Anda di halaman 1dari 104

REGULASI DAN TATA CARA MEMPEROLEH

IZIN EDAR PANGAN OLAHAN


❑ Pendahuluan
❑ Izin edar pangan olahan
❑ Perbedaan Izin Edar Badan POM (MD/ML)
dengan SPP IRT
❑ Keuntungan memiliki Izin Edar Badan POM
❑ Cara memperoleh Izin Edar di Badan POM
▪ Persyaratan
▪ Alur
▪ Biaya
❑ Dukungan bagi UMKM
PENDAHULUAN PERATURAN REGISTRASI PANGAN OLAHAN

DASAR HUKUM
 UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
Pasal 91
(1) Dalam hal pengawasan keamanan, mutu,
dan Gizi, setiap Pangan Olahan yang dibuat di
dalam negeri atau yang diimpor untuk
diperdagangkan dalam kemasan eceran,
Pelaku Usaha Pangan wajib memiliki izin
edar.
(2) Kewajiban memiliki izin edar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikecualikan terhadap
Pangan Olahan tertentu yang diproduksi oleh
industri rumah tangga.
PERATURAN REGISTRASI PANGAN OLAHAN
 UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
Pasal 91
(3) Ketentuan mengenai kewajiban memiliki izin
edar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 142
Pelaku Usaha Pangan yang dengan sengaja tidak memiliki
izin edar terhadap setiap Pangan Olahan yang dibuat di
dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan
dalam kemasan eceran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 91 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
PERATURAN REGISTRASI PANGAN OLAHAN

DASAR HUKUM
 PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
Pasal 34
(1) Setiap Pangan Olahan yang diproduksi di dalam negeri atau
yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran
sebelum diedarkan wajib memiliki izin edar, kecuali Pangan
Olahan tertentu yang diproduksi oleh industri rumah tangga.
(2) lzin edar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh
Kepala Badan berdasarkan hasil pcnilaian Keamanan Pangan,
Mutu Pangan, dan Gizi Pangan Olahan.
(3) Ketentuan lcbih lanjut mengenai tata cara pemberian izin edar
untuk Pangan Olahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur dengan Peraturan Kepala Badan.
PERATURAN REGISTRASI PANGAN OLAHAN

DASAR HUKUM
 PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
Pasal 35
(1) Pangan Olahan tertentu yang diproduksi oleh industri
rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat
(1) wajib memiliki rzin produksi Pangan Olahan industri
rumah tangga.
(2) Izin produksi Pangan Olahan yang diproduksi oleh industri
rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan dalam bentuk sertifikat produksi Pangan Olahan
industri rumah tangga yang diterbitkan oleh bupati/wali
kota
PERATURAN REGISTRASI PANGAN OLAHAN

DASAR HUKUM
 Per Badan POM No. 27 Tahun 2017 tentang Pendaftaran pangan olahan
Pasal 2
1) Setiap Pangan Olahan yang di produksi di dalam negeri atau yang
diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran wajib memiliki
Izin Edar.
3) Izin Edar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Kepala
Badan.
4) Kemasan eceran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kemasan akhir Pangan yang tidak boleh dibuka untuk dikemas kembali
dan diperdagangkan.
PERATURAN REGISTRASI PANGAN OLAHAN

DASAR HUKUM

 Per Badan POM nomor 7 th 2021 tentang perubahan atas


Per Badan POM No. 27 Tahun 2017 tentang Pendaftaran pangan olahan
IZIN EDAR PANGAN DASAR HUKUM
▪ UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
▪ PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
PANGAN SEGAR
Pangan yang belum Termasuk yang sudah mengalami perlakuan PANGAN OLAHAN
mengalami pengolahan yang minimal berupa: pencucian, pengupasan, Makanan atau minuman hasil
dapat dikonsumsi langsung pengeringan, penggilingan, pemotongan, proses dengan cara atau metode
dan/atau yang dapat menjadi penggaraman, pembekuan, pencampuran, tertentu dengan atau tanpa bahan
bahan baku pengolahan pelilinan, dan/atau blansir serta tanpa tambahan
Pangan penambahan Bahan Tambahan Pangan

Setiap pangan yang diedarkan di wilayah NKRI yang diproduksi di dalam negeri atau yang
diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan berlabel wajib memiliki

Pangan Segar Asal Pangan Segar Asal Pangan Segar Asal Ikan (PSAI)
Tumbuhan (PSAT) Hewan (PSAH) → Sertifikat kelayakan SP-PIRT MD/ML
→  Nomor →  nomor pengolahan (SKP), sertifikat
pendaftaran ( registrasi penerapan program
PD/PL/PDUK) (PHD/PHI) manajemen mutu terpadu, Dinkes
sertifikat kesehatan produk Kab/Kota
OKKPP/ pengolahan ikan
OKKPD
Dit RPO
CONTOH Pangan Segar Asal Ikan
(PSAI) → Sertifikat
kelayakan pengolahan
(SKP), sertifikat penerapan
Pangan Segar Asal Pangan Segar Asal program manajemen mutu
Tumbuhan (PSAT) Hewan (PSAH) terpadu, sertifikat SP-PIRT
→  Nomor →  nomor kesehatan produk MD/ML
pendaftaran ( registrasi pengolahan ikan
PD/PL/PDUK) (PHD/PHI)
Jenis pangan PIRT
Kurma Ikan Segar Seluruh Jenis Pangan
Susu Segar (dari mengacu pada lampiran
Kopra Udang Segar Olahan, misal :
Sapi, Peraturan Badan POM
Biji Lada Kambing, Kuda, dll) Filet Ikan Beku Air Mineral (Air Minum
No 22 Tahun 2018
Beras Karkas Daging Tuna giling beku Tentang Pedoman Dalam Kemasan),
Buah Utuh Segar Beku (tuna ground meat Pemberian Sertifikat Ikan Sarden dalam
Sayuran Segar Telur beku) Produksi PIRT Kaleng, Minuman Sari
Sayuran Kering Telur Asin Mentah Surimi Beku Buah Jeruk, Susu
Biji Kopi Segar Sarang Burung Cumi-Cumi Kering Misal : Minuman Serbuk, Full Krim UHT,
(tanpa sangrai), Walet Caviar, dll* Formula Bayi,
Abon Ikan Kering,
dll* Madu Murni, dll* Minuman Ibu Hamil,
Minyak Kelapa, Dodol,
dll
Gula Jawa dll
PERBEDAAN IZIN EDAR BADAN POM (MD/ML)
DENGAN SERTIFIKAT PRODUKSI
PANGAN OLAHAN INDUSTRI RUMAH TANGGA
(SPP-IRT)

