PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. LANDASAN PENYUSUNAN
D. PENGERTIAN
E. RUANG LINGKUP
2. Pelaksanaan Pembangunan
3. Pengawasan Pembangunan;
4. Pemeriksaan Hasil Pembangunan; dan
5. Pengujian.
A. UMUM
B. PERENCANAAN
b. Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknis sekurang kurangnya memuat:
1) ukuran utama kapal;
2) desain lambung dan konstruksi;
3) material;
4) pembagian ruangan;
5) permesinan dan sistem propulsi;
6) kelistrikan; dan
7) perlengkapan kapal.
c. Enginering estimate
Enginering estimate (EE) disusun Perencana Desain untuk menentukan
perkiraan harga kapal. EE wajib dilengkapi dengan data dukung analisis
kebutuhan material dan harga satuan. Penentuan perkiraan harga kapal
sekurang-kurangnya terdiri dari :
1) Material bangunan kapal;
2) perlengkapan akomodasi;
3) permesinan dan kelistrikan;
4) peralatan navigasi dan komunikasi;
5) peralatan keselamatan;
6) peralatan tambat labuh;
7) tenaga kerja
8) sertifikasi dan survey;
9) pengujian laboratorium;
10) asuransi pembangunan;
11) familiarisasi;
12) inclining test;
13) commisioning;
14) sea trial;
15) pengurusan dokumen kapal.
C. PENGADAAN KAPAL
Pengadaan kapal pengawas perikanan dilakukan setelah tahap perencanaan
selesai. Desain kapal dapat dijadikan bahan atau data tambahan dokumen lelang
pengadaan sesuai peraturan yang berlaku. Pengadaan dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa berdasarkan kontrak dan diawasi oleh konsultan pengawas yang
dipilih melalui proses pengadaan barang dan jasa sesuai Peraturan Perundang-
undangan.
D. PENGAWASAN PENGADAAN
Pengawasan pengadaan kapal pengawas perikanan dapat mengikutsertakan tim
teknis dan/atau surveyor class yang ditunjuk oleh badan klasifikasi kapal.
Keikutsertaan tim teknis dilaksanakan dalam hal memastikan kesesuaian
kebutuhan pemilik (Owner Requirement). Sedangkan keikutsertaan surveyor
class dilaksanakan dalam hal bilamana kapal pengawas perikanan didaftarkan
dalam klas kapal.
E. PELAKSANAAN PENGADAAN
Tahapan pelaksanaan pembangunan kapal pengawas perikanan terdiri dari:
1. pre-contruction meeting
Pre-contruction meeting dilakukan sebelum pelaksanaan pembangunan kapal
pengawas perikanan dimulai untuk memberikan penjelasan kepada penyedia
jasa secara detail. Dihadiri oleh Pemilik Pekerjaan, Tim Teknis, Perencana
Desain, Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa. Hasil pre-contruction
meeting dituangkan dalam Berita Acara.
2. pengadaan
Tahap pengadaan terdiri dari :
a. Keel Laying
Keel laying merupakan proses seremonial pembangunan kapal dengan
meletakkan lunas kapal yang menjadi awal penentuan usia kapal.
Pelaksanaan kegiatan dituangkan dalam berita acara dan dilengkapi
dokumentasi pada masing-masing kegiatan
b. Fabrikasi
Fabrikasi merupakan proses identifikasi material, marking, cutting, forming
raw material hingga menjadi part-part kapal sesuai dengan gambar kerja.
c. Sub Assembly/ Assembly
Sub Assembly/ Assembly merupakan merupakan proses penggabungan
komponen-komponen dari bengkel fabrikasi menjadi blok-blok kecil
hingga menjadi sebuah blok.
d. Erection
Erection merupakan proses penggabungan antar block structure sampai
menjadi bentuk badan kapal. Selama berlangsung kegiatan disaksikan
oleh konsultan pengawas, perwakilan dari pabrikan peralatan dan/atau
surveyor class. Keikutsertaan surveyor class dilaksanakan dalam hal bila
mana kapal pengawas perikanan didaftarkan dalam klas kapal.
e. Outfitting
Out Fitting merupakan proses pemasangan perlengakapan kapal.
f. Painting
Painting merupakan proses pengecatan lambung kapal baik bagian
bawah air dan atas air serta bangunan atas. Painting harus sesuai
prosedur dari pabrikan cat dan diawasi oleh painting advisor dari pabrikan
cat.
g. Testing
Testing merupakan proses pengujian terhadap lambung kapal dan semua
peralatan. Dilaksanakan oleh penyedia jasa pembangunan kapal dan
disaksikan oleh konsultan pengawas, perwakilan dari pabrikan peralatan
dan/atau surveyor class. Keikutsertaan surveyor class dilaksanakan
dalam hal bila mana kapal pengawas perikanan didaftarkan dalam klas
kapal.
h. Launching
Launching merupakan proses penurunan kapal dari landasan peluncuran
ke dalam air. dilakukan setelah proses pembangunan kapal paling sedikit:
1) Lambung kapal dan bangunan atas kapal telah terpasang;
2) Permesinan kapal telah terpasang;
3) Kelistrikan kapal telah terpasang;
4) Sistem perpipaan telah terpasang;
5) Poros dan propeller telah terpasang;
6) Telah lulus uji kebocoran;
Uji kebocoran dilakukan terhadap tangka-tangki, sistem perpipaan,
jendela, pintu, dan lambung kapal oleh penyedia jasa pembangunan
kapal dan disaksikan oleh konsultan pengawas dan/atau surveyor
class. Keikutsertaan surveyor class dilaksanakan dalam hal bila mana
kapal pengawas perikanan didaftarkan dalam klas kapal.
