DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Akbar Praja Yuda (1504108010066)
Afifah Sahara (1604108010010)
Zulkamal Rizki (1604108010021)
Jessica Anggraini (1704108010005)
M. Affhan Zuhri (1704108010018)
Febryna Yusri (1704108010019)
M. Dava Ar-Rauf (1704108010035)
BANDA ACEH
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam memahami dan dapat menjelaskan Pengaruh Aktivitas Penambangan Batubara
Terhadap Lingkungan Pada PT. Mifa Bersaudara dalam matakuliah Lingkungan
Tambang pada Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena landasan ilmu
pengetahuan yang kami miliki masih sangat kurang dalam hal pemahaman lingkungan
tambang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
2.4.6 Pengelolaan Limbah B3 ................................................................... 17
2.5 Dampak Positif PT. Mifa Bersaudara .......................................................... 22
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 24
3.2 Saran ............................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
diperhatikan baku mutu nya sebelum dilepas atau dibuang ke air permukaan. Selain itu,
tahapan atau kegiatan penambangan lainnya juga memicu terjadi nya dampak
lingkungan seperti adanya debu berterbangan yang membahayakan kesehatan.
Untuk mengendalikan dampak negatif kegiatan penambangan, sekaligus
mengupayakan pembangunan sektor pertambangan berwawasan lingkungan, maka
penambangan yang berdampak besar dan wajib penting membuat studi AMDAL
(Analisa mengenai dampak lingkungan), UKL (upaya pengelolahan lingkungan dan
UPL (upaya pemantauan lingkungan) serta RKTTL (Rencana Kerja Tahunan Teknis
Lingkungan). Oleh karena itu, makalah ini akan menjelaskan sejauh mana tanggung
jawab PT Mifa Bersaudara dalam penanganan lingkungan dan bagaimana cara
penanganan yang dilakukan untuk meminimalisir dampak lingkungan yang akan
terjadi.
1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi jenis pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh PT. Mifa
Bersaudara.
2. Mengetahui mekanisme pengelolaan limbah dan penanganan lingkungan di
PT. Mifa Bersaudara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perusahaan merupakan salah satu anak Perusahaan dari PT. Media Djaya
Bersama, yang beroperasi di Aceh Barat, Provinsi Aceh. Perusahaan bergerak dalam
bidang pertambangan batubara.
3
234/Bb/03/2014. Berdasarkan laporan cadangan dan sumber daya batubara sesuai
standard JORC yang dikeluarkan oleh PT. Runge Indonesia pada Juli 2011, Perusahaan
memiliki potensi cadangan batubara sebesar 383 juta mt. Kualitas batubara yang
dikenal dengan "Solution Coal".
4
Gambar 2.2 Proses Land Clearing
5
2.2.3 Pengambilan Batubara (Coal Getting)
6
Gambar 2.5 Fix Crusher 02
7
2.2.6 Pengapalan Batubara (Coal Barging)
Material batubara yang diangkut dari turning point ke stockpile at port nantinya
akan di alihkan ke barge untuk diperdagangkan. Batubara tersebut di angkut
menggunakan belt conveyor ke barge nya. Selanjutnya batubara siap dijual dengan
menggunakan alat angkut kapal tongkang.
8
2.3.2 Terbentuknya Air Asam Tambang
9
Dampak lingkungan juga terjadi pada kegiatan pengangkutan batubara (Coal
Hauling) yaitu debu yang berterbangan, baik debu jalan maupun debu batubara yang
diangkut oleh dumptruck. Debu ini dapat menghambat kegiatan pengangkutan dan
transportasi karyawan dari port atau dari jalan raya menuju lokasi tambang.
Oli bekas (limbah cair), dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem tanah dan
dapat merusak kemurnian air tanah.
Sekrap besi, filter solar, majun bekas, baterai/Accu bekas, hose bekas dan
padatan sampah terkontaminasi lainnya yang dikategorikan sebagai padatan
yang mudah menyala yang dan juga padatan yang memeiliki sifat korosif.