Badan Pengawas Obat dan Makanan


(BPOM)
BPOM RI MD XXXXXXXXXXXX
BPOM RI ML XXXXXXXXXXXX

Dinas Kesehatan Kapupaten/Kota


(Dinkes)
P-IRT No. XXXXXXXXXXXXXXX
PERBEDAAN
SPP IRT MD/ML BPOM
Kriteria Pangan yang didaftarkan Kriteria Pangan yang didaftarkan
di DinKes (SPP- IRT) VS di BPOM (MD/ML)
❑ Lokasi produksi tersendiri (terpisah
❑ Tempat usaha di tempat tinggal
dengan rumah tangga)
❑ Pangan olahan yang diproduksi ❑ Pangan olahan yang diproduksi
secara manual hingga semi secara manual, semi
otomatis otomatis atau dengan otomatis,
❑ Jenis pangan PIRT mengacu pada tertentu seperti UHT, pasteurisasi,
lampiran Peraturan Badan POM retort teknologi
No 22 Tahun 2018 Tentang ❑ Jenis pangan: Seluruh jenis pangan
Pedoman Pemberian Sertifikat olahan
Produksi PIRT ❑ Peraturan teknis : Peraturan Badan
POM No 27 tahun 2017 tentang
Pendaftaran Pangan Olahan
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 22 TAHUN 2018
TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN SERTIFIKAT PRODUKSI
PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA
1. Hasil Olahan Daging Kering
2. Hasil Olahan Ikan Kering Jika tidak ada
3. Hasil Olahan Unggas Kering dalam list tersebut,
4. Hasil Olahan Sayur
5. Hasil Olahan Kelapa
maka didaftarkan

di BPOM
6. Tepung dan Hasil Olahnya
7. Minyak dan Lemak
8. Selai, Jeli, dan sejenisnya

(MD/ML)
9. Gula, Kembang Gula, dan Madu
10. Kopi dan Teh Kering
11. Bumbu
12. Rempah-Rempah
13. Minuman Serbuk Jenis Pangan MD/ML
14. Hasil Olahan Buah → semua pangan
15. Hasil Olahan Biji-Bijian, Kacang- olahan
Kacangan, dan Umbi
15 KODE JENIS PANGAN DAN CONTOH PRODUK PIRT dalam Peraturan
BPOM No 22 Tahun 2018
Kode Jenis Contoh Jenis Kode Jenis Contoh Jenis Kode Jenis Contoh Jenis
Pangan Pangan Pangan Pangan Pangan Pangan
1 Hasil abon sapi, 6 Tepung & snack 11 Bumbu bumbu kering,
Olahan dendeng Hasil makanan bumbu pecel
Olahannya ringan
Daging
Kering
2 Hasil keripik 7 Minyak minyak zaitun, 12 Rempah- bubuk
Olahan ikan, ikan & minyak salad rempah ketumbar
Ikan asin kering Lemak
Kering
3 Hasil abon ayam 8 Selai, Jeli selai buah, 13 Minuman serbuk jahe
Olahan & jeli agar Serbuk
Sejenisny
Unggas a
Kering
4 Hasil keripik 9 Gula, Sirup fruktosa, 14 Hasil Olahan manisan buah,
Olahan bayam Kembang sirup jagung Buah kismis
Sayur , Gula, Madu
keripik
jamur
IZIN EDAR Peraturan Badan POM No. 27 Tahun 2017 tentang
Pendaftaran Pangan Olahan
PANGAN OLAHAN
KETENTUAN UMUM
Setiap pangan olahan yang diproduksi di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan
dalam kemasan eceran sebelum diedarkan wajib memiliki Izin Edar

MEMENUHI KRITERIA
• Parameter keamanan → cemaran (fisik, mikroba,
km
ia
i ),
persyaratan BTP dan bahan penolong
• Parameter mutu → karakteristik dasar (contoh: bakso
daging, syarat : kandungan daging ≥45%, protein ≥11%,
lemak ≤10%
• Parameter gizi → ING, klaim
• Persyaratan Label
PANGAN OLAHAN
YANG WAJIB DAFTAR DI BADAN POM
Jenis pangan:
1. Pangan olahan dijual dalam kemasan
eceran
2. Pangan Fortifikasi
3. Pangan Wajib SNI
4. Pangan yang ditujukan untuk uji pasar
5. Bahan Tambahan Pangan (BTP)
PANGAN OLAHAN YANG TIDAK WAJIB MEMILIKI IZIN EDAR BADAN POM
 Pangan Olahan yg mempunyai masa simpan kurang dari 7 (tujuh) hari;
 Pangan Olahan yg digunakan lebih lanjut sbg bahan baku & tdk dijual
secara langsung kpd konsumen akhir;
 Pangan Olahan yg dikemas dlm jumlah besar & tdk dijual secara langsung
kpd konsumen akhir; 
 Pangan, tidak termasuk BTP, yg dijual dan dikemas langsung di hadapan
pembeli dlm jumlah kecil sesuai permintaan konsumen; 
 Pangan Olahan yg diproduksi oleh industri rumah tangga pangan;
 Pangan Olahan yg diimpor dlm jumlah kecil untuk keperluan: sampel
dalam rangka pengujian; penelitian; dan/atau konsumsi sendiri;
 Pangan program pemerintah; 
 Pangan donasi;
 Pangan siap saji; dan/atau
 Pangan yg hanya mengalami pengolahan minimal (pasca panen) meliputi
pencucian, pengupasan, pengeringan, penggilingan, pemotongan,
penggaraman, pembekuan, pencampuran, pelilinan, dan/atau blansir
tanpa disertai perubahan bentuk.
Penjelasan Badan POM tentang Ketentuan Perizinan Pangan Olahan
yang Disimpan Beku

