Anda di halaman 1dari 7

Estimasi Biaya Pemboran

Estimasi Biaya Pemboran Dan Kapasitas Rig Yang Digunakan Berdasarkan Data Geologi Dan
Karakteristik Reservoir

Abstrak
Dalam usaha perolehan minyak dan gas kegiatan pertama yang harus dilakukan
adalah pemboran. Untuk melakukan suatu pemboran perlu adanya suatu perencanaan
yang tepat agar dapat dicapai suatu hasil yang optimum. Dalam suatu
perencanaan pemboran perlu adanya studi geologi dan geofisik serta perlu
mempertimbangkan karakteristik reservoir untuk memperoleh data-data yang
menunjang dalam perencanaan pemboran dengan mempertiimbangkan faktor keamanan
dan biaya yang akan dikeluarkan.

Penghitungan kapasitas rig digunakan untuk efisiensi dari operasi pemboran


yang akan dilakukan. Jika tidak tepat, akan menyebabkan rendahnya laju
penembusan, keadaan formasi yang membahayakan dan tingginya biaya yang kan
dikeluarkan karena penghitungan kapasitas rig yang tidak tepat. Penghitungan
kapasitas rig mencakup seluruh sistem yang ada di operasi pemboran, mulai dari
sistem angkat, sistem putar, sistem sirkulasi, dan sistem BOP. Dari penentuan
horse power sistem angkat dan sistem putar dapat menggambarkan kebutuhan
operasi yang harus dipenuhi. Kapasitas rig harus lebih besar dari kebutuhan
operasi, sebab jika kapasitas rig yang digunakan lebih kecil dari kebutuhan
operasi rig akan hancur karena tidak mampu menahan beban yang diderita.

Penghitungan biaya pemboran merupakan suatu langkah sebelum dilakukannya


operasi pemboran. Biaya yang diperlukan untuk perencanaan sumur disesuaikan
sebagai perbandingan dari biaya pemboran sebenarnya. Sering kali hasil
akhirnya adalah biaya pemboran yang melebihi jumlah yang diperlukan. Untuk
itu, diusahakan mengurangi data-data yang tidak terlalu penting. Kurangnya
pengeluaran biaya pada tahap awal dalam proses perencanaan sumur hampir selalu
menimbulkan biaya pemboran menjadi lebih tinggi dari perkiraan. Disamping itu
problem pemboran yang terjadi akan berpengaruh terhadap biaya pemboran yang
akan dikeluarakan. Estimasi biaya pemboran dimulai dari pembuatan konstruksi
sumur, hole geometri, casingprogram, program penyemenan, penghitungan biaya
sewa rig sampai biaya work over.

Dengan dilakakunnya perhitungan kapasitas rig yang akan digunakan serta


perencanaan biaya pemboran, diharapkan bisa mengoptimalkan dana yang ada untuk
operasi pemboran.

Deskripsi Alternatif

Dalam suatu operasi pemboran, rig merupakan peralatan yang menunjang


keberhasilan operasi pemboran. Rig disini berfungsi sebagai penyangga
peralatan-peralatan pemboran yang harus mampu menyangga besarnya berat
keseluruhan dari rangkaian drill string maupun casing string yang ada selama
operasi pemboran. Perhitungan biaya pemboran yang akan dikeluarkan sangat
tergantung pada jenis rig yang akan digunakan agar pemboran sesuai dengan
drillingprogram dan lamanya waktu pemboran. Perencanaan sumur ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan yaitu faktor geologi dan reservoir. Data
reservoir meliputi data karaketristik batuan reservoir, data sifat fisik
batuan reservoir, data karaketristik fluida reservoir, data sifat fisik fluida
reservoir, kondisi reservoir, dan jenis reservoirnya. Jenis reservoir sangat
berpangaruh terhadap penentuan rig yang akan digunakan. Jika target operasi
berada di reservoir dengan kedalaman yang dangkal, maka kapasitas rig yang
digunakan akan semakin kecil sehingga biaya yang dikeluarkan semakin kecil.
Demikian juga sebaliknya semakin dalam reservoirnya maka biaya yang
dikeluarkan akan semakin besar. Mekanika batuan berperan dalam laju
penembusan, sebagian besar batuan diklasifikasikan sebagai material rapuh
(brittle) yakni material yang dapat hancur bila diberi suatu beban yang
melebihi daya tahan material tersebut. Dengan kata lain, dengan pemberian
suatu gaya, maka batuan akan berubah bentuk secara elastis dan kemudian hancur
tanpa melalui perubahan bentuk secara plastis (plastic flow). Sifat batuan
yang cukup penting adalah hubungan kerapuhan relatif batuan terhadap tegangan
(tension). Dalam kenyataannya, kuat tekan (compressive strength) batuan dapat
menjadi dua kali lipat dari kuat tarik (tensile strength) batuan tersebut.
Parameter yang pertama kali digunakan untuk optimasi pemboran adalah beban
berat di atas pahat (Weigth On Bit). Jika pemboran menembus formasi dengan
batuan yang keras maka parameter pemboran yang dioptimasi terlebih dahulu
adalah WOB, selanjutnya pameter yang dioptimasi adalah kecepatan putaran
rangkaian pipa bor (Rotation Per Minutes). Kedua parameter tersebut
berpengaruh terhadap laju penembusan (Rate of Penetration), WOB yang tinggi
dengan RPM yang rendah digunakan untuk formasi yang keras agar ROP lebih
optimum dan tidak cepat merusak mata bor. Sebaliknya untuk formasi yanng lunak
digunakan WOB yang kecil dengan RPM yang rendah agar ROP lebih optimal. Ketiga
parameter tersebut berkaittan dalam penentuan kapasitas rig, dalam hal ini
horse power yang akan digunakan. ROP yang semakin besar menyebabkan biaya
pemboran yang besar karena waktu yang diperlukan dalam program pemboran
semakin lama.