10
Karbon monoksida (CO) berupa limbah gas yang dapat memperbesar
kebocoran lapisan ozon (O3), gangguan pernafasan, keracunan dan
kematian.
PT. Mifa Bersaudara selalu berupaya untuk memenuhi 3 hal utama. Pertama,
kualitas dan kuantitas batubara. Kedua, kecepatan dan ketepatan pengiriman produk.
Dan ketiga, melakukan penambangan dengan tata kelola tambang yang baik.
Perusahaan sangat mementingkan dilaksanakannya tata kelola tambang yang baik atau
"good mining practice" sesuai dengan peraturan dan standarisasi yang berlaku.
Perusahaan meyakini, kepedulian terhadap lingkungan pada hakikatnya melampaui
tujuan komersial belaka, dan hal ini inheren tertanam dalam budaya perusahaan sesuai
dengan mottonya, "Menambang dengan Kepedulian Alam". Penanganan-penanganan
lingkungan yang dilakukan oleh PT. Mifa Bersaudara yaitu:
2.4.1 Reklamasi
11
2.4.2 Pembangunan Settling Pond
Fasilitasi ini dibangun sebagai sarana untuk pengelolaan limbah air yang ada di
area pit, area crusher, dan area stockpile di turning area (Tersus). Sehingga masalah
air asam tambang dan masalah konsentrasi total padatan tersuspensi (TSS) yang sangat
tinggi di penyaliran sekitar tambang dapat ditangani dengan baik dan memenuhi baku
mutu yang ditetapkan pemerintah. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengelolaan
limbah air pada settling pond (kolam pengendapan) di area Pit B yaitu:
Air yang akan dilairkan ke settling pond berasal dari disposal dan front kerja
penambangan.
Disposal terdiri dari dua jenis, Out Pit Dump (OPD) dan In Pit Dump (IPD)
disposal. Apabila air hujan jatuh di daerah OPD, maka air hujan tersebut akan
dialirkan ke paritan yang telah di rancang di sekitar OPD, Lalu alirannya
diteruskan ke settling pond. Sementara air hujan yang jatuh di IPD, airnya akan
jatuh ke catchment area dan airnya mengalir menuju ke sump, sump biasanya
dibuat atau dirancang di elevasi terendah supaya air dapat terakumulasi dengan
baik. Lalu dari sump, air akan dipompa menuju settling pond.
Lalu ada juga air yang terdapat pada front kerja penambangan batubara (coal
getting), air ini berasal dari air tanah atau air hujan yang terakumulasi di daerah
front kerja membentuk suatu genangan, maka air tersebut juga dipompakan ke
sump baru kemudian di pompa menuju kolam pengendapan (settling pond)
dengan menggunakan 1 sampai 3 pompa tergantung debit air limbah yang
dihasilkan.
Tipe pompa yang digunakan pada PT. Mifa Bersaudara ada 2, yaitu pompa tipe
Sykes HH 150 dengan debit airnya 150 liter/s dan pompa tipe Multiflo 380
dengan debit air yang dihasilkan 155 liter/s.
12
Gambar 2.8 Pompa Multiflo 380 Pada Sump Utara Pit B
Settling pond terdiri dari beberapa kompartemen, Pada settling pond di Water
Monitoring Point (WMP) 12 dan 13 terdapat 6 buah kolam (kompartemen).
Kompartemen tersebut dirancang berdasarkan beberapa perhitungan yang telah
ditentukan.
