Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN SKRINING DI DALAM DAN DI LUAR

RUMAH SAKIT

RUMKIT TK IV IM 07.01 LHOKSEUMAWE


JL. SAMUDERA NO. 53A KP.JAWA LHOKSEUMAWE
LHOKSEUMAWE–INDONESIA
TAHUN 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............………………………………………………………………………………i

BAB I DEFINISI…...……………………………………………………………..........................1

1.1. Tujuan……………………………………………………………………………...1

BAB II RUANG LINGKUP……………………………………………………………………..….2


2.1. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat………………………………………..……2
2.2. Batas operasional………………………………………………………………...2
2.3. Pelaksanaan skrining 2

BAB III TATA LAKSANA 3


3.1. Tata Laksana Skrining 3

BAB IV DOKUMENTASI 5
1

BAB I
DEFINISI

1.1. Tujuan
Skrining bertujuan untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit
dengan pengobatan dini terhadap kasus yang ditemukan. Program diagnosis dan
pengobatan dini hampir selalu diarahkan kepada penyakit yang tidak menular seperti
kanker, diabetes mellitus, glaucoma, dan lain-lain.
Proses skrining pada pasien di Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 akan menentukan jenis
pelayanan prioritas bagi kebutuhan pasien untuk pelayanan preventif, paliatif, kuratif, dan
rehabilitative.
2

BAB II
RUANG LINGKUP

2.1. Pelayanan Unit Gawat Darurat, meliputi :


Dari luar rumah sakit, Pada waktu transportasi, Di dalam Rumah Sakit, Pendaftaran
rawat jalan, Pendaftaran rawat inap.

2.2. Batasan Operasional


Bentuk skrining yang dapat digunakan berdasarkan ruang lingkupnya adalah :
2.2.1. Dari luar RumahSakit, yaitu :
Surat pengantar atau surat rujukan dokter, Surat pengantar untuk melakukan
pemeriksaan penunjang.
2.2.2. Pada waktu transportasi, yaitu :
Pengamatan atau evaluasi visual, Surat rujukan dari luar.
2.2.3. Didalam Rumah Sakit, yaitu :
Pendaftaran rawat jalan dapat dengan ; Bentuk pertanyaan terbuka,
Pengamatan dan evaluasi visual, Surat pengantar dari dokter atau hasil
pemeriksaan penunjang dari luar.
2.2.4. PendaftaranUGD dapat dengan :
Pertanyaan terbuka, Pengamatan dan evaluasi visual, Surat pengantar dari
dokter atau hasil pemeriksaan penunjang dari luar, Pemeriksaan fisik.

2.3. PelaksanaSkrining
Pelaksanaan skrining pada pendaftaran rawat jalan dilakukan oleh petugas skrining
khusus yang berada di areal pendaftaran, Sedangkan pada Unit Gawat Darurat
skrining dilakukan oleh perawat dan dokter jaga UGD melalui triage.
3

BAB III
TATA LAKSANA

3.1. Tata Laksana Skrining


Penerimaan pasien rawat inap atau rawat jalan melalui proses skrining.
Proses ini merupakan upaya terhadap pengenalan penyakit/kelainan yang belum
diketahui dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat secara
cepat. Membedakan orang yang tampak sehat benar-benar sehat dengan tampak sehat
tapi sesungguhnya menderita sakit. Skrining dilakukan saat kontak pertama dengan
pasien.
Proses skrining dapat melalui :
- Evaluasi visual melalui pengamatan langsung pada pasien,
- Evaluasi verbal dengan menanyakan keluhan pada pasien,
- Lihat surat rujukan atau surat pengantar pasien.

Proses skrining bias dilakukan di sumber daya perujuk, selama transportasi


darurat atau ketika pasien tiba di Rumah sakit ;
Untuk Pasien dari Luar Rumah Sakit, Bila pasien datang dengan membawa surat
rujukan ataupun surat pengantar pemeriksaan penunjang dari luar Rumah Sakit Tk IV IM
07.01, pasien diarahkan kearah pusat layanan informasi rawat jalan Rumah Sakit. Bila
data yang dibawa oleh pasien dapat menjelaskan kebutuhan pelayanan pasien, maka
petugas layanan informasi mengarahkan pasien sesuai dengan kebutuhan.
Bila pasien dating dengan keadaan umum yang tidak memungkinkan untuk men
dapat layanan rawat jalan atau membutuhkan layanan kesehatan emergency, maka
petugas layanan informasi langsung mengarahkan pasien kelayanan Gawat Darurat.
Pada waktu transportasi, Bila pasien datang dengan transportasi pribadi, maka
petugas piket atau parker yang secara langsung menerima pasien dari pintu masuk, dapat
melakukan skrining awal dengan bentuk evaluasi visual dan evaluasi verbal untuk
mengarahkan pasien. Bila pasien dating untuk mendapatkan layanan rawat jalan, maka
pasien diarahkan untuk menuju pendaftaran rawat jalan. Namun bila secara evaluasi
visual pasien memerlukan tindakan dan layanan emergency, maka diarahkan untuk
mendaftar kelayanan Gawat Darurat. Pasien dengan resiko jatuh diberikan pita berwarna
kuning yang disematkan dilengan sebelah kanan.
4

Pasien dengan batuk diberikan masker dan dijelaskan tujuan pemberiannya.


Bila pasien datang di Instalasi Gawat Darurat, maka bentuk skrining yang
digunakan adalah kriteria triage. Dokter jaga UGD melakukan skrining dan pemeriksaan
pada pasien secara lengkap dan menentukan prioritas penanganan sesuai dengan triage.
Keputusan untuk mengobati, memindahkan, atau merujuk dilakukan hanya setelah
hasil evaluasi skrining tersedia. Rumah sakit mempertimbangkan menerima pasien sesuai
dengan layanan yang dimiliki.
5

BAB IV
DOKUMENTASI

Indikator mutu dan keselamatan pasien yang digunakan di Rumah sakit Tk IV IM


07.01 dalam memberikan pelayanan adalah angka keterlambatan penanganan
kegawatdaruratan dengan dilakukan skrining awal masuk sangat menentukan ketepatan
dan keselamatan dalam pemberian pelayanan kesehatan penderita gawat darurat
maupun rawat jalan Rumah Sakit Tk IV IM 07.01
Dalam pelaksanaan indicator mutu dan skrining awal masuk UGD ataupun rawa
tjalan menggunakan kurva harian dalam format tersendiri dan dievaluasi serta dilaporkan
setiap bulan pada panitia mutu dan kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01

Ditetapkan di Lhokseumawe
Pada tanggal
Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01

dr.Arif puguh Santoso Sp.Pd, M.kes


Mayor Ckm NRP.11030001780475

Anda mungkin juga menyukai