Anda di halaman 1dari 19

PENGELOLAAN ARSIP ASET DAERAH:

Wawan, SIP, MAP


Direktur Kearsipan Daerah II
Arsip Nasional Republik Indonesia

WORKSHOP PENGELOLAAN ARSIP ASET NASIONAL


Jakarta, 30 Juli 2019
DASAR HUKUM

1. UU 43/2009 ttg Kearsipan


2. UU 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara.
3. PP 28/2012 ttg Pelaksanaan UU 43/2009 ttg Kearsipan
4. PP 27/2014 ttg Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
5. Perka ANRI 06/2005 ttg Pedoman Pelindungan,
Pengamanan, dan Penyelamatan Dokumen/Arsip Vital
Negara
6. Perka ANRI 09/2012 ttg Pedoman Pengelolaan Arsip Aset
Negara/Daerah
7. Permendagri 19/2016 Pedoman Pengelolaan Barang Milik
Daerah
KEWAJIBAN

1. UU 43/2009 ttg Kearsipan. Pasal 56 : LN, Pemda,


PTN, serta BUMN dan/atau BUMD WAJIB membuat
program arsip vital.
2. UU 1/2004 ttg Perbendaharaan Negara. Pasal 52 :
Setiap orang dan/atau badan yang menguasai dokumen
yang berkaitan dg perbendaharaan negara WAJIB
menatausahakan dan memelihara dokumen tsb dg baik
sesuai dg peraturan per-UU-an yg berlaku.
Penjelasan Pasal 52 : Peraturan perundang-undangan
yang berlaku adalah Undang-undang tentang kearsipan
PENGELOLAAN ARSIP VITAL NEGARA/DAERAH

UU 43/2009 UU 1/2004

Kewajiban
Kewajiban menatausahakan dan
membuat program memelihara dokumen
arsip vital perbendaharaan
negara

TUGAS NEGARA berskala DAERAH


Memastikan Arsip Vital Negara terlindungi dan terselamatkan
untuk kepentingan negara, pemerintahan, pelayanan publik, dan
kesejahteraan rakyat.
TUGAS NEGARA berskala DAERAH)
Memastikan Arsip Vital Negara terlindungi
dan terselamatkan
untuk kepentingan negara, pemerintahan, pelayanan publik, dan
kesejahteraan rakyat.

PERLINDUNGAN, PENGAMANAN DAN PENYELAMATAN


DOKUMEN/ARSIP VITAL NEGARA

Dokumen/Arsip yang sangat penting dan melekat pada keberadaan dan


kegiatan organisasi yang di dalamnya mengandung informasi mengenai
status hukum, hak dan kewajiban serta asset (kekayaan) instansi.
Apabila dokumen/arsip vital hilang tidak dapat diganti dan
mengganggu/menghambat keberadaan dan pelaksanaan kegiatan instansi
KESELAMATAN ASET NASIONAL

TUJUAN PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi,


sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai
identitas dan jati diri bangsa

ASET NASIONAL DALAM BIDANG EKONOMI

BARANG MILIK NEGARA/DAERAH

PERLINDUNGAN, PENGAMANAN DAN PENYELAMATAN


ARSIP ASET (BMN) NEGARA/DAERAH
PERMASALAHAN

Arsip dan Aset Arsip dan Aset Arsip dan Opini BPK
Lepasnya aset-aset Pemda Pengelolaan aset tidak diiringi Salah satu sulitnya
disebabkan tidak lengkapnya dengan pengelolaan arsip yang mendapatkan WTP, karena
arsip aset tersebut. baik sehingga banyak aset yang pengelolaan arsip yang kurang
berpindah tangan. baik.
REALITY
E X P E C TAT I O N S
PENGELOLAAN ARSIP ASET (BMN) NASIONAL
Kondisi yang diinginkan :
1. Setiap aset/barang yang diadakan dengan anggaran negara/daerah
dapat diketahui keberadaan dokumennya.
2. Setiap barang milik negara/daerah dapat dijamin keberadaan
dokumennya.
3. Setiap barang milik negara/daerah dapat dipastikan pemegang
kewenangan dalam pengelolaan dokumennya.
4. Terjaminnya penyimpanan dan pengamanan dokumen aset/barang
milik negara.
5. Keberadaan dan keselamatan dokumen aset/barang milik negara
dapat dipantau dengan mudah.
PENGELOLAAN ARSIP ASET (BMN) NASIONAL
Manfaat :

