BAB 11
“Analog Devices INC”
Disusun oleh :
Kelompok 10
1. M.Zulfikar Ismail 17312073
2. Ritya Yulianda 17312078
3. Ikmala Zakia 17312450
4. Nahar Savira Putri 17312484
Strategi Perusahaan
Pada tahun 1996, strategi Analog Devices adalah menjadi pemimpin teknologi.
Perusahaan ingin menjadi produsen pertama yang memasarkan produk baru dengan fitur
kinerja yang superior. Selama periode1990 -1996, Analog mencoba untuk
menyeimbangkan bisnis SLIC yang stabil dengan peluang pertumbuhan untuk SPLIC d
an DSP IC. Berdasarkan pada keahliannya dalam teknologi IC linear, guna
mengembangkan SPLIC yang ditujukan untuk aplikasi tertentu di
pasar saran. Konversi data untuk mengembangkan DSP IC. DSP IC dan SPLIC-nya ini
ditunjukan untuk memenuhi timbulnya permintaan akan tingkat kinerja tinggi pada
banyak aplikasi komunikasi, computer danaplikasi volume tinggi lainnya.
Spesialis Mutu
Pada tahun 1986 ADI memperkerjakan Art Schneiderman sebagai
wakil presiden untuk perbaikan mutu dan dan produktivitas. Schneiderman pernah menj
adi konsultan di Bain & Co.,di mana ia terlibat langsung dalam menetapkan banyak
program perbaikan mutu. Ia dilihat sebagai seseorang yang dapat menghubungkan ADI
dengan “arus utama
dari pengalaman dan pengetahuan yang dengan pesat terakumulasi dalam proses [TQM]
” dan menjadi guru yang dapat “membantu manajer [ADI] menjadi praktisi yang lebih
ahli.
Half-Life
Schneiderman yakin bahwa tingkat barang cacat mana pun, tunduk pada QIP yang sah,
menurut pada tingkat yang konstan,sehingga ketika diplot
kedalam kertas terhadap waktu, penurunannya tampak seperti garislurus. Hasilnya
adalah bahwa setiap proses dapat mengalami penurunansebesar 50% dalam barang cacat
pada interval waktu yang konsisten. Schneiderman menyebut hal ini sebagai proses
perbaikan half-life. Keterbatasan dari half-life adalah barang cacat didefinisikan sebagai
kesenjangan antara kinerja saat ini dengan kinerja potensial, dimana hal ini sebagai
pemicu utama dari biaya per unit.
Scorecard ADI
Schneiderman menyatakan scorecard sepanjang satu halaman yangmenunjukan tiga
katEgori ukuran : keuangan, produk baru, dan QIP. Ukuran-ukuran dalam katagori ini
mengindikasikan seberapa baik ADI bergerak ke arah cita-
citanya. Scorecard tersebut di buat sekali setiap kuartalnya.
ADI berangapan scorecard sebagai terobosan karena scorecard memadatkan halaman-
halaman laporan menjadi satu laporan yang sederhana. Scorecard mengukur setiap
factor kunci keberhasilan sertakinerja keuangan.
Kinerja
Analog Devices menunjukan perbaikan dramatis pada ukuran-ukurankualitasnya di
tahun 1990. Antara bulan Juli 1987 sampai bulan Juli 1990 pengiriman tepat waktu
meningkat dari 70% menjadi 96%, waktu siklus turun 15 minggu menjadi 8 minggu,
hasil rata-rata meningkat dari 26% menjadi 51%, dan produk cacat yang dikirim
menurun dari 500 PPM menjadi 50 PPM.Variabel-variabel lainnya tidak meningkat
selama periode tahun 1987-1991.
Sistem Kompensasi
Analog Devices tidak mengkaitkan system kompensasi insentifnyadengan kinerja dalam
ukuran-ukuran scorecard perusahaan. Kompensasiuntuk pejabat korporat (manajemen
senior) didasarkan pada apresispasidalam harga saham. Kompensasi untuk karyawan
lainnya
didasarkan pada kombinasi dua factor yang sama bobotnya yaitu pertumbuhandalam pe
ndapatan perusahaan dan laba operasi perusahaan sebelum pajak.
2. Rumusan Masalah
1. Apa strategi Analog Devices pada paruh kedua tahun 1980-an?
2. Lakukan evaluasi terhadap konsep half-life secara kritis, dengan mengetahui
strategi analog devices. Apa manfaat dan keterbatasan potensial dari konsep half
– life?
Bagaimana suatu perusahaan akan mengembangkan half-life untuk proses yang
berbeda? Bagaimana half-life dari konsep kurva pengalaman?
3. Identifikasikan konflik yang terjadi antara ukuran ukuran QIP dan ukuran yang
dilaporkan sistem keuangan. Angka mana yang sebaiknya di percaya? Dapat kah
keduanya direkonsiliasikan?
4. Nilailah secara kritis manfaat informasi yang ada dalam score card corporate
pada tampilan 3 sebagai suatu cara untuk mengimplementasikan strategi analog
devices d.Apa peran yang di mainkan oleh tiap kelompok ukuran dalam
pelaksanaan strategi?apa pentingnya ukuran keuangan secara relative
dibandingkan ukuran non keuangan?apa informasi tambahan yang ingin anda
masukan dalam score card?
5. Lakukan evaluasi evolusi score card corporate dan sistem perencanaan dan
pengendalian menejemen terkait pada analog devices selama periode 1980- 1995
dengan mengetahui strategi analog devices paruh pertama tahun 1990an
6. Apakah anda setuju dengan filosofi kompensasi di analog devices?
7. Gambarkan strategi analog Devices pada tahun 1996.Bagaimana sebaiknya
score card corporate dan sistem manajemen lainnya berubah pada tahun 1996
untuk menyesuaikan kebutuhan strategis dari perusahaan?