13
pompa yang dihidupkan dan juga tingkat kekeruhan air limbah yang terlihat di
kolam pengendapan. Dosis penggunaan Aluminium Sulfat dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel. 2.1 Dosis Penggunaan Aluminium Sulfat pada Settling Pond
14
Gambar 2.10 Colorimeter tipe DR 900 Gambar 2.11 pH Meter
Dari kegiatan dan tahapan diatas, maka dapat diperoleh hasil dari air limbah di
outlet settling pond pada perusahaan PT. Mifa Bersaudara memiliki nilai rata-rata
parameter TSS sebesar 146.1 ppm dan nilai rata-rata parameter pH sebesar 6 yang telah
memenuhi baku mutu kepmen LH No. 113 Tahun 2003. Dari kegiatan dan tahapan
diatas, maka dapat diperoleh hasil dari air limbah di outlet settling pond pada
perusahaan PT. Mifa Bersudara memiliki nilai rata-rata parameter TSS sebesar 146.1
ppm dan nilai rata-rata parameter pH sebesar 6 yang telah memenuhi baku mutu
kepmen LH No. 113 Tahun 2003.
Penanganan debu di berbagai lokasi seperti pada jalan angkut tambang, area pit
dan crusher dapat diatasi dengan penyiraman air menggunakan water truck. Air
tersebut diisi dilokasi yang dinamakan water filling. Air yang telah diisi kedalam tanki
water truck ditambahkan dengan dust suppressant. Dust suppressant merupakan suatu
material yang biasanya berbentuk cairan yang berfungsi untuk mengurangi emisi debu
atau menekan pembentukan debu dari permukaan tanah dan mengikat partikel partikel
debu menjadi partikel yang lebih besar.
Perusahaan PT. Mifa Bersaudara menggunakan 2 tipe water truck, yaitu water
truck kapasitas 10 kl dan water truck (CT177) kapasitas 20 kl. Pada jalan 5 PT. Mifa
15
Bersaudara, menggunakan 3 water truck dengan kapasitas 10 kl. Setiap water truck
mempunyai lokasi atau area kerja masing-masing. Area kerja untuk water truck
pertama yaitu dari KM 0 sampai KM 4. Water truck kedua dari KM 4 sampai simpang
wiratako. Dan area kerja untuk water truck yang ketiga yaitu dari simpang wiratako
sampai ke simpang Coal Preparating Plant (CPP) yang berada di KM 12. Sementara
untuk lokasi pit atau front penambangan menggunakan water truck CT177 yang
berkapasitas 20 kl. Penyiraman air dilakukan sekali dalam sehari pada setiap lokasi.
Sementara untuk area crusher, penggunaan water truck lebih fleksibel, tidak ada
penetapan. Water truck dapat melakukan penyiraman kapan pun dibutuhkan.
PT. Mifa Bersaudara telah melakukan manajemen stockpile dengan cukup baik
sehingga dapat dapat menghindari batubara yang terbakar dengan sendirinya
(swabakar). Namun ada beberapa kondisi yang tidak dapat diantisipasi seperti cuaca
yang ekstrim dan nilai kadar kalori batubara di PT. Mifa yang tergolong rendah
sehingga berpotensi terjadinya swabakar. Oleh karena itu, Bentuk penanganan yang
dilakukan oleh PT. Mifa Bersaudara dalam hal menanggulangi batubara yang terbakar
di stockpile adalah sebagai berikut:
16
Melakukan spreading / penyebaran untuk mendinginkan batubara. Bila kondisi
cukup parah, maka bagian batubara yang terbakar dapat dibuang dengan
menggunakan excavator.
Memadatkan (kompaksi) batubara yang mengalami self heating dengan
bantuan excavator.
Menimbun batubara dengan material sejenis pasir agar batubara yang terbakar
menjadi padam.
Limbah non B3 yang dihasilkan meliputi sampah umum yang tidak bisa
dimanfaatkan dan yang bisa dimanfaatkan. Seperti kertas bekas, ban bekas, plastik,
kardus bekas dan palet kayu. Perusahaan PT. Mifa Bersaudara telah menempatkan 3
tempat/tong sampah di setiap lokasi. Tempat sampah tersebut dibedakan berdasarkan
kelompok dan jenis sampahnya. Sampah umum yang dikelola oleh PT. Mifa
Bersaudara adalah sampah umum yang berasal dari areal mess karyawan PT. Mifa
Bersaudara, areal kantor bengkel dan juga kantin. Sampah umum yang tidak bisa
dimanfaatkan ditimbun dan dibakar di tempat pembuangan akhir (TPA).
Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) PT. Mifa Bersaudara
dilakukan pada dua lokasi, yaitu area mine dan area port. Dalam Peraturan Pemerintah
No. 101 tahun 2014 pasal 3 (1), disebutkan bahwa “Setiap orang yang menghasilkan
Limbah B3 wajib melakukanengelolaan terhadap limbah B3 yang dihasilkannya”.
17
a. Identifikasi Limbah B3
Aktifitas pertambangan di PT. Mifa Bersaudara menggunakan berbagai alat
berat yang menghasilkan limbah B3. Sebagian besar limbah B3 yang dihasilkan oleh
PT. Mifa Bersaudara berupa oli bekas. Jenis limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) yang simpan di tempat penyimpanan sementara limbah B3 oleh PT. Mifa
bersaudara dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2 Identifiksi Limbah B3 di PT. Mifa Bersaudara
Sumber Kategori Lokasi (Titik
No. Jenis Limbah B3 Karakteristik Limbah B3 Pengelola
Limbah Bahaya Koordinat)
1. Oli Kotor Cairan mudah menyala 2
Filter Bekas Padatan mudah menyala 2
Alat berat LU : 04◦ 12' 53,57" PT. Cipta
Majun Bekas Padatan mudah menyala 2
dan genset BT : 96◦ 15' 40,47" Kridatama
Baterai / Accu Bekas Korosi 2
Hose Bekas Padatan mudah menyala 2
Semua jenis limbah B3 yang dihasilkan oleh PT. Mifa Bersaudara merupakan
limbah B3 dengan kategori bahaya 2, artinya limbah B3 tersebut tidak berdampak
negatif secara langsung terhadap manusia dan lingkungan hidup tetapi ada waktu tunda
(delayed effect).
b. Pengurangan Limbah B3
Pengurangan limbah bahan berbahaya dan beracun yang dilakukan oleh PT.
Mifa Bersaudara dalam pengelolaan limbah B3 berupa mengurangi jumlah limbah B3
yang dihasilkan, seperti menggunakan lampu neon yang lebih tahan lama,
menggunakan mesin fotocopy multifungsi untuk mengurangi jumlah cartridge,
mengganti kain kasa dengan majun.
18
c. Penyimpanan Limbah B3
Tempat penyimpanan sementara limbah B3 di PT. Mifa Bersaudara sebelum
diserahkan kepada vendor (pihak ketiga) ada dua lokasi yaitu TPS limbah B3 area mine
dan area port.
19
Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Area Port
Tempat penyimpanan sementara (TPS) Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) PT. Mifa bersaudara di area port terletak pada garis lintang 04◦ 06'
40,01" LU dan gasis bujur 96◦ 11' 18,74" BT dengan luas bangunan TPS yaitu 81
meter. Limbah B3 di area port dikelola sendiri oleh PT. Mifa bersaudara dan sudah
memiliki izin lingkungan Keputusan Bupati Aceh Barat No. 77 Tahun 2013.
Sehingga tempat penyimpanan limbah B3 area port dapat beroperasi untuk
menyimpan limbah B3 yang ada.
Sumber limbah B3 area port berasal dari alat berat dan genset yang
beroperasi di area port. Tempat penyimpanan limbah B3 area port menyimpan
limbah B3 dengan karakteristik padatan mudah menyala, cairan mudah menyala,
korosif dan beracun. Kontruksi dinding tempat penyimpanan limbah B3 area port
terbuat dari setengan beton yang kuat dan tahan api. Pada bagian atas dinding
terbuat dari papan sehingga ventilasi udara yang masuk ke ruang penyimpanan
cukup memadai.