Tahapan eksplorasi geologi digunakan untuk mendapatkan data-data yang optimal


tentang keadaan suatu daerah eksplorasi sehingga dapat memperkecil kemungkinan
kegagalan dalam pemboran eksplorasi. Operasi eksplorasi mencakup semua
kegiatan yang meliputi suatu pembelajaran atau studi tentang keadaan suatu
daerah untuk menentukan kemungkinan sebagai tempat terakumulasinya migas yaitu
dengan melakukan studi geologi dan geofisik. Dengan melakukan kegiatan studi
atau kegiatan eksplorasi geologi dan geofisik maka dapat diperkirakan tentang
keadaan petroleum sistemnya, yang meliputi estimasi batuan induk (source
rock), jalur migrasi hidrokarbon, waktu migrasi, batuan reservoirnya, bentuk
perangkap, dan batuan penutupnya, sehingga dapat diperkirakan berpotensi atau
tidaknya suatu wilayah untuk menjadi tempat terakumulasinya hidrokarbon. Dari
data geologi seorang drilling engineer membuat perencanaan pemboran, sesuai
dengan batuan yang nanti akan di tembus per kedalamannya, serta pembuatan hole
geometri yang meliputi pemilihan ukuran casing, bit, kedalaman casing. Data
geologi meliputi : data permukaan, data atas permukaan, data petrologi. Letak
geografis dan keadaan geologi suatu lapangan akan berpengaruh terhadap
pemilihan rig yang akan digunakan dan biaya yang akan dikeluarkan, jika tempat
untuk lokasi pemboran yang diperkirakan ada cadangan minyak atau gas yang
cukup potensial dan tempat tersebut masih merupakan suatu tempat yang dianggap
liar maka dengan sendirinya kita perlu membuat tempat tersebut menjadi tempat
yang memungkinkan terlaksananya operasi pemboran.

Besarnya kapasitas rig merupakan kemampuan suatu rig untuk dapat memenuhi
kebutuhantenaga selama operasi pemboran. Sistem tenaga dalam operasi pemboran
terdiri dari power suplay equipment, yang dihasilkan oleh mesin mesin besar
yang biasa dikenal dengan nama prime mover dan distribution equipment yang
berfungsi untuk meneruskan tenaga yang diperlukan untuk mendukung jalannya
kegiatan pemboran. Banyak tipe dari pembangkit tenaga yang telah dipakai atau
yang telah dipertimbangkan untuk operasi pemboran. Diantaranya adalah mesin
uap (steam engine), internal combution, electric, turbine, free piston engine
dan kombinasi dari tipe uap tersebut. Rig tidak berfungsi dengan baik jika
distribusi tenaga yang diperoleh tidak mencukupi. Sebagian besar tenaga yang
dihasilkan kemudian didistribusikan untuk peralatan utama rig dan
pendukungnya.

