Anda di halaman 1dari 16

BAGIAN IKM-IKK REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN NOVEMBER 2019


UNIVERSITAS HALU OLEO

PELAYANAN HOME CARE DI PUSKESMAS LEPO-LEPO

PENYUSUN:
Harton, S.Ked
K1A1 15 126

PEMBIMBING:
dr. H. Juriadi Paddo, M.Kes

KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN IKM-IKK


RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI BAHTERAMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini, berdampak besar terhadap

tuntutan masyarakat. terhadap peningkatan layanan kesehatan. Pada masa

lampau, masyarakat akan pergi ke fasilitas layanan kesehatan, seperti rumah

sakit, klinik, Puskesmas, praktek dokter dan layanan kesehatan lainnya jika

membutuhkannya, akan tetapi saat ini, banyak masyarakat membutuhkan jasa

layanan kesehatan di komunitas atau di rumah. Selain itu, sistem jaminan

kesehatan saat ini dengan prinsip masa hari rawatan di puskesmas sesingkat

mungkin, sehingga banyak pasien atau masyarakat membutuhkan perawatan

lanjutan di rumah, terutama pada kasus kasus paska stroke, diabetes dengan

luka diabetik dan penyakit jantung. Saat ini, layanan home care masih

dominan dilakukan oleh individu tenaga kesehatan, khususnya perawat dan

dokter keluarga dan belum terorganisasi secara baik, selain itu biasanya

masyarakat yang membutuhkan tenaga kesehatan profesional untuk

melakukan perawatan di rumah menghubungi Puskesmas agar bersedia

mengirimkan perawat atau dokternya untuk visiting ke rumah. Hasil kajian

Depkes RI tahun 2000, diperoleh hasil 97,7 % menyatakan perlu

dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa

perlu standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan

pengelola keperawatan kesehatan di rumah memerlukan izin operasional

(Sinaga, 2017).

1
Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan

komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal

mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau

memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan

meminimalkan akibat dari penyakit (Depkes, 2012). Kebutuhan akan layanan

home care sangatlah tinggi, hal ini seiring dengan peningkatan prevalensi

penyakit kronis atau long life desease, seperti stroke, penyakit jantung dan

diabetes mellitus.

Puskesmas lepo-lepo merupakan puskesmas perawatan (kebidanan

dan unit gawat darurat) yang memiliki wilaya kerja dengan luas yaitu 13.130

Ha. yang terdiri dari 4 kelurahan (Profil Puskesmas Lepo-lepo, 2019).

Wilayah kerja suatu tempat yang luas berkemungkinan besar menjadi faktor

kurangnya cakupan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Faktor ini lah

yang membuat penulis tertarik untuk mengetahui pelayanan homecare di

Puskesmas Lepo-lepo.

B. RumusanMasalah

Bagaimana pelaksanaan pelayanan home care di Puskesmas Lepo-lepo?

C. Tujuan

Mampu mendeskripsikan pelaksanaan pelayanan home care di Puskesmas

Lepo-lepo

2
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Definisi Home care

Menurut Departemen Kesehatan (2002) home care adalah pelayanan

kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada

individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk

meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau

memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.

Home Health Care adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan

sosial diberikan di rumah kepada orang-orang yang cacat atau orang-orang

yang harus tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya (Prastikanala,

20011).

Definisi home care menurut beberapa ahli :

1. Warhola C, 1980

Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis dari

perawatan jangka panjang (long term care) yang dapat diberikan oleh

tenaga profesional maupun non profesional yang telah mendapatkan

pelatihan. Perawatan kesehatan di rumah adalah suatu komponen

pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif

diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang

bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan

kesehatan serta memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan

akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal.

3
2. Sherwen (1991)

Perawatan kesehatan di rumah adalah bagian integral dari

pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu

individu, keluarga dan masyarakat mencapai kemandirian dalam

menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi.

3. Stuart (1998)

Perawatan kesehatan di rumah adalah bagian dari proses

keperawatan di rumah sakit, yang merupakan kelanjutan dari rencana

pemulangan (discharge planning) bagi klien yang sudah waktunya

pulang dari rumah sakit. Perawatan biasanya dilakukan oleh perawat dari

rumah sakit sebelumnya, dilaksanakan oleh perawat komunitas dimana

klien berada, atau dilaksanakan oleh tim khusus yang menangani

perawatan di rumah.

