Document
Document
net/publication/336127555
CITATIONS READS
0 25
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by I Made Agus Gelgel Wirasuta on 08 October 2019.
151
Buletin Veteriner Udayana Wirasuta et al.
kodein 6 glukoronid, dan sekitar 10% akan diperoleh dari PPOM-BPOM RI di Jakarta.
mengalami O-demetilasi membentuk Bahan-bahan kimia yang digunakan terdiri
morfin (Nagy et al., 1999). dari metanol, kloroform, isopropanol,
Wirasuta (2005), memanfaatkan rasio toluene, aseton, etanol, ammonia pekat
[kodein]/[morfin] dalam membedakan yang kesemuanya derajat pro analisis
pengguna heroin ilegal dengan kodein. (MERCK). Plat Al-TLC si 60 GF 254 dan
Ketepatan pemanfaatan rasio pelat HPTLC si 60 GF 254 (MERCK)
[kodein]/[morfin] ditentukan oleh laju ukuran 10x10 cm.
eliminasi kodein dan morfin di dalam Peralatan yang digunakan dalam
tubuh. Ratio di atas ditentukan oleh waktu penelitian ini meliputi alat-alat gelas,
paruh morfin dan kodein. Sehingga timbangan analitik (AND GR-200), micro
pengetahuan akan waktu paruh eliminasi syringe 100µL (Camag), Linomat 5
kodein itu sendiri bermanfaat dalam (Camag-131210), pH meter (Hanna), TLC
penggunaan rasio [kodein]/[morfin] pada Scanner 3 (Camag-Muttenz-Zweitzerland),
pembedaan pengguna heroin ilegal dengan Sentrifuga (Clements), oven (memmert),
kodein. Adanya masalah etik untuk ultrasonik (Quigg) dan shaker (IKA).
melakukan penelitian tentang Pembuatan larutan injeksi kodein
farmakokinetika pada manusia, Kodein ditimbang dengan seksama
mengarahkan penelitian studi sebanyak 0,0110 gr di dalam vial,
farmakokinetika kodein menggunakan kemudian disterilkan pada oven dengan
kelinci sebagai hewan percobaan. Metode suhu 1100 C selama 30 menit. Vial
yang digunakan untuk mengidentifikasi rekonstruksi dengan air aqua steril
sekaligus menetapkan kodein di dalam sebanyak 0,5 mL dan kocok hingga semua
sampel biologis sedapatnya bersifat cepat, kodein terlarut
akurat, dan tentu saja murah. Kromatografi
lapis tipis yang dipadukan dengan Analisis kodein dalam darah
spektrodensitometri (KLT- Sebanyak 11 kelinci galur lokal
spektrodensitometri) merupakan salah satu disiapkan. Sebelum penyuntikan kodein,
alternatif yang dapat digunakan untuk dilakukan pengambilan sampel t0. Sampel
analisis kodein pada sampel biologis. darah kelinci diambil sebanyak 8 kali yaitu
Tujuan dibuatnya penelitian ini adalah pada waktu 5, 15, 30,t60, 90, dan 120,
untuk mengetahui farmakokinetika dari menit setelah injeksi. Sampel darah diambil
kodein dalam tubuh kelinci setelah sebanyak 0,5 mL menggunakan syringe,
pemberian kodein secara intravena serta yang telah diberikan heparin, dari vena
mengetahui pemanfaatan teknik analisis pembuluh darah telinga kelinci. Sampel
TLC-spektrofotodensitometri dalam darah dimasukkan ke dalam eppendorf 1,5
analisis kodein dalam darah kelinci. Hasil mL lalu disimpan pada suhu minus 20 0C.
yang diperoleh kemudian dapat Masing-masing sampel ditambah 1 mL
diekstrapolasikan ke manusia sehingga isopropanol, kemudian disentrifugasi
dapat digunakan untuk menentukan laju dengan pada 8000 rpm selama 5 menit.
eliminasi kodein dalam tubuh, serta Sebanyak 0,5 mL sepernatan dipindahkan
kedepannya dapat bermanfaat dalam ke dalam tabung sentrifuga, kemudian
penentuan waktu pemakaian heroin dan ditambahkan 0,5 mL buffer fosfat dengan
jenis narkotika yang digunakan guna pH 9,3 dan 3 mL campuran pelarut
kepentingan bidang toksikologi forensik. isopropanol dan kloroform (1:3). Masing-
masing tabung dikocok dengan pengaduk
METODE PENELITIAN mekanik dengan kecepatan 3000 rpm
Materi penelitian selama 15 menit hingga terbentuk emulsi,
Kodein fosfat, diperoleh dari Kimia kemudian disentrifugasi pada kecepatan
Farma dan standard baku pembandingnya 3500 rpm selama 15 menit. Lapisan
152
Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No. 2: 151-156
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2019
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2019.v11.i02.p07
153
Buletin Veteriner Udayana Wirasuta et al.
154
Buletin Veteriner Udayana Volume 11 No. 2: 151-156
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2019
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2019.v11.i02.p07
155
Buletin Veteriner Udayana Wirasuta et al.
156