Anda di halaman 1dari 35

Training Internal

Sistem Jaminan Halal (SJH)

PT Supra Sari Lestari


DEFINISI
Sesuatu yang dibolehkan menurut ketentuan
HALAL Syariat Islam. Segala sesuatu halal kecuali
dilarang di Al-Qur’an dan Hadits.

Sesuatu yang dilarang menurut ketentuan


HARAM
Syariat Islam

Suatu kotoran yang dapat menyebabkan


NAJIS
tidak sahnya ibadah
Jenis Makanan / Minuman yang di
haramkan
1. Bangkai
2. Darah
3. Daging babi
4. Hewan yang disembelih dengan menyebut
nama selain Allah
5. Binatang buas
6. Khamr ( Minuman Beralkohol )
Jenis-jenis Najis
No Jenis Najis Contoh Cara Mensucikan
1 Berat Jilatan (air liur) Anjing, Babi dan Dibasuh 7x dengan air yang
turunannya salah satunya dicampur
tanah/bahan pembersih
kimia
2 Sedang Bangkai, produk turunan Dicuci hingga hilang warna,
hewani yang tidak diiketahui bau dan rasa najisnya
status halalnya, darah, khmr,
kotoran hewan, dll
3 Ringan Air kencing bayi laki-laki yang Diperciki air atau dengan lap
hanya minum ASI basah

• Mutanajis : Benda yang terkena najis haram


• Bahan/produk halal yang terkena najis menjadi haram!
Apa itu Produk Halal ?
Produk yang diproduksi dari bahan yang halal difasilitas yang
tidak terkontaminasi bahan haram/najis.

Bahan Fasilitas produksi Produk


tidak terkontaminasi
Halal bahan haram/najis Halal
Apa itu Sistem Jaminan Halal?

• Suatu sistem yang memberikan jaminan halal


suatu produk yang diberikan kepada produsen
• Dimana sistem ini disertifikasi oleh LPPOM
MUI
Sertifikat Halal
Fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia yang
menyatakan kehalalan suatu produk sesuai
dengan syari’at Islam

Merupakan syarat untuk mendapatkan izin


pencantuman label halal pada kemasan
produk dari instansi pemerintah yang
berwenang

Logo Halal MUI


Pengenalan MUI dan LPPOM MUI
 MUI (Majelis Ulama Indonesia)
Induk organisasi Islam di Indonesia

 LPPOM MUI
Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan
Kosmetika – Majelis Ulama Indonesia

Institusi yang dibentuk oleh MUI untuk menjalankan


fungsi MUI dalam Sertifikasi halal dengan melakukan
pengkajian terhadap pangan, obat, dan kosmetika
11 Kriteria Sistem Jaminan Halal (SJH)
1. Kebijakan Halal
2. Tim Manajemen Halal
3. Pelatihan
4. Bahan
5. Produk
6. Fasilitas Produk
7. Prosedur Tertulis untuk Aktifitas Kritis
8. Kemampuan Telusur
9. Penanganan Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria
10.Audit Internal
11.Kaji Ulang Manajemen
ALASAN DAN MANFAAT
PENERAPAN SJH
Bagaimana meyakinkan
masyarakat bahwa produk
konsisten halal selama masa
berlaku sertifikat halal ?

Sistem Jaminan Halal (SJH)


HAS 23000
Alasan Pentingnya Penerapan SJH

1.Trend Pasar Produk Halal Global


2.Perkembangan Teknologi
3.Supply Chain Pasar Global
4.Total Quality Management
5.LPPOM MUI adalah Lembaga Eksternal
Manfaat Penerapan SJH

1. Menjamin kehalalan produk selama berlakunya


Sertifikasi Halal MUI
2. Timbul kesadaran internal dan perusahaan memiliki
pedoman kesinambungan proses produksi halal
3. Memberikan jaminan dan ketentraman bagi
masyarakat
4. Mencegah kasus ketidakhalalan produk bersertifikat
halal
5. Mendapatkan reward
Memenuhi kebijakan
dan prosedur sertifikasi
Halal