Perhitungan kapasitas rig dimulai dari perhitungan pada sistem angkat. Pada
sistem angkat ini diperhitungkan besarnya beban yang harus ditanggung oleh
menara saat menaikkan dan menurunkan rangkaian drill string dan casing
string.
Beban vertikal merupakan sebagian beban yang berpengaruh pada menara pemboran.
Beban ini meliputi berat drill string. Berat rangkaian casing string, dan
beratan dari block group.
Beban horisontal bekerja pada menara adalah akibat berat stand yang bersandar
dan beban akibat pengaruh angin.
Perhitungan tegangan pada kabel pemboran dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu, tegangan pada fast line dan tegangan pada dead line. Dalam keadaan
statis besarnya tegangan fast line (TF) dan dead line (TD) adalah sama.
Perhitungan ton-miles untuk mengetahui cutt-off pada saat adnya round trip
rangkaian pipa pemboran yang terjepit atau memotong kabel yang telah lemah.
Beban total pada menara adalah jumlah dari beban vertikal, tegangan pada
fastline, tegangan pada deadline, dan berat pada hook block.
Besarnya horse power untuk sistem angkat telah memperhitungkan faktor
efisiensiprime mover sebesar 0,85.

Pada sistem putar berfungsi untuk memutar rangkaian pipa bor dan juga
memberikan beratan di atas pahat untuk membor suatu formasi. Dari sistem putar
ini dihitung besarnya rotation per minute dan horse power. Meja putar harus
diputar dibawah nilai RPM kritis agar rangkaian tidak putus. Peralatan putar
ditempatkan pada lantai bor di bawah crown block dan di atas lubang bor.
Peralatan ini terdiri dari rotary table, master bushing, kelly bushing dan
rotary slip. Sistem putar ini membutuhkan tenaga dari prime mover yang
dihubungkan dengan rotary table dengan menggunakan chain atau belt melalui
drawwork. Namun saat ini dalam sistem putar umumnya menggunakan top drive yang
merupakan gabungan dari rotary table, swivel dan kelly.

Sistem sirkulasi merupakan komponen utama dari operasi pemboran yang


mempengaruhi keberhasilan dari suatu operasi pemboran. Sistem sirkulasi
mempunyai kegunaan yang hampir sama dengan kegunaan sistem lumpur. Secara umum
lumpur pemboran dapat disirkulasikan dengan urutan sebagai berikut: lumpur
dalam steel mud pit dihisap oleh pompa - pipa tekanan stand pipe rotary
hose swivel head kelly drill pipe drill collar bit annulus drill
collar annulus drill pipe mud line/flow line, shale shaker steel mud pit
dihisap pompa kembali dan seterusnya. Dari sistem sirkulasi ini
didapatkan :
Kecepatan pengakatan cutting.
Kecepatan kritik.
Tipe aliran yang terjadi.
Frictional pressure loss untuk aliran turbulen.
Pressure loss pada sistem sirkulasi.
Perhitungan horse power.

Horse power total adalah jumlah seluruh horse power yang digunakan dalam
seluruh sistem, mulai dari sistem angkat sampai dengan sistem sirkulasi.
Setelah hasil dari kebutuhan operasi diketahui kemudian dilakukan perbandingan
antara kapasitas rig sebenarrnya dengan kebutuhan operasi. Apabila kapasitas
rig tidak mampu memenuhi kebutuhan operasi, dalam hal ini kebutuhan operasi
lebih besar dari kapasitas rig yang ada, maka perusahaan wajib mengganti tipe
rig, atau memodifikasi prime mover yang ada.

Sistem pencegahan sembur liar (blowout preventer) dipasang untuk menahan


tekanan dari lubang bor. Peralatan ini disediakan pada operasi pemboran karena
peramalan tekanan tidak selalu memungkinkan. Apabila formasi mempuyai tekanan
yang besar dan kolom lumpur tidak dapat mengimbanginya maka akan terjadi
kick, yaitu intrusi fluida formasi yang bertekanan tinggi yang masuk ke
dalam lubang bor. Kick yang tidak terkendali dapat mengakibatkan terjadinya
blow out. Jadi blow out selalu diawali dengan adanya kick. Blow Out Preventer
(BOP) system berfungsi untuk menutup ruang annular antara drill pipe dan
casing bila terjadi gejala kick. Sistem peralatan ini bekerja secara pneumatic
(dengan menggunakan udara dan gas, biasanya dipakai) dan secara mekanik.

Estimasi biaya pemboran dihitung untuk memastikan dan memperkirakan berapa


biaya operasi pemboran yang akan dikeluarkan. Penghitungan biaya pemboran
dimulai dari profil sumur, konstruksi sumur merupakan profil yang
memperlihatkan program casing penyemenan, dan komplesi sumur. Konstruksi sumur
perlu direncanakan seakurat mungkin dengan mempertimbangkan keadaan geologi
bawah permukaan, jenis material konstruksi dan efisiensi peralatan dan tempat
serta rencana pemboran dan produksi selanjutnya, berapa banyak casing yang
akan digunakan, semen serta lumpurnya. Data spesifikasi rig digunakan untuk
mengetahui seberapa besar horse power yang akan digunakan agar mampu mendukung
seluruh bagian yang ada di atas rig. Data yang dimaksud meliputi tipe rig,
power rating, kapasitas hook, ketinggian lantai bor, drawwork yang bekerja,
pompa lumpur, kapasitas traveling block. Dari data tersebut seorang drilling
engineer mampu menentukan rig yang akan digunakan.

