Anda di halaman 1dari 3

2.7.

1 SOP SELEKSI BAHAN BARU


1. Pemilihan bahan baru yang akan digunakan untuk produk yang disertifikasi halal akan
melalui tahapan persetujuan penggunaannya oleh LPPOM MUI Jabar kecuali untuk :Bahan
tidak kritis (Halal Positive List Materials), dan Bahan bersertifikat halal MUI dengan
sebelumnya melakukan validasi di halalmui.org
2. Permintaan persetujuan penggunaan bahan baru akan diajukan ke Bidang SJH dan
Pengkajian LPPOM MUI Jabar melalui CEROL
3. Bahan baru yang telah disetujui LPPOM MUI Jabar akan dimasukkan ke dalam Daftar
Bahan yang telah disetujui LPPOM MUI Jabar, dan menjadi acuan penggunaan bahan
untuk produksi.
4. Bahan yang akan yang baru harus memenuhi seluruh kriteria halal

2.7.2 SOP PEMBELIAN BAHAN


1 Pembelian bahan untuk produk yang disertifikasi selalu mengacu pada daftar bahan yang
disetujui LPPOM MUI Jabar.
2 Pembelian bahan selalu memeriksa kesesuaian antara bahan yang dibeli dengan data pada
sertifikat halal atau dokumen pendukung lain.
3 Pembelian bahan untuk produk yang diproduksi dilakukan oleh Bagian Purchasing, dan
Bag. Purchasing menginformasikan nama bahan, produsen, supplier dan jumlah bahan
yang dibeli agar dapat menyesuaikan informasi tersebut pada saat pemeriksaan bahan
datang.
4 Catatan pembelian bahan akan didokumentasikan dengan baik dan lengkap, di bukukan di
bagian stock opname barang setiap hari

2.7.3 SOP PENGEMBANGAN MENU BARU


1. Pengembangan menu baru akan menggunakan bahan yang telah disetujui LPPOM MUI
Jabar.
2. Semua bahan yang digunakan pada tahap pengembangan menu baru harus telah disetujui
oleh LPPOM MUI Jabar dan untuk bahan baru harus melalui prosedur seleksi bahan baru
3. Resep dan tata cara masak akan di bukukan dan di sosialisasikan kepada bagian produksi
4. Menu baru akan di uji dan di nyatakan layak oleh Kepala dapur sebelum di pasarkan ke
konsumen
5. Setelah dinyatakan layak dengan persetujuan pimpinan perusahaan, maka menu baru akan
di laporkan ke LPPOM MUI
6. Setelah di setujui LPPM MUI maka menu baru tersebut baru akan di pasarkan ke konsumen

2.7.4 SOP PEMERIKSAAN BAHAN DATANG


1 Memeriksa label bahan pada setiap pembelian atau penerimaan bahan untuk memastikan
kesesuaian nama bahan, nama produsen dan negara produsen dengan yang tercantum
dalam Daftar Bahan Halal.
2 Bahan yang boleh digunakan hanya bahan yang namanya, nama produsen dan negara
produsennya sesuai dengan Daftar Bahan Halal. Pengecualian untuk bahan tidak kritis
tidak dilakukan pemeriksaan label.
3 Bahan yang sudah di beli akan di periksa oleh bagian gudang, pemeriksaan termasuk
tanggal kadaluarsa & kualitas produk
4 Bahan yang tidak sesuai akan langsung dikembalikan ke supplier
5 Pemeriksaan barang di catat, di bukukan dan dilaporkan melalui group WA pelaporan
2.7.5 SOP PRODUKSI
1 Proses produksi hanya menggunakan bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI Jabar
yaitu bahan yang ada didaftar bahan
2 Proses produksi dilakukan di fasilitas produk yang memenuhi kriteria yaitu fasilitas yang
terdaftar dan bebas dari bahan haram, dan najis.
3 Resep menu yang digunakan pada proses produksi mengacu pada log book menu resep.
4 Proses perencanaan produksi di perusahaan melakukan rencana produksi harian. Bagian
produksi melakukan proses produksi sesuai dengan perencanaan jumlah produksi yang
telah dibuat sesuai dengan menu yang di tulis oleh kepala dapur
5 Proses produksi hanya boleh di lakukan oleh tenaga tenaga yang sudah ditentukan
6 Seluruh tenaga produksi dilarang membawa makanan dan minuman dari luar selama
produksi
7 Selama proses produksi seluruh tenaga produksi wajib menjaga kebersihan ruang dan
alat produksi
8 Selama proses produksi, seluruh tenaga produksi wajib menggunakan peralatan dan
kelangkapan diri sesuai standar yang sudah ditetapkan ( Apron, penutup kepal, sarung
tangan )
9 Apabila selama produksi ditemukan bahan yang tercemar oleh najis atau kotoran maka
harus segera dibuang
10 Sebelum produk di distribusikan bagian QC akan mengecek kelayakn produk dan mengisi
surat jalan dan selanjutnya ke bagian penigirman
11 Hasil produk yang tidak sesuai harus segera di buang ( tidak boleh ditampung dan
digunakan makan ternak )
12 Seluruh kegiatan produksi di diawasi dan dilaporkan oleh kepala produksi