• Pangan olahan beku (frozen food) merupakan pangan olahan yang diproduksi dengan
menggunakan proses pembekuan dan dipertahankan tetap beku pada suhu -18°C
sepanjang rantai distribusi dan penyimpanannya, contohnya seperti es krim.
• Pangan olahan siap saji dalam peredarannya dapat disimpan sementara pada suhu beku
untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga mutu produk sebelum didistribusikan
dan disajikan hingga sampai ke tangan konsumen. Contoh pangan olahan siap saji yang
disimpan beku, seperti mie ayam yang dibekukan atau ayam berbumbu yang dibekukan
• Pangan olahan siap saji yang disimpan sementara pada suhu beku selama pendistribusian
dengan masa simpan kurang dari 7 (tujuh) hari dan diproduksi berdasarkan pesanan (by
order) tidak wajib memiliki izin edar, baik dari Badan POM maupun dari pemerintah
daerah kabupaten/kota.
• Pangan olahan beku dan pangan olahan siap saji yang disimpan beku dengan masa simpan
7 (tujuh) hari atau lebih dan diproduksi secara masal wajib memiliki Izin Edar dari Badan
POM, bukan dari pemerintah daerah kabupaten/kota.
REGISTRASI PANGAN OLAHAN
TERINTEGRASI
ONLINE SINGLE SUBMISSION
(OSS) RISK BASED APPROACH
(RBA)
Latar Belakang

2012 2019 2017 2020

UU No. 18 Tahun Peraturan Badan POM No. UU No 11


PP No. 86 Tahun 2019
2012 tentang Pangan 27 Tahun 2017 tentang Tahun 2020
tentang Keamanan Pangan
Pendaftaran Pangan Olahan tentang Cipta
Kerja
e-reg.pom.go.id

2022 2021
Implementasi Peraturan BPOM No. 10 Tahun 2021 Standar PP No. 5 Tahun 2021
Registrasi Pangan Kegiatan Usaha dan Produk Pada tentang Penyelenggaraan
Berbasis Risiko Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Obat dan Makanan Risiko

ereg-rba.pom.go.id e-reg.pom.go.id
Tahapan Implementasi Registrasi Pangan
Olahan Terintegrasi OSS RBA
Tahap 3

Tahap 3
Tahap 1 Tahap 5
Penjajakan
Pembuatan Integrasi Uji Coba Alur
cetak biru dengan OSS Proses (Juni -
(2021) (Jan – Maret) September)
Implementasi,
Monitoring serta
Perbaikan Aplikasi
Sosialiasi
Penyusunan Peraturan Pengembanga dan Konblik
Registrasi Pangan n Aplikasi (Juni-
Olahan (Maret –Juni) September)

Tahap 2 Tahap 4 Tahap 6

Tahun 2021
Tahun 2022
Penentuan Tingkat Risiko Perizinan
di Registrasi Pangan Olahan

PENENTUAN TINGKAT RISIKO PERIZINAN DI


REGISTRASI PANGAN OLAHAN
MELALUI ANALISIS TERHADAP RISIKO:
Pertimbangan kategorisasi:
A FOODBORNE
DISEASES
1.Target konsumen;
2.Pencantuman klaim;
3.Proses produksi tertentu;
B NON-COMPLIANCE 4.Penggunaan Bahan
Tambahan Pangan;
5.Penggunaan Bahan
C MISLEADING
INFORMATION
Baku
tertentu; dan
6.Risiko produk.
Produk kategori risiko menengah rendah

• tidak ditujukan untuk target konsumen tertentu,


• tidak mencantumkan klaim,
• tidak mengalami proses produksi tertentu ( misalnya pangan
steril komersial, pangan pasteurisasi, pangan hasil iradiasi,
pangan produk rekayasa genetik, pangan organik, dan pangan
dengan teknologi baru),
• tidak menggunakan bahan baku tertentu, dan/atau pangan
olahan tidak menggunakan bahan tambahan pangan termasuk
perisa atau menggunakan bahan tambahan pangan tanpa
Acceptable Daily Intake (ADI) atau tanpa batas maksimum
Setelah Implementasi RBA
RISIKO TINGGI (T)
• Registrasi Baru PKGK
• Registrasi baru Pangan berklaim, Pangan GMO, Iradiasi, Pangan menggunakan Penilaian
BTP/bahan baku tertentu yang mempunyai batas maksimum penggunaan, produk

Evaluasi
BTP, Minuman Beralkohol, Pangan Olahan dengan Proses Pasteurisasi,
Sterilisasi Komersial/Teknologi Baru Lainnya. Output
01 • Registrasi variasi mayor pangan risiko tinggi izin edar
RISIKO TINGGI (NOTIFIKASI)
Registrasi Baru pangan risiko tinggi dengan PMR, sertifikat SNI (Sukarela),
Penilaian
pangan sejenis (risiko tinggi) yang telah memiliki izin edar, dan pangan label
organik
RISIKO MENENGAH TINGGI (MT) Output Verifikasi
02 Registrasi baru Pangan Wajib SNI sertifikat persetujuan sertifikat
Registrasi variasi mayor pangan risiko menengah tinggi SNI
RISIKO MENENGAH RENDAH (MR)

Notifikasi
• Registrasi baru Pangan Olahan Tanpa Klaim, Tanpa Peruntukan, dengan
atau Tanpa Penyimpanan Beku, disertai: Penggunaan Bahan Tambahan
Pangan (BTP) Tanpa ADI atau Tanpa Batas Maksimum (CPPB), atau Tanpa
03 Penggunaan BTP atau Bahan Baku yang Memiliki Batas Maksimum
Penggunaan
• Registrasi ulang Output sertifikat Tanpa
• Registrasi variasi minor seluruh pangan (MR,MT, T) pemenuhan komitmen Penilaian
• Registrasi variasi mayor pangan risiko menengah rendah
Perbedaan Sebelum dan Sesudah Implementasi RBA

Sebelum RBA Sesudah RBA

Tingkat Alur Proses SLA* Tingkat Alur Proses SLA*


Risiko Risiko
Tinggi Penilaian Penuh 30 HK Tinggi Penilaian Komprehensif 30 HK
• Penilaian produk • Penilaian produk dan label termasuk
dan label pemenuhan CPPOB
• Disertai hasil • Disertai hasil analisa
analisa
Notifikasi Pra-Verifikasi (Prior Verification) 15 HK
• Penilaian produk dan label
• Disertai hasil Analisa
• Notifikasi berlaku untuk pangan olahan yang
memiliki sertifikat PMR (Program
Manajemen Risiko), Sertifikat SNI sukarela,
Sertifikat Organik, dan pangan sejenis
Perbedaan Sebelum dan Sesudah Implementasi RBA
Sebelum RBA Sesudah RBA