Data drilling program, meliputi spesifikasi dari casing, ukuran bit, data
semen, mudprogram, drilling hazard, dan semuanya itu tergantung pada lamanya
operasi pemboran yang akan dilaksanakan. Data drilling program merupakan
kedalaman versus waktu operasi, mulai dari rig up sampai rig realease. Semua
prospek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu system penilaian,
kemudian dipilih untuk dilakukan pemboran eksplorasi. Maka semua prospek ini
haruslah dibuat prognosis. Pronogsis ini meliputi : lokasi yang tepat,
kedalaman terakhir, latar belakang geologi, objektif atau lapisan reservoir
yang diharapkan, kedalaman puncak formasi yang akan ditembus, dan jenis survai
lubang bor yang akan dilakukan. Dalam prognosis ini juga harus dibuat suatu
rencana mengenai berbagai hal seperti misalnya, alat bor yang akan dipakai,
kapasitas kedalaman rencana pemboran, yaitu apakah akan dibor secara langsung
sampai pada kedalaman akhir atau secara bertahap dengan berhenti pada
kedalaman tertentu kemudian melakukan pemasangan casing dan dibor kembali
dengan ukuran yang lebih kecil, dan sebagainya. Hal ini menyangkut ukuran bit
yang akan dipakai, penempatan selubung (casing). Juga pelu dibuat rencana
mengenai apakah dilakukan penggantian jenis lumpur dengan berbagai macam berat
jenis mengingat berbagai macam tekanan formasi yang kita hadapi di dalam
pemboran.

Perkiraan biaya pemboran dipengaruhi oleh :

Jenis dan ukuran sumur


Jenis dan ukuran sumur merupakan parameter utama yang perlu diketahui dalam
perkiraan biayan pemboran. Dasar dan jenis pertimbangan jenis dan ukuran yang
akan di buat adalah :
Sumur vertikal, directional atau herizontal. Hal ini tergantung letak
wellhead dan area produktif sumur dengan pertimbangan topografis, geologist,
dll.
Sumur yang akan di buat di onshore atau offshore.
Jenis compeletion yang akan digunakan, tergantung dari jenis formasi yang
ada, pertimbangan perlu tidaknya workover dilakukan, serta pertimbangan adanya
kemungkinan dilakukan ekstended reach pada sumur tersebut.

Dengan mengetahui jenis sumur yang akan dikembangkan dan completion yang
digunakan, maka dapat diperkirakan peralatan-peralatan yang harus disewa, yang
sudah ada dan yang harus dibeli. Biaya pemboran bisa diperkirakan dengan
melihat biaya pemboran dari sumur-sumur dengan jenis yang hampir sama yang
dikembangkan dulu. Pertimbangan ukuran sumur meliputi kedalaman vertikal,
panjang lateral bila pemboran yang dilakuakn atau panjang horizontal dan
diamater sumur yang akan dibor.

Parameter yang berpengaruh pada biaya pemboran


Posisi sumur yang akan dibuat, dengan mempertimbangkan posisi sumur yang akan
dibuat bisa diperkirakan biaya :
1. Pembuatan jalan /Fasilitas transportasi yang harus disediakan
2. Pembuatan lokasi dan tempat pemboran.

Biaya peralatan , material pemboran, dan rig yang disewa


Perhitunggan biaya sewa rig dilihat dari kapasitas prime mover yang dimiliki
dengan kapasitas prime mover pada saat operasi. Sehingga selisih antara horse
power yang terpakai dengan kapasitas horse power yang dimiliki rig bisa
digunakan untuk menghitung besarnya biaya kerugian yang harus dibayar selama
operasi pemboran.
Material pemboran meliputi casing, lumpur, semen.
Proses-proses uji sumur yang dilakukan ini meliputi mud logging, electric
logging, DST, coring, supervisory.

Transportasi
Biaya transportasi untuk pelaksanaan operasi di lokasi pemboran yang bisa
diperkirakan dari jumlah mobil yang ada, jumlah kru yang ada kemudian
dipertimbangkan dengan membandingkan operasional transportasion sumur yang ada
sebelumnya atau sumur dari lapangan yang lain.