20
Keputusan 05/BAPEDAL/09/1995 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun. Berdasarkan regulasi yang telah ditetapkan, pelabelan dan
simbol limbah B3 telah sesuai dengan ketentuan tersebut.
Berdasarkan observasi lapangan, simbol pada kemasan limbah B3 dipasang
sesuai dengan karakteristik limbah B3 yang disimpan. Simbol tersebut ditempel
dibawah label kemasan limbah B3. Label untuk identitas limbah berisikan data tentang
identitas limbah, seperti: penghasil limbah, alamat penghasil, nomot telfon, fax, nomor
penghasil, tanggal pengemasan, jenis limbah, jumlah limbah, kode limbah, sifat limbah
dan nomor urut pengemasan. Sedangkan label petunjuk tutup kemasan dipasang
dengan arah panah menunjuk tutup kemasan. Simbol dan label harus dipasang dibagian
sisi kemasan limbah B3 yang tidak terhalang oleh apapun. Sehingga saat inspeksi yang
dilakukan oleh petugas pengelolaan limbah B3 simbol dan label dapat terlihat, hal ini
juga bertujuan agar ketika proses pengangkutan menjadi mudah.
e. Manifest Limbah B3
Manifest limbah B3 merupakan dokumen-dokumen yang berisikan tentang
legalitas dari kegiatan mata rantai perpindahan limbah B3 atau disebut juga surat jalan
limbah B3. Setiap satu jenis limbah B3 memiliki satu dokumen manifest. Manifest
limbah B3 di PT. Mifa Bersaudara terdiri dari 7 rangkap karena pengangkutan disetiap
tempat penyimpanan hanya dilakukan sekali.
Adapun mekanisme perjalanan manifest limbah B3 di PT. Mifa bersaudara
adalah sebagai berikut:
Lembar ke-1 yang berwarna putih di isi oleh pengangkut limbah B3 dan
disimpan oleh pengangkut tersebut.
Lembar ke-2 berwarna kuning disimpan oleh PT. Mifa Bersaudara untuk
dikirim ke Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) sebagai laporan mata rantai
limbah B3 yang dihasil.
21
Lembar ke-3 berwarna hijau disimpan oleh PT. Mifa Bersaudara sebagai
penghasil limbah B3.
Lembar ke-4 berwarna merah muda disimpan pengolah limbah B3 yang
menerima limbah B3 dari pengangkut.
Lembar ke-5 berwarna biru dikirim ke Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan (Bapedal) oleh pengolah limbah B3.
Lembar ke-6 berwarna krem dikirim ke Gubernur, setelah ditandatangani oleh
pengumpul limbah B3.
Lembar ke-7 berwarna hijau dikirim balik ke PT. Mifa Bersaudara setelah
ditandatangani oleh pengolah limbah B3.
Jadi, berdasarkan observasi lapangan manifest limbah B3 di PT. Mifa
Bersaudara telah memenuhi Keputusan Kepala Bapedal No. 2 Tahun 1995 Tentang
Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
22
2. Kegiatan sosial atau program CSR Menyantuni anak yatim, memberikan
(Corporate Social Responsibility) sumbangan kepada masyarakat atau
gampong ketika ada acara. Pihak PT.
Mifa juga melaksakan qurban pada hari
raya kurban.
3. Penghijauan Menanam 1000 pohon di lokasi tambang
dan di sekitar jalan desa, sehingga
memberikan manfaat bagi masyarakat.
4. Pelatihan aparatur gampong Melaksanakan pelatihan kepada aparatur
gampong masalah administrasi gampong.
Kegiatan ini dilaksanakan agar aparat
gampong mengerti cara melaksanakan
kegiatan pemerintahan gampong.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/325310462_Dampak_Penambangan_Terha
dap_Lingkungan
25