Menurut Kauffman (2006) terdapat tiga
ciri khas dari kondisi emosi dan sosial
GEJALA PERILAKU
-externalizing behavior
Yaitu suatu kecenderungan bahwa perilakunya
diarahkan keluar dari dirinya. Misalnya: prilaku
agresif, tidak patuh, berbohong, mencuri, dan
kurangnya kendali diri, serta bentuk-bentuk
prilaku lain
-Internalizing behavior
Yaitu suatu kecenderungan bahwa perilakunya
diarahkan ke dalam dirinya, seperti kecemasan,
depresi, menarik diri dari interaksi sosial,
gangguan makan, dan kecenderungan untuk
bunuh diri.
NAMA : AMAT JAMALUDIN
NIM : 19103241061
PRODI : PLB A 2019
yang terganggu, yakni:
-Adanya tingkah laku yang sangat ekstrim dan
bukan hanya berbeda dengan tingkah laku anak
lainnya.
-Suatu problem emosi dan sosial yang kronis, dan
tidak muncul secara langsung.
-Tingkah laku yang tidak diharapkan oleh
lingkungan karena bertentangan dengan harapan
sosial dan kultural.
EMOTIONAL
BEHAVIORAL
DISORDER
-Kolaborasi multidisiplin ilm dengan menyediakan
dukungan alami untuk meningkatkanefektifitas, efisiensi,
dan relevansi
-PAUD
Proses pencegahan EBD termasauk identifikasi awal,
untervensi berbasis rumah, msyarakat, pelatihan orangtua,
kolaborasi pendidikan.
-Pendidikan transisional remaja
Sekolah menengah dan pengendalian (hukuman).
Anak dengan hambatan emosi
-Ketidakmampuan untuk belajar yang tidak dapat
dijelaskan dari faktor-faktor intelektual, sensorik,
atau kesehatan;
-Ketidakmampuan untuk membangun atau
mengatur hubungan interpersonal yang
memuaskan dengan teman sebaya dan guru;
-Jenis-jenis prilaku atau perasaan yang tidak tepat
di bawah kondisi normal;
-Suasana ketidakbahagiaan atau depresi umum
yang terus menerus;
-Kecenderungan untuk mengembangkan gejala-
gejala fisik atau ketakutan yang berhubungan
dengan masalah pribadi atau sekolah.
Anak dengan hambatan sosial
 The Semi-socialize child: anak dapat
mengadakan hubungan sosial tetapi
terbatas pada lingkungan tertentu;
 Children arrested at a primitive level of
socialization: kelompok anak tunalaras
yang perkembangan sosialnya berhenti
pada level atau tingkatan yang rendah.
Biasanya dikarenakan tidak pernah
mendapat bimbingan kearah sikap sosial
yang benar dan telantar dari pendidikan;
 Children with minimum socialization
capacity, anak kelompok ini tidak
mempunyai kemampuan yang minimal
untuk belajar sikap-sikap social yang
disebabkan tidak pernah mendapat
pendidikan dan kasih sayang dari
lingkungannya.