DASAR HUKUM
UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
Pasal 91
(1) Dalam hal pengawasan keamanan, mutu,
dan Gizi, setiap Pangan Olahan yang dibuat di
dalam negeri atau yang diimpor untuk
diperdagangkan dalam kemasan eceran,
Pelaku Usaha Pangan wajib memiliki izin
edar.
(2) Kewajiban memiliki izin edar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikecualikan terhadap
Pangan Olahan tertentu yang diproduksi oleh
industri rumah tangga.
PERATURAN REGISTRASI PANGAN OLAHAN
UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
Pasal 91
(3) Ketentuan mengenai kewajiban memiliki izin
edar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 142
Pelaku Usaha Pangan yang dengan sengaja tidak memiliki
izin edar terhadap setiap Pangan Olahan yang dibuat di
dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan
dalam kemasan eceran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 91 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
PERATURAN REGISTRASI PANGAN OLAHAN
DASAR HUKUM
PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
Pasal 34
(1) Setiap Pangan Olahan yang diproduksi di dalam negeri atau
yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran
sebelum diedarkan wajib memiliki izin edar, kecuali Pangan
Olahan tertentu yang diproduksi oleh industri rumah tangga.
(2) lzin edar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh
Kepala Badan berdasarkan hasil pcnilaian Keamanan Pangan,
Mutu Pangan, dan Gizi Pangan Olahan.
(3) Ketentuan lcbih lanjut mengenai tata cara pemberian izin edar
untuk Pangan Olahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur dengan Peraturan Kepala Badan.
PERATURAN REGISTRASI PANGAN OLAHAN
DASAR HUKUM
PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
Pasal 35
(1) Pangan Olahan tertentu yang diproduksi oleh industri
rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat
(1) wajib memiliki rzin produksi Pangan Olahan industri
rumah tangga.
(2) Izin produksi Pangan Olahan yang diproduksi oleh industri
rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan dalam bentuk sertifikat produksi Pangan Olahan
industri rumah tangga yang diterbitkan oleh bupati/wali
kota
PERATURAN REGISTRASI PANGAN OLAHAN
DASAR HUKUM
Per Badan POM No. 27 Tahun 2017 tentang Pendaftaran pangan olahan
Pasal 2
1) Setiap Pangan Olahan yang di produksi di dalam negeri atau yang
diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran wajib memiliki
Izin Edar.
3) Izin Edar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Kepala
Badan.
4) Kemasan eceran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kemasan akhir Pangan yang tidak boleh dibuka untuk dikemas kembali
dan diperdagangkan.
PERATURAN REGISTRASI PANGAN OLAHAN
DASAR HUKUM
Setiap pangan yang diedarkan di wilayah NKRI yang diproduksi di dalam negeri atau yang
diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan berlabel wajib memiliki
Pangan Segar Asal Pangan Segar Asal Pangan Segar Asal Ikan (PSAI)
Tumbuhan (PSAT) Hewan (PSAH) → Sertifikat kelayakan SP-PIRT MD/ML
→ Nomor → nomor pengolahan (SKP), sertifikat
pendaftaran ( registrasi penerapan program
PD/PL/PDUK) (PHD/PHI) manajemen mutu terpadu, Dinkes
sertifikat kesehatan produk Kab/Kota
OKKPP/ pengolahan ikan
OKKPD
Dit RPO
CONTOH Pangan Segar Asal Ikan
(PSAI) → Sertifikat
kelayakan pengolahan
(SKP), sertifikat penerapan
Pangan Segar Asal Pangan Segar Asal program manajemen mutu
Tumbuhan (PSAT) Hewan (PSAH) terpadu, sertifikat SP-PIRT
→ Nomor → nomor kesehatan produk MD/ML
pendaftaran ( registrasi pengolahan ikan
PD/PL/PDUK) (PHD/PHI)
Jenis pangan PIRT