4. American of Nurses Association (ANA) 1992

Pelayanan kesehatan di rumah adalah perpaduan perawatan

kesehatan masyarakat dan ketrampilan teknis yang terpilih dari perawat

spesialis yang terdiri dari perawat komunitas, perawat gerontologi,

perawat psikiatri, perawat maternitas dan perawat medikal bedah.

Jadi, dapat disimpulkan home care adalah pelayanan kesehatan yang

berkesinambungan dan komprehensif kepada seseorang di tempat tinggalnya

dengan tujuan meningkatkan, mempertahankan, dan memaksimalkan tingkat

kemandirian dan meminimalkan akibat penyakit, serta terpenuhinya

kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-spiritual. Pelayanan kesehatan

4
home caredikelola oleh unit/sarana/institusi baik aspek administrasi maupun

aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga profesional

dibantu tenaga non profesional di bidang kesehatan maupun non

kesehatan(Depkes, 2002; Puskesmas Batua, 2016; Sumardi, 2019).

B. Latar Belakang Dibentuknya Home care

Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan

masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna

mewujudkan visi dan misi tersebut berbagai program kesehatan telah

dikembangkan, salah satunya praktek pelayanan keperawatan di rumah (home

care). Pelayanan home care diperkirakan mampu menjangkau masyarakat

karena dilakukan pelayanan kesehatan di rumah pasien. Hal-hal yang menjadi

dasar pertimbangan penentuan pasien home care antara lain: kondisi

ekonomi, kenyamanan pasien, dan kemudahan akses keluarga.

Pelayanan home care di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan

bervariasi. Variasi yang dimaksud adalah bentuk pelayanan yang diberikan

ada yang berupa pelayanan gawat darurat maupun pelayanan pendamping

pasien. Keluarga atau pihak yang mendaftarkan pasienbiasanya memutuskan

untuk melanjutkan perawatan di rumah didasari pada perhitungan ekonomi,

kemudahan menjenguk pasien,ataumempertimbangkan kenyamanan pasien

untuk memilih dirawat di rumah. Segala pertimbangan memiliki satu tujuan

yaitu membantu proses penyembuhan pasien.

Variasi penyakit yang membutuhkan pelayanan home care adalah

mulai dari kasus sederhana seperti demam tifoid, hingga kasus yang berat

5
seperti gangguan pernafasan kronik dengan ketergantungan pada alat

respirator. Home care dibutuhkan mulai dari pasien yang sedang sakit, dalam

proses penyembuhan seperti post stroke, sampai dengan pasien fase terminal

seperti penderita kanker stadium lanjut.

Beberapa alasan yang melatarbelakangi perawatan kesehatan di rumah

semakin berkembang, antara lain: perawatan dirumah dianggap lebih hemat

biaya, lingkungan rumah memberikan efek terapeutik, pemberdayaan

keluarga dalam asuhan klien lebih optimal, dan mengurangi waktu rawat di

rumah sakit(Departemen Kesehatan, 2002).

C. Tujuan Home Care

a. Tersedianya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di rumah klien yang

dapat di akses oleh masyarakat,

b. Terjaganya kesinambungan pelayanan pasca rawat inap di rumah sakit

sehingga klien dan keluarga dapat mandiri melaksanakan fungsi kehidupan

sehari-hari,

c. Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan

kualitas hidupnya,

d. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota

keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan,

e. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga,

f. Membantu klien tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan

perawatan yang diperlukan, rehabilitasi atau perawatan paliatif,

g. Biaya kesehatan akan lebih terkendali.

6
h. Tersedianya peluang kerja bagi tenaga kesehatan, khususnya perawat

untuk memberikan perawatan kesehatan di rumah terhadap individu dalam

konteks keluarga secara mandiri dalam upaya meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat(Departemen Kesehatan, 2002).

D. Landasan Hukum Home care

a. Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

b. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Perimbangan Keuangan

Pusat dan Daerah

c. Undang-UndangNo. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

d. Undang-UndangNo. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

e. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1239 Tahun 2001 tentang Registrasi

dan Praktik Perawat

f. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Puskesmas

g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. IIK.

02.02/MENKES/148/2012 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik

Perawat

h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo. 75 Tahun 2014

tentang Puskesmas(M.Muliany, dkk., 2018).

E. Unsur Pelayanan Home care

a. Pengelola adalah Dinas Kesehatan Kota yang bertanggung jawab terhadap

pelayanan Home care

7
b. Pelaksana terdiri dari dokter, perawat, bidan, tenaga gizi, apoteker,

sanitarian dan tenaga profesi yang lain

c. Klien adalah pasien home care dan keluarga yang bertanggungjawab

dalam memenuhi kebutuhan pelayanan sehari-hari pasien (Puskesmas

Batua, 2016).