1. Meningkatkan tingkat opini lembaga pemeriksa keuangan terhadap


laporan keuangan setiap lembaga negara dan pemerintahan daerah
sebagai salah satu aspek membangun kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah dan negara.
2. Memberikan kontribusi positif bagi penyusunan neraca keuangan.
3. Hilangnya potensi konflik atas keberadaan dan kepemilikan barang.
4. Terselesaikannya konflik/permasalahan hukum yang berkaitan
dengan keberadaan/kepemilikan aset dengan lebih cepat, murah,
dan pasti.
5. Terhindarnya kehilangan aset/barang negara dan bangsa sebagai
salah satu bentuk kekayaan bangsa Indonesia.
PENGELOLAAN ARSIP ASET (BMN) NASIONAL
Ruang Lingkup :

1. Identifikasi;
a. Penetapan kebijakan (termasuk SOP)
b. Sosialisasi
c. Pembentukan Tim (tenaga kearsipan/administrasi, hukum,
perlengkapan dan/atau unsur lain sesuai kebutuhan)
d. Pelatihan Tim
e. Analisis organisasi
f. Pendataan/survey
g. Pengolahan
h. Penentuan arsip asset.
2. Penelusuran
PENGELOLAAN ARSIP ASET (BMN) NASIONAL
Ruang Lingkup :

3. Penataan;
a. Deskripsi arsip asset
b. Pengelompokan arsip asset
c. Pemberkasan
d. Penyusunan Daftar Arsip Aset
e. Penataan dan penyimpanan arsip aset
4. Pelindungan dan pengamanan;
a. Duplikasi dan Dispersal (Pemencaran)
b. Dengan Peralatan Khusus (vaulting)
c. Pengamanan Fisik Arsip
PENGELOLAAN ARSIP ASET (BMN) NASIONAL
Ruang Lingkup :

5. Penyelamatan dan pemulihan (recovery); dan


6. Pemanfaatan arsip aset negara/daerah
7. Pelaporan
a. SKPD pada pemerintah daerah kabupaten/kota melaporkan
kepada LKD kabupaten/kota, dan LKD kabupaten/kota
melaporkan kepada ANRI,
b. SKPD pada pemerintah daerah Provinsi melaporkan kepada LKD
Provinsi, dan LKD Provinsi melaporkan kepada ANRI,
c. ANRI melaporkan kepada K/L terkait. Dalam keadaan tertentu
pelaporan dapat dilakukan secara insidental.
SANKSI
ADMINISTRATIF
UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan

Pasal 79 Ayat (1)


Pejabat dan/atau pelaksana yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam;
- Pasal 56 ayat (1) : Pencipta arsip wajib membuat program arsip vital
- Pasal 64 ayat (1) : Lembaga kearsipan wajib menjamin kemudahan
akses arsip statis bagi pengguna

dikenai sanksi administratif berupa teguran tertulis.


UU No. 43 Tahun 2009 : Kearsipan

Pasal 79 Ayat (2)


Apabila selama 6 (enam) bulan tidak melakukan perbaikan, pejabat
dan/atau pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi
administratif berupa penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji
berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun.

Pasal 79 Ayat (3)


Apabila selama 6 (enam) bulan berikutnya tidak melakukan perbaikan,
pejabat dan/atau pelaksana sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dikenai sanksi administratif berupa penurunan pangkat pada
pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 (satu)
tahun.
___Terima kasih___

Anda mungkin juga menyukai