Kurma Ikan Segar Seluruh Jenis Pangan
Susu Segar (dari mengacu pada lampiran
Kopra Udang Segar Olahan, misal :
Sapi, Peraturan Badan POM
Biji Lada Kambing, Kuda, dll) Filet Ikan Beku Air Mineral (Air Minum
No 22 Tahun 2018
Beras Karkas Daging Tuna giling beku Tentang Pedoman Dalam Kemasan),
Buah Utuh Segar Beku (tuna ground meat Pemberian Sertifikat Ikan Sarden dalam
Sayuran Segar Telur beku) Produksi PIRT Kaleng, Minuman Sari
Sayuran Kering Telur Asin Mentah Surimi Beku Buah Jeruk, Susu
Biji Kopi Segar Sarang Burung Cumi-Cumi Kering Misal : Minuman Serbuk, Full Krim UHT,
(tanpa sangrai), Walet Caviar, dll* Formula Bayi,
Abon Ikan Kering,
dll* Madu Murni, dll* Minuman Ibu Hamil,
Minyak Kelapa, Dodol,
dll
Gula Jawa dll
PERBEDAAN IZIN EDAR BADAN POM (MD/ML)
DENGAN SERTIFIKAT PRODUKSI
PANGAN OLAHAN INDUSTRI RUMAH TANGGA
(SPP-IRT)
di BPOM
6. Tepung dan Hasil Olahnya
7. Minyak dan Lemak
8. Selai, Jeli, dan sejenisnya
(MD/ML)
9. Gula, Kembang Gula, dan Madu
10. Kopi dan Teh Kering
11. Bumbu
12. Rempah-Rempah
13. Minuman Serbuk Jenis Pangan MD/ML
14. Hasil Olahan Buah → semua pangan
15. Hasil Olahan Biji-Bijian, Kacang- olahan
Kacangan, dan Umbi
15 KODE JENIS PANGAN DAN CONTOH PRODUK PIRT dalam Peraturan
BPOM No 22 Tahun 2018
Kode Jenis Contoh Jenis Kode Jenis Contoh Jenis Kode Jenis Contoh Jenis
Pangan Pangan Pangan Pangan Pangan Pangan
1 Hasil abon sapi, 6 Tepung & snack 11 Bumbu bumbu kering,
Olahan dendeng Hasil makanan bumbu pecel
Olahannya ringan
Daging
Kering
2 Hasil keripik 7 Minyak minyak zaitun, 12 Rempah- bubuk
Olahan ikan, ikan & minyak salad rempah ketumbar
Ikan asin kering Lemak
Kering
3 Hasil abon ayam 8 Selai, Jeli selai buah, 13 Minuman serbuk jahe
Olahan & jeli agar Serbuk
Sejenisny
Unggas a
Kering
4 Hasil keripik 9 Gula, Sirup fruktosa, 14 Hasil Olahan manisan buah,
Olahan bayam Kembang sirup jagung Buah kismis
Sayur , Gula, Madu
keripik
jamur
IZIN EDAR Peraturan Badan POM No. 27 Tahun 2017 tentang
Pendaftaran Pangan Olahan
PANGAN OLAHAN
KETENTUAN UMUM
Setiap pangan olahan yang diproduksi di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan
dalam kemasan eceran sebelum diedarkan wajib memiliki Izin Edar
MEMENUHI KRITERIA
• Parameter keamanan → cemaran (fisik, mikroba,
km
ia
i ),
persyaratan BTP dan bahan penolong
• Parameter mutu → karakteristik dasar (contoh: bakso
daging, syarat : kandungan daging ≥45%, protein ≥11%,
lemak ≤10%
• Parameter gizi → ING, klaim
• Persyaratan Label
PANGAN OLAHAN
YANG WAJIB DAFTAR DI BADAN POM
Jenis pangan:
1. Pangan olahan dijual dalam kemasan
eceran
2. Pangan Fortifikasi
3. Pangan Wajib SNI
4. Pangan yang ditujukan untuk uji pasar
5. Bahan Tambahan Pangan (BTP)
PANGAN OLAHAN YANG TIDAK WAJIB MEMILIKI IZIN EDAR BADAN POM
Pangan Olahan yg mempunyai masa simpan kurang dari 7 (tujuh) hari;
Pangan Olahan yg digunakan lebih lanjut sbg bahan baku & tdk dijual
secara langsung kpd konsumen akhir;
Pangan Olahan yg dikemas dlm jumlah besar & tdk dijual secara langsung
kpd konsumen akhir;
Pangan, tidak termasuk BTP, yg dijual dan dikemas langsung di hadapan
pembeli dlm jumlah kecil sesuai permintaan konsumen;
Pangan Olahan yg diproduksi oleh industri rumah tangga pangan;
Pangan Olahan yg diimpor dlm jumlah kecil untuk keperluan: sampel
dalam rangka pengujian; penelitian; dan/atau konsumsi sendiri;
Pangan program pemerintah;
Pangan donasi;
Pangan siap saji; dan/atau
Pangan yg hanya mengalami pengolahan minimal (pasca panen) meliputi
pencucian, pengupasan, pengeringan, penggilingan, pemotongan,
penggaraman, pembekuan, pencampuran, pelilinan, dan/atau blansir
tanpa disertai perubahan bentuk.