7) Telah dilakaukan pengecatan.
i. inclining test
Inclining test dilaksanakan terhadap kapal pengawas perikanan yang telah
di-launching untuk mengetahui secara cermat berat dan titik berat kapal
kosong. Dilaksanakan oleh penyedia jasa pembangunan kapal dan
disaksikan oleh konsultan pengawas dan/atau surveyor class.
Keikutsertaan surveyor class dilaksanakan dalam hal bila mana kapal
pengawas perikanan didaftarkan dalam klas kapal.
j. commissioning;
Commissioning merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan dan
pengujian instalasi peralatan yang terpasang pada kapal. Dilakukan
dengan tujuan untuk memastikan seluruh fungsi operasional kapal telah
berfungsi dengan baik. Commissioning dilakukan antara lain terhadap:
1) Permesinan kapal;
2) Kelistrikan kapal;
3) Sistem perpipaan;
4) Peralatan navigasi dan komunikasi; dan
5) Sistem alarm.
k. familiarisasi;
Familiarisasi merupakan pengenalan terhadap kondisi kapal dan pelatihan
pengoperasian kapal beserta seluruh peralatannya yang diikuti oleh awak
kapal pengawas yang akan ditugaskan pada kapal tersebut.
l. sea trial.
Sea trial merupakan pengujian kapal baru untuk mengetahui performa
keseluruhan kapal. Dilaksanakan oleh penyedia jasa pembangunan kapal
dan diikuti oleh konsultan pengawas, pemilik pekerjaan, marine inspector,
lembaga negara terkait perkapalan, perwakilan dari pabrikan peralatan
dan/atau surveyor class. Keikutsertaan surveyor class dilaksanakan
dalam hal bila mana kapal pengawas perikanan didaftarkan dalam klas
kapal.
Dalam hal hasil sea trial menunjukan bahwa performa keseluruhan kapal
belum sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam
OR/DED/spesifikasi teknis, maka penyedia jasa pembangunan kapal
wajib melakukan penyempurnaan dan melaksanakan sea trial ulang. Sea
trial dinyatakan cukup apabila performa keseluruhan kapal telah sesuai
dengan spesifikasi teknis.
2. Dokumen Kapal
Pada akhir pekerjaan, penyedia pembangunan kapal harus menyerahkan
dokumen penyelesaian pekerjaan yang sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. gambar-gambar terkait dengan kapal yang dibangun
b. Sertifikat Pembangunan Kapal (Builder Certificate)
c. Sertifikat klas sementara dan permanen (jika kapal klas)
Sertifikat klas diadakan jika dalam hal kapal pengawas perikanan
didaftarkan dalam klas kapal.
d. Surat ukur kapal permanen (Undang Undang No.17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran)
e. Tanda panggilan kapal (Call Sign)
f. Rekomendasi Ijin Stasiun Radio Kapal Laut
g. Ijin Stasiun radio kapal laut
h. IMO Number
i. Compass Adjustment
j. Surat Kebangsaan( Model E )
k. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang ( GMDSS)
l. Sertifikat Kesempurnaan dan Garis Muat sementara ( SOLAS )
m. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Kapal Barang Sementara
(SOLAS)
n. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Sementara (SOLAS)
o. Sertifikat Internasional Pencegahan pencemaran oleh Minyak
p. Deratting Exemption Certificate
1) Buku Kesehatan
2) Port Heal Clearance
3) Certificate of Medicines Medical Store and Appliances
4) Ship sanitary Certificate
q. Sertifkat Life Raft
r. Sertifikat Pemadam
s. Sertifikat CO2 System
t. Surat Ijin Berlayar
u. Laporan pemeriksaan Kapal
1) Buku laporan pemeriksaan Konstruksi dan perlengkapan Kapal
Barang (Solas)
2) Buku laporan pemeriksaan Marpol
3) Buku Laporan Pemeriksaan Peralatan Radio ( GMDSS )
v. Buku Kapal
1) Buku Catatan Minyak
2) Buku Pencegahan
3) Buku Catatan harian Mesin
4) Buku Catatan harian Deck
5) Buku Jurnal harian Radio GMDSS
w. Gross Akte kapal
x. Sertifikat Keselamatan (Undang Undang No.17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran)
y. Pas kapal
Demikian pedoman ini dibuat untuk dapat digunakan dalam rangka pengadaan kapal
pengawas perikanan.