Alat transportasi dapat mencakup harga untuk bagian dasar truk, tongkang,
perahu, dan helikopter. Jarak yang jauh maka suatu kelompok memberi harga
komersil atau menyewa pesawat untuk bisa di jadikan harga yang signifikan.
Perhitungan biaya transportasi membutuhkan suatu perencanaan yang detail,
pengetahuan tentang jarak antara alat dengan barang persediaan lokal dan
karakter alat seperti standar dan ukuran kebutuhan.

Work Over
Operasi workover biasanya dilakukan dengan waktu temporary dan diprediksikan
kapan harus dilakukan workover. Biaya yang dikenakan pada operasi workover
biasanya tergantung dari masalah yang mungkin timbul akibat komplesi yang
dilakukan pada sumur tesebut.

Kesimpulan :
Tahapan eksplorasi geologi digunakan untuk mendapatkan data-data yang optimal
tentang keadaan suatu daerah eksplorasi sehingga dapat memperkecil kemungkinan
kegagalan dalam pemboran. Serta digunakan untuk perencanaan desain konstruksi
sumur, dan data untuk dasar perencanaan pemilihan rig.
Keadaan geologi dalam hal ini letak geografis serta keadaan geologi dan
reservoir suatu lapangan sangat berpengaruh terhadap pemilihan horse power
dari rig yang akan digunakan. Jika target operasi berada di reservoir dengan
kedalaman yang dangkal, maka kapasitas rig yang digunakan akan semakin kecil
sehingga biaya yang dikeluarkan semakin kecil. Demikian juga sebaliknya
semakin dalam reservoirnya maka biaya yang dikeluarkan akan semakin besar.
Kapasitas rig merupakan kemampuan suatu rig untuk dapat memenuhi kebutuhan
dari operasi pemboran yang meliputi sistem angkat, sistem putar, dan sistem
sirkulasi.
Rig yang kapasitasnya dibawah kebutuhan lapangan dapat mengakibatkan
terhambatnya suatu operasi pemboran dan menyebabkan problem pemboran, serta
menghambat waktu dari proyek pengeboran.
Perhitungan kapasitas rig meliputi perhitungan beban horisontal, beban
vertikal, perhitungan tegangan kabel, penentuan RPM kritis, kecepatan kritik
dan kecepatan pengangkatan cutting, tipe aliran, besarnya frictional loss, dan
besarnya total horse poweryang dibutuhkan.
Weigth on bit yang tinggi dengan Rotation per minute yang rendah digunakan
untuk formasi yang keras agar Rate of Penetration atau laju penembusan lebih
optimum dan tidak cepat merusak mata bor. Sebaliknya untuk formasi yanng lunak
digunakan WOB yang kecil dengan RPM yang rendah agar ROP lebih optimal. Ketiga
parameter tersebut berkaittan dalam penentuan kapasitas rig, dalam hal ini
horse power yang akan digunakan. ROP yang semakin besar menyebabkan biaya
pemboran yang besar karena waktu yang diperlukan dalam program pemboran
semakin lama.
Estimasi biaya pemboran dihitung untuk memastikan dan memperkirakan berapa
biaya operasi pemboran yang akan dikeluarkan.
Selisih antara horse power yang terpakai dengan horse power yang dimiliki rig
digunakan untuk perhitungan kerugian yang harus dibayar perusahaan minyak ke
kontraktor penyediarig.
Perkiraan biaya pemboran dipengaruhi oleh :
Ukuran dan jenis sumur yang akan dibuat.
Biaya material yang diperlukan.
Biaya peralatan, bahan, dan rig yang disewa.
Transportasi.
Work Over.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bp. Dr. Ir. Drs. Herianto, Phd. yang
telah memberikan tugas karya ilmiah ini kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan papper ini dengan baik.

Daftar Pustaka :
Koesoemadinata R. P. 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Bandung: ITB. Edisi
Kedua. Jilid I dan II.
Adam Neil.,Drilling Enginer, A Completion Well Planing Approach, Penn-Well
Publishing, Tulsa, 1985.
Rubiandini Rudi., : Teknik Pemboran II, Jurusan T. Perminyakan F.T.M, UPN
Veteran Yogyakarta, 1993.
Mc. Cain W. D. Jr. 1973. The Properties of Petroleum Fluid. Tulsa, Oklahoma:
Penn Well Publishing Company.
Dake, P.L., Fundamental of Reservoir Enginering. Elsevier Science Publishing
Company, Newyork , 1978.

Anda mungkin juga menyukai