Penjelasan Badan POM tentang Ketentuan Perizinan Pangan Olahan
yang Disimpan Beku
• Pangan olahan beku (frozen food) merupakan pangan olahan yang diproduksi dengan
menggunakan proses pembekuan dan dipertahankan tetap beku pada suhu -18°C
sepanjang rantai distribusi dan penyimpanannya, contohnya seperti es krim.
• Pangan olahan siap saji dalam peredarannya dapat disimpan sementara pada suhu beku
untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga mutu produk sebelum didistribusikan
dan disajikan hingga sampai ke tangan konsumen. Contoh pangan olahan siap saji yang
disimpan beku, seperti mie ayam yang dibekukan atau ayam berbumbu yang dibekukan
• Pangan olahan siap saji yang disimpan sementara pada suhu beku selama pendistribusian
dengan masa simpan kurang dari 7 (tujuh) hari dan diproduksi berdasarkan pesanan (by
order) tidak wajib memiliki izin edar, baik dari Badan POM maupun dari pemerintah
daerah kabupaten/kota.
• Pangan olahan beku dan pangan olahan siap saji yang disimpan beku dengan masa simpan
7 (tujuh) hari atau lebih dan diproduksi secara masal wajib memiliki Izin Edar dari Badan
POM, bukan dari pemerintah daerah kabupaten/kota.
REGISTRASI PANGAN OLAHAN
TERINTEGRASI
ONLINE SINGLE SUBMISSION
(OSS) RISK BASED APPROACH
(RBA)
Latar Belakang
2022 2021
Implementasi Peraturan BPOM No. 10 Tahun 2021 Standar PP No. 5 Tahun 2021
Registrasi Pangan Kegiatan Usaha dan Produk Pada tentang Penyelenggaraan
Berbasis Risiko Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Obat dan Makanan Risiko
ereg-rba.pom.go.id e-reg.pom.go.id
Tahapan Implementasi Registrasi Pangan
Olahan Terintegrasi OSS RBA
Tahap 3
Tahap 3
Tahap 1 Tahap 5
Penjajakan
Pembuatan Integrasi Uji Coba Alur
cetak biru dengan OSS Proses (Juni -
(2021) (Jan – Maret) September)
Implementasi,
Monitoring serta
Perbaikan Aplikasi
Sosialiasi
Penyusunan Peraturan Pengembanga dan Konblik
Registrasi Pangan n Aplikasi (Juni-
Olahan (Maret –Juni) September)
Tahun 2021
Tahun 2022
Penentuan Tingkat Risiko Perizinan
di Registrasi Pangan Olahan
Evaluasi
BTP, Minuman Beralkohol, Pangan Olahan dengan Proses Pasteurisasi,
Sterilisasi Komersial/Teknologi Baru Lainnya. Output
01 • Registrasi variasi mayor pangan risiko tinggi izin edar
RISIKO TINGGI (NOTIFIKASI)
Registrasi Baru pangan risiko tinggi dengan PMR, sertifikat SNI (Sukarela),
Penilaian
pangan sejenis (risiko tinggi) yang telah memiliki izin edar, dan pangan label
organik
RISIKO MENENGAH TINGGI (MT) Output Verifikasi
02 Registrasi baru Pangan Wajib SNI sertifikat persetujuan sertifikat
Registrasi variasi mayor pangan risiko menengah tinggi SNI
RISIKO MENENGAH RENDAH (MR)
Notifikasi
• Registrasi baru Pangan Olahan Tanpa Klaim, Tanpa Peruntukan, dengan
atau Tanpa Penyimpanan Beku, disertai: Penggunaan Bahan Tambahan
Pangan (BTP) Tanpa ADI atau Tanpa Batas Maksimum (CPPB), atau Tanpa
03 Penggunaan BTP atau Bahan Baku yang Memiliki Batas Maksimum