2.7.6 SOP PENCUCIAN FASILITAS DAN PERALATAN PEMBANTU


1 Fasilitas untuk proses produksi dicuci sebelum dan sesudah digunakan untuk proses
produksi
2 Pencucian dilakukan dengan menggunakan air mengalir dan sabun cuci piring yang sudah
terdaftar
3 Bahan untuk mencuci peralatan bukan berupa bahan haram, dan atau bahan najis.
4 Proses pencucian harus dapat menghilangkan berbagai pengotor dan najis.
5 Setelah proses pencucian selurh perlatan di tata dengan rapi di tempat yang sudah di
tetapkan, dan dipastikan terbebas dari najis.
6 Penanggungjawab peralatan memastikan bahwa seuruh alat produksi dalam kondisi bersih
dan siapa pakai di setiap akhir shift. Dengan melaporkan di group

2.7.7 SOP PENYIMPANAN BAHAN


1 Penyimpanan bahan dan produk dilakukan sedemikian rupa agar tidak terjadi
kontaminasi dengan bahan haram atau najis
2 Bahan yang disimpan hanya bahan yang sesuai dengan daftar bahan yang telah
disetujuiLPPOM MUI Jabar
3 Penyimpanan bahan di pisahkan antara bahan basah dan bahan kering sesuai susunan rak
di gudang bahan.
4 Setiap mutasi (pemasukan dan pengeluaran) bahan dari gudang dicatat serta dilengkapi
dengan kartu stok, nota permintaan barang dan bukti penerimaan barang.
5 Bahan dasar daging, dan frozen food di simpan di dalam lemari pendingin
6 Stock bahan dasar daging jika ada sisa di catat dan ditulis di kemasan tanggal pembelian
untuk mengetahui bahan mana yang akan digunakan terlebih dahulu.
7 Stock bahan sayur mayor harus dalam kodisi bersih ketika di masukan di gudang bahan
8 Gudang bahan hanya di guanakan untuk menyimapan bahan makanan
9 Catatan proses penyimpanan dan penanganan bahan dan produk akan didokumentasikan
dengan baik dan lengkap.

2.7.8 SOP TRANSPORTASI / PENGIRIMAN PRODUK


1 Transportasi bahan dan produk menjamin tidak tidak ada kontaminasi dengan bahan
haram.
2 Alat ransportasi hanya digunakan untuk mengangkut bahan dan produk halal saja.
3 Jika menggunakan transportasi dari pihak luar, dipastikan bahwa alat transportasi tidak
terkontaminasi dengan bahan haram atau najis, bagian QC wajib mngecek kendaraan yang
akan digunakan, dan mengisi berita acara sewa kendaraan.
4 Driver wajib mencuci kendaraan setiap hari setelah selesai di guanakan
5 Selama proses pengiriman driver wajib menjaga produk agar dalam keadaan baik sampai
kepada konsumen
6 Seluruh kegiatan distribusi tecatat dan sesuai dengan surat jalan
7 Jika terjadi hal – hal atau kondisi luar biasa di perjalanan, makan driver wajib segera
menginfokan ke bagian peralatan untuk segera menyediakan mobil pengganti sesuai
kriteria ( point 1-3 )

2.7.9 SOP PENYAJIAN


1 Fasilitas penyajian harus digunakan untuk produk halal saja.
2 Penyajian menu disajikan sesuai dengan ketentuan LPPOM MUI berdasarkan HAS 23000.
3 Ada larangan, bagi pengunjung dilarang membawa makanan dari luar, diluar menu yang
disediakan.
4 Harus menerapkan aturan yang melarang karyawan mengkonsumsi makanan haram atau
halal nya sulit ditelusuri.
5 Peralatan dan fasilitas penyajian dilarang digunakan untuk mengkonsumsi makanan yang
dianggap kehalalnya sulit untuk ditelusuri.
6 Jika ada acara khusus, karena membawa tumpeng, kue ulang tahun, dan seterusnya, harus
menggunakan produk yang bersertifikat halal.
7 Harus diupayakan menyediakan produk dari luar yang bersertifikat halal untuk
menfasilitasi kebutuhan konsumen.
8 Seluruh tenaga penyaji wajib menjaga kebersiahan diri
9 Seluruh tenaga penyaji wajib menggunakan perlengkapan diri sesuai ketentuan, ( apron,
penutup kepala, sarung tangan dll )
10 Apabila dalam proses penyajian produk tercemar oleh najis maka produk harus segera di
tarik daan tidak boleh di sajikan
11 Penggantian produk yang sudah tercemar najis atau tidak layak konsumsi tidak boleh di
gunakan kembali ( di buang )
12 Penggantian produk yang sudah tercemar oleh najis akan di lakukan atas persetuajuan
kepala produksi dengan memeprtimbangakan ketentuan halal nya

Anda mungkin juga menyukai