F. Skill Dasar yang Harus Dikuasai Perawat

Berdasarkan SK Dirjen YAN MED Nomor : HK. 00.06.5.1.311

menyebutkan ada 23 tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh

perawat home care antara lain :

1. Vital sign

2. Memasang nasogastric tube

3. Memasang selang susu besar

4. Memasang cateter

5. Penggantian tube pernafasan

6. Merawat luka dekubitus

7. Suction

8. Memasang peralatan O2

9. Penyuntikan (IV,IM, IC,SC)

10. Pemasangan infus maupun obat

11. Pengambilan preparat

12. Pemberian huknah/laksatif

13. Kebersihan diri

14. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis

8
15. Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostic

16. Pendidikan kesehatan

17. Konseling kasus terminal

18. Konsultasi/telepon

19. Fasilitasi ke dokter rujukan

20. Menyiapkan menu makanan

21. Membersihkan Tempat tidur pasien

22. Fasilitasi kegiatan sosial pasien

23. Fasilitasi perbaikan sarana klien (Prastikanala, 2011).

9
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Home care di Puskesmas Lepo-Lepo

1. Langkah pertama yaitu pengambilan data di poli umum, poli lansia, dan

rawat inap oleh tim Home Care Perkesmas. Kemudian mengidentifikasi

masalah pasien dan menentukan prioritas.

2. Pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter dan perawat Puskesmas Lepo-

Lepo. Pelayanan yang diberikan adalah pemeriksaan kesehatan seperti

pengukuran tekanan darah, pemantauan penggunaan obat dan pemberian

obat. Segala bentuk pelayanan kesehatan tidak dipungut biaya.

3. Cakupan pelayanan kesehatan home care Puskesmas Lepo-lepo

dilaksanakan minimal 16 kali kunjungan rumah dalam kurun waktu 1

bulan yang terbagi dalam 4 kelurahan. Kunjungan dilaksanakan tanpa

jadwal yang tetap dan menyesuaikan waktu luang dokter Puskesmas Lepo-

Lepo.

4. Pencatatan dan pelaporan menggunakan sistem manual (paper base),

sehingga pencarian database sulit dilakukan dan dideteksi.

B. Cakupan dan target Home care di Puskesmas Lepo-Lepo

Cakapuan dan target kunjungan rumah di wilaya kerja Puskesmas

Lepo-Lepo pada bulan januari sampai dengan Agustus dapat dilihat pada

Table sebagai berikut.

8
Table 1. daftar kunjungan Home care di wilaya kera Puskesmas Lepo-lepo
bulan Januari-Agustus tahun 2019
No Bulan Target Cakupan Presentase

1 Januari 16 kunjungan 16 kunjungan 100 %

2 Februari 16 kunjungan 34 kunjungan 212,5 %

3 Maret 16 kunjungan 47 kunjungan 293,75 %

4 April 16 kunjungan 49 kunjungan 306,25 %

5 Mei 16 kunjungan 53 kunjungan 331,25 %

6 Juni 16 kunjungan 19 kunjungan 118,75 %

7 Juli 16 kunjungan 25 kunjungan 156,25 %

8 Agustus 16 kunjungan 28 kunjungan 175 %

(Sumber: Profil Puskesmas Lepo-Lepo)

Berdasarkan table diatas, dapat dilihat bahwa setiap bulannya

kunjungan Home care di Puskesmas Lepo-lepo selalu melebihi target yang

diharapkan. Kunjungan ruma dialakukan pada pasien-pasien pasca rawat

inap dan memiliki riwayat resiko tinggi seperti penyakit DBD, Demam

tifoid, diabetes melitus, dan Hipetensi. Kujungan ini dilakukan di 4

kelurahan yakni kelurahan lepo-lepo, kelurahan Batu Bangga, Kelurahan

Baruga, dan Kelurahan Wandu Dopi. Pada bulan Januari jumlah kunjungan

rumah sebanyak 16 kunjungan, bulan Februari 34 kunjungan, bulan Maret

47 kunjungan, bulan April 49 kunjungan, bulan Mei 53 kunjungan, bulan

Juni 19 kunjungan, bulan Juli 25 kunjungan, dan bulan Agustus sebanyak 28

kunjungan. Sehingga jumla total kunjungan rumah pada bulan Januari

sampai dengan Agustus 2019 sebanyak 271 kunjungan.