PERSYARATAN
SERTIFIKASI HALAL

Memenuhi dan
menerapkan 11 kriteria
Sistem Jaminan Halal
(SJH)
11 Kriteria Sistem Jaminan Halal
(SJH)
1. KEBIJAKAN HALAL

Kebijakan halal merupakan komitmen tertulis untuk


menghasilkan produk halal secara konsisten, sesuai
dengan proses bisnis perusahaan

 Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan halal


 Kebijakan halal harus didiseminasikan / disebarkan kepada
manajemen, tim manajemen halal, karyawan dan pemasok
Kebijakan Halal PT Supra Sari Lestari

“ PT Supra Sari Lestari berkomitmen


menciptakan produk yang berkualitas baik,
aman dan halal untuk tercapainya kepuasan
pelanggan sesuai persyaratan perundang-
undangan yang berlaku.”
2. TIM MANAJEMEN HALAL

Sekelompok orang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan,


implementasi, evaluasi dab perbaikan SJH di Perusahaan.

 Manajemen puncak harus menetapakan tim manajemen halal


dengan disertai bukti tertulis
 Tim manajemen halal harus meruoakan karyawan tetap perusahaan
dan diutamakan seorang Muslim
 Tanggung jawab tim manajemen halal harus diuraikan dengan jelas
 Tim manajemen halal harus kompeten dalam menerapkan
persyaratan sertifikasi halal HAS 23000 sesuai dengan ruang lingkup
dan tanggung jawabnya masing-masing
Sistem Manajemen Halal
PT Supra Sari Lestari

TOP MANAJEMEN

LPPOM PENYELIA HALAL /


MUI
KAHI

QA Pembelian QC Produksi Pergudangan


3. PELATIHAN

Kegiatan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan


sikap untuk mencapai tingkat kompetensi yang diinginkan

Kategori pelatihan :
1. Pelatihan Eksternal adalah pelatihan HAS 23000 yang
diselenggrakan oleh atau atas nama LPPOM MUI
2. Pelatihan Internal adalah pelatihan HAS 23000 yang
diselenggrakan oleh internal perusahaan
4. BAHAN
Kriteria Bahan
1. Memenuhi kriteria terkait asal usul atau penggunaannya
• Bahan tidak boleh berasal dari bahan haram/najis
contoh : babi dan produk turunannya, khmar (minuman
beralkohol), darah, bangkai atau hewan yang disembelih tidak
sesuai hukum syariat Islam, hewan lain yang diharamkan seperti
hewan buas atau bertaring, hewan menjijikan, hewan yang
hidup di dua alam, bulu, rambut atau organ tubuh manusia
• Bahan bebas dari kontaminasi bahan haram/najis
- Bahan tidak boleh bercampur dengan bahan najis atau
haram
- Bahan tidak boleh dihasilkan dari fasilitas produksi yang juga
digunakan untuk membuat produk yang menggunakan babi
atau turunannya
4. Bahan

• Bahan yang merupakan produk mikrobial


harus memenuhi persyaratan :
kultur mikroba bukan hasil rekayasa genetik
dengan gen babi atau manusia, tidak pernah
bersentuhan dengan bahan babi, bahan media
harus halal
• Alkohol / etanol dan hasil sampingnya harus
memenuhi persyaratan :
tidak berasal dari khmr
4. Bahan

2. Persyaratan kecukupan dokumen pendukung


bahan
3. Tersedia mekanisme untuk menjamin
keberlakuan dokumen pendukung bahan
- Mekanisme dapat berupa pemeriksaan
secara berkala masa berlaku sertifikat halal
bahan
5. Produk

Kriteria Produk :
a. Nama produk tidak boleh menggunakan nama
yang mengarah pada sesuatu yang diharamkan
b. Karakteristik / profil sesnsori peroduk tidak
boleh memiliki kecenderungan bau atau rasa
yang mengarah pada produk haram
c. Bentuk produk tidak boleh menggunakan
bentuk babi atau anjing, bentuk kemasan yang
menggambarkan sifat erotis, vulgar atau prono
6. Fasilitas Produksi
Semua lini produksi dan peralatan pembantu
yang digunakan untuk menghasilkan produk,
baik milik sendiri atau menyewa dari pihak lain