Tingkat Alur Proses SLA* Tingkat Alur Proses SLA*


Risiko Risiko
Sedang Penilaian Penuh 30 HK Menengah Notifikasi Pra- Verifikasi 5 HK
• Penilaian produk dan label Tinggi (Prior Verification)
• Disertai hasil analisa • Penilaian dokumen standar
(SNI)
• Tanpa hasil Analisa (jika
menggunakan BTP ada
batas maks harus ada hasil
Analisa)
• Tanpa penilaian label
Rendah Notifikasi Pra-Penilaian 5 HK Menengah Notifikasi Tanpa Penilaian 1 HK
• Penilaian label Rendah •Tanpa hasil Analisa
• Tanpa hasil analisa •Tanpa penilaian dokumen dan
Sangat Notifikasi Pra-Penilaian 5 HK label
Rendah • Penilaian label
• Tanpa hasil analisa

*SLA dihitung setelah pembayaran biaya registrasi dan bersifat time to respond
PERUBAHAN IZIN EDAR PANGAN
OLAHAN BPOM (per September 2022)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

✔ Kode: kategori pangan, provinsi/negara, nomor urut produk, kemasan,


nomor urut pabrik/ importir, tingkat risiko perizinan
✔ Jenis Kemasan: kaca/keramik, plastik tunggal, kertas tunggal,
komposit/laminat, logam, jenis kemasan lainnya, ganda
✔ Perubahan penomoran registrasi semula 12 digit menjadi 15 digit
guna memfasilitasi penandaan tingkat risiko pada nomor registrasi yang
diterbitkan dan memudahkan identifikasi saat pengawasan.
✔ Digit pembeda ada pada awal nomor registrasi ditandai dengan angka:
0 = untuk Sertifikat Pemenuhan Komitmen Pangan Olahan (MR)
1 = untuk Sertifikat Persetujuan Pangan Olahan (MT) 2 =
untuk Izin Edar (T)
ALUR PROSES DAN TATA CARA
REGISTRASI PANGAN OLAHAN
BERBASIS RISIKO
ALUR PROSES EREGISTRASI PANGAN OLAHAN RBA
(DIREKTORAT REGISTRASI PANGAN OLAHAN)
Pengajuan PB-UMKU di
OSS Pengajuan PB-UMKU BPOM (Dit.
RPO)
PELAKU USAHA (STEP 1 ) PELAKU USAHA (STEP 2)

Terima
OSS Pengiriman Paramet Sistem Ereg RBA
Parameter er dan
1. Pastikan telah memiliki hak akses dan Data OSS Data OSS
2. Kunjungi https://oss.go.id Mengajukan dan Melengkapi
3. Pilih MASUK Permohonan beserta
4. Masukkaan Username dan Password Pemenuhan Persyaratan
beserta
CAPTCHA, klik MASUK Pengiriman SPB
Pengiriman
5. Klik Menu PB-UMKU dan pilih
Permohonan Baru
Gate status Penerimaan PNBP

6. Pilih KBLI untuk pengajuan PB-UMKU way proses


7. Klik tombol Ajukan Perizinan Evaluasi/ Verifikasi/
Berusaha UMKU Validasi/ Notifikasi
8. Pilih Perizinan Berusaha UMKU
9. Lengkapi Formulir Perizinan Berusaha
UMKU Terima nomor, Pengiriman Persetuj
10.Periksa Daftar Kegiatan Usaha Untuk tanggal, status Nomor dan uan PB
Menunjang Kegiatan Usaha dan merging file Tanggal dan UMKU
11.Tunggu dan Periksa Perubahan Status data teknis file data teknis
Permohonan (.pdf)
Penerbitan PB UMKU

Pelaku Usaha Mendapatkan PB UMKU


Permohonan PB UMKU Registrasi Pangan Olahan di OSS
CARA MEMPEROLEH IZIN EDAR DI BPOM

REGISTRASI AKUN*
Input data & upload dokumen
1 terkait perusahaan dan pabrik
untuk mendapatkan
User ID & Password

REGISTRASI PRODUK
PANGAN OLAHAN * Perusahaan yang telah
memiliki akun di e-reg lama
Input data & upload
2 dokumen
harus melakukan registrasi
akun kembali di ereg RBA
terkait produk pangan tetapi akan langsung
untuk mendapatkan disetujui
PB UMKU Pangan Olahan
1
Alur Registrasi Akun Perusahaan

INTEGRASI
OSS

Buka Web Input Data Upload Tunggu Dapat :


Evaluasi
10 HK
Aplikasi ereg- Perusahaan Dokumen User Id &
rba.pom.go.id oleh Password
& Pabrik Pendukung
Petugas
Pesyaratan Pendaftaran Akun
Produk dalam negeri (MD) Produk impor (ML)
1. NPWP 1. NPWP
2. Nomor Induk Berusaha [NIB] versi RBA. 2. Nomor Induk Berusaha [NIB] versi OSS 1.1/ Nomor Induk Berusaha
Catatan: [NIB] versi RBA/Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
- Produsen minuman beralkohol: IUI dari BKPM Catatan:
pusat & berlaku efektif, serta Surat rekomendasi - Importir minuman beralkohol: Surat Penetapan Importir Terdaftar
dari Direktorat Jenderal Industri Agro, untuk Minuman Beralkohol [ITMB]
Kemenperin. - Apabila menggunakan Nomor Induk Berusaha [NIB] versi RBA:
- Apabila menggunakan Nomor Induk Berusaha a.KBLI "Perdagangan Makanan/Minuman" klasifikasi risiko rendah:
[NIB] versi RBA: NIB RBA
a.KBLI "Industri Makanan/Minuman" klasifikasi b.KBLI "Perdagangan Makanan/Minuman" klasifikasi risiko Menengah
risiko rendah: NIB RBA Rendah dan Menengah Tinggi: dokumen NIB RBA dan Sertifikat
b.KBLI "Industri Makanan/Minuman" klasifikasi Standar RBA
risiko c.KBLI "Perdagangan Makanan/Minuman" klasifikasi risiko Tinggi:
Menengah Rendah dan Menengah Tinggi: NIB RBA dan Izin RBA
dokumen NIB RBA dan Sertifikat Standar RBA 1. Sertifikat Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan (SMKPO)
c.KBLI "Industri Makanan/Minuman" klasifikasi 2. Surat Penunjukkan (LoA) yang disahkan oleh notaris, Kamar dagang
risiko Tinggi: dokumen NIB RBA dan Izin RBA setempat, Pemerintah setempat, atau Perwakilan Republik
3. Sertifikat Izin Penerapan CPPOB Indonesia di luar negeri
5. Sertifikat GMP/HACCP/ISO 22000/Sertifikat Audit dari Pemerintah
Setempat
2 Alur Registrasi Produk Pangan Olahan