9
C. Keuntungan Pelayanan Home care

1. Home care memberikan perasaan aman karena berada dilingkungan yang

dikenal oleh klien dan keluarga, sedangkan bila di rumah sakit klien akan

merasa asing dan perlu adaptasi;

2. Home care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat

diberikan secara fokus pada satu klien, sedangkan dirumah sakit

perawatan terbagi pada beberapa pasien;

3. Home care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan bagi

klien, dimana pelayanan keperawatan dapat diberikan secara

komprehensif (biopsikososiospiritual);

4. Home care menjaga privacy klien dan keluarga, dimana semua tindakan

yang berikan hanya keluarga dan tim kesehatan yang tahu;

5. Home care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care giver

dalam memonitor kebiasaan klien seperti makan, minum, dan pola tidur

dimana berguna memahami perubahan pola dan perawatan klien;

6. Home Care memberikan perasaan tenang dalam pikiran, dimana keluarga

dapat melakukan kegiatan lain dengan tidak meninggalkan klien;

7. pelayanan Home care lebih memastikan keberhasilan pendidikan

kesehatan yang diberikan, perawat dapat memberi penguatan dalam

pelaksanaan perawatan yang dilakukan keluarga (Sinaga, 2017).

D. Kekurangan Pelayanan Home care

1. Home care tidak termanaged dengan baik jika menggunakan agency yang

belum ada hubungannya dengan tim kesehatan lain seperti :

10
a. dokter spesialis.

b. Petugas laboratorium.

c. Petugas ahli gizi.

d. Petugas fisioterafi.

e. Psikolog dan lain-lain.

2. Klien home care membutuhkan waktu yang relatif lebih banyak untuk

mencapai unit-unit yang terdapat dirumah sakit atau Puskesmas,

misalnya :

a. Unit diagnostik rontgen

b. Unit diagnostik CT scan.

c. Unit diagnostik MRI.

d. Laboratorium dan lain-lain.

3. Pelayanan home care tidak dapat diberikan pada klien dengan tingkat

ketergantungan total, misalnya klien dengan koma.

4. Jika pendidikan kesehatan yang dilakukan petugas kesehatan kurang

berhasil maka tingkat keterlibatan anggota keluarga rendah dalam

kegiatan perawatan, dimana keluarga merasa bahwa semua kebutuhan

klien sudah dapat terlayani dengan adanya home care (Sukmana, 2013)

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelayanan home care dapat meningkatkan cakupan pelayanan

kesehatan puskesmas, namun memiliki kekurangan dalam ketersediaan alat

penunjang diagnosis, alat emergency, dan tidak bisa melakukan pelayanan

pada pasien yang membutuhkan bantuan alat untuk hidup. Pelayanan home

care di Puskesmas Lepo-Lepo sudah memiliki mekanisme alur yang terarah

dan selalu memenui target pencapaian. Namun, belum memiliki jadwal yang

tetap dan pencatatan juga belum terekam dengan baik. Selain itu juga

program Home care belum memiliki sistem panggilan darurat.

B. Saran

Diharapkan kepada penanggung jawab program Home care

puskesmas Lepo-lepo untuk lebih memperbaiki sIstem pencatatan dan

pengarsipan data pasien yang diberikan perawatan di rumah.

12
DAFTAR PUSTAKA

M.Muliany, A.A., Arman, Ahri, R.A. 2018. Faktor yang Mempengaruhi Minat
Msyarakat Dalam Pemanfaatan HomeCare di Puskesmas Layang. Jurnal
Kesehatan 1(3): 297-303

Prastikanala. 2011. Konsep Home Care. Uniersitas Sumatra Utara. Medan

Puskesmas Batua. 2016. Pelayanan Home care Puskesmas Batua.


http://batuakes.com/pelayanan/pelayanan-home-care-puskesmas-batua/.
Diakses 18 November 2019

Sinaga, J., Amila., Sembiring, E. 2017. Mutiara Home Care. Universitas Sari
Mutiara Indonesia. Medan.

Sukmana, M. 2013. Mandiri Keperawatan; Home Care. Serial Praktek. Jakarta


Sumardi, E. 2019. Petugas Home care Berikan Layanan Kesehatan Bagi Warga
Sukakarya. https://portal.sukabumikota.go.id/7987/petugas-home-care-
berikan-layanan-kesehatan-bagi-warga-sukakarya/. Diakses 18 November
2019

13

Anda mungkin juga menyukai