Mencakup bangunan, ruangan, mesin, peralatan


utama, peralatan pembantu sejak penyiapan bahan,
proses utama, hingga penyimpanan produk

Produksi halal hanya dibolehkan di


fasilitas produksi yang BEBAS NAJIS
7. PROSEDUR TERTULIS AKTIVITAS KRITIS
Harus memiliki prosedur tentang :
1. Seleksi Bahan Baru
2. Pembelian Bahan
3. Pengembangan Produk Baru
4. Pemeriksaan Bahan Datang
5. Produksi
6. Pencucian Fasilitas Produksi
7. Penyimpanan dan Penanganan Bahan & Produk
8. Transortasi
8. KEMAMPUAN TELUSUR

• Ketelusuran adalah selalu dapat dibuktikan


bahwa produk yang disertifikasi berasal dari bahan
yang disetujui (termasuk jika ada pengkodean
bahan/produk) dan diproduksi di fasilitas yang
memenuhi kriteria
• Bukti ketelusuran dapat berupa catatan produksi,
catatan kedatangan bahan, data stok bahan
9. PENANGANAN PRODUK YANG TIDAK
MEMENUHI KRITERIA
• Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis untuk
menangani produk yang tidak terlanjur dibuat dari
bahan pada fasilitas yang tidak memenuhi kriteria
• Produk yang tidak memenuhi kriteria tidak dijual ke
konsumen yang mempersyaratkan halal
• Produk yang tidak memenuhi kriteria dan terlanjur
dijual harus ditarik
• Dokumen penanganan produk yang tidak memenuhi
kriteria harus dipelihara
10. AUDIT INTERNAL
“Verifikasi pemenuhan 11 kriteria yang dilakukan oleh auditor dari
internal perusahaan”
• Harus tersedia prosedur audit internal
• Audit internal harus dilakukan setidaknya 2 x setahun
• Ruang lingkup audit internal sesuai lingkup penerapan SJH
• Hasil audit internal disampaikan ke semua pihak yang terlibat
• Jika ditemukan kelemahan identifikasi akar penyebab dan
lakukan perbaikan
• Perbaikan harus dilakukan dengan target waktu yang jelas
• Hasil audit internal harus disampaikan ke LPPOM MUI
• Bukti pelaksanaan audit internal harus dipelihara
11. KAJI ULANG MANJEMEN
“Evaluasi efektifitas pelaksaan SJH oleh manejemen puncak”
• Harus tersedia prosedur kaji ulang manajemen
• Harus dilakukan setidaknya 1 x setahun
• Bahan kaji ulang manajemen : hasil audit internal, hasil
audit eksternal, hasil kaji ulang sebelumnya, dan adanya
perubahan dalam perusahaan yang mempengaruhi
pelaksanaan SJH
• Hasil kaji ulang harus disampaikan kepada pihak yang
bertanggung jawab terhadap implementasi SJH
• Bukti kaji ulang harus dipelihara
POST TEST
1. Apa yang dimaksud dengan Produk Halal?
2. Sebutkan jenis makanan/minuman yang
diharamkan!
3. Apa yang dimaksud dengan Sistem Jaminan
Halal (SJH)?
4. Apa saja 11 kriteria SJH? (sebutkan min 5!)
5. Pencantuman logo halal pada label kemasan
harus disetujui oleh lembaga?
Kunci Jawaban
1. Produk halal adalah Produk yang diproduksi dari bahan yang
halal difasilitas yang tidak terkontaminasi bahan haram/najis
2. Bangkai, darah, daging babi, hewan yang disembelih dengan
menyebut nama selain Allah, binatang buas, Khmar
3. SJH adalah Suatu sistem yang memberikan jaminan halal
suatu produk yang diberikan kepada produsen
4. Kebijakan halal, tim manajemen halal, pelatihan, bahan,
produk, fasilitas produksi, prosedur tertulis, kemampuan
telusur, penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria,
audit internal, keji ulang manajemen
5. LPPOM MUI

Anda mungkin juga menyukai