Estimasi Biaya Pemboran Dan Kapasitas Rig Yang Digunakan Berdasarkan Data Geologi Dan
Karakteristik Reservoir
Abstrak
Dalam usaha perolehan minyak dan gas kegiatan pertama yang harus dilakukan
adalah pemboran. Untuk melakukan suatu pemboran perlu adanya suatu perencanaan
yang tepat agar dapat dicapai suatu hasil yang optimum. Dalam suatu
perencanaan pemboran perlu adanya studi geologi dan geofisik serta perlu
mempertimbangkan karakteristik reservoir untuk memperoleh data-data yang
menunjang dalam perencanaan pemboran dengan mempertiimbangkan faktor keamanan
dan biaya yang akan dikeluarkan.
Deskripsi Alternatif
Besarnya kapasitas rig merupakan kemampuan suatu rig untuk dapat memenuhi
kebutuhantenaga selama operasi pemboran. Sistem tenaga dalam operasi pemboran
terdiri dari power suplay equipment, yang dihasilkan oleh mesin mesin besar
yang biasa dikenal dengan nama prime mover dan distribution equipment yang
berfungsi untuk meneruskan tenaga yang diperlukan untuk mendukung jalannya
kegiatan pemboran. Banyak tipe dari pembangkit tenaga yang telah dipakai atau
yang telah dipertimbangkan untuk operasi pemboran. Diantaranya adalah mesin
uap (steam engine), internal combution, electric, turbine, free piston engine
dan kombinasi dari tipe uap tersebut. Rig tidak berfungsi dengan baik jika
distribusi tenaga yang diperoleh tidak mencukupi. Sebagian besar tenaga yang
dihasilkan kemudian didistribusikan untuk peralatan utama rig dan
pendukungnya.
Perhitungan kapasitas rig dimulai dari perhitungan pada sistem angkat. Pada
sistem angkat ini diperhitungkan besarnya beban yang harus ditanggung oleh
menara saat menaikkan dan menurunkan rangkaian drill string dan casing
string.
Beban vertikal merupakan sebagian beban yang berpengaruh pada menara pemboran.
Beban ini meliputi berat drill string. Berat rangkaian casing string, dan
beratan dari block group.
Beban horisontal bekerja pada menara adalah akibat berat stand yang bersandar
dan beban akibat pengaruh angin.
Perhitungan tegangan pada kabel pemboran dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu, tegangan pada fast line dan tegangan pada dead line. Dalam keadaan
statis besarnya tegangan fast line (TF) dan dead line (TD) adalah sama.
Perhitungan ton-miles untuk mengetahui cutt-off pada saat adnya round trip
rangkaian pipa pemboran yang terjepit atau memotong kabel yang telah lemah.
Beban total pada menara adalah jumlah dari beban vertikal, tegangan pada
fastline, tegangan pada deadline, dan berat pada hook block.
Besarnya horse power untuk sistem angkat telah memperhitungkan faktor
efisiensiprime mover sebesar 0,85.
Pada sistem putar berfungsi untuk memutar rangkaian pipa bor dan juga
memberikan beratan di atas pahat untuk membor suatu formasi. Dari sistem putar
ini dihitung besarnya rotation per minute dan horse power. Meja putar harus
diputar dibawah nilai RPM kritis agar rangkaian tidak putus. Peralatan putar
ditempatkan pada lantai bor di bawah crown block dan di atas lubang bor.
Peralatan ini terdiri dari rotary table, master bushing, kelly bushing dan
rotary slip. Sistem putar ini membutuhkan tenaga dari prime mover yang
dihubungkan dengan rotary table dengan menggunakan chain atau belt melalui
drawwork. Namun saat ini dalam sistem putar umumnya menggunakan top drive yang
merupakan gabungan dari rotary table, swivel dan kelly.
Horse power total adalah jumlah seluruh horse power yang digunakan dalam
seluruh sistem, mulai dari sistem angkat sampai dengan sistem sirkulasi.
Setelah hasil dari kebutuhan operasi diketahui kemudian dilakukan perbandingan
antara kapasitas rig sebenarrnya dengan kebutuhan operasi. Apabila kapasitas
rig tidak mampu memenuhi kebutuhan operasi, dalam hal ini kebutuhan operasi
lebih besar dari kapasitas rig yang ada, maka perusahaan wajib mengganti tipe
rig, atau memodifikasi prime mover yang ada.
Data drilling program, meliputi spesifikasi dari casing, ukuran bit, data
semen, mudprogram, drilling hazard, dan semuanya itu tergantung pada lamanya
operasi pemboran yang akan dilaksanakan. Data drilling program merupakan
kedalaman versus waktu operasi, mulai dari rig up sampai rig realease. Semua
prospek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu system penilaian,
kemudian dipilih untuk dilakukan pemboran eksplorasi. Maka semua prospek ini
haruslah dibuat prognosis. Pronogsis ini meliputi : lokasi yang tepat,
kedalaman terakhir, latar belakang geologi, objektif atau lapisan reservoir
yang diharapkan, kedalaman puncak formasi yang akan ditembus, dan jenis survai
lubang bor yang akan dilakukan. Dalam prognosis ini juga harus dibuat suatu
rencana mengenai berbagai hal seperti misalnya, alat bor yang akan dipakai,
kapasitas kedalaman rencana pemboran, yaitu apakah akan dibor secara langsung
sampai pada kedalaman akhir atau secara bertahap dengan berhenti pada
kedalaman tertentu kemudian melakukan pemasangan casing dan dibor kembali
dengan ukuran yang lebih kecil, dan sebagainya. Hal ini menyangkut ukuran bit
yang akan dipakai, penempatan selubung (casing). Juga pelu dibuat rencana
mengenai apakah dilakukan penggantian jenis lumpur dengan berbagai macam berat
jenis mengingat berbagai macam tekanan formasi yang kita hadapi di dalam
pemboran.