Penggunaan
• Registrasi ulang Output sertifikat Tanpa
• Registrasi variasi minor seluruh pangan (MR,MT, T) pemenuhan komitmen Penilaian
• Registrasi variasi mayor pangan risiko menengah rendah
Perbedaan Sebelum dan Sesudah Implementasi RBA
*SLA dihitung setelah pembayaran biaya registrasi dan bersifat time to respond
PERUBAHAN IZIN EDAR PANGAN
OLAHAN BPOM (per September 2022)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Terima
OSS Pengiriman Paramet Sistem Ereg RBA
Parameter er dan
1. Pastikan telah memiliki hak akses dan Data OSS Data OSS
2. Kunjungi https://oss.go.id Mengajukan dan Melengkapi
3. Pilih MASUK Permohonan beserta
4. Masukkaan Username dan Password Pemenuhan Persyaratan
beserta
CAPTCHA, klik MASUK Pengiriman SPB
Pengiriman
5. Klik Menu PB-UMKU dan pilih
Permohonan Baru
Gate status Penerimaan PNBP
REGISTRASI AKUN*
Input data & upload dokumen
1 terkait perusahaan dan pabrik
untuk mendapatkan
User ID & Password
REGISTRASI PRODUK
PANGAN OLAHAN * Perusahaan yang telah
memiliki akun di e-reg lama
Input data & upload
2 dokumen
harus melakukan registrasi
akun kembali di ereg RBA
terkait produk pangan tetapi akan langsung
untuk mendapatkan disetujui
PB UMKU Pangan Olahan
1
Alur Registrasi Akun Perusahaan
INTEGRASI
OSS
JENIS PANGAN
NAMA DAN/ATAU ALAMAT
PRODUSEN WILAYAH INDONESIA
KOMPOSISI
NAMA DAN/ATAU ALAMAT
IMPORTIR/ DISTRIBUTOR
DESAIN/RANCANGAN
LABEL NAMA DAN/ATAU ALAMAT
PRODUSEN ASAL LUAR NEGERI
JENIS KEMASAN
Tarif PNBP Registrasi Pangan Olahan PP No. 32
Tahun 2017
Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak
yang Berlaku pada Badan Pengawas Obat dan Makanan
1. Jenis Pangan
Tarif PNBP 2. Jenis Registrasi (Daftar Baru, Perubahan Data,
ditentukan Daftar Ulang)
berdasarkan 3. Jenis Perubahan Data (Untuk Pendaftaran
Variasi/Perubahan Data)
4. Kantor POS & Teller
Pembayaran/ 5. Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
Penyetoran 6. E-Banking / M-Banking
PNBP dapat 7. Electronic Data Capture (EDC)
dilakukan melalui 8. Tokopedia
9. Buka Lapak
PP nomor 7 th 2021
DUKUNGAN BAGI UMKM Sebagian besar UMKM
termasuk dalam kelompok tersebut
Coaching clinic Usaha Kecil dan Registrasi pangan olahan risiko rendah
Mikro (UKM) dan sangat rendah melalui notifikasi dan
tidak dipersyaratkan hasil analisa
2.Prosedur penanganan ketidaksesuaian terhadap proses produksi dan persyaratan keamanan dan mutu bahan baku
serta produk yang ditetapkan;
4. Program pemantauan dan pemeliharaan alat ukur seperti kalibrasi dan atau verifikasi;
8. Ketentuan terkait penyimpanan, termasuk penerapan sistem FIFO (First In First Out)/FEFO (First Expire First Out);
9. Prosedur terkait sistem ketertelusuran dan penarikan produk dari peredaran; dan
10.Panduan Operasional Pembersihan dan Sanitasi meliputi: a. Program pembersihan dan sanitasi bangunan dan area
pengolahan; dan b. Program pembersihan dan sanitasi mesin dan peralatan produksi; dan