Registrasi Pangan - Penerbitan SPB (Surat


Olahan Risiko VALIDASI SLA 1 HK
Perintah Bayar)
Menengah Rendah
(MR)

Pra Verifikasi VALIDASI


Registrasi Pangan (Prior Verfication)
Olahan Risiko - Verifikasi Sertifikat SNI Verifikasi Validasi SLA 5 HK
Menengah Tinggi - Penerbitan SPB (Surat
(MT) Persetujuan
Pendaftar Perintah Bayar)

Buka Web SLA 30 HK /


Registrasi Pangan EVALUASI 15 HK
Aplikasi Penerbitan SPB Evaluasi Verifikasi Validasi
Olahan Risiko Tinggi (Time To
ereg- (Surat Perintah
(T) Respon)
rba.pom.go.id Bayar) Tambahan Data/ Tolak/ Persetujuan
PERSYARATAN MENENGAH MENENGAH TINGGI
RENDAH TINGGI (*) Tidak berlaku untuk
Komposisi komposisi tunggal, untuk MR
*Proses Produksi dan MT hanya input komposisi
Kode Produksi pada sistem
Masa Simpan
Rancangan Label (**) Berlaku untuk
Spesifikasi Bahan produk impor
Hasil Analisa Produk Akhir
Hasil Analisa Zat Gizi*** (***) Untuk produk yang
Terjemahan Label ** mencantumkan tabel Informasi
Foto Produk** Nilai Gizi (ING) pada label
Sertifikat SNI****
Sertifikat PMR (****) Berlaku untuk produk
Health Certificate /
SNI wajib atau produk yang
Free Sale Certificate** mencantumkan tanda SNI pada
label (SNI sukarela)
11 PB-UMKU REGISTRASI PANGAN OLAHAN

• Izin Edar Pangan Olahan


Baru • Izin Edar Pangan Olahan dengan Notifikasi
• Sertifikat Persetujuan Pangan Olahan Wajib SNI
• Sertifikat Pemenuhan Komitmen Pangan Olahan

• Sertifikat Pemenuhan Komitmen Variasi Minor Pangan Olahan


• Sertifikat Pemenuhan Komitmen Variasi Mayor Pangan Olahan
• Sertifikat Persetujuan Variasi Mayor Pangan Olahan Wajib SNI
Variasi • Izin Variasi Nama Produsen Pangan Olahan
• Izin Variasi Nama dan/atau Alamat Kantor Importir Pangan
Olahan Selama Masih dalam Satu Provinsi
• Izin Variasi Mayor Pangan Olahan

Ulang • Sertifikat Pemenuhan Komitmen Ulang Pangan Olahan


CONTOH OUTPUT PB-UMKU
Sertifikat Pemenuhan Komitmen Sertifikat Persetujuan Izin Edar
Pangan Olahan Pangan Olahan Pangan Olahan
Kewajiban Pemenuhan Komitmen Pelaku Usaha
• Persyaratan penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik
(CPPOB);
• Persyaratan keamanan pangan olahan meliputi cemaran
mikrobiologi, cemaran logam berat, cemaran kimia, dan tidak
menggunakan bahan berbahaya;
• Persyaratan mutu pangan olahan, dengan memastikan produk
memenuhi karakteristik dasar, persyaratan mutu dan gizi produk
yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
• Persyaratan label pangan olahan.

Paling lama 12 bulan tidak dapat memenuhi Komitmen, maka Sertifikat


Pemenuhan Komitmen Pangan Olahan akan dibatalkan.
REGISTRASI IZIN EDAR BADAN POM
(MD/ML)
Diajukan
yang untukperbedaan
memiliki setiap Pangan
dalamOlahan,
termasuk
hal :

JENIS PANGAN
NAMA DAN/ATAU ALAMAT
PRODUSEN WILAYAH INDONESIA
KOMPOSISI
NAMA DAN/ATAU ALAMAT
IMPORTIR/ DISTRIBUTOR
DESAIN/RANCANGAN
LABEL NAMA DAN/ATAU ALAMAT
PRODUSEN ASAL LUAR NEGERI
JENIS KEMASAN
Tarif PNBP Registrasi Pangan Olahan PP No. 32
Tahun 2017
Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak
yang Berlaku pada Badan Pengawas Obat dan Makanan
1. Jenis Pangan
Tarif PNBP 2. Jenis Registrasi (Daftar Baru, Perubahan Data,
ditentukan Daftar Ulang)
berdasarkan 3. Jenis Perubahan Data (Untuk Pendaftaran
Variasi/Perubahan Data)
4. Kantor POS & Teller
Pembayaran/ 5. Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
Penyetoran 6. E-Banking / M-Banking
PNBP dapat 7. Electronic Data Capture (EDC)
dilakukan melalui 8. Tokopedia
9. Buka Lapak

Petunjuk Lengkap Pembayaran PNBP: http://bit.ly/PetunjukPembayaranPNBP


1. Usaha mikro
Modal usaha sp maks 1M tdk termsk tanah & bangunan
2. Usaha Kecil
Input formulir pengajuan PNBP 50% pada
Modal usaha > 1M sp 5 M tdk termsk tanah & sistem e-registration
bangunan

PP nomor 7 th 2021
DUKUNGAN BAGI UMKM Sebagian besar UMKM
termasuk dalam kelompok tersebut

Coaching clinic Usaha Kecil dan Registrasi pangan olahan risiko rendah
Mikro (UKM) dan sangat rendah melalui notifikasi dan
tidak dipersyaratkan hasil analisa

Simplifikasi dengan Penghapusan Pemeriksanaan sarana dalam rangka


Persyaratan Izin Produsen untuk Pemenuhan CPPOB untuk UMKM
Registrasi BTP difokuskan pada pelaksanaan
hygiene sanitasi

Sesuai PP 32/2017 biaya registrasi Balai POM dapat melakukan sampling


oleh industri mikro dan kecil 50% dari & uji produk UMKM sesuai kriteria, dan
tarif normal dokumen dapat digunakan untuk registrasi

Pengujian sesuai persyaratan produk,


perhatikan jenis uji dan satuan
yang
Pahami pedoman dan peraturan yang berlaku

Pastikan data dan Informasi sahih dan benar

Pelajari secara mendalam karakteristik


produk pangan
Lakukan self assessment sebelum memproses
data kepada petugas
Gunakan Checklist untuk mempermudah
penyiapan dokumen

JANGAN GUNAKAN BIRO JASA !!!