Dengan mengetahui jenis sumur yang akan dikembangkan dan completion yang
digunakan, maka dapat diperkirakan peralatan-peralatan yang harus disewa, yang
sudah ada dan yang harus dibeli. Biaya pemboran bisa diperkirakan dengan
melihat biaya pemboran dari sumur-sumur dengan jenis yang hampir sama yang
dikembangkan dulu. Pertimbangan ukuran sumur meliputi kedalaman vertikal,
panjang lateral bila pemboran yang dilakuakn atau panjang horizontal dan
diamater sumur yang akan dibor.
Transportasi
Biaya transportasi untuk pelaksanaan operasi di lokasi pemboran yang bisa
diperkirakan dari jumlah mobil yang ada, jumlah kru yang ada kemudian
dipertimbangkan dengan membandingkan operasional transportasion sumur yang ada
sebelumnya atau sumur dari lapangan yang lain.
Alat transportasi dapat mencakup harga untuk bagian dasar truk, tongkang,
perahu, dan helikopter. Jarak yang jauh maka suatu kelompok memberi harga
komersil atau menyewa pesawat untuk bisa di jadikan harga yang signifikan.
Perhitungan biaya transportasi membutuhkan suatu perencanaan yang detail,
pengetahuan tentang jarak antara alat dengan barang persediaan lokal dan
karakter alat seperti standar dan ukuran kebutuhan.
Work Over
Operasi workover biasanya dilakukan dengan waktu temporary dan diprediksikan
kapan harus dilakukan workover. Biaya yang dikenakan pada operasi workover
biasanya tergantung dari masalah yang mungkin timbul akibat komplesi yang
dilakukan pada sumur tesebut.
Kesimpulan :
Tahapan eksplorasi geologi digunakan untuk mendapatkan data-data yang optimal
tentang keadaan suatu daerah eksplorasi sehingga dapat memperkecil kemungkinan
kegagalan dalam pemboran. Serta digunakan untuk perencanaan desain konstruksi
sumur, dan data untuk dasar perencanaan pemilihan rig.
Keadaan geologi dalam hal ini letak geografis serta keadaan geologi dan
reservoir suatu lapangan sangat berpengaruh terhadap pemilihan horse power
dari rig yang akan digunakan. Jika target operasi berada di reservoir dengan
kedalaman yang dangkal, maka kapasitas rig yang digunakan akan semakin kecil
sehingga biaya yang dikeluarkan semakin kecil. Demikian juga sebaliknya
semakin dalam reservoirnya maka biaya yang dikeluarkan akan semakin besar.
Kapasitas rig merupakan kemampuan suatu rig untuk dapat memenuhi kebutuhan
dari operasi pemboran yang meliputi sistem angkat, sistem putar, dan sistem
sirkulasi.
Rig yang kapasitasnya dibawah kebutuhan lapangan dapat mengakibatkan
terhambatnya suatu operasi pemboran dan menyebabkan problem pemboran, serta
menghambat waktu dari proyek pengeboran.
Perhitungan kapasitas rig meliputi perhitungan beban horisontal, beban
vertikal, perhitungan tegangan kabel, penentuan RPM kritis, kecepatan kritik
dan kecepatan pengangkatan cutting, tipe aliran, besarnya frictional loss, dan
besarnya total horse poweryang dibutuhkan.
Weigth on bit yang tinggi dengan Rotation per minute yang rendah digunakan
untuk formasi yang keras agar Rate of Penetration atau laju penembusan lebih
optimum dan tidak cepat merusak mata bor. Sebaliknya untuk formasi yanng lunak
digunakan WOB yang kecil dengan RPM yang rendah agar ROP lebih optimal. Ketiga
parameter tersebut berkaittan dalam penentuan kapasitas rig, dalam hal ini
horse power yang akan digunakan. ROP yang semakin besar menyebabkan biaya
pemboran yang besar karena waktu yang diperlukan dalam program pemboran
semakin lama.
Estimasi biaya pemboran dihitung untuk memastikan dan memperkirakan berapa
biaya operasi pemboran yang akan dikeluarkan.
Selisih antara horse power yang terpakai dengan horse power yang dimiliki rig
digunakan untuk perhitungan kerugian yang harus dibayar perusahaan minyak ke
kontraktor penyediarig.
Perkiraan biaya pemboran dipengaruhi oleh :
Ukuran dan jenis sumur yang akan dibuat.
Biaya material yang diperlukan.
Biaya peralatan, bahan, dan rig yang disewa.
Transportasi.
Work Over.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bp. Dr. Ir. Drs. Herianto, Phd. yang
telah memberikan tugas karya ilmiah ini kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan papper ini dengan baik.
Daftar Pustaka :
Koesoemadinata R. P. 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Bandung: ITB. Edisi
Kedua. Jilid I dan II.
Adam Neil.,Drilling Enginer, A Completion Well Planing Approach, Penn-Well
Publishing, Tulsa, 1985.
Rubiandini Rudi., : Teknik Pemboran II, Jurusan T. Perminyakan F.T.M, UPN
Veteran Yogyakarta, 1993.
Mc. Cain W. D. Jr. 1973. The Properties of Petroleum Fluid. Tulsa, Oklahoma:
Penn Well Publishing Company.
Dake, P.L., Fundamental of Reservoir Enginering. Elsevier Science Publishing
Company, Newyork , 1978.