11. Program/prosedur pengendalian hama (termasuk mapping-nya).
Alur Penerbitan Izin Penerapan
CPPOB Produsen UMK Pangan
Risiko Rendah
upload Evaluasi
dokumen
persyaratan Penerbitan Pemeriksaan Tindakan
Pendaftaran dokumen
+ Surat persyaratan izin Sarana Perbaikan
akun OSS dan e-
Pemenuhan + penerapan
sertifikasi
Komitmen Pembayaran CPPOB
CPPOB
Penerapan PNBP Rp. 0,- Dalam waktu 12
CPPOB bulan
setelah penerbitan
izin
Contoh Format Surat Format Izin Penerapan
Pemenuhan Komitmen CPPOB UMK – Risiko
Rendah
Izin Penerapan ini dapat dibatalkan,
apabila terjadi perubahan yang
mengakibatkan tidak terpenuhinya
persyaratan Cara Produksi Pangan
Olahan yang Baik dan peraturan
perundangan di bidang pangan.
upload Evaluasi
Penerbita Tindakan
Pendaftaran dokumen dokumen Pemeriksaa
n izin Perbaika
akun OSS dan e- persyaratan + persyaratan + n Sarana
penerapa n
sertifikasi Surat Pembayaran
n CPPOB
CPPOB Pemenuhan PNBP = Rp.
Standar + Hasil 0,- Dalam waktu 12
penilaian bulan
mandiri CPPOB setelah penerbitan
dengan nilai izin
minimal B)
Formulir Penilaian Mandiri
• Sesuai dengan implementasi cara produksi pangan olahan yang baik
Diisi oleh pelaku di
usaha sarananya
Aspek yang dinilai sesuai dengan • 0 = belum diterapkan 1 = belum diterapkan secara konsisten
checklist form pemeriksaan sarana • 2 = sudah diterapkan secara konsisten TB jika tidak berlaku
68
Disertai dengan bukti penerapan • Foto atau dokumen sesuai dengan aspek yang
dinilai
Nilai •B
minimum
Checklist
Penilaian
Mandiri
Penerapa
n CPPOB 26
Contoh Format Format Izin Penerapan
Surat Pemenuhan CPPOB UMK – Risiko
Standar Sedang
Izin Penerapan ini dapat dibatalkan,
apabila terjadi perubahan yang
mengakibatkan tidak terpenuhinya
persyaratan Cara Produksi Pangan
Olahan yang Baik dan peraturan
perundangan di bidang pangan.
1. Komoditi : Pangan
2. Jenis : Bahan Pangan / BTP
3. No. SIK /Tgl : Tulis “–” untuk pangan
Melengkapi Profile
Sarana
3. Bentuk sediaan
merupakan
Jenis pangan
yang
diproduksi
4. Jenis pangan
disesuaikan
dengan Perka
Kategori Pangan
(34/2019)
Melengkapi Profile Sarana
Melengkapi Profile Sarana
1. Sertifikat : Izin
Penerapan
CPPOB dalam
rangka Ekspor
2. CPPOB untuk
Pendaftaran :
Izin Penerapan
CPPOB dalam
rangka
pendaftaran
pangan Olahan
Mengajukan Izin Penerapan CPPOB
1. Daftar
Pengajuan
2. Monitoring
status
pengajuan
3. Download file
sertifikat
4. Klik Tambah
untuk
pengajuan baru
Mengajukan Izin Penerapan CPPOB
1. Monitoring status
pengajuan
2. Upload file CAPA
3. View Sertifikat
Timeline 60 HK
(sesuai PerBPOM
22/2021)
EVALUASI PENGAJUAN
CETAK PERIZINIAN BERUSAHA UMKU
• Login OSS
• Klik Menu PB-UMKU
• Klik Permohonan Baru
• Pilih KBLI yang akan dicetak
• Klik Perizinan Berusaha UMKU