1. Pastikan pelaku usaha memiliki NIB di OSS RBA


2. Pastikan memilih KBLI pada OSS sesuai dengan kategori
pangan yang akan didaftarkan
3. Pastikan pemilihan ID PB-UMKU sesuai produk yang
didafarkan
Izin Penerapan
Cara Produksi Pangan Olahan Yang
Baik
(IP CPPOB)
Cara Produksi Pangan Olahan yang
Baik
Izin Penerapan
Izin Penerapan CPPOB adalah
dokumen sah yang
Cara Produksi merupakan bukti
Pangan Olahan bahwa sarana
Rekomendasi Produksi Pangan
Olahan telah
Pemeriksaan Sarana memenuhi dan
Produksi Pangan menerapkan standar
Olahan (PSB) CPPOB dalam
kegiatan Produksi
Pangan
Olahan
Dasar
HukumMengubah UU No. 18 Tahun 2012
tentang Pangan, khususnya substansi
tentang perizinan berusaha

PP No 5 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Perizinan Menetapkan 24 jenis perizinan
Berusaha Berbasis Risiko berusaha pangan olahan

PerBPOM No. 10 Tahun 2021 Standar


Kegiatan Usaha Dan Produk Pada Mengatur 24 standar
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Obat Dan Makanan kegiatan usaha untuk sub
sektor pangan olahan
24 JENIS
PERIZINA
N
BERUSAH
A
SEKTOR
PANGAN
1. Izin Penerapan Cara Produksi Pangan OLAHAN
Peraturan Badan POM
Olahan yang Baik (CPPOB) Nomor 22 Tahun 2021
2. Izin Penerapan Program Manajemen Risiko tentang Tata Cara Izin
(PMR) Sarana Produksi Pangan Olahan Penerapan CPPOB
Ketentuan
Umum
• Izin Penerapan CPPOB diterbitkan
sesuai dengan lokasi dan/atau proses
Produksi Pangan Olahan.
• Izin Penerapan CPPOB berlaku untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun
sepanjang:
 tidak terdapat perubahan
 sarana Produksi Pangan Olahan tetap
memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan-
undangan
• Masuk melalui aplikasi OSS RBA
dan
memilih e-sertifikasi
e-
sertifikasi.pom.go.id 1. Sertifikat: Izin
Penerapan CPPOB
dalam rangka
Ekspor => DitWas
Produksi Pangan
Olahan
2. CPPOB untuk
Pendaftaran: Izin
Penerapan CPPOB
dalam rangka
Pendaftaran
Pangan Olahan =>
UPT BPOM
Pendaftaran Akun e-
sertifikasi
Unggah Data Profil
Perusahaan
Verifikasi terhadap
data paling lama 3
(tiga) Hari sejak
Harus memiliki tanggal input
Nomor Induk
Berusaha (NIB)
Melakukan
pendaftaran melalui
laman resmi
e-sertifikasi.pom.go.id
Pembayaran
PNBP
 Permohonan penerbitan Izin Penerapan CPPOB, perpanjangan Izin
Penerapan CPPOB atau perubahan Izin Penerapan CPPOB dikenai
biaya sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Saat ini yang berlaku sesuai dengan PP No 32 Tahun 2017 untuk Izin
Penerapan CPPOB ekspor. PNBP untuk CPPOB pendaftaran Belum
diberlakukan. Untuk Produsen UMK biaya PNBP Rp 0,- (sedang dalam
proses).
 Pembayaran PNBP dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender
terhitung sejak tanggal terbit SPB, dengan nominal sesuai yang tertera
pada SPB dan dilakukan melalui mekanisme e-payment yang akan
disetorkan langsung ke kas negara
 Dalam hal permohonan ditolak, biaya yang telah dibayarkan tidak
dapat ditarik kembali
Pengajuan Permohonan
Penerbitan Izin Penerapan CPPOB

Mengisi data dan mengunggah dokumen

1. Peta lokasi sarana produksi


2. Denah bangunan (lay out) sarana produksi
3.Panduan mutu meliputi dokumen yang memuat
persyaratan untuk penerapan CPPOB di sarana produksi
4. Deskripsi Pangan Olahan
5. Alur proses produksi beserta penjelasannya

Produsen melakukan pembayaran PNBP paling lama 7


(tujuh) hari kalender terhitung sejak tanggal unggah
dokumen persyaratan.
Panduan Mutu, minimal memuat:
1. Prosedur pengolahan air yang digunakan sebagai bagian dari produk atau kontak dengan produk;

2.Prosedur penanganan ketidaksesuaian terhadap proses produksi dan persyaratan keamanan dan mutu bahan baku
serta produk yang ditetapkan;

3. Prosedur penanganan alat/wadah yang rusak/tak terpakai;

4. Program pemantauan dan pemeliharaan alat ukur seperti kalibrasi dan atau verifikasi;

5. Prosedur penanganan bahan kimia nonpangan; https://bit.ly/SOPIzinPenerapanCPPOB


6. Prosedur penanganan limbah baik limbah padat maupun cair sisa produksi;

7. Program terkait kesehatan, pelatihan dan penerapan hygiene sanitasi karyawan;

8. Ketentuan terkait penyimpanan, termasuk penerapan sistem FIFO (First In First Out)/FEFO (First Expire First Out);

9. Prosedur terkait sistem ketertelusuran dan penarikan produk dari peredaran; dan

10.Panduan Operasional Pembersihan dan Sanitasi meliputi: a. Program pembersihan dan sanitasi bangunan dan area
pengolahan; dan b. Program pembersihan dan sanitasi mesin dan peralatan produksi; dan
11. Program/prosedur pengendalian hama (termasuk mapping-nya).
Alur Penerbitan Izin Penerapan
CPPOB Produsen UMK Pangan
Risiko Rendah

upload Evaluasi
dokumen
persyaratan Penerbitan Pemeriksaan Tindakan
Pendaftaran dokumen
+ Surat persyaratan izin Sarana Perbaikan
akun OSS dan e-
Pemenuhan + penerapan
sertifikasi
Komitmen Pembayaran CPPOB
CPPOB
Penerapan PNBP Rp. 0,- Dalam waktu 12
CPPOB bulan
setelah penerbitan
izin
Contoh Format Surat Format Izin Penerapan
Pemenuhan Komitmen CPPOB UMK – Risiko
Rendah
Izin Penerapan ini dapat dibatalkan,
apabila terjadi perubahan yang
mengakibatkan tidak terpenuhinya
persyaratan Cara Produksi Pangan
Olahan yang Baik dan peraturan
perundangan di bidang pangan.

