ada, penulis
tetap berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, khususnya
mahasiswa Kesehatan Masyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Mafaat dari penyusunan makalah ini yaitu agar kita dapat mengetahui tatacara berkomunikasi
dengan baik dan benar dari berbagai kalangan, khususnya dalam kalangan umum dan
kalangan kesehatan. Yang dimana, komunikasi sangatlah penting untuk proses pertukaran
pendapat.
BAB II
A. Pengertian
1. Komunikasi
Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin ‘communicatus’
yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk
pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Menurut Effendi (1995) komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk
mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau
membentuk perilaku orang lain (khalayak). (Hovland, Janis dan Kelley : 1953)
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-
lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan
lain-lain. (Barelson dan Steiner, 1964).
2. Kesehatan
Kata dasarnya adalah sehat, yang berarti baik itu sehat jasmani maupun rohani. Jadi,
Kesehatan adalah salah satu konsep yang sering digunakan namun sukar untuk dijelaskan
artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan kesehatan, kesakitan
dan penyakit (Gochman,1988; De Clercq,1993). Setidaknya definisi kesehatan harus
mengandung paling tidak komponen : biomedis,personal dan sosiokultural.
keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial, dan bukan hanya
suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Definisi tersebut tidak hanya
meliputi tindakan yang dapat secara langsung diamati dan jelas tetapi juga kejadian mental
dan keadaan perasaan yang diteliti dan diukur secara tidak langsung.
3. Komunikasi Kesehatan
Setelah tahu pengertian komunikasi dan kesehatan, apa itu Komunikasi Kesehatan ?
Proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media
tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya
kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara
fisik, mental (rohani), dan sosial.
Jadi, komunikasi Kesehatan adalah proses penyampaian informasi tentang kesehatan.
B. Kharakteristik Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan
atau peristiwa yang terjadi secara berurutan- serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun
waktu tertentu. Sebagai proses komunikasi tidak ‘statis’ tapi ‘dinamis’ dalam arti akan
mengalami perubahan secara terus menerus.
Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat.
Komunikasi bersifat simbolis.
komunikasi bersifat transaksional.
Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang.
- expertise (keahlian)
Tapi kita tidak bisa melupakan faktor lain yang selalu mengikuti kredibilitas sehingga lebih
efektif yailu faktor atraksi komunikator (Source attractiveness) dan kekuasaan (source
power). Menurut Herbert C, Kelman, komuinikasi yang kita lakukan akan mempengaruhi tiga
hal pada orang lain: internalisasi (intemalization) karena sesuai dengan sistem nilai yang
dimilikinya, identifikasi (identification) karena berhubungan dengan sesuatu yang
memberikan kepuasan sehingga memperjelas konsep dirinya, dan ketundukan / kepatuhan
(compliance) karena herharap mendapatkan reaksi yang menyenangkan dari kornunikasi
tersebut. Oleh karena itu penting bagi seorang komunikator untuk bisa “menunjukkan”
dirinya terlebih dahulu sebelum melakukan komunikasi. Untuk dapat menunjukkan diri perlu
persiapan yang sangat matang terutama persiapan secara inteligensia dan pengetahuan yang
amat matang.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah Sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui
media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau
propaganda. Dalam bahasa Inggnis pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message,
content atau information. Supaya komunikasi sesuai dengan yang diharapkan,maka materi
pesan harus jelas terutama dari segi bahasanya, agar terdapat kesamaan persepsi, kesamaan
arti sehingga memudahkan terjadinya proses komunikasi.
3. Media
Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan
dan sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada
yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi
antarpribadi pancaindera dianggap sebagai media komunikasi. Selain indera manusia, ada
juga saluran- komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media
komunikasi antarpribadi. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat
menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orang
dapat melihat, membaca dan mendeñgarnya. Media dalam komunikasi massa dapat
dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti
halnya surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, buletin, hand out, poster, spanduk,
dan sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain: radio, film, televisi, video
recording, komputer, electronic board, audio cassette dan semacamnya.
Berkat perkembangan teknologi komunikasi khususnya di bidang komunikasi massa
elektronik yang begitu cepat, maka media massa elektronik makin banyak bentuknya, dan
makin mengaburkan batas-batas untuk membedakan antara media komunikasi massa dan
komunikasi antarpribadi. Hal ini disebabkan karena makin canggihnya media komunikasi itu
sendiri yang bisa dikombinasikan (multi-media) antara satu sama lainnya.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa
terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara.
Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan,
atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah
dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada
penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi,
karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak ditenima oleh
penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan,
apakah pada sumber, pesan atau saluran. Kenalilah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam
berkomunikasi. Karena mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak), berarti
suatu peluang untuk mencapai keberhasilan. komunikasi.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menenima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi
pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang (De Fleur, 1982). Karena itu, pengaruh
bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan
tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
5. Tanggapan Balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk
daripada pengaruh yang berasal dan penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga
berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.
Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang
digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan.
Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.
6. Lingkungan
ingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya
komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni :
-lingkungan fisik
Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi
kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. Komunikasi seringkali sulit
dilakukan karena faktor jarak yang begitu jauh, di mana tidak tersedia fasilitas komunikasi
seperti telepon, kantor pos atau jalan raya. Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial
budaya, ekonomi dan pohtik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi misalnya
kesamaan bahasa kepercayaan, adat istiadat dan status sosial.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerjasama lembaga kesehatan dan elemen masyarakat sangat mempengruhi
ketercapaian penyampaian informasi kesehatan. Komunikasi kesehatan hendaknya memenuhi
unsur komunikasi itu sendiri, seperti lembaga kesehatan sebagai komunikator, masyarakat
sebagai komunikan, internet maupun media cetak tan elektronik sebagai media dalam
penyampaian pesan, pesan yang ingin disampaikan dan perubahan setelah disampaikan pesan
sebagai efek positif.
Komunikasi dalam kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan seiring
perubahan lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan pelaku atau
komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam penyampaian pesan informasi
kesehatan.
B. Saran
Makalah ini mebahas tentang komunikasi umum dan komunikasi kesehatan yang
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, di harapkan setelah membaca makalah ini untuk
dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari cara berkomunikasi yang baik dalam
masyarakat dan memahami cara-cara atau strategi dalam berkomunikasi mengenai kesehatan.