3. Analisis
1. Strategi Analog Devices Inc. pada paruh kedua 1980-an
- Perusahaan mempekerjakan Art Schneiderman sebagai wakil presiden untuk
memperbaiki mutu dan produktivitas.
- Art Schneiderman sebagai wakil presiden mengimplementasikan TQM (Total
Quality Management)melalui proses perbaikan kualitas (quality improvement
Process-QIP) yang menjadi gaya hidup baru di ADI (Analog Devices Inc.)
- Dengan menerapkan konsep half-life yaitu lingkaran pembelajaran pada inti
TQM.
- Menggunakan rencana lima tahunan 1987 sebagai alat memeperkenalkan cita-
cita untuk serangkaian ukuran kualitas yang berhubungan dengan factor kunci
keberhasilan ADI.
- Menggunakan scorecard sepanjang satu halaman yang menunjukkan tiga
kategori ukuran: keuangan, produk baru, dan QIP. Scorcard tersebut dibuat
satu kali setiap kuartalnya.
- Selain menambahkan half-life namun juga target untuk masing-masing ukuran
untuk periode mendatang pada scorecard perusahaan.
- Scorecard dan TQM membantu mengubah ADI yang tadinya membuat
perencanaan lima tahunan menjadi tiap tahun.
2.
- Manfaat dan keterbatasan potensial dari konsep half-life:
Manfaat: half-life dapat mengontrol tingkat barang cacat. Karena tingkat barang
cacat manapun tunduk pada QIP yang sah, menurun pada tingkat yang konstan.
Sehingga ketika diplot kedalam kertas terhadap waktu penurunannya tampak seperti
garis lurus. Hasilnya adalah bahwa setiap proses dapat mengalami penurunan sebesar
50 persen dalam barang cacat pada interval waktu konsisten. Schneiderman
menyebut hal ini sebagai proses perbaikan half-life.
Keterbatasan: barang cacat didefinisikan sebagai kesenjangan antara kinerja saat ini
dengan kinerja potensial, dimana hal ini sebagai pemicu utama dari biaya per unit.
- Cara suatu perusahaan mengembangkan konsep half-life untuk proses yang
berbeda. Apabila menggunakan proses perbaikan yang terkini, maka suatu
perusahaan harus bisa menutup celah antara kinerja perusahaan saat ini
dengan kapabilitas proses terbaik pada tingkat konstan yang diberikan oleh
proses half-life. Half-life tidak sama untuk semua proses. Melainkan
tergantung dari kompleksitas proses tersebut. Ada dua dimensi kompleksitas:
teknis dan organisasional.
- Konsep half-life dibedakan dari konsep kurva pengalaman
1. Metode half-life bersifat teoritis sedangkan kurva pengalaman murni merupakan
pengamatan empiris dan tidak didasarkan pada teori apapun.
2. half-life berhubungan dengan barang cacat bukan biaya sedangkan kuva
pengalaman lebih menekankan pada harga predator, karena pengalaman di Jepang
mereka mampu mencapai kurva pengalaman yang lebih curam dibandingkan
dengan perusahaan di barat karena mereka menetapkan harga jual dibawah biaya
yaitu melihat dari harga yang ditetapkan predator.
3.
- Konflik yang terjadi antara ukuran-ukuran QIP dan ukuran yang dilaporkan
oleh system keuangan
Ukuran keuangan hanya mengukur dari segi kuantitatif yang dihasilkan perusahaan
sedangkan QIP menjelaskan ukuran-ukuran kualitatif yang mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan. Misalnya dalam semua unsure QIP yang terdapat dalam
balancescorecard,yaitu pengiriman tepat waktu, waktu siklus, hasil, kerusakan
keluar, biaya, produktivitas karyawan, dan perputaran itu semua dapat
mempengaruhi penerimaan, pertumbuhan pendapatan, laba, dan ROA yang ada
dalam unsur keuangan.
- Angka yang sebaiknya dipercaya adalah QIP karena QIP merupakan suatu
proses yang dijalankan melalui penerapan TQM dimana hasil dari proses
tersebut dicerminkan pada hasil keuangan.
- keduanya tidak dapat direkonsiliasikan, karena QIP merupakan ukuran
kualitatif untuk mendapatkan hasil keuangan yang bersifat kuantitatif.
4. Nilai secara kritis manfaat informasi yang ada dalam scorecard korporat pada
tampilan 3 sebagai suatu cara untuk mengimplementasikan strategi analog devices.
Apa peran yang dimainkan oleh tiap kelompok ukuran dalam pelaksanaan strategi?
Apa pentingnya ukuran keuangan secara relative dibandingkan dengan ukuran
nonkeuangan? Apa informasi tambahan yang ingin anda masukkan dalam scorecard?
7.
Ekspektasi Finansial
Pertumbuhan Pendapatan (%)
Margin Kotor (%)
Pengeluaran ($)
Laba Operasi ($)
Kepuasan Pelanggan
Pengiriman tepat waktu (%) VISI
Jenis dan jumlah Produk Kapabilitas Organisasi
Terjual di tiap segmen pasar dan Kapasitas Karyawan Baru
Kompetensi Karyawan
(unit) STRATEGI Perputaran karyawan (%)
Masa Pelatihan (%)
Skor daar suara karyawan
Pengembangan
Produk Baru
Margin PB (%)
Keberhasilan (%)
Waktu pemasaran
Waktu Pengenalan
Titik impas