1. Dokumen ini diterbitkan sistem OSS


berdasarkan data dari Pelaku Usaha,
tersimpan dalam sistem OSS, yang menjadi
tanggung jawab Pelaku Usaha.
2. Dalam hal terjadi kekeliruan isi dokumen
ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.
3. Dokumen ini telah ditandatangani secara
elektronik menggunakan sertifikat
elektronik yang diterbitkan oleh BSrE-
BSSN.
4. Data lengkap Perizinan Berusaha dapat
diperoleh melalui sistem OSS
menggunakan hak akses.
Penerbitan Izin Penerapan CPPOB
Produsen UMK Pangan Risiko
Sedang

upload Evaluasi
Penerbita Tindakan
Pendaftaran dokumen dokumen Pemeriksaa
n izin Perbaika
akun OSS dan e- persyaratan + persyaratan + n Sarana
penerapa n
sertifikasi Surat Pembayaran
n CPPOB
CPPOB Pemenuhan PNBP = Rp.
Standar + Hasil 0,- Dalam waktu 12
penilaian bulan
mandiri CPPOB setelah penerbitan
dengan nilai izin
minimal B)
Formulir Penilaian Mandiri
• Sesuai dengan implementasi cara produksi pangan olahan yang baik
Diisi oleh pelaku di
usaha sarananya

Aspek yang dinilai sesuai dengan • 0 = belum diterapkan 1 = belum diterapkan secara konsisten
checklist form pemeriksaan sarana • 2 = sudah diterapkan secara konsisten TB jika tidak berlaku
68

Disertai dengan bukti penerapan • Foto atau dokumen sesuai dengan aspek yang
dinilai

Total nilai aspek • A (baik : 121-136 B (baik) : 109-


yang Sekali) : 68-108 120
diimplementasikan • C (kurang) D (jelek) : <68

Nilai •B
minimum
Checklist
Penilaian
Mandiri
Penerapa
n CPPOB 26
Contoh Format Format Izin Penerapan
Surat Pemenuhan CPPOB UMK – Risiko
Standar Sedang
Izin Penerapan ini dapat dibatalkan,
apabila terjadi perubahan yang
mengakibatkan tidak terpenuhinya
persyaratan Cara Produksi Pangan
Olahan yang Baik dan peraturan
perundangan di bidang pangan.

1. Dokumen ini diterbitkan sistem OSS


berdasarkan data dari Pelaku Usaha,
tersimpan dalam sistem OSS, yang menjadi
tanggung jawab Pelaku Usaha.
2. Dalam hal terjadi kekeliruan isi dokumen
ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.
3. Dokumen ini telah ditandatangani secara
elektronik menggunakan sertifikat
elektronik yang diterbitkan oleh BSrE-
BSSN.
4. Data lengkap Perizinan Berusaha dapat
diperoleh melalui sistem OSS
menggunakan hak akses.
mengacu pada
Pelaksanaan
Pemeriksaan
Sarana
Produksi
Pangan
Olahan

• Pendaftaran akun OSS • Pelaksanaan Pemeriksaan Jika tidak memerlukan


• Pendaftaran akun sarana oleh Tim Tindakan Perbaikan
Sertifikasi diterbitkan izin
e- sertifikasi CPPOB • BAP, Form Penilaian
• Pengajuan izin CPPOB, penerapan CPPOB
penerapan CPPOB Form CAPA, Laporan minimal Nilai B
(upload dokumen Pemeriksaan, dan surat
Tindak Lanjut ke https://e-
persyaratan) sertifikasi.pom.go.id/
20 HK 40HK
Jika memerlukan Tindakan
• Evaluasi Perbaikan: Penerbitan izin
dokumen 10 HK • Surat Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan (10 HK) penerapan CPPOB
persyaratan + diterbitkan oleh BPOM
• Pembayaran 30 HK • Laporan Tindakan Perbaikan
PNBP dari produsen (30 HK)
• Evaluasi Tindakan Perbaikan

Penolakan Izin CPPOB jika Produsen:


• Tidak memenuhi persyaratan CPPOB setelah
menyampaikan Tindakan Perbaikan paling banyak 3
(tiga) kali
• Tidak menyampaikan Tindakan perbaikan paling lama 6
bulan sejak tanggal Surat Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan
Format Izin Penerapan CPPOB
Produsen Menengah dan
Besar
Izin Penerapan ini dapat dibatalkan, apabila terjadi
perubahan yang mengakibatkan tidak
terpenuhinya persyaratan Cara Produksi Pangan
Olahan yang Baik dan peraturan perundangan di
bidang pangan.

1. Dokumen ini diterbitkan sistem OSS berdasarkan data


dari Pelaku Usaha, tersimpan dalam sistem OSS, yang
menjadi tanggung jawab Pelaku Usaha.
2. Dalam hal terjadi kekeliruan isi dokumen ini akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik
menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
BSrE-BSSN.
4. Data lengkap Perizinan Berusaha dapat diperoleh
melalui sistem OSS menggunakan hak akses.
perubahan perubahan perubahan penambahan perubahan
nama alamat tanpa proses fasilitas baru denah
pemegang Izin perubahan produksi; bangunan
tanpa
lokasi (lay out)
perubahan
kepemilikan

Penilaian dilakukan melalui Penilaian dilakukan sesuai dengan permohonan


verifikasi dokumen penerbitan Izin Penerapan CPPOB baru
Mengunggah permohonan perubahan dan
dokumen ke e-sertifikasi.pom.go.id

Penilaian permohonan perubahan dilakukan


Permohonan melalui verifikasi dokumen.

Perubahan Penilaian terhadap permohonan perubahan


dilaksanakan sesuai dengan tata cara penilaian
permohonan baru
Kepala Badan menerbitkan surat persetujuan
atau penolakan perubahan berdasarkan hasil
penilaian
Perpanjangan Izin
Penerapan
CPPOB
• Izin penerapan CPPOB yang akan habis masa
berlakunya dapat dilakukan perpanjangan
paling cepat dalam waktu 6 (enam) bulan
sebelum tanggal masa berlaku Izin Penerapan
CPPOB berakhir
• Perpanjangan dapat dilaksanakan dengan
mempertimbangkan penilaian terhadap
pemenuhan CPPOB berdasarkan hasil
pemeriksaan surveilan, inspeksi rutin, riwayat
produk yang diedarkan, dan/atau hasil
pengawasan
Pengawasan Penerapan
CPPOB
Berdasarkan hasil pengawasan, Izin Penerapan CPPOB dapat
dilakukan penilaian kembali apabila di sarana Produksi Pangan
Olahan ditemukan hal yang sudah tidak sesuai dengan pedoman
penerapan CPPOB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Dilakukan melalui pengawasan rutin dan pengawasan insidental.

Pelaksanaan pengawasan dilaksanakan sesuai dengan pedoman


pemeriksaan sarana Produksi Pangan Olahan yang ditetapkan oleh
Kepala Badan.
APLIKASI E-SERTIFIKASI DALAM RANGKA PENGAJUAN
IZIN PENERAPAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK
(IP CPPOB) TERINTEGRASI OSS RBA
MENGAJUKAN IZIN
PENERAPAN CPPOB MELALUI OSS
 Klik tombol Pemenuhan Persyaratan K/L
A Tampilan jika belum memiliki akun e-
sertifikasi

Tampilan jika sudah memiliki akun e-


B
sertifikasi
REGISTRASI AKUN
Registrasi Akun E-sertifikasi

- NPWP teíintegíasi dengan KSWP (DJP)


- NPWP ľidak Valid : Belum melunasi Pajak 2
tahun teíakhií, No NPWP tidak teídaftaí, Belum
update data NPWP pada sistem OSS

- UMK -> Akte boleh menggunakan No. NIB

- Nilai asset sesuai dengan data di OSS, penulisan tanpa


tanda baca
- Aset selain tanah bisa beíupa : peíalatan, stok bahan
baku
- Nilai asset selain tanah beípengaíuh ke nominal
PNBP
Registrasi Akun

- Apabila akun disetujui Infoímasi Akun (


useíname dan passwoíd ) akan dikiíimkan ke
ľimeline 3 Haíi Keíja
email penanggung jawab dan email
koíespondensi
- Cek foldeí spam
MELENGKAPI PROFILE SARANA
Melengkapi Profile Sarana

- Buka URL aplikasi :


https://e-sertifikasi.po
m.go.id
- Login
menggunakan
username dan
password
- Pada halaman
dashboard klik Akun
Saya – Profile
Perusahaan
Melengkapi Profile Sarana
- Klik Tab data Industri
- (Data Komoditi,
Data Aset,
Profile)
- Lakukan
perubahan data
yang diinginkan
- Klik Simpan
perubahan untuk
menyimpan
perubahan data
Melengkapi Profile Sarana

Data Industri dan Data


Penanggung jawab wajib klik
tombol Mengajukan
Perubahan agar dapat
dilakukan evaluasi oleh
admin.
Melengkapi Profile Sarana

1. Jenis : Pabrik, Toko


2. Lokasi : Daerah lainnya,
Estate Industri
3. Alamat cukup inputkan
nama jalan
Alamat pabrik berpengaruh
pada :
- data alamat pada
sertifikat
/ Izin penerapan CPPOB
- Pemilihan UPT yang akan
melakukan evaluasi
Melengkapi Profile Sarana

1. Komoditi : Pangan
2. Jenis : Bahan Pangan / BTP
3. No. SIK /Tgl : Tulis “–” untuk pangan
Melengkapi Profile
Sarana

Tambahkan fasilitas yang terdapat


pada pabrik
Melengkapi Profile Sarana
1. Klik tanda +
2. Klik tambah
sediaan

3. Bentuk sediaan
merupakan
Jenis pangan
yang
diproduksi
4. Jenis pangan
disesuaikan
dengan Perka
Kategori Pangan
(34/2019)
Melengkapi Profile Sarana
Melengkapi Profile Sarana

1. Daftar kantor : Pusat


atau Cabang
2. Izin/SK : digunakan di
kolom izin produksi pada
menu bentuk sediaan
MENGAJUKAN IZIN
PENERAPAN CPPOB
Mengajukan Izin Penerapan CPPOB

1. Sertifikat : Izin
Penerapan
CPPOB dalam
rangka Ekspor
2. CPPOB untuk
Pendaftaran :
Izin Penerapan
CPPOB dalam
rangka
pendaftaran
pangan Olahan
Mengajukan Izin Penerapan CPPOB

1. Daftar
Pengajuan
2. Monitoring
status
pengajuan
3. Download file
sertifikat
4. Klik Tambah
untuk
pengajuan baru
Mengajukan Izin Penerapan CPPOB

1. Pabíik : Pilih pabíik yang jenis pangannya akan diseítifikasi


2. Jenis : Bahan Pangan / B ľP
3. U PT : U P T teídekat daíi alamat pabíik
4. Peímohonan : Baíu/Peípanjangan/Peíubahan Nama
5. ID Izin OSS : pilih sesuai id izin UMKU yang dibuat di oss
Mengajukan Izin Penerapan CPPOB

1. Pilih bentuk sediaan yang akan disertifikasi


2. 1 pengajuan = 1 bentuk sediaan
3. Risiko produk sesuai kategori pangan
Mengajukan Izin Penerapan CPPOB

Menyimpan draft pengajuan

1. Upload semua dokumen persyaratan sesuai


PerBPOM 22/2021 1. Ceklist surat pernyataan
2. Format *.pdf 2. No. Formulir : No Surat
3. Ukuran maksimal 1 dokumen 30MB permohonan dari Pelaku Usaha
4. Maksimal Upload 20 dokumen 3. Surat permohonan tidak
diupload
Mengajukan Izin Penerapan CPPOB

1. Monitoring status
pengajuan
2. Upload file CAPA
3. View Sertifikat

Timeline 60 HK
(sesuai PerBPOM
22/2021)
EVALUASI PENGAJUAN
CETAK PERIZINIAN BERUSAHA UMKU
• Login OSS
• Klik Menu PB-UMKU
• Klik Permohonan Baru
• Pilih KBLI yang akan dicetak
• Klik Perizinan Berusaha UMKU

Anda mungkin juga menyukai